Makalah Proses Produksi Die Casting
Makalah Proses Produksi Die Casting
Dibuat oleh :
Muhammad Sidik
41617210002
BEKASI
2018
Page | 1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur atas kehadirat Allah S.W.T Yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang yang telah memberikan saya kesempatan untuk dapat membuat
makalah yang dimana makalah ini merupakan laporan tentang proses pengecoran.
Dan tak lupa saya ucapkan banyak terima kasih kepada dosen yang
mengajarkan dalam pembuatan makalah proses pengecoran, sehingga saya dapat
membuat tulisan ini.
Akhir kata kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berperan dan memberikan bantuan, dan dorongan dalam penyusunan makalah ini
hingga selesai tepat pada waktunya. Semoga makalah ini dapat bermanfaat untuk
sesama dan yang membacanya. Dan semoga Allah SWT membalas amal baik yang
telah dilakukan umat-Nya atas sesama. Amin.
Pemakalah
Page | 2
DAFTAR ISI
BAB I.....................................................................................................5
PENDAHULUAN...................................................................................5
1.1 Pengertian Die Casting....................................................................5
1.2 Pengertian Die Casting HPDC........................................................5
BAB II....................................................................................................6
ISI..........................................................................................................6
2.1 Pengecoran Cetak Tekan (Die Casting)..........................................6
2.2 Proses Pengecoran Cetak Tekan Ruang Panas.............................7
2.3 Proses Pengecoran Cetak Tekan Ruang Dingin.............................8
2.4 Die Casting HPDC (High Pressure Die Casting)..........................10
2.5 Bagian-Bagian Penting Mesin Die Casting HPDC........................11
2.6 Proses Die Casting HPDC.............................................................13
BAB III.................................................................................................19
PENUTUP...........................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA............................................................................20
Page | 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Pengertian Die Casting
Die Casting Mechine merupakan suatu mesin produksi pencetak produk casting
dalam Pengecoran logam alumunium. Pengertian casting sendiri yaitu: proses
pencetakan logam ( dari logam cair menjadi bentuk produk padat ) dengan tekanan.
Adapun macam/jenis proses casting sendiri terbagi menjadi 2, yaitu:
1. Low Pressure Die Casting (LPDC) : Yaitu proses casting dengan menggunakan
tekanan rendah. Biasa di pakai dalam Gravity Casting, yaitu proses pencetakannya
memanfaatkan gaya gravitasi.
2. High Pressure Die Casting (HPDC) : Yaitu proses casting dengan menggunakan
tekanan tinggi. Dalam proses pencetakannnya di butuhkan tekanan yang relatif tinggi
untuk menghasilkan sebuah produk casting. Khususnya dalam tekhnologi Die
Casting proses pencetakan memakai sebuah cetakan atau MOLD yang mempunyai
tingkat presisi yang tinggi, sehingga proses pencetakannya dapat dilakukan
berulang-ulang dengan hasil produk yang sama dalam bentuk maupun ukurannya.
HPDC (High Pressure Die Casting) Yaitu proses casting dengan menggunakan
tekanan tinggi. Dalam proses pencetakannnya di butuhkan tekanan yang relatif tinggi
untuk menghasilkan sebuah produk casting. Khususnya dalam tekhnologi Die
Casting proses pencetakan memakai sebuah cetakan atau MOLD yang mempunyai
Page | 4
tingkat presisi yang tinggi, sehingga proses pencetakannya dapat dilakukan
berulang-ulang dengan hasil produk yang sama dalam bentuk maupun ukurannya.
