Anda di halaman 1dari 20

KATA PENGANTAR

Pertama-tama kami panjatkan puja dan puji syukur kehadirat Allah SWT yang
telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyusun dan
menyelesaikan makalah Maternitas ini mengenai “Kehamilan Trimester 2”.

Pada kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih kepada semua pihak


yang telah membantu dan menyelesaikan tugas makalah ini. Kami juga
menyampaikan rasa terima kasih kepada dosen pembimbing yang telah memberi
tugas ini serta arahan dan bimbingan sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini
dengan baik.

Akhirnya, harapan kami semoga makalah ini bermanfaat khususnya bagi


penyusun dan bagi pembicara. Makalah masih jauh dari kata sempurna dan banyak
kekurangan, oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya
membangun guna menyempurnakan makalah ini.

Lamongan, 05 November 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................

DAFTAR ISI.........................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang.................................................................................................


1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................
1.3 Tujuan..............................................................................................................

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Devinisi............................................................................................................

2.2 Konsep Dasar Kehamilan................................................................................

2.3 Perubahan Anatomik dan Fisiologik Pada Wanita Hamil...............................

2.4 Tanda dan Gejala Kehamilan..........................................................................

2.5 Adaptasi Kehamilan........................................................................................

2.6 Perubahan Psikologi Kehamilan Pada Trimester Kedua.................................

2.7 Kebutuhan Pengetahuan Bagi Orang Tua

2.8 Reaksi Kognitif Dan Emosional Ibu Pada Kehamilan Trimetser Kedua

2.9 Komplikasi Kehamilan Trimester Dua

2.10 Pertumbuhan Dan Fisiologis Janin Pada Trimester 2

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................

3.2 Saran................................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil
adalah 280 hari ( 40 minggu atau 9 bulan 7 hari ) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Kehamilan dibagi menjadi tiga triwulan yaitu triwulan pertama dimulai
dari konsepsi pertama sampai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keempat sampai
6 bulan triwulan ketiga dari bulan ketujuh sampai 9 bulan. Kehamilan melibatkan
perubahan fisik emosional dari ibu serta perubahan social didalam lingkungan
keluarga.

Pada umunya kehamilan berkembang dengan normal dan menghasilkan


kelahiran bayi cukup bulan melalui jalan lahir namun kadang-kadang tidak sesuai
dengan yang diharapkan. Sulit diketahui bahwa kehamilan akan menjadi masalah.
Sistem penilaian resiko tidak dapat memprediksi apakah ibu hamil akan bermasalah
selama kehamilannya. Oleh karena itu palayanan/asuhan antenatal merupakan cara
penting untuk memonitor dan mendukung kesehatan ibu hamil normal dan
mendeteksi ibu dengan kehamilan normal (Prawihardjo,2002).

