Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH PENDIDIKAN SENI di SD

Tentang
MODUL 2
PENGETAHUAN DASAR SENI

Di susun oleh :

Kelompok 1

1. Nella Soevia Ningsih (856199159)

2. Nana Wulandari (856197535)

3. Mery Okvia

4. Nofridani

UNIVERSITAS TERBUKA

PGSD BIDANG ILMU

PADANG

2020
MODUL 2
PENGETAHUAN DASAR SENI
1. KEGIATAN BELAJAR 1
UNSUR-UNSUR MUSIK
Yang termasuk dalam unsur-unsur musik adalah bunyi beserta elemen-elemen yang
membentuknya, seperti ritme, melodi, harmoni, dan notasi musik. Berikut ulasan unsur-unsur
tersebut.
A. BUNYI DAN ELEMEN-ELEMENNYA
Musik merupakan bagian dari dunia bunyi,  suatu seni yang di dasarkan pada
pengorganisasian bunyi menuru waktu. Kita membedakan muik dari bunyi-bunyi lain
dengan mengenali empat komponen bunyi yang musikal: pitch, dinamik, warna suara,
dan durasi.
1) Pitch
Pitch adalah tinggi rendah relatif yang terdengar dari suatu bunyi. Dalam
kehidupan sehari-hari, tanpa adanya perbedaan pitch ini, kata-kata yang kita ucapkan
sperti sura robot, dan tidak akan ada musik seperti yang kita kenal sekarang ini. Pitch
suatu bunyi ditentukan oleh frekuensi dari getarannya. Semakin cepat frekuensinya,
semakin tinggi pitch. Sebaliknya semakin lambat frekuensi, makin rendah pitch.
Getaran frekuensi diukur  dalam cycle per detik. Pada piano, nada dengan frekuensi
tertinggi adlah 4.186 per detik dan terendah adalah 27 cycle per detik.
Demika juga misalnya dawai yang pendek dan tipis akan menghasilkan nad ayan
lebih tinggi  dari pada daai panjang dan besar. Alam musik, bunyi yang mempunyai
pitch tertentu dinamakan nada. Dua nad akan berbunyi berbeda jika  mempunyai
pitch yang berbeda. ‘Jarak’ pitch antara dua nada disebut interval. jika dua nada
berjarak i nterval oktaf, suaranya terdengar mirip.
Inteval oktaf adalah jarak antara nada pertgama dan terakhir dalam satu tangga
nada. Jarak antara nada tertinggi da terendah yang dapat di hasilkan oleh vokal atau
insyrumen dinamakan pitch range
2.    Dinamika
Tingkat kekerasan dan kelembutan dalam musik dinamakan dinamika, salah satu
aspek bunyi. Kekerasan berhubungan dngan amplitudo getaran yang dihasilkan
bunyi. Ketika beberapa instrumen dimainkan  lebih keras atau lebih lembut, atau ad
aperubahan pada instrumen –instrumen yang dimainkan, akan dihasilkan perubahan
dinamik. Prubahan ini dapat dibuat secara mendadak atau bertahap.
Pemain musik dapat menekankan nada-nadanya dengan cara memainnkan secara
lebih keras dari pad nada-nada lainnya. Penekanan ini disebut sebagai dynamic accent
(tekanan dinamik). Sebagai elemen  musik, tanda-tanda dinamik tidak secara mutlak
dapat disajikan dengan tepat . sebuah nada memiliki tingkat dinamik dalam hubungan
dengan nada-nada yang lain. Suara terkeras dari sebuah biola masih lebih kecil di
bandingkan dengan kerasnya suara seluruh orkestra, dan bahkan lebih kecil lagi di
bandingkan amplifier suara grup rock. Tetapi ini dapat dikatakn sebagai for tissimo
(sangat keras) dalam konteks biola itu sendiri.
3.      Warna Suara
Perubahan-perubahan pada dinamik sepert perbahan pada warna suara
menciptakan keberagaman dan kekontrasan. Ketika sebuah melodi dimainkan oleh
suatu instrumen kemudian dimainkan oleh instrumen lain, melodi tersbut mempunyai
