Anda di halaman 1dari 15

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN

DAN SIKAP REMAJA PUTRA TENTANG BAHAYA MINUMAN KERAS


DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGAYAR

NASKAH PUBLIKASI

Oleh :
WIKA SETIO NUGROHO
J 210.090.063

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2013
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH S URAKARTA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
Jl. A. Yani Tromol Pos l-Pabelan, KartasuraTelp. (0271) 111411 , Fax:715448 Surakarta57102
Website : http://www.urns.ac.id Email : ums(@ac.id

SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH

Yang berlanda tangan di bawah ini pernbimbing skripsi/tugas akhir:


Nama : H.M. Abi Muhlisin SKM.,M.Kep
NIK :629

Telah membaca dan mencermati naskah publikasi ilmiah, yang merupakan ringkasan skripsi
(tugas akhir) dari mahasiswa :

Nama : Wika Setio Nugroho


NIM : J210090063

Program Studi : Keperawatan S1


Judul Skripsi :PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP

PENGETAHUAN DAN SIKAP REMAJA PUTRA TENTANG BAHAYA MINUMAN


KERAS DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGANYAR

Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan.


Demikian persetujuan ini dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya.

25 Juli2013

H.M. Abi
1
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuandan Sikap Remaja Putra
Tentang Bahaya Minuman Kerasdi Desa Blulukan Colomadu Karangayar

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TERHADAP PENGETAHUAN


DAN SIKAP REMAJA PUTRA TENTANG BAHAYA MINUMAN KERAS
DI DESA BLULUKAN COLOMADU KARANGAYAR

Wika Setio Nugroho*


H.M. Abi Muhlisin, SKM., M.Kep**
Noor Alis Setiyadi, SKM., MKM**

ABSTRAK
Pengaruh pendidikan kesehatan terhadap pengetahuan dan sikap remaja
putra tentang bahaya mengkonsumsi minuman keras di Desa Blulukan Colomadu
Karanganyar. Saat ini di sebagian masyarakat masihbanyak remaja yang
mengkonsumsi minuman keras seperti alcohol. Tingginya remaja minum
minuman keras karena berbagai faktor yang melarbelakanginya seperti kurangnya
pengetahuan tentang bahaya minumanan keras ataupun sikap yang negatif dalam
menilai minum minuman keras, yang pada akhirya remaja mengkonsumsi
alkohol. Tujuan penelitian mengetahui pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
pengetahuan dan sikap remaja putra tentang bahaya mengkonsumsi minuman
keras di Desa Blulukan Colomadu Karanganyar. Jenis penelitian ini adalah
“Quasi experiment” menggunakan rancangan pretest-posttest with control group
design. Sampel penelitian adalah remaja di Desa Blulukan Colomadu
Karanganyar sebanyak 72 orang yang terbagi 36 orang kelompok perlakuan dan
36 orang kelompok kontrol. Teknik pengambilan sampel menggunakan
proporsional random sampling. Intrument penelitian menggunakan kuesioner
pengetahuan dan sikap yang telah dilakukan uji validitas dan reliabilitas. Metode
penyuluhan dengan menggunakan ceramah dan memberikan leflet . Analisis data
menggunakan uji paired t test. Hasil penelitian diketahui Tingkat pengetahuan
remaja tentang bahaya minuman keras sebelum dilakukan pendidikan kesehatan
banyak dalam kategori rendah yaitu 50%. Tingkat setelah diberi pendidikan
kesehatan meningkat menjadi tinggi. Sikap remaja tentang bahaya minuman
keras sebelum dan sesudah diberikan pendidikan kesehatan sebagian besar masuk
kategori positif yaitu lebih dari 50%.Tidak terdapat pengaruh pendidikan
kesehatan terhadap tingkat pengetahuan sesudah dilakukan pendidikan kesehatan
dengan p-value = 0,091. Namun terdapat pengaruh pendidikan kesehatan terhadap
tingkat perubahan sikap sesudah dilakukan pendidikan kesehatan dengan p-value
= 0,001.

Kata kunci: pendidikan kesehatan, minuman keras, pengetahuan, sikap, remaja


putra
2
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuandan Sikap Remaja Putra
Tentang Bahaya Minuman Kerasdi Desa Blulukan Colomadu Karangayar

EFFECT OF HEALTH EDUCATION ON KNOWLEDGE AND ATTITUDES


OF YOUNG MEN ABOUT THE DANGERS OF CONSUMING LIQUOR IN
BLULUKAN VILLAGE OF COLOMADU KARANGANYAR

ABSTRACT

Currently in some communities still high to consume s alcohol. The high


teenage of drinking cause background factors such as lack of knowledge about
the dangers of hard minumanan or negative attitudes in assessing drinking, teens
who consume alcohol at akhirya. The purpose of this study to know the effect of
health education on knowledge and attitudes of young men about the dangers of
consuming liquor in the village of Blulukan Colomadu Karanganyar. This
research is a "Quasi experiment" with using the research design with pretest-
posttest control group design. The samples were teenagers in the village Blulukan
Colomadu Karanganyar, there were 72 persons then divided 36 people for
treatment group and 36 to a control group using a sampling technique with
proportional random sampling. Intrument research using questionnaires
knowledge and attitudes that have tested the validity and reliability then given to
the respondent before and after counseling for the treatment group. Extension
methods using lecture and give Leflet. Analysis of the test data using paired t test.
The survey results revealed level of knowledge about the dangers of teen alcohol
prior to a lot of health education in the low category is 50%. Level after being
given health education increased to high. Teen attitudes about the dangers of
alcohol before and after the health education most positive category that is more
than 50%. Not found influence on the level of knowledge of health education
health education after the p-value = 0.091. However, there are significant
changes in the level of health education on attitudes after health education with p
= 0.001.

