Buku Walet Lengkap - (Dunia Walet) PDF
Buku Walet Lengkap - (Dunia Walet) PDF
Taksonomi
Kingdom : Animalia
Fillum : Chordata
Subfillum : Vertebrata
Kelas : Aves
Ordo : Apodiformes
Familia : Apodidae
Genus : Collocalia
Karakteristik
Burung walet merupakan burung yang hidup
di daerah yang beriklim tropis lembab dan
merupakan burung pemakan serangga yang suka
tinggal di dalam gua-gua dan rumah-rumah yang
cukup lembab, remang-remang dan sampai gelap
dan menggunakan langit-langitnya untuk
membangun sarang dan berkembang biak.
Walet merupakan burung pemangsa
serangga yang bersifat aerial dan suka meluncur.
Dunia Walet 1
Sayapnya yang berbentuk sabit, sempit, dan
runcing mendukung burung ini untuk terbang
lebih cepat. Namun, walet termasuk burung yang
tidak pernah hinggap di pohon. Kakinya yang
pendek dan lemah menyebabkan burung ini
tidak dapat bertengger di dahan atau batang
pohon. Hidupnya lebih banyak dihabiskan di
dalam gua-gua atau rumah-rumah yang lembap,
remang-remang, sampai gelap.
Walet hanya keluar saat mencari makan dan
tidak pernah menetap di tempat terbuka.
Karenanya, burung ini juga sering mendapat
julukan swifts atau burung layang-layang. Jika
sedang istirahat, walet akan bergantung di
sarang dengan cara mencengkramkan kuku
kakinya yang tajam ke sarangnya. Namun, jika
sampai jatuh ke tanah atau lantai, walet tidak
dapat mengentakkan kakinya sebagai tumpuan
sehingga lama-kelamaan burung ini mati
kehabisan tenaga karena terus berusaha untuk
terbang.
Dunia Walet 2
Beberapa sifat dari burung walet yang patut
dikenali:
1. Hidup berkoloni
2. Home behaviour
3. Hidup di daerah tropis
4. Sensitif terhadap kondisi lingkungan
5. Liar
6. Menyukai tempat yang sejuk dan lembab
7. Membuat sarang secara kontinyu
Tingkah Laku
Perkembangbiakkan
Walet berkembang biak sepanjang tahun.
Musim berbiak ditandai dengan banyaknya
kawanan walet yang saling berkejaran dan
mengeluarkan nyanyian untuk menarik hati
lawan jenisnya. Namun walet memilih musim
kawin dan berkembang biak menjelang musim
hujan. Hal ini disebabkan populasi serangga
sebagai sumber makanan walet sangat melimpah
pada musim ini. Kebanyakan walet berkembang
Dunia Walet 3
biak dua kali dalam setahun, yakni pada musim
kemarau dan musim hujan.
Proses perkawinan biasanya berlangsung
pada malam hari ketika walet telah kembali ke
dalam gua atau rumah burung walet. Namun,
ada kalanya walet melakukan perkawinan di
udara. Setelah 5-8 hari masa perkawinan, walet
betina akan bertelur. Dalam satu kali masa
bertelur, walet mampu menghasilkan dua butir
telur. Interval keluarnya telur pertama dan
kedua berselang 2-3 hari. Selanjutnya, telur-
telur ini akan dierami selama 1 5-1 7 hari.
Setelah menetas, anak walet akan diasuh
induknya sekitar 40 hari hingga siap terbang.
Selanjutnya, anak walet mencari serangga
makanannya bersama-sama dengan induk dan
koloninya.
Dunia Walet 4
Ekolokasi
Seperti halnya kelelawar, walet juga mampu
melakukan ekolokasi, yakni kemampuan
mengeluarkan suara berfrekuensi tertentu
secara terputus- putus dan kemudian
menangkap, kembali pantulan suara tersebut
untuk menentukan jarak dan letak sebuah benda
yang memantulkannya. Kemampuan ini
memungkinkan walet untuk terbang di tempat
yang gelap. Namun, ekolokasi yang dimiliki
walet berbeda dengan ekolokasi yang dimiliki
kelelawar. Ekolokasi pada walet biasanya
disertai dengan suara "lengkingan" yang mampu
didengar oleh telinga manusia, sedangkan
kelelawar hanya mengeluarkan suara infrasonic
berfrekuensi rendah yang tidak mampu didengar
manusia.
Suara lengkingan pada walet dihasilkan
oleh organ yang terletak di belakang tenggorokan
yang disebut cyrinx. Selain untuk mendeteksi
keberadaan benda dan untuk menemukan
Dunia Walet 5
sarang, ekolokasi pada walet juga digunakan
untuk berkomunikasi dan memberikan
peringatan kepada walet lain agar tidak
mendekati sarangnya. Namun, tidak semua
jenis walet memiliki kemampuan ini. Beberapa
spesies yang memiliki kemampuan ekolokasi
adalah walet sarang putih (A.fuciphagus),walet
sarang hitam (A. maximus),dan walet papua (A.
Papuensis).
Cara Makan
Dunia Walet 6
wereng, kumbang, belalang kecil, laron, semut
bersayap, hama putih padi, penghisap batang
padi, dan sundlep. Secara tak langsung walet
merupakan musuh biologi hama tanaman tadi
sehingga dapat mengurangi kerugian usaha
budidaya tanaman. Dengan demikian walet
berjasa bagi usaha pertanian di sekitarnya.
