Bambang Hermani
Program Studi Teknik Mesin Konversi Energi Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
Jl : Perjuangan no 17 Cirebon
prigele2bang@gmail.com
ABSTRAK
Karakter bahan rocker arm imitasi mesin sepeda motor honda supra X
125 berbasis pada uji metalografi dilakukan melalui proses observasi spesimen
uji dibawah mikroskup metalurgi dengan pendekatan analisa pembanding hasil
foto mikro dari bahan rocker arm imitasi terhadap baja SNI 07-2025-2002.
Konsep tersebut diperlukan untuk penunjang pembelajaran teknologi
logam dasar dan uji metalografi dengan analisis kemandirian pada praktikum
uji logam di laboratorium logam UNTAG Cirebon.
Pengujian metalografis merupakan dasar keteknikan yang cukup baik
untuk pemahaman, pengkajian, dan analisis karakterisasi suatu struktur mikro
dari material baja karbon yang umum banyak digunakan dalam motor pengerak
utama otomotif kendaraan ringan sepeda motor.
Kata kunci : karakter rocker arm imitasi, karakter baja SNI 07-2025-2002.
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 1
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
kendaraan ringan. Rock Arm tersebut umumnya gerakan radial dari bubungan/tojolan/cam
beroperasi pada kondisi suhu tinggi dan harus dijadikan gerakan linier pada batang katup untuk
tetap stabil pada tengangan kerja simultan dan membuka piringan katup intake dan exhaust,
yang salah satu ujung dinaikkan dan diturunkan
beban yang bervariasi secara terus menerus.
oleh bubungan dari camshaft yang berputar terus
1.2. Rumusan menerus (baik secara langsung atau melalui
Perumusan masalah dalam penelitian ini tappet (pengangkat) dan pushrod) sedangkan
adalah sebagai berikut : gerak selanjutnya berakhir pada batang katup.
1. Untuk menguji atau mengamati struktur Ketika tonjolan camshaft menimbulkan gaya
mikro dengan cara di uji metalorgrafi yakni menngangkat lengan rocker arm, dalam menekan
mengunakan alat mikroskop metalurgi. ke bawah pada batang katup, membuka katup.
2. Contoh specimen yang di uji di ambil dari Pegas katup akan menutup katup ketika lengan
komponen rocker arm yang belum di rocker arm kembali keposisi mula. (Gambar.1.)
gunakan.
2.2. Tujuan
Tujuan dari pengujian material rocker arm
dalam mesin motor kedaraan ringan berbasis
pada pengujian metalografis, yang bertujuan
untuk memperoleh analisa pembanding
struktur mikro material rocker arm imitasi
dan baja SNI 07-20-25-2002 sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui strukur mikro material
dari suku cadang rocker arm imitasi dan
baja SNI 07-20-25-2002.
2. Untuk analisa karakterisasi hasil
pengamatan foto metalografis dengan
pembanding dari kedua stuktur mikro suku
material baja tersebut. Gambar.1.posisi rocker arm pada mesin
Cam/bubungan/noken digerakkan oleh cam
2.3. Manfaat Penelitian shaft. Hal ini mendorong rocker arm atas dan ke
Manfaat dari penelitian antara lain : bawah melalui poros rocker arm dan transfer
a) Memberikan pengalaman analisis gerak melalui tappet ke batang katup si kecil.
praktis kepada penulis dalam terapan Dalam hal ini ini membuka katup intake di
dan perluasan keilmuan dalam kepala silinder. Hubungan rocker arm dari jenis
pengujian logam. bukan roller rocker arm, permukaan angkat
b) Analisis yang dilakukan dapat diketahui sangat erat melekat dengan permukaan Noken
bagaimana struktur mikro dari kedua atau Cam kerenanya gesekan antara Camshaft
material tersebut. atau Cam dengan rocker arm cukup besar karena
Dengan adanya pengujian melalui pendekatan bagian penampang rocker arm sifatnya diam,
pembanding foto hasil pengamatan metalografi disamping hal tersebut panas dari pembakaran
maka diharapkan pemahaman arti pentingnya bahan bakar dan udara menghasilakan suhu
bahan logam terhadap jam kerja mesin dan pembakaran yang tinggi didalam silinder dapat
kinerja mesin yang terkait erat dengan struktur merambat ke komponen tersebut maka akan
mikro material yang tepat guna dan kualitas menambah berat kerja dari rocker arm dengan
tinggi. perkiraan suhu lebih kurang dapat mencapai 700
derajat Celcius bahkan lebih dan dengan pelumas
2. Landasan Teori yang berfungsi juga sebagai pendingin karenanya
2.1. Rocker Arm suhu dijaga tetap stabil dibawah jauh dibawah
Rocker arm dalam konteks mesin suhu kritisnya.
pembakaran dalam otomotif, dari sebuah mesin
sepeda motor berbasis pada motor bakar 2.2. Bagian Uji Specimen Rocker arm
pembakaran dalam dengan piston dan Material rocker arm untuk mesin
berpendingin udara adalah komponen berbentuk
kendaraan otomotif umumnya terpilih dari
tuas jungkat jungkit / berosilasi yang meneruskan
baja press/stamping, memberikan
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 2
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 3
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
4.Pengujian
Setelah persiapan selesai dan segera dilakukan
etsa dan penetralan asam segera dilakukan proses
observasi specimen dibawah mikroskop
metalurgi dengan pembesaran 100x,
400x,600x,1000x.
Material baja pada umumnya terbentuk dari
jaringan kristal, jaringan kristal mempunyai
orentasi yang sama untuk membentuk
butiran.kadang kala butiran yang terbentuk
tersebut terdiri dari satu jenis kristal yang sama,
akan tetapi dapat merupakan campuran yang
saling mengikat kuat satu sama lain antara dua
kristal atau lebih. Orentasi kristal suatu butiran
dengan kristal dari butiran lain berbeda, hal ini
mengakibatkan batas butiran merupakan benturan
antara dua orentasi kristal dengan demikaian
butiran yang ditengah memilki energi paling
rendah dibanding butiran sisi luar. Adanya
butiran merupakan merupakan cacat dari logam, Pembesaran 100x untuk bagian inti baja
oleh karena logam yang sempurna harus ulir SNI 06-2025-2002. Hasil foto fokus sehinga
memiliki butiran tunggal, Hal tersebut menjadi pengamatan/pengambaran butiran sangat jelas
sangat sulit diperoleh. Pada umumnya material terlihat.
logam mempunyai butiran Polycristaline Metal
terjadi kristal yang terbentuk tidak
sempurna/single crystalin metal, ketidak
sempurnaan dalam kristal logam menyebabkan
cacat, maka diperlukan kekosongan untuk
mengimbangi kekosongan muatan meliputi
sebuah atau beberapa atom disebut cacat titik.
Akan tetapi sejumlah kecil cacat dapat
menjadikan kristal logam menjadi lebih ulet
dibanding tanpa keadaan cacat.
Untuk kondisi sebenarnya dari struktur mikro
material baja suku otomotif kendaraan ringan
maka segera dilakukan pengujian metalografi,
pengujian tahap ini kerap kali dilakukan disebut
uji mikro struktur dengan pembersaran oleh lensa
microscope metalurgi
1. Analisis
Foto Mikro Baja SNI 07-2025-2002
Tandingan gambar foto digital dengan
pembesaran 100x .
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 4
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
5.1. Saran
1. Setelah mempelajari dan melakukan penelitian
bahan logam dibawah mikroskop metalurgi
diperoleh pengetahuan tentang ilmu logam
dengan melihat bahan baja hanya sebatas
penglihatan kasad mata bahwa warna permukaan
baja yang di potong umumnya hanya warna abu-
abu warna logam besipada umumnya.
2. Dibawah penglihatan alat bantuan mikroskop
tampak terlihat sangat berbeda terdapat beberapa
butiran yang berbeda satu sama lain.
Perbandingan gambar pembesaran 400x
rocker arm asli, untuk butiran feritte, pearlite dan
cementite nampak lebih jelas.
