Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

ASUHAN KEBIDANAN KOMUNITAS


“SDGs KESEHATAN”
Dosen pengampu : Serilaila, M.PH

Oleh :
Fitria Nur Fadia P07124118196 Maulida Hayati P07124118210

Ghina Mahdiyah P07124118198 Miliani Nur P07124118212

Gita Putri A. P07124118200 Mukkaramah P07124118214

Iis Almaidah P0712118202 Nadilla Septiana P07124118216

Islahul Annisa P07124118204 Norafni Seri Utari P07124118219

Mailinda Sari P07124118206 Nufaisah Mustika R. P07124118221

Maudy M. J. P07124118208 Nur Ayu W. P07124118223

Nur Syifa S. P07124118225

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANJARMASIN

PRODI DIII KEBIDANAN SEMESTER IV A

2020

i
KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT karena berkat
rahmat dan hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah mata kuliah Asuhan
Kebidanan Komunitas “SDGs Kesehatan”. Tak lupa sholawat serta salam senantiasa
tercurahkan kepada junjungan kita Nabi Muhammad SAW yang telah membawa
risalah Islam yang penuh dengan ilmu pengetahuan.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Serilaila sebagai dosen
pembimbing yang telah membimbing kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna, oleh
karena itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna
sempurnanya makalah ini. Semoga makalah ini bisa bermanfaat bagi kita semua.

Banjarbaru, 28 Januari 2020

Kelompok

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................................1
A. Latar Belakang.............................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.......................................................................................................3
C. Tujuan.........................................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................................4
A. Pengertian SDGs..........................................................................................................4
B. Konsep SDGs..............................................................................................................5
C. Tujuan SDGs................................................................................................................6
D. Posisi Kesehatan Dalam Kerangka SDGs.......................................................................9
BAB III PENUTUP...............................................................................................................11
A. Kesimpulan................................................................................................................11
B. Saran..........................................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................12

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sebelum menggagas bagaimana implementasi Sustainable Development
Goals (SDGs) kedepan, akan lebih baik jika kita menengok sebentar ke
belakang, melihat pencapaian Millennium Development Goals (MDGs) di
Indonesia. Kita tahu, MDGs adalah sebuah paradigma pembangunan global
yang dideklarasikan oleh 189 negara anggota. Perserikatan Bangsa Bangsa
(PBB) pada bulan September 2000.

Sejak deklarasi tersebut negara-negara yang hadir bersepakat untuk


mengintegrasikan MDGs sebagai bahan pembangunan nasionalnya. Indonesia
sebagai salah satu Negara yang menandatangani deklarasi MDGs mempunyai
komitmen untuk melaksanakan MDGs dalam program-program pembangunan
yang di rancang, baik jangka pendek, menengah, maupun jangka panjang.
Bagaimana hasilnya? Seperti yang tercantum dalam laporan Pencapaian Tujuan
Pembangunan Millennium di Indonesia tahun 2011 (Bappenas, 2011)
disampaikan beberapa capaian pelaksanaan MDGs di Indonesia.

Pencapaian ini diindikasikan oleh angka kejadian dan tingkat


kematian, serta proporsi tuberkulosis yang ditemukan, diobati dan disembuhkan
dalam program DOTS. Kedua, tujuan MDGs yang telah

menunjukkan kemajuan signifikan dan diharapkan dapat tercapai pada


tahun 2015 (on-track) adalah (MDG 1), yaitu terdapat kemajuan yang sangat
besar dari indeks kedalaman kemiskinan, proporsi tenaga kerja yang berusaha
sendiri dan pekerja bebas keluarga terhadap total kesempatan kerja, dan
pervalensi balita dengan berat badan rendah/kekurangan gizi; (MDG 2), yaitu

