55 108 1 SM PDF
55 108 1 SM PDF
Jurusan Teknik Arsitektur, Fakultas Teknik, Universitas Halu Oleo Jalan H.E.A Mokodompit Kendari
Muzakum@yahoo.com
Abstract
Measurement tools service quality is using Serv Quality Method. In this study, we tried to see different gap
between students' perceptions of employee performance with the level of interest/expectations of students to an
existing service using five indicators Serv Quality. Aspects studied is, reliability aspects, responsiveness aspect,
assurance Aspects, empathy aspects, and the tangibles aspects. SBA research object because they become the
frontline in shaping the image of the ministry in Program vocational UI.
The method used in this research is descriptive analysis method with quantitative approach., ie research that
describes a data collection on the observations that have been made. This research activity is a continuation of
research since the first semester of 2014/2015 to the first semester of 2015/2016. The population in this study
is that students of Administration UI vocational program. Based on the results of this study concluded that there
is still a big gap to the five dimensions of Quality Serv.
arsitek. Seperti yang diungkap Bernard satu sama lain atau tetap utuh (Triyadi, dkk.,
Rudofdky bahwa arsitektur vernakular dibuat 2009).Untuk menghasilkan bentuk bangunan
oleh orang-orang biasa. Berlawanan dengan yang tahan gempa, perlu dipikirkan bentuk
arsitektur yang dirancang oleh seorang konfigurasi bangunannya. Bentuk konfigurasi
arsitek yang lahir melalui proses pendidikan struktur bangunan yang cocok untuk
formal, pengetahuan mengenai bangunan menahan gaya lateral dinamik gempa, sebagai
pada arsitektur vernakular hanyalah muncul berikut; 1). Kekakuan antar tingkat bangunan
dari sang perancang otodidak yang diperoleh seragam atau mendekati seragam; 2). Sistem
dan disalurkan melalui tradisi lokal semata sambungan benar-benar rigid dan kaku; 3).
dan biasanya berdasarkan trial and error yang Struktur bangunan harus lengkap yaitu ada
diturunkan dari generasi ke generasi sloof, kolom dan ring balk dengan ikatan
(Suharjanto, 2011). Arsitektur vernakular sambungan yang kaku dan homogen
yaitu arsitektur yang tumbuh dan (Purwanto dan Gayatri, 2007).
berkembang dari arsitektur rakyat serta Material yang digunakan pada
dibangun oleh tukang yang berdasarkan bangunan vernakular di Jawa Barat bagian
pengalaman, serta merupakan jawaban atas Selatan dalam merespon gempa ditunjukkan
setting lingkungan tempat bangunan tersebut dengan: 1) struktur bangunan yang terdiri
berada dan selalu membuka untuk terjadinya dari kolom, balok lantai, balok ring, dan lain-
transformasi (Turan, 1990). Keangkuhan dan lain, tersusun menjadi konfigurasi struktur
keegoisan akademis seorang arsitek terdidik rangka utama, ditambah rangka untuk
yang sering dianggap moderen dan tidak mau menempelkan dinding yang sekaligus
berdialog dengan tukang bangunan akan menyatu dengan struktur utama yang turut
membuat perkembangan arsitektur mandeg. menyumbangkan kekakuan secara
Penelitian ini bertujuan untuk menemukenali keseluruhan. Hal ini menyebabkan konfigurasi
potensi lokal yang berkaitan dengan bangunan secara keseluruhan menjadi
pengetahuan tukang bangunan mengenai struktur box. Struktur box tersebut adalah
sloof. salah satu struktur yang elastis, ductile
KAJIAN PUSTAKA terhadap gempa, 2) pondasi bangunan yang
Gempa dan Bangunan Vernakular berupa umpak batu ternyata sangat sesuai
Sistem dan struktur bangunan untuk bangunan yang mempunyai rangka
merupakan sistem struktur bangunan yang bangunan yang solid dan kaku, bila terjadi
terintegrasi dan solid. Konfigurasi kolom, gempa bangunan tetap utuh hanya bergeser
rangka dinding bangunan, sistem rangka posisinya, 3) seluruh material struktur utama
lantai, rangka langit-langit, dan rangka atap adalah menggunakan kayu, termasuk dalam
membentuk satu kesatuan yang cukup kaku struktur bangunan ringan yang mempunyai
tetapi masih dapat bergerak apabila terjadi sifat elastis dan liat (Harapan dan Triyadi,
goncangan gempa dan tidak akan terlepas 2008).
