PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Konsep merupakan suatu ide dimana terdapat suatu kesan yang abstrak yang dapat
diorganisir menjadi simbol - simbol yang nyata, sedangkan konsep keperawatan
merupakan ide untuk menyusun suatu kerangka konseptual atau model keperawatan.
Teori ini sendiri merupakan sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola yang
nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses, peristiwa, atau kejadian yang
didasari oleh fakta - fakta yang telah diobservasi, tetapi kurang absolut ( kurang adanya
bukti ) secara langsung.
Teori keperawatan digunakan untuk menyusun suatu model konsep dalam keperawatan,
sehingga model keperawatan tersebut mengandung arti aplikasi dari struktur keperawatan
itu sendiri yang memungkinkan perawat untuk mengaplikasikan ilmu yang pernah
didapat di tempat mereka bekerja dalam batas kewenangan sebagai seorang perawat.
Model konsep keperawatan ini digunakan dalam menentukan model praktek keperawatan
yang akan diterapkan sesuai kondisi dan situasi tempat perawat tersebut bekerja.
Mengingat dalam model praktek keperawatan mengandung komponen dasar
seperti; adanya keyakinan dan nilai yang mendasari sebuah model, adanya tujuan praktek
yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan ataupun asuhan keperawatan terhadap
kebutuhan semua pasien, serta adanya pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan
oleh perawat dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sesuai kebutuhan pasien.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa pengertian teori dan model keperawatan ?
1
C. TUJUAN
1. Untuk mengetahui apa pengertian teori dan model keperawatan
2. Untuk mengetahui apa saja komponen dari teori dan model keperawatan
3. Untuk mengetahui apa tujuan dari teori dan model keperawatan
4. Untuk mengetahui apa saja tipe-tipe teori dan model keperawatan
2
BAB II
LANDASAN TEORITIS
Teori keperawatan didefinisikan oleh Steven (1984) sebagai usaha untuk menguraikan
dan menjelaskan berbagai fenomena dalam keperawatan. Teori keperawatan berperan
dalam membedakan keperawatan dengan disiplin ilmu lain dan bertujuan untuk
menggambarkan, menjelaskan, memperkirakan dan mengontrol hasil asuhan atau
pelayanan keperawatan yang dilakukan. Teori keperawatan adalah usaha usaha untuk
menguraikan atau menjelaskan fenomena mengenai keperawatan (barnun, 1990).
Menurut Newman (1979), ada tiga cara pendekatan dalam pengembangan dan
pembentukan teori keperawatan, yaitu meminjam teori-teori dari disiplin ilmu lain yang
relevan dengan tujuan untuk mengintegrasikan teori-teori ini kedalam ilmu keperawatan,
menganalisa situasi praktik keperawatan dalam rangka mencari konsep yang berkaitan
dengan praktik keperawatan serta menciptakan suatu kerangka konsep yang
memungkinkan pengembangan teori keperawatan. Tujuan pengembangan teori
3
keperawatan adalah menumbuh kembangkan pengetahuan yang di harapkan dapat
membantu dan mengembangkan praktek keperawatan dan pendidikan keperawatan.
Teori keperawatan adalah satu kesatuan konsep konsep. Definisi definisi dan asumsi
asumsi yang tersusun secara sistematis yang menjelaskan fenomena fenomena tentang
asuhan keperawatan. Teori keperawatan adalah pernyataan terstruktur dan sistematis
yang dapat menjelaskan suatu fenomena, memprediksikan dan sekaligus mengontrol
terkait dengan variable-variabel dari disiplin ilmu keperawatan.
4
Tujuan konsep;
1. Untuk mengembangkan (menyusun) teori yg di bentuk dari beberapa konsep.
2. Konsep harus dapat dioperasionalkan, dianalisa dan diaplikasikan dalam praktek.
Sehingga dapat disimpulkan konsep keperawatan merupakan ide untuk menyusun suatu
kerangka konseptual atau model keperawatan.
Torrest (1985) dan Chinn & Jacob (1983) menegaskan terdapat lima karakteristik
dasar teori keperawatan :
5
Dalam keperawatan ada empat komponen yang merupakan pola dasar dari teori – teori
keperawatan atau paradigma keperawatan yaitu :
Konsep Manusia
Manusia adalah makhluk bio – psiko – sosial dan spiritual yang utuh, dalam arti
merupakan satu kesatuan utuh dari aspek jasmani dan rohani serta unik karena
mempunyai berbagai macam kebutuhan sesuai tingkat perkembangannya (Konsorsium
Ilmu Kesehatan, 1992).