efek ekspresi yang berbeda karena setiap instrumen mempunyai warna suara sendiri.
Warna suara juga menciptakan rasa keterkaitan, yaiu memudahkan pengenalan
kemunculan kembali suatu melodi ketika instrumen-instrumen yang sama
memainkannya sewaktu-waktu dalam sebuah lagu. Dalam kenyataannya, komposer
sering membuat melodi dengan nada khusus yang ada dalam pikirannya. Selain itu,
arna suara dapat diubah dengan membuat variasi jumlah instrumen atau suara yang
menghasilkan melodi.
4.        Ritme
Ritme merupakan unsur dasar dalam kehidupan. Kita melihat perputaran siang
dan malam, di dalm tubuh, kita merasakan rime selagi kita bernafas, detak jantung,
dan bunyi hak sepatu ketika berjalan.
Ritme pada dasarnya adalah suatu pola pengulangan tekanan dan
pelepasan.  Dalam pengertian yang luas, ritme merupakan aliran yang teratur dalam
musik melalui waktu. Waktu dalam musik adalah sebagai mana berlalunya waktu
dalam beragam variasi. Hal ini juga tampak sebagaimana berlalunya kecepatan dan
intensitasnya.
Adanya ritme dalam musik akan menyangkut segala elemen lainnya, baik pitch,
warna suara dan dinamika. Aspek-aspek yang membantu ritme adalah beat, metrum,
dan aksen/sinkop berikut penjelasan dari ketiganya.
a) Ketukan (beat)
Beat  (dibaca:bit) merupakan denyutan (pulsa) rata dan berulang yang
membagi musik dalam unit waktu yag sama. Dalam musik, ketuk muncul
antara tiap    detik. Kadang-kadang  terdengar begitu kuat dan mudah untk
mengikutinya,tetapi juga agak sukar di ikuti membuat perasaan seolah
mengambang atau tanpa tujuan.
Beat musik diwujudkan/diperdengarkan dengan cara yang berbeda-
beda.  Kadang beat diketukkan secara  jelas dengan bass drum seperti
marching band. Kadang-kadang beat tidak begitu nyata terdengar, misalnya
pada alunan melodipermainan biola.
Beat merupakan latar belakang dimana komposer menjadikannya sebagai
pedoman dalam menempatkan nada-nada dengan berbagai panjang
pendeknya. Bet merupakan unit dasar waktu dimana semua nada dapat diukur.
Nada-nada dapat saja berakhir dalam sebagian, seluruh atau lebih dari satu
beat.
b) Birama
Dalam musik, kita mengetahuo pola pengulangan ketukan yangbertekanan
kuat dimana satu atau lebih atau yang satu lebih ringan dari ketukan yang
lainnya. Pengelompokan yang teratur dinamakan birama.
Ada beberapa pola birama yang didasarkan pada jumlah ketukan dalam
sebuah birama. Jika sebuah birama mempunyai 2 beat, disebut duple meter.
Kita menghitung  1-2,1-2,1-2, dan seterusnya.
Pola 3 beat pada birama dinamakan triple meter. Hitungannya 1-2-3,1-2-3,
dan seterusnya.irama waltz mempunyai birama triple.
Pola birama dasar lainnya adalah quadruple meter, yang mempunyai 4
ketukan pada setiap biramanya. Yang mempunyai 4 ketukan pada setiap
biram-nya. Biasanya downbeat muncul juga pada ketukan ketiga  hanya saja
dia lebih ringan dari pada ketukan pertama. Hitungannya 1-2-3-4, 1-2-3-4, dan
seterusnya. Irama mars, jazz, dan rock biasanya mempunyai  birama
quadruple. Sextuple meter mempunyai 6 ketukan pada setiap birama seperti 1-
2-3-4-5-6. Dengan demikian sextuple meter merupakan kombonasi dari duple
meter dan triple meter. Melodi dalam sextuple  meter sering membuat rasa
aliran yang halus.