96
Sloof dan Identifikasi Kearifan Lokal di Kalangan Pekerja Bangunan
Muhammad Zakaria Umar
Volume 4 Nomor 1 ,pp 95-106
97
Sloof dan Identifikasi Kearifan Lokal di Kalangan Pekerja Bangunan
Muhammad Zakaria Umar
Volume 4 Nomor 1 ,pp 95-106
disimpulkan struktur tersebut stabil dan selama ini rumah yang rusak tersebut
apabila terjadi penurunan sebesar 2 cm atau langsung dirobohkan saja tanpa dicarikan
1/100 x L sloof (L sloof = 200 cm) maka solusi perbaikannya yang lebih hemat dan
struktur masih stabil dan sambungan- cepat (Yustisia, dkk., 2014). Peningkatan
sambungan masih utuh. Apabila terjadi keahlian tukang dan buruh bangunan dalam
penurunan 4 cm atau 1/50 x L sloof ( L sloof membangun rumah sederhana aman gempa
= 200 cm ) maka terjadi keretakan pada sloof bumi di Kota Palu sebagai berikut: 1). Belum
dan pergoyangan pada sambungan kolom tersosialisasinya tata cara membangun rumah
pedestal dengan kolom. Penurunan tidak sederhana yang aman gempa di kalangan
boleh sampai 1/50 x L sloof dimana pada tukang dan buruh bangunan di kota Palu; 2).
kondisi ini struktur menjadi tidak stabil Tidak seragamnya keahlian tukang dan buruh
(Suwono, dkk. Tanpa Tahun). bangunan di kota Palu dalam pelaksanaan
Berdasarkan uraian di atas dapat proyek bangunan; 3). Rendahnya daya saing
disimpulkan bahwa sloof dalam pembuatannya tukang dan buruh bangunan di kota Palu
berprinsip kaku tetapi juga lentur, sloof dan dalam memperoleh proyek bangunan di kota
pondasi merupakan komponen yang wajib Palu, jika dibandingkan dengan tukang dan
terangkai, dan penurunan sloof dan pondasi buruh bangunan dari luar provinsi Sulawesi
yang diizinkan adalah 1/50 x L sloof. Tengah; 4). Kelompok tukang dan buruh
Pengetahuan Tukang Bangunan bangunan menganggap bahwa bangunan
Program Pelatihan Kepada Tukang rumah sederhana tidak memerlukan
Lokal Dalam Rekonstruksi Rumah Pasca pendetailan struktur yang baik dan dalam
Gempa Pada Nagari-Nagari Di Kabupaten pelaksanaannya cukup mengikuti perintah
Pasaman (Pembangunan Rumah Yang Sesuai dari pemilik dan pelaksana proyek; 5).