Manusia adalah sistem yang terbuka senantiasa berinteraksi secara tetap dengan
lingkungan eksternalnya serta senantiasa berusaha selalu menyeimbangkan keadaan
internalnya (homeoatatis), (Kozier, 2000)
Manusia memiliki akal fikiran, perasaan, kesatuan jiwa dan raga, mampu beradaptasi dan
merupakan kesatuan sistem yang saling berinteraksi, interelasi dan interdependensi (La
Ode Jumadi, 1999 :40).
Jadi, konsep manusia adalah manusia sebagai sistem terbuka, sistem adaptif , personal
dan interpersonal yang secara umum dapat dikatakan holistik atau utuh.
Konsep lingkungan
Sebagai sistem terbuka , manusia dapat mempengaruhi dan dipengaruhi oleh
lingkungannya, baik lingkungan fisik, biologis, psikologis maupun sosial dan spiritual
sehingga perubahan pada manusia akan selalu terjadi khususnya dalam pemenuhan
kebutuhan dasarnya. Sebagai sistem adaptif manusia akan merespon terhadap perubahan
lingkungannya dan akan menunjukan respon yang adaptif maupun respon maladaptif.
Respon adaptif akan terjadi apabila manusia tersebut mempunyai mekanisme koping
yang baik menghadapi perubahan lingkungannya, tetapi apabila kemampuannya untuk
merespon perubahan lingkungan yang terjadi rendah maka manusia akan menunjukan
prilaku yang maladaptif .
Manusia atau klien dapat diartikan sebagai individu, keluarga ataupun masyarakat yang
menerima asuhan keperawatan.
6
Konsep perawat
Peran perawat pada individu sebagai klien adalah memenuhi kebutuhan dasarnya
mencakup kebutuhan biologi, sosial, psikologi dan spiritual karena adanya kelemahan
fisik dan mental, keterbatasan pengetahuan, kurang kemauan menuju kemandirian pasien.
Peran perawat dalam membantu keluarga meningkatkan kemampuan untuk
menyelesaikan masalah kesehatan adalah perawat sebagai pendeteksi adanya masalah
kesehatan, memberi asuhan kepada anggota keluarga yang sakit, koordinator pelayanan
kesehatan keluarga, fasilitator, pendidik dan penasehat keluarga dalam masalah –
masalah kesehatan.
Dalam memberikan asuhan keperawatan pada keluarga perawat perlu memperhatikan
sifat – sifat keluarga yaitu keluarga mempunyai reaksi dan cara yang unik dalam
menghadapi masalahnya, pola komunikasi yang dianut, cara pengambilan keputusan,
sikap, nilai, cita – cita keluarga dan gaya hidup keluarga yang berbeda – beda. Individu
dalam keluarga mempunyai siklus tumbuh kembang .
Konsep kesehatan
Pelayanan kesehatan pada masyarakat ini dapat berbentuk pelayanan kepada masyarakat
umum dan kelompok – kelompok masyarakat tertentu (balita dan lansia).
7
j. berkomunikasi dengan orang lain dalam mengungkapkan emosi, kebutuhan, rasa
takut atau pendapat-pendapat.
k. beribadah sesuai keyakinan seseorang
l. bekerja dengan suatu cara yang mengandung unsur prestasi
m. bermain atau terlibat dalam beragam bentuk rekreasi belajar, mengetahui, atau
memuaskan, rasa penasaran yang menuntun pada perkembangan normal dan
kesehatan serta menggunakan fasilitas-fasilitas kesehatan yang tesedia
Teori keperawatan sebagai salah satu bagian kunci perkembangan ilmu keperawatan dan
pengembangan profesi keperawatan memiliki tujuan yang ingin dicapai diantaranya :
2. Adanya teori keperawatan membantu para anggota profesi perawat untuk memahami
berbagai pengetahuan dalam pemberian asuhan keperawatan kemudian dapat
memberikan dasar dalam penyelesaian berbagai masalah keperawatan.
4. Adanya teori keperawatan juga dapat memberikan dasar dari asumsi dan filosofi
keperawatan sehingga pengetahuan dan pemahaman dalam tindakan keperawatan
dapat terus bertambah dan berkembang.