6.Daftar Pustaka
Buku :
Van Vlack, Ilmu dan Teknologi Bahan,
Edisi 5,terjemahan th1989 Erlangga JKTA
Buku :
Tata Surdia, Ir Prif, & shinkokusaito.,Prof
Dr.Pengetahuan Bahan Teknik, Jkta 2000
pradya paramita
Buku :
Wulff et all, Structure and Properties of
Materials, Vol I, II and III, John Willey and
Sons Inc, 1965
Jurnal Ilmiah :
Bambang Kuswanto
Peningkatan Kekuatan Tarik Maksimum Material
Baja Karbon Rendah Mengunakan Proses
Penambahan Karbon Padat. Karya Ilmiah yang di
publi-kasikan pada Media JurnalTEKNIS Vol. 5
No.3 Desember 2010 : 117 – 120. Jakarta
Perbandingan gambar pembesaran 600x
rocker arm asli, untuk butiran feritte, pearlite dan
[6]. Engine Testing : theory & practice Anthony
cementite nampak lebih jelas. Martyr,Michael A. Plint http:/books google.co.id
5. Kesimpulan
1. Dengan uji pukul sederhana suku baja ulir
SNI 06-2025-2002 diperoleh sifat logam baja
liat tangguh lebih diperlihatkan
2. Dari hasil pemotretan melografis dengan
pembesaran 100x belum tampak butiran ferite,
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 6
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
OTOMEKA
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 7
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
heris@yahoo.com
ABSTRAK
yang jelas, serta memberikan inovasi dalam dipisahkan dengan yang jelek (reject),
melakukan pencegahan dan penyelesaian sehingga produk yang dihasilkan jumlahnya
masalah-masalah yang dihadapi perusahaan. berkurang.
Kegiatan pengendalian kualitas dapat Pengendalian kualitas dengan alat bantu
membantu perusahaan mempertahankan dan statistik bermanfaat pula mengawasi tingkat
meningkatkan kualitas produknya dengan efisiensi. Jadi, dapat digunakan sebagai alat
melakukan pengendalian terhadap tingkat untuk mencegah kerusakan dengan cara
kerusakan produk (product defect) sampai menolak (reject) dan menerima (accept)
pada tingkat kerusakan nol (zero defect). berbagai produk yang dihasilkan mesin,
Pengendalian kualitas penting untuk sekaligus upaya efisiensi.
dilakukan oleh perusahaan agar produk Tolak atau terima produk, berarti bisa
yang dihasilkan sesuai dengan standar yang juga sebagai alat untuk kontrol proses
telah ditetapkan perusahaan maupun standar produksi sekaligus diperoleh kesimpulan
yang telah ditetapkan oleh badan lokal dan tentang spesifikasi produk yang dihasilkan
internasional yang mengelola tentang secara populasi umum. Bila perkiraan
standarisasi mutu/ kualitas, dan tentunya pandangan baik, dampak dari proses
sesuai dengan apa yang diharapkan oleh produksi akan dapat berlangsung terus atau
konsumen. kontinyu karena hasil produk baik (Suyadi
Pengendalian kualitas yang Prawirosentono, 2007).
dilaksanakan dengan baik akan memberikan PT. Wahana Java Semesta Inter Media
dampak terhadap kualitas produk yang sebagai perusahaan yang bergerak dalam
dihasilkan oleh perusahaan. Standar industri percetakan dan penerbitan dalam
kualitas meliputi bahan baku, proses operasi kegiatan usaha, telah diterapkan
produksi dan produk jadi (M.N. Nasution, sistem pengendalian kualitas produksi.
2005). Oleh karenanya, kegiatan Perusahaan bahkan telah meraih sertifikat
pengendalian kualitas tersebut dapat ISO 9001 : 2000. sebagai pengakuan bahwa
dilakukan mulai dari bahan baku, selama penerapan putusan perusahaan tentang
proses produksi berlangsung sampai pada manajemen mutu yang baik dan sesuai
produk akhir dan disesuaikan dengan dengan pedoman standar mutu yang
standar yang tetapkan. diberlakukan.
Beberapa metode yang mengatur atau Berbagai program pengendalian kualitas
membahas mengenai kualitas dengan dilakukan oleh perusahaan sehingga dapat
karakteristiknya masing-masing. Untuk menghasilkan produk yang baik dan sesuai
mengukur seberapa besar tingkat kerusakan dengan standar kualitas yang ditetapkan.
produk yang dapat diterima oleh suatu Akan tetapi pada kenyataannya masih
perusahaan dengan menentukan batas terdapat produk dengan mutu dibawah
toleransi dari cacat produk yang dihasilkan standar.
tersebut dapat menggunakan metode Data jumlah produksi dan produk jadi
pengendalian kualitas dengan menggunakan rusak pada tahun 2015 dapat dilihat pada
alat bantu statistik. tabel 1.1 berikut ini.
Seperti metode pengendalian kualitas
yang dalam aktifitasnya menggunakan alat
bantu statistik yang terdapat pada Statistical
Process Control (SPC) serta Statistical
Quality Control (SQC), dimana proses
produksi dikendalikan kualitasnya mulai
dari awal produksi, pada saat proses
produksi berlangsung sampai dengan
produk jadi. Sebelum dilempar ke pasar,
produk yang telah diproduksi diinspeksi
terlebih dahulu, dimana produk yang baik
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 10
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
para ahli dalam memberikan definisi dari dengan memuaskan sesuai nilai uang yang
kualitas juga akan berbeda satu sama lain telah dikeluarkan”.
karena mereka membentuknya dalam Kualitas yang baik menurut
dimensi yang berbeda. Oleh karena itu produsen adalah apabila produk yang
definisi kualitas dapat diartikan dari dua dihasilkan oleh perusahaan telah sesuai
perspektif, yaitu dari sisi konsumen dan sisi dengan spesifikasi yang telah ditentukan
produsen. Namun pada dasarnya konsep oleh perusahaan. Sedangkan kualitas yang
dari kualitas sering dianggap sebagai jelek adalah apabila produk yang dihasilkan
kesesuaian, keseluruhan ciri-ciri atau tidak sesuai dengan spesifikasi standar yang
karakteristik suatu produk yang diharapkan telah ditentukan serta menghasilkan produk
oleh konsumen. Adapun pengertian kualitas rusak. Namun demikian perusahaan dalam
menurut American Society For Quality yang menentukan spesifikasi produk juga harus
dikutip oleh Heizer & Render (2006:253): memperhatikan keinginan dari konsumen,
”Quality is the totality of features and sebab tanpa memperhatikan itu produk
characteristic of a product or service that yang dihasilkan oleh perusahaan tidak
bears on it’s ability to satisfy stated or akan dapat bersaing dengan perusahaan lain
implied need.” yang lebih memperhatikan kebutuhan
Artinya kualitas/mutu adalah keseluruhan konsumen.
corak dan karakteristik dari produk atau jasa Kualitas yang baik menurut sudut
yang berkemampuan untuk memenuhi pandang konsumen adalah jika produk
kebutuhan yang tampak jelas maupun yang yang dibeli tersebut sesuai dengan dengan
tersembunyi. Para ahli yang lainnya yang keinginan, memiliki manfaat yang sesuai
bisa disebut sebagai para pencetus kualitas dengan kebutuhan dan setara dengan
juga mempunyai pendapat yang berbeda pengorbanan yang dikeluarkan oleh
tentang pengertian kualitas, diantaranya konsumen. Apabila kualitas produk tersebut
adalah: Joseph Juran mempunyai suatu tidak dapat memenuhi keinginan dan
pendapat bahwa ”quality is fitness for use” kebutuhan konsumen, maka mereka akan
yang bila diterjemahkan secara bebas berarti menganggapnya sebagai produk yang
kualitas berkaitan dengan bagusnya berkualitas jelek.
barang jadi digunakan (Suyadi Kualitas tidak bisa dipandang
Prawirosentono 2007 :5). M. N. Nasution sebagai suatu ukuran sempit yaitu kualitas
(2005:2-3) menjelaskan pengertian kualitas produk semata-mata. Hal itu bisa dilihat
menurut beberapa ahli yang lain antara lain: dari beberapa pengertian tersebut di atas,
Menurut Crosby dalam buku dimana kualitas tidak hanya kualitas produk
pertamanya “Quality is Free” yang saja akan tetapi sangat kompleks karena
mendapatkan perhatian sangat besar pada melibatkan seluruh aspek dalam organisasi
waktu itu (1979:58) menyatakan, bahwa serta diluar organisasi. Meskipun tidak ada
kualitas adalah “conformance to definisi mengenai kualitas yang diterima
requirement”, yaitu sesuai dengan yang secara universal, namun dari beberapa
disyaratkan atau distandarkan. Suatu produk definisi kualitas menurut para ahli di atas
memiliki kualitas apabila sesuai dengan terdapat beberapa persamaan, yaitu dalam
standar kualitas yang telah ditentukan. W. elemen-elemen sebagai berikut (M. N.
