Anda di halaman 1dari 49

Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

KARAKTER BAJA SUKU CADANG OPSIONAL KENDARAAN RINGAN


OTOMOTIF TERHADAP KARAKTER BAJA SNI 07-2025-2002 DENGAN UJI
METALLURGI SEBAGAI PEMBANDING

Bambang Hermani
Program Studi Teknik Mesin Konversi Energi Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
Jl : Perjuangan no 17 Cirebon
prigele2bang@gmail.com

ABSTRAK

Karakter bahan rocker arm imitasi mesin sepeda motor honda supra X
125 berbasis pada uji metalografi dilakukan melalui proses observasi spesimen
uji dibawah mikroskup metalurgi dengan pendekatan analisa pembanding hasil
foto mikro dari bahan rocker arm imitasi terhadap baja SNI 07-2025-2002.
Konsep tersebut diperlukan untuk penunjang pembelajaran teknologi
logam dasar dan uji metalografi dengan analisis kemandirian pada praktikum
uji logam di laboratorium logam UNTAG Cirebon.
Pengujian metalografis merupakan dasar keteknikan yang cukup baik
untuk pemahaman, pengkajian, dan analisis karakterisasi suatu struktur mikro
dari material baja karbon yang umum banyak digunakan dalam motor pengerak
utama otomotif kendaraan ringan sepeda motor.

Kata kunci : karakter rocker arm imitasi, karakter baja SNI 07-2025-2002.

1. Pendahuluan tersebut terdapat di dalam tabung


Mikroskop optikal metalurgi merupakan microscope, yaitu lensa okuler dan titik api
suatu alat yang digunakan untuk mengamati lensa okuler.
dan mempelajari mikrostruktur dari suatu Lensa okuler menganggap bayangan
objek cuplikan seperti keadaan mikrostruktur sebagai suatu benda dan sebagai hasilnya
pada butiran atau batas butir suatu logam, adalah bayangan maya yang jauh lebih besar
fasa serta distribusi fasanya. Pengamatan dari bayangan sebelumnya dan dapat dilihat
metalografi menggunakan mikroskop optik oleh mata yang berada diatas lensa okuler.
pada dasarnya menggunakan bantuan cahaya Komponen-komponen tersebut masing-
refleksi atau cahaya polarisasi. masing memiliki fungsi dan kegunaan.
Mikroskop optik terdiri dari beberapa Lensa obyektif berfungsi memperbesar
bagian komponen yang sangat penting seperti bayangan pertama dari suatu cuplikan. Lensa
lensa obyektif, okuler, kondensor, filter okuler berfungsi memperbesar bayangan
cahaya dan daya resolusi. Lensa objektif yang telah diperbesar oleh lensa obyektif,
terletak dibagian bawah berdekatan dengan sedangkan lensa kondensor berfungsi
benda yang akan diamati, sedangkan lensa memfokuskan cahaya yang datang dari
okuler terletak dibagian atas yang berdekatan sumber cahaya.
dengan mata. Apabila sebuah benda yang 1.1. Latar Belakang.
akan diamati diletakkan dengan lensa Rock Arm adalah elemen mesin yang
objektif, maka akan membentuk bayangan digunakan untuk memberikan gaya tekan pada
nyata yang diperbesar. Letak bayangan setiap pembukaan katup mesin sepeda motor

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 1
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

kendaraan ringan. Rock Arm tersebut umumnya gerakan radial dari bubungan/tojolan/cam
beroperasi pada kondisi suhu tinggi dan harus dijadikan gerakan linier pada batang katup untuk
tetap stabil pada tengangan kerja simultan dan membuka piringan katup intake dan exhaust,
yang salah satu ujung dinaikkan dan diturunkan
beban yang bervariasi secara terus menerus.
oleh bubungan dari camshaft yang berputar terus
1.2. Rumusan menerus (baik secara langsung atau melalui
Perumusan masalah dalam penelitian ini tappet (pengangkat) dan pushrod) sedangkan
adalah sebagai berikut : gerak selanjutnya berakhir pada batang katup.
1. Untuk menguji atau mengamati struktur Ketika tonjolan camshaft menimbulkan gaya
mikro dengan cara di uji metalorgrafi yakni menngangkat lengan rocker arm, dalam menekan
mengunakan alat mikroskop metalurgi. ke bawah pada batang katup, membuka katup.
2. Contoh specimen yang di uji di ambil dari Pegas katup akan menutup katup ketika lengan
komponen rocker arm yang belum di rocker arm kembali keposisi mula. (Gambar.1.)
gunakan.

2.2. Tujuan
Tujuan dari pengujian material rocker arm
dalam mesin motor kedaraan ringan berbasis
pada pengujian metalografis, yang bertujuan
untuk memperoleh analisa pembanding
struktur mikro material rocker arm imitasi
dan baja SNI 07-20-25-2002 sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui strukur mikro material
dari suku cadang rocker arm imitasi dan
baja SNI 07-20-25-2002.
2. Untuk analisa karakterisasi hasil
pengamatan foto metalografis dengan
pembanding dari kedua stuktur mikro suku
material baja tersebut. Gambar.1.posisi rocker arm pada mesin
Cam/bubungan/noken digerakkan oleh cam
2.3. Manfaat Penelitian shaft. Hal ini mendorong rocker arm atas dan ke
Manfaat dari penelitian antara lain : bawah melalui poros rocker arm dan transfer
a) Memberikan pengalaman analisis gerak melalui tappet ke batang katup si kecil.
praktis kepada penulis dalam terapan Dalam hal ini ini membuka katup intake di
dan perluasan keilmuan dalam kepala silinder. Hubungan rocker arm dari jenis
pengujian logam. bukan roller rocker arm, permukaan angkat
b) Analisis yang dilakukan dapat diketahui sangat erat melekat dengan permukaan Noken
bagaimana struktur mikro dari kedua atau Cam kerenanya gesekan antara Camshaft
material tersebut. atau Cam dengan rocker arm cukup besar karena
Dengan adanya pengujian melalui pendekatan bagian penampang rocker arm sifatnya diam,
pembanding foto hasil pengamatan metalografi disamping hal tersebut panas dari pembakaran
maka diharapkan pemahaman arti pentingnya bahan bakar dan udara menghasilakan suhu
bahan logam terhadap jam kerja mesin dan pembakaran yang tinggi didalam silinder dapat
kinerja mesin yang terkait erat dengan struktur merambat ke komponen tersebut maka akan
mikro material yang tepat guna dan kualitas menambah berat kerja dari rocker arm dengan
tinggi. perkiraan suhu lebih kurang dapat mencapai 700
derajat Celcius bahkan lebih dan dengan pelumas
2. Landasan Teori yang berfungsi juga sebagai pendingin karenanya
2.1. Rocker Arm suhu dijaga tetap stabil dibawah jauh dibawah
Rocker arm dalam konteks mesin suhu kritisnya.
pembakaran dalam otomotif, dari sebuah mesin
sepeda motor berbasis pada motor bakar 2.2. Bagian Uji Specimen Rocker arm
pembakaran dalam dengan piston dan Material rocker arm untuk mesin
berpendingin udara adalah komponen berbentuk
kendaraan otomotif umumnya terpilih dari
tuas jungkat jungkit / berosilasi yang meneruskan
baja press/stamping, memberikan
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 2
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

keseimbangan dan kekuatan yang wajar, 3.Metodologi Penelitian


ringan dan biaya ekonomis. Karena rocker Sistimatika pengujian perhatikan pada
arm adalah, sebagian, mesin bolak balik berat gambar.3. Tahapan-tahapan metodelogi
massa rocker arm yang berlebihan dapat pengujian uji mikroskop metallurgy terhadap
logam dengan memiliki pembesaran 100x sampai
membatasi kemampuan mesin untuk
1000x dan resolusi 5 mega pixel atau 2592 x
mencapai kecepatan operasi yang tinggi. 1944 dari tahapan-tahapan pengujian tersebut
Mesin truk (kebanyakan diesel) kemudian disusun diagram alur pengujian seperti
menggunakan lengan rocker kuat dan kaku berikut:
yang terbuat dari baja karbon yang ditempa.
Pengunaan baja paduan ringan dengan
kekuatan tinggi, dan konfigurasi bantalan
untuk titik tumpu, telah digunakan dalam
upaya untuk meningkatkan batas putaran
mesin yang lebih tinggi untuk aplikasi
kinerja tinggi, yang akhirnya memberikan
manfaat teknologi ini untuk produksi
kendaraan dengan tingkat akhir suku
tertinggi

Gambar.2. Bagian Uji specimen Rocker Arm


Keausan merupakan jenis kegagalan yang
diakibatkan kikisan oleh gesekan yang diperoleh Gambar.3. Diagram Alir Proses Pengujian
panas pada suatu komponen sepeda motor yang Tujuan dari proses pengujian adalah untuk
disebabkan oleh putaran cam shaft dengan rocker pembelajaran daari pengujian logam secara mikro
arm secara berulang-ulang dan berdampak pada guna pengamatan hasil foto mikro nantinya dari
perubahan bentuk. Penelitian dilakukan karakter logam baja yang akan ditampilkan, dari
padaukucadang rocker arm aus dan rocker arm pemotongan, mounting, grinding, polishing, etsa
baru pada sepeda motor dan bahan baja ulir SNI sampai proses pemotretan specimen selesai akan
07-2025-2002. Berdasarkan hasil pengamatan, terlihat pada lensa ukuler tampilan topografi
struktur mikro di fokuskan baja ulir SNI 07- gambar mikro struktur logam baja tersebut.
2025-2002. dan pada rocker arm aus terdiri dari Sebelum dilakukan percobaan pada uji
fasa besi-α (ferrit) dan martensit kasar dengan mikroskopis metallorgrafi terlebih dahulu
terdapat fasa martensit halus (stabil) dan disiapkan benda specimen uji yaitu suku mesin
pengamatan pada rocker arm baru struktur mikro otomotif kendaran ringan khususnya Rocker Arm
yang terjadi adalah fasa besi-α (ferrit) dan sepeda Honda supra X th 97 hal ini benda harus
martensit halus (stabil) yang tersebar pada matrik di potong untuk dilakukan proses stuktur mikro
besi-α (ferrit). pada Rocker Arm tersebut.

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 3
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

4.Pengujian
Setelah persiapan selesai dan segera dilakukan
etsa dan penetralan asam segera dilakukan proses
observasi specimen dibawah mikroskop
metalurgi dengan pembesaran 100x,
400x,600x,1000x.
Material baja pada umumnya terbentuk dari
jaringan kristal, jaringan kristal mempunyai
orentasi yang sama untuk membentuk
butiran.kadang kala butiran yang terbentuk
tersebut terdiri dari satu jenis kristal yang sama,
akan tetapi dapat merupakan campuran yang
saling mengikat kuat satu sama lain antara dua
kristal atau lebih. Orentasi kristal suatu butiran
dengan kristal dari butiran lain berbeda, hal ini
mengakibatkan batas butiran merupakan benturan
antara dua orentasi kristal dengan demikaian
butiran yang ditengah memilki energi paling
rendah dibanding butiran sisi luar. Adanya
butiran merupakan merupakan cacat dari logam, Pembesaran 100x untuk bagian inti baja
oleh karena logam yang sempurna harus ulir SNI 06-2025-2002. Hasil foto fokus sehinga
memiliki butiran tunggal, Hal tersebut menjadi pengamatan/pengambaran butiran sangat jelas
sangat sulit diperoleh. Pada umumnya material terlihat.
logam mempunyai butiran Polycristaline Metal
terjadi kristal yang terbentuk tidak
sempurna/single crystalin metal, ketidak
sempurnaan dalam kristal logam menyebabkan
cacat, maka diperlukan kekosongan untuk
mengimbangi kekosongan muatan meliputi
sebuah atau beberapa atom disebut cacat titik.
Akan tetapi sejumlah kecil cacat dapat
menjadikan kristal logam menjadi lebih ulet
dibanding tanpa keadaan cacat.
Untuk kondisi sebenarnya dari struktur mikro
material baja suku otomotif kendaraan ringan
maka segera dilakukan pengujian metalografi,
pengujian tahap ini kerap kali dilakukan disebut
uji mikro struktur dengan pembersaran oleh lensa
microscope metalurgi
1. Analisis
Foto Mikro Baja SNI 07-2025-2002
Tandingan gambar foto digital dengan
pembesaran 100x .

Perbandingan gambar pembesaran 400x untuk


butiran feritte, pearlite dan cementite nampak
lebih jelas.

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 4
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

4.2.Analisa Hasil Pemotretan Mikro


Rocker Arm Honda Supra X Imitasi.
Perbandingan gambar pembesaran 100x
rocker arm asli.

Perbandingan gambar pembesaran 600x


untuk butiran feritte, pearlite dan cementite
nampak lebih jelas lagi.

Pembesaran 100x rocker arm bubungan atau


Cam/Nok. Hasil foto fokus sehinga pembacaan
butiran sangat jelas terlihat, diamana ; Ferrite
berwarna putih dan terang, Pearlite berwarna
abu-abu merupakan fasa campuran ferrite dengan
carbon, Cementite berwarna hitam. Volume
butiran tidak sepadan merata dan seragam,
dimana butiran Cementite terlihat kurang
seragam/dominan, butiran Pearlite terlihat lebih
dominan, menujukan materaial baja yang
digunakan kurang kuat dan rapuh.
Keterangan :
Dengan uji pukulan palu 2,0 kg suku cadang
rocker arm Imitasi pecah/rapuh menunjukan
bahwa material kurang kuat dan tidak kenyal dan
rapuh ( hal ini dilakukan untuk di ambil sebagian
dari material dalam proses mounting ).

Perbandingan gambar pembesaran 1000x


Ferrite berwarna putih dan terang, Pearlite
berwarna abu-abu merupakan fasa campuran
ferrite dengan karbon, Cementite berwarna hitam.
Volume butiran Sepadan merata dan seragam dan
padat satu sama lain dari butiran yang terbentuk
menujukan materaial baja yang digunakan kuat
dan keras.
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 5
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

pearlite, cementite akan tetapi tampak gambar


yang sangat jelas pada pembesaran 400x dan
600x dari gambar foto metalografi
diperlihatkan perdaan dari butiran – butiran
ferite, pearlite dan cementite yang sangat
berbeda antara suku otomotif rocker arm
sepeda motor imitasi. Terutama butiran
butiran dari pearlite yang merupakan
campuran fasa ferite dan carbon dan juga
butiran cementite yang tidak seragam tidak
berisi terutama pada suku rocker arm imitasi

5.1. Saran
1. Setelah mempelajari dan melakukan penelitian
bahan logam dibawah mikroskop metalurgi
diperoleh pengetahuan tentang ilmu logam
dengan melihat bahan baja hanya sebatas
penglihatan kasad mata bahwa warna permukaan
baja yang di potong umumnya hanya warna abu-
abu warna logam besipada umumnya.
2. Dibawah penglihatan alat bantuan mikroskop
tampak terlihat sangat berbeda terdapat beberapa
butiran yang berbeda satu sama lain.
Perbandingan gambar pembesaran 400x
rocker arm asli, untuk butiran feritte, pearlite dan
cementite nampak lebih jelas.
6.Daftar Pustaka

Buku :
Van Vlack, Ilmu dan Teknologi Bahan,
Edisi 5,terjemahan th1989 Erlangga JKTA
Buku :
Tata Surdia, Ir Prif, & shinkokusaito.,Prof
Dr.Pengetahuan Bahan Teknik, Jkta 2000
pradya paramita
Buku :
Wulff et all, Structure and Properties of
Materials, Vol I, II and III, John Willey and
Sons Inc, 1965
Jurnal Ilmiah :
Bambang Kuswanto
Peningkatan Kekuatan Tarik Maksimum Material
Baja Karbon Rendah Mengunakan Proses
Penambahan Karbon Padat. Karya Ilmiah yang di
publi-kasikan pada Media JurnalTEKNIS Vol. 5
No.3 Desember 2010 : 117 – 120. Jakarta
Perbandingan gambar pembesaran 600x
rocker arm asli, untuk butiran feritte, pearlite dan
[6]. Engine Testing : theory & practice Anthony
cementite nampak lebih jelas. Martyr,Michael A. Plint http:/books google.co.id
5. Kesimpulan
1. Dengan uji pukul sederhana suku baja ulir
SNI 06-2025-2002 diperoleh sifat logam baja
liat tangguh lebih diperlihatkan
2. Dari hasil pemotretan melografis dengan
pembesaran 100x belum tampak butiran ferite,

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 6
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Vol. 7 No. 1 . Pebuari 2017 ISSN : ISSN 2337 – 4527

OTOMEKA
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 7
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 CIREBON

ANALISIS KUALITAS PRODUKSI DI PT. WAHANA JAVA SEMESTA INTER


MEDIA DALAM USAHA PENGENDALIAN TINGKAT KERUSAKAN PRODUK
DENGAN METODE STATISTIK

Faiz Al Fakhri, Heri Setiono


Program Studi Teknik Indrustri Fakultas Teknik
Universitas Majalengka
Jl : K.H. Abdul Halim No. 103, Majalengka
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 8
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

heris@yahoo.com

ABSTRAK

PT. Wahana Java Semesta Inter Media adalah perusahaan yang


bergerak dalam bidang percetakan produk utamanya yaitu surat kabar Radar
Cirebon yang dipangsa pasarkan ke masyarakat Wilayah 3 Cirebon Jawa
Barat. kepercayaan konsumen meningkat pada hasil produk yang berkualitas,
yang mana perseroan terbatas ini telah disertifikasi dalam standar sebagai
pengakuan mutu manajemen sesuai pedoman standar mutu ISO 9001 : 2000
berlaku keseluruhan. Kebijakan manajemen tentang mutu dan gugus kendali
mutu diputuskan pada kerusakan/rejek/misdruk hasil produksi, dalam kisaran
ambang batas toleransi 5 % dari jumlah produksi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pelaksanaan
pengendalian kualitas menggunakan alat bantu statistik akan bermanfaat dalam
upaya pengendalian misdruk/tingkat kerusakan produk di perusahaan, metode
alat bantu statistik berupa check sheet, histogram, peta kendali p, diagram
pareto dan diagram sebab-akibat, indentifikasi masalah untuk pemahaman data
dalam keperluan analisis lanjut dengan mencari hubungan faktor penyebab
terjadinya kerusakan produk. disusun daftar usulan perbaikan kualitas.
Analisis diagram sebab akibat dapat diperoleh faktor penyebab misdruk
berasal dari faktor manusia/pekerja, mesin produksi, metode kerja, material/
bahan baku dan lingkungan kerja, sehingga perusahaan dapat
mengambil tindakan pencegahan serta perbaikan untuk menekan tingkat
misdruk dan peningkatkan kualitas produk.