Habitat Walet
Dunia Walet 7
sangat tinggi dan kurang stabil (Hadi Iswanto,
2002). Di samping itu, sarang burung walet yang
dari gua adalah sumber daya jadi siapapun bisa
menghasilkan. Tetapi dengan budidaya sarang
burung walet di dalam gedung tersebut bisa
menghasilkan semua sarangnya dengan
sendirinya (A.L. Rahman dan M.T. Nixon, 2007)
Dunia Walet 8
walet yang paling sering diperdagangkan adalah
Collocalia fuciphaga (dibudidayakan sebagai
burung walet), Collocalia esculenta
(dibudidayakan sebagai burung seriti), Collocalia
maxima (walet gua hitam).
Dunia Walet 9
gedung di atas ketinggian 1000 m dpl.
Tempat yang paling ideal adalah dataran
rendah dengan ketinggian di bawah 1000 dpl
dengan suhu rata-rata 26ºC.
Dunia Walet 10
Jenis burung buas antara lain burung elang,
alap-alap, dan burung rajawali.
Keadaan Bangunan
Dunia Walet 11
sebagai sarang walet maka kondisi udara di
dalam rumah walet tersebut harus memenuhi
kebutuhan burung walet yang di namakan
habitat mikro walet yang meliputi ketenangan,
suhu, kelembaban dan penerangan yang mirip
dengan gua-gua alami (William, 2011).
Ketenangan, dengan kekerasan relatif suara
maksimum 20 dB. Suhu gua alami berkisar
antara 24-26˚ C dan kelembaban ± 80-95 %.
Pengaturan kondisi suhu dan kelembaban
dilakukan dengan:
Dunia Walet 12
e) Pada lubang keluar masuk diberi penangkal
sinar yang berbentuk corong dari goni atau
kain berwarna hitam sehingga keadaan dalam
gedung akan lebih gelap karena suasana gelap
lebih disenangi walet.
Dunia Walet 13
melekatnya sarang-sarang dibuat dari kayu-kayu
yang kuat, tua dan tahan lama, awet, tidak
mudah dimakan rengat, atapnya terbuat dari
genting.
Reproduksi Walet
Dunia Walet 14
koloni burung walet tinggal di rumah burung
walet tetapi burung walet tidak akan
melangsungkan perkawinan dengan saudaranya
sendiri, karena kalau hal tersebut terjadi maka
kualitas anakan tidak bagus bahkan terjadi
cacat. Dengan demikian maka burung walet
akan mencari pasangannya dari rumah burung
walet yang lain atau yang tidak satu turunan
dengannya.
Perkawinan di udara
Dunia Walet 15
betina terbang agak dibawah. Kemudian burung
jantan langsung hinggap di punggung burung
walet betina tersebut dan sepasang burung ini
pun terbang meluncur turun dengan sudut kecil.
Burung betina merentangkan sayapnya secara
horizontal dan burung jantan merentangkan
sayapnya secara vertical membentuk sudut.
Sepasang burung ini akan membentangkan
sayap dan ekornya selama terjadi perkawianan.
Jika ketinggian terbang rendah salah satu
burung ini akan sedikit mengepakan sayapnya
setelah beberapa detik mereka kembali berpisah.
Perkawinan di sarang
Dunia Walet 16
merenggangkan sayapnya dan terjadilah
perkawinan. Proses perkawinan di sarang ini
akan berlangsung beberapa kali dalam semalam.
Dunia Walet 17
PAKAN WALET
Dunia Walet 18
2. Sumber-sumber serangga makanan
walet/seriti.
a. Serangga tumbuh-tumbuhan tertentu,
seperti Iamtoro mini, pisang, mangga, dan
jambu.
1) Lamtoro sebagai tanaman pendukung,
selain membuat teduh, mampu
menyediakan serangga pakan walet.
2) Penanaman lamtoro mini sebagai
penghasil serangga terbang pakan
walet.
3) Lingkungan rumah banyak pepohonan
merupakan gudang makanan tambahan
seriti/walet.
b. Serangga organik (pupuk urea yang
dibasahi air)
c. Serangga nonorganik (gaplek, jerami padi,
bekatul, dedak, menir, tape/peuyeum, dan
lain-lain)
1) Mengundang serangga dalam gedung
dilakukan dengan menimbun gaplek,
Dunia Walet 19
bekatul, jagung, dan gabah, agar
muncul serangga kecil beterbangan
untuk makanan walet.
2) Tumpukan jerami padi dapat
mendatangkan kutu sebagai pakan
walet setelah disiram air dan ditumpuk
di luar dan di dalam gedung walet.
d. Serangga kotoran binatang (kotoran
ayam/kambing/sapi/kerbau, dan lain-lain)
e. Serangga pasar tradisional (serangga kulit
nangka, pisang, nanas, dan lain-lain)
f. Penumpukan buah busuk atau batang
pisang yang dibiarkan membusuk, akan
mendatangkan serangga terbang yang
dapat digunakan sebagai makanan walet.
g. Menimbun kayu, kegiatan ini akan
menghasilkan banyak serangga sehingga
bisa digunakan untuk memancing
seriti/walet.
Dunia Walet 20
3. Foraging flight
Adalah perilaku burung walet/seriti yang
sedang menyambar serangga sembari
terbang.
Dunia Walet 21
kembali pada sore hari, yaitu mencari serangga
terbang bersayap.
Dunia Walet 22
terbuka/ladang, dan perkebunan /
hutan dengan tetap tidak mengganggu
iingkungan, seperti kemungkinan
berbau, menimbulkan penyakit, dan
pelestarian alam.
