Nim:E0019442
Asas-Asas Hukum
4. Asas Retroaktif Merupakan suatu asas hukum dapat diberlakukan surut. Artinya hukum
yang baru dibuat dapat diberlakukan untuk perbuatan pidana yang terjadi pada masa lalu
sepanjang hukum tersebut mengatur perbuatan tersebut, misalnya pada pelanggaran
HAM berat.
5. Asas Non Retro Active artinya hukum tidak boleh berlaku surut.
Contoh : Pasal 1 ayat (2) KUHP
6. Asas Universal
Asas universal adalah asas yang menyatakan setiap orang yang melakukan perbuatan
pidanan dapat dituntut undang-undang hukum pidana Indonesia di luar wilayah Negara
untuk kepentingan hukum bagi seluruh dunia.
Dengan peraturan ini ditegaskan bahwa ganti kerugian dibebankan kepada negara
( depertemen keuangan ). Dengan tata cara pembayarannya Menteri keuangan juga
mengeluarkan Keputusan Menteri Keuangan No. 983 / KMK. 01 / 1983 pada
tanggal 31 Desember 1983. Selain itu juga terdapat penggabungan pidana dengan
ganti rugi yang terdapat dalam pasal 98 sampai pasal 101 KUHAP dalam macam
macam hukum positif .
l. Persidangan dengan hadirnya terdakwa
Ketentuan mengenai hal ini diatur dalam pasal 154, 155 dan seterusnya dalam
KUHAP. Yang menjadi pengecualiannya ialah kemungkinan dijatuhkan putusan
tanpa hadirnya terdakwa yaitu putusanVerstek atau in Absentia tapi ini hanya dalam
pengecualian dalam acara pemeriksaan perkara pelanggaran lalu lintas. Pasal 214
mengatur mengenai acara pemeriksaan verstek. Dalam hukum acara pidana khusus
seperti UU No. 31 Tahun 1971 Tentang Tindak Pidana Korupsi dan lainnya dikenal
pemeriksaan pengadilan secara in absentiaatau tanpa hadirnya terdakwa.