Keywords: health education, liquor, knowledge, attitudes, youth

PENDAHULUAN resiko kanker dan gangguan


Penggunaan minuman keras metabolism tubuh (Hawari, 2003).
secara berkepanjangan dapat Dari data yang di peroleh peneliti di
menimbulkan berbagai masalah yang Desa Blulukan Colomadu Karanganyar
terkait dengan kesehatan, sebagai tercatat 260 remaja putra,
contoh penyakit yang diakibatkan oleh Dari 260 remaja sebanyak 10
konsumsi minuman keras secara orang remaja yang mengkonsumsi
berlebihan adalah kerusakan jaringan minuman keras melalui wawancara
otak, penyakit hati, gangguan system tertutup mengatakan mereka awalnya
pencernaan, gangguan kelenjar mengkonsumsi minuman keras karena
pancreas, gangguan system otot, hanya ingin mencoba-coba saja, ingin
gangguan seksual dan perkembangan menghilangkan stress, dan karena ikut-
janin, gangguan system endokrin, ikut teman bergaul atau karna
gangguan system metabolisme nutrisi, pergaulan teman-teman yang suka
3
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuandan Sikap Remaja Putra
Tentang Bahaya Minuman Kerasdi Desa Blulukan Colomadu Karangayar

mengkonsumsi minuman keras. terhadap suatu objek dilingkungan


Menurut mereka minuman keras itu sekitarnya.
minuman yang beralkohol, dapat
menghilangkan stress. Pendidikan Kesehatan
Ketika ditanya dampak dari Pendidikan kesehatan adalah suatu
minuman keras mereka menjawab penerapan konsep pendidikan didalam
minuman keras merusak tubuh, tapi bidang kesehatan. Dilihat dari segi
mereka tidak tahu apa bahayanya pendidikan, pendidikan kesehatan
secara pasti. Sedangkan 10 orang adalah suatu pedagogik praktis atau
remaja yang tidak mengkonsumsi praktek pendidikan, oleh sebab itu
minuman keras melalui wawancara konsep pendidikan kesehatan adalah
tertutup mengatakan bahwa minuman konsep pendidikan yang
keras itu minuman yang merusak diamplikasikan pada bidang kesehatan
kesehatan dan dilarang oleh agama, (Mubarak, 2006).
tetapi mereka belum mengetahui
secara pasti dampak dan akibat yang Pendidikan kesehatan pada hakekatnya
akan dirasakan dari bahaya minuman adalah suatu kegiatan atau usaha
keras, walaupun kurang begitu
memahami terhadap bahaya minuman Tujuan pendidikan kesehatan
keras, sikap mereka tidak senang 1) Menjadikan kesehatan sebagai
apabila melihat teman-teman mereka suatu yang bernilai di masyarakat
ada yang berpesta minuman keras atau 2) Menolong individu agar mampu
mengkonsumsi minuman keras, karna secara mandiri atau kelompok
kerap kali mengganggu kenyamanan mengadakan kegiatan untuk
lingkungan disekitarnya. mencapai hidup sehat.
3) Mendorong pengembangan dan
TINJAUAN PUSTAKA penggunaan secara tepat sasaran
pelayanan kesehatan yang ada
Pengetahuan (Notoadmojo, 2005).
Pengetahuan adalah berbagai
gejala yang ditemui dan diperoleh Alat Bantu atau Media Pendidikan
manusia melalui pengamatan inderawi. Kesehatan
Pengetahuan muncul ketika seseorang Alat peraga akan sangat
menggunakan indra atau akal budinya membantu didalam melakukan
untuk mengenali benda atau kejadian penyuluhan agar pesan-pesan
tertentu yang belum pernah dilihat atau kesehatan dapat dilakukan lebih
dirasakan sebelumnya (Meliono, jelas,dan masyarakat sasaran dapat
2007). menerima pesan tersebut dengan jelas
dan benar. Dengan alat peraga orang
Sikap dapat lebih mengerti tentang fakta
Azwar (2010), sikap adalah kesehatan yang dianggap rumit,
keteraturan tertentu dalam hal perasaan sehingga mereka dapat mengetahui dan
(afeksi),pemikiran (kognisi),dan menghargai betapa bernilainya
prediposisi tindakan (konasi) orang kesehatan itu bagi kehidupan
(Notoatmodjo, 2005).
4
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuandan Sikap Remaja Putra
Tentang Bahaya Minuman Kerasdi Desa Blulukan Colomadu Karangayar

