Wdas PDF
Wdas PDF
PIPA
Secara umum, pipa diartikan sebagai sebuah benda yang mempunyai penampang
melintang yang bulat dan berlubang, yang digunakan untuk mengangkut/mendistribusikan
fluida seperti minyak, gas, air, bahan kimia, dll.
UKURAN PIPA
Dulu biasa disebut dengan inisial IPS (iron pipe size) untuk penamaan pipa
berdasarkan ukuran diameternya dalam satuan inch, misal, pipa IPS 6 adalah pipa
dengan ukuran diameter yang mendekati 6 inch, seiring dengan perkembangan
kebutuhan akan ketebalan dinding yang lebih tipis dan desain pada kekuatan dan
ketahanan korosi material pipa membuat penamaan baru untuk ukuran dan tebal pipa.
NPS menggantikan IPS dan istilah schedule (SCH) digunakan untuk nominal tebal
dinding pipa.
Seamless
Dibuat dari pipa padat (billets) yang dipanaskan hingga temperature tertentu, hingga
cukup lunak untuk dilubangi dengan cara ditusuk dengan mandrel.
Pipa seamless
Buttwelded (ERW)
Menggunakan plat besi yang dilipat membentuk pipa kemudian disambung dengan
lasan.
pk
Spiral Welded
Dibuat dengan cara memuntir pita besi menjadi spiral.
Pipa Spiral
Material pipa dibagi dalam 2 kategori yaitu : logam dan non-logam. Pipa logam biasa
dibuat dari material yang bersifat korosif dan non-korosif, untuk material yang
bersifat korosif seperti besi tuang, baja karbon dan baja paduan, yang bersifat non-
korosif adalah tembaga, alumunium, plastic, dll
KOMPONEN-KOMPONEN PIPA
Komponen-komponen pipa ini berfungsi untuk menyambung pipa (misal,
union,coupling), membelokan pipa (misal :siku/elbow), membuat percabangan (misal
: tee,cross,Y) mengubah ukuran pipa (misal : reducer), menutup aliran (misal : cap,
plug, blind).
KATUP
Sebuah katup adalah sebuak alat mekanik yang berfungsi untuk mengatur aliran dan
atau tekanan fluida yang mengalir di dalam pipa. Ada beberapa fungsi katup yang
akan dibahas di bawah ini :
Katup yang berfungsi buka-tutup (On-Off), ini adalah jenis katup yang
berfungsi untuk membuka penuh atau menutup aliran fluida, jenis katup yang
biasa digunakan adalah katup pintu (gate), bola (ball), globe, plug.
Gambar 2.2 katup pintu (gate)
(Sumber : Valve Selection Handbook 4nd Edition)
Katup yang berfungsi untuk mencegah aliran balik (Checking), katup ini
berfungsi untuk mencegah aliran fluida, yang dipakai untuk fungsi ini adalah
katup check, biasa dipasang pada saluran keluar pompa.
PEMILIHAN KATUP
Sebelum memilih kode yang akan digunakan, sedikit pembahasan tentang kode dan
standard akan kami jabarkan di sini.
Kode biasanya menetapkan atau berisi syarat-syarat tentang desain, material, fabrikasi,
ereksi, pengujian, dan inspeksi sistem pemipaaan.
Standar berisi aturan dan persyaratan desain dan konstruksi untuk masing komponen-
komponen pemipaan seperti belokan/elbow, tee, flanges, katup dll.
Selain itu ada Recommended Practices yaitu berupa dokumen yang dipersiapkan oleh
professional- professional untuk menyarankan sebuah aturan praktis yang efisien tapi
bersifat optional.