Adapun tujuan teori model keperawatan menurut Potter & Perry, adalah :
8
2. Meidentifikasi bidang yang diteliti, tehnik penelitian dan instrumen yang digunakan
untuk memvalidasi intervensi keperawatan
11. Memberikan struktur yang sisitematis dan rasional dalam aktivitas keperawatan
9
pengobatan semata, upaya teori tersebut dalam rangka perawat mampu menjalankan
praktek keperawatan mandiri tanpa tergantung dengan profesi lain.
Nightingale tidak memandang perawat secara sempit hanya sibuk dengan masalah
pemberian obat dan pengobatan, tetapi lebih berorientasi pada pemberian udara,
lampu, kenyamanan lingkungan, kebersiahn, ketenangan, dan nutrisi yang adekuat
(Ninghtingale, 1860; Torres, 1986).
Torres (1986) mencatat bahan nightingale memberikan konsep dan penawaran yang
dapat divalidasi dan digunakan untuk menjalankan praktik keperawatan.
2. TEORI PEPLAU
Teori Hildegrad Peplau (1952) berfokus pada individu, perawat, dan proses interaktif
( Peplau, 1952); yang menghasilkan hubungan antara perawat dan klien
(Torres,1986;Marriner-Tomey,1994).Berdasarkan teori ini klein adalah individu
dengan kebutuhan prasaan,dan keperawatan dalam proses interpersonal dan
terapeutik.Oleh sebab itu perawat berupaya mengembangkan hubungan antara
perawat dan klien dimana perawat bertugas sebagai narasumber,konselor,dan wali.
Teori Peplau merupakan teori yang unik di mana hubungan kolaborasi perawat dan
klien membentuk suatu “kekuatan mendewasakan” melalui hubungan interpersonal
yang efektif dalam membantu pemenuhan kebutuhan klien (Beeber, Anderson dan
Sills,1990). Hubungan interpersonal perawat-klien digambarkan sebagai fase-fase
yang saling tumpang tindih seperti berikut ini :Orientasi,identifikasi,penjelasan,dan
resolusi( Chinn dan Jacobs, 1995).
3. TEORI ORLANDO
Bagi Ida Orlando (1961),klien adalah individu dengan suatu kebutuhan,dimana bila
kebutuhan tersebut di penuhi maka stres akan berkurang,meningkatkan kepuasan atau
mendorong pencapaian kesehatan optimal (Chinn dan Jacobs,1995). Teori Jean
Orlando mengandung konsep kerangka kerja untuk perawat professional yang
mengandung 3 elemen yaitu : perilaku klien, reaksi dan tindakan keperawatan ,
mengubah situasi perawat setelah perawat memperkirakan kebutuhan klien , perawat
10
mengetahui penyebab yang mempengaruhi derajat kesehatan , lalu bertindak secara
spontan atau berkolaborasi untuk memberikan pelayanan kesehatan.
4. TEORI HENDERSON
Teori keperawatan Virginia Henderson (Harmer dan Henderson, 1955) mencakup
seluruh kebutuhan dasar seorang manusia. Henderson (1964) mendefinisikan
keperawatan sebagai:
Membantu individu yang sakit dan yang sehat dalam melaksanakan aktivitas yang
memiliki kon-tribusi terhadap kesehatan dan penyembuhannya... dimana individu
tersebut akan mampu mengerjakannya tanpa bantuan bila ia memiliki kekuatan,
kemauan, dan pengetahuan yang dibutuhkan. Dan hal ini dilakukan dengan cara
membantu mendapatkan kembali kemandiriannya secepat mungkin.