Media cetak leaflet atau sering mereka merupakan kelompok yang


juga disebut pamphflet merupakan paling rawan terhadap penyalahgunaan
selembar kertas yang berisikan tulisan alkohol (Nelson, 2002).
cetak tentang sesuatu masalah khusus
untuk sasaran dantujuan METODE PENELITIAN
tertentu.ukuran leaflet biasanya 20 x
30 cm, berisi 200-400 kata. Isi harus Jenis penelitian ini adalah
bisa ditangkap dengan sekali baca “Quasi experiment” dengan
(Depkes RI, 2004). menggunakan rancangan penelitian
yaitu pretest-posttest with control
Minuman Keras group design
Minuman keras atau minuman yaitu dalam rancangan ini
beralkohol adalah minuman yang dilakukan secara random atau acak
mengandung etanol. Etanol adalah untuk menentukan
bahan psikoaktif dan konsumsinya Populasi dalam penelitian ini
menyebabkan penurunan kesadaran adalah seluruh remaja putra yang
dan menyebabkan gangguan berupa berusia 11-20 tahun yang bersedia
rusaknya jaringan otak, gangguan daya mengikuti pendidikan kesehatan di
ingat, gangguan jiwa, mudah desa Blulukan Colomadu Karanganyar
tersinggung, menurunnya koordinasi yang terdiri dari 5 dusun keseluruhan
otot(jalan jadi sempoyongan), reaksi berjumlah 260 remaja.
reflex menurun,kelumpuhan bahkan Sampel
menyebabkan kematian (Meliono, Teknik pengambilan sampel
2007). dalam penelitian ini menggunakan
metode proporsional random
Remaja sampling.
Remaja adalah masa peralihan Kriteria sampel.
dari masa kanak-kanak menuju masa 1) Kriteria inklusi:
dewasa. Tahap perkembangan remaja Remaja yang berusia 11-20 tahun,
terbagi dalam tiga periode, yaitu Remaja yang berjenis kelamin laki-
remaja awal (10-13 tahun), remaja laki, Remaja yang bersedia menjadi
tengah (14-16 tahun), dan remaja akhir responden
(17-20 tahun). Usia remaja dikenal 2) Kriteria eksklusi
sebagai masa “strom & stress” dan remaja yang tidak bisa mengikuti karna
merupakan tahap eksperimentasi, salah berhalangan (sakit)
satunya dengan memakai alkohol. Instrument dalam penelitian
Masa remaja dikenal sebagai yang digunakan dalam penelitian ini
masa pancaroba, dimana keadaan adalah kuesioner yang digunakan
remaja penuh energy, serba ingin tahu, untuk mengetahui pengetahuan dan
belum sepenuhnya memiliki sikap remaja putra tetang bahaya
pertimbangan yang matang, mudah minuman keras berupa pertanyaan
terombang-ambing, mudah tertutup.
terpengaruh, nekat dan berani, emosi Analisis Bivariate Untuk dapat
tinggi, selalu ingin coba dan tidak mau menguji hipotesis dan menganalisa
ketinggalan. Pada masa-masa inilah data yang diperoleh pada penelitian ini
5
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuandan Sikap Remaja Putra
Tentang Bahaya Minuman Kerasdi Desa Blulukan Colomadu Karangayar

adalah menggunakan uji t-test untuk


mencari ada tidaknya perbedaan yang
signifikan dari pre-test dan post-test.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Karakteristik Responden
Usia responden
tabel 1. Distribusi responden menurut kelompok usia pada penelitian di Desa
Blulukan Colomadu Karangayar
Kelompok eksperimen Kelompok kontrol
Usia
Jumlah Persentase (%) Jumlah Persentase (%)
13-15 tahun 11 30.6 15 41.7
16-18 tahun 25 69.4 21 58.3

Pendidikan
SMP 14 38.9 18 50.0
SMA 22 61.1 18 50.0
Total 36 100.0 36 100.0

Tabel 1 diketahui 69,4% Usia responden kelompok eksperimen antara


16-18 tahun. Sebanyak 58,3% Usia responden kelompok kontrol antara 16-18
tahun. 61,1% kelompok eksperimen pada saat penelitian banyak
berpendidikan SMA. Pendidikan responden kelompok control antara SMP dan
SMA adalah sama besar masing-masing 50%.

Analisis Univariat
Pengetahuan tentang bahaya minuman keras
Pre test pengetahuan tentang bahaya minuman keras
Tabel 2. Distribusi responden pada pre test pengetahuan tentang bahaya minuman
keras pada penelitian di desa Blulukan Colomadu Karangayar
Eksperimen Kontrol
Pengetahuan
Jumlah % Jumlah %
Tinggi 18 50.0 13 36.1
Rendah 18 50.0 23 63.9
Total 36 100.0 36 100.0

Tabel 2 menunjukkan hasil pre test pengetahuan kelompok eksperimen tinggi dan
rendah sama besar yaitu masing-masing 50%. Kelompok control banyak yang
mempunyai pengetahuan yang rendah sebesar 63,9%.
Post test pengetahuan tentang bahaya minuman keras