Dengan Persyaratan Pokok Rumah Aman Menularkan pengetahuan tentang tata cara
Gempa) sebagai berikut: 1). Sebagian besar membangun rumah sederhana aman gempa
mendapatkan ilmu pertukangan secara turun kepada kelompok tukang bangunan lainnya
temurun dan tidak mempunyai dasar ilmu di (Luthfiah, dkk., 2013).
bidang Rekayasa Struktur; 2). Tukang lokal Berdasarkan uraian di atas dapat
sebagai ujung tombak pembangunan disimpulkan bahwa pengetahuan tukang
perumahan di masyarakat, memang sudah bangunan perlu ditingkatkan karena tukang
seharusnya mendapatkan perhatian lebih sebagai ujung tombak pembangunan
karena di tangan merekalah ditentukan perumahan di masyarakat.
kekuatan struktur yang didirikan terutama
membangun rumah yang aman terhadap METODE PENELITIAN
gempa; dan 3). Pelatihan ini bermanfaat bagi Penelitian ini dilakukan di Kota Kendari
tukang-tukang lokal untuk serta memperbaiki Provinsi Sulawesi Tenggara Indonesia. Jenis
rumah yang rusak akibat gempa, karena penelitian yang digunakan adalah kualitatif
98
Sloof dan Identifikasi Kearifan Lokal di Kalangan Pekerja Bangunan
Muhammad Zakaria Umar
Volume 4 Nomor 1 ,pp 95-106
dengan pendekatan deskriptif terhadap juga lentur, ada di tabel (1). Prinsip-prinsip
tukang bangunan dalam membuat sloof. kaku ada di kategori sloof sebagai berikut:
Obyek arsitektural yang dipilih adalah sloof pengertian sloof, fungsi sloof, rumus dimensi
rumah berlantai satu dan sloof rumah sloof, campuran sloof, hubungan sloof dengan
berlantai dua. Kriteria sloof yang dipilih pondasi, sloof lebih tinggi daripada pondasi,
adalah sloof sedang dalam proses pengerjaan letak sloof di atas pondasi, dan rabat lantai di
dan sloof yang telah selesai proses bawah sloof. Prinsip-prinsip lentur ada di
pengerjaannya terhadap kekakuan dan kategori sloof sebagai berikut: letak besi
kelenturan. Metode pengumpulan data tulangan sloof terhadap besi tulangan kolom
dilakukan dengan cara observasi terhadap dan ringbalk, dimensi besi tulangan sloof
sloof dan diskusi mendalam terhadap tukang untuk rumah berlantai 1 dan 2, pengertian
bangunan. Data dianalisis dengan cara besi behel, letak besi behel, fungsi tekukkan
tabulasi data dalam bentuk matriks kemudian pada besi behel, dimensi besi behel dan ukuran
dianalisis dengan teknik triangulasi, isi, dan besi tulangannya, jarak ukuran antar besi
intrepetasi. behel pada sloof, fungsi angkur pada sloof,
HASIL bentuk besi behel segitiga, dan urutan
Pengetahuan tukang bangunan mengenai mencampur di sloof.
pembuatan sloof adalah berprinsip kaku tetapi
Tabel 1. Pengetahuan Tukang Bangunan Mengenai Sloof (Sumber: Hasil analisis, 2016)
99
Sloof dan Identifikasi Kearifan Lokal di Kalangan Pekerja Bangunan
Muhammad Zakaria Umar
Volume 4 Nomor 1 ,pp 95-106
100
Sloof dan Identifikasi Kearifan Lokal di Kalangan Pekerja Bangunan
Muhammad Zakaria Umar
Volume 4 Nomor 1 ,pp 95-106
Sloof
Gambar 1. Sloof pada bangunan Sekolah Internasional di THR Kendari (Sumber: Hasil dokumentasi pribadi, 2015)
Sloof dan pondasi adalah satu paket. Satu tidak perlu diisi dengan mortar. Apabila jarak
paket artinya sloof dan pondasi tidak bisa batu tidak berdekatan maka batu perlu diisi
dipisahkan, karena rumah mempunyai beban dengan mortar. Berdasarkan kekuatan yaitu
yang berat (tulangan besi, beton, baja, kayu, apabila tidak memakai mortar maka kekuatan
dan sebagainya). Sloof dan pondasi berfungsi pondasi tidak ada. Batu gunung yang disusun
untuk menahan beban dinding. Apabila sloof perlu memakai mortar sebagai perekat agar
patah maka ada pondasi yang menopang lengket satu sama lainnya. Perbandingan
dinding. Pondasi juga berfungsi untuk mortar untuk pondasi adalah 1:3; 1:4; dan 1:5.
