Anda di halaman 1dari 4

Nama : Diana Amalia

Npm : 21701082139
Kelas : A-04
1. Apakah yang dimaksud dengan konsep dasar dan apa perannya dalam
perekayasaan dan penyusunan standar akuntansi?
Jawab :
Konsep dasar pada umumnya merupakan abstraksi atau konseptualisasi
karakteristik lingkungan tempat atau wilayah diterapkannya pelaporan keuangan.
Berbagai sumber atau penulis mengajukan sehimpunan atau seperangkat konsep
dasar yang isinya berbeda-beda. Konsep dasar akuntansi berperan penting
sebagai salah satu dasar atau pertimbangan dalam perekayasaan dan penyusunan
prinsip dan standar akuntansi.
3. Mengapa konsep dasar Paton dan Littleton dapat dianggap lengkap dan
terpadu?
Jawab :
Konsep-konsep dasar yang diuraikan oleh P&L cukup lengkap dan dapat
menjelaskan tentang faktor lingkungan dan praktik akuntansi yang berjalan pada
jamannya. P&L juga menunjukkan kaitan antara konsep dasar yang satu dengan
yang lain secara koheren (konsep dasar yang satu berkaitan dengan konsep dasar
yang lain secara logis sehingga membentuk satu kesatuan).
5. Sebut beberapa konsep dasar selain yang dikemukakakn oleh P&L yang
sebenarnya merupakan karakteristik kualitatif rerangka konseptual FASB.
Jawab :
Konsep dasar menurut FABP STATEMENT NO 4 :
1. Kesatuan usaha sebagai fokus akuntansi.
2. Kontinuitas usaha.
3. Pengukuran aktiva dan pasiva unit usaha.
4. Laporan berdasarkan periode waktu.
5. Pengukuran dalam satuan moneter.
6. Asas himpunan/akrual.
7. Harga pertukaran.
8. Angka/jumlah rupiah pendekatan.
9. Kebijaksanaan.
10. Informasi keuangan umum.
11. Laporan keuangan saling berkaitan.
12. Mementingkan substansi daripada bentuk luar/yuridis.
13. Materialitas.
7. Apa batas kesatuan usaha dalam akuntansi? Mengapa demikian?
Jawab :
Batas kesatuan usaha dari segi akuntansi adalah kesatuan ekonomik. Batas
kesatuan ekonomik adalah kendali (control) oleh satu manajemen. Oleh karena itu,
untuk menentukan kesatuan usaha sebagai pusat pertanggungjelasan keuangan,
pertimbangan akuntansi adalah apakah secara ekonomik suatu kegiatan usaha atau
lebih dapat dianggap berdiri sendiri sebagai suatu kesatuan. Beberapa buah perseroan
yang secara yuridis terpisah tetapi mempunyai saling-hubungan ekonomik sebagai
satu kegiatan di bawah satu kendali (manajemen) diperlakukan akuntansi sebagai satu
kesatuan usaha.
9. Dapatkah departemen, biro, atau bagian dalam perusahaan diperlakukan
sebagai kesatuan usaha?
Jawab :
Ya, Karena dalam kesatuan usaha Konsep kesatuan usaha akuntansi adalah
suatu organisasi atau bagian dari organisasi yang beridiri sendiri, terpisah dari
organisasi lain atau individu lain. Antara kesatuan usaha satu dengan kesatuan
usaha yang lain atau dengan pemiliknya, terdapat garis pemisah yang tegas. Yang
berarti bahwa kejadian keuangan (transaksi) yang menyangkut suatu kesatuan
usaha, tidak boleh dicampur dengan kesatuan usaha lain atau dengan keuangan
pemiliknya. Tanpa konsep ini maka laporan keuangan akan menjadi kacau,
karena yang tercantum dalam laporan keuangan mungkin akan dimasuki
transaksi keuangan yang tidak berhubungan dengan organisasi itu. Biro bias di
katakana usaha seperti biro perjalan dan biro kesehatan yang berorientasi laba
untuk perusahaan dan kembali ke tujuan pembangunan Negara.
11. Apa argumen yang diajukan para pendukung pendekatan aset-kewajiban
dan pendekatan pendapatan-biaya?
Jawab :
FASB menyimpulkan bahwa pendekatan aset-kewajiban dan pendapatan-
biaya merupakan dua alternatif model pelaporan keuangan. Untuk memastikan
konsep yang jelas dan konsisten maka entitas pelaporan harus memilih salah satu
pendekatan. Kemudian FASB menyimpulkan bahwa pendekatan neraca
merupakan hal yang logis dan secara konseptual dapat menjadi dasar bagi
akuntansi.
19. Ambilah salah satu Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan dan
jelaskanlah pasal-pasal mana saja yang dipengaruhi oleh konsep dasar
berikut.
a. Kesatuan usaha b. Konservatisma c. Kontinuitas usaha
Jawab :
a. Kesatuan usaha :
PSAK no 4 ini mengatur penyajian laporan keuangan konsolidasi suatu
kelompok perusahaan yang berada di bawah pengendalian suatu induk
perusahaan. Laporan keuangan konsolidasi disajikan untuk memenuhi kebutuhan
informasi keuanganyang meliputi posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas dari
suatu kelompok perusahaan, yang secara ekonomis dianggap merupakan satu
kesatuan usaha.
b. Konservatisma :
- SAK No. 14 tentang persediaan yang menyatakan bahwa perusahaan dapat
mencatat biaya persediaan dengan menggunakan salah satu metode yaitu FIFO
(first in first out) atau masuk pertama keluar pertama dan metode rata-rata
tertimbang.
- PSAK No. 16 tentang aktiva tetap dan aktiva lain-lain yang mengatur estimasi
masa manfaat suatu aktiva tetap. Estimasi masa manfaat suatu aktiva
didasarkan pada pertimbangan manajemen yang berasal dari pengalaman