Kata kunci : Gugus Kendali Mutu, Alat Bantu Statistik, Misdruk

1. Pendahuluan atau ukuran kesesuaian suatu produk dengan


Kebutuhan masyarakat akan pemakainya, dalam arti sempit kualitas
produk bermutu tinggi jadi tren diartikan sebagai tingkat kesesuaian produk
peningkatan yang cukup signifikan dengan standar yang telah ditetapkan (Juita
disegala bidang barang jadi Alisjahbana, 2005). Jadi, kualitas yang
indrustri hal ini akan didapat baik akan dihasilkan dari proses yang baik
dampak penting didalam suatu dan sesuai dengan standar kualitas yang
proses produksi dari berbagai telah ditentukan berdasarkan kebutuhan
bentuk, terutama barang jad bidang pasar. Kenyataan di lapangan menunjukkan
industri. bahwa perusahaan yang sukses dan mampu
bertahan pasti memiliki program mengenai
1.1. Latar Belakang kualitas, karena melalui program kualitas
Permasalahan kualitas telah mengarah yang baik akan dapat secara efektif
pada taktik dan strategi perusahaan secara mengeliminasi pemborosan dan
me nyeluruh dalam rangka untuk meningkatkan kemampuan bersaing
memiliki daya saing dan bertahan perusahaan yang mana tujuan utama pada
terhadap persaingan global dengan produk setiap perusahaan adalah perolehan laba yang
perusahaan lain (La Hatani, 2007). Kualitas maksimum.
suatu produk bukan suatu yang serba Aktifitas dalam menciptakan kualitas
kebetulan (occur by accident) agar sesuai standar adalah dengan
(Suyadi Prawirosentono, 2007). menerapkan sistem pengendalian kualitas
Kualitas dapat diartikan sebagai tingkat yang tepat, mempunyai tujuan dan tahapan
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 9
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

yang jelas, serta memberikan inovasi dalam dipisahkan dengan yang jelek (reject),
melakukan pencegahan dan penyelesaian sehingga produk yang dihasilkan jumlahnya
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan. berkurang.
Kegiatan pengendalian kualitas dapat Pengendalian kualitas dengan alat bantu
membantu perusahaan mempertahankan dan statistik bermanfaat pula mengawasi tingkat
meningkatkan kualitas produknya dengan efisiensi. Jadi, dapat digunakan sebagai alat
melakukan pengendalian terhadap tingkat untuk mencegah kerusakan dengan cara
kerusakan produk (product defect) sampai menolak (reject) dan menerima (accept)
pada tingkat kerusakan nol (zero defect). berbagai produk yang dihasilkan mesin,
Pengendalian kualitas penting untuk sekaligus upaya efisiensi.
dilakukan oleh perusahaan agar produk Tolak atau terima produk, berarti bisa
yang dihasilkan sesuai dengan standar yang juga sebagai alat untuk kontrol proses
telah ditetapkan perusahaan maupun standar produksi sekaligus diperoleh kesimpulan
yang telah ditetapkan oleh badan lokal dan tentang spesifikasi produk yang dihasilkan
internasional yang mengelola tentang secara populasi umum. Bila perkiraan
standarisasi mutu/ kualitas, dan tentunya pandangan baik, dampak dari proses
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh produksi akan dapat berlangsung terus atau
konsumen. kontinyu karena hasil produk baik (Suyadi
Pengendalian kualitas yang Prawirosentono, 2007).
dilaksanakan dengan baik akan memberikan PT. Wahana Java Semesta Inter Media
dampak terhadap kualitas produk yang sebagai perusahaan yang bergerak dalam
dihasilkan oleh perusahaan. Standar industri percetakan dan penerbitan dalam
kualitas meliputi bahan baku, proses operasi kegiatan usaha, telah diterapkan
produksi dan produk jadi (M.N. Nasution, sistem pengendalian kualitas produksi.
2005). Oleh karenanya, kegiatan Perusahaan bahkan telah meraih sertifikat
pengendalian kualitas tersebut dapat ISO 9001 : 2000. sebagai pengakuan bahwa
dilakukan mulai dari bahan baku, selama penerapan putusan perusahaan tentang
proses produksi berlangsung sampai pada manajemen mutu yang baik dan sesuai
produk akhir dan disesuaikan dengan dengan pedoman standar mutu yang
standar yang tetapkan. diberlakukan.
Beberapa metode yang mengatur atau Berbagai program pengendalian kualitas
membahas mengenai kualitas dengan dilakukan oleh perusahaan sehingga dapat
karakteristiknya masing-masing. Untuk menghasilkan produk yang baik dan sesuai
mengukur seberapa besar tingkat kerusakan dengan standar kualitas yang ditetapkan.
produk yang dapat diterima oleh suatu Akan tetapi pada kenyataannya masih
perusahaan dengan menentukan batas terdapat produk dengan mutu dibawah
toleransi dari cacat produk yang dihasilkan standar.
tersebut dapat menggunakan metode Data jumlah produksi dan produk jadi
pengendalian kualitas dengan menggunakan rusak pada tahun 2015 dapat dilihat pada
alat bantu statistik. tabel 1.1 berikut ini.
Seperti metode pengendalian kualitas
yang dalam aktifitasnya menggunakan alat
bantu statistik yang terdapat pada Statistical
Process Control (SPC) serta Statistical
Quality Control (SQC), dimana proses
produksi dikendalikan kualitasnya mulai
dari awal produksi, pada saat proses
produksi berlangsung sampai dengan
produk jadi. Sebelum dilempar ke pasar,
produk yang telah diproduksi diinspeksi
terlebih dahulu, dimana produk yang baik

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 10
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah :
1. Untuk menganalisis bagaimana
pelaksanaan pengendalian kualitas
dalam upaya penekanan tingkat
kerusakan produk
2. Menganalisis jenis-jenis kerusakan yang
terjadi pada produk yang diproduksi
3. Mengidentifikasi faktor-faktor apa
saja yang menyebabkan kerusakan
pada produk yang diproduksi .
3. Untuk analisis bagaimana
penerapan alat bantu statistik
dalam pengendalkan kualitas
produk.
4.
1.4. Kegunaan Penelitian
Produk yang dihasilkan berkualitas baik Adapun kegunaan penelitian ini adalah :
dengan menerapkan standar mutu produksi 1.Memberikan pengetahuan tentang
dan menetapkan standar rejek atau kerusakan bagaimana pengendalian kualitas
produk sebesar 6 % dari jumlah produksi. menggunakan alat bantu statistik dapat
Namun di dalam proses produksi masih bermanfaat untuk mengendalikan tingkat
terjadi misdruk yang melebihi batas toleransi kerusakan produk.
diperlukan pengendalian kualitas yang cocok 2.Memberikan manfaat bagi pihak
untuk menekan terjadinya rejek sehingga manajemen perusahaan sebagai bahan
dicapai standar kualitas sesuai dengan yang masukan yang berguna terutama dalam
diharapkan. Kegiatan pengendalian kualitas menentukan strategi pengendalian kualitas
dilakukan mulai dari penerimaan bahan yang dilakukan oleh perusahaan di masa
baku, proses produksi sampai dengan yang akan datang sebagai upaya
produk akhir dan menekan terjadinya peningkatan kualitas produksi.
produk rusak dengan filosofi zero defect. 3.Memberikan arahan dan tambahan
referensi bagi kalangan akademisi untuk
1.2.Rumusan Masalah keperluan studi dan penelitian selanjutnya
Kegiatan pengendalian kualitas tersebut mengenai topik permasalahan yang sama.
dapat dilakukan dengan menggunakan
metode pengendalian kualitas dengan gugus 2. Landasan Teori
kendali mutu dan alat bantu statistik. 2.1.Kualitas
Rumusan masalah yang akan dibahas Pengertian atau definisi kualitas mempunyai
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut cakupan yang sangat luas, relatif, berbeda-
1. Bagaimana pelaksanaan pengendalian beda dan berubah-ubah, sehingga definisi
kualitas dalam upaya menekan tingkat dari kualitas memiliki banyak kriteria dan
kerusakan produk (rejek). sangat bergantung pada konteksnya
2. Jenis kerusakan apa saja yang terjadi terutama jika dilihat dari sisi penilaian akhir
pada produk jadi yang produksi konsumen dan definisi yang diberikan oleh
3. Faktor-faktor apa saja asal penyebab berbagai ahli serta dari sudut pandang
kerusakan (rejek) pada produk jadi yang produsen sebagai pihak yang menciptakan
diproduksi . kualitas. Konsumen dan produsen itu
4. Bagaimana tenerapan alat bantu statistik berbeda dan akan merasakan kualitas secara
dalam pengendalian mutu produk dan berbeda pula sesuai dengan standar kualitas
minus terjadinya kerusakan produk. yang dimiliki masing-masing. Begitu pula
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 11
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

para ahli dalam memberikan definisi dari dengan memuaskan sesuai nilai uang yang
kualitas juga akan berbeda satu sama lain telah dikeluarkan”.
karena mereka membentuknya dalam Kualitas yang baik menurut
dimensi yang berbeda. Oleh karena itu produsen adalah apabila produk yang
definisi kualitas dapat diartikan dari dua dihasilkan oleh perusahaan telah sesuai
perspektif, yaitu dari sisi konsumen dan sisi dengan spesifikasi yang telah ditentukan
produsen. Namun pada dasarnya konsep oleh perusahaan. Sedangkan kualitas yang
dari kualitas sering dianggap sebagai jelek adalah apabila produk yang dihasilkan
kesesuaian, keseluruhan ciri-ciri atau tidak sesuai dengan spesifikasi standar yang
karakteristik suatu produk yang diharapkan telah ditentukan serta menghasilkan produk
oleh konsumen. Adapun pengertian kualitas rusak. Namun demikian perusahaan dalam
menurut American Society For Quality yang menentukan spesifikasi produk juga harus
dikutip oleh Heizer & Render (2006:253): memperhatikan keinginan dari konsumen,
”Quality is the totality of features and sebab tanpa memperhatikan itu produk
characteristic of a product or service that yang dihasilkan oleh perusahaan tidak
bears on it’s ability to satisfy stated or akan dapat bersaing dengan perusahaan lain
implied need.” yang lebih memperhatikan kebutuhan
Artinya kualitas/mutu adalah keseluruhan konsumen.
corak dan karakteristik dari produk atau jasa Kualitas yang baik menurut sudut
yang berkemampuan untuk memenuhi pandang konsumen adalah jika produk
kebutuhan yang tampak jelas maupun yang yang dibeli tersebut sesuai dengan dengan
tersembunyi. Para ahli yang lainnya yang keinginan, memiliki manfaat yang sesuai
bisa disebut sebagai para pencetus kualitas dengan kebutuhan dan setara dengan
juga mempunyai pendapat yang berbeda pengorbanan yang dikeluarkan oleh
tentang pengertian kualitas, diantaranya konsumen. Apabila kualitas produk tersebut
adalah: Joseph Juran mempunyai suatu tidak dapat memenuhi keinginan dan
pendapat bahwa ”quality is fitness for use” kebutuhan konsumen, maka mereka akan
yang bila diterjemahkan secara bebas berarti menganggapnya sebagai produk yang
kualitas berkaitan dengan bagusnya berkualitas jelek.
barang jadi digunakan (Suyadi Kualitas tidak bisa dipandang
Prawirosentono 2007 :5). M. N. Nasution sebagai suatu ukuran sempit yaitu kualitas
(2005:2-3) menjelaskan pengertian kualitas produk semata-mata. Hal itu bisa dilihat
menurut beberapa ahli yang lain antara lain: dari beberapa pengertian tersebut di atas,
Menurut Crosby dalam buku dimana kualitas tidak hanya kualitas produk
pertamanya “Quality is Free” yang saja akan tetapi sangat kompleks karena
mendapatkan perhatian sangat besar pada melibatkan seluruh aspek dalam organisasi
waktu itu (1979:58) menyatakan, bahwa serta diluar organisasi. Meskipun tidak ada
kualitas adalah “conformance to definisi mengenai kualitas yang diterima
requirement”, yaitu sesuai dengan yang secara universal, namun dari beberapa
disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk definisi kualitas menurut para ahli di atas
memiliki kualitas apabila sesuai dengan terdapat beberapa persamaan, yaitu dalam
standar kualitas yang telah ditentukan. W. elemen-elemen sebagai berikut (M. N.
Edwards Deming (1982:176) menyatakan, Nasution, 2005:3):
bahwa kualitas adalah kesesuaian dengan a. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau
kebutuhan pasar. melebihi harapan pelanggan. b. Kualitas
Menurut Suyadi Prawirosentono mencakup produk, tenaga kerja, proses dan
(2007:5), pengertian kualitas suatu produk lingkungan.
adalah “Keadaan fisik, fungsi, dan sifat c. Kualitas merupakan kondisi yang
suatu produk bersangkutan yang dapat selalu berubah (misalnya apa yang
memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dianggap merupakan kualitas saat ini