Tabel 3. Distribusi responden pada post test pengetahuan tentang bahaya


minuman keras pada penelitian di desa Blulukan Colomadu Karangayar
6
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuandan Sikap Remaja Putra
Tentang Bahaya Minuman Kerasdi Desa Blulukan Colomadu Karangayar

Eksperimen Kontrol
Pengetahuan
Jumlah % Jumlah %
Tinggi 18 50.0 15 41.7
Rendah 18 50.0 21 58.3
Total 36 100.0 36 100.0
Tabel 3 menunjukkan post test pengetahuan responden pada kelompok
eksperimen pengetahuan yang tinggi dan rendah sama besar masing-masing 50%.
Kelompok kontrol banyak pada pengetahuan rendah sebesar 58,3%.

Sikap tentang bahaya minuman keras


Pre test sikap
Tabel 4. Distribusi pre test sikap responden tentang tentang bahaya minuman
keras pada penelitian di desa Blulukan Colomadu Karangayar
Eksperimen Kontrol
Sikap
Jumlah % Jumlah %
Positif 19 52.8 23 63.9
Negative 17 47.2 13 36.1
Total 36 100.0 36 100.0
Tabel 4 menunjukkan pre test sikap responden kelompok eksperimen
sebelum adanya tentang pendidikan tentang bahaya minuman keras banyak yang
positif sebesar 52,8%, sedangkan kelompok control sebesar 63,9%

Post test sikap


Tabel 5 Distribusi post test sikap responden tentang tentang bahaya minuman
keras pada penelitian di desa Blulukan Colomadu Karangayar

Eksperimen Kontrol
Sikap
Jumlah % Jumlah %
Positif 20 55.6 15 41.7
Negative 16 44.4 21 58.3
Total 36 100.0 36 100.0

Berdasarkan tabel 5 menunjukkan post test sikap pada kelompok eksperimen


banyak yang positif sebesar 55,6%, sedangkan sikap kelompok kontrol tetap
banyak yang negatif sebesar 58,3%.

Analisis Bivariat
Analisis uji beda rata-rata pre test-post test pengetahuan
Tabel 6. Hasil pengujian beda rata-rata pengetahuan
Kelompok Eksperimen Rata-rata t- test p-value Keputusan
Pre test pengetahuan 8,236 0,112 0,091 Ho diterima
Post test pengetahuan 8,19
Berdasarkan tabel 6 hasil perhitungan pengujian Paired t Test menunjukkan
t-test = 0.112, nilai p-value = 0,091. Keputusan yang diambil adalah Ho diterima,
artinya tidak ada perbedan tingkat pengetahuan responden tentang bahaya
7
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuandan Sikap Remaja Putra
Tentang Bahaya Minuman Kerasdi Desa Blulukan Colomadu Karangayar

minuman keras di desa Blulukan Colomadu Karangayar sebelum dan sesudah


dilakukan pendidikan kesehatan.

Analisis uji beda rata-rata pre test-post test sikap


Tabel 7 .Hasil pengujian beda rata-rata sikap responden tentang bahaya minuman
keras

Kelompok Eksperimen Rata-rata T test p-value Keputusan


Pre test sikap 41,0972
Post test sikap 43,3333 -5,520 0,001 Ho Ditolak

Berdasarkan tabel 7. hasil perhitungan pengujian Paired t Test menunjukkan


t-test = -5.520, nilai p-value = 0,001. Keputusan yang diambil adalah Ho ditolak,
artinya ada perubahan sikap responden tentang bahaya minuman keras di desa
Blulukan Colomadu Karangayar sebelum dan sesudah dilakukan pendidikan
kesehatan.

PEMBAHASAN wajib belajar 9 tahun dan melanjutkan


Karakteristik responden tingkat SMA. Sekolah menengah Atas
Berdasarkan hasil penelitian di Daerah kecamatan Colomadu
diketahui lebih dari 50% responden banyak berdiri sehingga secara tidak
penelitian Berusia 16-18 tahun. Hal ini langsung dapat mempermudah remaja
tidak terlepas dari data demografi Desa desa Blulukan untuk melanjutkan
Blulukan tahun 2011 bahwa jumlah pendidikan SMA. Sugito (2007)
penduduk Desa Blulukan berdasarkan menyatakan remaja pada usia – usia
Usia, sebanyak 18% dari 1.441 jiwa SMA adalah ajang pencarian jati diri
adalah remaja. Triswanto (2007) usia untuk mengetahui siapakah sebenarnya
remaja sangat memerlukan kebebasan diri mereka sehingga hal ini dapat
emosional dan material. Kematangan mempengaruhi seorang remaja untuk
dalam bidang fisikal atau tubuh melakukan suatu tindakan yang
mendorong remaja untuk berdikari dan menyimpang dari norma – norma salah
bebas dalam mengambil keputusan satu seperti mencoba minum minuman
untuk dirinya, sehingga remaja terlepas keras. Dengan minum-minuman keras
dari emosi ibu, bapak dan keluarga remaja justru merasa hebat
termasuk kemugkinan dalam dibandingkan remaja lain yang tidak
melakukan tindakan mimum minuman mencoba minum-minuman keras.
keras. Yusuf (2006) menyatakan bahwa
Tingkat pendidikan responden remaja pada umumnya bergaul dengan
sebagian besar adalah siswa SMA. sesama mereka, karakteristik
Banyaknya responden bersekolah persahabatan remaja dipengaruhi oleh
SMA juga dipengaruhi oleh Usia kesamaan: usia, jenis kelamin dan ras.
siswa. Usia siswa yang banyak antara Kesamaan dalam menggunakan obat-
16-18 tahun adalah usia dimana obatan, merokok sangat berpengaruh
responden masuk dalam usia sekolah kuat dalam pemilihan teman. Remaja
tingkat SMA. Selain itu responden lebih banyak dan lebih suka berada di
juga melanjutkan dari pendidikan luar rumah dengan teman sebayanya.
8
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuandan Sikap Remaja Putra
Tentang Bahaya Minuman Kerasdi Desa Blulukan Colomadu Karangayar