menahan besi sloof agar tidak mudah Plesteran mortar yang paling baik
berkarat, ada gambar (2). Kedalaman angkur perbandingannya adalah 1:4 karena mudah
yang di tanam di dalam pondasi adalah ½ kering, pondasi kokoh, dan pondasi tidak
tinggi pondasi. Plesteran mortar untuk mudah retak atau patah. Mortar dengan
pondasi bisa dilakukan atau tidak bisa perbandingan 1:1 dan 1:2 selain tidak efisien
dilakukan berdasarkan jarak batu dan juga dapat membuat pondasi mudah patah.
kekuatan pondasi. Berdasarkan jarak batu Apabila bentuk batu gunungnya besar maka
yaitu apabila jarak batu saling berdekatan ketebalan campurannya juga tebal yaitu 3 cm.
Sloof
Pasangan Pondasi
Gunung
Gambar 2. Sloof dan pondasi adalah satu paket di Sekolah Internasional THR Kendari (Sumber: Hasil dokumentasi pribadi, 2015).
101
Sloof dan Identifikasi Kearifan Lokal di Kalangan Pekerja Bangunan
Muhammad Zakaria Umar
Volume 4 Nomor 1 ,pp 95-106
Sloof dan pondasi saling menempel fleksibel adalah bagian struktur yang
karena campuran cor (ada bahan semennya) karakteristiknya kekakuan yang kurang dan
dan besi tulangan yang diikat dengan behel mempunyai bentuk yang dapat menjawab
kemudian dibungkus dengan campuran. Jarak perubahan beban (Tangaro, dkk., 2005).
ukuran antar behel adalah 5-20 cm, dengan Prinsip utama bangunan tahan gempa adalah
jarak tersebut sloof sudah kokoh. Apabila adanya kesatuan dari struktur bangunan,
jarak antar behel adalah 5 cm maka semua unsur bekerja bersama-sama sebagai
penggunaan besi behel menjadi tidak efisien. satu kesatuan, jadi tidak bekerja secara
Ukuran jarak behel paling pendek adalah 15 terpisah (Ismail, 2010). Jadi lentur adalah
cm dan paling panjang 20 cm. Sloof lebih kemampuan untuk mengalami perubahan
tinggi daripada pondasi bila diperlukan. elastis terhadap perubahan beban dan
Alasan sloof bisa lebih tinggi daripada bersinergi dengan unsur-unsur dari struktur
pasangan batu gunung karena sloof sebagai bangunan.
