Anda di halaman 1dari 4

VII

MENENTUKAN SUMBER DATA

A. Pengertian sumber data

Sumber data adalah subjek penelitian dari mana data dapat diperoleh. Subjek
penelitian menurut Suharsimi Arikonto tahun (2016: 26) memberi batasan subjek penelitian
sebagai benda, hal atau orang tempat data untuk variabel penelitian melekat, dan yang di
permasalahkan. Dalam sebuah penelitian, subjek penelitian mempunyai peran yang sangat
strategis karena pada subjek penelitian, itulah data tentang variabel yang penelitian amati.
Pada penelitian kualitatif responden atau subjek penelitian disebut dengan istilah informan,
yaitu orang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan dengan
penelitian yang sedang dilaksanakan. Definsi lain mengatakan bahwa subjek penelitian
adalah sesuatu yang diteliti baik orang, benda, ataupun lembaga (organisasi) . Subjek
penelitian pada dasarnya adalah yang akan dikenai kesimpulan hasil penelitian. Di dalam
subjek penelitian inilah terdapat objek penelitian.
Sedangkan objek penelitian adalah sifat keadaan dari suatu benda, orang, atau yang
menjadi pusat perhatian dan sasaran penelitian. Sifat keadaan dimaksud bisa berupa sifat,
kuantitas, dan kualitas yang bisa berupa perilaku, kegiatan, pendapat, pandangan penilaian,
sikap pro-kontra, simpati-antipati,keadaan batin, dan bisa juga berupa proses.

Pada penelitian kualitatif responden atau subjek penelitian disebut dengan istilah
informan, yaitu orang memberi informasi tentang data yang diinginkan peneliti berkaitan
dengan penelitian yang sedang dilaksanakan.

 Apabila peneliti menggunakan kuesioner atau wawancara dalam pengumpulan datanya,


maka sumber data disebut responden (= orang yang merespon atau menjawab
pertanyaan-pertanyaan peneliti, baik pertanyaan tertulis maupun lisan).
 Apabila menggunakan observasi, maka sumber datanya bisa berupa benda, gerak atau
proses sesuatu.
 Apabila peneliti menggunakan dokumentasi, maka dokumen atau catatan yang menjadi
sumber data.

B. Faktor pendukung dalam menentukan sumber data


1. Populasi adalah keseluruhan dari subjek penelitian.
2. Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang akan diteliti.

Untuk menentukan sampel yang akan digunakan dalam penelitian, terdapat berbagai teknik
sampling yang digunakan yakni probability sampling dan nonprobability sampling, yang
masing-masing akan terbagi dalam beberapa teknik sebagaimana penjelasan berikut.
1. Probability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang memberikan peluang
yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel.
Teknik ini meliputi:
a. Simple random sampling
Dikatakan simple (sederhana) karena pengambilan anggota sampel dari populasi
dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi
itu.Cara demikian dilakukan bila anggota populasi dianggap homogen.

b. Proportionate stratified random sampling


Teknik ini digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen
dan berstrata secara proporsional.Suatu organisasi yang mempunyai pegawai dari
latar belakang pendidikan yang berstrata, maka populasi pegawai berstrata.
Misalnya jumlah pegawai yang lulus S1 = 45, S2 = 30, SMA = 200, SMK = 300.
Jumlah sampel yang harus diambil meliputi strata pendidikan tersebut.

c. Disproportionate stratified random sampling


Teknik ini digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila populasi berstrata
tetapi kurang proporsional. Misalnya pegawai dari unit kerja tertentu mempunyai
lulusan; S3 = 3, S2 = 5, S1 = 90, SMA = 200, SMK = 300; maka lulusan S3 sebanyak 3
orang dan S2 sebanyak 5 orang itu diambil semuanya sebagai sampel karena dua
kelompok ini terlalu kecil dibandingkan dengan kelompok lainnya.

d. Sampling area (cluster) sampling (sampel menurut daerah)


Teknik ini digunakan untuk menentukan sampel bila obyek yang akan diteliti atau
sumber data sangat luas, misalnya penduduk dari suatu negara, propinsi, atau
kabupaten. Untuk menentukan penduduk mana yang akan dijadikan sumber data,
maka pengambilan sampelnya berdasarkan daerah populasi yang telah ditetapkan.

2. Nonprobability sampling adalah teknik pengambilan sampel yang tidak memberi


peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau anggota untuk dipilih menjadi
sampel. Teknik sampel ini meliputi:
a. Sampling Sistematis
Adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan urutan dari anggota populasi yang
telah dari diberi nomor urut. Misalnya anggota populasi yang terdiri dari 100
orang.Dari semua anggota diberi nomor urut yaitu nomor 1 sampai dengan nomor
100. Pengambilan sampel dapat dilakukan dengan nomor ganjil saja, genap saja,
atau kelipatan dari bilangan tertentu, misalnya kelipatan dari bilangan lima.

b. Sampling Kuota
Adalah teknik untuk menentukan sampel dari populasi yang mempunyai ciri-ciri
tertentu sampai jumlah (kuota) yang diinginkan. Sebagai contoh, akan melakukan
penelitian tentang pendapat masyarakat terhadap pelayanan masyarakat dalam
urusan Ijin Mendirikan Bangunan. Jumlah sampel yang ditentukan 500 orang.Kalau
pengumpulan data belum didasarkan pada 500 orang tersebut, maka penelitian
dipandang belum selesai, karena belum memenuhi karena belum memenuhi kuota
yang ditentukan.
Bila pengumpulan data dilakukan secara kelompok, yang terdiri atas 5 orang
pengumpul data, maka setiap anggota kelompok harus dapat menghubungi 100
orang anggota sampel, atau 5 orang tersebut harus dapat mencari data dari 500
anggota sampel.

c. Sampling Insidental
Adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang
secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai
sampel bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber
data.

d. Sampling Purposive
Adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu. Misalnya akan
melakukan penelitian tentang kualitas makanan, maka sampel sumber datanya
adalah orang yang ahli makanan, atau penelitian tentang kondisi politik di suatu
daerah, maka sampel sumber datanya adalah orang yang ahli politik. Sampel ini
lebih cocok digunakan untuk penelitian kualitatif, atau penelitian-penelitian yang
tidak melakukan generalisasi

e. Sampling Jenuh/Census Sampling


Adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai
sampel.Hal ini sering dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil, kurang dari 30
orang, atau penelitian yang ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang
sangat kecil. Istilah lain sampel jenuh adalah sensus, yakni semua anggota populasi
dijadikan sampel.

f. Snowball Sampling
Adalah teknik penentuan sampel yang mula-mula jumlahnya kecil, kemudian
membesar.Ibarat bola salju yang menggelinding yang lama-lama menjadi besar.
Dalam penentuan sampel, pertama-tama dipilih atau atau dua orang, tetapi karena
dengan dua orang ini belum merasa lengkap terhadap data yang diberikan, maka
peneliti mencari orang lain yang dipandang lebih tahu dan dapat melengkapi data
yang diberikan oleh dua orang sebelumnya. Begitu seterusnya, sehingga jumlah
sampel semakin banyak.

Anda mungkin juga menyukai