Jika dapat dimengerti bahwa sikap, yang meneliti Alcohol consumption


pembicaraan, minat, penampilan dan and alcohol counselling behaviour
perilaku teman sebaya lebih besar among US medical students: cohort
pengaruhnya daripada keluarga study. Hasil penelitiannya
misalnya, jika remaja mengenakan menyimpulkan bahwa mahasiswa
model pakaian yang sama dengan kedokteran AS secara umum dalam
pakaian anggota kelompok yang mengkonsumsi minuman keras lebih
populer, maka kesempatan baginya rendah dari pada masyarakat pada
untuk dapat diterima oleh kelompok umumnya. Pentingnya pelatihan yang
menjadi lebih besar. Demikian pula lebih besar untuk terus menurunkan
bila anggota kelompok mencoba angka pengguna alkohol, dimana
minum alkohol, maka remaja faktor pengetahuan mahasiswa
cenderung mengikuti tanpa kedokteran dianggap lebih mengerti
memperdulikan akibatnya. mengenai masalah alkohol.
Hasil uji pre test diketahui
Pengetahuan remaja tentang bahaya kategori tinggi dan rendah mempunyai
minuman keras kelompok jumlah responden yang sama, masing-
eksperimen masing 50%. Setelah responden diberi
Hasil nilai terkecil pre test penyuluhan diketahui nilai
pengetahuan diperoleh dengan skor pengetahuan mempunyai nilai yang
terendah adalah 5 dan tertinggi 12, sama yaitu 50%. Tidak terjadinya
nilai rata-rata pada pre test adalah 8.30. perubahan ini dapat dipengaruhi oleh
Post test pengetahuan diperoleh nilai dasar penilaian yang menggunakan
terkecil sebesar 4 dengan nilai terbesar nilai rata-rata. Meskipun hasil hasil
adalah 12, nilai rata-rata sebesar 10.56. penelitian diketahui adanya
Perbedaan nilai rata-rata antara pre test peningkatan nilai rata-rata pada post
8,23 dan post test 8,19 menjadikan test, namun penilaian kategorisasi tetap
hasil uji menunjukkan tidak terdapat tidak berubah, dengan demikian
perbedaan yang signifikan antara pre jumlah responden kelompok perlakuan
test dan post test pengetahuan. Hasil tidak terjadi peningkatan pengetahuan.
penelitian ini sejalan Salakory (2012). Tidak terdapat peningkatan
Yang meneliti Hubungan Antara pengetahuan pada responden dapat
Pengetahuan Dan Sikap Tentang disebabkan adanya materi leflet yang
Mengkonsumsi Alkohol Dengan masih kurang mengenai sasaran. Isi
Tindakan Konsumsi Minuman materi di leflet sangat mempengaruhi
Beralkohol Pada Nelayan. Penelitian responden dalam meningkatkan
terhadap 58 nelayan di Belitung informasi pengetahuan. Penggunaan
mengenai Tindakan Konsumsi materi leflet yang menjadikan tidak
Minuman Beralkohol. Hasil penelitian adanya perubahan pengetahuan sejalan
disimpulkan tidak terdapat hubungan dengan penelitian yang dilakukan oleh
antara antara pengetahuan dan sikap Sulistyorini (2010) yang mengatakan
tentang mengkonsumsi alkohol dengan bahwa sedikitnya pengetahuan dengan
tindakan konsumsi minuman menggunakan media leaflet karena
beralkohol. tidak dapat memberikan informasi
Hasil penelitian ini berbeda yang mendalam tentang suatu hal dan
dengan hasil penelitian Frank (2008) hanya dapat digunakan oleh orang-
9
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuandan Sikap Remaja Putra
Tentang Bahaya Minuman Kerasdi Desa Blulukan Colomadu Karangayar