Berkembangnya kode dan standar pemipaan berdasar pada kebutuhan untuk penyesuaian
dengan variasi desain suhu dan tekanan operasi, B31 kode untuk pipa bertekanan yang
dikembangkan ASA atau American Standard Association (sejak 1969 berubah nama
menjadi ANSI) yang untuk selanjutnya kode ini diadopsi oleh ASME. Selama tahun 1950-
an, kode itu tersegmentasi untuk memenuhi kebutuhan individu dari berbagai
mengembangkan industri pipa, dengan kode-kode yang diterbitkan untuk kekuasaan,
petrokimia dan industri transmisi gas antara lain. 1960-an dan 1970-an mencakup periode
pengembangan konsep standar, persyaratan dan metodologi. Pengembangan dan
penggunaan komputer model matematika sistem pipa telah membawa analisis, desain dan
penyusunan untuk tingkat kecanggihan baru. Peraturan dan standar yang dibentuk untuk
memberikan metode manufaktur, pencatatan dan pelaporan data desain.
"Sebuah standar adalah satu set spesifikasi untuk suku cadang, bahan atau proses
dimaksudkan untuk mencapai keseragaman, efisiensi dan kualitas tertentu". Dasar Tujuan
dari standar ini adalah untuk menempatkan batas maksimal jumlah item dalam spesifikasi,
sehingga dapat memberikan suatu akal inventarisasi tooling, ukuran dan bentuk dan variasi
[4]. Beberapa dokumen penting yang berkaitan dengan pipa adalah:
American Society of Mechanical Engineers (ASME)
American National Standards Institute (ANSI)
American Society of Testing and Materials (ASTM)
Pipe Fabrication Institute (PFI)
American Welding Institute (AWS)
Nuclear Regulatory Commission (NRC)
American Welding Institute (AWS)
Tujuan dasar kode adalah untuk menyediakan kriteria desain seperti material konstruksi,
diijinkan bekerja stres dan beban set digunakan untuk desain kekuasaan komersial dan
industri sistem pipa Bagian ini memiliki bagian sub berikut [1].
Untuk sistem pemipaan pada Fasilitas Produksi Air Itam yang berkenaan dengan proses
produksi hidrokarbon, maka termasuk dalam lingkup ASME B31.3 Proccess Piping
dimana dalam kode ini mencakup sistem pemipaan pada unit pengolahan minyak, bahan
kimia, farmasi, tekstil, kertas, semikonduktor, dan lainnya yang berkaitan.
Tipe tumpuan ini hanya digunakan untuk menyangga beban vertical pada arah
gravitasi, macamnya antara lain, sleeper, hanger, shoe, variable spring support,
constant spring support.
Dalam sistem pemipaan terjadi berbagai reaksi akibat beban-beban (loading) yang terjadi
pada sistem pemipaan tersebut. Misalnya, pada sebuah sistem pemipaan yang beroperasi
pada kondisi tekanan dan temperatur tertentu akan mengakibatkan reaksi pada pipa-pipa
yang akan berkontraksi atau berekspansi jika koefisien ekspansi material tidak mampu
menahan lagi dinamika tekanan dan temperatur yang terjadi di dalam pipa.
Pembebanan pada pipa juga bisa terjadi karena berat material pipa, fluida yang mengalir di
dalam pipa, juga berat-berat dari komponen-komponen pipa, dll, beban-beban ini bersifat
permanen terhadap sistem pemipaan tersebut.
Beban pada pipa dapat diklasifikasikan sebagai beban primer dan beban sekunder. Beban
primer terjadi akibat beban-beban tetap/sustained seperti berat pipa, katup, insulasi dan
komponen-komponen pipa lainnya. Sedangkan beban sekunder berhubungan dengan
ekspansi thermal karena beban temperatur pada pipa.
Dalam kaitannya dengan denah atau tata letak peralatan dalam sebuah pabrik atau fasilitas
produksi minyak, dll, analisa tegangan pipa sangat bergantung dengan denah/layout
pemipaan dan desain tumpuan/support, denah sistem pemipaan harus diperhitungkan
sedemikian rupa sehingga memenuhi kriteria dari batasan tegangan pipa dan penopang
pipa, sehingga bila perlu denah sistem pemipaan bisa berubah karena tidak memenuhi
persyaratan dari analisa tegangan yang sudah diperhitungkan.