Quintuple meter, memiliki 5 ketukan pada setiap birama dan septuple
meter dengan 7 ketukan pada setiap biramanya. Setiap metrum tersebut
menggabungkan duple meter dan triple meter.
c) Aksen dan Sinkop (syncope)
Sebuah nada yang bertekanan, pada umumnya dimainkan lebih keras dari
pada nada-nada lainnya, yaitu dengan mendapatkan akses yang dinamis.
Dalam hal ini suatu aksen akan muncul jika sebuah nada off-beat (yang tidak
seharusnya bertekanan) mendapatkan tekanan, yaitu ketika tekanan muncul
diantara dua ketukan.
Sinkopasi juga mucul jika sebuah ketukan ringan mendapatkan teanan
seperti 1-2-3-4, 1-2-3-4.
d) Tempo
Kecepatan dalam lagu, kecepatan in dinamakan tempo, suatu konsep dasar
dalam musik. Tempo cpat berhubungan dengan perasaan energik, semgat, dan
kegembiraan. Tempo lambat pada suasana tenang.tan da tempo biasanya
diletakkan pada sisi kiri dari partitur lagu. Seperti juga dinamik, istilah dalam
tempo menggunakan bahasa itali.
LARGO           sangat lambat, melebar
Grave               sangat lambat, khidmat
Adagio             lambat
Andante           agak lambat
Moderato         sedang
Allgreto            cepat sedang
Allegro             cepat
Vivace              dengan hidup
Presto               sangat cepat
Prestissimo       secepat mungkin
Kata-kata yang menunjukkan kwalitas, kadang-kadang ditambahkan pada
tanda tempo untuk membuatnya lebih khusus. Dua istilah yang sanngat umum
adalah molto (banyak) dan non0molto (tidak terlalu banyak). Maka kita
mengenal istilah allegro molto (sangat cepat) dan allegro non- molto (tidak
terlalu cepat).
5.        Melodi
Melodi sangat mudah dikenali daripada didefinisikan. Melodi  adalah serangkaian
nada-nada tunggal yang dikenali ebagaisuatu kesatuan dan menyaluruh.Melodi yang
bergerak dalam interval-interval yang kecil dinamakan melodi melangkah, sedang
yang bergerak interval besar dinamakan melodi melompat. Yang dimaksud satu
langkah adalah jarak antara dua nada yang berdekatan dalam urutan tangga nada do-
re-mi, dan setrusnya. Misalnya nada do melangkah ke nada re, nada la melangkah ke
nada sol. Jarak yang lebih besar dari pada satu langkah dinamakan lompatan.
Kebanyakan melodi tersusun  atas bagian yang pendek yanng dinamakan frasa
(phrase), yang mempunyai pola-pola nada dan ritme yang serupa untuk membentuk
kesatuan melodi. Frasa dapat timbul dalm bentuk pasangan yang seimbanng, dimana
yang pertama merupakan melodi pembuka  yanng berkesan kemunculan, diikuti oleh
frasa kedua merupakan melodi penutup. Frasa kedua dapat merupakan pengulangan
dari yang pertama tetapi mempunyai pengakhiran yang lebih konklusif dan mantap.
2. KEGIATAN BEALAJAR  2
UNSUR DASAR DAN ELEMEN KOMPOSISI TARI
A. UNSUR DASAR TARI
Dalam sebuah tarian antara tubuh, gerak komposisi tari tidak dapat dipisahkan.Dalam
sebuah tarian terdapat unsur-unsur yang membangunnya yakni unsur gerak, tenaga dan
waktu.
a) GERAK
Gerak didalam tarian bukanlah gerak seperti dalam kehidupan sehari-hari. Gerak
tari adalah gerak yang telah mengalami perubahan atau proses stilasi dari gerak wantah
(asli) ke gerak murni dan gerak maknawi. Gerak wantah yang telah mengalami stilasi itu
akhirnya dapat dilihat dan dinikmati karena menjadi gerakan yang memiliki nilai estetik