1
APM SD, proporsi murid kelas 1 yang berhasil menamatkan sekolah dasar,
serta angka melek huruf penduduk usia 15-24 tahun, perempuan dan laki-laki
yang semuanya sudah mendekati 100 persen; (MDG 3), yaitu rasio APM
perempuan/laki-laki di tingkat SD/MI/Paket A, SMP/MTs/Paket B, dari
pendidikan tinggi yang hampir mendekati 100 persen serta kontribusi perempan
dalam pekerjaan upahan di sector non pertanian, dan proporsi kursi yang
diduduki perempuan di DPR yang meningkat; (MDG 4), yaitu penurunan yang
sudah mendekati dua pertiga angka kematian neonatal, bayi dan balita serta
proporsi anak usia 1 tahun yang mendapat imunisasi campak yang meningkat
pesat; (MDG 5), yaitu berupa peningkatan angka pemakaian kontasepsi bagi
perempuan menikah dengan menggunakan cara modern, penurunan angka
kelahiran remaja perempuan umur 15-19 tahun, peningkatan cakupan pelayanan
antenatal baik 1 maupun 4 kali kunjungan, dan penurunan kebutuhan KB yang
tidak terpenuhi (unmet need); (MDG 6), yaitu mengendalikan penyebaran dan
AIDS berupa peningkatan proporsi penduduk terinfeksi HIV lanjut yang
memiliki akses pada obat-obatan Antiretroviral (ARV).

Selain itu, pengendalian penyebaran dan mulai menurunkan jumlah kasus


baru malaria yang diindikasikan oleh peningkatan proporsi anak balita yang
tidur dengan kelambu ber-insektisida belum memadai dalam rangka
menurunkan jumlah kasus baru malaria; (MDG 7), yaitu berupa penurunan
konsumsi bahan perusak ozon, proporsi tangkapan ikan yang tidak melebihi
batas biologis yang aman, serta rasio luas kawasan lindung untuk menjaga
kelestarian keanekaragaman hayati terhadap total luas kawasan hutan dan rasio
kawasan lindung perairan terhadap total luas perairan territorial yang keduanya
meningkat; (MDG 8), yaitu berupa keberhasilan pengembangan system
keuangan dan perdagangan yang terbuka, berbasis peraturan, dapat diprediksi
dan tidak diskriminatif yang diindikasikan oleh rasio ekspor dan impor terhadap

2
PDB, rasio pinjaman terhadap simpanan di bank umum, dan rasio pinjaman di
BPR yang semuanya meningkat pesat.

Setelah pelaksanaan MDGs, mainstream agenda pembangunan


global dipandu oleh dokumen baru sebagai kelanjutan MDGs yang disebut
dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Meskipun saat ini dalam tahap
pembahasan, namun nampaknya dokumen SDGs yang akan dibahas pada akhir
September ini tidak akan banyak mengalami perubahan dari drfat yang sudah
ada. Artinya, bila komunitas masyarakat global bersepakat dengan konsep dan
berbagai indikator yang tertuang dalam dokumen yang sudah ada, maka SDGs
akan efektif diterapkan mulai tahun 2016 untuk 15 tahun kedepan, melanjutkan
MDGs yang akan berakhir pada tahun ini.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan SGDs?
2. Bagaimana konsep SGDs?
3. Apa saja tujuan SGDs?
4. Bagaimana posisi kesehatan dalam kerangka SGDs?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian SDGs.
2. Untuk mengetahui konsep SDGs.
3. Untuk mengetahui tujuan SDGs.
4. Untuk mengetahui bagaimana posisi kesehatan dalam kerangka SDGs.

3
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian SDGs
SDGs merupakan seperangkat tujuan, sasaran, dan indikator
pembangunan yang berkelanjutan yang bersifat universal. SDGs merupakan
kelanjutan dan perluasan dari Millennium Development Goals (MDGs) yang
telah dilakukan oleh negara  negara sejak 2001 hingga akhir 2015.

Pembangunan ekonomi memiliki hubungan dua arah dengan kesehatan.