Hasil akhir kehamilan yang diharapkan adalah kelangsungan hidup ibu dan
bayinya. Tujuan perawatan antenatal lebih dari itu: bukan hanya kelangsungan hidup
tetapi juga kualitas hidup yang baik perawatan antenatal yang baik mencakup:
 Pengawasan kehamilan untuk melihat apakah segalanya berlangsung normal,
untuk mendeteksi dan mengatasi setiap kelalaian yang timbul, dan untuk
mengantisipasi semua masalah selama kehamilan, persalinan dan periode
postnatal.
 Penyuluhan atau pendidikan mengenai kehamilan dan bagaimana cara-cara
mengatasi gejalanya, mengenai diet, perawatan gigi serta gaya hidup; hamper
semua pertemuan dengan ibu hamil (dengan suaminya) memberikan kesempatan
untuk memberikan penyuluhan dalam satu atau lain bentuk.
 Persiapan (baik fisik maupun psikologis) bagi persalinan atau pelahiran, dan
pemberian petunjuk mengenai segala aspek dalam perawatan bayi.
 Dukungan jika terdapat masalah-masalah social atau psikologis.
Dalam hubungannya dengan hasil akhir suatu kehamilan, “Kualitas hidup yang
baik” berarti ibu yang sehat dengan bayi yang sehat dan ibu mengetahui cara
merawat bayi serta dirinya. Sebagian besar rumah sakit kini menyertakan calon
ayah ke dalam program penyuluhan dan persiapan persalinan (Farrer,2001).
Pada trimester kedua pemeriksaan dilakukan setiap bulan. Dengan
rancangan pemeriksaan meliputi anamnesa untuk mengetahui keadaan normal
dan keluhan hamil muda, pemeriksaan fisik (umum, khusus, tambahan ) sehingga
dari pemeriksaan ini didapatkan kesimpulan tentang kehamilan. Kesimpulan
mungkin normal sehat dan memuaskan, adanya penyakit ibu, atau adanya
komplikasi kehamilan.
Pada periode ini pula dapat dilakukan pengobatan kehamilan berupa obat
simtosis untuk gejala hamil muda, pengobatan penyakit yang menyertai
kehamilan, dan pemberian obat penyokong (vitamin, obat khusus), dan vaksinasi
tetanus toksoid I. Anjuran yang diberikan pada masa ini umunya berkaitan
dengan kesehatan dan secara khusus berkaitan kesimpulan kehamilannya.
(Manuba,1999).
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Difinisi
Trimester kedua adalah periode kehamilan dari 14 minggu sampai 28 minggu (4-7
bulan)
2.2 Konsep Dasar Kehamilan
1. Pengertian
Kehamilan didefiniskan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa
dan ovum dilanjutkan dengan nidasi atau implementasi. Bila dihitung dari saat
fertilisasi hingga bayi lahir, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40
minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menrut kalender internasional (Prawirohardjo,
2008).
Kehamilan yaitu pertumbuhan dan perkembangan dari intrauterin mulai sejak
konsepsi sampai permulaan persalinan. Setiap bulan wanita melepaskan 1 sampai
2 sel telur dari induk telur (Ovulasi) yang ditangkap oleh umbai-umbai (Fimbrae)
dan masuk ke dalam sel telur. Saat melakuka hubungan seksual, cairan sperma
masuk ke dalam vagina dan berjuta-juta sel sperma bergerak memasuki rongga
rahim lalu masuk ke dalam sel telur. Pembuahan sel telur oleh sperma biasa terjadi
dibagian yang mengembang dari tuba fallopi. Pada sekeliling sel telur banyak
berkumpul sel sperma kemudian pada tempat yang paling mudah untuk dimasuki,
masuklah sel sperma dan kemudian bersatu dengan sel telur. Peristiwa ini disebut
fertilisasi. Ovum yang telah dibuahi ini segera membelah diri sampai bergerak