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 12
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

mungkin dianggap kurang berkualitas pada kompetensi, kemudahan serta akurasi dalam
masa mendatang). perbaikan.
Sifat khas mutu/ kualitas suatu produk yang 7. Estetika (esthetics)
andal harus multidimensi karena harus Merupakan karakteristik yang bersifat
memberi kepuasan dan nilai manfaat yang subjektif sehingga berkaitan dengan
besar bagi konsumen dengan melalui pertimbangan pribadi dan refleksi dari
berbagai cara. Oleh karena itu, sebaiknya preferensi atau pilihan individual.
setiap produk harus mempunyai ukuran 8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived
yang mudah dihitung (misalnya, berat, isi, quality) Bersifat subjektif, berkaitan
luas) agar mudah dicari konsumen sesuai dengan perasaan pelanggan dalam
dengan kebutuhannya. Di samping itu harus mengkonsumsi produk tersebut.
ada ukuran yang bersifat kualitatif, seperti
warna yang unik dan bentuk yang menarik. 2.2. Kerangka Pemikiran
Jadi, terdapat spesifikasi barang untuk setiap Di dalam menghadapi persaingan bisnis
produk, walaupun satu sama lain sangat yang semakin meningkat, perusahaan
bervariasi tingkat spesifikasinya. Secara dituntut untuk dapat menghasilkan produk
umum, dimensi kualitas menurut Garvin yang berkualitas. Kualitas merupakan
(dalam Gazperz, 1997:3) sebagaimana kemampuan suatu produk atau jasa dalam
ditulis oleh M. N. Nasution (2005: 4-5) dan memenuhi kebutuhan pelanggan (Heizer &
Douglas C. Montgomery (2001:2) dalam Render, 2006:253). Oleh karena itu
bukunya, mengidentifikasikan delapan perusahaan harus mampu menghasilkan
dimensi kualitas yang dapat digunakan produk yang baik, sesuai dengan
untuk menganalisis karakteristik kualitas keinginan pelanggan. Selain itu, kualitas
barang, yaitu sebagai berikut: juga harus sesuai dengan yang disyaratkan
1. Performa (performance) atau distandarkan atau conformance to
Berkaitan dengan aspek fungsional dari requirement (Philip B. Crosby, 1979).
produk dan merupakan karakteristik utama Suatu produk memiliki kualitas apabila
yang dipertimbangkan pelanggan ketika sesuai dengan standar kualitas yang telah
ingin membeli suatu produk. ditentukan. Di dalam proses menciptakan
2. Keistimewaan (features) suatu produk yang berkualitas sesuai dengan
Merupakan aspek kedua dari performansi standar dan selera konsumen, seringkali
yang menambah fungsi dasar, berkaitan masih terjadi penyimpangan yang tidak
dengan pilihan-pilihan dan dikehendaki oleh perusahaan sehingga
pengembangannya. menghasilkan produk rusak yang tentunya
3. Keandalan (reliability) akan sangat merugikan perusahaan.
Berkaitan dengan kemungkinan suatu Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu
produk melaksanakan fungsinya secara tindakan yang dapat dilakukan adalah
berhasil dalam periode waktu tertentu di dengan menerapkan suatu sistem
bawah kondisi tertentu. pengendalian kualitas agar dapat
4. Konformasi (conformance) meminimalisir terjadinya kerusakan produk
Berkaitan dengan tingkat kesesuaian (product defect) sampai pada tingkat
produk terhadap spesifikasi yang telah kerusakan nol (zero defect). Pengendalian
ditetapkan sebelumnya berdasarkan kualitas adalah suatu teknik dan aktivitas/
keinginan pelanggan. tindakan yang terencana yang dilakukan
5. Daya tahan (durability) untuk mencapai, mempertahankan dan
Merupakan ukuran masa pakai suatu meningkatkan kualitas suatu produk dan
produk. Karakteristik ini berkaitan dengan jasa agar sesuai dengan standar yang
daya tahan dari produk itu. telah ditetapkan (Vincent Gasperz
6. Kemampuan Pelayanan (serviceability) (2005:480). Kegiatan ini dilakukan karena
Merupakan karakteristik yang berkaitan biasanya sering terjadi ketidaksesuaian
dengan kecepatan, keramahan/kesopanan, antara standar yang diinginkan dengan hasil

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 13
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

produksi. Oleh karena itu dalam


pengendalian kualitas perlu memperhatikan
produk yang dihasilkan, agar sesuai dengan 3.2 Definisi Operasional Variabel
standar yang ditetapkan serta sesuai dengan 3.2.1. Pengendalian Kualitas
harapan konsumen. Pengendalian kualitas untuk
Pengendalian kualitas dapat mencapai tingkat kualitas produk yang
dilakukan secara statistik dengan distandarkan oleh perusahaan sesuai
menggunakan alat bantu yang terdapat pada dengan pedoman kualitas yang ditetapkan
SPC (Statistical Process Control) dan SQC berdasarkan pedoman mutu ISO 9001 :
(Statistical Quality Control). Pengendalian 2000 yang diperoleh perusahaan yaitu suatu
kualitas secara statistik yaitu sebuah proses aktivitas di dalam departemen kerja yang
yang digunakan untuk menjaga standar, terencana yang dilakukan untuk mencapai,
mengukur dan melakukan tindakan mempertahankan dan meningkatkan kualitas
perbaikan terhadap produk atau jasa yang kinerja perusahaan sehingga menghasilkan
diproduksi (Heizer dan Render, 2006:268). suatu produk atau jasa sesuai dengan
Pengendalian kualitas secara statistik dapat sasaran mutu yang telah ditetapkan
digunakan untuk menerima atau menolak perusahaan di awal kegiatan. Pengendalian
produk yang telah diproduksi dan dapat kualitas yang dilakukan perusahaan
dipergunakan untuk mengawasi proses meliputi 3 (tiga) tahapan, yaitu:
sekaligus kualitas produk yang sedang 1) Pengendalian terhadap bahan baku/
dikerjakan. material produksi
Kerangka pemikiran yang digunakan 2) Pengendalian terhadap proses produksi
dalam penelitian ini untuk menggambarkan yang sedang berjalan
bagaimana pengendalian kualitas yang 3) Pengendalian terhadap produk jadi
dilakukan secara statistik dapat bermanfaat sebelum pengepakan
dalam menganalisis tingkat kerusakan Percetakan dengan sebutan istilah
produk yang dihasilkan oleh perusahaan rejek/misdruk untuk pernyataan kerusakan
yang melebihi batas toleransi, serta terhadap produk yang cacat/ rusak.
mengidentifikasi penyebab hal tersebut
untuk kemudian ditelusuri solusi 3.2.2. Pengukuran Kualitas Secara
penyelesaian masalah tersebut sehingga Atribut
menghasilkan usulan/ rekomendasi Pengukuran kualitas yang digunakan dalam
perbaikan kualitas produksi di masa melaksanakan pengendalian kualitas di
mendatang. Berdasarkan tinjauan landasan pabrik percetakan dilakukan secara atribut
teori dan penelitian terdahulu, maka dapat yaitu pengukuran kualitas terhadap
disusun kerangka dalam penelitian ini. karakteristik produk yang tidak dapat atau
sulit diukur. Nantinya dengan menggunakan
3. Metode Penelitian pengukuran metode ini akan dapat diketahui
3.1. Variabel Penelitian karakteristik kualitas produk yang baik atau
Variabel penelitian merupakan suatu buruk, berhasil atau gagal. Adapun
atribut atau sifat yang mempunyai variasi perusahaan menggunakan lima karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk produk yang dianggap misdruk yaitu:
dipelajari dan ditarik kesimpulannya 1. Koran kotor (terdapat goresan).
(Sugiyono, 1999). Dalam penelitian ini 2. Penyerapan tinta tidak merata (warna
menggunakan 2 macam variabel penelitian kabur).
yaitu variabel utama yaitu pengendalian 3. Posisi lipatan tengah tidak register
kualitas dan sub- variabel pengukuran (persisi) dengan batas 0,3 mm.
kualitas yang diteliti yaitu pengukuran 4. Lipatan tidak simetris dengan batas
secara atribut yang digunakan untuk toleransi 2 mm.
menentukan tingkat ketidaksesuaian yang 5. Terdapat bagian yang terpotong melebihi
terjadi terhadap produk yang dihasilkan oleh garis tepi.
perusahaan.
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 14
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Rejek yang terjadi pada 1 Semesta Inter Media yang menjadi tempat
eksemplar koran hasil produksi penelitian. Data yang diperoleh berupa data
dimungkinkan terdapat tidak hanya satu kuantitatif dan data kualitatif. Data
jenis kerusakanan (misdruk), akan tetapi bisa kuantitatif yaitu data yang berupa angka-
lebih dari satu macam. Oleh karena itu, angka berupa data mengenai jumlah
jenis kerusakan yang dicatat adalah jenis produksi dan data misdruk. Data kualitatif
kerusakan paling dominan yang terdapat yaitu data yang berupa informasi tertulis
pada 1 eksemplar koran hasil produksi. yaitu informasi mengenai jenis misdruk,
Pengukuran kualitas secara atribut dilakukan penyebab terjadinya misdruk, bagan proses
dengan menggunakan peta kendali p (p produksi, dan bahan baku yang digunakan.
chart). Peta kendali p digunakan untuk
menganalisis produk yang mengalami 3.2.5 Sumber Data
kerusakan (misdruk) dan tidak dapat Sumber data secara keseluruhan diperoleh
diperbaiki lagi seperti halnya produk yang dari dalam institusi yang menjadi tempat
dihasilkan oleh percetakan. Peta kendali p penelitian. Data yang bersifat kuantitatif
digunakan dalam pengendalian kualitas diperoleh dari dokumen/ arsip bagian
secara atribut yaitu untuk mengetengahkan produksi dan bagian personalia. Sedangkan
cacat (defect) atau kecacatan (defective) pada data yang bersifat kualitatif diperoleh dari
produk yang dihasilkan dan untuk wawancara dan pengamatan secara langsung
mengetahui apakah masih berada dalam di perusahaan.
batas yang disyaratkan.
3.6.7. Metode Pengumpulan Data
3.2.3. Populasi dan Sampel Metode pengumpulan data yang digunakan
Populasi dalam penelitian ini dalam penelitian ini adalah dengan
adalah surat kabar harian Radar Cirebon melakukan pengamatan langsung di
yang mengalami rejek (rusak/ cacat) selama perusahaan yang menjadi objek penelitian.
bulan Mei 2015 yang tidak diketahui Teknik pengumpulan data yang dilakukan
jumlahnya, yaitu koran misdruk yang terdata adalah sebagai berikut:
maupun yang terlewat dari pengamatan 1. Wawancara
kualitas oleh bagian Quality Control Merupakan suatu cara untuk mendapatkan
sehingga sampai ketangan konsumen. data atau informasi dengan tanya jawab
Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara langsung pada orang yang
menggunakan teknik puposive sampling. mengetahui tentang objek yang diteliti.
Puposive sampling merupakan suatu teknik Dalam hal ini adalah dengan pihak
pengambilan sampel dengan menggunakan manajemen/ karyawan PT. Wahana Java
pertimbangan tertentu. Adapun sampel yang Semesta Inter Media yaitu data mengenai
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis-jenis misdruk dan penyebabnya, proses
p a d a surat kabar R a d a r C i r e b o n produksi serta bahan baku yang digunakan.
yang ditemukan mengalami misdruk dan 2. Observasi
terdata oleh bagian Quality Control selama Yaitu pengamatan atau peninjauan secara
bulan Mei 2015 sehingga tidak sampai langsung di tempat penelitian PT. Wahana
ketangan konsumen. Java Semesta Inter Media yaitu di dengan
mengamati sistem atau cara kerja pegawai
3.2.4 Jenis dan Sumber Data yang ada, mengamati proses produksi dari
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini awal sampai akhir, dan kegiatan
akan dijelaskan sebagai berikut: pengendalian kualitas.
3. Dokumentasi
3.2.4 Jenis Data Yaitu dengan mempelajari dokumen-
Jenis data yang digunakan dalam penelitian dokumen perusahaan yang berupa laporan
ini adalah data primer yang merupakan data kegiatan produksi, laporan jumlah produksi
yang diperoleh dari PT. Wahana Java

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 15
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

dan jumlah misdruk, rencana kerja, serta b. Menghitung garis pusat/Central Line
dokumen kepegawaian. (CL)
Garis pusat merupakan rata-rata kerusakan
3.2.8. Metode Analisis Data produk ( p ).
Dalam melakukan pengolahan data yang np
diperoleh, maka digunakan alat bantu Cl= ṕ =
n
statistik yang terdapat pada Statistical Keterangan :
Quality Control (SQC) dan Statistical np : jumlah total yang rusak
Process Control (SPC). Adapun langkah- n : jumlah total yang diperiksa
langkahnya adalah sebagai berikut: c. Menghitung batas kendali atas atau
1. Koleksi data menggunakan check sheet Upper Control Limit (UCL)
Data yang diperoleh dari perusahaan Untuk menghitung batas kendali atas atau
terutama yang berupa data produksi dan data UCL dilakukan dengan rumus :
kerusakan produk (misdruk) kemudian
disajikan dalam bentuk tabel secara rapi
ṕ (1+ ṕ)
dan terstruktur dengan menggunakan check
sheet. Hal ini dilakukan agar memudahkan
UCL= ṕ

3

Keterangan :
n
dalam memahami data tersebut sehingga
bisa dilakukan analisis lebih lanjut. p : rata-rata ketidak sesuaian produk
2. Membuat histogram n : jumlah produksi
Agar mudah dalam membaca atau d. Menghitung batas kendali bawah atau
menjelaskan data dengan cepat, maka data Lower Control Limit (LCL)
tersebut perlu untuk disajikan dalam bentuk Untuk menghitung batas kendali bawah
histogram yang berupa alat penyajian data atau LCL dilakukan dengan rumus:
secara visual berbentuk grafik balok yang 3 ṕ (1− ṕ )
memperlihatkan distribusi nilai yang
diperoleh dalam bentuk angka.
LCL= ṕ

Keterangan :
n

p : rata-rata ketidak sesuaian produk


n : jumlah produksi
3. Membuat peta kendali p Catatan :
Dalam hal menganalisis data, digunakan peta Jika LCL < 0 maka LCL dianggap = 0
kendali p (peta kendali proporsi kerusakan) Apabila data yang diperoleh tidak
sebagai alat untuk pengendalian proses seluruhnya berada dalam batas kendali yang
secara statistik. Penggunaan peta kendali p ditetapkan, maka hal ini berarti data yang
ini adalah dikarenakan pengendalian kualitas diambil belum seragam. Hal tersebut
yang dilakukan bersifat atribut, serta data menyatakan bahwa pengendalian kualitas
yang diperoleh yang dijadikan sampel yang dilakukan oleh dari PT. Wahana Java
pengamatan tidak tetap dan produk yang Semesta Inter Media, masih perlu adanya
mengalami kerusakan (misdruk) tersebut perbaikan. Hal tersebut dapat terlihat
tidak dapat diperbaiki lagi sehingga harus di apabila ada titik yang berfluktuasi secara
reject dengan cara di lebur atau di daur tidak beraturan yang menunjukkan bahwa
ulang. proses produksi masih mengalami
Adapun langkah-langkah dalam membuat penyimpangan. Dengan peta kendali tersebut
peta kendali p sebagai berikut : dapat diidentifikasi jenis-jenis kerusakan dari
a. Menghitung Prosentase Kerusakan produk yang dihasilkan. Jenis-jenis
np
p= kerusakan yang terjadi pada berbagai macam
n produk yang dihasilkan disusun dengan
Keterangan : menggunakan diagram pareto, sebagai
np : jumlah gagal dalam sub grup hasilnya adalah jenis-jenis kerusakan yang
n : jumlah yang diperiksa dalam sub grup, paling dominan dapat ditemukan dana diatasi
Subgrup : Hari ke- terlebih dahulu.
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 16
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