orang yang memiliki indra penglihatan Berdasarkan hasil penelitian


yang normal dan sehat. diketahui pre test mempunyai nilai rata
Penggunaan metode ceramah 8,16 dan post test menjadi 8,19. Pada
juga ternyata kurang kuat dalam kategori pengetahuan pre test, nilai
meningkatkan pengetahuan responden. pengetahuan tinggi sebesar 36,1% dan
Materi ceramah yang masih kurang pada post test meningkat menjadi
menarik jika dibandingkan dengan 41,5%. Peningkatan pengetahuan
metode penyuluhan lain seperti dengan kelompok kontrol dapat terjadi karena
menggunakan metode video. Dalam adanya interaksi kelompok kontrol
penggunaan video responden akan dengan kelompok perlakuan, dimana
dapat menyaksikan secara visual pada post test dilakukan 3 hari setelah
sehingga responden selain tertarik penyuluhan dilakukan.
dengan adanya gambar visual juga Menurut Notoadmojo (2007)
dapat memberikan informasi berupa bahwa peningkatan pengetahuan
suara yang lebih dinamis dimana seseorang dipengaruhi oleh faktor
dalam penggunaan video sumber informasi. Pada saat responden
informasi dapat bermacam-macam. bermain di rumah ataupun sebagai
Penggunaan metode film video sebagai teman sekolah memungkinkan
sarana penyuluhan seperti dalam terjadinya peningkatan pengatehuan
penelitian yang dilakukan oleh kelompok kontrol.
Dermawan (2008). Pemberian Pada acara pendidikan
pendidikan kesehatan agar lebih kesehatan, materi diberikan dengan
efektif, sesuai sasaran dan tujuan, metode ceramah, diskusi dan leflet.
maka diperlukan media yang menarik Proses pemberian dengan metode
dan lebih mudah diterima oleh sasaran ceramah dan adanya komunikasi dua
salah satu media yang dapat digunakan arah yaitu antara pemberi pendidikan
adalah media audiovisual. pendidikan kesehatan dan adanya pertanyaan dari
kesehatan dengan menggunakan media responden menjadikan pengetahuan
audiovisual efektif terhadap yang diberikan mudah dicerna. Oleh
kemampuan tentang merawat bayi baru karena itu adanya peningkatan nilai
lahir pada ibu pasca sectio caesaria. kuesioner dari responden menunjukkan
Wawan (2010) menyatakan adanya perbedaan pengetahuan antara
bahwa salah satu sumber pengetahuan sebelum diberi pendidikan kesehatan
adalah informasi. Semakin banyak dengan sesudah diberikan pendidikan
seseorang dapat mendapat informasi kesehatan. Menurut Azwar (2008)
yang dibutuhkan akan semakin banyak faktor yang mempengaruhi tingkat
pengetahuannya. Oleh karena itu pengetahuan seseorang berasal dari
pengetahuan responden kelompok informasi yang diterimanya, dengan
kontrol tidak berbeda dengan sumber informasi yang lebih banyak
kelompok kasus yang diberikan salah satunya berasal dari petugas
pendidikan kesehatan mengenai kesehatan akan meningkatkan
bahaya menuman keras. pengetahuan yang lebih luas.
Hasil penelitian yang dilakukan
Pengetahuan remaja tentang bahaya di lokasi penelitian pada kelompok
minuman keras kelompok kontrol kontrol yang menjadikan nilai rata-rata
pengetahuan responden meningkat
10
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuandan Sikap Remaja Putra
Tentang Bahaya Minuman Kerasdi Desa Blulukan Colomadu Karangayar

adalah adanya komunikasi antara Minum-Minuman Keras. Penelitian


responden kelompok kontrol dengan terhadap 50 remaja laki-laki mengenai
kelompok perlakuan, dimana kontrol diri dan perilaku minum
responden penelitiaan baik kelompok minuman keras diperoleh hasil ada
kontrol maupun kelompok perlakuan hubungan kontrol diri responden
adalah teman sekolah ataupun teman dengan perilaku minum minuman
bermain. Kondisi menjadikan adanya keras. Penelitian lain menengenai
peningkatan pengetahuan dari sikap dilakukan oleh Vargas (2011)
kelompok perlakuan kepada kelompok yang berjudul. Nursing students’
kontrol. attitudes towards alcohol, alcoholism
Faktor yang dapat menjadikan and alcoholics. Dalam penelitiannya
pengetahuan responden kelompok diketahui masih kurangya sikap yang
kontrol menurun adalah faktor baik pada siswa perawat minuman
pendidikan, dimana mayoritas keras. Hal ini disebabkan karena
pendidikan kelompok kontrol adalah kurangnya pemberian pendidikan
SMP. Latar belakang pendidikan kesehatan secara baik dan belum
responden dalam menyerap dimasukkan dalam kurikulum
pengetahuan sejalan dengan pendapat pendidikan masalah minuman keras.
Notoatmodjo (2003) yang menyatakan Wawan (2010) pengetahuan
bahwa pengaruh pendidikan terhadap dapat diubah dengan strategi informasi
perkembangan pribadi, bahwa pada kepada orang lain dengan pendidikan
umumnya pendidikan itu kesehatan dengan memberikan leflet.
mempertinggi taraf intelegensi Kelompok eksperimen yang mendapat
individu. pendidikan kesehatan menjadi lebih
A. Sikap remaja terhadap bahaya mengetahui seputar tentang bahaya
minuman keras kelompok minuman keras. Perbedaaan yang
perlakuan terjadi pada nilai sikap yang diperoleh
Hasil jawaban kuesioner pre test antara kelompok eksperimen dengan
sikap kelompok perlakuan kelompok kontrol adalah bahwa proses
menunjukkan nilai nilai rata-rata pembelajaran, dimana kelompok
sebesar 41,25 dan nilai rata-rata pos eksperimen setelah diadakan pre test,
test sebesar 45,11. Perbedaan nilai responden menerima pendidikan
rata-rata antara pre test dan post test kesehatan. Hasil observasi peneliti
menjadikan hasil uji menunjukkan selama proses pendidikan kesehatan
terdapat perbedaan yang signifikan berlangsung responden terlihat
sikap antara pre test dan post test. mengikuti semua informasi yang
Responden mengetahui sikap yang diberikan dari petugas kesehatan. Hasil
positif dan benar kemudian oleh dari post test mengenai sikap,
responden dipahami dan kemudian menunjukkan bahwa nilai rata-rata
responden membandingkan kebiasaan diperoleh menjadi naik. Hal ini
diri responden dalam menilai orang menunjukkan bahwa dengan
yang mempunyai kebiasaan minmum pengetahuan yang diterima, responden
minuman keras. Hasil penelitian ini kemudian mencerna dari informasi
berbeda dengan penelitian Indraprasti yang diberikan.
(2008) yang meneliti Kontrol Diri
Remaja Laki-Laki Dengan Perilaku
11
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuandan Sikap Remaja Putra
Tentang Bahaya Minuman Kerasdi Desa Blulukan Colomadu Karangayar