(gerak murni dan gerak gerak maknawi). Gerak wantah contohnya mencangkul,
membatik dll.gerak wantah mudah dipahami sebalikknya gerak murni dan maknawitidak
mudah dipahamikarena sudah mengalami proses stilisasi atau perubahan baik
penambahan dan pengurangan. Gerak murni merupakan gerak wantah yang telah diubah
menjadi gerak yang indah namun tak bermakna. Gerak maknawi adalah gerak wantah
merupakan gerak yang telah diubah menjadi gerak indah yang bermakna.
b) UNSUR TENAGA
Penggunakaan tenaga dalam gerak tari meliputi :
a. intensitas berkaitan dengan kuantitas tenaga dalam tarian yang menghasilkan tingkat
ketegangangerak
b. Aksen/tekanan muncul ketika gerakan dilakukan secara tiba-tiba dan kontras
c. Kualitas berkaitan dengan cara penggunakaan atau penyaluran tenaga
c) UNSURRUANG
Unsur ruang yang dimaksudkan sebagai unsur tari terbagi dua yakni ruang yang
diciptakan oleh penari dan ruang pentas atau ruang tempat penari melakukan gerak.
Ruang yang diciptakan penari adalah ruang yang dibatasi oleh imajinasi penari berupa
jarak yang terjauh yang dapat dijangkau oleh tangan dan kakinya dalam posisi tidak
pindah tempat.
Ruang pentas adalah arena yang digunakan oleh penari yang biasa disebut dengan
panggung, lapangan atau halaman terbuka.
d) UNSURWAKTU
Dalam unsur waktu juga menentukan dalam membangun gerak tari. Dalam unsur waktu
ada 2 faktor yang sangat penting yaitu ritme dan tempo. Ritme dalam gerak tari
menunjukkan ukuran waktu dari setiap perubahan detail gerak, ritme lebih mengarah
pada ukuran cepat atau lambat setiap gerakan yang dapat dicapai
B. Elemen Komposisi Tari
Dalam penyusunan karya tari perlu kiranya dibekali dengan beberapa teori untuk
membimbing sebagai penata tari pemula. Adapun elemen-elemen komposisi tersebut:
Gerak,Desain atas, musik, tema, dramatik, desain lantai, dinamika, tata rias dan busana,
properti, komposisi kelompok, tata panggung, tata lampu dan tata suara.
1. Gerak
Pendapat para pakar tari yang tersebut di atas menyatakan, elemen utama dari tari
adalah gerak baik gerak di tempat (non lokomotor) maupun gerak berpindah tempat
(lokomotor). Gerak dalam tari dibedakan menjadi 2 yaitu gerak murni dan
gerakmaknawi.
Gerak murni adalah gerak yang sama sekali tidak mengandung arti, sedangkan
gerak maknawi adalah gerak yang mengandung arti. Dengan adanya perbedaan gerak
tersebut maka gerak dalam tari menurut wataknya dibedakan mnejadi 2 yaitu gerak yang
memiliki watak feminim dan watak maskulin. Gerakyang feminim biasanya memiliki
volume gerak yang lebih kecil/sempit, sedangkan gerak maskulin memilki volume gerak
yang lebih besar. Jenis gerak feminim biasanya pada tari-tarian tradisional di Jawa
banyak dipakai pada tari halusan, sedang gerak maskulin banyak digunakan pada tari
gagahan dan pada tari Bali biasanya digunakan pada tari putra keras.
Pada umumnya gerak dalam tari diambil dari gerak sehari-hari baik itu gerak yang
dilakukan oleh manusia, binatang, alam (seperti ombak, pohon ditiup angin, angin
pusaran dan yang lainnya), dari semua gerak-gerak tersebut mengalami perubahan
/diperhalus (stilirisasi) dan distorsi (dirombak) Gerak tari adalah gerak yang indah,
maksudnya adalah yang dapat menggetarkan jiwa yang melihatnya.