dibuat diagram pareto untuk


3.2.9. Melakukan uji kecukupan data mengidentifikasi, mengurutkan dan bekerja
Uji kecukupan data dimaksudkan untuk menyisihkan kerusakan secara permanen.
memastikan bahwa data yang telah Dengan diagram ini, maka dapat diketahui
dikumpulkan telah cukup secara obyektif. jenis cacat yang paling dominan/ terbesar.
Apabila data yang diperoleh sudah cukup, 6. Mencari faktor penyebab yang dominan
maka perhitungan penelitian dapat dengan diagram sebab akibat
dilanjutkan, tetapi jika data yang didapat Setelah diketahui masalah utama
tidak atau belum cukup, maka proses yang paling dominan, maka dilakukan
pengambilan dan pengumpulan data harus analisa faktor penyebab kerusakan produk
dilakukan lagi. Pengujian kecukupan data dengan menggunakan fishbone diagram,
dilakukan dengan berpedoman pada konsep sehingga dapat menganalisis faktor-faktor
statistik, yaitu derajat ketelitian dan tingkat apa saja yang menjadi penyebab kerusakan
keyakinan/ kepercayaan. Derajat ketelitian produk.
dan tingkat keyakinan adalah mencerminkan 7. Membuat rekomendasi/ usulan perbaikan
tingkat kepastian yang diinginkan oleh kualitas
pengukur setelah memutuskan tidak akan Setelah diketahui penyebab terjadinya
melakukan pengukuran dalam jumlah yang kerusakan produk, maka dapat disusun
banyak (populasi). sebuah rekomendasi atau usulan tindakan
Uji kecukupan data ini dilakukan untuk melakukan perbaikan kualitas produk.
setelah data atau sampel berada dalam
populasi yang sama atau yang sudah 4.Analisis
seragam. Rumus yang digunakan untuk uji 4.1. Faktor yang Dipertimbangkan
kecukupan data tersebut adalah sebagai Dalam melakukan proses produksi
berikut: dan dihasilkan produk barang jadi yang
Z 2 x ṕ x ( 1− ṕ ) berkualitas, perusahaan membuat standar
N '= spesifikasi dan batas-batas penyimpangan
μ2 produk yang masih dapat diterima untuk
Keterangan : menentukan apakah suatu produk
N = jumlah sampel yang seharusnya dinyatakan baik atau tidak. Namun begitu,
Z = nilai pada tabel Z dengan tingkat dalam usaha mencapai dan mempertahankan
keyakinan tertentu kualitas produk yang dihasilkannya,
p = rata-rata ketidaksesuaian per unit perusahaan selalu dihadapkan pada
µ = tingkat ketelitian permasalahan. Permasalahan yang dihadapi
Apabila jumlah sampel yang sudah perusahaan adalah berkaitan dengan produk-
digunakan (N) lebih besar atau sama dengan produk yang dihasilkan oleh perusahaan,
jumlah sampel yang seharusnya (N), maka yang pada kenyataannya selalu saja ada
jumlah sampel yang digunakan sudah perbedaan dengan standar spesifikasi yang
mencukupi untuk digunakan dalam telah ditetapkan dan terjadi misdruk yang
perhitungan batas-batas kendali.Namun cenderung tinggi bahkan melebihi batas
apabila jumlah sampel yang sudah toleransi misdruk yang telah ditetapkan.
digunakan (N) lelih kecil daripada jumlah Oleh karena itu, untuk mengatasi hal
sampel yang seharusnya (N), maka jumlah tersebut maka ada beberapa faktor yang
sampel yang telah diambil tidak perlu diperhatikan perusahaan agar produk
mencukupi sehingga perlu pengambilan yang dihasilkan konsisten dan sesuai dengan
sampel lagi untuk mengatasi kekurangan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh
tersebut. perusahaan. Faktor-faktor tersebut antara
5. Menentukan prioritas perbaikan lain
(menggunakan diagram pareto) 1. Tenaga kerja
Dari data informasi mengenai jenis Berbeda dengan faktor teknis, unsur
kerusakan produk yang terjadi kemudian manusia sebagai tenaga kerja mempunyai

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 17
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

sifat yang kompleks. Faktor fisik dan produksi dapat berjalan dengan lancar,
psikis dalam setiap individu akan maka perusahaan melakukan perawatan
mempengaruhi kapasitas dan prestasi mesin, baik yang dilakukan setiap hari
kerjanya. Faktor fisik adalah keadaan fisik maupun yang dilakukan secara periodik.
tenaga kerja yang bersangkutan, seperti Perawatan yang dilakukan setiap hari adalah
umur dankesehatannya. Sedangkan faktor pembersihan mesin, pengencangan dan
psikis adalah keadaan jiwa tenaga kerja pemberian pelumas. Sedangkan perawatan
yang bersangkutan, motivasi, gairah kerja yang dilakukan secara periodik meliputi
dan keadaan hidup pekerja sehari- service atau reparasi mesin yang dilakukan
hari.Selain itu, pendidikan dan pengalaman perusahaan hanya ketika terjadi kerusakan
kerja juga sangat mempengaruhi prestasi mesin (Corrective Maintenance). Inspeksi
kerja. Dengan demikian dalam bulanan dan mingguan dilakukan apabila
hubungannya dengan kualitas hasil terdapat komponen mesinnya.
produksi, maka tenaga kerja harus 4. Metode kerja yang digunakan
memiliki kesadaran untuk pertahanan dan Metode kerja yang digunakan perusahaan
meningkatkan kualitas produk yang sangat berpengaruh besar terhadap
dihasilkan, sehingga produk tersebut kelancaran proses produksi. Berfungsinya
berkualitas baik dan pada akhirnya akan metode kerja yang diterapkan dalam
memberikan keuntungan pada para pekerja. perusahaan untuk mengatur semua bagian
Untuk mengatasi hal tersebut, maka PT. yang terlibat dalam proses produksi akan
Wahana Java Semesta Inter Media, telah mengurangi jumlah produk rusak yang
memberikan beberapa jaminan sosial dan terjadi. Demikian juga sebaliknya apabila
kesejahteraan bagi karyawan berupa metode yang dijalankan tidak dijalankan
fasilitas-fasilitas yang meliputi: dengan baik, maka kemungkinan terjadinya
mengikutsertakan dalam program produk rusak semakin besar.
jamsostek, menyediakan balai pengobatan, Metode untuk mengendalikan
menyediakan tunjangan kecelakaan, kualitas produk yang dilakukan oleh PT.
memberikan tunjangan hari raya (THR), Wahana Java Semesta Inter Media ini
mengikutsertakan dalam asuransi jiwa serta adalah dengan cara mengumpulkan
pemberian bonus sesuai dengan prestasi laporan-laporan yang berkaitan dengan
kerja karyawan bersangkutan. kegiatan produksi di lapangan. Pengecekan
2. Bahan baku yang digunakan itu sendiri dilakukan pada setiap tahapan
Bahan baku yang digunakan oleh proses produksi oleh bagian quality control.
perusahaan sangat mempengaruhi kualitas Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
produk yang dihasilkan dan kelancaran akan dicatat di kartu laporan hasil produksi
proses produksi, baik mengenai kuantitas sehingga penyimpangan tersebut dapat
maupun kualitasnya. Adapun bahan baku segera langsung diatasi.
utama yang digunakan oleh perusahaan 5. Keadaan lingkungan dan kondisi kerja
adalah kertas, tinta, plate dan fountain. Keadaan lingkungan dan suasana
Semakin baik kualitas bahan baku yang kerja yang baik akan mempengaruhi prestasi
digunakan, maka akan semakin baik pula kerja karyawan. Penerangan yang cukup,
kualitas koran yang dihasilkan. sirkulasi udara yang baik, tempat kerja yang
Demikian pula sebaliknya, apabila bahan bersih, suhu udara, keamanan dan
baku yang digunakan kurang baik, keselamatan kerja yang terjamin serta tata
maka kualitas produk koran yang dihasilkan letak (layout) yang baik akan membuat para
juga kurang baik. pekerja merasa nyaman dan aman dalam
3. Mesin dan peralatan melakukan pekerjaan yang dapat
Adapun perusahaan menggunakan 3 (tiga) mengakibatkan prestasi kerja karyawan
buah mesin produksi yang digunakan untuk meningkat.
proses cetak koran yaitu urbannyte, Kondisi dan lingkungan kerja di PT.
communyte dan manugraph. Agar proses Wahana Java Semesta Inter Media

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 18
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

dirasakan sudah cukup baik walaupun bersifat sederhana. Jenis-jenis kerusakan


suhu di dalam ruang produksi ini cukup yang terjadi pada koran antara lain:
tinggi. Kenaikan suhu ini selain disebabkan 1. Kotor
oleh cuaca kota Semarang yang memang Rejek pada halaman koran kotor
panas, juga disebabkan oleh suhu yang terdapat bercak tinta di lembaran koran.
berasal dari mesin-mesin produksi yang 2. Warna kabur (nge-blur)
digunakan perusahaan. Rejek karena penyerapan warna pada
Meskipun agak mengganggu, tulisan dan gambar di koran tidak merata
namun hal tersebut tampaknya tidak terlalu sehingga terlihat kabur. Misdruk ini biasa
mempengaruhi tingkat kelembaban di dalam terjadi pada awal cetak karena tinta masih
pabrik karena sirkulasi udara dapat bekerja sangat pekat dan belum tercampur secara
dengan baik melalui ventilasi-ventilasi merata sehingga menjadikan warna tidak
udara yang terdapat di dalam ruang terserap secara sempurna.
produksi juga kipas angin yang dipasang di 3. Posisi lipatan tengah tidak register
dalam ruang produksi. Yaitu misdruk karena layout
Kondisi pencahayaan di ruang koran tidak persisi dimana tanda acuan
produksi juga dirasakan sudah mencukupi. register yang terletak pertengahan yang
Karena pada beberapa tempat cahaya menjadi lipatan koran tidak berada tepat
matahari dapat masuk ke dalam pabrik. sejajar atau melebar. toleransi simpangan
Selain itu juga cahaya dari lampu-lampu adalah 0,3 mm.
yang dipasang di setiap tempat sudah
memenuhi kebutuhan. 4. Lipatan tidak simetris
Tata letak mesin-mesin produksi Yaitu misdruk karena kesalahan
yang diterapkan di PT. Wahana Java mesin pada saat tahap pelipatan (folding)
Semesta Inter Media adalah Process Layout. sehingga mengakibatkan lipatan tidak
Dengan tata letak tersebut diharapkan simetris (menceng). Batas toleransi
proses produksi dapat berjalan teratur kemencengan yang diijinkan adalah 2 mm.
karena lebih memudahkan untuk melakukan 5. Terdapat bagian yang terpotong
pengecekan terhadap kualitas produk Ketidaktepatan mesin dalam
sesuai dengan tahapan yang memotong koran sehingga lembaran koran
berlangsung. Dengan demikian dapat terpotong tidak pas ukuran. Ukuran standar
tercipta kondisi lingkungan kerja yang baik cut-off mesin yaitu 58 x 76,2 cm.
serta proses produksi dapat berjalan dengan
lancar. 4.2.Kendalian Kualitas Statistik
Selain itu hal yang perlu diperhatikan Pada bagian Quaility Control yang
adalah perlakuan dan penilaian hasil kerja bertugas melakukan pengecekan terhadap
yang diterima oleh karyawan. Misalnya hasil produksi. Dalam menyelesaikan
dalam hal pemberian penghargaan dan upah permasalahan pengendalian kualitas, akan
yang adil serta sesuai dengan prestasi kerja dilakukan langkah- langkah sebagai berikut:
yang dicapai karyawan. Dengan demikian, 1. Mengumpulkan data dengan check sheet
maka pekerja akan merasa lebih dihargai 2. Membuat histogram
dan termotivasi untuk bekerja lebih giat, 3. Membuat peta kendali p
bergairah dan menyenangi pekerjaannya. 4. Melakukan uji kecukupan data
5. Menentukan prioritas perbaikan (pareto)
4.1.2. Jenis Rejek Produksi Terdampak 6. Mencari faktor dominan (sebab akibat)
Dalam aktivitas pengendalian proses 7. Membuat usulan perbaikan kualitas
produksi, tidak dipastikan kejadian rejek
pada koran yang cukup tinggi bahkan 4.2.1 Pengumpulan Data
melebihi batas toleransi kerusakan produk Pengendalian kualitas secara
yang ditetapkan oleh perusahaan. Kerusakan statistik, yang akan dilakukan adalah
tersebut dapat bersifat kompleks atau membuat check sheet yang berguna untuk
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 19
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

kermudahan proses pengumpulan data serta


analisis. Selain itu pula berguna untuk
mengetahui area permasalahan berdasarkan
frekuensi dari jenis atau penyebab dan
teknik keputusan dalam rangka perbaikan
atau tidak. Sebagai catatan bahwa pada 1
eksemplar koran hasil produksi, bisa saja
terdapat tidak hanya satu jenis kerusakanan
(misdruk), akan tetapi bisa lebih dari satu
macam. Oleh karena itu, jenis kerusakan
yang dicatat oleh bagian produksi adalah
jenis kerusakan yang paling dominan.
Adapun hasil pengumpulan data melalui
check sheet yang telah dilakukan dapat
dilihat pada tabel 1.2. dari PT. Wahana Java
Semesta Inter Media Cirebon periode bulan
September 2015 berikut :

Diagram Persen Kerusakan Produk

Dari histogram yang telah ditunjukkan


pada gambar diatas dapat dilihat jenis rejek
yang sering terjadi adalah rusak karena
warna kabur (nge-blur) dengan jumlah rejek
sebanyak 140.632 eksemplar. Jumlah jenis
misdruk tidak register sebanyak 98.298
eksemplar. Selanjutnya adalah jenis
Diagram 3D Jenis kerusakan produk cetakan misdruk berupa rusak karena terpotong,
kotor dan lipatan tidak simetris yang secara
berturut-turut berjumlah 96.893, 81.093 dan
79.877 eksemplar.

4.2. Analisis dengan Peta Kendali p

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 20
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Setelah melihat data pada tabel, maka 0,052( 10,052)


dapat dilihat terdapat jumlah misdruk yang
lebih dari batas toleransi Rejek/misdruk
UCL = 0,052 +
Sub Grup 4

3

297.450
= 0,054

yang ditetapkan perusahaan sebesar 6 %


0,052( 10,052)
per produksi. Oleh karena itu, selanjutnya
akan dianalisis kembali untuk mengetahui
sejauh mana misdruk yang terjadi masih
UCL = 0,052 +
dan seterusnya

3

295.250
= 0,054

dalam batas kendali statistik melalui grafik


kendali. Peta kendali p mempunyai manfaat Kalkulasi batas kendali bawah atau
untuk membantu pengendalian kualitas Lower Control Limit (LCL)
3 ṕ (1 ṕ )
produksi serta dapat memberikan informasi
mengenai kapan dan dimana perusahaan
harus melakukan perbaikan kualitas.
LCL= ṕ

Sub Grup 1
n

Kemudian dengan rujukan rumusan statistik 0,052( 10,052)


yang telah dituliskan dalam paragrap
landasan teori maka perhitungan data adalah
LCL = 0,052 3
Sub Grup 2
√ 482.075
= 0,051

sebagai berikut.
0,052( 10,052)
Kalkulasi Prosentase Kerusakan
LCL = 0,052 3
Sub Grup 3
√ 277.325
= 0,051

Sub grup 1
0,052( 10,052)
( p = np /n ) → ( 24.710 / 482.075 ) = 0,051
Sub grup 2
( p = np /n ) → ( 12.873 / 277.325 ) =
LCL = 0,052 3
Sub Grup 4
√ 297.450
= 0,051

0,046 0,052( 10,052)


Sub grup 3
( p = np /n ) → ( 17.246 / 297.450 ) =
LCL = 0,052 3
√ 297.450
= 0,051
dan seterusnya, Untuk hasil perhitungan peta
0,058 kendali p yang selengkapnya dapat dilihat
Sub grup 4 pada tabel berikut:
( p = np /n ) → ( 15.090 / 295.250 ) =
0,051
dan seterusnya

Kalkulasi Central Line (CL)


Garis pusat yang merupakan rata-rata
kerusakan produk ( ṕ).
np
Cl= ṕ = → 496.793 / 9.468.650 = 0,052
n

Kalkulasi batas kendali atas atau Upper


Control Limit (UCL)
3 ṕ(1 ṕ)
UCL= ṕ+

Sub grup 1
√ n

0,052( 10,052)
UCL = 0,052 +
Sub Grup 2

3

482.075
= 0,054

0,052( 10,052)
UCL = 0,052 +
Sub Grup 3

3

277.325
= 0,054

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 21
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

sebesar 5,2 %. Nilai ini apabila


dibandingkan dengan target misdruk
perusahaan dalam setiap kali kegiatan
produksi sebesar 5 % maka sudah memenuhi
target, meskipun dalam beberapa kali
produksi sempat terjadi misdruk yang
melebihi target 5 % dari jumlah produksi.
2. Jenis-jenis kerusakan atau misdruk
yang sering terjadi pada produksi koran
Suara Merdeka yaitu disebabkan karena
warna kabur (nge-blur) sebanyak 140.632
ekp, tidak register sebanyak 98.298 ekp,
serta jenis misdruk berupa rusak karena
terpotong, kotor dan lipatan tidak simetris
secara berturut-turut berjumlah 96.893,
81.093 dan 79.877 ekp.
3. Dari analisis diagram sebab akibat dapat
diketahui faktor penyebab kerusakan atau
misdruk dalam produksi yaitu berasal dari
faktor manusia/ pekerja, mesin produksi,
metode kerja, material/ bahan baku dan
lingkungan kerja.