oleh rambut getar tuba menuju ruang rahim kemudian melekat pada mukosa rahim
untuk selanjutnya bersarang diruang rahim, peristiwa ini disebut nidasi
(Implantasi). Dari pembuahan sampai nidasi diperlukan waktu kira-kira 6-7 hari
(Restyana,2012 dalam Sumarni,2015).
2.3 Perubahan Anatomik Dan Fisiologik Pada Wanita Hamil
Pada kehamilan terdapat perubahan pada seluruh tubuh wanita, khususnya
pada alat genetalia eksterna dan interna dan pada payudara (mammae). Dalam hal ini
homone soatomammotropin, estrogen, dan progesterone mempunyai peran penting.
Perubahan yang terdapat pada wanita hamil ialah antara lain sebagai berikut :
1. Uterus
Uterus kan membesar pada bulan-bulan pertama dibawah pengaruh estrogen
dan progesterone yang kadarnya meningkat. Pembesaran ini pada dasarnya
disebabkan oleh hipertropi otot polos uterus, disamping itu, serabut-serabut
kolagen yang adapun menjadi higroskopik akibat meningkatnya kadar estrogen
sehingga uterus dapat mengikuti pertumbuhan janin.
Berat uterus normal kurang lebih 30 gram, pada akhir kehamilan (40 minggu)
berat uterus menjadi 1000 gram, dengan panjang lebih kurang 20cm dan dinding
lebih kurang 2,5 cm pada bulan-bulan pertama kehamilan bentuk uterus seperti
buah advokad, agak gepeng. Pada kehamilan 4 bulan uterus berbentuk bulat.
Selanjutnya pada akhir kehamilan kembali seperti bentuk semula, lonjong seperti
telur. Hubungan antara besarnya uterus dengan tuanya kehamilan sangat penting
diketahui, antara lain untuk membuat diagnosis apakah wanita tersebut hamil
fisiologi. Atau hamil ganda, atau menderita penyakit molahidatidosa,dsb.
Pada Kehamilan 28 minggu fundus uteri terletak kira-kira jari diatas pusat
atau seperti jarak antara pusat ke prosessus xifoideus. Pada kehamilan 32 minggu
fundus uteri terletak diantara setengah jarak pusat dan prosessus xifoideus. Pada
kehamilan 36 minggu funfus uteri terletak kira-kira 1 jari di bawah prosessus
xifoideus.
2. Servik uteri
Servik uteri pada kehamilan juga mengalami perubahan karena hormon
estrogen. Jika korpus uteri mengandung lebih banyak jaringan otot, maka servik
lebih banyak mengandung jaringan ikat, hanya 10% jaringan otot. Jaringan ikat
padan servik ini banyak mengandung kolagen. Akibat kadar estrogen meningkat,
dan dengan adanya hipervaskularisasi maka konsistensi servik menjadi lunak.
Kelenjar-kelenjar di servik akan berfungsi lebih dan akan mengeluarkan
sekresi lebih banyak. Kadang-kadang wanita yang sedang hamil mengeluh
mengeluarkan cairan per vagina yang lebih banyak. Keadaan ini sampai batas
tertentu masih merupakan keadaan yang fisiologik.
3. Vagina dan Vulva
Vagina dan vulva akibat hormone estrogen mengalami perubahan pula.
Adanya hipervaskularisasi mengakibatkan vagina dan vulva tampak lebih merah,
agak kebiru-biruan. Tanda ini disebut tanda Chadwick. Warna porsiopun tampak
livide.
4. Ovarium
Pada permulaan kehamilan masih terpadat korpus luteum graviditis sampai
terbentuknya plasenta pada kira-kira 3 cm. Kemudian, ia mengecil setelah plasenta
terbentuk.
5. Mamma
Mamma akan membesar dan tegang akibat hormone somatomammotropin,
estrogen, dan progesterone, akan tetapi belum mengeluarkan air susu.
Pada kehamilan 12 minggu ke atas dari puting susu dapat keluar cairan
berwarna putih agak jernih, disebut kolostrum. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-