2. Tema
Tema adalah ide-ide pokok/ ide sentral. (Masitoh, 2005: 47). Dalam mengembangkan
tema dapat dipilih dari berbagai topik yang dipandang relevan.
Ada beberapa karakteristik tema antara lain:
1. Memberikan pengalaman langsung tentang objek bagi pemain.
2. Menciptakan kegiatan/kreasi sehingga pemain menggunakan pemikirannya.
3. Membangun kegiatan yang berkaitan dengan minat

3. Desain Atas
Desain atas merupakan desain yang dilihat oleh penonton, yang tampak terlukis pada
ruang yang berada di atas lantai. Desain atas ini dapat pula dikatakan atau lebih
tepatnya  dengan istilah pose dalam tari karena dilakukan di tempat. Oleh karenanya
desain atas akan lebih jelas nampak apabila dilihat dari satu arah penonton atau dari
depan.Menurut Soedarsono dalam bukunya yang berjudul pengantar pengetahuan dan
komposisi tari mengemukakan ada19 desain atas dan masing-masing memiliki sentuhan
emosional yang berbeda-beda. Adapun 19 dari desain tersebut sebagai berikut.
a. Desain Datar
Desain datar adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari
tampak dalam postur tanpa perspektif. Semua anggota badan dalam postur mengarah
ke samping.Desain datar inimemberikan kesan konstruktif, ketenangan, kejujuran.

b. Desain Dalam
Desain dalam adalah desain yang apabila dilihat dari arah penonton, badan penari
tampak memiliki perspektif yang dalam. Beberapa anggota badan seperti kaki dan
lengan diarahkan ke belakang, kedepan, ke samping, dan menyudut.

c. Desain Vertikal
Desain Vertikal adalah desain yang menggunakan anggota badan pokok yaitu tungkai
dan lengan menjulur ke atas atau ke bawah.

d. Desain Horisontal
Desain horisontal adalah desain yang menggunakan sebagian dari anggota badan
mengarah ke garis horisontal.

e. Desain Kontras
Desain kontras adalah desain yang menggunakan garis-garis silang dari anggota
badan atau garis-garis yang akan bertemu bila dilanjutkan.

f. Desain Murni
Desain murni adalah desain yang ditimbulkan oleh postur penari yang sama sekali
tidak menggunakan garis kontras.

g. Desain Statis
Desain statis adalah desain yang menggunakan pose-pose yang sama dari anggota
badan walaupun bagian badan yang lain bergerak.

h. Desain Lurus
Desain lurus adalah desain yang menggunakan garis-garis lurus pada anggota badan
seperti tungkai, torso, dan lengan

i. Desain Lengkung
Desain lengkung adalah desain dari badan dan anggota –anggota badan lainnya
menggunakan garis lengkung.

j. Desain Bersudut
Desain bersudut adalah desain yang banyak menggunakan tekukan-tekukan tajam
pada sendi-sendi seperti lutut, pergelangan tangan, kaki, dan siku.

k. Desain Spiral
Desain Spiral adalah desain yang menggunakan lebih dari satu garis lingkaran yang
searah pada anggota badan.

l. Desain Tinggi
Desain tinggi adalah desain yang dibuat dari bagian dada penari ke atas.

m. Desain Medium
Desain medium adalah desain yang dipusatkan pada daerah sekitar dada ke bawah
sampai pinggang penari.

n. Desain Rendah
Desain rendah adalah desain yang dipusatkan pada daerah yang berkisar antara
pinggang penari sampai lantai.

o. Desain Terlukis
Desain terlukis adalah desain bergerak yang dihasilkan oleh salah satu atau beberapa
anggota badan atau property yang bergerak untuk melukiskan sesuatu.

p. Desain Lanjutan
Desain lanjutan adalah desain yang berupa garis lanjutan yang seolah-olah ada , yang
ditimbulkan oleh salah satu anggota badan. Misalnya orang yang menyuruh pergi
cukup menggerakkan lengan dan
mengacungkan jari menunjuk pintu.

q. Desain Tertunda
Desain tertunda adalah desain yang terlukis diudara yang ditimbulkan oleh rambut
panjang, rok panjang/lebar, selendang panjang dan sebagainya.

r. Desain Simetris
Desain simetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota
badan kanan dan kiri berlawanan arah tetapi sama.
s. Desain Asimetris
Desain Asimetris adalah desain yang dibuat dengan menempatkan garis-garis anggota
badan yang kiri berlainan dengan yang kanan.