tempat dudukan batu merah tidak disesuaikan Posisi besi tulangan ringbalk dan besi
dengan tingginya pondasi. Alasan sloof tidak tulangan sloof terhadap besi tulangan kolom
bisa lebih tinggi daripada pasangan batu adalah besi tulangan kolom yang masuk ke
gunung karena tidak ekonomis. Rabat lantai dalam besi tulangan sloof dan ringbalk. Letak
di bawah sloof tidak kokoh. Perletakan rabat seperti itu karena posisi besi tulangan kolom
lantai tidak perlu di bawah sloof karena rabat dalam keadaan berdiri dan kolom diikat oleh
lantai tidak ada penyangganya. Rabat lantai di sloof. Letak besi tulangan ringbalk terhadap
bawah sloof bisa ditempatkan apabila besi tulangan kolom adalah besi tulangan
tulangan besi sloof dikeluarkan dari selimut ringbalk masuk ke dalam besi kolom. Letak
cor agar saling mengkait dengan rabat lantai. seperti itu karena besi tulangan ringbalklah
Rabat lantai yang baik yaitu perlu yang menahan besi tulangan kolom. Besi
ditempatkan di atas sloof agar saling behel adalah besi yang sudah terbentuk atau
menempel di dinding. Rabat lantai bisa cincin pengikat tulangan besi yang berbentuk
ditempatkan jauh di atas sloof tetapi jarak empat sudut. Besi behel ada di sloof, kolom,
ketinggian dinding berkurang. ringbalk, dan balok latei. Besi tulangan perlu
lebih besar ukurannya dari pada besi behel
Prinsip-prinsip Lentur di Sloof agar kekuatan semakin kuat dan besi tulangan
Kelenturan adalah kemampuan untuk adalah tulang punggung dari tiang bangunan,
mengalami lentur yang cukup besar tanpa ada di gambar (3). Ukuran besi tulangan yaitu
runtuh (Ditjen Cipta Karya, 2006). Kelenturan 8", 10", 12", dan 14." Fungsi besi tulangan
adalah kemampuan untuk mengalami adalah menjaga beban dari dinding. Di rumah
perubahan elastis sehingga struktur akan yang bertingkat dua dimensi behelnya adalah
mempunyai resistensi seismik yang lebar behel 20 cm, panjang behel 40-50 cm,
meningkat (Schueller, 1989). Struktur yang dan ditambahkan tulangan besi di tiap tengah-
102
Sloof dan Identifikasi Kearifan Lokal di Kalangan Pekerja Bangunan
Muhammad Zakaria Umar
Volume 4 Nomor 1 ,pp 95-106
Behel
Besi Tulangan
Gambar 3. Besi behel sloof di Sekolah Internasional THR Kendari (Sumber: Hasil dokumentasi pribadi, 2015).
Prinsip pembesian adalah semakin dekat jarak isi campuran daripada besi tulangan.
besi behel semakin kuat pula kekuatan Campuran cor pada besi behel yang berbentuk
betonnya. Jarak antar besi behel adalah segitiga tidak kuat dan mudah retak. Bentuk
tukang yang menentukan. Ukuran besi behel besi behel segitiga biasanya digunakan di
disesuaikan dengan kemampuan ekonomi perumahan masyarakat, seperti di kolom,
penghuni rumah. Jarak antar besi behel pada sloof, dan ringbalk karena kuat dan ekonomis.
umumnya adalah 15 cm. Ujung besi behel Bentuk behel segitiga kekuatannya sama
yang ditekuk (dibengkokkan) berfungsi agar dengan kekuatan bentuk behel segiempat bila
besi tulangan lentur, besi tulangan tetap tidak digunakan untuk bangunan rumah sederhana
bergerak ditempatnya, campuran cor saling tidak bertingkat. Bentuk behel segitiga bisa
mengikat dengan besi behel, besi behel tidak digunakan di rumah bertingkat dua, dengan
mudah terlepas dari beton, dan besi behel syarat bentuk behel segiempat digunakan
saling menyatu dengan beton. Kekuatan pada pada lantai satu sedangkan bentuk besi behel
besi behel ada di tekukkan tersebut. Fungsi segitiga digunakan pada lantai dua.
angkur yang bagian bawahnya dibengkokkan Sloof yang baik bila dicampur (diaduk) proses
(ditekuk) adalah agar besi angkur tidak mudah urut-urutannya adalah 3 ember kerikil, 1
lepas dari campurannya, agar angkur ember semen, dan 2 ember pasir.
