OLEH :
NAMA : ASTY ASTRIYANTI A
NIM : 822 028 113
EMAIL : astyastriyanti@gmail.com
ABSTRAK
1
BAB 1
PENDAHULUAN
2
menguasai materi pada mata pelajaran matematika. Ada dua hal yang
menjadi penyebab kegagalan tersebut antara lain:
Pada saat pembelajaran berlangsung, siswa kurang
memperhatikan penjelasan guru,
Siswa kurang mampu menguasai materi pelajaran matematika
pada topik bangun ruang,
Beberapa siswa belum berani bertanya tentang hal-hal yang
belum di mengerti.
2. Analisis masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, dilakukan analisis
masalah. Diperoleh kemungkinan penyebab permasalahan di atas
muncul karena sebagai berikut:
Pada saat memberikan materi, guru lebih banyak menggunakan
metode ceramah
Tidak adanya umpan balik dari siswa
Media yang digunakan hanya berupa gambar
3. Alternatif dan prioritas pemecahan masalah
Setelah dilakukan analisis masalah tersebut maka dilakukan alternatif
pemecahan masalah atau tindakan perbaikan yang akan dilakukan
yaitu “Penggunaan media berupa benda nyata dalam pembelajaran
matematika pada topik bangun ruang untuk meningkatkan
pemahaman siswa kelas IV SD Inpres Benteng II”
B. Rumusan masalah
Dengan memperhatikan usulan alternatif pemecahan masalah
tersebut,maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:
“Apakah penggunaan media berupa benda nyata dalam pembelajaran
matematika pada topik bangun ruang dapat meningkatkan prestasi belajar
siswa kelas IV SD Inpres Benteng II”.
3
C. Tujuan Penelitian Perbaikan Pembelajaran
1. Untuk meningkatkan prestasi belajar siswa kelas IV dalam
pembelajaran matematika pada topic bangun ruang melalui
penggunaan media berupa benda nyata di SD Inpres Benteng II.
2. Mendeskripsikan cara penggunaan media gambar dan benda nyata
dalam meningkatkan prestasi belajar siswa.
D. Manfaat penilaian perbaikan pada pembelajaran.
Manfaat penilaian perbaikan pembelajaran disusun agar pembaca
dapat memanfaat hasil penelitian dalam rangka peningkatan
mutupembelajaran
1. Manfaat bagi siswa
Dengan adanya media pembelajaran siswa dapat lebih memahami
dan lebih termotivasi untuk belajar sehingga hal tersebut dapat
meningkatkan prestasi siswa pada mata pelajaran matematika di
topik bangun datar.
2. Manfaat bagi guru
Dapat memberikan tambahan ilmu bagi guru dalam peningkatan
mutu dan pembelajaran efektifitas pembelajaran matematikan.
3. Manfaat bagi sekolah
Dengan dilakukannya penelitian perbaikan pembelajaran. Maka
prestasi dan citra sekolah akan semakin meningkat sehingga bisa
mengharumkan nama baik sekolah selain itu juga mampu
menghasilkan generasi yang berkualitas
4. Manfaat bagi penulis
Dapat memenuhi tugas sebagai mahasiswa semester akhir pada mata
kuliah pemantapan kemampuan profesional (PKP)
4
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
5
C. Pengertian dan Karakteristik Media Pembelajaran
1. Pengertian Media Pembelajaran
Menurut Sanotoso S. Hamijojo dalam Amir Achsin (1980), media
adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang menyebar ide,
sehingga ide atau gagasan itu sampai pada penerima. Sedangkan
menurut Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis
komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsang untuk
belajar. SementaraBringgs (1970) berpendapat bahwa media adalah
segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa
untuk belajar, contohnya buku, film dan kaset.
Dari pengertian media yang telah dikemukakan oleh para ahli di
atas, terdapat beberapa persamaan, diantaranya bahwa media adalah
segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari
pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan,
dan minat siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.