kelenjar asinus yang mulai bersekresi. Sesudah partusm, kolostrum ini agak kental
dan warnanya kuning. Meskipun kolostrum telah dapat dikeluarkan, pengeluaran
air susu belum berjalan oleh karena prolaktin ditekan oleh PIH (prolactine
inhibiting hormone).
6. Sirkulasi darah
Sirkulasi darah ibu dalma kehamilan dipengaruhi oleh adanya sirkulasi ke
plasenta, uterus yang membesar dengan pembuluh-pembuluh darah yang
membesar pula, mammae dan alat-alat lain yang memang berfungsi berlebihan
dalam kehamilan volume darah akan bertambah banyak, kira-kira 25%, dengan
puncak kehamilan 32 minggu, diikuti dengan cardiac output yang meninggi
sebanyak kira-kira 30%, dan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik (5-10
mmHg).
7. Sistem Respirasi
Seorang wanita hamil pada kelanjutan kehamilannya tidak jarang mengeluh
tentang rasa sesak dan pendek nafas. Hal ini ditemukan pada kehamilan 32 minggu
keatas oleh karena usus-usus tertekan oleh uterus yang membesar kearah
diafragma kurang leluasa bergerak.
8. Traktus Digestivus
Pada bulan-bulan pertama kehamilan terdapat perasaan enek (nausea).
Mungkin ini akibat kadar hormone estrogen yang meningkat. Tonus-tonus otot
traktus digestivus menurun karena peningkatan kadar hormone progesterone,
sehingga motilitas selruh traktus digestivus juga berkurang. Makanan lebih lama
berada dalam lambung dan apa yang dicernakan lebih lama dalam usus-usus. Hal
ini mungkin baik untuk resoprsi, akan tetapi menimbulkan pula obstipasi, yang
memang meruapkan salah satu keluhan utama wanita hamil.
9. Traktus Urinarius
Pada bulan-bulan pertama kehamilan kandung kencing tertekan oleh uterus
yang mulai membesar, sehingga timbul sering kencing. Keadaan ini hilang dengan
makin utuannya kehamilan bila uerusnya gravidus keluar daro rongga panggul.
Pada akhir kehamilan, bila kepala janin mulai turun kebawah pintu atas panggul,
keluhan sering kencing akan timbul lagi karena kandung kencing mulai tertekan
kembali.
10. Kulit
Pada kulit terdapat deposit pigmen dan hiperpigmentasi alat-alat tertentu.
Pigmentasi ini di sebabkan oleh pengaruh melanophore stimulating hormone
(MSH) yang meningkat. MSH ini merupakan salah satu hormone yang juga
dikeluarkan oleh lobus anterior hipofisis. Kadang-kadang terdapat deposit pigmen
pada dahi, pipi, dan hidung, yang dikenal sebagai kloasma gravidarum.
Didaerah leher sering terdapat hiperpigmentasi yang sama, juga di areola
mammae. Linea alba pada kehamilan menjadi hitam, dikenal sebagai linea nigra.
(prawirohardjo,2002)
2.4 Tanda dan Gejala Kehamilan
a. Tanda persumtif kehamilan
1. Amenore
Gejala ini sangat penting karena umumnya wanita hamil tidak dapat haid
lagi. Dengan diketahuinya tanggal hari pertama haid terakhir supaya fapat
ditafsir umur kehamilan dan tafsiaran tanggal persalinana akan terjadi, dengan
memakai rumus Neagie: HT – 3 (bulan + 7) (Prawihardjo, 2008).
2. Mual Muntah
Keadaan ini bisa terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan hingga
akhir triwulan pertama. Sering terjadi pada pagi hari disebut “morning
sickness” (Prawihardjo, 2008).
3. Ngidam(menginginkan makanan tertentu)
Sering terjadi pada bulan-bulan pertama kehamilan, akan tetapi
menghilang dengan makin tuanya kehamilan (Prawieohardjo, 2008).
4. Pingsan atau sinkope
