Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Industri pertambangan merupakan salah satu industri yang memanfaatkan


bahan galian bernilai ekonomis yang membutuhkan modal yang padat (besar) dan
resiko yang sangat besar. Oleh karena itu, perencanaan harus matang agar target
yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut dapat tercapai dengan memuaskan. Salah
satu perencanaan di dalam kegiatan pertambangan adalah analisis produktivitas alat
gali muat dan alat angkut.
Kegiatan penambangan merupakan serangkaian kegiatan yang menggunakan
alat-alat mekanis yang meliputi penggalian, pemberaian, pemuatan, dan
pengangkutan. Pada kegiatan penambangan, keberadaan alat mekanis sangat
dibutuhkan dalam menunjang keberhasilan penambangan itu sendiri. Selain itu,
keberadaan alat mekanis dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas walaupun
demikian dalam penggunaannya perlu dilakukan secara baik akan kebutuhan alat
mekanis yang akan digunakan dalam proses penambangan tersebut agar kemampuat
alat dapat menghasilkan produktivitas yang diingikan oleh perusahaan. Pada tambang
terbuka, alat alat mekanis yang digunakan untuk melakukan pekerjaan penambangan,
antara lain alat angkut seperti truck dan conveyor belt, alat pemadat tanah seperti
compactor, alat gali-muat seperti backhoe, front sovel dan loader, alat gusur seperti
dozer dan lain-lain.
Untuk mencapai target produksi perlu menghitung tingkat kinerja dari alat gali-
muat dan alat angkut. Dimulai dari skill operator, ketersediaan alat, metode loading
tang diterapkan, material loading dan lingkungan yang termasuk dalam factor yang
mempengaruhi pencapaian target produksi. Semakin tinggi produktivitas dan jam kerja
pada kegiatan seperti pengupasan overburden maka produksi akan semakin tinggi
(zarly, yosi fermila dan kasim tarim, 2019).
Kombinasi alat-alat mekanis yang paling sering digunakan dalam
penambangan terbuka adalah kombinasi antara alat gali-muat dengan alat angkut.
Kombinasi ini biasa disebut dengan fleet (armada). Kesesuain jumlah alat angkut dan
alat gali-muat di dalam satu armada merupakan hal yang sangat berpengaruh pada
pencapaian target produksi. Jumlah armada yang berlebih akan mengakibatkan
bpeningkatan biaya, sedangkan jumlah armada yang sedikit akan mengurangi jumlah
produksi. Selain itu, kesesuaian antara alat gali-muat dan alat angkut dalam satu
armada juga merupakan salah satu factor yang mempengaruhi tingkat pencapaian
target produksi. Hal ini disebabkan adanya antrian pada alat gali-muat atau pada alat
angkut. Kombinasi alat gali-muat dan alat angkut dalam satu armada dalam kegiatan
penambangan perlu dihitung secara matang agar biaya produksi rendah dan target
produksi dapat tercapai.
PT. Baula Petra Buana adalah salah satu perusahaan pertambangan nikel yang
beroperasi di kecamatan tinanggea kabupaten konawe selatan. Area tambang PT.
baula petra buana terdiri dari tiga blok penambangan, yaitu Blok A, Blok B, dan Blok C.
saat ini kegiatan penambangan telah dilakukan pada Blok A. metode pertambangan
yang diterapkan pada PT. Baula Petra Buana adalah surface mining.
Dalam pembuatan laporan ini akan menganilisis produktivitas alat gali-muat
dan alat angkut yang digunakan dalam kegiatan penambangan di blok A dengan
menggunakan teori antrian dan untuk memvalidasi hasil analisis dari teoro antrian
maka dilakukan pula simulasi dengan menggunakan program Runge Talpac.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah pada laporan peralata tambang dan penanganan material
adalah seagai berikut :

1. Bagaimana mensimulasikan penentuan alat gali-muat dan alat angkut yang akan
digunakan dalam kegiatan penambangan di blok A PT. Baula Petra Buana dengan
menggunakan teori antrian dan dengan program Runge Talpac. ?
2. Berapa besar produktivitas alat gali-muat dan alat angkut dari hasil simulasi dengan
menggunakan teori antrian dan dengan program Runge Talpac ?

1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan laporan peralatan tambang dan penanganan material
adalah sebagai berikut :
1. Untuk mensimulasikan penentuan alat gali-muat dan alat angkut yang akan
digunakan dalam kegiatan penambangan di blok A PT. Baula Petra Buana dengan
menggunakan teori antrian dan dengan program Runge Talpac.
2. Untuk menentukan produktivitas alat gali-muat dan alat angkut dari hasil simulasi
dengan menggunakan teori antrian dan dengan program Runge Talpac.
1.4 Manfaat
Manfaat dari pembuatan laporan peralatan tambang dan penanganan material
adalah sebagai berikut :
1. Mengaplikasikan pengetahuan yang didapatkan di bangku perkuliahan, serta
menambah pengetahuan praktis mengenai kegiatan penambangan terutama
mengenai perencanaan dan perancangan tambang khususnya pada peralatan
tambang dan penangan material sebagai bekal di dunia kerja nantinya.
2. Memberikan masukan kepada perusahaan tentang analisis produktivitas dari
kesesuaian alat gali muat dan alat angkut dengan mengunakan teori antrian dan
program runge talpac pada lokasi penambangan di blok A PT Baula Petra Buana
sehingga target produksi yang diinginkan dapat tercapai.
BAB II
LANDASAN TEORI

Anda mungkin juga menyukai