Asnawir dan Usman (2002) mengemukakan ada beberapa alasan
dasar penggunaan gambar sebagai media pengajaran yaitu:
1. Gambar bersifat konkrit karena melalui gambar para siswa dapat
melihat dengan jelas sesuatu yang sedang dibicarakan atau
didiskusikan dalam kelas;
2. Gambar mengatasi batas ruang dan waktu. Gambar merupakan
penjelasan dari benda-benda yang kerapkali tak mungkin dilihat
karena letaknya jauh atau terjadi pada masa lalu;
3. Gambar mengatasi kekurangan daya mampu panca indera manusia.
Benda-benda yang kecil yang tak dapat dilihat dengan mata dibuat
fotografinya sehingga dapat dilihat dengan jelas;
4. Dapat digunakan untuk memperjelas sesuatu masalah dan
mencegah kesalahpahaman;
5. Gambar-gambar mudah didapat dan murah. Untuk sekolah yang
dananya terbatas, gambar bernilai ekonomis, menguntungkan, dan
meringankan beban sekolah;
6
6. Mudah digunakan. Baik untuk perseorangan maupun untuk
kelompok siswa. Satu gambar dapat dilihat oleh seluruh kelas
bahkan sekolah.
2. Karakteristik media pembelajaran
Media visual nonproyeksi, merupakan jenis media yang sering
digunakan dalam pembelajaran karena penggunaannya sangat
sederhana, tidak memerlukan banyak kelengkapan dan relatif tidak
mahal. Beberapa jenis media visual nonproyeksi yang sering
digunakan dalam pembelajaran antara lain:
1) Benda realita (benda nyata) adalah benda yang dapat dilihat,
didengar atau dialami oleh peserta didik sehingga memberikan
pengalaman langsung kepada mereka. Benda tersebut tidak
harus dihadirkan di ruang kelas ketika proses pembelajaran
berlangsung, tetapi siswa dapat melihat langsung ke lokasi
obyek.
2) Model dan prototipe adalah benda tiruan dalam wujud tiga
dimensi yang merupakan representasi atau pengganti dari benda
yang sesungguhnya.
3) Media cetak adalah media pembelajaran yang disajikan dalam
bentuk tercetak (prited media).
4) Media grafis menyalurkan pesan dan informasi melalui simbol-
simbol visual.
Media visual proyeksi
Berkembangnya produk-produk teknologi informasi dan
komunikasi, dan komputer dewasa ini, memungkinkan media visual
pembelajaran dapat ditampilkan dengan alat proyeksi (projektor).
Media audio
Media audio adalah media yang isi pesannya hanya diterima
melalui indera pendengaran saja.Media audio berfungsi merekam
dan memancarkan suara manusia, bintang, dll dan untuk tujuan
interview.
7
BAB III
PELAKSANAAN PENELITIAN
8
B. Desain Prosedur Perbaikan Pembelajaran
1. Rencana Perbaikan Pembelajaran
a. Siklus I
Penelitian ini dimulai pada hari Senin Tanggal 13 April
2015.Berdasarkan masalah penelitian yang telah dirumuskan
sebelumnya, tentang penggunaan media pembelajaran, maka
langkah – langkah yang ditempuh dalam pelaksanaan perbaikan
pembelajaran matematika adalah sebagai berikut :
1) Guru berdiskusi dengan supervisor 2 untuk membuat rencana
pembelajaran sesuai indikator yang ada pada kurikulum;
2) Mempersiapkan alat bantu (gambar) yang akan digunakan dalam
pembelajaran;
3) Mengajukan pertanyaan tentang materi sebelumnya sebagai
kegiatan awal;
4) Menyampaikan tujuan pembelajaran
5) Melakukan kegiatan refleksi tentang kelebihan dan kekurangan
guru dalam pelaksanaan kegiatan pembelajaran;
6) Membuat tabel nilai prestasi yang diperoleh siswa setelah
melakukan pembelajaran;
7) Membuat grafik nilai prestasi yang diperoleh siswa
8) Melakukan refleksi untuk perbaikan pembelajaran pada siklus II
b. Siklus II
Untuk Siklus Kedua dilaksanakan pada hari senin tanggal 20 April
2015.Dari hasil observasi yang dilakukan diperoleh data bahwa
hanya dengan menggunakan metode ceramah dan diskusi dalam
pembelajaran matematika maka prestasi belajar siswa tidak sesuai
dengan apa yang diharapkan.Berikut adalah tabel hasil prestasi
belajar yang diperoleh siswa pada pembelajaran Siklus I.