(2) Kesimpuiannya adalah: taman
miniatur daerah/kawasan perburuan
tersebut dapat berupa:
lapangan/padang rumput;
tanaman bunga-bungaan;
tanaman sayur-sayuran;
pepohonan, seperti pohon pinus,
lamtoro (petai cina), belimbing,
mangga, pepaya,jambu, pisang, dan
cemara; (lihat gambar di hlm. 67);
tempat pelapukan bahan organik
yang berproses cepat membusuk
seperti tumpukan kayu;
tempat pembuangan sampah;
Dunia Walet 23
penampungan kotoran ternak
(ayam, kambing, kerbau, sapi, dan
lain-lain);
bahan organik, seperti gaplek,
bekatul, buah buahan / sayur-
sayuran / umbi-umbian busuk, tape,
ubi, dedak, menir, dan jerami padi
yang dibasahi air agar
menghasilkan kutu.
b. Secara tidak Iangsung
(1) Daerah persawahan
Contoh: wereng, walang sangit, kepik,
capung, kupu-kupu kecil, dan laba-
laba.
(2) Daerah padang rumput
Contoh: serangga terbang yang hidup
di rumput-rumput.
(3) Daerah perladangan
Contoh: kutu daun, belalang, kupu-
kupu, dan laba-laba
Dunia Walet 24
(4) Kawasan/daerah perairan (danau,
rawa, tambak, dan kolam). Dalam
kolam ditanami dengan tanaman air,
seperti enceng gondok. Dengan
demikian, akan menghasilkan
serangga aquatic/air, seperti capung,
lalat sehari, dan anggang-anggang.
2) Keuntungan dan makanan extra fooding bagi
wallet/seriti
a. Walet/seriti tidak harus mencari
makanan terlalu jauh dan tempat
tinggalnya.
b. Walet/seriti akan lebih produktif
membuat sarang ataupun beregenerasi
c. Anak burung akan cepat
besar/dewasa/berpasangan/kawin dan
selanjutnya akan menghasilkan
keturunan sebagai pendukung
populasinya.
Dunia Walet 25
d. Menjadikan walet/seriti berpredikat
unggul, baik dalam membuat sarang
maupun keturunannya.
3) Jenis-jenis serangga berdasarkan cara
berkembang biak
a. Serangga luar gedung
Dunia Walet 26
b. Serangga dalam gedung
Mengundang serangga di dalam gedung
dapat dilakukan dengan menimbun gaplek,
bekatul, jagung, dan gabah agar muncul
serangga kecil beterbangan untuk makanan
walet. Tahapan yang harus dilalui untuk
mendapatkan serangga di dalam gedung
adalah sebagai berikut.
(1) Menimbun gaplek, bekatul, gabah, dan
jagung yang akan mengeluarkan serangga
terbang dalam waktu sekitar dua bulan,
(2) Agar dapat mengeluarkan serangga secara
optimal, gaplek, bekatul, gabah, dan
jagung harus diletakkan di tempat yang
kering, jangan sampai terkena genangan
air.
(3) Agar produksi serangga tidak cepat habis,
sebaiknya gaplek, bekatul, gabah, dan
jagung disimpan dalam karung dan tidak
disebarkan di lantai. Posisi karung dalam
keadaan berdiri dan mulut karung harus
Dunia Walet 27
ditutup sebelum gaplek mengeluarkan
serangga.
(4) Keberlangsungan produksi serangga dan
bahan-bahan tersebut harus diperhatikan,
jangan sampal habis.
c. Kesimpulan
Dunia Walet 28
karena berbahaya bagi walet/seriti,
anakan dan telurnya, tetapi cukup
dibasmi secara manual seperti dengan
sapu lidi dan lain-lain.
(6) Di samping itu, ada juga musuh-
musuh walet/seriti berupa binatang
dan manusia. Mengenai musuh/ hama
predator walet/seniti, lebih lanjut akan
dibahas di bab 8.
b. Serangga yang bermanfaat
c. Yaitu serangga terbang yang merupakan
makanan walet/seriti, seperti
(1) serangga yang memiliki tubuh dan
kulit yang lunak sehingga mudah
dicerna oleh walet/seriti;
(2) serangga yang panjangnya berkisar
2—8 mm;
(3) serangga yang dapat terbang.
Dunia Walet 29
D. Perakatan Untuk Mencari Serangga Terbang
bagi Pakan Wale
Dunia Walet 30
MUSUH/HAMA BURUNG WALET/SERITI
1. Tikus
Tikus dianggap berbahaya terhadap walet
karena mengganggu induk walet yang
sedang mengeram, memakan telur,
sarang, dan piyik (anakan walet).
Dunia Walet 31
Cara penanggulangannya adalah sebagai
berikut:
menjauhkan barang bekas;
menebang pohon yang dekat dengan
gedung walet;
menutup lubang;
dibuat perangkap, menghindari tempat
yang menjadi sarang tikus,
dan diberi racun tikus.
2. Semut api
Dunia Walet 32
membersihkan rest/rig room (tempat
bertelur) saat walet tidak ada;
mengeringkan lantai yang basah;
memancing supaya ke luar gedung dan
disiram dengan air panas;
diberi umpan racun.
3. Kecoa (upas)
Dunia Walet 33
insektisida. atau diberi racun;
kecoa, tokek, dan tikus merupakan
beberapa hewan pengganggu
yang harus diwaspadai.
Dunia Walet 34
Mengganti sirip lapuk, sarang lama
dibuang, disemprot racun.
5. Kelelawar (kalong)
Dunia Walet 35
a. Terutama pada musim kemarau,
waktu walet/seriti masuk gedung
hampir bersamaan dengan waktu
kelelawar ke luar mencar mangsa,
akibatnya terjadi tabrakan antara arus
kelelawar ke luar gedung dengan arus
walet/seriti yang mau masuk.
b. Kelelawar yang bermukim di dalam
gedung walet/seriti harus diusir,
diburu dan dibunuh, bisa dengan
dijaring pada siang hari saat
walet/seriti di luar rumah atau
ditembak, dan lain-lain.