5.2 Saran
1. Perusahaan perlu menggunakan metode
Dari oembacaan tabel dapat dilihat bahwa statistik untuk dapat mengetahui jenis
data yang diperoleh tidak seluruhnya berada kerusakan yang sering terjadi dan faktor-
dalam batas kendali yang telah ditetapkan faktor yang menjadi penyebabnya. Dengan
bahkan banyak yang keluar dari batas demikian perusahaan dapat segera
kendali, hanya 7 (tujuh) titik yang berada melakukan tindakan pencegahan untuk
didalam batas kendali, sehingga bisa mengurangi terjadinya misdruk.
dikatakan bahwa proses tidak terkendali. Hal 2. Berdasarkan analisis menggunakan alat
ini menunjukkan terjadi penyimpangan batu statistik yang telah dilakukan,
yang tinggi. Hal tersebut menyatakan perusahaan dapat melakukan perbaikan
bahwa pengendalian kualitas di PT. Wahana kualitas dengan memfokuskan perbaikan
Java Semesta Inter Media Cirebon pada jenis kerusakan atau misdruk yang
memerlukan adanya perbaikan. Karena memiliki jumlah besar atau dominan dalam
adanya titik berfluktuasi sangat tinggi dan produksi, yang disebabkan oleh faktor antara
tidak beraturan yang menunjukkan bahwa lain; manusia, mesin, metode, material dan
proses produksi masih mengalami lingkungan.
penyimpangan. 3. Secara umum penyebab utama terjadinya
kerusakan atau misdruk berasal dari faktor
5.1 Kesimpulan manusia dan mesin. Hal tersebut berdasarkan
1. Berdasarkan data produksi yang diperoleh pengamatan yang dilakukan dimana
dari PT. Wahana Java Semesta Inter Media kerusakan pada koran terjadi pada saat
Cirebon diketahui jumlah produksi surat proses produksi koran berlangsung
kabar Suara Merdeka pada bulan Mei menggunakan mesin cetak perusahaan
2015 adalah sebesar 9,468,650 eksemplar yang mana setiap mesin dijalankan oleh
dengan misdruk yang terjadi dalam produksi beberapa operator.
sebesar 496,793 eksemplar. Rata-rata
misdruk dalam setiap produksi adalah
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 22
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

DAFTAR PUSTAKA
Alisjahbana, Juita. 2005. “Evaluasi Pengendalian
Kualitas Total Produk Pakaian
Wanita Pada Perusahaan Konveksi.” Jurnal Ventura,
Vol. 8, No. 1, April 2005.
Assauri, Sofjan. 1998. Manajemen Operasi Dan
Produksi. Jakarta : LP FE UI Dwiwinarno, Titop. 2009.
“Evaluasi Pengendalian Kualitas Bagian Produksi.”
www.google.com. Diakses tanggal 21 Maret 2010.
Gasperz, Vincent. 2005. Total Quality Management.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hadiguna, Rika Ampuh. 2009. Manajemen Pabrik.
Jakarta : Bumi Aksara. Hardjosoedarmo, Soewarso.
2004. Total Quality Management. Yogyakarta :
Penerbit Andi.
Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi
Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor : Ghalia
Indonesia.
Hatani, La. 2008. “Manajemen Pengendalian Mutu
Produksi Roti Melalui Pendekatan Statistical Quality
Control (SQC).” Diakses 12 Maret 2010, dari
www.google.com/Jurusan Manajemen FE Unhalu.
Heizer, Jay and Barry Render. 2006. Operations
Management (Manajemen Operasi). Jakarta : Salemba
Empat.

Vol. 7 No. 1 . Pebuari 2017 ISSN : ISSN 2337 – 4527

OTOMEKA
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 23
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 CIREBON

ANALISIS PRESTASI KETEL UAP DENGAN SUMBER PANAS GAS BUANG


MOTOR BAKAR TORAK YANG MENGUNAKAN BAHAN BAKAR GAS ALAM

Bambang Setiono
Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
Jl : Perjuangan 17 Cirebon

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 24
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

setionobang@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini diarahkan untuk kajian pada penanganan ganguan padam


jaringan listrik umum yang sangat merusak pengolahan peleburan Lactam,
dengan analisis prestasi ketel uap gas buang terhadap penurunan beban berkala
dari daya motor bakar torak gas alam set generator pada utiliti indrustri, di
mana panas gas buang yang dikeluarkan dari siklus melalui pipa gas buang
dimanfaatkan kembali sebagai bentuk sumber panas ketel uap gas buang.
Dalam penelitian ini dilakukan beberapa tugas dengan
pendekatan metode penelusuran analisis dengan pengumpulan data spesifikasi
teknik, data operator ketel uap gas buang, dan metode penelusuran kembali
atas hasil seluruh kalkulasi parameter rancang termal ketel uap gas buang
sehingga dapat dihasilkan data pembanding kalkulasi rancang termal terhadap
rancang termal pabrikan sebagai bentuk koreksi rancang termal, untuk
kemudian dilakukan pengolahan data – data rekam mentah dari parameter uji
prestasi ketel uap gas buang.
Dari penelitian ini diperoleh parameter nilai-nilai prestasi ketel uap gas
buang pada beban berkala maksimum 3600 kW, sebagai berikut QC =
363.60 kW ; QH = 570.22 kW; mC= 0.76 kg/s ; mH = 0.25 kg/s ; BC =
2.736t/h ; U = 0.28 W/m2K ; Є = 25.52 % ; ηk = 63.76 % ; Σηksg =
10.10 %

Kata kunci :Pemanfaatan gas buang. rancang termal, prestasi ketel uap gas
buang.

1. Pendahuluan pilihan dalam penaganan hal tersebut,


Ganguan padam jaringan listrik dimana energi panas yang tersedia dalam
umum (Black-Out) sering terjadi tanpa aliran gas buang pada rentang suhu 400 0C
pemberitahuan bersifat rugi waktu, dan hingga 600 0C, cukup syarat efektif dan
proses produksi tanpa putus, jadi sangat ekonomis untuk dimanfaatkan kembali, pada
terganggu serta berdampak pada kerusakan pengolahan konversi gas buang panas
sistim produksi, antara lain pada kenaikan sebagai bahan bakar utama perangkat keras
biaya produksi dan biaya perawatan atau Ketel Uap Gas Buang (KUGB) atau Exhaust
perbaikan besar mesin produksi, dampak Gas Boiler (EGB).
tersebut adalah lactam cair beku, proses Dengan demikian kombinasi ke dua
produksi PE chip rusak dan terbuang. sistim pembangkit energi yang terpisah ini
Untuk menekan dampak kerugian dijadikan kombinasi disebut pembangkit
bidang produksi dan perawatan mesin dan daya siklus gabungan yang effesien.
biaya bahan bakar gas alam dan ketersediaan Latar belakang penelitian ini
asupan energi listrik serta energi uap jenuh dilaksanakan dengan metode kajian sistim
dalam batas kecukupan dan aman tanpa pembangkit gabungan tenaga listrik dan
padam selama proses produksi berlangsung tenaga uap yang di bangkitkan bersama
juga tujuan kajian tentang karakteristik sebagai berikut :
prestasi ketel uap. 1. Penelusuran rancang termal ketel uap gas
Instalasi pembangkit energi listrik buang skala indrustri dengan pembanding
swadaya dengan pilihan unit motor bakar metoda dasar rancang termal telah dipelajari
torak gas alam set generator (Natural Gas
reciprocating Engine Generating Set), adalah
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 25
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

2. Uji prestasi ketel uap gas buang, yang operasi motor bakar torak set generator listrik
mampu diperoleh pada beban motor bakar secara berkala diturunkan.
torak berkala turun .
Pokok permasalahan yang dihadapi 2. Pembangkit Siklus Gabungan
pada penelitian ini, dapat berpengaruh Motor bakar torak gas alam dan ketel
terhadap hasil penelitian yang akan dicapai. uap dapat dikombinasikan kedalam siklus
Penelitian dilaksanakan dalam standar pembangkit gabungan yang secara serempak
spesifikasi skala utiliti indrustri. dibangkitkan dua bentuk energi listrik dan
Penyimpangan hasil penelitian di utiliti energi uap dari sumber bahan bakar sejenis.
indrustri antara lain : Energi mekanik diperoleh dari proses
1. Tera ulang alat – alat ukur tidak jelas konversi pembakaran bahan bakar serta udara
2. Alat ukur khusus untuk penelitian tidak pada motor torak pembakaran dalam,
dilengkapi diperoleh energi mekanik yang dapat
3. Human Error, salah baca dan pencatatan digunakan untuk pengerak mula seperti
hasil ukur generator pembangkit energi listrik.
4. Standard Operation Procedure, kurang Dalam proses konversi energi secara
mendapat perhatian normal sejumlah panas akan hilang
Perumusan masalah dalam tesis ini, percuma, serta dapat menurunkan derajat
dengan metode penelusuran data spesifikasi konversi energi itu sendiri. Sejumlah panas
teknik, data harian operator KUGB dan dikeluarkan selama proses siklus
koreksi analisis rancang termal dan uji motor empat langkah terutama melalui pipa
prestasi KUGB pada beban penurunan gas buang dan sistim pendingin motor bakar
berkala dari daya motor bakar torak gas alam torak, bentuk energi ini dapat dimanfaatkan
set generator, mulai dari 3600 kW kembali sebagai bentuk daur ulang energi
2800 kW. 2000 kW dan 1000 kW. Kemudian untuk pembentukan uap tekanan rendah atau
dibuat grafik karakteristrik prestasi KUGB air panas, melalui ketel uap gas buang atau
pada tingkat penurunan beban berkala dari EGB.
daya motor bakar torak gas alam set Effisiensi komsumsi bahan bakar
generator. pada sistim ini dapat dihemat dengan
Tujuan dalam penelitian ini akan perkiraan kenaikan di kisaran 70 - 80%
dilakukan pendekatan metode analisis dibandingkan 35 - 40% pada sistim
rancang termal dan uji prestasi, berikut : pembangkit jaringan terpisah.
1. Rancang termal ketel uap gas buang Pada penelitian ini telah terpasang s
2. Analisis uji prestasi ketel uap gas buang sistim pembangkit siklus gabungan, yang
Batasan dan ruang lingkup penelitian, terdiri atas empat unit motor bakar torak set
sebagai awal pemetaan penelitian dilakukan generator, dengan bahan bakar gas alam dan
dengan analisis pengamatan rekam data satu unit KUGB.
teknik ketel uap gas buang jenis pembuluh Daya terpasang 4x1256 kVA/1005
api dan sebagai bentuk sumber daya panas kW pada1500 rpm dengan dapur pacu
diperoleh dari gas buang motor bakar torak konfigurasi Vee 16 silinder, kapasitas
set generator listrik dengan bahan bakar gas langkah isap 69.1 liter dan satu unit ketel uap
alam. gas buang jenis pembuluh api.
Kalkulasi koreksi rancang termal
dilakukan sebagai bentuk periksa analisis 3. Sistim Pembangkit Gabungan.
rancang termal pabrikan untuk kemudian Pembangkit gabungan adalah piranti
dilakukan uji prestasi, dengan tujuan dasar keras motor bakar torak atau turbin gas yang
diperoleh karakteristik nyata prestasi ketel mana gas buang merupakan termal yang
KUGB seperti parameter berikut ini: tekanan sering dibuang kelingkungan tanpa manfaat
uap dan suhu uap, yang dibangkitkan KUGB ulang, dan bertujuan untuk menaikan tingkat
terhadap jumlah potensi energi panas dalam efesiensi dari motor bakar atau turbin gas
gas buang akan berkurang apabila beban

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 26
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

sebagai sarana perpindahan panas karena luas


permukaan pipa atau pembuluh berdiameter
kecil antara 1½ sampai 2 inch yang tidak
terkena pancaran api. Dengan pengaturan
yang kompak dan kecepatan aliran gas buang
yang tinggi, berakibat pada perlawanan
dinding pembuluh api, penyebab terjadinya
tekanan gas balik (back pressure gas),
sehingga kehilangan kecepatan aliran masa
panas gas buang.
Untuk penanganan kerugian aliran
Gambar.1. Skema pembangkit Gabungan maka digunakan kipas penarik aliran gas
buang kecepatan tinggi akan terus menerus
4. Cara Kerja Ketel Uap Gas Buang dipertahankan dari aliran gas buang melalui
Konstruksi ketel uap gas buang pembuluh api. sekitar enam puluh persen dari
perlihatkan pada gambar.2.4 aliran panas gas energi dalam gas buang yang dapat
buang dari motor bakar torak dengan suhu dimanfaatkan, pendekatan ini diukur antara
masuk rata-rata 4000C sampai 6000C masuk suhu pada kotak masuk dan kotak keluar
ke dalam ketel uap melalui kotak masuk gas ketel gas buang yang terserap dalam air ketel
buang.[11].hal:136. menjadi uap. Energi yang tersedia dibagi
Sistem ketel uap gas buang adalah dengan kilo Joule panas yang diterima setiap
perkakas pembangkit uap yang mengunakan kg air umpan akan diperoleh kg uap per jam
sumber energi panas gas buang yang dilepas yang dihasilkan ketel uap.
melalui perpindahan panas, ke air di
sekelilingnya di dalam cangkang ketel untuk 5. Persamaan Dasar Rancang Termal
memproduksi uap. Ketel Uap Gas Buang
Air didalam cangkang ketel, Persamaan dasar perpindahan panas
dipanaskan oleh aliran massa panas gas akan diuraikan untuk analisis termal (ukuran
buang, di dalam pembuluh perpindahan dan peringkat) perhitungan alat ketel uap
panas dan sampai suhu jenuh kemudian penukar panas tersebut.
menjadi uap di bawah tekanan uap tertentu; Walaupun demikian perancangan
kemudian gas asap mengalir keluar melewati lengkap dari alat penukar panas perlu
kotak asap belakang, dimana suhu gas buang pertimbangan struktural dan ekonomi di
turun tetap 200 0C guna menghindari proses samping persamaan dasar ini.
pengembunan dan dibuang melalui cerobong Tujuan dari analisis termal yang
asap. diberikan di sini akan dapat untuk
menentukan luas permukaan perpindahan
panas dari alat penukar panas (masalah
pengukuran). Perhitungan kinerja penukar
panas (penilaian masalah) dilakukan ketika
penukar panas tersedia, namun perlu untuk
menentukan jumlah panas yang ditransfer,
kerugian tekanan, dan suhu keluar (outlet)
kedua cairan. Dari hukum pertama
termodinamika untuk sistem terbuka, di
bawah keadaan tunak, kondisi aliran tunak,
dengan diabaikan perubahan energi potensial
dan kinetik, perubahan entalpi dari salah satu
Gambar.2. Ketel Uap Gas Buang Erie City aliran fluida ditulis dalam persamaan berikut
Ketel uap gas buang (Exhaust Gast [6]hal:35-37 :
Boiler) sangat bergantung pada konveksi δQ =ṁ di (1)
dan konduksi dari pada pancaran atau radiasi
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 27
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Dimana ṁ adalah laju aliran massa, i 7. Kapasitas Panas Spesifik Gas Buang
adalah entalpi spesifik, dan δQ adalah Entalpi gas adalah produk dari massa,
tingkat perpindahan panas ke fluida yang Cpmean dan perbedaan suhu. Jadi, jika
bersangkutan terkait dengan perubahan memiliki Cp untuk dua temperatur yang
negara infinit desimal. Integrasi dari dipertimbangkan, maka Cp rata-rata gas
persamaan (2.4) memberikan persamaan : buang dapat diperoleh dari persamaan
Q = m (i2 - i1) (2) sebagai berikut [3]:
Dimana i1 dan i2 mewakili entalpi inlet dan Entalpi=Cpmean(T2-T1)=Cp2T2-Cp1T1 (8)
outlet dari aliran fluida. Persamaan (2.2) dan
berlaku bagi semua proses dari gambar 2.10. [Cp 2 T 2−Cp 1 T 1 ]
Cp(mean)=
(T 2−T 2)
(9)