Edwards Deming (1982:176) menyatakan, Nasution, 2005:3):
bahwa kualitas adalah kesesuaian dengan a. Kualitas mencakup usaha memenuhi atau
kebutuhan pasar. melebihi harapan pelanggan. b. Kualitas
Menurut Suyadi Prawirosentono mencakup produk, tenaga kerja, proses dan
(2007:5), pengertian kualitas suatu produk lingkungan.
adalah “Keadaan fisik, fungsi, dan sifat c. Kualitas merupakan kondisi yang
suatu produk bersangkutan yang dapat selalu berubah (misalnya apa yang
memenuhi selera dan kebutuhan konsumen dianggap merupakan kualitas saat ini
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 12
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
mungkin dianggap kurang berkualitas pada kompetensi, kemudahan serta akurasi dalam
masa mendatang). perbaikan.
Sifat khas mutu/ kualitas suatu produk yang 7. Estetika (esthetics)
andal harus multidimensi karena harus Merupakan karakteristik yang bersifat
memberi kepuasan dan nilai manfaat yang subjektif sehingga berkaitan dengan
besar bagi konsumen dengan melalui pertimbangan pribadi dan refleksi dari
berbagai cara. Oleh karena itu, sebaiknya preferensi atau pilihan individual.
setiap produk harus mempunyai ukuran 8. Kualitas yang dipersepsikan (perceived
yang mudah dihitung (misalnya, berat, isi, quality) Bersifat subjektif, berkaitan
luas) agar mudah dicari konsumen sesuai dengan perasaan pelanggan dalam
dengan kebutuhannya. Di samping itu harus mengkonsumsi produk tersebut.
ada ukuran yang bersifat kualitatif, seperti
warna yang unik dan bentuk yang menarik. 2.2. Kerangka Pemikiran
Jadi, terdapat spesifikasi barang untuk setiap Di dalam menghadapi persaingan bisnis
produk, walaupun satu sama lain sangat yang semakin meningkat, perusahaan
bervariasi tingkat spesifikasinya. Secara dituntut untuk dapat menghasilkan produk
umum, dimensi kualitas menurut Garvin yang berkualitas. Kualitas merupakan
(dalam Gazperz, 1997:3) sebagaimana kemampuan suatu produk atau jasa dalam
ditulis oleh M. N. Nasution (2005: 4-5) dan memenuhi kebutuhan pelanggan (Heizer &
Douglas C. Montgomery (2001:2) dalam Render, 2006:253). Oleh karena itu
bukunya, mengidentifikasikan delapan perusahaan harus mampu menghasilkan
dimensi kualitas yang dapat digunakan produk yang baik, sesuai dengan
untuk menganalisis karakteristik kualitas keinginan pelanggan. Selain itu, kualitas
barang, yaitu sebagai berikut: juga harus sesuai dengan yang disyaratkan
1. Performa (performance) atau distandarkan atau conformance to
Berkaitan dengan aspek fungsional dari requirement (Philip B. Crosby, 1979).
produk dan merupakan karakteristik utama Suatu produk memiliki kualitas apabila
yang dipertimbangkan pelanggan ketika sesuai dengan standar kualitas yang telah
ingin membeli suatu produk. ditentukan. Di dalam proses menciptakan
2. Keistimewaan (features) suatu produk yang berkualitas sesuai dengan
Merupakan aspek kedua dari performansi standar dan selera konsumen, seringkali
yang menambah fungsi dasar, berkaitan masih terjadi penyimpangan yang tidak
dengan pilihan-pilihan dan dikehendaki oleh perusahaan sehingga
pengembangannya. menghasilkan produk rusak yang tentunya
3. Keandalan (reliability) akan sangat merugikan perusahaan.
Berkaitan dengan kemungkinan suatu Untuk mengatasi hal tersebut, salah satu
produk melaksanakan fungsinya secara tindakan yang dapat dilakukan adalah
berhasil dalam periode waktu tertentu di dengan menerapkan suatu sistem
bawah kondisi tertentu. pengendalian kualitas agar dapat
4. Konformasi (conformance) meminimalisir terjadinya kerusakan produk
Berkaitan dengan tingkat kesesuaian (product defect) sampai pada tingkat
produk terhadap spesifikasi yang telah kerusakan nol (zero defect). Pengendalian
ditetapkan sebelumnya berdasarkan kualitas adalah suatu teknik dan aktivitas/
keinginan pelanggan. tindakan yang terencana yang dilakukan
5. Daya tahan (durability) untuk mencapai, mempertahankan dan
Merupakan ukuran masa pakai suatu meningkatkan kualitas suatu produk dan
produk. Karakteristik ini berkaitan dengan jasa agar sesuai dengan standar yang
daya tahan dari produk itu. telah ditetapkan (Vincent Gasperz
6. Kemampuan Pelayanan (serviceability) (2005:480). Kegiatan ini dilakukan karena
Merupakan karakteristik yang berkaitan biasanya sering terjadi ketidaksesuaian
dengan kecepatan, keramahan/kesopanan, antara standar yang diinginkan dengan hasil
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 13
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
Rejek yang terjadi pada 1 Semesta Inter Media yang menjadi tempat
eksemplar koran hasil produksi penelitian. Data yang diperoleh berupa data
dimungkinkan terdapat tidak hanya satu kuantitatif dan data kualitatif. Data
jenis kerusakanan (misdruk), akan tetapi bisa kuantitatif yaitu data yang berupa angka-
lebih dari satu macam. Oleh karena itu, angka berupa data mengenai jumlah
jenis kerusakan yang dicatat adalah jenis produksi dan data misdruk. Data kualitatif
kerusakan paling dominan yang terdapat yaitu data yang berupa informasi tertulis
pada 1 eksemplar koran hasil produksi. yaitu informasi mengenai jenis misdruk,
Pengukuran kualitas secara atribut dilakukan penyebab terjadinya misdruk, bagan proses
dengan menggunakan peta kendali p (p produksi, dan bahan baku yang digunakan.
chart). Peta kendali p digunakan untuk
menganalisis produk yang mengalami 3.2.5 Sumber Data
kerusakan (misdruk) dan tidak dapat Sumber data secara keseluruhan diperoleh
diperbaiki lagi seperti halnya produk yang dari dalam institusi yang menjadi tempat
dihasilkan oleh percetakan. Peta kendali p penelitian. Data yang bersifat kuantitatif
digunakan dalam pengendalian kualitas diperoleh dari dokumen/ arsip bagian
secara atribut yaitu untuk mengetengahkan produksi dan bagian personalia. Sedangkan
cacat (defect) atau kecacatan (defective) pada data yang bersifat kualitatif diperoleh dari
produk yang dihasilkan dan untuk wawancara dan pengamatan secara langsung
mengetahui apakah masih berada dalam di perusahaan.
batas yang disyaratkan.
3.6.7. Metode Pengumpulan Data
3.2.3. Populasi dan Sampel Metode pengumpulan data yang digunakan
Populasi dalam penelitian ini dalam penelitian ini adalah dengan
adalah surat kabar harian Radar Cirebon melakukan pengamatan langsung di
yang mengalami rejek (rusak/ cacat) selama perusahaan yang menjadi objek penelitian.
bulan Mei 2015 yang tidak diketahui Teknik pengumpulan data yang dilakukan
jumlahnya, yaitu koran misdruk yang terdata adalah sebagai berikut:
maupun yang terlewat dari pengamatan 1. Wawancara
kualitas oleh bagian Quality Control Merupakan suatu cara untuk mendapatkan
sehingga sampai ketangan konsumen. data atau informasi dengan tanya jawab
Pengambilan sampel dalam penelitian ini secara langsung pada orang yang
menggunakan teknik puposive sampling. mengetahui tentang objek yang diteliti.
Puposive sampling merupakan suatu teknik Dalam hal ini adalah dengan pihak
pengambilan sampel dengan menggunakan manajemen/ karyawan PT. Wahana Java
pertimbangan tertentu. Adapun sampel yang Semesta Inter Media yaitu data mengenai
digunakan dalam penelitian ini adalah jenis-jenis misdruk dan penyebabnya, proses
p a d a surat kabar R a d a r C i r e b o n produksi serta bahan baku yang digunakan.
yang ditemukan mengalami misdruk dan 2. Observasi
terdata oleh bagian Quality Control selama Yaitu pengamatan atau peninjauan secara
bulan Mei 2015 sehingga tidak sampai langsung di tempat penelitian PT. Wahana
ketangan konsumen. Java Semesta Inter Media yaitu di dengan
mengamati sistem atau cara kerja pegawai
3.2.4 Jenis dan Sumber Data yang ada, mengamati proses produksi dari
Jenis dan sumber data dalam penelitian ini awal sampai akhir, dan kegiatan
akan dijelaskan sebagai berikut: pengendalian kualitas.