4. Desain Lantai
Desain lantai adalah garis-gasir dilantai yang dilalui oleh seorang penari di atas
panggung atau garis dilantai yang dibuat oleh formasi penari kelompok. Dalam
pembuatan desain lantai garis menjadi bagian yang sangat penting dan menentukan
dalam pengaturan /penempatan penari di atas panggung.
Garis memiliki demensi memanjang , mempunyai arah dan mempunyai sifat.
.Secara garis besar garis dapat dibedakan menjadi 2 yaitu garis lurus dan garis lengkung.

a. Garis lurus
Garis lurus dapat dibuat dalam bentuk diagonal , vertikal, dan horizontal. Garis lurus
memiliki arti simbolis kuat dan tegas, dan biasanya banyak digunakan untuk tari-
tarian yang mengungkapkan kegembiraan.

b. Garis lengkung
Garis lengkung dapat dibuat dalam berbagai bentuk seperti lingkaran, setengah
lingkaran dan sebagainya. Garis lengkung memiliki arti simbolis lembut, lemah, dan
romantis. Desain ini banyak digunakan dalam tari-tarian religius karena dianggap
mampu menyatukan tujuan /keinginan dari masyarakat pendukungnya.

c. Garis lengkung dalam bentuk lingkaran dan setengah lingkaran


Dalam pembuatan desain lantai garis berfungsi untuk memperjelas suatu bentuk,
maksudnya jika seorang penata tari menginginkan membuat garis diagonal seorang
koreografer sudah mempertimbangkan jumlah penari yang dibutuhkan agar garis
tersebut nampak jelas diagonal. Misalnya dilakukan oleh 5 -6 penari. Garis juga dapat
dipandang sebagai lambang/simbol misalnya garis horizontal dapat memberi ekspresi
ketenangan atau istirahat

5. Desain Musik
Musik adalah salah satu elemen komposisi yang sangat penting dalam suatu penggarapan
tari. Musik merupakan teman yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya,
karena antara musik dan tari merupakan dua perpaduan yang harmonis. Sebagai elemen
dasar dari musik adalah nada, ritme, dan melodi. Ritme adalah degupan dari musik
dengan aksen yang diulang-ulang secara teratur. Tempo adalah cepat lambatnya irama.
Melodi adalah susunan dari beberapa nada untuk membentuk satu gending. Di dalam tari
musik dibedakan menjadi dua yaitu musik internal dan musik eksternal.
a. Musik Internal
Musik internal yaitu musik yang bersal dari diri penari, misalnya tepuk tangan,
hentakan kaki, nepuk dada, suara, tepuk paha, Contoh dalam tari Saman dari Aceh,
tari Kecak dari Bali.
b. Musik Eksternal
Musik eksternal yaitu musik yang berasal dari luar diri penari atau suara yang
dihasilkan oleh alat. Untuk musik eksternal ini bisa dari musik diatonis atau
pentatonis. Musik diatonis adalah alat musik yang menggunakan elektronik.
Sedangkan musik pentatonis adalah musik gamelan atau disebut juga musik
tradisional. Contoh tari sebagian besar tarian menggunakan musik eksternal kalau di
Yogyakarta misalnya tari Golek, tari Bedoyo, Srimpi, Klono Topeng dan sebagainya.
Adapun fungsi musik dalam dalam tari
1)Sebagai iringan tari
2)Sebagai pemberi suasana pada garapan tari
3)Sebagai ilustrasi