8.Koefisien Perpindahan Bahang seluruh


Koefisien perpindahan bahang
seluruh didasarkan atas luas bagian dalam
dan bagian luar pembuluh (tubes) dapat
disesuaikan dengan cara itu dan diturunkan
melalui persamaan perpindahan bahang
seluruh Q antara dua fluida dapat ditentukan
dengan persamaan
Gambar.3. Profil perbedaan suhu Q=U A ΔTAM (10)
Dicatat bahwa δQ adalah negatif
untuk fluida panas. Jika ada perpindahan Luas penampang pembuluh
panas yang diabaikan antara penukar dan A = π di L NT (11)
sekitarnya (proses adiabatik) integral Jumlah pembuluh api
Persamaan (3). untuk fluida panas dan dingin QH
diperoleh persamaan berikut ini NT = (12)
Q = mh ( ih2 - ih1 ) (3) ( π di L ) U F ∆T AM
Q = mc ( iC2 - iC1 ) (4) Untuk persamaan U adalah
Subscript h dan c mengacu pada fluida panas QH
U= (13)
dan dingin, sedangkan angka 1 dan 2 ( π di L ) N T F ∆ T AM
penunjuk ke kondisi sisi masuk dan sisi Kecepatan torak rata-rata[1]hal272 :
keluar fluida. Jika cairan sekunder keluar Vp = S.N / 30000 (m/s) (14)
tidak ada perubahan fasa dan memiliki panas Kecepatan gas buang rata-rata
jenis spersifik (Cp) konstan dengan di = Vg= S.N / 30000.(D/d ) 2 (m/s) (15)
CpdT dan persamaan (3) dan (4) dapat ditulis
menjadi persamaan daya perpindahan-panas Bilangan Reynolds
total : ρvdi
Q = ( m CP )h ( Th1 - Th2 ) (5) Re= (16)
μ
Q = ( m CP )c ( Tc1 - Tc2 ) (6) Korelasi Nuselt-Graetz [6] hal :85.
1 /3
di
6. Perbedaan suhu ΔT
Pernyataan hukum Newton tentang
[
NuH = 1.953x RexPrx( )
L ](17)
Koefisien Perpindahan Bahang Konveksi
pendinginan bahwa laju perpindahan panas
Nu H k
berkaitan dengan perbedaan suhu sesaat hi = (18)
antara panas dan media dingin, dalam proses di N T
perpindahan bahang, perbedaan suhu akan Penurunan Tekanan Aliran Gas Buang
berubah-ubah baik dengan posisi atau waktu L ρV
ΔPt = 4 f + Np (19)
persamaan umum perpindahan bahang. di 2
ΔTAM=[(THi+THo)/2]–[(TCi+TCo)/2] (7) Koefesien factor gesekan
f=[1.58 ln Re – 3.28] (20)
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 28
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Asumsi laju aliran masa gas buang konstan Volume Air kg/s
dan fluida panas sebagai fluida minimum Linear (Volume Air kg/s)
persamaan efektivitas KUGB : 0.9
Q
Є= (21)

Volume Air Umpan 0C


Qmaks
Efesiensi termal ketel uap gas buang 0.6
didefinisikan sebagai perbandingan antara
laju energi yang dibutuhkan air dijadikan uap 0.3
jenuh dengan laju aliran energi panas yang
tersedia dalam gas buang :
0
ηK = [QC.Є] / QH (22) 1000 2000 2800 3600
Efisiensi termal siklus gabungan seluruh
Pembangkit Daya kW
didefnisikan sebagai perbandingan antara
laju energi yang dibutuhkan air dijadikan uap
dengan daya rata – rata pembangkit : Grafik.1. Prestasi rata-rata Volume Air
Σηspg = QC / P (23)
Suhu Uap 0C Linear (Suhu Uap 0C)
9. Data Kalkulasi Hasil Penelitian Suhu Air 0C Linear (Suhu Air 0C)
Data Pembanding Rancang Termal K U G B 190
190
Exhaust Indrustry Rancang Sistim
Boiler Design Termal Satuan

Suhu Uap 0 C
Suhu Air 0 C

150 150
A 355 356 m2
Q 2335 2342 kW 110 110
Bcaps 3.5 3.492 t/h
BBakar Gas Buang Panas 70 70
NT 604 600 Pcs 1000 2000 2800 3600
Ǿ sheell OD 1908 ID 1420 mm Pembangkit Daya kW
QH 1445 kW
Uo 7.624 W/m2K Grafik.2. Prestasi rata-rata Suhu Air & Uap
Vg 1.3 m/s Tabel Lanjutan
Re 740.72¿ 2300
Daya Tekanan Gas Suhu
Nu-Gr 1.503 Uap buang Crobong
hi 10.02 W/m2K kW kPa 0
C 0
C
ΔPt 17.68 Pa¿ 6.7 kPa
1000 0.00 151.67 50
ε 78 %
2000 542 310.72 115
ηk 71 %
2800 827 464.72 180
ηksg 53 %
3600 1103 561.11 195
Data Uji Prestasi rata-rata K U G B
Daya Volume Suhu Suhu
Air Air Uap
(kW) (kg/s) (0C) (0C)
1000 0.00 89.17 91.11
2000 0.32 89.17 114.11
2800 0.57 89.17 174.28

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 29
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Tekanan Uap kPa mC kg/s Linear ( mC kg/s)


0.8 0.8
Linear (Tekanan Uap kPa)

masa mH kg/s

masa mC kg/s
0.6 0.6
1200
0.4 0.4
Tekanan Uap kPa

800 0.2 0.2


0 0
400 1000 2000 2800 3600
Pembangkit Daya kW
0
1000 2000 2800 3600 Grafik.6. Prestasi Masa Gas Buang dan Air
Pembangkit Daya kW Data Prestasi Lanjutan
Daya mH BC U
kW kg/s t/h W/m2K
Grafik.3. Prestasi rata-rata Tekanan Uap 1000 0.00 0.00 0.00
Suhu Gas buang 0C 2000 0.05 1.152 0.064
Linear (Suhu Gas buang 0C) 2800 0.21 2.052 0.23
600 600
3600 0.25 2.736 0.28
Suhu Gas buang 0 C

Suhu Cerobong 0C

450 450
BC t/h Linear (BC t/h)
3
300 300 Kapasitas Uap BC t/h
150 150 2

0 0 1
1000 2000 2800 3600
Pembangkit Daya kW 0
1000 2000 2800 3600
Grafik.4. Prestasi rata-rata Suhu Gas Buang Pembangkit Daya kW
dan Suhu Cerobong
Data Prestasi Rancang Termal K U G B Grafik.7. Prestasi Kapasitas Ketel Uap
Koeff PERPAN seluruh U W/m2K

Daya QC QH mC U W/m2K Linear (U W/m2K)


kW kW kW kg/s 0.3
1000 0.00 0.00 0.00
2000 38.14 60.97 0.32 0.2

2800 231.84 372.50 0.57


0.1
3600 363.60 570.22 0.76
0
QH kW Linear ( QH kW) 1000 2000 2800 3600
QC kW Linear ( QC kW)
600 600 Pembangkit Daya kW
PERPAN Gas QH kW

500 500
PERPAN Air Qc kW

400 400 Grafik.8. Prestasi Koef PERPAN seluruh


300 300 Data Prestasi Lanjutan
200 200
Daya Є ηk Σηksg
100 100
kW % % %
0 0
1000 2000 2800 3600
1000 0.00 0.00 0.00
2000 13.80 62.55 1.91
Pembangkit Daya kW
2800 27.93 62.24 8.28
3600 25.52 63.76 10.10
Grafik.5. Prestasi PERPAN Gas buang & Air

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 30
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Є% Linear (Є %) Eff Efesiensi


30
Efektivitas Є %
Lambang Istilah satuan
20 A =Luas bidang per pan seluruh m2
AT =Luas bidang perp pan buluh api m2
10 BC = Kapasitas Ketel Uap t/h
Cp(mean) H =Kapasitas panas spesifik rata-rata
0 gas buang kJ/kgK
1000 2000 2800 3600
Cp(mean) C = Kapasitas panas spesifik air -
Pembangkit Daya kW uap rata-rata kJ/kgK
do =Diameter luar pembuluh m
di = Diameter dalam pembuluh m
Grafik.9. Prestasi Efektivitas K U G B f =Faktor koefisien gesekan aliran
hi =Koef Konveksi gas buang W/m2K
ηk % Linear (ηk %)
L = Panjang pembuluh api m
75 75 ṁ H = masa gas buang panas kg/s
ṁC = Masa air ketel kg/s
Eff Terrmal KUGB %

60 60 Eff Siklus Gabung %

45 45
NT = Jumlah pembuluh api Btg
Np = Jumlah laluan fluida
30 30 NuH =Bilangan Nuselt-Graetz
15 15 P =Daya pembangkit kW
0 0 Pr =Bilangan Prandl
1000 2000 2800 3600 QH = perpindahan gas buang kW
Pembangkit Daya kW Qc =perpindahan panas air ketel kW
Re =bilangan Renolds
Grafik.10. Prestasi Efesiensi termal KUGB THi = suhu gas buang sisi masuk K
dan THo = suhu gas buang sisi keluar K
Efesiensi Pembangkit Siklus Gabungan TCi = suhu air sisi masuk K
TCo = suhu uap sisi keluar K
10. Kesimpulan U = Koef per pan seluruh W/m K 2

1.Keuntungan penggunaan KUGB yang V = Kecepatan aliran fluida m/s


paling prinsip dibanding ketel uap dengan Vg =Kecepatan gas buang
kepala pembakar, adalah peningkatan m/s
efisiensi siklus, karena gas buang panas ΔTAM =The arith mean tempdifference K
dimanfaatkn sebagai sumber panas sehingga ΔPt =Penurunan tekanan gas buang Pa
tidak memerlukan bahan bakar sejenis. Є =Efektivitas KUGB %
2. Prestasi KUGB sangat tergantung pada ηK =Efisiensi termal KUGB %
potensi panas gas buang yang dihasilkan Σηspg =Efisiensi termal siklus gabungan %
motor bakar torak gas alam set generator ρ = Massa jenis fluida kg/m3
yang dioperasikan.
3. Grafik prestasi rata-rata dari tekanan uap 12. Daftar Pustaka
dan grafik prestasi suhu uap dan grafik gas [1]. Advanced engine technology Heinz H
buang panas, cenderung mendekati tetap, hal The College of North West London
ini menunjukan prestasi maksimum yang Willesden Centre London UK.
mampu dicapai. [2]. Basic Heat Transfer Frank Kreith.W.Z.
Black H & row plublishers New York
11. Daftar Singkatan dan [3]. CATEPILAR 3500 Engine Product
AMTD =The arith mean temp difference Specifications Information Model Views and
EGB = Exhaust gas boiler Specification manual book.
PERPAN=Perpindahan Bahang
KUGB =Ketel uap gas buang
KSG Kilang siklus gabungan
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 31
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

[5]. Exhaust Gas Boiler, JARNFORSEN


International d.o.o Biro Celje UL. XIV.SI-
3000 Celje Slovenia.
[6]. Heat Exchanger, selection, rating, and,
thermal design ,Sadik K, Hongtan L 2nd
edition crc press.
[7]. Internal Combustion Engine
Fundamental Jhon B.Heywood.Mc Graw Hill
Plublishing Company. USA.
[8]. John H.L.IV.A Heat Transfer.Third
Edition Philogiston press
[9]. Kursus Pengunaan Tenaga Uap,Spirax
Sarco Limited,42Tagore Lane , upper
Thomson Road,Singapore2678.
[10]. Pesawat-Pesawat Konversi Energi I
(Ketel Uap) Syamsul A.M. CV. Rajawali
Jakarta.
[11]. Steam,Air,and Gas Power, William H.
Severns,MS,
[12] Terjemahan Perpindahan kalor, JP
Holman, Air langga jakarta.
[13] V.Ganapathy Indrustrial boiler and Heat
Recovery Steam Generators, Design,
Aplication and Calculation ABCO
Indrustries Abilene,Texas USA, gogle-
ebook.com.

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 32
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Vol. 7 No. 1 . Pebuari 2017 ISSN : ISSN 2337 – 4527

OTOMEKA
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 CIREBON

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1. Pebuari 2017 33
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1. Pebuari 2017 34
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

PREDIKSI SAMPAH PADAT REGIONAL CIAYUMAJAKUNING SEBAGAI


ALTERNATIP ENERGI TERBARUKAN

Suratno Hadi suwito, Willy, Asep Maulana


Program Studi Teknik Mesin Konversi Energi Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
Jl : Perjuangan no 17 Cirebon

ABSTRAK

Sampah padat sebagai hasil aktivitas manusia di daerah kusus perkotaan


Ciayumajakuning semakin naik pesat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi
dan pertambahan penduduk, potensi sampah padat tersimpan energi sebagai
konversi energi alternatif dan terbarukan, yang belum banyak tersentuh
sedangkan akses pengolahan sampah di tempat pembuangn akhir baru
sebatas penimbunan dan pembuatan kompos.
Tujuan penulisan jurnal ini adalah dalam upaya apa yang dilakukan
untuk perkiraan jumlah sampah padat dapat dihasilkan di Ciayumajakuning
per hari dan untuk perkiraan potensi pembangkitan energi melalui
pembakaran sampah padat.
Metode yang dilakukan dengan cara pengambilan sampel sampah
padat kering asalan di tempat pembuangan akhir sampah untuk analisis
pembakaran di tungku, untuk diketahui nilai kalori dikandung dan
ditandingkan dengan pelakuan beberapa uji percobaan yang dirancang
dengan cara pendekatan konvensional pada kalorimeter bom, prediksi
pembakaran sampah padat kering dihasilkan daya energi hampir 1.5 MW

Kata kunci : Sampah padat , energi alternatif dan terbarukan, Prediksi


energi,

1. Pendahuluan
Sampah adalah limbah padat yang
bersifat padat terdiri dari zat organik dan 1.1.Latar Belakang.
anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan Sampah adalah produk buangan dari segala
harus dikelola agar tidak membahayakan aktivitas manusia, berbagai macam sampah dapat
lingkungan dan melindungi investasi ditemukan dilingkungan hidup sekitar kita, jika
pembangunan (SK. Men. PU No. kita pilah tentu akan didapatkan sampah organik
184/KPTS/1990). Limbah padat adalah semua dan bukan organik, dalam bentuk padat atau cair.
sampah atau timbunan dari aktifitas buangan Dalam penelitian ini dilakukan hanya pada
manusia dan binatang yang normalnya padat atau prediksi sampah padat yang tersimpan energi
barang-barang buangan yang tidak bermanfaat didalamnya, umumnya berupa kertas, kayu dan
yang sudah tidak diinginkan. Karena pada ranting pohon, sekam padi, rumputan, plastik dan
hakekatnya adalah material-material padat yang karet alam atau imitasi dan masih banyak lagi.
berupa barang-barang buangan yang sering
digunakan kembali dan memungkinkan menjadi 1.2.Rumusan
bahan pertimbangan dalam lingkungan lainnya. Perumusan masalah dalam penelitian ini
({1} Goerge, Hilary, Samuel, 1993). adalah sebagai berikut :
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
35
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

