Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Examine Inspection
Scan Analytical procedures
Read Inspection
Compute Analytical procedures
Recompute Recalculation
Foot Recalculation
Trace Inspection/Reperformance
Compare Inspection
Count Physical examination
Observe Observation
Inquire Inquiries of client
Vouch Inspection
Klasifikasi prosedur audit
Prosedur audit dapat diklasifikasi secara detil menjadi sebagai berikut:
1. Prosedur analitis, adalah prosedur pengujian yang dilakukan dengan cara
membandingkan angka objek audit dengan angka pembanding, seperti:
angka periode sebelumnya, angka anggaran, dan angka rata-rata industri.
2. Prosedur tracing, adalah prosedur pengujian dengan cara menelusur dari
bukti transaksi ke bukti pembukuan.
3. Prosedur vouching, adalah prosedur pengujian dengan cara menelusur dari
bukti pembukuan ke bukti transaksi.
Klasifikasi Prosedur audit –
4. Prosedur inspeksi (inspection), adalah prosedur pengujian/pemeriksaan langsung
terhadap bukti audit, misalnya pemeriksaan fisik aset dan pemeriksaan fisik
dokumen.
5. Prosedur matematis, adalah prosedur pengujian kebenaran perhitungan matematis,
seperti penjumlahan, perkalian, dan pembagian. Prosedur matematis juga sering
disebut sebagai Prosedur penghitungan (recalculation) adalah prosedur pengujian
dengan cara melakukan penghitungan ulang objek audit, seperti penghitungan fisik
aset tetap dan penghitungan fisik persediaan.
6. Prosedur konfirmasi (confirmation), adalah prosedur pengujian dengan cara
mempertanyakan secara tertulis kepada pihak ketiga tentang kebenaran objek audit,
misalnya konfirmasi piutang dan konfirmasi persediaan yang disimpan di gudang
umum.
Klasifikasi Prosedur audit –
7. Prosedur observasi (observation), adalah prosedur pengujian dengan cara
menyaksikan suatu proses pelaksanaan kegiatan untuk menghasilkan bukti
audit tertentu, misalnya proses perhitungan fisik persediaan.
8. Prosedur pengerjaan ulang (reperformance) , adalah prosedur pengujian
dengan cara mengerjakan oleh suatu proses yang biasa dilakukan untuk
menghasilkan bukti audit tertentu.
9. Prosedur wawancara (client inquiry) , adalah prosedur pengujian bukti audit
yang dilakukan dengan melakukan wawancara dengan petugas/perjabat yang
terkait. Untuk bisa menjadi bukti audit, wawancara harus dilakukan secara
tertulis.
10. Prosedur audit berbantuan komputer (computer assisted audit
techniques/CAAT), adalah prosedur pengujian yang dilakukan dengan
bantuan komputer terhdap bukti audit yang diproses dengan menggunakan
komputer.
Bukti AUdit
Bukti audit bisa dikelompokkan menjadi:
1. Bukti analitis, hasil dari prosedur analitis
2. Bukti dokumen, hasil dari prosedur tracing, vouching, dan inspeksi dokumen
3. Bukti fisik, hasil dari inspeksi fisik dan perhitungan fisik, serta prosedur
observasi.
4. Bukti matematis, hasil dari pengujian matematis, seperti perkalian,
penjumlahan dst.
5. Bukti konfirmasi, hasil dari pengujian konfirmasi.
Prosedur audit – pengujian substantif
▪ Pengujian substantif adalah pengujian kewajaran saldo akun atau asersi
manajemen.
▪ Prosedur pengujian substantif bisa diklasifikasi dengan urutan sebagai berikut:
1. Prosedur awal
2. Prosedur pengujian analitis
3. Prosedur pengujian detil transaksi
4. Prosedur pengujian saldo akun
5. Prosedur pengujian estimasi Akuntansi
6. Prosedur pengujian penyajian dan pengungkapan
Prosedur audit – pengujian substantif
Pelaksanaan Prosedur
Perencanaan dan Analitis
Fase 1 Rancangan Fase III dan Pengujian Rinci
Pendekatan Audit
atas Saldo
Accept client and perform initial planning Penentuan materialitas dan asesmen
Penerimaan penugasan & perencanaan awal risiko audit yang diterima dan risiko inheren
Understand the client’s business and industry Understand internal control and assess control risk
Pemahaman bisnis industri klien Memahami pengendalian internal &
asesmen risiko pengendalian
Assess client’s business risk Gather information to assess fraud risks
Asesmen risiko bisnis klien Pengumpulan Informasi dan asesmen risiko fraud
Perform preliminary analytical procedures Develop overall audit strategy and audit program
Prosedur Analitis Pendahuluan Mengembangkan strategi audit dan program audit
Fase II –- pelaksanan pengujian pengendalian dan pengujian
substantif atas saldo akun
▪ Pengujian substantif
adalah prosedur yang
Perlu mengurangi dirancang untuk menguji
Pengujian tingkat risiko pengendalian No salah saji keuangan yang
Pengendalian (Plan to reduce assessed
level of control risk?) secara langsung
merupakan
mempengaruhi kebenaran
prosedur yang saldo laporan keuangan.
digunakan
untuk menguji
Yes ▪ Tujuan dari pengujian
efektivitas Pelaksanaan Pengujian Pengendalian substantif atas transaksi
kebijakan dan adalah untuk menentukan
prosedur apakah semua tujuan
audit berkaitan dengan
pengendalian Pengujian substantif transaksi transaksi (transaction-
yang diterapkan
related audit objectives)
untuk menilai telah terpenuhi untuk
risiko Asesmen terhadap kemungkinan setiap kelas transaksi.
pengendalian kesalahan penyajian laporan keuangan
Fase III –- pelaksanaan prosedur analitis dan pengujian
rinci atas akun transaksi