9
Tabel 3.1. Nilai Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus I
JENIS SIKLUS I
NO NAMA SISWA
KELAMIN SKOR NILAI
1 A. RAYHAN FEBRIAN L 55 6
2 ADITYA PUTRA PRATAMA L 60 6
3 ALFIANA DWI LESTARI. AR P 55 6
4 ANDI AISTY NURUL SALSABILAH P 60 6
5 ANDI MUH. SEZAR KRG BATARA L 55 6
6 ANDI MUH. AFIF ISKANDAR L 70 7
7 ANDI RESKI IKA PUTRI ANWAR P 65 7
8 ANDI ZUKRAN ALFARIDZI R.M L 60 6
9 APRILLYA PUSPITASARI M P 60 6
10 ARFIN L 55 6
11 ATIKA INDAH SARI P 55 6
12 CITRA RAMADANI P 65 7
13 DEWI SAFIRA P 55 6
14 FINUR FEBRIANTI P 60 6
15 GITA CAHYA OPU P 70 7
16 INDAH KHOIRA NISA P 60 6
17 MUH FADLY AHMAD L 65 7
18 MUH NUR RAHMATULLAH L 75 8
19 MUH. ZAKWAN AL-FARID L 50 5
20 MUHAMMAD ANDHIKA L 60 6
21 MUHAMMAD NUR WICAKSANA L 50 5
22 MULJANG L 70 7
23 NELLY DAMAYANTI P 70 7
24 PATRI AMSYAH L 75 8
25 PRATIWI PUTRI P 70 7
26 RESKI ANTI P 65 7
27 RHEYPAN AFRIZAL L 60 6
28 RIDA MEILANI TRI P 85 9
29 WASIATUL AMANDA P 65 7
Dari nilai prestasi belajar yang diperoleh siswa pada siklus I
diatas, dapat disimpulkan bahwa dalampembelajaran guru kurang
menggunakan berbagi media yang bervariasi yang dapat melibatkan
siswa aktif secara langsung menyelesaikan permasalahan yang ada
dalam pembelajaran.Hal ini dapat dilihat dan dibuktikan dari :
a. Kurangnya mengadakan apersepsi untuk menguatkan pelajaran
lalu dengan pelajaran yang akan diajarkan;
b. Media yang digunakan guru kurang menarik sehingga siswa
termotivasi untuk belajar;
10
c. Kurangnya kesempatan yang diberikan kepada siswa untuk
bertanya dan latihan menyelesaikan soal latihan di papan tulis;
Dalam pelaksanaan perbaikan pembelajaran yang dilakukan
dengan melibatkan Supervisor 2 dalam mengamati/mengobeservasi
dan memberi masukan dalam memperbaiki pembelajaran dibantu
dengan Kepala Sekolah,menyebabkan penelitian ini berjalan
lancar.Prosedur tentang perbaikan pembelajaran yang dilaksanakan
di SD Inpres Benteng II adalah sebagai berikut :
1. Membuat Rencana Pembelajaran;
2. Menyiapkan alat peraga berupa benda nyata, dan gambar;
3. Menyiapkan lembar observasi untuk melihat bagaimana kondisi
belajar mengajar di kelas pada saat melakukan pelaksanaan
tindakan;
4. Menyiapkan alat evaluasi berupa lembar kerja siswa (LKS)
untuk melihat apakah pemahaman konsep telah dipahami oleh
siswa;
5. Melaksanakan pembelajaran,yang diamati/diobeservasi oleh
supervisor dua dengan menyiapkan lembar observasi untuk di isi
supervisor 2 yakni lembar pengamatan APKG I dan APKG II.