3. Dokumentasi
3.2.4 Jenis Data Yaitu dengan mempelajari dokumen-
Jenis data yang digunakan dalam penelitian dokumen perusahaan yang berupa laporan
ini adalah data primer yang merupakan data kegiatan produksi, laporan jumlah produksi
yang diperoleh dari PT. Wahana Java
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 15
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
dan jumlah misdruk, rencana kerja, serta b. Menghitung garis pusat/Central Line
dokumen kepegawaian. (CL)
Garis pusat merupakan rata-rata kerusakan
3.2.8. Metode Analisis Data produk ( p ).
Dalam melakukan pengolahan data yang np
diperoleh, maka digunakan alat bantu Cl= ṕ =
n
statistik yang terdapat pada Statistical Keterangan :
Quality Control (SQC) dan Statistical np : jumlah total yang rusak
Process Control (SPC). Adapun langkah- n : jumlah total yang diperiksa
langkahnya adalah sebagai berikut: c. Menghitung batas kendali atas atau
1. Koleksi data menggunakan check sheet Upper Control Limit (UCL)
Data yang diperoleh dari perusahaan Untuk menghitung batas kendali atas atau
terutama yang berupa data produksi dan data UCL dilakukan dengan rumus :
kerusakan produk (misdruk) kemudian
disajikan dalam bentuk tabel secara rapi
ṕ (1+ ṕ)
dan terstruktur dengan menggunakan check
sheet. Hal ini dilakukan agar memudahkan
UCL= ṕ
√
3
Keterangan :
n
dalam memahami data tersebut sehingga
bisa dilakukan analisis lebih lanjut. p : rata-rata ketidak sesuaian produk
2. Membuat histogram n : jumlah produksi
Agar mudah dalam membaca atau d. Menghitung batas kendali bawah atau
menjelaskan data dengan cepat, maka data Lower Control Limit (LCL)
tersebut perlu untuk disajikan dalam bentuk Untuk menghitung batas kendali bawah
histogram yang berupa alat penyajian data atau LCL dilakukan dengan rumus:
secara visual berbentuk grafik balok yang 3 ṕ (1− ṕ )
memperlihatkan distribusi nilai yang
diperoleh dalam bentuk angka.
LCL= ṕ
√
Keterangan :
n
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 17
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
sifat yang kompleks. Faktor fisik dan produksi dapat berjalan dengan lancar,
psikis dalam setiap individu akan maka perusahaan melakukan perawatan
mempengaruhi kapasitas dan prestasi mesin, baik yang dilakukan setiap hari
kerjanya. Faktor fisik adalah keadaan fisik maupun yang dilakukan secara periodik.
tenaga kerja yang bersangkutan, seperti Perawatan yang dilakukan setiap hari adalah
umur dankesehatannya. Sedangkan faktor pembersihan mesin, pengencangan dan
psikis adalah keadaan jiwa tenaga kerja pemberian pelumas. Sedangkan perawatan
yang bersangkutan, motivasi, gairah kerja yang dilakukan secara periodik meliputi
dan keadaan hidup pekerja sehari- service atau reparasi mesin yang dilakukan
hari.Selain itu, pendidikan dan pengalaman perusahaan hanya ketika terjadi kerusakan
kerja juga sangat mempengaruhi prestasi mesin (Corrective Maintenance). Inspeksi
kerja. Dengan demikian dalam bulanan dan mingguan dilakukan apabila
hubungannya dengan kualitas hasil terdapat komponen mesinnya.
produksi, maka tenaga kerja harus 4. Metode kerja yang digunakan
memiliki kesadaran untuk pertahanan dan Metode kerja yang digunakan perusahaan
meningkatkan kualitas produk yang sangat berpengaruh besar terhadap
dihasilkan, sehingga produk tersebut kelancaran proses produksi. Berfungsinya
berkualitas baik dan pada akhirnya akan metode kerja yang diterapkan dalam
memberikan keuntungan pada para pekerja. perusahaan untuk mengatur semua bagian
Untuk mengatasi hal tersebut, maka PT. yang terlibat dalam proses produksi akan
Wahana Java Semesta Inter Media, telah mengurangi jumlah produk rusak yang
memberikan beberapa jaminan sosial dan terjadi. Demikian juga sebaliknya apabila
kesejahteraan bagi karyawan berupa metode yang dijalankan tidak dijalankan
fasilitas-fasilitas yang meliputi: dengan baik, maka kemungkinan terjadinya
mengikutsertakan dalam program produk rusak semakin besar.
jamsostek, menyediakan balai pengobatan, Metode untuk mengendalikan
menyediakan tunjangan kecelakaan, kualitas produk yang dilakukan oleh PT.
memberikan tunjangan hari raya (THR), Wahana Java Semesta Inter Media ini
mengikutsertakan dalam asuransi jiwa serta adalah dengan cara mengumpulkan
pemberian bonus sesuai dengan prestasi laporan-laporan yang berkaitan dengan
kerja karyawan bersangkutan. kegiatan produksi di lapangan. Pengecekan
2. Bahan baku yang digunakan itu sendiri dilakukan pada setiap tahapan
Bahan baku yang digunakan oleh proses produksi oleh bagian quality control.
perusahaan sangat mempengaruhi kualitas Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi
produk yang dihasilkan dan kelancaran akan dicatat di kartu laporan hasil produksi
proses produksi, baik mengenai kuantitas sehingga penyimpangan tersebut dapat
maupun kualitasnya. Adapun bahan baku segera langsung diatasi.
utama yang digunakan oleh perusahaan 5. Keadaan lingkungan dan kondisi kerja
adalah kertas, tinta, plate dan fountain. Keadaan lingkungan dan suasana
Semakin baik kualitas bahan baku yang kerja yang baik akan mempengaruhi prestasi
digunakan, maka akan semakin baik pula kerja karyawan. Penerangan yang cukup,
kualitas koran yang dihasilkan. sirkulasi udara yang baik, tempat kerja yang
Demikian pula sebaliknya, apabila bahan bersih, suhu udara, keamanan dan
baku yang digunakan kurang baik, keselamatan kerja yang terjamin serta tata
maka kualitas produk koran yang dihasilkan letak (layout) yang baik akan membuat para
juga kurang baik. pekerja merasa nyaman dan aman dalam
3. Mesin dan peralatan melakukan pekerjaan yang dapat
Adapun perusahaan menggunakan 3 (tiga) mengakibatkan prestasi kerja karyawan
buah mesin produksi yang digunakan untuk meningkat.
proses cetak koran yaitu urbannyte, Kondisi dan lingkungan kerja di PT.
communyte dan manugraph. Agar proses Wahana Java Semesta Inter Media
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 18
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 20
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
297.450
= 0,054
295.250
= 0,054
sebagai berikut.
0,052( 10,052)
Kalkulasi Prosentase Kerusakan
LCL = 0,052 3
Sub Grup 3
√ 277.325
= 0,051
Sub grup 1
0,052( 10,052)
( p = np /n ) → ( 24.710 / 482.075 ) = 0,051
Sub grup 2
( p = np /n ) → ( 12.873 / 277.325 ) =
LCL = 0,052 3
Sub Grup 4
√ 297.450
= 0,051
Sub grup 1
√ n
0,052( 10,052)
UCL = 0,052 +
Sub Grup 2
√
3
482.075
= 0,054
0,052( 10,052)
UCL = 0,052 +
Sub Grup 3
√
3
277.325
= 0,054
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 21
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
5.2 Saran
1. Perusahaan perlu menggunakan metode
Dari oembacaan tabel dapat dilihat bahwa statistik untuk dapat mengetahui jenis
data yang diperoleh tidak seluruhnya berada kerusakan yang sering terjadi dan faktor-
dalam batas kendali yang telah ditetapkan faktor yang menjadi penyebabnya. Dengan
bahkan banyak yang keluar dari batas demikian perusahaan dapat segera
kendali, hanya 7 (tujuh) titik yang berada melakukan tindakan pencegahan untuk
didalam batas kendali, sehingga bisa mengurangi terjadinya misdruk.