Metode HPDC merupakan metode penuangan yang paling modern yang dapat
menghasilkan bagian yang equivalent dengan produk permesinan. Prinsip dasat
metode ini adalah pemberian tekanan pada logam cair sehingga masuk kedalam
rongga cetak. Dies dipasang pada plat dasar mesin yang dapat ditutup dan dibuka
dengan mudah. Untuk membuat produk diperlukan cetakan tetap terbuat dari logam
yang terdiri dari bagian dasar (cetakan tangkup). Cetakan ini dipasang pada mekanis
penggerak cetakan pada mesin (die closing unit) yang terdiri dari bagian tetap dan
bagian bergerak. Adanya bagian tetap dipasang belahan cetakan yang akan
berhubungan dengan silinder pengisi cairan. Pada bagian bergerak dipasang
belahan cetakan yang mempunyai bagian enjector. Silinder pengisi logam cair
disemprotkan kedalam cetakan yang tertutup. (Surdia, 1995)
BAB II
ISI
Gambar 1.10 Konfigurasi mesin pengecoran cetak tekan ruang dingin (cold
chamber)
Terdapat dua jenis mesin Cetak Tekan :
Page | 5
(2.) Mesin cetak tekan ruang dingin (cold chamber)
Perbedaan antara Mesin Cetak Tekan Ruang Panas dan Mesin Cetak Tekan
Ruang Dingin dapat dilihat dalam table 3.1
Page | 6
2.2 Proses Pengecoran Cetak Tekan Ruang Panas
Dalam mesin pengecoran cetak tekan ruang panas, logam dilebur di dalam
kontainer yang menjadi satu dengan mesin cetaknya, seperti ditunjukkan dalam
gambar 1.11.
Tahapan pengecoran:
1) Cetakan ditutup dan pluger ditarik ke atas, logam cair masuk ke dalam ruang
(chamber);
2) Plunger menekan logam cair dalam ruang sehingga mengalir masuk ke dalam
rongga cetak; tekanan dipertahankan selama proses pendinginan dan
pembekuan;
3) Plunger ditarik, cetakan dibuka, dan benda coran yang telah membeku
ditekan keluar dengan pin ejektor;
Page | 7
2.3 Proses Pengecoran Cetak Tekan Ruang Dingin :
Dalam mesin pengecoran cetak tekan ruang dingin, logam dilebur didalam
kontainer yang terpisah dengan mesin cetaknya, seperti ditunjukkan dalam gambar
1.12
Tahapan pengecoran :
1) Cetakan ditutup dan ram ditarik, logam cair dituangkan ke dalam ruang
(chamber);
2) Ram ditekan sehingga mendorong logam cair masuk ke dalam rongga cetak,
tekanan dipertahankan selama proses pendinginan dan pembekuan;
3) Ram ditarik, cetakan dibuka, dan benda coran yang telah membeku ditekan
keluar dengan pin ejektor.
3) Dimensi benda cor akurat (toleransi ± 0,076 mm untuk benda cor yang kecil);
Page | 8
4) Permukaan benda cor halus;
5) Dapat mencetak bagian benda cor yang sangat tipis hingga 0,5 mm;
6) Pendinginan cepat dengan ukuran butir kristal yang sangat halus sehingga
hasil pengecoran memiliki kekuatan yang baik.
Kelemahan :
2) Sering terjadi efek cil, terutama bila temperatur tuang logam cair terlalu
rendah.
Proses High Pressure Die Casting (HPDC), dewasa ini telah banyak di gunakan oleh
produsen otomotif dalam proses pembuatan produk nya. Prinsip kerja HPDC adalah
dengan menuangkan setangkup cairan Al ke lubang sleeve kemudian dengan
tekanan hidrolis ditekan ke dalam rongga cetakan (die ). Dengan adanya tekanan
yang tinggi diberikan dalam proses injeksi nya, maka diharapkan problem keropos
dan uncomplete reject dapat diatasi. Disamping itu, teknologi ini dirasakan sangat
produktif untuk pembuatan part atau komponen yang terbuat dari Alumunium untuk
produksi massal. Perkembangan dunia otomotif, baik di Indonesia dan banyak
negara-negara lain sangat berkembang dengan cepat. Oleh sebab itu, kebutuhan
akan produk ataupun komponen/part sangat tinggi dirasakan. Dan tentu saja hal itu
membawa keuntungan bagi die caster yang ada dalam industri manufaktur. Namun,
penggunaan mesin HPDC sekarang ini juga telah banyak dimanfaatkan untuk
pembuatan produk seperti peralatan rumah, elektrikal equipment, agroindustri, dan
produk teknik lainnya. Tentu saja pertimbangan quantity menjadi faktor yang besar
dalam menentukan teknolgi suatu proses. HPDC adalah salah satu teknologi proses
casting yang sangat mempertimbangkan jumlah produksi yang massal. Jenis mesin
casting pressure ini telah banyak berkembang di negara asia khususnya jepang, dan
china. HPDC yang banyak beredar di industri biasanya D/C 135 ton; 250 ton; 350
ton; 500 ton; 650 ton; 800 ton; 900 ton; 1500 ton; dan 2500 ton. Kapasitas mesin
atau tonase lebih mempertimbangkan ke arah berat casting( casting weight ).
