Anda di halaman 1dari 8

Penyakit A-Z, Kesehatan A-Z

Hiperglikemia
Oleh Aprinda Puji  Informasi kesehatan ini sudah direview dan diedit oleh: dr. Tania Savitri - Dokter Umum

Definisi
Apa itu hiperglikemia?

Hiperglikemia adalah kondisi kadar gula darah tinggi yang umum terjadi pada
pengidap diabetes melitus. Banyak ahli kesehatan menyebut bahwa hiperglikemia adalah
salah satu komplikasi diabetes yang tidak terkendali.

Ad

Dalam jangka panjang, hiperglikemia yang dibiarkan (meski tidak parah) dapat
menyebabkan komplikasi yang merusak mata, ginjal, saraf dan jantung. Menangani kadar
gula yang tinggi juga sangat penting untuk menurunkan risiko komplikasi serius yang
memerlukan perawatan darurat, seperti koma diabetik.

Beberapa faktor yang berkontribusi pada risiko hiperglikemia untuk orang dengan diabetes
adalah pilihan makanan yang tidak tepat, kurang aktivitas fisik, penggunaan obat lain, atau
tidak minum obat penurun gula darah.
Namun, hiperglikemia tidak selalu berhubungan dengan diabetes. Kondisi ini bisa juga
terjadi pada orang-orang yang mengalami gangguan fungsi pankreas atau kelenjar tiroid.

Tanda & gejala


Apa tanda dan gejala hiperglikemia?

Melansir laman Mayo Clinic, hiperglikemia seringkali tidak menunjukkan gejala berarti


sampai glukosa darah melonjak lebih dari 200 miligram per desiliter (mg/dL), atau 11 milimol
per liter (mmol/L). Bila semakin lama kadar gula darah tetap tinggi, gejala akan semakin
serius.

Gejala hiperglikemia umumnya dapat membaik perlahan selama beberapa hari atau minggu.
Namun, beberapa orang yang sudah menderita diabetes tipe 2 sejak lama mungkin tidak
menunjukkan gejala apa pun meskipun kadar gula darahnya meningkat.

Mengenali tanda dan gejala awal dari hiperglikemia adalah cara terbaik untuk membantu
menangani kondisi. Berikut ini adalah berbagai gejala gula darah tinggi, yang meliputi:

 Sering buang air kecil


 Rasa haus meningkat
 Penglihatan kabur
 Kelelahan
 Sakit kepala

Kapan saya harus pergi ke dokter?

Hiperglikemia sangat membahayakan kesehatan. Untuk itu, segera periksakan diri ke dokter
terdekat jika mengalami beberapa hal ini:

 Anda mengalami diare atau muntah yang sedang berlangsung, tetapi Anda dapat
mengonsumsi beberapa makanan atau minuman.
 Anda mengalami demam yang berlangsung lebih dari 24 jam.
 Glukosa darah Anda lebih dari 240 mg / dL (13 mmol / L) meskipun Anda telah
minum obat diabetes Anda.
 Anda memiliki kesulitan menjaga kadar glukosa darah Anda dalam rentang yang
diinginkan.

Anda juga harus mengunjungi UGD rumah sakit terdekat segera jika hiperglikemia
menyebabkan hal ini:

 Anda sakit dan tidak bisa mengonsumsi makanan atau cairan.


 Kadar glukosa darah Anda secara terus-menerus di atas 240 mg / dL (13 mmol / L)
dan Anda memiliki keton dalam urin Anda.

Penyebab
Apa saja penyebab hiperglikemia?

Setelah makan, tubuh akan memecah karbohidrat dari makanan menjadi molekul yang lebih
sederhana, yakni glukosa. Ini adalah sumber energi utama bagi tubuh.
Glukosa kemudian diserap langsung ke dalam aliran darah membuat kadar gula darah jadi
naik. Tubuh memberi sinyal pada pankreas untuk melepaskan insulin agar kadar gula darah
tetap normal.

Caranya dengan membuka sel-sel dan jaringan sehingga glukosa dapat masuk dan diolah
menjadi energi. Glukosa yang tidak terpakai akan disimpan di hati dan otot dalam bentuk
glikogen.

Namun, pada orang dengan diabetes atau masalah pankreas akan kesulitan melakukan
proses ini karena hormon insulin yang tidak mencukupi atau tidak bekerja secara normal.