menempel erat di cornya, dan agar tidak Perbandingan cor ini berlaku juga untuk
mudah tercabut atau tidak mudah bergerak. rumah dengan jumlah tingkat lantai yang
Kekuatan besi behel yang berbentuk segitiga banyak.Campuran yang baik yaitu apabila
adalah kurang kuat. Apabila bentuk besi behel jumlah kerikilnya lebih banyak daripada
segitiga diberi campuran, maka sisi-sisi sudut jumlah semen dan pasir. Ukuran batu split
lancip bagian atasnya kosong atau lebih tebal yang baik untuk digunakan sebagai bahan
103
Sloof dan Identifikasi Kearifan Lokal di Kalangan Pekerja Bangunan
Muhammad Zakaria Umar
Volume 4 Nomor 1 ,pp 95-106
campuran yaitu 2/3 atau 2/4. Apabila pasir berkaitan dengan pengetahuan tukang
terlebih dahulu yang diaduk dengan semen bangunan dalam membuat sloof yaitu
maka batu kerikil/split tidak saling mengikat berprinsip kaku tetapi juga lentur guna
dengan semen dan pasir. Cor yang sedang merespon bencana alam gempa bumi.
diaduk bisa juga proses urut-urutan Pengetahuan tukang bangunan mengenai
adukannya adalah semen terlebih dahulu, bentuk behel segitiga pada sloof mempunyai
selanjutnya pasir, dan kerikil. Apabila kerikil keunikan sendiri.
dan pasir terlebih dahulu yang diaduk maka
proses larutnya semen akan lama. B. Saran
Penelitian ini dapat dilanjutkan untuk
KESIMPULAN DAN SARAN meneliti pengetahuan tukang bangunan
A. Kesimpulan mengenai bentuk behel segitiga pada sloof.
Penelitian ini disimpulkan bahwa
untuk menemukenali potensi lokal yang
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 2011. Bagaimana Membangun Rumah Dua Lantai?. Tugas Struktur Utilitas II PSD II Desain
Arsitektur – Undip, (Online), (http://scholar.google.co.id, akses tanggal 26 Pebruari 2016). (KP)
Core, S. 2012. Syarat-syarat Struktur Bangunan Gedung Beton Bertulang Lantai Banyak.((Online),
http://sawalbank.blogspot.co.id/, akses tanggal 12-03-2016). (PB)
Ditjen Cipta Karya, 2006. Pedoman Teknis Rumah dan Bangunan Gedung Tahan Gempa dilengkapi
dengan Metode dan Cara Perbaikan Kerusakan, ((Online), http://scholar.google.co.id, akses tanggal 26
Pebruari 2016). (PB)
Gayatri, C., S., dan Purwanto, L., M., F. 2007. Arsitektur Vernakular Nabire dan Kondisi Nabire Pasca
Gempa, ((Online), Dimensi Teknik Arsitektur Vol. 35, No. 1, Juli: 13-22, (http://scholar.google.co.id,
akses tanggal 26 Pebruari 2016). (KP)
Harapan, A., dan Triyadi, S. 2008. Kearifan Lokal Rumah Vernakular di Jawa Barat Bagian Selatan
Dalam Merespon Gempa, ((Online), Jurnal Sains dan Teknologi EMAS, Vol. 18, No.2, Mei,
http://scholar.google.co.id, akses tanggal 26 Pebruari 2016). (KP)
104
Sloof dan Identifikasi Kearifan Lokal di Kalangan Pekerja Bangunan
Muhammad Zakaria Umar
Volume 4 Nomor 1 ,pp 95-106
Hartatik, Setijanti, P., Silas, J., Firmaningtiyas, S., 2012. Eksistensi Rumah Tradisional Padang Dalam
Menghadapi Perubahan Iklim dan Tantangan Jaman, ((Online), Simposium Nasional RAPI XI FT
UMS, http://scholar.google.co.id, akses tanggal 26 Pebruari 2016). (KP)
Ismail, F., A. 2010. Studi Pengaruh Pemasangan Angkur dari Kolom ke Dinding Bata pada Rumah
Sederhana Akibat Beban Gempa. ((Online), Volume 6 No. 1, Februari, ((Online),
http://scholar.google.co.id, akses tanggal 26 Pebruari 2016). (PB)
Luthfiah, Amir, F., dan Martini. 2013. Peningkatan Keahlian Tukang dan Buruh Bangunan
dalam Membangun Rumah Sederhana Aman Gempa di Kota Palu. Mektek. ((Online), Tahun XV
No. 1, Januari, http://scholar.google.co.id, akses tanggal 26 Pebruari 2016). (KP)
Pramitasari, P., H., Iyati, W. 2011. Pengaruh Desain Arsitektur Vernakular Kampung Naga Terhadap
Kultur Sosial Masyarakatnya. Prosiding Seminar Nasional The Local Tripod akrab lingkungan, kearifan
Lokal, dan Kemandirian. ((Online), Malang 26 Maret, http://scholar.google.co.id, akses tanggal 07
Pebruari 2016). (P)
Raharjo, C., Limanto, S., Suwono, J., S., dan Wuisan, D. 2013. Konstruksi Pondasi Tapak dan Sloof
Pada Struktur Bawah Rumah Sederhana Satu Lantai. Konferensi Nasional Teknik Sipil 7 (KoNTekS 7).