Teknik ini dilakukan dengan menginjeksi logam cair dengan tekanan kedalam
cetakan logam. Prinsip HPDC adalah mendorong logam cair pada shot tube ke
dalam cetakan dengan tekanan, tekanan ini dapat mencapai 100 MPa. Tabel 2.6
menunjukkan tekanan yang digunakan untuk beberapa jenis part (Brown, 1999).
Page | 9
Tabel 2.6 Pedoman angka untuk pengecoran bertekanan
Cetakan atau perkakas die casting dibuat dari paduan tool steel terdiri dari dua
bagian, fixed die half atau cover half, dan ejector die half, untuk mengeluarkan
benda cor. Cetakan modern mempunyai penggerak luncur, inti atau potongan-
potongan untuk membuat lubang, ulir dan bentuk lain yang diinginkan dalam
pengecoran. Lubang saluran turun pada fixed die half merupakan tempat lewatnya
logam cair sebelum memasuki cetakan dan mengisi rongga cetakan. Ejector half
biasanya terdiri dari saluran dan pintu masuk (inlet) yang mengalirkan logam cair ke
rongga cetakan. Pin pengunci berfungsi untuk mengamankan kedua bagian,
membantu dalam mengeluarkan benda cor, dan membuka cairan pendingin dan
pelumas.
Page | 10
terlindungi. Perlakuan ini memperpanjang umur bahan die dan mengurangi adhesi
pada pembekuan komponen.
2. DieMold
Adalah cetakan atau tempat cavity / rongga cetak dari bentuk produk yang
di buat. Dalam setiap proses dari part yang berbeda akan dibutuhkan cetakan
(dies) yang berbeda, sehingga memungkinkan dalam satu mesin casting bisa
memproduksi macam-macam part yang berbeda / multi part.
3. Injection Unit
untuk menghasilkan part yang sempurna didalam cetakan / rongga cetak di
butuhkan pressur yang relatif besar . Pressur tersebut dihasilkan oleh pompa
plunger ( Plunger Tip dan Plunger Sleeve) yang di gerakan oleh tenaga Hidrolik
pada Plunger Rod Cylinder yang terhubung dengan Hidrolik Pump, Piston Intensify
dan Accumulator Tank.
4. Holding Funace
Page | 11
Tempat alumunium cair setelah suply dari melting furnace dengan kapasitas yang
terbatas pada tiap – tiap mesin. Suhu di holding furnace ini di atur antara 640 o ~ 660o
C, untuk menjaga kestabilan suhu holding furnace tersebut kondisinya harus tertutup
rapat. Dan bahan pemanasnya memanfaatkan heater listrik.
5. Ladle
Adalah alat untuk menngambil alumunium cair pada Holding Furnace dan
menuangkannya pada lubang Plunyer untuk diinjeksi.
6. Spray
Adalah alat unuk menyemprotkan / menspray Die Lubricant ke permuaan cetaka.
7. Die Lube Auto Mixing
Adalah Alat / tempat penapung Die Lube sebelum dispraykan ke dies. Auto Mixing
ini secara otomatis bisa member kode pada operator apabila die lube habis dengan
alarm.
Page | 12
b) Fast Speed
Pada akhir slow speed Plunger Tip maju dengan kecepatan penuh untuk
mengalirkan molten atau alumunium cair kedalam cavity sehingga seluruh rongga
cetak terisi penuh. Efek dari High Speed akan menghasilkan tekanan yang di
butuhkan dalam proses pembentukan part pada cetakan.
Dalam proses injection plunger rod akan terus bergesekan dengan plunger sleeve,
untuk mengurangi dampak gesekan yang dapat menyebabkan ke ausan pada kedua
bagian tersebut, maka dibutuhkan pelumasan. Untuk itu dipakai Tip Lubricant
sebagai pelumas agar Plunger Tip dapat bergerak lancar ( smooth ) pada saat
proses injection. Tetapi bila pelumas Tip lubricant terlalu banyak kadang kala akan
berpengaruh buruk pada qualitas part karena dapat memungkinkan Tip lubricant
masuk kedalam cavity sehingga menghasilkan produk yang cacat ( NG ) begitu juga
jika terlalu sedikit injection akan seret / tertahan dan produk pun akan cacat selain itu
juga akan mempengaruhi life time Plunger Tip dan Plunger Sleeve.