6. Cicak
Dunia Walet 36
Cara penanggulangannya adalah sebagai
berikut:
7. Tokek
Dunia Walet 37
menebang pohon yang ranting dan
daunnya berdekatan dengan gedung
walet;
menutup lu bang yang tidak berguna;
diusir, sekelihng lubang burung diberi
gerigi seng atau ijuk;
tokek dalam gedung walet adalah
predator yang harus dibasmi.
8. Alap-alap/elang/hurung hantu
Dunia Walet 38
9. Rayap (anai-anai)
10. Ular
Dunia Walet 39
11. Lebah
12. Kumbang
Dunia Walet 40
menyingkirkan bangkai sejauh
mungkin;
mengamati burung yang sakit, dan
lain-lain;
membakar bangkai walet yang mati.
14. Jamur
Dunia Walet 41
gereja dianggap berbahaya terhadap walet
karena sarangnya yang menyumbat lubang-
lubang ventilasi dapat mengacaukan
pengendalian kondisi udara ruangan.
16. Laba-Laba
Dunia Walet 42
b. Gagalnya usaha peningkatan (regenerasi)
populasi burung.
c. Gagalnya usaha menarik burung
pendatang baru.
d. Kualitas sarang walet/seriti rendah
(banyak yang rusak).
2. Musuh-musuh non-alami
Dunia Walet 43
menanam pohon berduri seperti salak
dan lain-lain;
pintu masuk pemilik harus kuat, pintu
ganda dan besi/baja;
atap dan plafon harus kuat, dirangkap
seng dan kawat;
lubang burung dibuat seminimal
mungkin (panjang 40 cm dan lebar 17
cm);
dibuat rumah jaga dan ditunggui oleh
penjaga slang dan malam;
alarm dan pengaman elektronik.
Dunia Walet 44
SARANG WALET DAN PANEN SARANG
WALET
Dunia Walet 45
Koloni seriti membuat sarang
berderetan atau bergerombol,
tergantung situasi tempelan sarang.
Seriti akan memilih tempat yang
mudah ditempeli sarang.
Koloni seriti akan mengembangkan
sarangnya kearah tempelan yang
memungkinkan. Perkembangan
sarang akan ke kiri dulu sebelum
membelok.
(2) Bersifat khusus
Seriti mau bersarang pada tempat
yang suhu dan kelembapan
udaranya stabil.
Dunia Walet 46
Untuk memudahkan pemetikan sarang,
harus dilakukan penandaan sarang seriti
yang telah dipetik.
Dunia Walet 47
(1) Sarang yang dihasilkan oleh rumah
walet primitif (gua). berentuk tidak
utuh dan mutunya kurang baik.
(2) Sarang yang dihasilkan oleh rumah
walet tradisional. Mutunya kurang
baik karena perawatan yang tidak
intensif.
(3) Sarang yang dihasilkan oleh rumah
walet modern. Mutunya paling baik
karena perawatan intensif.
Dunia Walet 48
hal itu dapat mempengaruhi warna
sarang walet.
3. Warna dan hentuk sarang yang dihasilkan
a. Warna dan bentuk sarang yang dihasilkan
(1) Warna: merah, putih, kuning, biru,
cokelat.
(2) Bentuk: kristal, mangkuk, sudut dan
tempel.
b. Sarang merah dan sarang lidah naga
(1) Sarang lidah naga, adalah sarang yang
menggantung pada plafon dan
berbentuk seperti sendok makan.
Sarang lidah naga yang menempel
langsung di plafon merupakan asal
sarang walet raja.
(2) Sarang merah, adalah sarang walet
yang karena pengaruh kimiawi alu
berwarna merah. Sarang walet merah
konon mampu memperpanjang usia.
Sarang walet dan rumah walet yang
berkualitas dan harganya mahal
Dunia Walet 49
terutama sarang walet warna merah.
Sarang warna merah sangat jarang
diperoleh. Sarang merah hasil panen
yang didukung oleh lingkungan mikro
dan makro.
Dunia Walet 50
(2) Faktor kimiawi
Faktor biologi burung (walet).
Sosok, perilaku, makanan, cara
kawin, dan cara membuat sarang.
Kesehatan wallet.
Ketenangan hidup walet.
Habitat mikro dan makro wallet.
Faktor kimia (zat yang
menimbulkan war na merah).
Dunia Walet 51
Kesehatan walet yang terganggu bisa
karena kesalahan yang bersumber pada
program putar/ganti telur, seperti:
salah pilih sarang;
salah pilih waktu;
salah pilih induk;
salah jumlah telur;
piyik/anakan walet dipelihara
manusia;
faktor keturunan,
Dunia Walet 52
ditaburkan di atas lantai gedung
wallet;
kondisi sirip:
sirip berjamur
sirip yang basah
sirip basah karena plafon atau
genting bocor akan ditinggalkan
wallet
sirip keropos
sirip pendek
sirip tipis
sirip 11cm
populasi padat;
binatang pengganggu
(predator/musuh atami walet).
Dunia Walet 53
Kualitas sarang walet ikut
ditentukan oleh faktor makanan.
Pola panen.
Binatang pemangsa.
Populasi sentra yang padat.
5. Kualitas sarang
a. Warna sarang
(1) Merah.
(2) Putih,
(3) Kuning.
(4) Biru.
(5) Cokelat.
b. Bentuk sarang
(1) Bentuk sarang dipengaruhi oleh
beberapa faktor berikut ini:
pengaruh tempat menempel;
cara pembuatan;
cara menyimpan.
Dunia Walet 54
(2) Adanya sudut kerangka langit-langit
berpengaruh pada bentuk sarang.
d. Kebersihan sarang
Kotoran bulu.