Pembangunan ekonomi mempengaruhi kesehatan populasi, sebaliknya kesehatan
populasi mempengaruhi pembangunan ekonomi. Kesehatan merupakan sumber
daya yang diperlukan untuk pembangunan ekonomi. Tingkat kesehatan populasi
yang tinggi dapat meningkatkan produktifitas, meningkatkan pendapatan
keluarga yang secara agregat nasional yang meningkatkan Produk Domestik
Bruto per Kapita. Sebaliknya pembangunan ekonomi berpengaruh terhadap
kemampuan keberlanjutan sistem pendukung yang diperlukan bagi populasi
untuk menciptakan kesehatan dan kualitas hidup yang baik.

Pembangunan yang bijak bagi masyarakat adalah pembangunan yang


berkelanjutan. Pembangunan berkelanjutan ( Sustainable Development ) adalah
pembangunan yang bertujuan meningkatkan kualitas hidup orang diseluruh
dunia, baik dari generasi sekarang maupun yang akan datang, tanpa
mengekploitasi penggunaan sumber daya alam yang melebihi kapasitas dan daya
dukung bumi.

4
B. Konsep SDGs
Konsep SDG’s ini diperlukan sebagai kerangka pembangunan baru yang
mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDG’S. Terutama
berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000 mengenai isu
deplation sumber daya alam, kerusakan lingkungan, perubahan iklim semakin
krusial, perlindungan sosial, food and energy security, dan pembangunan yang
lebih berpihak pada kaum miskin. Hal ini dijelaskan oleh Dr. Ir. Rr. Endah
Murniningtyas, Msc, Deputi bidang sumber daya alam dan lingkungan hidup,
pada rapat pemikiran awal pengembangan konsep Sustainable Development
Goals (SDGS) : Kerangka Pembangunan Pasca 2015, Rabu (12/9) diruang SS
4. Rapat tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari berbagai
kementrian/lembaga.

Sustainable Development Goals (SDGS) ini menjadi salah satu isu yang
dibahas di KTT Rio. Oleh karenanya melalui rapat ini, Bappenas beserta
Kementrian/Lembaga lainnya dapat merumuskan suatu konsep penyusunan
indikator untuk SDGS ini. Ditambahkan oleh Dana A Kusuma, Staf Ahli
Menteri Lingkungan Hidup Bidang Perekonomian dan Pembangunan
Berkelanjutan, terkait dengan pengembangan konsep awal SDGs tersebut,
pembangunan ekonomi yang berkelanjutan pasca MDGs 2015 semestinya dapat
menjamin kelanjutan dari lingkunga hidup dan sumber daya alam.

Terutama yang berhubungan dengan masalah yang dihadapi oleh dunia


internasional kedepannya, yaitu ketahanan pangan, ketahanan energy dan
ketahanan air. Ketiga masalah tersebut sangat penting diperhatikan dalam
pengembangan konsep SDGs 2015.

5
C. Tujuan SDGs
1. Mengakhiri segala bentuk kemiskinan dimanapun
2. Mengakhiri kelaparan, mencapai ketahanan pangan dan menngkatkan gizi,
serta mendorong pertanian yang berkelanjutan
3. Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi semua
orang disegala usia
4. Menjamin pendidikan yang inklusif dan berkeadilan serta mendorong
kesempatan belajar seumur hidup bagi semua orang
5. Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita
6. Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang
berkelanjutan bagi semua orang
7. Menjamin akses energi yang terjangkau, terjamin, berkelanjutan dan
modern bagi semua orang
8. Mendorong pertumbuhan ekonomi yang terus menerus, inklusif dan
berkelanjutan, serta kesempatan kerja penuh dan produktif dan pekerjaan
yang layak bagi semua orang
9. Membangun infrastruktur yang berketahanan mendorong industrialisasi
yang inklusif dan berkelanjutan serta membina inovasi
10. Mengurangi kesenjangan di dalam dan antar negara
11. Menjadikan kota dan pemukiman manusia inklusif, aman, berketahanan,
dan berkelanjutan
12. Menjamin pola produksi dan konsusmi yang berkelanjutan
13. Mengambil tindakan segera untuk mengurangi perubahan iklim dan
dampaknya
14. Melestarikan dan menggunakan samudera, lautan, serta sumber daya laut
secara berkelanjutan untuk pembangunan berkelanjutan.