dikatakan bahwa proses tidak terkendali. Hal 2. Berdasarkan analisis menggunakan alat
ini menunjukkan terjadi penyimpangan batu statistik yang telah dilakukan,
yang tinggi. Hal tersebut menyatakan perusahaan dapat melakukan perbaikan
bahwa pengendalian kualitas di PT. Wahana kualitas dengan memfokuskan perbaikan
Java Semesta Inter Media Cirebon pada jenis kerusakan atau misdruk yang
memerlukan adanya perbaikan. Karena memiliki jumlah besar atau dominan dalam
adanya titik berfluktuasi sangat tinggi dan produksi, yang disebabkan oleh faktor antara
tidak beraturan yang menunjukkan bahwa lain; manusia, mesin, metode, material dan
proses produksi masih mengalami lingkungan.
penyimpangan. 3. Secara umum penyebab utama terjadinya
kerusakan atau misdruk berasal dari faktor
5.1 Kesimpulan manusia dan mesin. Hal tersebut berdasarkan
1. Berdasarkan data produksi yang diperoleh pengamatan yang dilakukan dimana
dari PT. Wahana Java Semesta Inter Media kerusakan pada koran terjadi pada saat
Cirebon diketahui jumlah produksi surat proses produksi koran berlangsung
kabar Suara Merdeka pada bulan Mei menggunakan mesin cetak perusahaan
2015 adalah sebesar 9,468,650 eksemplar yang mana setiap mesin dijalankan oleh
dengan misdruk yang terjadi dalam produksi beberapa operator.
sebesar 496,793 eksemplar. Rata-rata
misdruk dalam setiap produksi adalah
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 22
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
DAFTAR PUSTAKA
Alisjahbana, Juita. 2005. “Evaluasi Pengendalian
Kualitas Total Produk Pakaian
Wanita Pada Perusahaan Konveksi.” Jurnal Ventura,
Vol. 8, No. 1, April 2005.
Assauri, Sofjan. 1998. Manajemen Operasi Dan
Produksi. Jakarta : LP FE UI Dwiwinarno, Titop. 2009.
“Evaluasi Pengendalian Kualitas Bagian Produksi.”
www.google.com. Diakses tanggal 21 Maret 2010.
Gasperz, Vincent. 2005. Total Quality Management.
Jakarta : PT. Gramedia Pustaka Utama.
Hadiguna, Rika Ampuh. 2009. Manajemen Pabrik.
Jakarta : Bumi Aksara. Hardjosoedarmo, Soewarso.
2004. Total Quality Management. Yogyakarta :
Penerbit Andi.
Hasan, M. Iqbal. 2002. Pokok-pokok Materi
Metodologi Penelitian dan Aplikasinya. Bogor : Ghalia
Indonesia.
Hatani, La. 2008. “Manajemen Pengendalian Mutu
Produksi Roti Melalui Pendekatan Statistical Quality
Control (SQC).” Diakses 12 Maret 2010, dari
www.google.com/Jurusan Manajemen FE Unhalu.
Heizer, Jay and Barry Render. 2006. Operations
Management (Manajemen Operasi). Jakarta : Salemba
Empat.
OTOMEKA
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 23
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
Bambang Setiono
Program Studi Teknik Mesin Fakultas Teknik
Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
Jl : Perjuangan 17 Cirebon
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 24
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
setionobang@yahoo.com
ABSTRAK
Kata kunci :Pemanfaatan gas buang. rancang termal, prestasi ketel uap gas
buang.
2. Uji prestasi ketel uap gas buang, yang operasi motor bakar torak set generator listrik
mampu diperoleh pada beban motor bakar secara berkala diturunkan.
torak berkala turun .
Pokok permasalahan yang dihadapi 2. Pembangkit Siklus Gabungan
pada penelitian ini, dapat berpengaruh Motor bakar torak gas alam dan ketel
terhadap hasil penelitian yang akan dicapai. uap dapat dikombinasikan kedalam siklus
Penelitian dilaksanakan dalam standar pembangkit gabungan yang secara serempak
spesifikasi skala utiliti indrustri. dibangkitkan dua bentuk energi listrik dan
Penyimpangan hasil penelitian di utiliti energi uap dari sumber bahan bakar sejenis.
indrustri antara lain : Energi mekanik diperoleh dari proses
1. Tera ulang alat – alat ukur tidak jelas konversi pembakaran bahan bakar serta udara
2. Alat ukur khusus untuk penelitian tidak pada motor torak pembakaran dalam,
dilengkapi diperoleh energi mekanik yang dapat
3. Human Error, salah baca dan pencatatan digunakan untuk pengerak mula seperti
hasil ukur generator pembangkit energi listrik.
4. Standard Operation Procedure, kurang Dalam proses konversi energi secara
mendapat perhatian normal sejumlah panas akan hilang
Perumusan masalah dalam tesis ini, percuma, serta dapat menurunkan derajat
dengan metode penelusuran data spesifikasi konversi energi itu sendiri. Sejumlah panas
teknik, data harian operator KUGB dan dikeluarkan selama proses siklus
koreksi analisis rancang termal dan uji motor empat langkah terutama melalui pipa
prestasi KUGB pada beban penurunan gas buang dan sistim pendingin motor bakar
berkala dari daya motor bakar torak gas alam torak, bentuk energi ini dapat dimanfaatkan
set generator, mulai dari 3600 kW kembali sebagai bentuk daur ulang energi
2800 kW. 2000 kW dan 1000 kW. Kemudian untuk pembentukan uap tekanan rendah atau
dibuat grafik karakteristrik prestasi KUGB air panas, melalui ketel uap gas buang atau
pada tingkat penurunan beban berkala dari EGB.
daya motor bakar torak gas alam set Effisiensi komsumsi bahan bakar
generator. pada sistim ini dapat dihemat dengan
Tujuan dalam penelitian ini akan perkiraan kenaikan di kisaran 70 - 80%
dilakukan pendekatan metode analisis dibandingkan 35 - 40% pada sistim
rancang termal dan uji prestasi, berikut : pembangkit jaringan terpisah.
1. Rancang termal ketel uap gas buang Pada penelitian ini telah terpasang s
2. Analisis uji prestasi ketel uap gas buang sistim pembangkit siklus gabungan, yang
Batasan dan ruang lingkup penelitian, terdiri atas empat unit motor bakar torak set
sebagai awal pemetaan penelitian dilakukan generator, dengan bahan bakar gas alam dan
dengan analisis pengamatan rekam data satu unit KUGB.
teknik ketel uap gas buang jenis pembuluh Daya terpasang 4x1256 kVA/1005
api dan sebagai bentuk sumber daya panas kW pada1500 rpm dengan dapur pacu
diperoleh dari gas buang motor bakar torak konfigurasi Vee 16 silinder, kapasitas
set generator listrik dengan bahan bakar gas langkah isap 69.1 liter dan satu unit ketel uap
alam. gas buang jenis pembuluh api.
Kalkulasi koreksi rancang termal
dilakukan sebagai bentuk periksa analisis 3. Sistim Pembangkit Gabungan.