11
5. Memberikan latihan- latihan kepada siswa;
6. Memberikan pekerjaan tugas sebagai latihan pelaksanaan tindak
lanjut;
b. Siklus II
Untuk Siklus II dilaksanakan pada Tanggal 20 April 2015. Langkah
– langkah yang ditempuh dalam perbaikan pembelajaran
Matematika adalah sebagai berikut :
1. Penggunaan Media bervariasi secara maksimal dengan tanya
jawab, pemberian contoh, dan latihan;
2. Membahas materi pelajaran dengan tanya jawab,latihan
mengerjakan tugas dengan menggunakan alat peraga;
3. Menyimpulkan materi pelajaran;
4. Banyak memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya
jika ada hal-hal yang kurang dipahami;
5. Memberikan latihan-latihan kepada siswa untuk diselesaikan
sendiri dengan bimbingan dan petunjuk dari guru.
6. Membuat Tabel Nilai Prestasi Belajar siswa,diagram batang nilai
prestasi belajar siswa, beserta diagram lingkaran nilai prestasi
belajar siswa pada siklus II
Dari kegiatan perbaikan pembelajaran pada siklus II,maka berikut
tabel, dan diagram nilai prestasi yang diperoleh siswa pada siklus II
12
Tabel 3.2. Nilai Prestasi Belajar Siswa Pada Siklus II
JENIS SIKLUS II
NO NAMA SISWA
KELAMIN SKOR NILAI
1 A. RAYHAN FEBRIAN L 65 7
2 ADITYA PUTRA PRATAMA L 70 7
3 ALFIANA DWI LESTARI. AR P 65 7
4 ANDI AISTY NURUL SALSABILAH P 70 7
5 ANDI MUH. SEZAR KRG BATARA L 65 7
6 ANDI MUH. AFIF ISKANDAR L 75 8
7 ANDI RESKI IKA PUTRI ANWAR P 75 8
8 ANDI ZUKRAN ALFARIDZI R.M L 70 7
9 APRILLYA PUSPITASARI M P 75 8
10 ARFIN L 65 7
11 ATIKA INDAH SARI P 70 7
12 CITRA RAMADANI P 75 8
13 DEWI SAFIRA P 70 7
14 FINUR FEBRIANTI P 70 7
15 GITA CAHYA OPU P 80 8
16 INDAH KHOIRA NISA P 75 8
17 MUH FADLY AHMAD L 70 7
18 MUH NUR RAHMATULLAH L 80 8
19 MUH. ZAKWAN AL-FARID L 75 8
20 MUHAMMAD ANDHIKA L 75 8
21 MUHAMMAD NUR WICAKSANA L 70 7
22 MULJANG L 80 8
23 NELLY DAMAYANTI P 80 8
24 PATRI AMSYAH L 80 8
25 PRATIWI PUTRI P 75 8
26 RESKI ANTI P 70 7
27 RHEYPAN AFRIZAL L 70 7
28 RIDA MEILANI TRI P 90 9
29 WASIATUL AMANDA P 75 8
A. Pengamatan/Pengumpulan Data/Instrumen
a. Siklus I
Pengumpulan data hasil tes evaluasi untuk siklus pertama
dilakukan pada tanggal 13 April 2015 dibantu oleh supervisor
2.Data yang dikumpulkan berupa nilai prestasi belajar siswa.
Setelah melihat dan mempelajari data – data yang terkumpul,
pengamat atau supervisor 2 memberikan masukan – masukan pada
peneliti yang menjadi kekurangan dan keberhasilan pada proses
13
kegiatan belajar mengajar. Masukan tersebut sebagai pedoman
untuk melaksanakan perbaikan pembelajaran siklus berikutnya.
b. Siklus II
Dari hasil pelaksanaan siklus II yang peneliti kumpulkan dan
peneliti lampirakan hasilnya pada setiap kegiatan pembelajaran
mulai dari siklus I dan Siklus II ini.Pengumpulan data dilakukan
dengan bantuan supervisor 2, Setelah diadakan pengumpulan data
dan refleksi dengan instrumen yang digunakan adalahtanya
jawab,pemberian tugas,peneliti menunjukkan beberapa soal yang
dikerjakan dengan menggunakan media bervariasi pada
pembelajaran sesuai dengan situasi dan tingkat karakteristik
siswa,serta sesuai dengan aktivitas yang dilakukan oleh siswa
dalam kehidupan sehari – hari. Ternyata hasilnya sangat
memuaskan dibandingkan dengan soal ujian yang tidak
menggunakan media.
yang tepat pada pembelajaran.Hasilnya dapat dilihat pada
tabel,dan diagram nilai prestasi belajar yang diperoleh siswa di
atas bersama diagramnya.