1. Mengamati prediksi kandungan energi laku dijual untuk dijadikan produk daur
dari sampah padat. ulang pada sektor informal.
2. Menguji sampel sampah padat dengan
teknik sederhana 1.2. Sampah Padat
3. Mengunakan alat – alat uji sederhana. Sampah padat adalah segala bahan
buangan selain kotoran manusia, urine dan
1.3. Tujuan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah
Tujuan dari penelitian unsur sampah padat tangga: sampah dapur, sampah kebun,
dari wilayah regional Ciayumajakuning adalah plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut
dengan pendekatan cara parktis Indetifikasi bahannya sampah ini dikelompokkan
limbah sampah padat sebagai berikut : menjadi sampah organik dan sampah
1. Memilah limbah sampah padat
anorganik. Sampah organik merupakan
2. Memprediksi kandungan nilai kalor
3. Menguji dengan alat sederhana
sampah yang berasal dari barang yang
mengandung bahan-bahan organik, seperti
1.4. Manfaat Penelitian sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-
Manfaat dari penelitian antara lain : potongan kayu dari peralatan rumah tangga,
1. Mengenalkan sebagai bentuk pengabdian potongan-potongan ranting, rumput pada
kepada masyarakat, manfaat pemilahan waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
limbah sampah padat. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam
2. Mengenalkan sebagai bentuk pengabdian (biodegradability), maka dapat dibagi lagi
kepada masyarakat, manfaat kandungan menjadi:
energi alternatip tebarukan. 1. Biodegradable: yaitu sampah yang
dapat diuraikan secara sempurna oleh
2. Landasan Teori
proses biologi baik aerob atau
2.1. Sifat - sifat sampah
anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-
1. Sampah organik - dapat diurai sisa hewan, sampah pertanian dan
(degradable) perkebunan.
2. Sampah anorganik dan inorganik - 2. Non-biodegradable: yaitu sampah
tidak terurai (undegradable) yang tidak bisa diuraikan oleh proses
1. Sampah Organik, yaitu sampah yang biologi.
mudah busuk seperti sisa makanan, Dapat dibagi lagi menjadi:
sayuran,bebuahan, ampas kelapa, dedaunan, I. Recyclable: sampah yang
enceng gondok, sisa akhir cernaan manusia dapat diolah dan digunakan
dan ternak dan sejenisnya. Sampah ini dapat kembali karena memiliki
diolah lebih lanjut dibuat kompos dan gas nilai secara ekonomi seperti
metana. plastik, kertas, pakaian dan
2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang lain-lain.
tidak mudah busuk, seperti kayu sisa, tatal II. Non-recyclable: sampah
kayu termasuk rotan,batok dan sabut kelapa yang tidak memiliki nilai
termasuk limbah sawit, sekam padi, ampas ekonomi dan tidak dapat
tebu, kertas HVS, karton, kardus, dan koran. diolah atau diubah kembali
Sampah padak jenis tersebut dapat dibakar seperti tetra packs, carbon
langsung atau dengan incinerasi. Beberapa paper, thermo coal dan lain-
sampah anorganik yang dapat dijual adalah lain.
plastic, wadah plastik, bungkus makanan dan
minuman plastik, sterofaom, busa, kaca, 1.3. Pengolahan Biologis
botol dan gelas bekas minuman, kaleng, karet Proses pengolahan sampah jadi
ban kendaraan, tekstil, kulit, komponen material yang bernilai ekonomis, material
elektronik. Sebagian sampah tersebut dapat sampah organik , seperti zat tanaman , sisa
dijadikan sampah komersil atau sampah yang makanan atau kertas, limbah ternak dan
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
36
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

rumah potong hewan, enceng gondok, limbah pengelolaan sampah yang dilakukan oleh
kelapa dan sawit, jerami,bisa diolah dengan masing-masing sumber dan umumnya pada
penggunaan proses biologis untuk kompos, lokasi masing-masing sumber, baik dengan
atau dikenal dengan istilah pengkomposan. cara dibakar, ditimbun, didaur-ulang, dll.
Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan Sistem off-site yaitu pengelolaan sampah
sebagi pupuk dan gas methana yang bisa yang dilakukan oleh sumber pada lokasi
digunakan untuk pembangkit listrik. tertentu dan mempunyai jarak yang cukup
jauh. Proses pengelolaan persampahan off-
1.4. Sampah jadi Energi site perkotaan pada umumnya dilakukan
Kandungan energi yang terkandung melalui lima tahap, yaitu pewadahan,
dalam sampah bisa diambil langsung dengan pengumpulan, pemindahan, pengangkutan
cara menjadikannya bahan bakar, atau secara dan pembuangan akhir. Pewadahan, yaitu
tidak langsung dengan cara diolah jadi bahan tempat bagi timbulan sampah yang
bakar jenis lain. Daur-ulang lewat cara dikumpulkan pada suatu alat keranjang,
"perlakuan panas" bervariasi mulai dari seperti kantong plastik, tong, atau kontener.
digunakannya sebagai bahan bakar pemasak Pengumpulan, yaitu proses pemungutan
atau pemanas sampai penggunaannya untuk timbulan sampah dari sumber sampah dengan
pemanas boiler penghasil uap dan listrik dari penggunaan alat bantu, yaitu gerobak
turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi sampah. Pemindahan, yaitu proses
adalah dua bentuk perlakukan panas yang pengangkutan timbulan sampah dari sumber
berhubungan, dimana sampah dipanaskan sampah ke stasiun umpan atau lebih dikenal
pada suhu tinggi dengan keadaan miskin sebagai TPS. Pengangkutan, yaitu proses
oksigen. pemindahan timbulan sampah dari TPS ke
Proses ini biasanya dilakukan di TPA dengan alat angkut truk sampah.
wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa Pembuangan akhir, yaitu lahan bagi tempat
dari sampah padat diubah sampah jadi pembuangan akhir sampah komunal yang
produk berzat padat, gas, dan cair. Produk diproses baik secara landfills, incineration,
cair dan gas bisa dibakar untuk penghasil recycling atau storage.
energi atau dimurnikan jadi produk lain.
Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan Tabel.1. Jenis dan energi sampah padat{1}
menjadi produk seperti karbon aktif.
Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang
canggih digunakan untuk konversi material
organik langsung menjadi Gas sintetis
(campuran antara karbon monoksida dan
hidrogen). Gas ini dapat dibakar untuk
penghasil listrik dan uap.

1.5. Susunan dan Energi sampah padat


Produksi sampah padat pada setiap
daerah regional akan berbeda karena aktivitas
pemukiman yang padat pada suatu kota,
ditandingkan dengan pemukiman kurang
padat, dari hasil pengelolaan susunan dan
energi sampah padat dapat diketahui pada
tabel 1. 1.6. Teknik Dasar Pemanfaatan Ulang
Pengelolaan sampah atau limbah Energi Sampah
padat pada dasarnya dibagi menjadi dua
Energi dapat dimanfaatkan ulang dari
sistem, yaitu sistem on-site dan off-site
fraksi organik asal sampah sebagai bio
(Istiawan, 1996). Sistem on-site yaitu
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
37
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

degradasi atau non bio degradasi lihat Dimana energi laten terkandung dalam fraksi
tabel.2. pada dasarnya melalui dua metode organik masih dapat diambil kembali cukup
sebagai berikut: menguntungkan. teknologi energi daur ulang
1) Thermo-konversi kimia: proses ini
dari sampah menawarkan beberapa tambahan
diperlukan termal dekomposisi bahan
organic untuk penghasil energi panas sebagai berikut:
baik dari bahan bakar minyak atau 1. Jumlah total sampah akan berkurang
gas. hampir 60% sampai lebih dari 90%,
2) Bio-kimia konversi: proses tergantung pada komposisi sampah
didasarkan pada dekomposisi dan teknologi yang diterapkan.
enzimatik bahan organic oleh 2. Permintaan untuk lahan, yang sudah
tindakan mikroba untuk
langka di kota-kota, untuk
menghasilkan gas metana atau
alcohol. Thermo-kimia proses penimbunan berkurang.
konversi berguna untuk limbah 3. Biaya tranportasi sampah ke lokasi
dengan kandungan presentase TPA juga akan berkurang sebanding
material organik non degradasi tinggi 4. Pengurangan efek rumah kaca dan
pada kandungan air rendah. bersih ke lingkungan.
Pilihan teknologi utama di bawah kategori ini Oleh karena itu suatu kewajiban, setiap
meliputi Insinerasi dan Pirolisis / Gasifikasi.
upaya pewadahan dan pengumpulan asal
Proses konversi bio-kimia, di sisi lain, lebih
disukai untuk limbah yang memiliki sampah harus dibuat aturan yang jelas agar
persentase kandungan dari organik bio- pemilahan sampah organik dan anorganik
degradasi yang tinggi dan tingkat dipastikan sesuai aturan 3R
kelembaban / kadar air tinggi, membantu (Reuse,Reduce,recycle) yang layak, data
kegiatan mikroba. Pilihan teknologi utama di sampel komposisi sampah. Pemilihan
bawah kategori ini adalah Pencernaan pengunaan energi dari sampah juga
anaerobik, juga disebut sebagai Biometanasi.
sepatutnya diperiksa kelayakannya dalam
Tabel.2. Tingkat Degradibilitas Komponen skema pengolahan sampah.
Bahan Sampah
Tabel 3. Data sampel komposisi Sampah

Sumber : DKP Cirebon (2006)


2. Sampel Sampah Padat Regional
Ciayumajakuning Untuk wilayah 3 Cirebon : Kota Cirebon, Kab
Sampah Padat Kota Ciayumajakuning Cirebon, Indramayu, Manjalengka dan Kuningan
penyumbang timbulan sampah padat lebih besar
tersusun atas bahan organik serta anorganik. dari 1000 m3/hari.(dari kajian RPJMN 2004-2009

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
38
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Prov’ JABAR-UNPAD). Dalam rincian lebih Nilai kalor gas bio = 5000 kcal/m 3 (khas)
kurang produksi sampah perhari, kota Cirebon : Potensi pengembalian energi
750 m3/hari setara dengan 150
ton/hari(Kompas.com), kabupaten Cirebon (kWh) = B x 5000 / 860 = 921 x W
289.000 m3/hari (DCK Kab Cirebon 2007)
sedangkan kabupaten Indramayu, Majalengka,
Pembangkit listrik potensial
Kuningan ditaksir sebesar 284,44 m3/hari, setara
dengan 50 ton/hari.(bataviase.co.id)
(kW) = 921 x W / 24 = 38,4 x W
3. Analisis
3.1. Nilai Potensi Energi Sampah Padat Efisiensi Konversi = 30%
Sebuah penilaian kasar potensi energi
Daya bersih pembangkitan potensial
manfaat ulang sampah padat dapat dilakukan
dengan metode pengolahan yang berbeda
(kW) = 11,5 x W (2)
dapat dibuat dari pengetahuan tentang kalori
Secara umum, dari 100 ton sampah padat
yang nilai dan fraksi organik, seperti di
mentah dengan kandungan bahan organik 50
berikut ini: Dalam Proses termo-kimia
- 60% dapat dihasilkan daya sekitar 1 - 1,5
konversi semua bahan organik, biodegradasi
Mega Watt, tergantung pada karakteristik
maupun non-biodegradasi, kontribusi
sampah organik. Estimasi Energi Sampel
keluaran energi sebesar :
Sampah Padat Regional Ciayumajakuning
Total kuantitas sampah : W dalam (ton)
Dari tabel.2.Data sampel komposisi
Nilai Kalor Bersih: NCV (kcal/kg).
Sampah Ciayumajakuning, terdiri atas 70%
Potensi pengembalian energi
sampah organik dan 20 % material sampah
anorganik yang dapat dibakar sebagai bahan
(kWh) = NCV x W x 1000 / 860
bakar, sisanya didaur ulang pada sektor non
=1,16xNCVxW
formal.
Pembangkit listrik potensial
Estimasi kandungan daya energi
(kW) = 1,16 x NCV x W / 24
sampel sampah padat dilakukan dengan
=0,048xNCVxW
pembakaran dalam dua cara yaitu cara
Efisiensi konversi =25%
pembakaran dengan asumsi setara bahan
Daya bersih pembangkitan potensial
bakar minyak setara teoristis, sebagai
penanding dan pembakaran percobaan
(kW) = 0,012 x NCV x W
lansung dari sampel sampah padat kering
asalan.
Jika NCV = 1200 k-cal/kg.
Kemudian,
Cara pembakaran teoristis sebagai berikut.
Potensial daya bersih dibangkitkan
1. Berdasarkan asumsi bahan bakar dari teori
(kW) = 14,4 x W (1)
proses termo-kimia konversi adalah :
Nilai kalori, sebesar nilai = kalor Bruto -
Dalam bio-kimia konversi, hanya
panas laten uap air yang terbentuk.
fraksi biodegradasi material organik dapat
= GCV - masa hidrogen per satuan berat
dikontribusi pada keluaran energi sebesar:
pembakaran bahan bakar x 9 x panas laten
Total kuantitas sampah: W dalam (ton)
uap
Padatan Organik / Volatile Total: VS = 50%,
= GCV - 0,09 x H x 587
fraksi Organik bio-degradasi: sekitar 66%
= 1080-0.09x2.65x587
dari VS = 0,33 x W
= 940 kkal / kg
Efisiensi penguraian organik = 60%
H =% hidrogen,
Hasil biogas : B (m3) = 0,80 m3 / kg. Dari VS
mengingat NCV = 940 kkal / kg
= 0,80 x 0,60 x 0,33 x W x1000 = 158,4 x W
persentase Hidrogen = 2.65

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
39
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

apabila jumlah berat sampah (w) = 60 ton di kota Ciayumajakuning dapat dihasilkan
metrik maka : daya hampir 1,5 MW.
Nilai kalor kotor = 1080 kkal / kg
3.Kesimpulan
Untuk 30 ton, Energi potensial = Prediksi sampah padat regional
pengembalian NCV x W x 1000/860 Ciayumajakuning berpotensi sebagai energi
= 940 x 30 x1000/860 alternatif dan terbarukan dengan nilai di atas
= 32790.6975 kWh kita dapat diprediksi bahwa dengan
Potensi daya pembangkitan perhari = 1,16 x menggunakan sampah padat di kota
NCV x W/24 Ciayumajakuning dapat dihasilkan daya
= 1,16 x 940 x 30/24 hampir 1,5 MW per ton sampah padat kering,
= 1363 kW yang tergantug pada cara – cara pengolahan
dengan pemilahan sampah organic dan
Berdasarkan percobaan dengan anorganik, sesuai rencana agar supaya
pembakaran sampel sampah padat asalan ketersediaan sampah yang langeng tetap
kering, dengan asumsi difinisi : 1 kkal adalah terjaga dan adanya gudang penyimpan
jumlah panas yang diperlukan untuk sampah kering yang terhindar dari hujan.
kenaikkan temperatur 1 kg air sebesar 1 0C Atau proses pengolahan penimbunan sampah
dari temperatur 14.5 0C menjadi 15.5 0C yang bebas rembesan air hujan.
pada tekanan 1 atm. Menjadi tanggung jawab dan
Sampel bahan bakar sampah padat kewenangan pemerintah propinsi Jawa barat
kota diambil per kg masa, diperoleh sebagai bersama pemerintah daerah Kota/Kab
berikut nilai rata – rata kalori terendah, Ciayumajakuning untuk penanganan masalah
1027,75 kkal/kg dan nilai rata – rata peggolahan sampah domestik disamping
tertinggi, 1.887,74 kkal/kg. berbagai bentuk tanggung jawab yang
berkaitan dengan kesehatan dan sanitasi
GCV = 1687,73 kkal / kg belum sangat efektif sejauh layanan yang
bersangkutan.
Jumlah% dari Hidrogen = 9,8 x2,65 = Analisis ini jelas menunjukkan bahwa
12,45% dampak daur ulang pengembalian energi
sampah adalah penting dalam prediksi yang
NCV = 0.09 GCV-x H x 587 Kcal / Kg. kompak dari timbulan sampah untuk Energi
= 12,45 x 1687,73-,09 x 587 dapat ketahui, ramah lingkungan proses dan
= 1030 kkal / kg penyedia handal pembangkit listrik dan
secara luas digunakan di negara maju.
Untuk 30 ton sampah kering padat, Sampah padat tergangantung pada
kelembaban dan isi dari bahan bakar sampah
Energi potensial = pengembalian NCV x W x adalah sumber energi alternatif dan
1000/860 terbarukan.
= 1030 x 30 x 1000/860
= 3593023.5kWh 4.Daftar Pustaka.
{1}Integrated Solid Waste:Engineering
Energi listrik potensial = 1,16 x NCV x W / Principles,Management Issues.George
24 Tchobanoglous, Hilary Theisen, S.A.Vigil.
= 1,16 x 1030 x 300/24 Mc Graw-Hill 1993.
= 1493.5kW {2} Anonymous (SK. Men. PU No.
184/KPTS/1990)
Dengan nilai di atas kita dapat diprediksi {3} Solid waste management,  Oleh Luis F.
bahwa dengan menggunakan sampah padat Diaz,George M. Savage,Linda L.
Eggerth,Larry Rosenberg,UNEP
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
40
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

International Environmental Technology {6} Anonymous (DKP Cirebon 2006)


Centre,CalRecovery, Inc. {7} www.capenhurst.com dan
{4} Anonymous (Istiawan, 1996) wikipedia.org/wiki/Municipal_solid_waste
{5} Anonymous (Sudrajat dkk 1987 dalam
Sudrajat R. 2006)

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
41
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

Vol. 7 No. 1 . Pebuari 2017 ISSN : ISSN 2337 – 4527

OTOMEKA
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN

FAKULTAS TEKNIK PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
42
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

UNIVERSITAS 17 AGUSTUS 1945 CIREBON

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
43
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