rancang termal pabrikan untuk kemudian Pembangkit gabungan adalah piranti
dilakukan uji prestasi, dengan tujuan dasar keras motor bakar torak atau turbin gas yang
diperoleh karakteristik nyata prestasi ketel mana gas buang merupakan termal yang
KUGB seperti parameter berikut ini: tekanan sering dibuang kelingkungan tanpa manfaat
uap dan suhu uap, yang dibangkitkan KUGB ulang, dan bertujuan untuk menaikan tingkat
terhadap jumlah potensi energi panas dalam efesiensi dari motor bakar atau turbin gas
gas buang akan berkurang apabila beban
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 26
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
Dimana ṁ adalah laju aliran massa, i 7. Kapasitas Panas Spesifik Gas Buang
adalah entalpi spesifik, dan δQ adalah Entalpi gas adalah produk dari massa,
tingkat perpindahan panas ke fluida yang Cpmean dan perbedaan suhu. Jadi, jika
bersangkutan terkait dengan perubahan memiliki Cp untuk dua temperatur yang
negara infinit desimal. Integrasi dari dipertimbangkan, maka Cp rata-rata gas
persamaan (2.4) memberikan persamaan : buang dapat diperoleh dari persamaan
Q = m (i2 - i1) (2) sebagai berikut [3]:
Dimana i1 dan i2 mewakili entalpi inlet dan Entalpi=Cpmean(T2-T1)=Cp2T2-Cp1T1 (8)
outlet dari aliran fluida. Persamaan (2.2) dan
berlaku bagi semua proses dari gambar 2.10. [Cp 2 T 2−Cp 1 T 1 ]
Cp(mean)=
(T 2−T 2)
(9)
Asumsi laju aliran masa gas buang konstan Volume Air kg/s
dan fluida panas sebagai fluida minimum Linear (Volume Air kg/s)
persamaan efektivitas KUGB : 0.9
Q
Є= (21)
Suhu Uap 0 C
Suhu Air 0 C
150 150
A 355 356 m2
Q 2335 2342 kW 110 110
Bcaps 3.5 3.492 t/h
BBakar Gas Buang Panas 70 70
NT 604 600 Pcs 1000 2000 2800 3600
Ǿ sheell OD 1908 ID 1420 mm Pembangkit Daya kW
QH 1445 kW
Uo 7.624 W/m2K Grafik.2. Prestasi rata-rata Suhu Air & Uap
Vg 1.3 m/s Tabel Lanjutan
Re 740.72¿ 2300
Daya Tekanan Gas Suhu
Nu-Gr 1.503 Uap buang Crobong
hi 10.02 W/m2K kW kPa 0
C 0
C
ΔPt 17.68 Pa¿ 6.7 kPa
1000 0.00 151.67 50
ε 78 %
2000 542 310.72 115
ηk 71 %
2800 827 464.72 180
ηksg 53 %
3600 1103 561.11 195
Data Uji Prestasi rata-rata K U G B
Daya Volume Suhu Suhu
Air Air Uap
(kW) (kg/s) (0C) (0C)
1000 0.00 89.17 91.11
2000 0.32 89.17 114.11
2800 0.57 89.17 174.28
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 29
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
masa mH kg/s
masa mC kg/s
0.6 0.6
1200
0.4 0.4
Tekanan Uap kPa
Suhu Cerobong 0C
450 450
BC t/h Linear (BC t/h)
3
300 300 Kapasitas Uap BC t/h
150 150 2
0 0 1
1000 2000 2800 3600
Pembangkit Daya kW 0
1000 2000 2800 3600
Grafik.4. Prestasi rata-rata Suhu Gas Buang Pembangkit Daya kW
dan Suhu Cerobong
Data Prestasi Rancang Termal K U G B Grafik.7. Prestasi Kapasitas Ketel Uap
Koeff PERPAN seluruh U W/m2K
500 500
PERPAN Air Qc kW
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 30
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
45 45
NT = Jumlah pembuluh api Btg
Np = Jumlah laluan fluida
30 30 NuH =Bilangan Nuselt-Graetz
15 15 P =Daya pembangkit kW
0 0 Pr =Bilangan Prandl
1000 2000 2800 3600 QH = perpindahan gas buang kW
Pembangkit Daya kW Qc =perpindahan panas air ketel kW
Re =bilangan Renolds
Grafik.10. Prestasi Efesiensi termal KUGB THi = suhu gas buang sisi masuk K
dan THo = suhu gas buang sisi keluar K
Efesiensi Pembangkit Siklus Gabungan TCi = suhu air sisi masuk K
TCo = suhu uap sisi keluar K
10. Kesimpulan U = Koef per pan seluruh W/m K 2
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 6. No 1. Pebuari 2017 32
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
OTOMEKA
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1. Pebuari 2017 33
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1. Pebuari 2017 34
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
ABSTRAK
1. Pendahuluan
Sampah adalah limbah padat yang
bersifat padat terdiri dari zat organik dan 1.1.Latar Belakang.
anorganik yang dianggap tidak berguna lagi dan Sampah adalah produk buangan dari segala
harus dikelola agar tidak membahayakan aktivitas manusia, berbagai macam sampah dapat
lingkungan dan melindungi investasi ditemukan dilingkungan hidup sekitar kita, jika
pembangunan (SK. Men. PU No. kita pilah tentu akan didapatkan sampah organik
184/KPTS/1990). Limbah padat adalah semua dan bukan organik, dalam bentuk padat atau cair.
sampah atau timbunan dari aktifitas buangan Dalam penelitian ini dilakukan hanya pada
manusia dan binatang yang normalnya padat atau prediksi sampah padat yang tersimpan energi
barang-barang buangan yang tidak bermanfaat didalamnya, umumnya berupa kertas, kayu dan
yang sudah tidak diinginkan. Karena pada ranting pohon, sekam padi, rumputan, plastik dan
hakekatnya adalah material-material padat yang karet alam atau imitasi dan masih banyak lagi.
berupa barang-barang buangan yang sering
digunakan kembali dan memungkinkan menjadi 1.2.Rumusan
bahan pertimbangan dalam lingkungan lainnya. Perumusan masalah dalam penelitian ini
({1} Goerge, Hilary, Samuel, 1993). adalah sebagai berikut :
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
35
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
1. Mengamati prediksi kandungan energi laku dijual untuk dijadikan produk daur
dari sampah padat. ulang pada sektor informal.
2. Menguji sampel sampah padat dengan
teknik sederhana 1.2. Sampah Padat
3. Mengunakan alat – alat uji sederhana. Sampah padat adalah segala bahan
buangan selain kotoran manusia, urine dan
1.3. Tujuan sampah cair. Dapat berupa sampah rumah
Tujuan dari penelitian unsur sampah padat tangga: sampah dapur, sampah kebun,
dari wilayah regional Ciayumajakuning adalah plastik, metal, gelas dan lain-lain. Menurut
dengan pendekatan cara parktis Indetifikasi bahannya sampah ini dikelompokkan
limbah sampah padat sebagai berikut : menjadi sampah organik dan sampah
1. Memilah limbah sampah padat
anorganik. Sampah organik merupakan
2. Memprediksi kandungan nilai kalor
3. Menguji dengan alat sederhana
sampah yang berasal dari barang yang
mengandung bahan-bahan organik, seperti
1.4. Manfaat Penelitian sisa-sisa sayuran, hewan, kertas, potongan-
Manfaat dari penelitian antara lain : potongan kayu dari peralatan rumah tangga,
1. Mengenalkan sebagai bentuk pengabdian potongan-potongan ranting, rumput pada
kepada masyarakat, manfaat pemilahan waktu pembersihan kebun dan sebagainya.
limbah sampah padat. Berdasarkan kemampuan diurai oleh alam
2. Mengenalkan sebagai bentuk pengabdian (biodegradability), maka dapat dibagi lagi
kepada masyarakat, manfaat kandungan menjadi:
energi alternatip tebarukan. 1. Biodegradable: yaitu sampah yang
dapat diuraikan secara sempurna oleh
2. Landasan Teori
proses biologi baik aerob atau
2.1. Sifat - sifat sampah
anaerob, seperti: sampah dapur, sisa-
1. Sampah organik - dapat diurai sisa hewan, sampah pertanian dan
(degradable) perkebunan.
2. Sampah anorganik dan inorganik - 2. Non-biodegradable: yaitu sampah
tidak terurai (undegradable) yang tidak bisa diuraikan oleh proses
1. Sampah Organik, yaitu sampah yang biologi.
mudah busuk seperti sisa makanan, Dapat dibagi lagi menjadi:
sayuran,bebuahan, ampas kelapa, dedaunan, I. Recyclable: sampah yang
enceng gondok, sisa akhir cernaan manusia dapat diolah dan digunakan
dan ternak dan sejenisnya. Sampah ini dapat kembali karena memiliki
diolah lebih lanjut dibuat kompos dan gas nilai secara ekonomi seperti
metana. plastik, kertas, pakaian dan
2. Sampah Anorganik, yaitu sampah yang lain-lain.
tidak mudah busuk, seperti kayu sisa, tatal II. Non-recyclable: sampah
kayu termasuk rotan,batok dan sabut kelapa yang tidak memiliki nilai
termasuk limbah sawit, sekam padi, ampas ekonomi dan tidak dapat
tebu, kertas HVS, karton, kardus, dan koran. diolah atau diubah kembali
Sampah padak jenis tersebut dapat dibakar seperti tetra packs, carbon
langsung atau dengan incinerasi. Beberapa paper, thermo coal dan lain-
sampah anorganik yang dapat dijual adalah lain.
plastic, wadah plastik, bungkus makanan dan
minuman plastik, sterofaom, busa, kaca, 1.3. Pengolahan Biologis
botol dan gelas bekas minuman, kaleng, karet Proses pengolahan sampah jadi
ban kendaraan, tekstil, kulit, komponen material yang bernilai ekonomis, material
elektronik. Sebagian sampah tersebut dapat sampah organik , seperti zat tanaman , sisa
dijadikan sampah komersil atau sampah yang makanan atau kertas, limbah ternak dan
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
36
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
rumah potong hewan, enceng gondok, limbah pengelolaan sampah yang dilakukan oleh
kelapa dan sawit, jerami,bisa diolah dengan masing-masing sumber dan umumnya pada
penggunaan proses biologis untuk kompos, lokasi masing-masing sumber, baik dengan
atau dikenal dengan istilah pengkomposan. cara dibakar, ditimbun, didaur-ulang, dll.
