Anda di halaman 1dari 3

RANGKUMAN SEJARAH PERADABAN ISLAM

BAB IV

Dibuat oleh:

Aji sholahudin

PRODI:BIMBINGAN PENYULUHAN ISLAM

SEKOLAH TINGGI ILMU DAKWAH SIRNARASA

CIAMIS-JAWA BARAT

2019/2020
a. Bangsa arab sebelum adanya rosululloh

Masyarakat Arab sebelum Islam adalah masyarakat yang hidup di zaman Jahiliyyah dimana
mereka tidak mengenal agama tauhid sehingga moralitasnya sangat minim. Agama
masyarakat Arab sebelum Islam datang adalah paganisme, yahudi dan kristen. Agama pagan
menjadi agama mayoritas mereka. Ratusan berhala ditempatkan disekitar ka'bah untuk
disembah. Perlawanan dan peperangan agama Islam saat Islam datang terjadi karena
semangat keagamaan mereka yang kuat. Kecintaan terhadap terhadap kehidupan bebas yang
menjadikan mereka ingin bebas dari aturan agama karena agama dianggap sebagai pengikat
kebebasannya.

Keadaan masyarakat saat itu sangat tidak terkendali karena tidak adanya peraturan yang
mengakibatkan mereka berbuat seenaknya sendiri. Kegiatan-kegiatan buruk mereka lakukan,
mulai dari berjudi, mencela keturunan, mengubur hidup-hidup anak perempuan, serta
menghina dan mencela orang miskin dan lemah. Moral dan perilaku masyarakat Arab yang
buruk dan rusak inilah yang menjadikan mereka disebut sebagai kaum Jahiliyyah.

Kondisi sosial politik Arab yang selalu diwarnai perebutan kekuasaan dan pengaruh antara
suku-suku Arab disamping interaksi menjadi semakin kompleks dengan adanya persaingan
dalam konteks keagamaan. Menurut Rippin, setidaknya terdapat tiga fokus kepentingan dalam
konteks keagamaan yaitu Yahudi, Nasrani dan Zoroaster. Dari sinilah jika dikatakan Arab
berada dalam kondisi penuh dengan ketegangan itu tidak salah.

Beralihnya peta perekonomian ke Romawi di Arab Selatan sangat berpengaruh terhadap


lengsernya kerajaan Himyar. Arab Selatan merupakan penghasil utama kemenyan dunia yang
digunakan dalam upacara keagamaan di Graeko Romawi dan sebagai bahan baku obat-
obatan. Hal tersebut menunjukkan adanya pengaruh kuat dalam bidang ekonomi di Arab
Selatan.

Masyarakat Arab terbagi menjadi dua kelompok yaitu penduduk kota (hadhary) dan
penduduk gurun (badui). Penduduk kota (hadhary) bertempat tinggal tetap karena mereka
sudah mengenal tata cara mengolah tanah dan tata cara perdagangan. Hubungan perdagangan
mereka yang sudah sampai diluar negeri menunjukkan bahwa mereka memiliki peradaban
yang tinggi. Sedangkan penduduk guru (badui) hidupnya masih berpindah-pindah dari satu
tempat ke tempat lain untuk mencari tempat yang bisa digunakan bertani dan beternak.
Suasana sosial budaya di Arab bisa dilihat dari watak dan karakter penduduknya yang keras
karena daerah yang gersang. Pola hidup penduduk Arab yang berpindah-pindah juga karena
faktor geografis. Mental dan fisik yang kuat sangat diperlukan untuk melindungi diri dan
kelompok dari hal yang membahayakan. Bangsa Arab tidak tersentuh budaya dan pengaruh
luar disebabkan oleh keenganan melakukan perjalanan ke luar karena kegersangan daerahnya.

Anda mungkin juga menyukai