((Online), Surakarta, 24-26 Oktober, http://scholar.google.co.id, akses tanggal 26 Pebruari 2016).
(KP)
Schueller, W. 1989. Struktur Bangunan Bertingkat Tinggi. Cetakan pertama. PT. ERESCO:
Bandung. (PB)
Setiawan, B., Widodo, S., Nugroho, M., S., P. 2007. Perancangan Gedung Sekolah Tahan Gempa Di
Cabang Muhammadiyah Wesi Klaten, ((Online), Warta, Vol .10, No. 1, Maret: 53-61,
http://scholar.google.co.id, akses tanggal 26 Pebruari 2016). (KP)
Soehardjono, A., Dewi, I., C., Dewi, S., M. 2012. Sloof Pracetak Dari Bambu Komposit. Jurnal Rekayasa
Sipil, ((Online), Volume 6, No. 1, ((Online), http://scholar.google.co.id, akses tanggal 26 Pebruari
2016). (PB)
Suharjanto, G. 2011. Membandingkan Istilah Arsitektur Tradisonal Versus Arsitektur Tradisional Versus
Arsitektur Vernakular: Studi Kasus Bangunan Minangkabau Bali. Architecture Department, Faculty of
Engineering, Binus University, ((Online), ComTech Vol.2 No. 2 Desember: 592-602,
http://scholar.google.co.id, akses tanggal 07 Pebruari 2016). (P)
Sukamta, D. 2006. Bangunan Tahan Gempa. Artikel ini telah dimuat di harian Kompas, ((Online),
Minggu, 11 Juni, http://scholar.google.co.id, akses tanggal 26 Pebruari 2016). (KP)
105
Sloof dan Identifikasi Kearifan Lokal di Kalangan Pekerja Bangunan
Muhammad Zakaria Umar
Volume 4 Nomor 1 ,pp 95-106
Suwono, J., I., Handoyo, F., E., Johan, Sentosa, dan Limanto, Tanpa Tahun. Pekerjaan Sambungan
Antara Struktur Pedestal Kolom dan Balok Atas. ((Online), http://scholar.google.co.id, akses tanggal 26
Pebruari 2016). (KP)
Tangaro, D., Somaatmadja, A., S., & Sukardi, K., 2005. Ilmu Bangunan Struktur Bangunan Rendah.
Cetakan Pertama. Penerbit Universitas Indonesia: Jakarta. (PB)
Triyadi, S., Sudrajat, I., Harapan, A. 2009. Kearifan Lokal Pada Bangunan Rumah Vernakular Di
Bengkulu Dalam Merespon Gempa Studi Kasus: Rumah Vernakular di Desa Duka Ulu. Seminar Nasional
“Kearifan Lokal (Local Wisdom) dalam Perencanaan dan Perancangan Lingkungan Binaan.” PPI
Rektorat Universitas Merdeka Malang, 7 Agustus. (P)
106