Sikap remaja terhadap bahaya Hasil penelitian Redmond (2008)


minuman keras kelompok kontrol yang meneliti mengenai An
Hasil penelitian nilai rata-rata Exploration Into The Drug And
sikap kelompok kontrol nilai pre test Alcohol Related Knowledge, Attitudes
sebesar 40,94 dan berubah menjadi And Behaviours Of Early School
41,55. Berdasarkan hasil pengujian Leavers Aged 15-20 Years In The West
dikatahui terdapat berbedaan yang of Ireland. Hasil penelitian
bermakna pada sikap responden.Hasil menunjukan pengetahuan tentang
wawancara terhadap responden akibat buruk dari obat terlarang dan
kelompok kontrol setelah diberikan alkohol masih kurang, demikian juga
post test namun sebelum diberikan sikap remaja terhadap obat terlarang
pendidikan kesehatan, diperoleh dan alkohol juga masih kurang.
keterangan bahwa kurun waktu 3 hari, Diperlukan upaya pemberian
setelah pre test responden belum pendidikan kesehatan secara
mendapatkan informasi bahaya komprehensif agar pengetahuan dan
minuman keras sehingga dapat sikap remaja semakin baik.
merubah sikap yang menjadi lebih baik
atau positif. Simpulan
Robbins (2003) yang
mengartikan sikap sebagai suatu 1. Tingkat pengetahuan remaja
pernyataan atau pertimbangan evaluatif tentang bahaya minuman keras
mengenai suatu obyek, orang atau kelompok perlakuan mempunyai
peristiwa dimana sikap meliputi tiga tingkat yang sama antara
komponen yaitu cognitive, affective pengetahuan tingi dan rendah.
dan behavior. Selain itu, untuk Seletah pendidikan kesehatant
mengubah sikap, yang perlu tetap pada tingkat antara
diperhatikan adalah kondisi belajar, pengetahuan tingi dan rendah.
dimana fasilitator dapat membantu Kelompok perlakuan pada pre
peserta untuk mengenal dan menyadari test banyak yang pada kategori
sikap lama sebelum mengikuti rendah, setelah post test terjadi
pendidikan kesehatan. peningkatan pengetahuan.
Pengaruh kelompok teman 2. Sikap remaja tentang bahaya
sebaya dengan perilaku yang tidak baik minuman keras kelompok
seperti melakukan minum-minuman perlakuan dan control banyak
keras beresiko kesehatan pada remaja yang positif. Sikap responden
dapat terjadi melalui mekanisme peer kelompok perlakuan pada post
sosialization, dengan arah pengaruh juga banyak yang positif,
berasal kelompok sebaya, artinya sedangkan kelompok control
ketika remaja bergabung dengan banyak yang negatif.
dengan kelompok sebayanya maka 3. Tidak terdapat pengaruh
seorang remaja akan dituntut untuk pendidikan kesehatan terhadap
berperilaku sama dengan tingkat pengetahuan sebelum dan
kelompoknya, sesuai dengan norma sesudah dilakukan pendidikan
yang dikembangkan oleh kelompok kesehatan dengan nilkai p-value
tersebut (Mu’tadin, 2006). = 0,091.
12
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuandan Sikap Remaja Putra
Tentang Bahaya Minuman Kerasdi Desa Blulukan Colomadu Karangayar