Kotoran kepinding.
Kotoran pecah telur.
Kotoran anak walet.
Kotoran upas (kecoa).
Kotoran lain-lain.
e. Keutuhan sarang
Dunia Walet 55
Sarang utuh.
Sarang tidak utuh.
Dunia Walet 56
a. Sarang tiruan/imitasi
(1) Didesain mirip dengan sarang
aslinya. Ukuran dan bentuk hampir
sama besar dengan sarang asli.
(2) Kegunaannya:
Solusi untuk regenerasi.
Mengamankan kualitas sarang
yang dipanen.
Tidak mengganggu proses
regenerasi.
(3) Penggunaan sarang tiruan
Penggunaan sarang tiruan ini
berfungsi menggantikan sarang yang
dipanen, baik panen rampasan maupun
panen buang telur. Dengan pemakaian
sarang tiruan ini, walet tetap bisa
bertelur dan menghasilkan anakan
meskipun dilakukan pemanenan.
(4) Sarang tiruan dipasang pada bekas
sarang ash jika panen dilakukan secara
rampasan.
Dunia Walet 57
(5) Hal-hal yang harus diketahui
berkenaan dengan sarang tiruan
Bersifat umum:
Sarang imitasi/tiruan bentuknya
seperti sarang asli (balkon).
Sarang walet imitasi (tiruan)
telah banyak dijual di toko
sarana walet,
Pemasangan sarang walet
tiruan.
Pemakalan sarang tiruan
(imitasi).
Dunia Walet 58
Pakulah bagian kin, kanan, dan
bawah sarang tiru dengan paku
khusus ukuran kecil untuk
memperkirakan kedudukan
sarang.
Letakkan kembali dengan hati-
hati telur atau piyik wallet ke
dalam sarang tiruan. Lakukan
penyemprotan dinding rumah
dengan parfum walet agar walet
Iebih cepat beradaptasi.
b. Sarang palsu
Sarang walet palsu dan adonan
kacang hijau.
Dunia Walet 59
(4) Dinding sarang.
(5) Lapisan berongga.
(6) Dasar (alas) sarang.
Dunia Walet 60
Skema sarang lepas.
Serat pipih (bibir) sarang dan
lembaran kaki sarang.
Penampang sarang walet.
b. Sarang putih
(1) Sarang walet putih dihasilkan oleh
walet putih
(2) Sarang walet putih bukan dan gua
Kalimantan.
c. Sarang merah
Dunia Walet 61
(1) Sarang walet dan rumah walet yang
berkualitas dan harganya mahal
terutama sarang walet warna merah.
(2) Sarang ini sangat jarang diperoleh.
(3) Sarang merah hash panen, hal ini
karena didukung oleh lingkungan
makro dan mikro.
(4) Sarang merah dari gua Kalimantan.
d. Sarang hitam
(1) Paling repot membersihkannya.
(2) Sarang hitam dan gua Kalimantan.
e. Sarang kekuning-kuningan
Di samping berwarna putih, merah, dan
hitam, sarang walet ada yang berwarna
kekuning-kuningan.
Dunia Walet 62
(2) Sarang bentuk sudut tampak kusam
dan tergolong sarang berkualitas
rendah.
(3) Bidang segi delapan sebagai u paya
untuk mengatasi sarang sudut.
h. Sarang campuran
Dunia Walet 63
j. Sarang walet siap panen
Sarang walet siap panen, tiap sarang
dikontrol dengan cermin kecil bergalah
panjang (galah cermin).
m.Sarang hancuran
Dunia Walet 64
(2) Pada kayu-kayu
Walet mau bersarang pada kayu
baru sebagai pengganti kayu yang
rusak.
Walet menempelkan sarangnya
pada kayu-kayu yang ada (blandar
dan penyangga plafon) karena
lebih mudah (cepat dalam
membangun sarang dan lebih
aman.
Dunia Walet 65
(3) Kualitas sarang walet ikut ditentukan
oleh faktor makanan,
Dunia Walet 66
11. Khasiat dan komposisi sarang walet
a. Air liur walet
(1) Sarang walet yang dibuat dan air liur
walet bernilai tinggi
(2) Sarang seriti yang diambil alih oleh
walet terlihat dengan adanya air liur
yang menempel pada rumput atau
daun cemara/pinus.
b. Khasiat sarang walet
(1) Sebagai food suplement yang
berkhasiat tinggi menjaga stamina.
(2) Konsumsi sarang walet secara rutin
dapat menyembuhkan penyakit
kanker, livefl stroke, dan lain-lain.
(3) Sarang walet di toko obat tradisional
Cina banyak dimanfaatkan dalam
pengobatan tradisional Cina.
(4) Beberapa penyakit yang dapat
disembuhkan dengan bubur/sup walet,
yaitu lever, panas dalam, paru-paru,
dan asma.
Dunia Walet 67
c. Kadar asam amino (zat yang sangat
dibutuhkan oleh tubuh)
(1) Tercatat empat belas asam amino
esensial ada di dalamnya dan asam
amino sarang walet rumah Iebih
Iengkap daripada sarang walet gua
walaupun gizi (protein, lemak, dan
karbohidrat) tidak jauh berbeda.
(2) Hal-hal yang berhubungan dengan
khasiat sarang wallet
Konsumsi sarang walet secara
rutin dapat menyembukan
penyakit kanker, lever, stroke,
panas dalam, paru-paru, dan asma.
Bubur atau sup sarang walet siap
dikonsumsi, yang berkhasiat untuk
kesehatan,
Dunia Walet 68
(2) Menambah jumlah sirip.
(3) Menggunakan sarang tiruan/imitasi.
(4) Meningkatkan kapasitas produksi
sarang optimal rumah walet.