Bila berada ditempat-tempat ramai yang sesak dan padat. Biasanya hilang
sesudah kehamilan 12 minggu (Prawirordjo, 2008).
5. Payudara tegang
Disebabkan pengaruh estrogrn dan progestron yang merangsang duktus
dan alveoli payudara (Uswanti, 2014).
6. Anoreksia Nervousa
Pada bulan-bulan pertama terjadi anoreksia (tidak nafsu makan), tetapi
setelah itu nafsu makan mungcul kembali(marjadi dkk, 2010).
7. Sering kencing (miksi)
Keasdaan ini terjadi karena kandung kencing pada bulan-bulan pertama
kehamilan tertekan oleh uterus yang mulai membesar. Pada triwulan ke2,
umumnya keluhan ini hilang oleh karna uterus yang membesar keluar dari
rongg panggul. Pada akhir triwulan, gejala ini bisa timbul kembali karena janin
mulai masuk ke rongga panggul dan menekan kembali kandung kemih.
(nugroho dkk,2014).
8. Konstipasi atau opstipasi
Ini terjadi karena konus otot khusus menurun yang disebabkan oleh
pengaruh hormon steroid yang daoat menyebabkan kesulitan buang air besar.
(Prawihardji, 2008).
b. Tanda Kemungkinan Hamil.
1. Perut membesar
Terjadi pembesaran abdomen secara progresif dari kehamilan 7 bulan – 8
minggu. Pada minggu 12-22, pertumbuhan terjadi secara cepat dimana uterus
keluar panggul dan mengisi abdomen.
2. Uterus membesar
Terjadi perubahan dalam bentuk besar kan konsistensi dalam rahim.
3. Tanda hegar
Konsistensi rahim yang menjadi lunak, terutama daerah isthmus uteri
sedemikian lunaknya, hingga kalau kita letakkan 2 jari dalam forniks posterior
dan tangan satunya pada dinding perut atas symphysis maka ismus ini tidak
teraba seolah-olah corpus uteri sama sekali terpisah dari serviks.
4. Tanda chdwyck
Vagina dan vulva tampak lebih merah, agak kebiru-biruan (livide) yang
disebabkan oleh adanya hypervaskularisasi. Warna porsio juga akan tampak
livide. Hal ini disebabkan oleh adanya engaruh hormone istrogen.
5. Tanda piscaseck
Uterus membesar kesalah satu jurusan hingga menonjol jelas kejurusan
pembesaran uterus.
6. Kontraksi-kontraksi kecil uterus bila dirangsang (braxton hicks)
Bila uterus dirangsang mudah berkontraksi. Saat palpasi atau
pemeriksaan dalam, uterus yang awalnya lunak akan menjadi keras karena
berkontraksi.
7. Teraba ballotement
Pada kehamilan 16-20 minggu, dengan pemeriksaan bimanual dapat
terasa adanya benda yang melenting dalam uterus (tubuh janin). (Kuswanti,
2014).
8. Tanda pasti kehamilan
a. Gerakan janin dalam rahim
b. Terlihat atau teraba gerakan janin dan teraba bagian-bagian janin.
c. Denyut jantung janin. Di dengar dengan stetoskop laenec, alat
kardiotokografi, alat dopler. Dilihat dengan ultrasonografi. Pemeriksaan
dengan alat canggih, yaitu rontgen untuk melihat kerangka janin,
ultrasonografi. (manuaba, 2012).
2.5 ADAPTASI KEHAMILAN
1. Tugas perkembangan selama kehamilan.
Pada akhir dari trimester yang pertama, ketidak nyamanan dari perubahan
psikologis biasanya telah hilang. Harapan ibu telah terbentuk, dan jika tidak
terjadi-terjadi komplikasi fisik, perhatiannya mulai beralih pada kondisi tubuhnya
yang berubah karena pertumbuhan bayi. Tugas dari psikologis dari anggapan
bahwa fetus akan berkembang menjadi bayi (orok) yang berarti telah bisa
mandiri terpisah darinya, atau perbedaan yang berhubungan dengan bayi
tersebut, biasanya secara alamia telah lengkap pada akhir trimester kedua. Preode
ini juga disebut dengan pembentukan fetal (starn dan Niederhauser, 1990).