6. Desain Kelompok
Komposisi kelompok adalah komposisis yang dilakukan oleh sejumlah penari atau lebih
dari satu orang penari.. Komposisi kelompok dibedakan menjadi 2 yaitu kelompok kecil
dan kelompok besar.
a.Kelompok kecil. Kelompok kecil terdiri dari 2 –4 penari
b.Kelompok besar 5 –10 orang bahkan bisa lebih.
c.Kolosal 50 lebih
d.Tari masal melibatkan orang lain di luar penari
Elemen-elemen komposisi kelompok yaitu Serempak, berimbang, berturutan, bergantian,
selang-seling, terpecah.
a) Serempak (Unison)
Gerak yang dilakukan oleh sejumlah penari secara bersama sama. Pengaturan penari
dengan pola serempak ini dianggap yang paling sederhana karena dapat diatur dalam pola
lantai garis lurus maupungaris lengkung.
b) Berimbang (balance)
Pengertian kelompok berimbang adalah pembagian jumlah jumlah kelompok kiri kanan
sama atau disebut juga simetris. Selain pembagian jumlah penari yang sama antar kanan
dan kiri sama bisa juga dilakukan dengan melakukan gerak antara kanan kiri dilakukan
oleh sisi tubuh yang berbeda.
c) Berturutan/bergantian (canon)
Desain berturutan adalah gerak yang dilakukan secara berturutan atau bergantian.
Misalnya gerak yang memiliki frase gerak enam belas hitungan dapat dipecah menjadi
frase empat hitungan.
d) Selang-seling (alternate)
Penggunaan desain kelompok selang-seling akan nampak menarik apabila pengaturan
penari dengan pengolahan level.
e) Terpecah (broken)
Seorang piñata tari hendaknya berhati-hati karena gerak dilakukan oleh penari dengan
bentuk heterogen tetapi nampak menjadi satu kesatuan dan saling berhubungan satu
dengan yang lainnya

7. Dinamika
Pengertian dinamika adalah kekuatan dalam yang menyebabkan gerak menjadi hidup dan
menarik dikatakan pula dinamika adalah kekuatan, kualitas,kekuatan menarik ,
kekuatan /mendorong, dinamika dapat dikatakan /diibaratkan sebagai jiwa emosionil dari
gerak.Pencapaian dinamika ini berkaitandengan penggunaan tenaga,ruang , dan waktu.

8. Tata Panggung
Penggunaan properti yang bervariasi juga bisa membantu memunculkan dinamika karena
dengan berbagai macam properti membantu seorang koreografer mewujudkan berbagai
macam gerak

3. KEGIATAN BELAJAR 3
Unsur dan Prinsip Seni Rupa
A. Unsur-unsur Seni Rupa
Seni rupa dibangun oleh sejumlah unsure yang membentuk kesatuan yang padu sehingga
karyanya dapat dinikmati secara utuh. Unsur-unsur dasar karya seni rupa adalah unsur-
unsur yang digunakan untuk mewujudkan sebuah karya seni rupa. Unsur-unsur ini
diantaranya antara lain adalah titik, garis, bidang, bentuk, ruang, warna, tekstur, dan gelap
terang.
a. Garis
Menurut jenisnya, garis dapat dibedakan menjadi garis lurus, lengkung, panjang,
pendek, horizontal, vertikal, diagonal, berombak, putus-putus, patah-patah, spiral dan
Iain-Iain. Kesan yang ditimbulkan dari macam-macam garis dapat berbeda-beda,
misalnya garis lurus berkesan tegak dan keras, garis lengkung berkesan lembut dan
lentur, garis patah-patah berkesan kaku, dan garis spiral berkesan lentur.
Garis dapat juga memberikan kesan watak tertentu sehingga dapat digunakan sebagai
perlambangan, seperti:
-       Garis tegak melambangkan keagungan, kestabilan;
-       Garis miring mengingatkan pada kegoncangan, tidak stabil, gerak;
-       Garis tegas, kuat, terpatah-patah mengesankan kekuatan;
-       Garis halus, melengkung-lengkung berirama mengesankan kelembutan
Sedangkan menurut wujudnya garis dapat dibedakan menjadi:
- Garis nyata, merupakan garis yang dihasilkan dari coretan atau goresan lengkung.
- Garis semu, merupakan garis yang muncul karena adanya kesan balans pada bidang