4. Terdapat pengaruh Adiktif). Balai Penerbit Fakultas


pendidikan kesehatan terhadap Kedokteran Universitas Indonesia,
tingkat perubahan sikap sesudah Jakarta.
dilakukan pendidikan kesehatan
dengan p-value = 0,001. Depkes RI, 2005. Metode penyuluhan
http://digilib.litbang.depkes.go.id/fi
Saran les/disk1/54/jkpkbppk-gdl-res-
1. Remaja 2009- badanlitba-2657-
Diharapkan remaja dapat merubah laporanj-g.pdf. Diperoleh tanggal
sikap terhadap minuman keras, 12 Desember
sehingga tidak sampai terjerumus 2012.http://peraturan.bc.perak.net/
sebagai pengguna minuman keras situs/default/files/ peraturan
2. Bagi masyarakat menteri perdagangan /2012/11/ m-
Diharapkan adanya peran aktif dag per 3.2012. pdf.
masyarkat untuk mengontrol Dermawan (2008) Efektifitas
perilaku remaja terutama dalam hal
minuman keras. Perlunya adanya Penggunaan Metode Diskusi
bimbingan dan penyuluhan yang dengan Media Ajar Jenis Leaflet
dilakukan di masjid dalam kegiatan Dalam Meningkatkan Hasil
pengajian mengenai bahaya Belajar Biologi Materi Pokok
minuman keras. Sistem Pencernaan pada Manusia
3. Institusi kesehatan pada Siswa Kelas XI SMA
institusi kesehaan dapat lebih
Sultan Fatah Wedung Demak.
berperan aktif memberikan
pendidikan kesehatan terhadap Tesis. Sarjana, IAIN Walisongo :
remaja khususnya tentang bahaya Semarang, Tidak Dipublikasikan.
minuman keras sepeti memberikan
penyuluhan pada saat kegiatan Mubarak ,W.I., & Nurul,C. 2006. Ilmu
karang taruna Keperawatan Komunitas 2. CV
4. Manfaat bagi instansi pendidikan Sagung Seto, Jakarta.
Diharapkan instansi pendidikan Nelson, 2002. Ilmu Kesehatan
lebih memberikan pendidikan Anak. Jakarta : EGC.
kepada mahasiswa untuk dapat
berperan aktif dalam masyarakat Notoatmodjo, S, 2005. Promosi
untuk memberikan penyuluhan Kesehatan dan Ilmu Perilaku.
khususnya tentang bahaya minuman Renika Cipta, Jakarta.
keras.
Notoatmodjo , Soekidjo., 2007.
Promosi Kesehatan dan Ilmu
DAFTAR PUSTAKA Perilaku. Renika Cipta, Jakarta.
Azwar, 2010. Sikap Manusia, Teori Notoatmodjo , Soekidjo., 2002.
dan Pengukurannya. Yogyakarta :
Vargas, Divane de 2011.Nursing
Hawari, D., 2003. Penyalahgunaan students’ attitudes towards alcohol,
dan Ketergantungan Napza alcoholism and alcoholics: A study
(Narkotika, Alkohol, dan Zat of a brazilian sample . Journal of
13
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Terhadap Pengetahuandan Sikap Remaja Putra
Tentang Bahaya Minuman Kerasdi Desa Blulukan Colomadu Karangayar

Nursing Education and Practice, Sulistyorini, A., (2010). Efektifitas


February 2012. Metode Ceramah dan Leaflet
www.sciedu.ca/journal/index.php/j Dalam Peningkatan Pengetahuan
nep/.../319‎ Remaja Tentang Seks Bebas di
SMA Negeri Ngrayun. Tesis.
Sulistyorini, A., (2010). Efektifitas Sarjana, UNMUH Ponorogo :
Metode Ceramah dan Leaflet Ponorogo, Tidak Dipublikasikan.
Dalam Peningkatan Pengetahuan
Remaja Tentang Seks Bebas di Redmond (2008) An Exploration Into
SMA Negeri Ngrayun. Tesis. The Drug And Alcohol Related
Sarjana, UNMUH Ponorogo : Knowledge, Attitudes And
Ponorogo, Tidak Dipublikasikan. Behaviours Of Early School
Leavers Aged 15-20 Years In
Triyanto, DB. 2004. Hubungan Antara The West of Ireland. BMJ
Orientasi Keagamaan dengan journal
Kecenderungan Merokok pada http://www.scielo.br/pdf/jped/v8
Remaja. Skripsi (tidak 4n1/en_v84n1a04.pdf (
diterbitkan). Surakarta: Fakultas
Psikologi Universitas
Muhammadiyah Surakarta.
Wika Setio Nugroho * Mahasiswa S-
Frank (2008) Alcohol consumption 1 Keperawatan FIK UMS
and alcohol counselling
behaviour among US medical H.M. Abi Muhlisin SKM.,M.Kep.**:
students: cohort study.BMJ Dosen FIK UMS
journal .
Noor Alis Setiyadi, SKM., MKM.**
Salakory (2012). Hubungan Antara :Dosen FIK UMS
Pengetahuan Dan Sikap Tentang
Mengkonsumsi Alkohol Dengan
Tindakan Konsumsi Minuman
Beralkohol Pada Nelayan di
Belitung

Anda mungkin juga menyukai