(5) Analisis pengembangan sarang walet
dengan penetasan sekali atau dua kali
setahun selama lima tahun.
b. Faktor-faktor yang menentukan lama
tidaknya (waktu proses penyebaran
populasi walet dan gedung lama ke gedung
baru. Berikut ini faktor-faktor yang
menentukan lama tidaknya (waktu proses)
penyebaran populasi walet dan gedung
lama ke gedung yang baru:
(1) iklim mikro berbeda;
(2) pindah pintu;
(3) geser sirip.
c. Cara penambahan sirip akbat populasi
walet padat, sedangkan lahan terbatas
(1) Memotong luas ruang.
(2) Menggunakan sirip piramida.
Dunia Walet 69
B. Panen Sarang Walet
1. Macam-macam panen sarang walet
a. Panen rampasan
(1) Merupakan petik sarang walet/seriti
sebelum burung bertelur.
(2) Cara panen yang dilakukan sebelum
sarang dipakai untuk bertelur.
b. Panen buang telur
(1) Merupakan petik sarang walet dan
seriti sesudah burung bertelur.
(2) Merupakan pola panen yang dilakukan
setelah burung bertelur dua butir, lalu
telur seriti digantikan dengan
telur/piyik walet,
c. Panen tetasan
(1) Yaitu petik sarang walet dan seriti
sesudah anakan burung terbang.
(2) Merupakan cara panen sarang yang
menunggu sampai anak anak walet
dapat terbang.
Dunia Walet 70
d. Panen regenerasi
Dunia Walet 71
(1) Pola 1
Untuk rumah walet yang baru, yang
menjadi tempat populasi burung
harus dikembangkan, sebaiknya
ditakukan pata panen dua kali
setahun, yaitu pola panen tetas-an.
Dengan cara ini, setiap tahun
populasi burung dan sarang yang
dipetik akan bertambah 50%.
Penerapan panen idealnya sebagai
berikut:
pada bulan Januari dan Februari;
pada bulan September dan Oktober.
(2) Pola 2
Adalah pola panen empat kali setahun:
panen rampasan: ianuari—Februari;
panen buang telur: April—Juni;
panen buang tetur: September—
Oktober;
Dunia Walet 72
panen buang tetur: November—
Desember.
(3) Pola 3
Pola panen empat kati setahun:
panen rampasan: ianuari—Februari;
panen tetasan: Maret—Juni;
panen rampasan: iuti—Agustus;
panen tetasan: September—
Desember.
(4) Pola 4
Pola panen empat kali setahun:
Dunia Walet 73
panen rampasan;
panen tetasan;
panen rampasan;
panen buang telur.
(5) Pola 5
Pola panen tiga kali setahun:
panen rampasan;
panen tetasan;
panen buang telur.
Dunia Walet 74
Catatan:
Burung-burung muda yang
pertama kali membuat sarang
adalah pada sekitar Februari dan
Oktober. Bulan-bulan tersebut
adalah tepat untuk dijadikan awal
program pembangunan rumah
walet.
Berarti rumah-rumah walet baru,
minimal sudah slap menjadi
hunian walet yang ideal, satu
bulan sebelum bulan-bulan
tersebut (bila kondisi suhu,
kelembapan, bau, jalur sirip, dan
lain-lain terpenuhi).
Sebelum bulan-bulan tersebut,
umumnya tidak ada pasangan baru
yang membuat sarang.
Dunia Walet 75
4. Cara memetik/memanen sarang burung
walet/seriti
a. Cara memetik/memanen sarang walet
(1) Lakukan panen pada pagi han setelah
walet meninggalkan sarangnya sampai
siang hari.
(2) Periksa sarang yang kosong, yaltu
yang tidak ada telur/anakan walet di
dalamnya dengan menggunakan
cermin bertangkai panjang.
(3) Usahakan pemanenan sarang
dilakukan setelah anak wallet dapat
terbang dengan cepat dan kuat.
(4) Jangan melakukan pemanenan dengan
metode buang telur secara terus-
menerus.
(5) Gunakan pisau pangot yang terbuat
dan baja, khusus digunakan untuk
mengambil sarang walet.
(6) jangan lakukan pemanenan seluruh
sarang dalam satu rumah walet, agar
Dunia Walet 76
walet tidak kebingungan karena
kehilangan sarangnya.
(7) Lakukan pengendalian terhadap
musuh-musuh alami wallet terutama
kutu busuk (kepinding).
(8) Sarang burung hasil panen dikering-
anginkan.
b. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam
memetik/memanen sarang walet
(1) Yang bersifat umum
Mengambil sarang, sarang walet
yang akan dipanen, diambil secara
hati-hati agar kualitasnya tetap
balk dan tidak rusak.
Sarang waet yang telah dipanen,
siap ditukar dengan yang
rupiah/dollar.
Perhatikan cara memanen sarang
walet di dalam gedung walet, Pinset
(pisau) untuk memetik sarang walet.
Dunia Walet 77
Sarang yang terlambat dipanen
akan terkontaminasi oleh bulu dan
kotoran piyik.
(2) Yang bersifat khusus
Popufasi walet akan bertambah
kalau panen sarang ditunggu
sampai anakan (piyik) walet bisa
terbang.
Mengambil sarang harus
dilakukan dengan benar, agar
walet tetap kerasan dan membuat
sarangnya di tempat tersebut.
Dunia Walet 78
Caranya: meniru kondisi di gua
alami, yaitu hanya dilakukan
pemanenan setelah ditinggal oleh
anak walet.
Sarang yang masih ada telur/anak
wallet yang belum bisa terbang
tidak dipanen.
(2) Kendala yang dihadapi
Dunia Walet 79
Waktu yang tepat untuk proses
regenerasi.
