Anda di halaman 1dari 19

MATA KULIAH : KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPUH : Dr. Muhammad Yusri Bachtiar, S.Pd., M.Pd

“KOMUNIKASI VERBAR DAN NON VERBAL”

Oleh:
Kelompok 5

NUR SHAUMI RAMADANI (1749041010)


AISYAH (1749041005)
FEBRIANA EKANANDA SURAS (1749042001)

KELAS 2017 A

PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

FAKULTAS ILMU PENDIDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR

TAHUN 2020

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Subhanallah Wa ta’ala


yang telah memberikan taufik dan hidayah-Nya kepada kita semua, sehingga
penulis dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Shalawat serta salam
semoga tercurah kepada Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wa sallam, para
sahabatnya, dan mudah-mudahan sampai kepada kita semua umatnya.

Penulis menyadari bahwa penyusunan makalah ini masih jauh dari


kesempurnaan, maka pada kesempatan ini penulis mengharapkan kritikan dan
saran yang membangun dari pembaca agar makalah ini menjadi lebih baik.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis maupun pembaca.

Makassar, 13 Maret 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………… 1


DAFTAR ISI ………………………………………………………….. 2
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………….. 4
A. Latar Belakang ………………………………………………… 4
B. Tujuan Penulisan ………………………………………………. 6

BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Verbal ……………………………….. 8
B. Jenis Komunikasi Verbal ……………………………………... 10
C. Bentuk Komunikasi Verbal …………………………………… 10
D. Unsur-Unsur Komunikasi Verbal …………………………….. 13
E. Prinsip Komunikasi Verbal ………………………………….. 14
F. Pengertian Komunikasi Non Verbal …………………………. 15
G. Komponen Komunikasi Non Verbal …………………………. 15
H. Perbedaan Komunikasi Verbal dan Non Verbal …………….. 16
BAB III PENUTUP …………………………………………………. 17
A. Kesimpulan …………………………………………………… 17
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….. 18

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam memahami apa arti dari komunikasi lisan maupun tertulis, kata
komunikasi itu sendiri tentunya sudah sangat tidak asing atau akrab bagi siapa
pun. Komunikasi memang sangat sering sekali digunakan dalam suatu interaksi
bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun sudah sering atau sudah
biasa dilakukan mungkin masih ada sebagai dari kita yang belum begitu paham
dalam pengertian komunikasi beserta bentuknya.
Secara etimologi komunikasi berasa dari bahasa latin yaitu “cum” atau
kata depan yang berarti “dengan” atau bersama dengan dan kata “umus” atau
sebuah kata bilangan yang berarti “satu”. Dua kata tersebut membentuk kata
benda yakni “Communio”, Communio ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai
Comnion yang memiliki arti yaitu kebersamaan, persatuan, persekutuan
gabungan, pergaulan atau hubungan.
Oleh karena itu, untuk ber-comunio diperlukan usaha dan kerja maka kata
itu dibentuk menjadi kata kerja Communicare sehingga artinya menjadi
“membagi sesuatu dengan seseorang tukar menukar, bercakap-cakap, berteman,
bertukar pikiran, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, berhubungan
berpartisipasi atau memberitahukan.
Menurut Agus (2003), Komunikasi diartikan sebagai pemberitahuan,
pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan. Komunikasi ini juga
dapat dibedakan lagi ke dalam beberapa bentuk, pembagian komunikasi dari segi
penyampaiannya ada komunikasi lisan maupun tertulis, dari beberapa sumber kini
menambahkan komunikasi eletronik. (J1)
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah
lisan maupun tulisan atau bentuk komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik
dalam bentuk percakapan maupun tulisan (speak language). Komunikasi ini
paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka
mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka,

4
menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar
perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi
verbal itu bahasa memegang peranan penting. Komunikasi Verbal mengandung
makna denotative. Media yang sering dipakai yaitu bahasa. Karena, bahasa
mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain.
Pengertian komunikasi lisan ialah bentuk komunikasi dengan mengucap-
kan kata-kata secara lisan dan langsung kepada lawan bicaranya. Biasanya
komunikasi lisan dapat dilakukan pada kondisi para personal atau individu yang
berkomunikasi berhadapan langsung.
Contohnya, saat berkomunikasi dengan tatap muka langsung, selain itu
komunikasi lisan ini juga dapat dilakukan melalui alat yang berupa computer yang
telah dilengkapi dengan fasilitas konferensi jarak jauh (computer teleconference )
dapat juga tatap muka yang melalui televise sirkuit tertutup (closed cirkit televise/
cctv ).
Komunikasi tertulis ialah komunikasi yang dilakukan yang melalui sebuah
tulisan yang dilakukan dalam kegiatan surat menyurat yang melalui pos, telegram,
telexaf, fax, e-mail dan sebagainya. Dalam dunia bisnis komunikasi tertulis ini
terbilang sering dilakukan. Contoh bentuk komunikasi tertulis misalnya ketika
melakukan surat-menyurat bisnis, seperti :
a. Membuat dan mengirim surat teguran kepada nasabah yang menunggak pem-
bayarannya.
b. Membuat dan mengirim surat aduan (claim) kepada pihak lain.
c. Membuat dan mengirim surat penolakan kerja.
d. Membuat dan mengirim surat penawaran harga barang kepada pihak lain.
e. Membuat dan mengirim surat konfirmasi barang kepada pelanggan.
f. Membuat dan mengirim surat pemesanan barang (order) kepada pihak lain.
g. Membuat dan mengirim surat permintaan barang kepada pihak lain.
h. Membuat dan mengirim surat kontak kerja kepada pihak lain.
i. Memberi informasi kepada pelanggan yang meminta informasi produk-produk
baru.
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam
bentuk tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih

