Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Menurut Ahli
April 05, 2017
Pengertian Dan Definisi Konstruktivistik
Karli (2003:2) menyatakan bahwa konstruktivisme adalah salah satu pandangan tentang
proses pembelajaran yang (perolehan pengetahuan) diawali dengan terjadinya konflik
kognitif yang hanya dapat diatasi melalui pengetahuan diri dan pada akhir proses
belajar, pengetahuan akan dibangun oleh anak melalui pengalamannya dari hasil
interaksi dengan lingkungannya.
5. Belajar harus disituasikan dalam latar (setting) yang realistik, penilaian harus
terintegrasi dengan tugas dan bukan merupakan kegiatan yang terpisah.
6. Melibatkan siswa secara emosional dan sosial sehingga menjadi menarik dan
siswa mau belajar.
Pembelajaran konstruktivistik dapat dikenali melalui ciri-cirinya yang antara lain sebagai
berikut:
1. Adanya kerjasama;
2. Saling menunjang;
5. Pembelajaran terintegrasi;
9. Laporan kepada orang tua berwujud, rapor, hasil karya siswa, laporan praktikum,
dan karangan siswa, dll.
Dalam proses itu, menurut Glasersfeld (Suparno, 1997: 20), diperlukan beberapa
kemampuan sebagai berikut: (1) kemampuan mengingat dan mengungkapkan kembali
pengalaman, (2) kemampuan membandingkan, mengambil keputusan mengenai
persamaan dan perbedaan, dan (3) kemampuan untuk lebih menyukai pengalaman
yang satu daripada yang lain.
1) Orientasi.
Murid diberi kesempatan untuk mengembangkan motivasi dalam mempelajari suatu
topik dan murid di beri kesempatan untuk mengadakan observasi terhadap topik yang
hendak dipelajari.
2) Elicitasi.
Murid dibantu untuk mengungkapkan idenya secara jelas dengan berdiskusi, menulis,
membuat poster, dan lain-lain. Murid diberi kesempatan untuk mendiskusikan apa yang
diobservasikan, dalam wujud tulisan, gambar atau poster.