Ketakutan sering muncul sebagai harapan ibu tentang penerimaan
perpisahan ini. Ketakutan ini tidak berkurang pada kehamilan berikutnya, bahkan
ketika bayi yang pertama sehat. Wanita mungkin percaya bahwa ia bisa tidak
mungkin akan lagi beruntung lagi setelah bayi pertama “sempurna”. Sering kali
ketakutan ini, mengakibatkan mimpi tentang kehamilan atau bayi. Beberapa
mimpi ini membuat ketakutan yang sangat dan menggangu kondisi sang ibu dan
mengakibatkan kehangatan ibu anak dan anak terganggu.
Selama trimester kedua proses aturan maternalnya mencapai suatu
internalisasi, ibu menggunakan hari mimipinya sebagai perbandingan untuk
melihat dirinya sendiri dan bayi sebagai situasi yang lain. Perbandingan ini
biasanya membantu selama perubahan itu terjadi.
Pada umumnya, selama trimester kedua, ibu lebih tertarik pada
perhatiannya tentang perlindungan kesehatan sang bayi, dan perhatiannya akan
reflek pada kekhawatirannya akan kebutuhan-kebutuhannya. Perhatian umum
tersebut meliputi sebagai berikut :
a. Nutrisi yang akan diambil
b. Banyaknya olah raga atau mengadakan perjalanan
c. Kelangsungan pertumbuhan janin
d. Tanda peringatan permasalahan
e. Merubah imej badan
f. Perubahan dalam hasrat sex
2. Harapan-harapan yang terkandung dalam tugas seorang ayah
Sebagaimnaa realita anak menjadi lebih jelas dengan mendengarkan detak
jantung janin atau dengan melihat pergerakan janin melalui USG, seorang ayah
melanjutkan untuk mengembangkan perannya sebagai orang tua. Seorang ibu
memainkan bagian kritis dalam pembuatan perasaan ayah sebagaimana yang
dipikirkan untuk ikut adil dalam bagian itu.
Ayah yang mempunyai harapan mengingat bahwa ia pernah berhayal dan
menerima perannya. Hubungan yang lain diujikan. Dia bermaksud untuk mencari
persahabatan dengan seseorang lelaki yang mempunyai anak dan
menyampingkan meraka yang mempunyai anak.
Dalam istilah hubungan pasangan, meningkatkan aktifitas seksualitas,
adalah hal yang mungkin sebagai penurunan fisik yang tidak nyaman. Pasangan
tersebut mulai mendiskusikan tingakatan keterlibatan yang akan dimiliki pada
kelahiran anak dalam perannya sebagai orang tua setelah anak lahir.
(Dickason,1997.)
2.6 PERUBAHAN PSIKOLOGIS KEHAMILAN PADA TRIMESTER KEDUA
Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan
emosional. Seringkali kita mendengar seorang wanita mengatakan betapa
bahagiannya dia karna menjadi sorang ibu dan bahwa dan dia sudah memiliki sebuah
nama untuk bayi yang akan dilahirkannya. Namun tidak jarang ada wanita yang
merasa khawatir kalau terjadi masalah dalam kehamilannya. Atau bahwa ada
kemungkinan bayinya tidak normal.
Pada trimester kedua biasanya adalah saat itu merasa sehat. Tubuh ibu sudah
terbiasa dengan kadar hormon yang lebih tinggi dan rasa tidak nyaman karena hamil
sudah berkurang. Perut ibu belum terlalu besar sehingga belum dirasakan sebagai
beban. Ibu sudah menerima kehamilannya dan mulai dapat menggunakan energi dan
pikirannya secara kontruktif. Pada trimester ini pula ibu dapat merasakan gerakan
bayinya, dan ibu mulai merasakan kehadiran bayinya sebagai seseorang diluar dari
dirinya sendiri. Banyak ibu yang merasa terlepas dari rasa kecemasan dan rasa tidak
nyaman seperti yang dirasakannya pada trimester pertama dan merasakan
meningkatnya libido. (pusdiknakes,2003).

