SDM Kel 5
SDM Kel 5
A. Pengertian Upah
Tenaga kerja sebagai salah satu pemilik faktor produksi yang menawarkan jasa
mempunyai peranan yang sangat penting dalam keberlangsungan proses produksi.
Untuk itu, atas pengorbanannya tenaga kerja berhak mendapatkan balas jasa dari
perusahaannya berupa penghasilan dalam bentuk upah. Upah merupakan salah satu
indikator penting untuk menilai hidup dari buruh/karyawan/tenaga kerja.
Upah atau gaji yang diberikan kepada seorang tenaga kerja merupakan
penghargaan atas pelaksanaan pekerjaan yang dilakukan untuk kepentingan suatu
organisasi atau perusahaan. Penghargaan ini tidak selamanya berbentuk uang, tetapi juga
dalam bentuk penghargaan lainnya.
Pengupahan sendiri merupakan salah satu faktor yang paling sensitif karena upah
merupakan salah satu faktor pendorong untuk bekerja, dan berpengaruh terhadap moral
dan disiplin tenaga kerja. Oleh karena itu, setiap perusahaan atau organisasi manapun
seharusnya dapat memberikan upah yang seimbang dengan beban kerja yang dipikul
tenaga kerja. Dengan demikian, tujuan pembinaan tenaga kerja adalah untuk
menciptakan tenaga kerja yang berdaya guna dan berhasil guna dapat terwujud.
Pentingnya pemberian upah kepada tenaga kerja yang sesuai dengan hasil
pekerjaannya serta besarnya kebutuhan merupakan suatu hal yang harus diperhatikan
oleh seorang pengusaha. Upah yang sesuai tersebut bisa diberikan baik itu sesuai dengan
jam kerja ataupun banyaknya unit barang yang dihasilkan oleh tenaga kerja tersebut.
Dalam UU No. 13 Tahun 2003 memberikan pengertian tentang upah yaitu hak
pekerja/buruh yang diterima dan dinyatakan dalam bentuk uang sebagai imbalan dari
pengusaha atau pemberi kerja kepada pekerja/buruh yang ditetapkan dan dibayarkan
sesuai perjanjian kerja, kesepakatan, atau peraturan perundang- undangan, termasuk
tunjangan bagi pekerja/buruh dan keluarganya atas pekerjaan dan atau jasa yang telah
atau akan dilakukan.
Upah merupakan imbalan jasa yang diterima seseorang di dalam hubungan kerja
yang berupa uang atau barang, melalui perjanjian kerja, imbalan jasa diperuntukkan
untuk memenuhi kebutuhan bagi diri dan keluarganya. Dalam pengertian teori ekonomi,
upah yaitu pembayaran yang diperoleh berbagai bentuk jasa yang disediakan dan
diberikan oleh tenaga kerja kepada pengusaha (Sadono Sukirno, 2002 : 353).
Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa, upah merupakan balas jasa atau
pendapatan yang diterima oleh pekerja dari pihak lain atau majikan. Pengertian upah
1
berbeda dengan pendapatan, dimana upah yaitu imbalan yang diterima pekerja dan
belum termasuk tunjangan-tunjangan, maka yang dimaksud upah disini adalah imbalan
yang diterima seseorang dalam kaitannya langsung dengan kerja atau berdasarkan
prestasi kerja. Hal ini belum termasuk tunjangan seperti kesehatan, keluarga, hari tua,
dan tunjangan lain-lain.
B. Teori Upah
Sistem pengupahan di suatu negara didasarkan kepada falsafah atau sistem
perekonomian negara tersebut. Teori yang mendasari sistem pengupahan pada dasarnya
dapat dibedakan menurut dua ekstrim, yaitu (1) berdasarkan ajaran Karl Marx mengenai
teori nilai dan pertentangan kelas, (2) berdasarkan pada teori pertambahan produk
marginal berlandaskan asumsi perekonomian bebas (Sony Sumarsono, 2003:137).
Sistem pengupahan dari ekstrim pertama pada umunya dilaksanakan di negara penganut
paham komunis, sedangkan system pengupahan ekstrim kedua pada umumnya
dipergunakan di negara-negara kapitalis.
2
4. Sistem kontrol yang sangat ketat diperlukan untuk menjamin setiap orang betul-
betul mau kerja menurut kemampuannya.
Sistem pengupahan menurut teori Karl Marx didasarkan pada teori nilai dan asas
pertentangan kelas. Pada dasarnya pandangan Karl Marx bahwa hanya buruh yang
merupakan sumber nilai dari jasa buruh atau dari jumlah waktu kerja yang digunakan
untuk memproduksi suatu barang. Sedangkan dari pendapat lainnya dari teori Karl Marx
adalah pertentangan kelas yang artinya bahwa kapitalis selalu berusaha menciptakan
barang-barang modal untuk mengurangi penggunaan buruh. Akibatnya adanya
pengangguran besar-besaran sehingga menurunkan upah.
3
C. Upah Minimum
Menurut Sonny Sumarsono (2003:141) “Upah Minimum merupakan upah yang
ditetapkan secara minimum regional, sektor regional maupun sub sektoral.“ Dalam hal
ini upah minimum adalah upah pokok dan tunjangan. Sedangkan Upah Pokok Minimum
adalah upah pokok yang diatur secara minimal baik regional.
4
2. upah sama rata bagi buruh yang rajin dan yang malas.
3. Upah berdasarkan waktu lebih menyulitkan dalam merencanakan dan mengendalikan
biaya tenaga kerja.
5
Dasar hukum upah bagi tenaga kerja
1. Pasal 27 Undang-Undang Dasar 1945
2. Undang-undang No. 13 tahun 2003
3. Kepmenakertrans Nomor : KEP.49/MEN/2004 Tentang Ketentuan Struktur dan Skala
Upah.
4. Kepmenakertrans No. KEP.102/MEN/VI/2004 : Tentang Waktu Kerja Lembur dan
Upah Kerja Lembur.
6
Adapun untuk angka kematian justru manurun, karena meningkatnya kesehatan dan
kesejahteraan keluarga, peningkatan kelahiran menyebabkan jumlah tenaga menjadi
bertambah sehingga penawaran tenaga kerja pun akan bertambah. Peningkatan atau
penambahan penawaran tenaga kerja tersebut mengakibatkan tingkat upah pasar menjadi turun
mendekati atau bahkan dibawah upah alami.
Hal ini terjadi karena penawaran tenaga kerja lebih banyak dibanding permintaan tenaga
kerja, karena upah menurun, angka perkawinan pun berkurang dan angka kelahiran juga
menjadi berkurang. Dan sebaliknya angka kematian justru meningkat, selanjutnya penawaran
tenaga kerja menjadi berkurang sehingga berdampak pada meningkatnya upah pasar.
7
DAFTAR PUSTAKA
http://a-research.upi.edu/operator/upload/s_pek_044638_chapter(1).pdf
https://www.dosenpendidikan.co.id/pengertian-komponen-dan-macam-teori-upah-tenaga-kerja-
menurut-para-ahli/
40