Hasilnya adalah kompos yang bisa digunakan Sistem off-site yaitu pengelolaan sampah
sebagi pupuk dan gas methana yang bisa yang dilakukan oleh sumber pada lokasi
digunakan untuk pembangkit listrik. tertentu dan mempunyai jarak yang cukup
jauh. Proses pengelolaan persampahan off-
1.4. Sampah jadi Energi site perkotaan pada umumnya dilakukan
Kandungan energi yang terkandung melalui lima tahap, yaitu pewadahan,
dalam sampah bisa diambil langsung dengan pengumpulan, pemindahan, pengangkutan
cara menjadikannya bahan bakar, atau secara dan pembuangan akhir. Pewadahan, yaitu
tidak langsung dengan cara diolah jadi bahan tempat bagi timbulan sampah yang
bakar jenis lain. Daur-ulang lewat cara dikumpulkan pada suatu alat keranjang,
"perlakuan panas" bervariasi mulai dari seperti kantong plastik, tong, atau kontener.
digunakannya sebagai bahan bakar pemasak Pengumpulan, yaitu proses pemungutan
atau pemanas sampai penggunaannya untuk timbulan sampah dari sumber sampah dengan
pemanas boiler penghasil uap dan listrik dari penggunaan alat bantu, yaitu gerobak
turbin-generator. Pirolisa dan gasifikasi sampah. Pemindahan, yaitu proses
adalah dua bentuk perlakukan panas yang pengangkutan timbulan sampah dari sumber
berhubungan, dimana sampah dipanaskan sampah ke stasiun umpan atau lebih dikenal
pada suhu tinggi dengan keadaan miskin sebagai TPS. Pengangkutan, yaitu proses
oksigen. pemindahan timbulan sampah dari TPS ke
Proses ini biasanya dilakukan di TPA dengan alat angkut truk sampah.
wadah tertutup pada Tekanan tinggi. Pirolisa Pembuangan akhir, yaitu lahan bagi tempat
dari sampah padat diubah sampah jadi pembuangan akhir sampah komunal yang
produk berzat padat, gas, dan cair. Produk diproses baik secara landfills, incineration,
cair dan gas bisa dibakar untuk penghasil recycling atau storage.
energi atau dimurnikan jadi produk lain.
Padatan sisa selanjutnya bisa dimurnikan Tabel.1. Jenis dan energi sampah padat{1}
menjadi produk seperti karbon aktif.
Gasifikasi dan Gasifikasi busur plasma yang
canggih digunakan untuk konversi material
organik langsung menjadi Gas sintetis
(campuran antara karbon monoksida dan
hidrogen). Gas ini dapat dibakar untuk
penghasil listrik dan uap.
degradasi atau non bio degradasi lihat Dimana energi laten terkandung dalam fraksi
tabel.2. pada dasarnya melalui dua metode organik masih dapat diambil kembali cukup
sebagai berikut: menguntungkan. teknologi energi daur ulang
1) Thermo-konversi kimia: proses ini
dari sampah menawarkan beberapa tambahan
diperlukan termal dekomposisi bahan
organic untuk penghasil energi panas sebagai berikut:
baik dari bahan bakar minyak atau 1. Jumlah total sampah akan berkurang
gas. hampir 60% sampai lebih dari 90%,
2) Bio-kimia konversi: proses tergantung pada komposisi sampah
didasarkan pada dekomposisi dan teknologi yang diterapkan.
enzimatik bahan organic oleh 2. Permintaan untuk lahan, yang sudah
tindakan mikroba untuk
langka di kota-kota, untuk
menghasilkan gas metana atau
alcohol. Thermo-kimia proses penimbunan berkurang.
konversi berguna untuk limbah 3. Biaya tranportasi sampah ke lokasi
dengan kandungan presentase TPA juga akan berkurang sebanding
material organik non degradasi tinggi 4. Pengurangan efek rumah kaca dan
pada kandungan air rendah. bersih ke lingkungan.
Pilihan teknologi utama di bawah kategori ini Oleh karena itu suatu kewajiban, setiap
meliputi Insinerasi dan Pirolisis / Gasifikasi.
upaya pewadahan dan pengumpulan asal
Proses konversi bio-kimia, di sisi lain, lebih
disukai untuk limbah yang memiliki sampah harus dibuat aturan yang jelas agar
persentase kandungan dari organik bio- pemilahan sampah organik dan anorganik
degradasi yang tinggi dan tingkat dipastikan sesuai aturan 3R
kelembaban / kadar air tinggi, membantu (Reuse,Reduce,recycle) yang layak, data
kegiatan mikroba. Pilihan teknologi utama di sampel komposisi sampah. Pemilihan
bawah kategori ini adalah Pencernaan pengunaan energi dari sampah juga
anaerobik, juga disebut sebagai Biometanasi.
sepatutnya diperiksa kelayakannya dalam
Tabel.2. Tingkat Degradibilitas Komponen skema pengolahan sampah.
Bahan Sampah
Tabel 3. Data sampel komposisi Sampah
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
38
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
Prov’ JABAR-UNPAD). Dalam rincian lebih Nilai kalor gas bio = 5000 kcal/m 3 (khas)
kurang produksi sampah perhari, kota Cirebon : Potensi pengembalian energi
750 m3/hari setara dengan 150
ton/hari(Kompas.com), kabupaten Cirebon (kWh) = B x 5000 / 860 = 921 x W
289.000 m3/hari (DCK Kab Cirebon 2007)
sedangkan kabupaten Indramayu, Majalengka,
Pembangkit listrik potensial
Kuningan ditaksir sebesar 284,44 m3/hari, setara
dengan 50 ton/hari.(bataviase.co.id)
(kW) = 921 x W / 24 = 38,4 x W
3. Analisis
3.1. Nilai Potensi Energi Sampah Padat Efisiensi Konversi = 30%
Sebuah penilaian kasar potensi energi
Daya bersih pembangkitan potensial
manfaat ulang sampah padat dapat dilakukan
dengan metode pengolahan yang berbeda
(kW) = 11,5 x W (2)
dapat dibuat dari pengetahuan tentang kalori
Secara umum, dari 100 ton sampah padat
yang nilai dan fraksi organik, seperti di
mentah dengan kandungan bahan organik 50
berikut ini: Dalam Proses termo-kimia
- 60% dapat dihasilkan daya sekitar 1 - 1,5
konversi semua bahan organik, biodegradasi
Mega Watt, tergantung pada karakteristik
maupun non-biodegradasi, kontribusi
sampah organik. Estimasi Energi Sampel
keluaran energi sebesar :
Sampah Padat Regional Ciayumajakuning
Total kuantitas sampah : W dalam (ton)
Dari tabel.2.Data sampel komposisi
Nilai Kalor Bersih: NCV (kcal/kg).
Sampah Ciayumajakuning, terdiri atas 70%
Potensi pengembalian energi
sampah organik dan 20 % material sampah
anorganik yang dapat dibakar sebagai bahan
(kWh) = NCV x W x 1000 / 860
bakar, sisanya didaur ulang pada sektor non
=1,16xNCVxW
formal.
Pembangkit listrik potensial
Estimasi kandungan daya energi
(kW) = 1,16 x NCV x W / 24
sampel sampah padat dilakukan dengan
=0,048xNCVxW
pembakaran dalam dua cara yaitu cara
Efisiensi konversi =25%
pembakaran dengan asumsi setara bahan
Daya bersih pembangkitan potensial
bakar minyak setara teoristis, sebagai
penanding dan pembakaran percobaan
(kW) = 0,012 x NCV x W
lansung dari sampel sampah padat kering
asalan.
Jika NCV = 1200 k-cal/kg.
Kemudian,
Cara pembakaran teoristis sebagai berikut.