Akibatnya, glukosa akan menumpuk dalam aliran dan menyebabkan kadar gula darah tinggi.
Jadi, penyebab hiperglikemia adalah terganggunya proses penstabilan gula darah sehingga
kadarnya tetap tinggi.

Faktor risiko
Apa saja faktor risiko hiperglikemia?

Orang dengan diabetes sangat rentan mengalami hiperglikemia karena tubuh mereka tidak
punya cukup hormon insulin atau tidak bisa menggunakan insulin dengan benar (resistensi
insulin). Padahal, insulin dibutuhkan untuk mengendalikan kenaikan gula darah.

Kenaikan kadar gula darah tinggi dapat mencapai tingkat sangat berbahaya jika tidak cepat
ditangani. Tahapan inilah yang dimaksud dengan hiperglikemia. Berbagai faktor yang dapat
meningkatkan risiko hiperglikemia adalah:

 Tidak mendapatkan asupan insulin yang cukup


 Tidak minum obat diabetes secara teratur
 Tidak menyuntikkan insulin dengan benar atau menggunakan insulin kadaluarsa
 Tidak mengonsumsi makan makanan yang sehat
 Memiliki penyakit atau infeksi tertentu
 Menggunakan obat-obatan tertentu, seperti steroid
 Mengalami luka atau sedang menjalani operasi
 Mengalami stress emosional, seperti konflik keluarga atau tantangan kerja

Selain diabetes, ada beberapa kondisi yang bisa meningkatkan risiko gula darah tinggi tak
terkendali, di antaranya:

 Pankreatitis (radang pankreas) dan kanker pankreas


 Hipertiroidisme (kelenjar tiroid yang terlalu aktif)
 Cushing’s syndrome (terjadinya peningkatan kortisol darah)
 Tumor yang menghasilkan hormon tertentu, contohnya glucagonoma (tumor di
pankreas) dan pheochromocytoma (tumor di sel kelenjar adrenal).

Komplikasi
Apa saja komplikasi dari hiperglikemia?

Hiperglikemia yang tidak diobati dapat menyebabkan komplikasi penyakit diabetes. Dalam


jangka panjang, komplikasi hiperglikemia yang mungkin terjadi adalah:

 Penyakit kardiovaskular.
 Kerusakan saraf (neuropati)
 Kerusakan ginjal (nefropati diabetik) atau gagal ginjal.
 Kerusakan pada pembuluh darah retina (retinopati diabetik), yang berpotensi
menyebabkan kebutaan.
 Pandangan buram/kabur (katarak).
 Masalah kaki yang disebabkan oleh saraf yang rusak atau aliran darah yang buruk.
Kondisi ini dapat menyebabkan infeksi serius dan, dalam beberapa kasus yang
parah, memerlukan amputasi.
 Masalah tulang dan masalah sendi.
 Masalah kulit, termasuk infeksi bakteri, infeksi jamur dan luka yang susah sembuh.
 Infeksi gigi dan infeksi gusi.

Komplikasi gula darah yang tinggi  yang tidak mendapatkan perawatan yang tepat sangat
membahayakan. Berikut ini ada dua komplikasi hiperglikemia yang sifatnya sangat darurat
adalah:

1. Ketoasidosis diabetik

Ketoasidosis diabetik terjadi ketika kadar insulin dalam tubuh Anda terlalu rendah sehingga
tak mampu membakar kelebihan gula sebagai energi. Akibatnya, kadar gula darah Anda
meningkat dan tubuh Anda mulai memecah lemak untuk energi.

Proses ini menghasilkan asam beracun yang dikenal sebagai keton. Keton yang berlebihan
menumpuk dalam darah dan akhirnya “tumpah” ke dalam urin. Jika tidak diobati,
ketoasidosis diabetik bisa menyebabkan koma diabetik dan mengancam nyawa,
bahkan kematian.

Gejala-gejala diabetes ketoasidosis akibat hiperglikemia adalah:

 Napas berbau manis seperti buah


 Mual dan muntah
 Sesak napas
 Mulut kering
 Lemas tidak bertenaga
 Linglung
 Sakit perut

2. Sindrom hiperosmolar hiperglikemik

Sindrom hiperosmolar hiperglikemik adalah komplikasi hiperglikemia yang terjadi ketika


tubuh memproduksi insulin tapi tidak bekerja dengan benar.