Metode yang tepat untuk
regenerasi.
Anak walet baru belajar terbang,
membutuhkan suasana yang
aman, tenang, dan tenteram
sehingga bila akar panen perlu
dilakukan dengan metode yang
benar dan tepat.
Pelaksanaan pemungutan sarang
pascaregenerasi.
Untuk meredam terciptanya
suasana yang tidak nyaman masa
pascapanen, dapat dilakukan
upaya-upaya agar walet tetap
tinggal di dalam sarangnya dengan
nyaman yaitu dengan
penyemprotan cairan perangsang.
Dunia Walet 80
6. Pencucian (pembersihan) dan pencetakan
sarang walet
a. Pencucian (pembersihan) sarang wallet
Dunia Walet 81
Pencucian sarang tidak boleh
menggunakan bahan kimia F1202 (Hidrogen
Peroksida).
Dunia Walet 82
Kotoran kepinding dibersihkan dan
sarang dengan menggunakan sikat
gigi berbulu lunak.
Bulu-bulu dicabut (dibersihkan)
dengan menggunakan pinset.
Pencucian dan pencetakan sarang,
agar diperoleh bentuk dan berat
yang sama.
(2) Bersifat khusus
Dunia Walet 83
(2) baskom (bak air) untuk merendam
sarang.
Dunia Walet 84
MENEKAN GANGGUAN WALLET
Dunia Walet 85
A. Gangguan karena Lingkungan
Dunia Walet 86
menimbulkan bau yang tidak disukai walet,
seperti ban bekas.
Dunia Walet 87
walet harus bertindak bijaksana dalam
mengendalikan hama pengganggu atau
dalam menggunakan cat atau bahan kimia
lainnya dalam rumah walet.
Dunia Walet 88
tidak ada anak-anak yang bermain petasan,
terutama menjelang lebaran.
Dunia Walet 89
Walet lebih menyukai warna gelap
sehíngga sebaiknya dinding luar dan dalam
rumah dibiarkan di-lepa dan semen saja.
Berdasarkan pengalaman banyak peternak
atau pengelola rumah walet menunjukkan
bahwa walet lebih menyukai rumah yang
berwarna kusam.
Dunia Walet 90
sampai terjadi ada atap yang terbuka atau
bocor. Atap yang bocor atau terbuka dapat
rnenyebabkan walet-walet pergi
meninggalkan kediamannya.
Dunia Walet 91
2) Diusahakan untuk mengusir musuh alami
sebelum membasminya.
3) Jika terpaksa membasmi, hindarkan
penggunaan insektisida, racun, atau
bahan pembunuh berbahan kimia.
Sebaiknya dilakukan pembasmian secara
manual.
4) Jika ketiga langkah di atas belum berhasil
maka langkah terakhir terpaksa
digunakan insektisida, racun, atau bahan
kimia lain yang tidak berbau tajam.
a. Tikus
Tikus mengganggu peternakan walet
karena hama ini suka memakan telur, anak
walet, atau sarang. Kotoran dan air
kencingnya juga dapat mencemari kebersihan
Dunia Walet 92
rurnah walet. Bahkan, suara hama ini yang
berisik dapat mengganggu ketenangan walet.
Untuk mengendalikan tikus di rumah
walet dapat dilakukan dengan menutup
semua lubang ke dalam rumah. Selain itu,
dihindarkan adanya turnpukan barang-
barang yang tidak berguna di dalam rumah
walet.
b. Semut
Di antara sekian banyak jenis semut,
semut api dan sernut gatal merupakan dua
jenis semut yang sangat mengganggu
peternakan walet. Kedua jenis semut ini
dapat memakan anak walet hingga hanya
tersisa tulangnya. Selain itu, semut-semut ini
juga mengganggu ketenangan walet yang
sedang bertelur.
Pengendalian semut dapat dilakukan
dengan memberi urnpan agar semut
berkerumun. Selanjutnya, seinut-semut
Dunia Walet 93
tersebut disiram dengan air panas, alkohol,
atau racun anti semut yang tidak berbau
tajam.
c. Kecoa
Kecoa menjadi hama pada peternakan
walet karena binatang ini memakan sarang
walet. Akibatnya, sarang walet bentuknya
menjadi cacat dan tidak sempurna, berukuran
kecil, dan mutunya menurun karena tercemar
oleh kotoran kecoa.
Pencegahan dilakukan dengan menjaga
kebersihan rumah wallet dan membuang
barang-barang yang tidak berguna. Kecoa
dikendalikan dengan cara mekanis, misalnya
dengan dipukul. Jika harus digunakan
insektisida, pilihlah jenis yang tidak berbau
tajam.
d. Kutu busuk
Kutu busuk termasuk pengganggu walet
karena hama ini mengisap darah. Oangguan
Dunia Walet 94
hama ini akan menurunkan kondisi walet
sehingga akan menurunkan produksi air
liurnya.
Pengendaliannya dilakukan dengan
menyiramkan air panas pada sarang kutu
busuk.
e. Tokek
Tokek suka memakan telur walet dan
anak walet. Kotoran dan tokek pun
menyebabkan rumah walet kotor dan
tercemar. Suara yang dikeluarkan oleh tokek
pun dapat mengganggu ketenangan walet.
Upaya untuk menghindari kedatangan
tokek ke dalam rumah walet dapat dilakukan
dengan memangkas tarìaman atau pepohonan
yang ada di sekitar rurnah walet. Cabang dan
pepohonan tersebut dapat menjadi jembatan
tokek masuk ke dalam rumah walet.
Untuk mernberantasnya dapat dilakukan
secara mekanis, yaitu dengan mengusir atau
membunuhnya secara manual.