6
15. Melindungi, memperbarui, serta mendorong penggunaan ekosistem daratan
yang berkelanjutan, mengelola hutan secara berkelanjutan, memerangi
penggurunan, menghentikan dan memulihkan degradasi tanah, serta
menghentikan kerugian keanekaragaman hayati
16. Mendorong masyarakat yang damai dan inklusif untuk pembangunan
berkelanjutan, menyediakan akses keadilan bagi semua orang, serta
membangun institusi yang efektif, akuntabel, dan inklusif diseluruh
tingkatan
17. Memperkuat perangkat  perangkat implentasi (means of implementation)
dan merevitalisasi kemitraan global untuk pembangunan berkelanjutan.
a. Tujuan TPB
Tujuan 3 TPB ( Tujuan Pembangunan Berkelanjutan) adalah
menjamin kehidupan yang sehat dan meningkatkan kesejahteraan
seluruh penduduk semua usia. Untuk mencapai kehidupan sehat dan
sejahtera pada tahun 2030, ditetapkan 13 . yang diukur melalui 50
indikator. .-. tersebut terdiri dari penurunan kematian ibu dan bayi,
mengurangi kesakitan dan kematian akibat penyakit menular dan tidak
menular, pencegahan penyalahgunaan zat, menjamin akses layanan
kesehatan seksual dan reproduksi, meningkatkan cakupan kesehatan
universal, penguatan pelaksanaan pengendalian tembakau (tobacco
control), pengembangan dan penelitian vaksin dan obat, serta
peningkatan pembiayaan kesehatan. Upaya-upaya yang dilakukan untuk
mencapai .-. tersebut dijabarkan pada kebijakan, program dan kegiatan
yang akan dilakukan oleh pemerintah maupun organisasi
nonpemerintah.

7
b. Kebijakan TPB

Kebijakan Tujuan 3. Untuk mewujudkan Tujuan 3 Kehidupan


Sehat dan Sejahtera didasarkan pada strategi meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat dengan arah kebijakan yaitu :

1). Peningkatan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS)


2). Peningkatan penganekaragaman dan keamanan pangan (termasuk
olahan)
3). Peningkatan pelayanan Medis, rehab medis, rehab sosial dan
dukungan dari masyarakat bagi penderita gangguan jiwa
4). Peningkatan aksebilitas dan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

c. Program TPB

Program Tujuan 3. Memperhatikan tujuan dan . serta arah


kebijakan TPB tujuan 3, program dan kegiatan yang akan dilaksanakan,
mencakup:

1). Pelayanan kesehatan yang bermutu dan peningkatan gizi yang


berkualitas bagi ibu dan anak
2). Penguatan sarana, prasarana dan sistem rujukan pelayanan
kesehatan, baik pelayanan dasar dan rujukan
3). Penyehatan lingkungan
4). Peningkatan ketersediaan farmasi dan alat kesehatan
5). Pencegahan dan pengendalian penyakit menular dan tidak menular
6). Rehabilitasi penyalahgunaan NAPZA
7). Pelayanan KB bagi perempuan usia reproduksi
8). Pelayanan kesehatan reproduksi bagi perempuan usia reproduksi,
termasuk remaja
9). Peningkatan ketersediaan SDM kesehatan