Potensial daya bersih dibangkitkan
1. Berdasarkan asumsi bahan bakar dari teori
(kW) = 14,4 x W (1)
proses termo-kimia konversi adalah :
Nilai kalori, sebesar nilai = kalor Bruto -
Dalam bio-kimia konversi, hanya
panas laten uap air yang terbentuk.
fraksi biodegradasi material organik dapat
= GCV - masa hidrogen per satuan berat
dikontribusi pada keluaran energi sebesar:
pembakaran bahan bakar x 9 x panas laten
Total kuantitas sampah: W dalam (ton)
uap
Padatan Organik / Volatile Total: VS = 50%,
= GCV - 0,09 x H x 587
fraksi Organik bio-degradasi: sekitar 66%
= 1080-0.09x2.65x587
dari VS = 0,33 x W
= 940 kkal / kg
Efisiensi penguraian organik = 60%
H =% hidrogen,
Hasil biogas : B (m3) = 0,80 m3 / kg. Dari VS
mengingat NCV = 940 kkal / kg
= 0,80 x 0,60 x 0,33 x W x1000 = 158,4 x W
persentase Hidrogen = 2.65
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
39
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
apabila jumlah berat sampah (w) = 60 ton di kota Ciayumajakuning dapat dihasilkan
metrik maka : daya hampir 1,5 MW.
Nilai kalor kotor = 1080 kkal / kg
3.Kesimpulan
Untuk 30 ton, Energi potensial = Prediksi sampah padat regional
pengembalian NCV x W x 1000/860 Ciayumajakuning berpotensi sebagai energi
= 940 x 30 x1000/860 alternatif dan terbarukan dengan nilai di atas
= 32790.6975 kWh kita dapat diprediksi bahwa dengan
Potensi daya pembangkitan perhari = 1,16 x menggunakan sampah padat di kota
NCV x W/24 Ciayumajakuning dapat dihasilkan daya
= 1,16 x 940 x 30/24 hampir 1,5 MW per ton sampah padat kering,
= 1363 kW yang tergantug pada cara – cara pengolahan
dengan pemilahan sampah organic dan
Berdasarkan percobaan dengan anorganik, sesuai rencana agar supaya
pembakaran sampel sampah padat asalan ketersediaan sampah yang langeng tetap
kering, dengan asumsi difinisi : 1 kkal adalah terjaga dan adanya gudang penyimpan
jumlah panas yang diperlukan untuk sampah kering yang terhindar dari hujan.
kenaikkan temperatur 1 kg air sebesar 1 0C Atau proses pengolahan penimbunan sampah
dari temperatur 14.5 0C menjadi 15.5 0C yang bebas rembesan air hujan.
pada tekanan 1 atm. Menjadi tanggung jawab dan
Sampel bahan bakar sampah padat kewenangan pemerintah propinsi Jawa barat
kota diambil per kg masa, diperoleh sebagai bersama pemerintah daerah Kota/Kab
berikut nilai rata – rata kalori terendah, Ciayumajakuning untuk penanganan masalah
1027,75 kkal/kg dan nilai rata – rata peggolahan sampah domestik disamping
tertinggi, 1.887,74 kkal/kg. berbagai bentuk tanggung jawab yang
berkaitan dengan kesehatan dan sanitasi
GCV = 1687,73 kkal / kg belum sangat efektif sejauh layanan yang
bersangkutan.
Jumlah% dari Hidrogen = 9,8 x2,65 = Analisis ini jelas menunjukkan bahwa
12,45% dampak daur ulang pengembalian energi
sampah adalah penting dalam prediksi yang
NCV = 0.09 GCV-x H x 587 Kcal / Kg. kompak dari timbulan sampah untuk Energi
= 12,45 x 1687,73-,09 x 587 dapat ketahui, ramah lingkungan proses dan
= 1030 kkal / kg penyedia handal pembangkit listrik dan
secara luas digunakan di negara maju.
Untuk 30 ton sampah kering padat, Sampah padat tergangantung pada
kelembaban dan isi dari bahan bakar sampah
Energi potensial = pengembalian NCV x W x adalah sumber energi alternatif dan
1000/860 terbarukan.
= 1030 x 30 x 1000/860
= 3593023.5kWh 4.Daftar Pustaka.
{1}Integrated Solid Waste:Engineering
Energi listrik potensial = 1,16 x NCV x W / Principles,Management Issues.George
24 Tchobanoglous, Hilary Theisen, S.A.Vigil.
= 1,16 x 1030 x 300/24 Mc Graw-Hill 1993.
= 1493.5kW {2} Anonymous (SK. Men. PU No.
184/KPTS/1990)
Dengan nilai di atas kita dapat diprediksi {3} Solid waste management, Oleh Luis F.
bahwa dengan menggunakan sampah padat Diaz,George M. Savage,Linda L.
Eggerth,Larry Rosenberg,UNEP
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
40
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
41
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
OTOMEKA
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
43
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
ABSTRAK
Kata kunci: katup spear 100 %, nt = 1600 rpm, whp =552,2 W, bhp =247.8 W, ηt = 33.3 %
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
44
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
air setara dengan energi masukan yang akan Efisiensi nosel dinyatakan dengan
diubah jadi daya poros turbin dapat diartikan
sebagai water horse power yang dirumuskan ηnz = (Qa/Qt) x 100 % [8]
sebagai :
dimana :
whp = Ha . Qa . ρ (W) [1]
Qa = kapasitas aliran nyata sisi keluar turbin
Daya motor pompa adalah : Qt = kapsiatas aliran teoristis
Qt = φ / sinα . A.V
Qt = (φ /sinα) . (d12 – d22).2.g.Ha [7]
Ketentuan :
) ) 430
1600 0.00377 14 9.0 3.1 220 9.0 3,2,Pengolahan
420 grafik pada uji (satu)
1700 0.00377 14 9.0 4.7 220 9.0
1800 0.00377 14 9.0 5.0 220 9.0 410
1900 0.00377 14 9.0 6.2 220 9.0 400
1600 1700 1800 1900
Putaran Turbin air (rpm)
Tabel.8. pada Ht = 14 m dan K = 70 %
nt Qa Ha Fti F
(rpm (m3/s) (m) (N (N) Volt A
) )
1600 0.00368 15 8.7 3.5 220 9.0 Grafik.4.1. Water hp pada Ht=12m K= tetap
1700 0.00368 15 8.8 4.7 220 9.0
1800 0.00368 15 8.8 5.7 220 9.0
100% bhp (W) 70% bhp (W)
1900 0.00368 15 8.8 6.5 220 9.0
40% bhp (W)
Tabel.9. pada Ht = 14 m dan K = 40 %
nt Qa Ha Fti F 250
(rpm (m3/s) (m) (N (N) Volt A
) )
1600 0.00297 18 8.4 4.9 220 8.5
Brake hp (W)
3. Analisis
3.1. Pengolahan data parameter uji (satu) 150
1600 1700 1800 1900
Tabel.3.1. pada Ht=12 m dan K=100 % Putaran Turbin (rpm)
nt whp bhp Np H’ T ηt
(rpm) (W) (W) (W) (m) Nm %
1600 413.5 195.0 80.5 1.8 1.2 48.7
Grafik.4.2. Brake hp pada Ht=12m K= tetap
1700 413.5 205.0 85.5 1.9 1.2 49.6
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
47
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
3.3. Pengolahan data parameter uji (dua) 100% bhp (W) 70% bhp (W)
Tabel.3.4. pada Ht=14m dan K= 100% 40% bhp (W)
nt whp bhp Np H’ T ηt
(rpm) (W) (W) (W) (m) Nm % 310
1600 552.2 247.8 111.4 2.4 1.2 33.3
1700 552.2 250.6 141.7 3.1 1.3 36.5
1800 552.2 265.4 122.4 3.5 1.4 39.9 290
1900 552.2 280.2 185.1 4.0 1.4 43.3
Brake hp (W)
270
Tabel.3.5. pada Ht=14m dan K= 70 %
nt whp bhp Np H’ T ηt 250
(rpm) (W) (W) (W) (m) Nm %
1600 535.2 238.6 222.5 4.2 1.3 23.5 230
1700 535.2 253.5 239.2 4.2 1.3 25.9
1800 535.2 271.4 253.3 4.3 1.4 28.2
210
1900 535.2 286.5 267.4 4.4 1.4 30.6
1600 1700 1800 1900
545
540
535
530
525
1600 1700 1800 1900
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
48
Fakultas Teknik Program Studi Teknik Mesin Universitas 17 Agustus 1945 Cirebon
JURNAL NASIONAL SAINS DAN TEKNOLOGI MESIN OTOMEKA VOL 7. No 1, Pebuari 2017
49