2.7 KEBUTUHAN PENGETAHUAN BAGI ORANG TUA : PADA KEHAMILAN


TRIMESTER KEDUA DAN KELAHIRAN BAYI.
1. Perubahan fisik pada trimester kedua
2. Perubahan emosional pada trimester kedua
3. Sexuality
- Perubahan kebutuhan
- Sexsual Concrent
4. Ketidak nyamanan ringan kehamilan
- Sakit punggung
- Varicose veins
- Kontraksi braxton hicks
- Kram kaki
- Vaginal discharge
- Konstipasi
- Nyeri disekitar tulang
5. Tanda bahaya
- Perdarahan vagina
- Nyeri perut
- Edema pada muka, tangan, dan kaki
- Gangguan bicara
- Rupture of membrance
6. Nutrisi
7. General Hygine
- Istirahat dan tidur
- Latihan
8. Penggunaan obat
- Rokok
- Alkohol
- Obat OTC
- Resep obat
9. Perubahan janin
10. Persiapan untuk bayi baru lahir
- Metode pemberian makanan
- Persiapan fisik
- Selection of pediatrician
- Perawatan bayi
2.8 REAKSI KOGNITIF DAN EMOSIONAL IBU PADA KEHAMILAN
TRIMESTER KEDUA.
1. Perasaan baik/tenang
- Tanda fisik dan nyeri berkurang
- Berkurangnya rasa ketakutan dan kecemasan dan lupa akan gerakan bayi
(jika kemajuan kehamilan normal)
2. Perhatian, memikat diri, intropeksi
- Kosentrasi pada ibu dalam keperluan janinnya
- Pesona terhadap kehamilan dan proses kelahiran : sadar akan kelakuan
anaknya
- Menegangkan egosentristis, tingkat mimpi setiap hari
- Mulai menunjukan “sekumpulan” prilaku : persiapan membeli barang
untuk anak dan dirinya dalam antisipasi proses kelahiran.
3. Irama suasana hati dan emosional labil
- Kegembiraan dan suasana hati bisa menyusahkan untuk sekitarnya :
memerlukan kasih sayang, perhatian, dan pengertian.
(Roder, 1992)
2.9 KOMPLIKASI KEHAMILAN TRIMESTER DUA (14-28 MINGGU)
1. Hpermesis Gravidarum
“morning sickness” dengan muntah terus menerus, makan kurang dapat
menyebabkan gangguan suasana kehidupan sehari-hari dalam situasi demikian
disebut hipermesis gravidarum. Pada tingkat ringan, sebaiknya memeriksa diri
dengan gejala muntah berlebihan, keadaan lemas dan lemah, sakit pada ulu hati
(perut bagian atas), tidak mau makan, berat badan turun, turgor (kekenyalan) kulit
berkurang, lidah kering, mata cekung, kecepatan nadi meningkat, dan tekanan
darah menurun.
1. Keguguran kandungan
Keguguran dalah terhentinya kehamilan sebelum janin mampu hidup
diluar kandungan pada umur dari 28 minggu. Sebab keguguran sebagaian
besar tidak diketahui dan terjadi secara spontan. Beberapa faktor yang adapat
menyebabkan gugur kandung ditemukan sebagai berikut :
a. Faktor telur (ovum) kurang baik
b. Faktor spermatozoa yang kurang sempurna
c. Ketidak suburan lapisan dalam rahim (endometrium) yang disebabkan
oleh kekurangan gizi, kehamilan dengan jarak pendek, terdapat
penyakit dalam rahim.
2. Faktor penyakit sistemik pada ibu seperti jantung, paru, ginjal, tekanan darah
tinggi, hati, dan penyakit kelenjar dengan gangguan homone pada ibu.
Beberapa bentuk klinis keguguran
- Abortus insiplens (keguguran mengancam)
Pada pemeriksaan dalam belum terdapat pmebukaan mulut rahim,
kehamilan masih dapat diselamatkan dengan pengobatan dan tirah baring
(istirahat di tempat tidur)
- Abortus inkimpletus (keguguran tidak lengkap
Terjadi keguguran dengan dikeluarkannya sebagai hasil konsepsi.
Perdarahan masih ada seperti darah menstruasi. Mulut rahim telah tertutup.
Untuk memastikanya sebaiknya konsultasi kedokter ahli.
- Abortus kompletus (keguguran lengkap)
Pengeluaran seluruh isi rahim
- Abortus abortion (terhentinya kehamilan)
Keguguran telah terjadi tetapi hasil konsepsi masih tertinggal dalam
rahim lebih dari 6 minggu. Bahayannya keguguran ini dapat terjadi
gangguan pembekuan darah atau dapat menjadi sumber infeksi. Pada
missed abortion hasil konsepsi segera dikeluarkan di Rumah Sakit dengan
persiapan khusus, sehingga bahayanya dapat diatasi.
3. Kehamilan dengan degenerasi penyakit trofoblas
Kehamilan penyakit trofoblas adalah penyimpangan kehamilan dengan
terjadi degenerasi hidrogfik dari jonjot koreon. Sehingga berupa buah anggur,
dengan mengandung banyak cairan dalam hormon. Pada kehamilan penyakit
trofoblas terjadi pemebesaran perut yang lebih cepat, tanpa terdapat janin
dalam rahim, serta dapat terjadi perdarahan.
Dalam melaksanakan pengobatan dan perawatan kehamilan dengan
penyakit trofoblas memerlukan pengobatan khusus dan pengawasan terus-
menerus selama satu tahun untuk melakukan observasi kemungkinan
keganasan dalam bentuk “korio karsinoma” syuur bahwa kehamilan dengan