perusahaan saat menggunakan aktiva yang serupa. Estimasi masa manfaat
tsbharuslah diteliti kembali secara periodik dan jika manajemen menemukan
bahwa masa manfaat suatu aktiva berbeda dari estimasi sebelumnya maka harus
dilakukan penyesuaian atas beban penyusutan saat ini dan di masa yang akan
datang. Standar ini memungkinkan perusahaan untuk mengubah masa manfaat
aktiva yang digunakan dan dapat mendorong timbulnya laba yang konservatif.
- PSAK No. 19 tentang aset tidak berwujud yang berkaitan dengan metode
amortisasi. Dijelaskan bahwa terdapat beberapa metode amortisasi untuk
mengalokasikan jumlah penyusutan suatu aset atas dasar yang sistematis
sepanjang masa manfaatnya.
- PSAK No. 20 tentang biaya riset dan pengembangan yang menyebutkan bahwa
alokasi biaya riset dan pengembangan ditentukan dengan melihat hubungan
antara biaya dan manfaat ekonomis yang diharapkan perusahaanakan diperoleh
dari kegiatan riset dan pengembangan. Apabila besar kemungkinan biaya tsb
akan meningkatkan manfaat ekonomis di masa yang akan datang dan biaya tsb
dapat diukur secara handal, maka biaya-biaya tsb memenuhi syarat untuk diakui
sebagai aktiva.
c. Kontinuitas Usaha :
PSAK no 01. Pernyataan ini menetapkan dasar-dasar bagi penyajian laporan
keuangan bertujuan umum (general purpose financial statements) yang selanjutnya
disebut „laporan keuangan‟ agar dapat dibandingkan baik dengan laporan
keuangan periode sebelumnya maupun dengan laporan keuangan entitas lain.
Pernyataan ini mengatur persyaratan bagi penyajian laporan keuangan, struktur
laporan keuangan, dan persyaratan minimum isi laporan keuangan. PSAK No. 1
menetapkan karakteristik umum untuk penyajian laporan keuangan. Secara khusus,
PSAK No. 1 membahas aspek-aspek; Penyajian secara wajar dan kepatuhan
terhadap standar akuntansi, Kelangsungan usaha (going concern), Dasar akrual
akuntansi, Materialitas, agregasi, dan saling hapus, Frekuensi pelaporan, Informasi
komparatif, dan Konsistensi penyajian. Menurut PSAK No. 1, laporan keuangan
yang lengkap terdiri dari laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif,
laporan perubahan ekuitas, laporan arus kas, catatan atas laporan keuangan, dan
laporan posisi keuangan pada awal periode. Laporan keuangan bermanfaat dalam
pengambilan keputusan untuk menjamin para pemakai laporan keuangan bahwa
laporan keuangan tersebut telah disusun sesuai dengan PSAK No.1. Para pemakai
laporan keuangan tersebut meliputi investor, karyawan, pemberi pinjaman,
pemasok dan kreditor usaha lainnya, pelanggan, pemerintah, dan masyarakat.
21. Jelaskan pengertian konsep kesatuan usaha dan sebutkan berbagai
implikasinya terhadap penyusunan standar?
Jawab :
Konsep kesatuan dasar adalah perusahaan dianggap sebagai badan usaha
ekonomik yang beridiri sendiri bertindak atas namanya sendiri, dan
kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana
dalam perusahaan dan kesatuan ekonomik tersebut menjadi pusat perhatian atau
sudut pandang akuntansi.
Impikasi terhadap penyusunan standar :
- Batas kesatuan.
- Sistem berpasangan
- Persamaan akuntansi
- Artikulasi
23. Mengapa akuntansi menggunakan asas akrual bukannya asas tunai dalam
penentuan laba periodik?
Jawab :
Karena akuntansi mendasarkan diri pada konsep upaya dan hasil dalam
menentukan besarnya laba, akuntansi tidak membatasi pengertian biaya atau
pendapatan pada biaya yang telah dibayar atau pendapatan yang telah diterima.
Akuntansi menekankan substansi suatu kegiatan atau transaksi yang
menimbulkan biaya dan pendapatan. Artinya, akibat suatu transaksi tertentu yang
telah terjadi (past events), berjalannya waktu sudah dapat menjadi dasar untuk
mengakui biaya atau pendapatan. Karena itu dalam proses penandingan
(matching), akuntansi mendasarkan diri pada asas akrual bukannya tunai.
31. Jelaskan pengertian earning power dan apakah hubungannya dengan laba
periodik!
Jawab :
Daya melaba (earning power) adalah rata-rata dalam jangka panjang tingkat
imbalan periodik tersebut. Kinerja akhir dapat diketahui secara tuntas dan
objektif kalau perusahaan benar-benar dinyatakan berhenti, dinilai pada saat itu,
dan kemudian dilikuidasi. Pelaporan keuangan lebih berkepentingan dengan daya
melaba (earning power) perusahaan. Untuk satu perioda, tingkat untuk
mendapatkan laba dengan tingkat sumber ekonomik tertentu disebut dengan
tingkat imbalan investasi (rate of return on investment). Untuk mengukur daya
melaba jangka panjang, aliran kontinus sumber ekonomik masuk dan keluar
kesatuan usaha (pendapatan dan biaya) harus dipenggal-penggal dengan periode
waktu sebagai wadah dan penakar. Penggalan pendapatan dan biaya untuk suatu
periode dituangkan dalam statement laba-rugi periodic sehingga statement laba-
rugi dipandang sebagai statement yang paling penting dalam pelaporan keuangan
karena tingkat laba dalam rangka menilai daya melaba.

Anda mungkin juga menyukai