B. Refleksi
a. Siklus I
Refleksi siklus pertama peneliti laksanakan pada tanggal 13April
2015 dengan bantuan dari supervisor 2. Peneliti mengevaluasi
langkah – langkah yang telah ditempuh dan mengevaluasi data –
data yang terkumpul. Dari hasil evaluasi tersebut data
dipergunakan untuk menyusun Rencana Perbaikan Pembelajaran
II (RPP II).
b. Siklus II
Refleksi siklus kedua dilaksanakan pada tanggal 20 April 2015.
Berdasarkan dari refleksi siklus pertama di atas maka dapat
disimpulkan bahwa kelemahan – kelamahan suatu tindakan
perbaikan pembelajaran adalah kurangnya penggunaan media
yang tepat yang digunakan guru pada saat proses belajar mengajar
14
berlangsung, disamping itu guru kurang memberikan latihan –
latihan dan kesempatan bertanya kepada siswa sehingga dilakukan
refleksi.
Kekuatan dalam merancang suatu tindakan perbaikan adalah
perlunya seorang guru menggunakan media yang bervariasi sesuai
dengan materi dan nyata dalam kehidupan siswa sehari-hari,
Disamping itu dalam melakukan pembelajaran perlunya seorang
guru lebih banyak memberikan latihan – latihan kepada siswa dan
memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya jika ada hal
– hal yang kurang dipahami oleh siswa untuk bisa memberikan
pembelajaran yang bermakna.
C. Teknik Analisis Data
Pengumpulan data dilakukan oleh peneliti selam proses perbaikan
pembelajaran. Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini
meliputi hasil tes, data tentang kinerja guru dan data tentang keaktifan
siswa.Cara pengambilan data dalam penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif deskriftif.
Analisis data pada penelitian ini menggunakan pendekatan
kualitatif dan kuantitatif deskriptif. Analisi data secara kualitatif
berlangsung selama peneliti berada di lokasi penelitian hingga akhir
pengumpulan data.
Adapun untuk keperluan analisis kualitatif akan digunakan teknik
kategorisasi dengan skala lima berdasarkan teknik kategorisasi standar
yang ditetapkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan (1993:6)
yaitu:
Nilai 0 – 3,4 dikategorikan “Sangat Rendah”
Nilai 3,5 – 5,4 dikategorikan “Rendah”
Nilai 5,5 – 6,4 dikategorikan “Sedang”
Nilai 6,5 – 8,4 dikategorikan “Tinggi”
Nilai 8,5 – 10 dikategorikan “Sangat tinggi”
15
E. Indikator Keberhasilan
Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas ini adalah sekurang-
kurangnya 75% siswa memperoleh nilai minimal 70 dalam
menyelesaikan tugas evaluasi.
16
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
17
Skor Kategori Frekuensi Presentasi
0-3,4 Sangat Rendah 0 0%
3,5-5,4 Rendah 2 7%
5,5-6,4 Sedang 14 48%
6,5-8,4 Tinggi 12 41%
8,5-10,0 Sangat Tinggi 1 3%
Jumlah 29 100%
Dari tabel 4.2. menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang
berada pada kategori sangat rendah, 7% siswa berada berada pada
kategori rendah, 48% siswa berada pada kategori sedang, 41% siswa
berada pada kategori tinggi dan ada 3% siswa berada pada kategori
sangat tinggi. Ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan siswa
masih kurang. Di samping itu sesuai dengan skor rata-rata dari hasil
tes pada siklus I yaitu sebesar 6,5 ini menunjukkan bahwa skor rata-
rata prestasi hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres Benteng II
Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar setelah
diterapkan pembelajaran dengan penggunaan media bervariasi
berada pada kategori sedang.