Dunia Walet 95
f. Kelelawar
Kelelawar dapat menjadi pesaing walet
dalam memperebutkan tempat tinggal dan
pakan. Jika terjadi kelelawar dan walet
tinggal dalam sam rumah maka keeLawar
akan memaksa walet keluar dari rumah
tersebut. Hal ini tentu merugikan peternak
atau pengelola rumah walet.
Agar tidak semakin banyak walet yang
meninggalkan rumah, jalan terbaik adalah
mencegah kelelawar datang ke rumah walet.
Kelelawar yang sudah berada di dalam
rumah walet diusir dengan cara
membersihkan kotoran dan tempatnya
bergelantung. Selanjutnya, tempat tersebut
dikapur atau diolesi bubuk arang yang
dicampur alkohol.
g. Elang
Elang dan burung sejenisnya menjadi
hama bagi waist karena suka memangsa
Dunia Walet 96
walet yang sedang terbang. Keberadaan hama
ini jelas akan rnengurangi populasi walet.
Bahkan, walet yang masih tersisa pun
akan meninggalkan rumahnya jika di sekitar
tempat tinggalnya tersebut banyak terdapat
elang dan burung sejenisnya.
Upaya untuk mencegah keberadaan elang
dan burung sejenisnya dengan diusahakan
agar di sekitar rumah walet tidak ada pohon-
pohon besar sebagai tempat bertenggernya
burung pemangsa. Oleh karenanya, dalam
perencanaan membuat rumah walet
diusahakan agar lokasinya tidak di sekitar
pohon-pohon besar.
h. Pencuri
Pencuri termasuk saiah satu “hama» walet
yang berbahaya dan mengakibatkan kerugian
yang besar. “Hama” ini akan menghabiskan
sarang walet yang ada. Akibat lain dan
kedatangan pencuri ini akan mengganggu
Dunia Walet 97
ketenangan dan regenerasi walet karena
biasanya “hama” ini akan datang dan
melakukan pemanenan tanpa aturan.
Bahkan, akibat iebih parah dan kedatangan
pencuri adaiah walet akan segera
meninggalkan rumahnya karena stres.
Kedatangan pencuri dapat dicegah dengan
menempatkan penjaga di sekitar lokasi
rumah walet. Cara lain adalah dengan
memasang alat pengaman atau dengan
membuat park di antara dua tembok
pengaman. Lantai rumah walet sebaiknya
dibeton karena kebanyakan pencuri
menjalankan aksinya dengan menggalì
lubang yang menembus lantai rumah.
Cara lain yang juga efektif untuk
mencegah pencuri walet adalah dengan
melibatkan penduduk sekitar rumah walet
untuk ikut merasa memiliki. Caranya adalah
dengan membagikan sembako atau sodakoh
Dunia Walet 98
infaq kepada masyarakat sekitar setiap
sehabis panen sarang walet.
Dunia Walet 99
JENIS-JENIS WALET
A. Walet Putih
Indonesia yang terletak di daerah tropis
merupakan habitat burung walet yang sangat
potensial, terbukti dengan ditemukannya sekitar
11 jenis walet yang berkembang. Dari kesebelas
spesies walet tersebut ada tiga spesies yaitu
walet putih, walet hitam dan seriti yang
menghasilkan sarang yang memliki nilai jual
tinggi .
Habitat asli walet putih adalah gua,
namun pada saat ini sudah banyak
dilakukan modifikasi gua di gedung walet
(Mardastuti,1997) meskipun habitat bersarang
alami walet putih ini adalah gua-gua kapur,
jenis burung ini sejak tahun 1880 telah
berhasil ditangkarkan dalam habitat buatan
yaitu rumah yang didesain secara khusus
(Shofiyah, 2001), bahwa gedung walet umumya
ada yang tidak terdapat flora dan adanya
B. Walet Besar
Wallet besar disebut juga Collocalia Gigas.
Bentuk tubuhnya berukuran paling besar
dibandingkan dengan walet-walet lainnya. Bulu
pada daerah punggung sampai kepala berwarna
hitam sedangkan bagian bawah badannya
berwarna coklat kehitam-hitaman. Panjang
berkisar 16 cm (Marhiyanto, 2000).
Walet hitam mampu terbang cepat dan tinggi
dibandingkan dengan wallet-walet lainnya.
Makannya serangga. Suka bersarang dicelah-
celah batu atu didekat air terjun dan goa-goa di
tebing-tebing pegunungan. Bentuk sarangnya
seperti mangkok . dibangun dari bahan ranting
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Apodiformes
Famili : Apodidae
Genus : Collocalia
Spesies : C. Maxima
Ciri-Ciri
Tubuh berukuran agak kecil (12-13 cm),
tubuh bagian atas coklat kehitaman, tunggir
bergradasi, dari abu-abu menjadi coklat
kehitaman, tubuh bagian bawah gelap, kaki
berbulu lebat. Hampir sulit dibedakan
dengan walet sarang-putih, tubuh agak gemuk,
ekor terpotong agak lurus. Mata berwarna
cokelat tua, paruh hitam, dan kaki hitam. Tidak
seperti walet lain, jenis ini suaranya terdengar
mencicit. Walet ini juga memakan serangga-
serangga kecil yang disambarnya ketika terbang.
Untuk lokasi sarang, lebih meyukai pada gua-
Penyebaran
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Apodiformes
Famili : Apodidae
Genus : Aerodramus
Spesies : A. brevirostris
Perilaku
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Apodiformes
Famili : Apodidae
Genus : Collocalia
Spesies : C. Esculenta
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Ordo : Apodiformes
Famili : Apodidae
Genus : Aerodramus
Spesies : A. Vanikorensis