penyakit trofoblas makin berkurang jumlahnya seiring dengan makin
membaiknya keadaan gizi masyarakat.
Kemungkinan telah terjadi degenerasi ganas koreo karsinoma dapat
diperhatikan bila dijumpai atau mengalami perdarahan terus menerus setelah
keguran atau persalinan, perut bertambah besar dengan dapat diraba tumor,
terdapat benjolan berwarna “biru” di daerah liang senggama, dan bentuk yang
disertai dahak-dahak.
4. Kehamilan diluarkandungan (kehamilan ektopik)
Kehamilan ektopik merupakan salah satu “keadaan darurat” yang
segera harus didapatkan tindakan pembedahan, untuk mengambil sumber
perdarahan sehingga bahaya lebih lanjut dapat diatasi.
Gambaran gejala kehamilan ektopik.
- Terdapat “trias gejala hamil ektopik terganggu” (aminorea terlambat
datang bulan atau terdapat perubahan pola mentruasi), sakit perut
mendadak, dan perdarahan melalui senggama)
- Sakit perut disebabkan oleh pecahnya kehamilan ektopik, timbuanan darah
menimbulkan iritasi dengan menifestasi rasa nyeri, darah dalam ruangan
perut tidak berfungsi dan menyebabkan pasien tampak pucat (anemia)
tekanan darah turun sampai syok, bagian ujung-ujung anggota badan
terasa dingin, perut kembung karena darah.
2.10 Pertumbuhan Dan Fisiologis Janin Pada Trimester 2
pada usia kehamilan antara 16 sampai 20 minggu panjang fetus (dari puncak
kepala ke ujung sakrum) genitalia eksternal terbentuk dan dapat dikenal, kulit merah
tipis sekali. Pada uisa antara 20 sampai 24 minggu panjang fetus 25cm. Kulit lebih
tebal, opak dengan rambut halus (lanugo).
Pada akhir trimester ke-2 panjang janin 30 sampai 32cm, kelopak-kelopak mata
terpisah, alis dan bulu mata ada kulit keriput. Pada kehamilan 4 bulan alat pencernaan
telah cukup terbentuk dan janin telah dapat menelan air ketuban dalam jumlah yang
cukup banyak, sehingga dengan demikian janin membantu pula dalam perputaran air
ketuban. Absorbsi air ketuban terjadi melalui mukosa seluruh traktus digestivus.
Bahwa janin menelan air ketuban, dapat dibuktikan dengan adanya lanugo, verniks
kasesosa di mekonium, setelah bayi dilahirkan.
Hepar janin pada usia kehamilan 4 bulan mempunyai peranan dalam hemopoesis.
Dan juga mulai berperan dalam metabolisme hidrat arang. Glikogen mulai disimpan
dalam hati, yang pada akhir triwulan makin meningkat. Glumerolus di ginjal mulai
terbentuk dalam korteks renalis pada janin umur 8 minggu. Jumlahnya pada kehamilan
20 minggu diperkirakan 350.000 dan pada akhir kehamilan 820.000. ginjal janin
berfungsi pada kehamilan 3 bulan, dan di dalam kandung kencing janin telah dijumpai
air kencing yang kemudian dikeluarkan ke liquor amnii. (Wiknjosastro,2002)
Pada akhir kehamilan 20 minggu, berat janin sekitar 340 gr dan panjang 16-
17cm. Ibu dapat merasakan gerakan bayi, sudah terdapat mekonium di dalam usus, dan
sudah terdapat vernixs pada kulit. Pada usia kehamilan 28 minggu berat bayi lebih
sedikit dari 1kg dan panjangnya 23cm, ia mempunyai periode tidur dan beraktivitas,
respons pada suara, dan melakukan gerakan pernapasan. (pusdiknakes,2003)
Pengkajian blophyscial fetus
Ultrasonografi digunakan pada trimesterpertama, kedua,dan ketiga :
1. Trimester pertama :
a. Penentuan tanggal dan penengasan kehamilan
b. Deteksi IUD
c. Diagnosis kehamilan ektopik
d. Diagnosis multiple gestation
e. Pengkajian lokasi plasenta
2. Trimester kedua dan ketiga
a. Pengkajian plasenta
b. Pengkajian struktur tubuh fetus
c. Visualizaion of fetus, plasenta dan anmoiotic cavity selama amniosintesis
d. Pengkajian posisi dan presentasi fetus
e. Diagnosa kelangsungan hidup fetus
f. Biophyssical profile score
(Dickason, 1997)

DAFTAR PUSTAKA

Dickason, Elizabeth J. 1997. Maternal-Infant Nursing Care. St. Louis, Missouri: Mosby
Doenges, E, Marilynn.2001. Rencana Perawatan Maternal Bayi. Jakarta: Penerbit Buku
Kedokteran: EGC
Ferrer, Hellen. 2001. Perawatan Maternitas. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran: EGC
Manuaba, Ida Bagus Gede. 1990. Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita. Jakarta:
Arean
Prawirphardjo, Sarwono.2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka
Prawirahardjo, Sarwono. 2002. Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jakarta.
Yayasan Bina Pustaka
Reeder, Sharon J. 1992. Maternity Nursing: Family, Newbon, and Women’s Health Care.
USA: Lipponcott Company
Suprijadi, S.KM.2001. Asuhan Antenatal. Jakarta: Pusdiknaker, WHO

Anda mungkin juga menyukai