Demikian pula jika skor hasil tes siswa dimasukkan ke
dalam tabel Distribusi Frekuensi dan Analisis Data skor hasil tes
pada siklus I, maka diperoleh distribusi dan presentase sebagai
berikut:
Tabel 4.3. Distribusi Frekuensi dan Analisis Data Skor hasil Tes
Siklus I
NO NILAI FREKUENSI % NXF
1 10 0 0% 0
2 9 1 3% 9
3 8 2 7% 16
4 7 10 34% 70
5 6 14 48% 84
6 5 2 7% 10
Jumlah 29 100% 189
Keterangan:
18
N X F = Nilai x Frekuensi
Nilai rata-rata = ∑ (n x f ) / ∑ f = 189/29 = 6,5
Berdasarkan Hasil Analisis Data dan Grafik Nilai Siswa pada siklus I
di atas dijelaskan bahwa:
Tidak ada siswa yang memperoleh nilai 10 atau pencapainnya 0%
Hanya 1 siswa yang memperoleh nilai 9 atau pencapaiannya 3%
Hanya 2 siswa yang memperoleh nilai 8 atau pencapainnya 7%
Ada 10 siswa yang memperoleh nilai 7 atau pencapainnya 34%
Ada 14 siswa yang memperoleh nilai 6 atau pencapainnya 48%
Ada 2 siswa yang memperoleh nilai 5 atau pencapainnya 7%
Berdasarkan dari uraian di atas diperoleh gambaran umum
bahwa di antara 29 orang siswa yang mengikuti tes tersebut, nilai rata-
ratanya hanya mencapai 6,5 sehingga dianggap kurang memuaskan dan
ini mengisyaratkan perlunya dilakukan perbaikan pembelajran untuk
siklus ke II.
b) Deskripsi Hasil Tes Siklus II
Berdasarkan hasil analisis daftar nilai hasil tes siswa, maka
rangkuman statistik hasil belajar akhir siswa dengan diterapkannya
penggunaan media bervariasi pada siklus II adalah sebagai berikut:
19
Tabel 4.4. Statistik Skor Hasil Tes Siswa pada Siklus II
STATISTIK NILAI STATISTIK
Subjek 29
Nilai Ideal 10
Nilai Rata-Rata 7,55
Nilai tertinggi 9
Nilai Terendah 7
Rentangan Skor 2
Median 8
Mode 7
Standar Deviasi 0,57
Variansi 0,32
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa nilai rata-rata
hasil tes akhir siswa kelas IV SD Inpres Benteng II Kecamatan
Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar setelah penerapan media
bervariasi yang didasarkan pada siklus II
Tabel 4.5 Distribusi Frekuensi dan Presentasi Skor Hasil Tes Siklus II
Skor Kategori Frekuensi Presentasi
0-3,4 Sangat Rendah 0 0%
3,5-5,4 Rendah 0 0%
5,5-6,4 Sedang 0 0%
6,5-8,4 Tinggi 28 97%
8,5-10,0 Sangat Tinggi 1 3%
Jumlah 29 100%
Dari hasil 4.5 menunjukkan bahwa tidak ada siswa yang berada
pada kategori sangat rendah, kategori rendah dan kategori
sedang.97% berada pada kategori tinggi, dan 3% siswa berada pada
kategori sangat tinggi.Ini menunjukkan bahwa tingkat kemampuan
siswa sudah sangat tinggi. Di samping itu sesuai dengan nilai rata-
rata dari hasil tes pada siklus II yaitu sebesar 7,5. Hal ini berarti
bahwa skor rata-rata prestasi hasil belajar siswa kelas IV SD Inpres
Benteng II Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar
setelah diadakan pembelajaran dengan penerapan media bervariasi
pada siklus II ini terjadi peningkatan dari sedang ke tinggi.