8
D. Posisi Kesehatan Dalam Kerangka SDGs.
1. Perhatian Khusus Sektor Kesehatan
a. Meakhiri Kelaparan, Mencapai ketahanan pangan, meningkatkan gizi,
serta mendorong pertanian yang berkelanjutan
b. Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi
semua orang disegala usia
c. Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan
perempuan
d. Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang
berkelanjutan bagi semua orang
2. Gizi Dalam kerangka SDGs
Tujuannya untuk menanggulangi kelaparan dan kemiskinan, mengakhiri
kelaparan, mencapai ketahanan pangan, dan meningkatkan gizi serta
mendorong pertanian yang berkelanjutan. (tujuan nomor 2)
a. Pada Tahun 2030, mengakhiri kelaparan dan menjamin akses pangan
yang aman, bergizi, dan mencukupi bagi semua orang, khususnya
masyarakat miskin dan rentan termasuk bayi, disepanjang tahun.
b. Pada Tahun 2030, mengakhiri segala bentuk malnutris, termasuk
mencapai target internasional 2025 untuk penurunan stunting dan wasting
pada balita dan mengatasi kebutuhan gizi remaja perempuan, wanita
hamil dan menyusui, serta lansia.

3. Kesehatan Dalam Kerangka SDGs


Seluruh Isu Kesehatan Diintegrasikan dalam satu tujuan ( No. 3 ) upaya
pencapaian harus terintegrasi.

9
a. Menjamin kehidupan yang sehat dan mendorong kesejahteraan bagi
semua oranga disegala usia. (Tujuan nomor 3)
Unfinished business :
1). Penurunan AKI, AKBa, AKN
2). HIV /AIDS, TB, malaria
3). Akses kesehatan reproduksi (termasuk KB, ASFR)

Perhatian baru :
1). Kematian akibat PTM (Penyakit Tidak Menular)
2). Penyalah ginnaan narkotika dan alkohol
3). Kecelakan lalu lintas
4). Universal Health Coverage
5). Kontaminasi dan polusi air, udara, tanah
6). Penanganan krisis dan kegawatdaruratan
b. Menjamin kesetaraan gender serta memberdayakan seluruh wanita dan
perempuan (tujuan nomor 5)
1). Sunat perempuan (Female Genital Multilation)
2). Akses kepada pelayanan kesehatan reproduksi termasuk KB
3). Pendidikan dan informasi kesehatan seksual dan reproduksi pada
wanita dan remaja
c. Menjamin ketersediaan dan pengelolaan air serta sanitasi yang
berkelaanjutan bagi semua orang (tujuan nomor 6)
Perilaku hidup bersih dan sehat terkait :
1). Akses kepada air bersih
2). Akses sanitasi dasar

10
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sustainable Development Goals (SDGs) , yaitu sebuah dokumen yang akan
menjadi sebuah acuan dalam kerangka pembangunan dan perundingan negara-
negara di dunia. Konsep SDG’s diperlukan sebagai kerangka pembangunan
baru yang mengakomodasi semua perubahan yang terjadi pasca 2015-MDG’S.
Terutama berkaitan dengan perubahan situasi dunia sejak tahun 2000.

Pembangunan ekonomi memiliki hubungan dua arah dengan kesehatan.


Pembangunan ekonomi mempengaruhi kesehatan populasi, sebaliknya
kesehatan populasi mempengaruhi pembangunan ekonomi. Kesehatan
merupakan sumber daya yang diperlukan untuk pembangunan ekonomi.

B. Saran
Penulis mengharapkan agar mahasiswa dapat mengetahui dan
memanfaatkan makalah ini untuk menambah wawasan untuk mengetahui
tentang Kelanjutan dari MDGs ke SDGs.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/31585589/KESEHATAN_DALAM_KERANGKA_SUSTAINA
BLE_DEVELOPMENT_GOALS_SDGs diakses pada 30 Januari 2020 Jam 12.34

https://www.academia.edu/37036513/SDGs_SUSTAINABLE_DEVELOPMENT_GOALS_
SDGS diakses pada 30 Januari 2020 Jam 12.26

http://theicph.com/id_ID/id_ID/icph/sustainable-development-goals/ 30 Januari 2020 Jam


13.25

12

Anda mungkin juga menyukai