4. Intensifikasi
Pada akhir proses fast speed akan timbul gaya balik akibat benturan pada akhir
prosesnya. Untuk mengantisipasi hal tersebut di butuhkan kembali tekanan yang
lebih besar untuk menjaga kestabilan presure pada cavity dan mencegah gaya balik
tersebut, sehingga part dapat terbentuk sempurna. Proses tersebut dinamakan
proses intensifikasi yaitu proses penekanan oleh piston intensifikasi yang terhubung
dengan Tangki Accumulator . Untuk menjaga kestabilan tekanan pada tangki
accumulator menggunakan N2 (Nitrogen gas) yang mempunyai sifat stabil pada
tekanan.
5. Die Open
Mundur nya Cyl Hydrolik pada toggle link yang akan membuka dies dan akan di ikuti
oleh injection forward untuk mendorong biskuit agar tetap menempel pada die move.
6. Ejection ( Ejector In )
Proses pelepasan part dari die move oleh dorongan dari ejector pin yang terangkai
pada sebuah ejector plate dan di gerakan oleh cyl hidrolik.Setelah Ejector ini untuk
mendorong part dengan waktu yang telah di setting, maka Ejector akan masuk
kembali ( Ejektor out ) dan di barengi dengan injection Backward setelah Injection
Backward End, Nozzle Tip Lup yang terangkai pada lengan ayunnya akan masuk
dan menyemprotkan lubricant ( pelumas ) pada permukaan Plunger Tip dan
sekitarnya dan siap untuk proses Injection selanjutnya.
Page | 13
Proses – proses tersebut diatur sedemikian rupa secara berkesinambungan, dalam
sebuah parameter casting yang di atur berdasarkan hasil perhitungan dan uji coba
untuk menghasilkan kualitas casting yang sempurna. Parameter tersebut tersimpan
dalam sebuah komputer data SEMU ( Shot End Master Unit ). Item – item yang
terdapat pada setting parameter tersebut, saling menunjang dan sangat
berpengaruh pada cycle, speed, pressur, dan temperatur dies. Sehingga untuk
masing – masing part / dies yang berbeda, di perlukan juga parameter yang berbeda
sesuai kebutuhan.
Cara identifiksi
Ø Di check dengan mata telanjang (tanpa Alat bantu)
Ø Ratakan permuakaan dies
kemungkinan penyebab:
Temperatur Molten die rendah dibawah standart
Temperatur die rendah
Die lube berlebihan
Fast speed (fase II)terlalu rendah
Aliran tergangu /tidak beraturan setelah gate
2. Bercak Hitam
Adalah permukaan produk Casting menunjukan adanya warna hitam. Cara
identifikasinya:
Page | 14
Ø Inspeksi dengan mata telanjang (tanpa alat bantu)
Kemungkinan penyebab:
Ada sisa air spray di cavity die/permukaan die tidak bersih dari air.
Kebocoran pada cavity die
Kebocoran pada sleeve die
Kebocoran pada pada plunger tip.
3. Kulit Jeruk
Adalah Visual permukaan part yang berlubang kecil-kecil Jeruk. Cara identifikasinya:
Ø Inspeksi dengan mata telanjang (tanpa alat bantu)
Kemungkinan penyebab:
o Settingan FSSP terlalu maju
o Biskuit terlalu tebal
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dengan memperhatikan proses mesin die casting HPDC membuat kita mudah untuk
mengoperasikanya.
Berdasarkan praktek yang telah saya lakukan, Banyak sekali kendala yang di hadapi
untuk menghasilkan part yang baik, maka dari itu harus mengetahui penyebab
penyimpangan kualitas pada part, sehingga dapat menghasilkan part yang baik.
B. Saran
Pada saat melakukan pencetakan harus menggunakan alat pelindung diri, agar
dapat mengurangi resiko kecelakaan kerja.
Untuk mengurangi hasil part yang reject, operator harus sering memperhatikan
kondisi Die Lube, karena paling banyak penyebab reject dari die lube.
Page | 18
DAFTAR PUSTAKA
http://id.wikipedia.org/wiki/pengecoran
http: //hmmftum.blogspot.com/2012/pengecoran-logam.
http://diecastpedia.blogspot.com/2011/06/produck.html
Page | 19