20
Demikian halnya jika skor hasil tes siswa dimasukkan ke
dalam tabel Distribusi Frekuensi dan Analisis Data skor hasil tes
pada siklus II, maka diperoleh distribusi dan presentase sebagai
berikut:
Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi dan Analisis Data Skor hasil Tes
Siklus II
NO NILAI FREKUENSI % NXF
1 10 0 0% 0
2 9 1 3% 9
3 8 14 48% 112
4 7 14 48% 98
5 6 0 0% 0
6 5 0 0% 0
Jumlah 29 100% 219
Keterangan:
N X F = Nilai x Frekuensi
Nilai rata-rata = ∑ (n x f ) / ∑ f = 219/29 = 7,5
Gambar 4.1. Grafik Nilai Siklus II
21
Berdasarkan hasil Analisis Data dan Grafik Nilai siswa pada
siklus II di atas dapat dijelaskan bahwa:
Tidak ada siswa yang memperoleh nilai 10 atau pencapainnya 0%
Hanya 1 siswa yang memperoleh nilai 9 atau pencapaiannya 3%
Hanya 14 siswa yang memperoleh nilai 8 atau pencapainnya 48%
Ada 14 siswa yang memperoleh nilai 7 atau pencapainnya 98%
Ada 0 siswa yang memperoleh nilai 6 atau pencapainnya 0%
Ada 0 siswa yang memperoleh nilai 5 atau pencapainnya 0%
Berdasarkan dari uraian di atas diperoleh gambaran umum
bahwa di antara 29 orang siswa yang mengikuti tes tersebut, nilai rata-
ratanya sudah mencapai 7,5. Angka ini menggambarkan bahwa setelah
dilakukannya perbaikan pembelajaran dengan menerapkan media
bervariasi pada siswa kelas IV SD Inpres Benteng II maka terjadi suatu
peningkatan yang signifikan, baik ditinjau dari segi perolehan nilai per
individu maupun nilai perolehan tersebut sudah jauh di atas KKM mata
pelajaran matematika yang sudah ditentukan di sekolah yaitu 7,0 dan
karena semua siswa telah memperoleh nilai di atas KKM sehingga ke II
ini, peneliti merasa tidak perlu lagi untuk melanjutkan ke siklus
berikutnya.
B. Pembahasan Hasil Penelitian Perbaikan Pembelajaran
22
Hasil analisis kuantitatif terhadap hasil belajar siswa pada siklus I
dan siklus II menunjukkan bahwa terjadi peningkatan setelah adanya
penggunaan media gambar dalam pembelajaran matematika.
23
menandakan bahwa siswa mulai memahami materi yang telah
diberikan.
Berdasarkan data hasil belajar siswa pada siklus I dan siklus II, maka dapat
dikemukakan bahwa penggunaan media gambar dalam pembelajaran
MATEMATIKA mempunyai dampak yang positif. Selain dapat
meningkatkan minat belajar siswa, media gambar juga dapat berpengaruh
terhadap hasil belajar siswa.
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN SERTA TINDAK LANJUT
A. Kesimpulan
Pembelajaran merupakan suatu kegiatan yang memiliki tujuan dan
untuk mencapai tujuan pembelajaran tersebut, diperlukan suatu media
sebagai alat pembelajaran dalam mencapai hasil yang lebih baik. Dengan
demikian arah proses pembelajarn harus mengacu pada tujuan pembelajaran
yang dikelolah dalam rangka memfasilitasi siswa agar dapat mencapai
kompotensi dasar.
Pembelajarn dengan menggunakan berbagai media memiliki
dampak positif karena dapat menarik perhatian siswa dalam mengikuti
pelajaran.Ini terbukti dengan meningkatnya
24
hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan nilai keberhasilan yang
diperoleh jauh di atas standar KKM.
Sehingga dapat disimpulkan sebagai berikut :
Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Kelas IVTerhadap Mata
Pelajaran Matematika Pada Topik Bangun Ruang dapat dilakukan
Melalui Penggunaan Media Pembelajaran Di SD Inpres Benteng II
Kecamatan Benteng Kabupaten Kepulauan Selayar.
25
DAFTAR PUSTAKA
26
Wardani,IG.A.K. (2011). Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta : Universitas
Terbuka.
Wardani,IG.A.K. (2013). Pemantapan Kemampuan Profesional.Tangerang
Selatan : Universitas Terbuka.
27