Kebutuhan berikut ini, sering kali disebut 14 kebutuhan dasar Henderson,
memberikan kerangka kerja dalam melakukan asuhan keperawatan (Henderson,
1966):
a. Bernafas secara normal
b. Makan dan minum cukup
c. Eliminasi
d. Bergerak dan mempertahankan posisi yang dikehendaki
e. Istirahat dan tidur
f. Memilih cara berpakaian; berpakaian dan melepaskan pakaian
g. Mempertahankan temperatur tubuh dalam rentang normal
h. Menjaga tubuh tetap bersih dan rapi
i. Menghindari bahaya dari lingkungan
j. Berkomunikasi dengan orang lain
k. Beribadah menurut keyakinan
l. Bekerja yang menjanjikan prestasi
m. Bermain dan berpartisipasi dalam berbagai bentuk rekreasi
n. Belajar, menggali atau memuaskan rasa keingin tahuan yang mengacu pada
perkembangan dan kesehatan normal
11
5. TEORI ABDELLAH
Teori keperawatan yang di kembangkan oleh Faye Abdellah et al.(1960) meliputi
pemberihan asuhan keperawatan bagi seluruh manusia untuk memenuhi kebutuhan
fisik,emosi,intelektual,sosial,dan spiritual baik klien maupun keluarga. Dalam teori
Abdellah mengidentifikasi kebutuhan klien secara spesifik,yang sering dikenal
sebagai 21 masalah keperawatan Abdellah:
1) Mempertahankan kebersihan dan kenyamanan fisik yang baik
2) Mempertahankan aktifitas,istirahat dan tidur yang optimal
3) Mencegah terjadinya kecelakaan,cederah, atau trauma lain dan mencegah
meluasnya infeksi
4) Menpertahankan mekanika tubuh yang baik serta mencagah dan memberbaiki
defermitas
5) Memfasilitasi masukan oksigen ke seluruh sel tubuh
6) Mempertahankan nutrisi untuk seluruh sel tubuh
7) Mempertahankan eliminasi
8) Mempertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit
9) Mengenali respons – respons fisiologis tubuh terhadap kondisi penyakit-
patologis,fisiologis dan kompensasi
10) Mempertahankan mekanisme dan fungsi regulasi
11) Mempertahankan fungsi sensorik
12) Mengidentifikasi dan menerima ekspresi, perasaan dan reaksi positif dan negative
13) Mengidentifikasi dan menerima adanya hubungan timbal balik antara emosi dan
penyakit organic
14) Mempertahankan komunikasi verbal dan non verbal
15) Memfasilitasi perkembangan hubungan interpersonal yang produktif
16) Memfasilitasi pencapaian tujuan spiritual personal yang progresif
17) Menghasikan dan /atau mempertahankan lingkungan yang terapeutik
18) Memfasillitasi kesadaran akan diri sendiri sebagai individu yang memiliki
kebutuhan fisik,emosi dan perkembangan yang berbeda
19) Menerima tujuan optimal yang dapat dicapai sehubungan dengan keterbatasan
fisik dan emosional
12
20) Menggunakan sumber-sumber di komunitas sebagai sumber bantuan dalam
mengatasi masalah yang muncul akibat dari penyakit
21) Memahami peran dari masalah sosial sebagai faktor-faktor yang mempengaruhui
dalam munculnya suatu penyakit.
6. TEORI JOHNSON
Teori Dorothy Johnson tentang keperawatan (1968) berfokus pada bagaimana klien
beradaptasi terhadap kondosi sakitnya dan bagai mana stres aktual atau torensial
dapat mempengaruhi kemampuan beradaptasi. Tujuannya adalah menurunkan stres
sehingga klien dapat bergerak lebih mudah melewati masa penyembuhannya
( Johnson,1968). Teori Johnson berfokus pada kebutuhan dasar yang mengacu pada
pengelompokan perilaku berikut:
a. Perilaku mencari keamanan
b. Perilaku mencari perawatan
c. Menguasahi diri sendiri dan lingkungan sesuai dengan standar internalisasi
prestasi
d. Mengakomodasi diet dengan cara yang di terima secara sosial dan kultural
e. Mengeluarkan sampah tubuh dengan cara diterima secara sosial dan kultural
f. Perilaku seksual dan identitas peran
g. Perilaku melindungi diri sendiri
13
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Teori dan model keperawatan adalah suatu usaha untuk menguraikan dan menjelaskan
berbagai fenomena dalam keperawatan serta berperan dalam membedakan keperawatan
dengan disiplin ilmu lain dan berjutuan untuk menggambarkan, menjelaskan,
memperkirakan dan mengontrol hasil usaha atau pelayanan keperawatan yang dilakukan.
Kompenen teori model keperawatan (1) Keyakinan/ Nilai yg mendasari sebuah model
(Falsafah). (2) Adanya tujuan praktek yang ingin dicapai dalam memberikan pelayanan
keperawatan (3) Adanya pengetahuan dan keterampilan dalam mengembangkan tujuan.
Salah satu tujuan dari teori dan model keperawata yaitu Memberikan alasan-alasan
tentang kenyataan- kenyataan/fenomena yang dihadapi dalam pelayanan keperawatan,
baik bentuk tindakan atau bentuk model praktek sehingga permasalahan dapat diatasi.
Tipe-tipe teori dan model keperawatan menurut Nightingale, Peplau, Orlando,
Hendenson, Abdellah, dan Jhonson.
B. SARAN
14
DAFTAR PUSTAKA
15