Akibatnya, tubuh tidak dapat membakar glukosa atau lemak untuk menjadi energi. Hal ini
menyebabkan kadar gula darah bisa melonjak sangat tinggi — lebih tinggi dari 600 mg/dL
(33 mmol/L).

Tubuh Anda kemudian jadi menyalurkan kelebihan gula darah yang tinggi ke dalam urin,
dan menyebabkan kecenderungan bolak-balik buang air kecil.

Jika tidak diobati, diabetes sindrom hiperglikemik hiperosmolar dapat menyebabkan


dehidrasi yang mengancam jiwa hingga koma. Pengobatan medis yang secepat mungkin
sangat penting untuk dilakukan.
Diagnosis & Pengobatan

Informasi yang diberikan bukanlah pengganti nasihat medis. SELALU konsultasikan


pada dokter Anda.

Apa saja tes yang biasa dilakukan untuk hiperglikemia?

Satu-satunya cara untuk mengetahui kadar gula darah tinggi yang tidak terkendali adalah
dengan melakukan tes gula darah. Pada pasien diabetes, rekomendasi target gula darah
sebelum makan, antara lain:

 Antara 80 dan 120 mg / dL (4,4 dan 7 mmol / L) untuk orang berusia 59 dan lebih
muda yang tidak memiliki kondisi medis mendasar lainnya.
 Antara 100 dan 140 mg / dL (6 dan 8 mmol / L) untuk orang berusia 60 lebih dan
mereka yang memiliki penyakit jantung, paru-paru, ginjal, atau pernah mengalami
hipoglikemia.

Selain itu, dokter akan meminta Anda melakukan tes A1C. Tes ini dapat menunjukkan kadar
gula darah rata-rata selama dua atau tiga bulan terakhir.

Apa saja pilihan obat untuk hiperglikemia?

Bila hasil HbA1C menunjukkan kadar gula darah di atas target, dokter akan mengubah
rencana pengobatan diabetes agar kadar gula darah tidak tinggi terus-menerus. Perubahan
ini bisa mengubah jenis dan jumlah dosis obat serta waktu konsumsinya.

Pada kasus darurat, yakni sudah menyebabkan komplikasi hiperglikemia, Anda mungkin
perlu menjalani opname. Pengobatan untuk hiperglikemia darurat adalah:

Penggantian cairan

Anda akan menerima cairan pengganti, baik oral maupun melalui vena sampai Anda
tidak dehidrasi lagi. Pengobatan ini bertujuan agar tubuh tidak dehidrasi sekaligus
membantu menurunkan gula darah yang tinggi.

Penggantian elektrolit

Pengobatan hiperglikemia ini dilakukan dengan meningkatkan asupan mineral dalam darah
agar sel dan jaringan dapat berfungsi kembali dengan baik. Cairan elektrolit akan diberikan
melalui pembuluh darah.

Terapi insulin

Pemberian insulin lewat suntikan dapat membantu mengurangi penumpukan keton dalam
darah. Terapi insulin biasanya dilakukan bersama dengan penggantian cairan dan elektrolit.
Pengobatan rumahan
Apa saja pengobatan rumahan dan perubahan gaya hidup yang dapat
dilakukan untuk mengatasi hiperglikemia?

Konsultasikan pada dokter mengenai perawatan di rumah untuk mengendalikan kadar gula
darah. Beberapa perawatan hiperglikemia di rumah yang bisa Anda lakukan di rumah
adalah:

Olahraga

Olahraga menjadi cara paling efektif untuk mengontrol gula darah yang tinggi. Olahraga
dapat membantu menurunkan kadar gula darah Anda. Namun, dalam kondisi tertentu,
olahraga dapat membuat gula darah menjadi lebih tinggi. Tanyakan kepada dokter Anda
apa jenis olahraga yang tepat untuk Anda.

Perhatian: Jika Anda memiliki diabetes tipe 1 dan gula darah Anda tinggi, Anda perlu
melakukan pemeriksaan keton dalam urin Anda. Bila Anda memiliki keton, jangan
berolahraga.

Jika Anda memiliki diabetes tipe 2 dan gula darah Anda tinggi, Anda juga harus memastikan
bahwa tidak ada keton dalam urin Anda dan bahwa Anda terhidrasi dengan baik. Maka
dokter mungkin memberikan izin untuk berolahraga dengan hati-hati selama Anda merasa
sanggup melakukannya.