b. Warna
Kesan yang timbul oleh pantulan cahaya pada mata disebut warna. Warna dapat
dikelompokkan menjadi tiga, yaitu:
Warna pokok atau primer, yaitu warna yang tidak berasal dari warna apapun, meliputi
warna merah, kuning, dan biru.
Warna sekunder merupakan campuran dari warna primer.
Warna tertier merupakan hasil campuran antara warna primer dan warna sekunder.
c. Tekstur
Tekstur adalah sifat dan keadaan suatu permukaan bidang atau permukaan benda pada
sebuah karya seni rupa. Setiap benda mempunyai sifat permukaan yang berbeda.
Tekstur dibedakan menjadi tekstur nyata dan tekstur semu. Tekstur nyata adalah nilai
raba yang sama antara penglihatan dan rabaan. Sedangkan tekstur semu adalah kesan
yang berbeda antara penglihatan dan perabaan.

d. Ruang
Ruang dapat digolongkan menjadi dua, yaitu: Ruang dalam bentuk nyata, misalnya
ruangan pada kamar, ruangan pada patung. Ruang dalam bentuk khayalan (ilusi),
misalnya ruangan yang terkesan dari sebuah lukisan.

e. Bidang
Bidang merupakan pengembangan garis yang membatasi suatu bentuk sehingga
membentuk bidang yang melingkupi dari beberapa sisi. Bidang mempunyai sisi
panjang dan lebar, serta memiliki ukuran.

B. Prinsip Seni Rupa


Terdapat beberapa prinsip dalam menyusun komposisi suatu bentuk karya seni rupa,
yaitu:
1. Kesatuan (unity)
Kesatuan adalah pertautan bagian-bagian dalam sebuah karya seni rupa. Kesatuan
merupakan prinsip yang utama di mana unsur-unsur seni rupa saling menunjang satu
sama lain dalam membentuk komposisi yang bagus dan serasi. Untuk menyusun satu
kesatuan setiap unsur tidak harus sama dan seragam, tetapi unsur-unsur dapat berbeda
atau bervariasi sehingga menjadi susunan yang memiliki kesatuan.
2. Keseimbangan (balance)
Keseimbangan adalah kesan yang didapat dari suatu susunan yang diatur sedemikian
rupa sehingga terdapat daya tarik yang sama pada tiap-tiap sisi susunan.

3. Irama (rhytm)
Irama adalah pengulangan satu atau beberapa unsur secara teratur dan terus-menerus.
Susunan atau perulangan dari unsur-unsur rupa yang diatur, berupa susunan garis,
susunan bentuk atau susunan variasi warna. Perulangan unsur yang bentuk dan
peletakannya sama akan terasa statis, sedangkan susunan yang diletakkan bervariasi
pada ukuran, warna, tekstur, dan jarak akan mendapatkan susunan dengan irama yang
harmonis.
4.  Penekanan (kontras)
Penekanan adalah kesan yang diperoleh karena adanya dua unsur yang
berlawanan.Perbedaan  yang mencolok pada warna, bentuk, dan ukuran akan
memberikan kesan yang tidak monoton.

5. Proporsi
Proporsi atau kesebandingan yaitu membandingkan bagian-bagian satu dengan bagian
lainnya secara keseluruhan. Misalnya membandingkan ukuran tubuh dengan kepala,
ukuran objek dengan ukuran latar, dan kesesuaian ukuran objek satu dengan objek
lainnya yang dekat maupun yang jauh letaknya.

6. Keselarasan (harmony)
Keselarasan adalah hubungan kedekatan unsur-unsur yang berbeda baik bentuk
maupun warna untuk menciptakan keselarasan.

Anda mungkin juga menyukai