Jika suatu material dikenai tegangan yang membesar hingga melebihi kemampuan
tegangan maksimum yang bisa ditahan, material itu pasti akan rusak/gagal/fail.
Tegangan atau stress adalah jumlah gaya yang diberikan per satuan luas.
F
σ= …………………………………pers. 2.5.1
A
σ = Tegangan, N/m2
F = Gaya pada benda, N
A = Luas penampang benda, mm2
Regangan atau strain adalah rasio antara panjang pemuluran benda dan panjang
benda semula
∆L l−L
e= = …………………………………pers. 2.5.2
L L
e = regangan
∆L = panjang pemuluran benda
L = panjang awal benda
Tekanan internal di pipa akan menimbulkan tiga jenis tegangan seperti gambar di
bawah ini,
Gambar 2.6 Arah Tegangan hoop (h), longitudinal (l), radial (r)
Tegangan hoop, adalah tegangan keliling (circumferential stress) dalam benda yang
berbentuk silindris sebagai akibat tekanan internal atau eksternal itulah definisi dari
tegangan hoop, tegangan ini bekerja tegak lurus baik dengan sumbu dan jari-jari
benda atau bekerja secara circumferentially. Jika perbandingan antara diameter pipa
dengan tebal dinding pipa lebih dari 20 maka termasuk dalam jenis pipa berdinding
tipis, pada kasus ini, tegangan hoop yang melewati dinding pipa mendekati konstan
atau sama dengan,
PD
σp = ………………………………….pers. 2.5.3
2t
FA
σl = ………………………..……..pers. 2.5.4
A
2 ( S x E) x t
P= ( Do −2Yt)
…………………………………….pers. 2.9.1
Untuk pipa belokan seperti siku/elbow ketebalan dindingnya tidak boleh kurang dari tebal
minimum yang dibutuhkan pada pipa lurus.
Beban ini termasuk beban karena berat maupun tekanan, dan beban jenis ini selalu ada
selama masa operasional, sehingga desain tumpuan untuk pipa harus memperhitungkan
agar mampu menahan beban-beban ini, misalnya adalah berat pipa, fluida yang mengalir di
dalam pipa, komponen-komponen pipa, insulasi, dan termasuk tumpuan itu sendiri,
π
Berat pipa = 4 (D2o − D2i ) x ρpipa x g ……………….... pers. 2.9.1
π
Berat pipa = 4 D2i x ρ fluid x g ………………………… pers 2.9.2
Pipa akan memuai jika terkena panas akibat temperatur fluida yang mengalir di dalamnya,
khususnya memuai panjangnya, hal ini akan menimbulkan tegangan pada pipa, bahkan
dalam kondisi ekstrim, akan mnyebabkan pipa patah. Nilai dari ekspansi dapat dihitung
denga persamaan berikut,
Ekspansi = x L x ∆T …………………………….pers 2.10.1
L = panjang pipa, m
∆T = perbedaan temperatur antara lingkungan dan temperatur operasi, °C
= koefisien ekspansi
Dalam menghitung jarak antar pipa secara manual, kita ambil batas dari tegangan akibat
σh
beban mati (dead load) misal : berat pipa dan komponennya, 2
, sehingga kita tidak perlu
menghitung jumlah tegangan longitudinal plus tegangan akibat beban mati (σh = tegangan
yang diijinkan pada temperatur maksimum, berdasar Kode ASME B31.3)
Dengan mengasumsikan pipa sebagai sebuah balok lurus dan bebas pada kedua ujungnya
(simply supported), persamaan di bawah ini berdasar batas tegangan :
0.33 Z Sh
L= √ …………………….……….pers. 2.11.2
w