Minum obat sesuai petunjuk

Hiperglikemia dapat terjadi akibat kebiasaan minum obat diabetes tidak teratur atau


penyuntikan terapi insulin yang tidak sesuai. Supaya kondisi ini tidak terjadi, selalu minum
obat secara rutin dan sesuai dengan resep yang diarahkan dokter.

Dokter Anda dapat mengubah jumlah, waktu, atau jenis obat diabetes yang Anda konsumsi.
Jangan melakukan perubahan tanpa berbicara dengan dokter Anda.

Menjaga pola makan

Kadar gula darah yang tinggi dapat dipicu oleh kebiasaan makan yang tidak benar. Oleh
karena itu, Anda perlu mengatur kembali pola makan. Ikuti anjuran dokter atau ahli gizi
mengenai rencana diet dan menu makanan yang diarahkan.

Rajin cek gula darah

Gula darah yang tidak stabil mengharuskan Anda untuk rajin melakukan cek gula darah di
rumah. Memantau gula darah dapat mencegah Anda dari hiperglikemia dan komplikasinya.

Jika Anda memiliki diabetes tipe 1 dan gula darah Anda lebih dari 250 mg/dL, dokter
mungkin ingin Anda menjalani uji keton dalam urine atau darah.

Pertolongan pertama untuk mengatasi kadar gula darah tinggi dengan cepat

Jika Anda memiliki diabetes dan mengalami salah satu tanda-tanda awal dari hiperglikemia,
lakukan tes gula darah dan hubungi dokter.
Dokter akan meminta hasil dari pemeriksaan tersebut dan merekomendasikan Anda
beberapa perubahan sederhana, terutama untuk minum lebih banyak air. Air membantu
menghilangkan kelebihan gula dari darah Anda melalui urin, dan membantu Anda
menghindari dehidrasi.

Perawatan Darurat untuk Hiperglikemia Parah

Jika Anda memiliki tanda-tanda dan gejala ketoasidosis diabetik dan sindrom hiperglikemik
hiperosmolar, Anda mungkin harus dirawat di ruang gawat darurat di rumah sakit.
Perawatan darurat dapat menurunkan gula darah Anda ke kisaran normal.

Pencegahan
Bagaimana cara mencegah hiperglikemia?

Untuk mencegah berbagai komplikasi penyakit diabetes, termasuk hiperglikemia, cara paling
ampuh dan efektif adalah rutin cek gula darah setiap hari. Hal ini dilakukan supaya para
diabetesi dapat mengetahui dengan segera apabila gula darahnya meningkat sewaktu-
waktu.

Selain itu, konsistenlah untuk menerapkan pola makan yang lebih sehat, rajin olahraga,
serta teratur untuk minum obat yang diresepkan dokter agar tingkat gula darah Anda
terkendali.

Jika Anda sudah melakukan berbagai cara di atas namun kadar gula darah Anda masih
tetap tidak terkendali selama lebih dari 3 hari, dan Anda tidak tahu mengapa hal tersebut
terjadi, segera lakukan tes urin. Tes urin dilakukan untuk adanya kandungan keton dan
kemudian hubungi dokter atau perawat Anda segera.

Jika Anda memiliki kesulitan menjaga gula darah Anda dalam rentang yang diinginkan,
jangan ragu untuk segera berkonsultasi ke dokter. Dokter dapat membantu Anda membuat
rencana perawatan diabetes yang lebih baik.

Bagikan artikel ini:


Review Date: Januari 1, 1970Last Modified: Januari 10, 2020

Sumber

Yang juga perlu Anda baca


HIDUP SEHAT, FAKTA UNIK

Berhati-hatilah, Kelima Jenis Penyakit Ini Sering Menyerang Saat Anda Bepergian
DIABETES, HEALTH CENTERS

Diabetes Meningkatkan Risiko Rematik Hingga 20 Persen


PENYAKIT A-Z, KESEHATAN A-Z

Polifagia
HIPERTENSI, HEALTH CENTERS

4 Tips Mudah Mengurangi Makan Garam Agar Tak Kena Hipertensi

Hidup sehat ♡ Hidup bahagia


 Tentang Kami

 EXECUTIVE BIOS

 Lowongan

 Kontak Kami

 Kebijakan

 Kebijakan Editorial

 Informasi Kesehatan

 Sitemap

© 2020 Hello Health Group Pte. Ltd. Hak cipta dilindungi.


Hello Sehat tidak menyediakan saran medis, diagnosis, maupun pengobatan.

Anda mungkin juga menyukai