ANALISIS DATA HASIL PENGUJIAN PADA SIMULATOR


TURBIN AIR SKALA MIKRO

Fahri Nabil, Rino D Y, Ogi M S, Endang Prihastuty


Program Studi Teknik Mesin Konversi Energi Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
Jl : Perjuangan no 17 Cirebon
prihastutyendang@gmail.com

ABSTRAK

Rancang bangun turbin air ukuran skala simulator dimaksudkan untuk


studi penanding turbin ukuran skala proyek pembangkit listrik tenaga air,
dengan andalan energi potencial head water direncana dari model penganti.
Pengukuran parameter unjuk kerja turbin air skala mikro ditetapkan
alat – alat ukur skala indrustri, pengujian ini dilakukan untuk diperoleh data-
data rekam parameter serta variabel unjuk kerja turbin air skala mikro dengan
metode kalkulasi dalam persamaan dasar yang diberikan secara teori.
Kalkulasi data uji akan diperoleh karakteristik unjuk kerja turbin air
pada perubahan water head, karakteristik pengujian pada head total 12 m dan
pembukaan katup spear K 100% adalah nt = 1600 rpm, whp=413.5 W
bhp=195.0 W, ηt = 48.7 % : pada head total 14 m dan pembukaan katup spear
100 % adalah nt = 1600 rpm, whp =552,2 W, bhp =247.8 W, ηt = 33.3 %

Kata kunci: katup spear 100 %, nt = 1600 rpm, whp =552,2 W, bhp =247.8 W, ηt = 33.3 %

1. Pendahuluan Hasil kalkulasi dari data rekam


Perancangan dan pembuatan simulator pengujian akan diperoleh gambaran dengan
turbin air skala mikro merupakan bentuk tingkatan kecenderungan tertentu dan
pengisi tambahan teori pengajaran dan alat
karakteristik dari turbin tersebut.
peraga dari jenis dan sistim konversi energi
untuk pemanfaatan potensi air pada sumber Penunjukan karakteristrik turbin air
aliran sungai yang terletak di ketingian dari hasil pengujian dapat dipakai untuk
tertentu dengan debit air tertentu. acuan perancangan turbin air dalam skala
pembangkit listrik tenaga air seukurannya
1.1. Latar Belakang terhadap kesediaan sumber daya air.
1.2.Rumusan
Simulasi mesin turbin air ini dirancang
Perumusan masalah dalam penelitian ini
dan difabrikasi, running test, analisis, untuk adalah sebagai berikut :
pembanding dari ukuran turbin air skala 1. Menguji/running test mesin turbin air
simulator terhadap ukuran turbin air skala ukuran skala mikro sampel sampah padat
dengan teknik sederhana
satu berbanding satu atau 100%, dari 2. Mengamati perubahan data keluaran
pengujian yang akan dilakukan maka dapat turbin setiap pembukaan katup/spear.
direkam parameter data serta variabel unjuk 3. Menganalisis data hasil percobaan.
kerja turbin air dapat dikalkulasi dalam
persamaan dasar yang diberikan teori.

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
44
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

satu sampai limabelas. Gambar2.2. adalah


sketsa turbin pelton dan gambar.2.3. adalah
inslasi pengujian turbin air skala mikro.
1.3. Tujuan
Tujuan dari penelitian adalah pendekatan c
teoristis praktis dengan Indetifikasi sebagai
berikut :
1. Mengatur tingkat bukaan katup/spear
2. Merekam data hasil percobaan
3. Menganalisis data hasil percobaan

1.4. Manfaat Penelitian


Manfaat dari penelitian antara lain :
1. Memahami cara kerja turbin air.
2. Meprediksi potensi konversi energi
energi sumber air alam terhadap instalasi Gambar2.2. sketsa terpotong Turbin Pelton
pembanding turbin air dalam ukuran Turbin jenis ini terdapat sisi keluar
skala simulator. yang bebas dan distel cukup tinggi diatas
muka air agar dalam penjalanan sudu turbin
2. Landasan Teori tidak terkena air balikan. Garis pusat dari
2.1. Turbin Pelton pancaran air/Jet harus bersingungan dengan
Turbin Pelton termasuk turbin impuls garis lingkaran jarak bagi sudu atau mangkok
atau turbin tekanan rata atau turbin pancaran turbin. Kecepatan keliling dari mangkok
bebas karena tekanan air keluar dari nosel atau sudu terjadi akibat dari hempasan
sama dengan tekanan udara luar. air/impact, tergantung, jumlah dan ukuran
Dalam instalasi turbin air ini, energi air spuyer/jet serta kecepatan spuyer itu sendiri.
diubah seluruhnya jadi kecepatan air keluar Kecpatan pancaran air pada jet/spuyer
dari lubang nosel sebelum masuk roda turbin. tergantung pada ketinggian air/Head diatas
Perubahan energi ini dilakukan di dalam nosel dan efisiensi untuk memperoleh
nosel dapat dilihat pada gambar.2.1. dimana efisiensi yang bagus harus terdapat hubungan
tinggi energi potensial yang dimiliki air, antara kecepatan keliling dan kecepatan
diubah jadi energi kinetik. jet/spuyer dijelaskan selanjutnya.

Gambar.2.1. Irisan Katup Spear&Sudu


Pancaran air yang keluar dari nosel
akan dihempaskan ke sudu/mangkok turbin
terpasasang pada sekeliling roda jalan. Tidak
semua sudu terkena hempasan pancaran air, Gambar.2.2. Intalasi Pengujian Turbin Air
tetapi secara bergantian tergantung pada
posisi tersebut. Jumlah nosel tergantung 2.2. Teori Pengujian
pada besarnya kapasitas air, dapat bervariasi Sistim simulasi pengujian jenis turbin
dari satu sampai enam nosel. Turbin Pelton impuls, terdiri atas unit turbin air lengkap
diperuntukan pada posisi tinggi jatuh air dengan brake dynamometer dan pompa air
yang besar, dengan kecepatan spesifik dari sentrifugal sebagai simulasi energi potensial
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
45
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

air setara dengan energi masukan yang akan Efisiensi nosel dinyatakan dengan
diubah jadi daya poros turbin dapat diartikan
sebagai water horse power yang dirumuskan ηnz = (Qa/Qt) x 100 % [8]
sebagai :
dimana :
whp = Ha . Qa . ρ (W) [1]
Qa = kapasitas aliran nyata sisi keluar turbin
Daya motor pompa adalah : Qt = kapsiatas aliran teoristis

N = 2πn . F . L / 60 (W) [2] Efisiensi sudu tungal turbin air adalah :

Actual head pompa adalah : ηs = 2(V-u)2 . (1+cosθ) . u / V 3 [9]

H’= N . ηp / Qa . ρ (m) [3] agar supaya diperoleh nila/harga


kecepatan pancaran/Jet maksimum, maka
Torsi turbin air adalah : efisiensi juga harus maksimum bila kita
integrasikan berikut :
T = Fti . Lti [Nm] [4]
dη/du = 0
Brakr horse power tubin air adalah : d/(du) [2(V-u)2 . (1+cosθ) . u / V 3] = 0

bhp = 2πn . T / 60 [W] [5] (V- u)(V – 3u) = 0

Efesiensi turbin air adalah Diperoleh :


u = V atau u = V / 3 [10]
ηt = bhp /whp x 100 % [6]

Debit air teoristis lewat nosel adalah :

Qt = φ / sinα . A.V
Qt = (φ /sinα) . (d12 – d22).2.g.Ha [7]

Ketentuan :

φ = 0.8 sampai dengan 0.88


α = 67.50
d1= 19.05 mm
setara 0.019 [m]
d2= (1-k).d1 dan Gambar.3.2. pancaran air ke sudu jalan
k = presentase bukaan katup spear
dari 25% . 50 %, 75 % sampai 100% ) 2.3. Pengujian Turbin Pelton
g = gravitasi bumi 9.81 [m/s] 2.3.1. Data rekam parameter pengujian
Ha= tinggi energi nyata / actual head Tabel.1. pada Ht = 12 m dan K =100%
nt Qa Ha Fti F
(rpm (m3/s) (m) (N (N) Volt A
) )
1600 0.00345 12 7.2 3.0 220 8.5
1700 0.00345 12 7.2 3.5 220 8.5
1800 0.00345 12 7.2 4.0 220 8.5
1900 0.00345 12 7.2 4.1 220 8.5

Gambar.3.1. sudut nosel katup spear


JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
46
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

1800 413.5 217.5 90.5 2,1 1.2 52.5


1900 413.5 228.7 95.5 2.2 1.2 55.5
Tabel.2. pada Ht = 12 m dan K = 70 %
nt Qa Ha Fti F
(rpm (m3/s) (m) (N (N) Volt A
) )
1600 0.00340 13 7.0 2.5 220 8.0
1700 0.00340 13 7.0 3.5 220 8.0
1800 0.00340 13 7.0 4.0 220 8.0
1900 0.00340 13 7.0 4.5 220 8.0 Tabel.3.2. pada Ht=12 m dan K= 70 %
nt whp bhp Np H’ T ηt
(rpm) (W) (W) (W) (m) Nm %
Tabel.3. pada Ht = 12 m dan K = 40 % 1600 441.8 184.9 79.6 1.9 1.1 32.2
nt Qa Ha Fti F 1700 441.8 199.4 108.6 2.5 1.1 35.5
(rpm (m3/s) (m) (N (N) Volt A 1800 441.8 211.1 113.9 2.7 1.1 38.7
) ) 1900 441.8 222.8 120.4 2.8 1.1 41.9
1600 0.00283 15 6.8 2.0 220 7.5
1700 0.00283 15 6.8 2.2 220 7.5
1800 0.00283 15 6.8 2.5 220 7.5
1900 0.00283 15 6.8 3.1 220 7.5 Tabel.3.3. pada Ht=12 m dan K= 40 %
nt whp100%bhp
whp (W)Np H’70% whp
T ηt
(W)
(rpm) (W) (W) (W) (m) Nm %
1600 424.840%
179.6 63.7
whp (W) 1.8 1.0 26.5
Tabel.7. pada Ht = 14 m dan K = 100 % 450 424.8 193.7
1700 66.4 1.8 1.0 29.3
nt Qa Ha Fti F 1800
440 424.8 203.0 71.2 2.0 1.0 31.2
(rpm (m3/s) (m) (N (N) Volt A 1900 424.8 216.5 83.1 2.4 1.0 34.6
Water hp (W)

) ) 430
1600 0.00377 14 9.0 3.1 220 9.0 3,2,Pengolahan
420 grafik pada uji (satu)
1700 0.00377 14 9.0 4.7 220 9.0
1800 0.00377 14 9.0 5.0 220 9.0 410
1900 0.00377 14 9.0 6.2 220 9.0 400
1600 1700 1800 1900
Putaran Turbin air (rpm)
Tabel.8. pada Ht = 14 m dan K = 70 %
nt Qa Ha Fti F
(rpm (m3/s) (m) (N (N) Volt A
) )
1600 0.00368 15 8.7 3.5 220 9.0 Grafik.4.1. Water hp pada Ht=12m K= tetap
1700 0.00368 15 8.8 4.7 220 9.0
1800 0.00368 15 8.8 5.7 220 9.0
100% bhp (W) 70% bhp (W)
1900 0.00368 15 8.8 6.5 220 9.0
40% bhp (W)
Tabel.9. pada Ht = 14 m dan K = 40 %
nt Qa Ha Fti F 250
(rpm (m3/s) (m) (N (N) Volt A
) )
1600 0.00297 18 8.4 4.9 220 8.5
Brake hp (W)

1700 0.00297 18 8.4 5.2 220 8.5


1800 0.00297 18 8.4 5.8 220 8.5 200
1900 0.00297 18 8.4 6.0 220 8.5

3. Analisis
3.1. Pengolahan data parameter uji (satu) 150
1600 1700 1800 1900
Tabel.3.1. pada Ht=12 m dan K=100 % Putaran Turbin (rpm)
nt whp bhp Np H’ T ηt
(rpm) (W) (W) (W) (m) Nm %
1600 413.5 195.0 80.5 1.8 1.2 48.7
Grafik.4.2. Brake hp pada Ht=12m K= tetap
1700 413.5 205.0 85.5 1.9 1.2 49.6
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
47
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

3.3. Pengolahan data parameter uji (dua) 100% bhp (W) 70% bhp (W)
Tabel.3.4. pada Ht=14m dan K= 100% 40% bhp (W)
nt whp bhp Np H’ T ηt
(rpm) (W) (W) (W) (m) Nm % 310
1600 552.2 247.8 111.4 2.4 1.2 33.3
1700 552.2 250.6 141.7 3.1 1.3 36.5
1800 552.2 265.4 122.4 3.5 1.4 39.9 290
1900 552.2 280.2 185.1 4.0 1.4 43.3

Brake hp (W)
270
Tabel.3.5. pada Ht=14m dan K= 70 %
nt whp bhp Np H’ T ηt 250
(rpm) (W) (W) (W) (m) Nm %
1600 535.2 238.6 222.5 4.2 1.3 23.5 230
1700 535.2 253.5 239.2 4.2 1.3 25.9
1800 535.2 271.4 253.3 4.3 1.4 28.2
210
1900 535.2 286.5 267.4 4.4 1.4 30.6
1600 1700 1800 1900

Tabel.3.6. pada Ht=14m dan K= 40 % Putaran Turbin air (rpm)


nt whp bhp Np H’ T ηt
(rpm) (W) (W) (W) (m) Nm %
1600 528.6 222.5 98.7 2.1 1.4 33.3
Grafik.4.5. Brake hp pada Ht=12m K= tetap
1700 528.6 239.5 141.7 3.0 1.4 36.5
1800 528.6 253.3 142.4 3.3 1.4 39.9
1900 528.6 267.2 166.2 3.5 1.4 43.3 4. Kesimpulan
1. Untuk tujuan rancang bangun turbin
3.3.pengolahan grafik pada uji (dua) air, simulator dapat dijadikan dasar
acuan keputusan dalam proyek
rancangan sebenarnya.
100% whp (W) 70% whp (W) 2. Dengan simulator turbin skla mikro,
karakteristik ujuk kerja suatu turbin
40% whp (W) air dapat dipelajari sebelum proyek
pembuatan turbin dilaksanakan.
3. Penyesuaian turbin air terhadap data
555
sumber energi air di alam dapat
550 disesuaikan dengan mudah dan
akurat.
Water hp (W)

545

540

535

530

525
1600 1700 1800 1900

Putaran Turbin Air (rpm)

Grafik.4.3. Water hp pada Ht=14m K= tetap

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
48
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon

α sudut bukaan nosel


5. Daftar lambang dan satuan π bilangan konstanta 3.14
ηp efisiensi pompa air
Lambang arti satuan ηnz efisiensi nosel
A luas bukaan nosel (m) ηs efisiensi sudu
bhp brake horse power (W) ηt efisiensi turbin air
d1 diameter bukaan spear (m) θ sudut segitiga kecepatan
d2 diameter lubang nosel (m) ρ berat jenis air 104 (N/m3)
F gaya dynamometer pompa (N) φ sudut spear
Fti gaya dynamometer turbin air (N)
g gaya gavitasi bumi (m/s2) 6. Daftar Pustaka
Ha tinggi energi nyata (m) 1) R.K.RajputTextbook fluid Mechanic &
Ht tinggi energi turbin air (m) Hydraulic Machine S Chand&Co
H’ tinggi energi maksimum (m) 2) Mekanika Fluida.Bruce
K bukaan katup (%) R.Munson.Donald F Young.Theodore H
Okishi terjemahan Jakarta Erlangga 2005
L panjang torsi pompa (m)
3) Djiteng Marsudi. Pembangkit Listrik.
Lti panjang torsi turbin air (m) Erlangga 2005
nt putaran poros turbin (rpm) 4) Nechleba,Miroslav hydraulic turbin Artia
Np daya motor listrik pompa (W) Prague
Qa kapasitas aliran nyata turbin (m/s2) 5) Dietzel Fritz,Turbin,Pompa dan
Qt kapasitas aliran teoristis (m/s2) Kompresor terjemahan Erlangga Jakarta
T torsi turbin (Nm) 6) Khurmi Gupta Machine Design
u kecepatan keliling sudu 7) Sumarsono Sumber Energi Terbaharukan
(m/s) BPPT.
V kecepatan pancaran air (m/s) 8) WibowoPrayatmo.Turbin-Air
whp water horse power (Nm/s) www.grahailmu.co.id.

JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
49

Anda mungkin juga menyukai