5
banyak dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara
otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunakasi nonverbal
bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih bersifat jujur
mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.
Non verbal juga bisa diartikan sebagai tindakan-tindakan manusia yang
secara sengaja dikirimkan dan diinterpretasikan seperti tujuannya dan memiliki
potensi akan adanya umpan balik (feed back) dari penerimanya. Dalam arti lain,
setiap bentuk komunikasi tanpa menggunakan lambang-lambang verbal seperti
kata-kata, baik dalam bentuk percakapan maupun tulisan. Komunikasi non verbal
dapat berupa lambang-lambang seperti gesture, warna, mimik wajah dll.
Pada bagian pembahasan, akan dijelaskan dan dideskripsikan apa,
mengapa dan bagaimana komunikasi verbal dan non verbal ini diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui apa yang dimaksud komunikasi verbal dan komunikasi non
verbal serta apa saja komponen-komponen yang ada di dalamnya ?

6
BAB II
PEMBAHASAN

Manusia secara fitrahnya sebagai makhluk sosial senantiasa ingin


berhubungan dengan manusia lainnya, ingin mengetahui lingkungan sekitar,
bahkan ingin mengetahui apa yang terjadi dalam dirinya. Rasa ingin tahu ini
memaksa manusia untuk berkomunikasi.
Menurut Harold D. Lasswell, seorang peletak dasar ilmu komunikasi
menyebutkan ada tiga fungsi dasar mengapa manusia perlu berkomunikasi, yaitu
hasrat manusia untuk mengontrol lingkungannya, upaya manusia untuk dapat
beradaptasi dengan lingkungan, dan upaya manusia untuk melakukan transformasi
warisan sosialisasinya. Ketiga fungsi ini yang menjadi patokan dasar bagi setiap
individu dalam berhubungan dengan sesama anggota masyarakat. Sehingga saat
ini keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam mencapai sesuatu yang
diinginkan termasuk karir, banyak ditentukan oleh kemampuan berkomunikasi.
Sifat manusia untuk menyampaikan keinginan dan mengetahui hasrat orang
lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis
melalui lambang isyarat, kemudian disusul kemampuan untuk memberi arti setiap
lambang-lambang itu dalam bahasa verbal. Komunikasi telah memperpendek
jarak, menghemat biaya, menembus ruang dan waktu. Selain itu komunikasi
berusaha menjembatani antara pikiran, perasaan dan kebutuhan seseorang dengan
dunia luarnya serta membuat cakrawala seseorang menjadi luas.
Syarat utama terjadinya sebuah komunikasi adalah adanya interaksi antara
para komunikator (penerima dan pemberi pesan). Selain menggunakan bahasa,
gerak, isyarat, dan tanda, komunikasi juga dapat dilakukan dengan media lainnya.
Era globalisasi saat ini, media komunikasi memberi kontribusi signifikan terhadap
perubahan dunia. Komunikasi di abad kontemporer ini dapat dilakukan kapan saja
dan dimana saja tanpa batasan waktu dan ruang.

7
A. Pengertian Komunikasi Verbal
(Desiana: 2017) Komunikasi verbal adalah komunikasi yang
menggunakan kata-kata baik lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling
banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka
mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka,
menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling
bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkat.
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan symbol-simbol
atau kata-kata, baik yang dikatakan secara oral, lisan maupun tertulis. Komunikasi
dapat teridentifikasikan sebagai suatu proses dimana seorang pembicara
berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku
penerima.
Deddy Mulyani (dalam Syifa :2018) menyatakan bahwa Bahasa Verbal
menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek individual
kita. Beberapa komponen-komponen komunikasi verbal adalah suara, kata-
kata, berbicara, dan bahasa. (Tubbs & Moss : 1996) Komunikasi Verbal
adalah semua jenis komunikasi lisan maupun tulisan yang menggunakan
satu kata atau lebih. (Liliweri :1994)
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan symbol-symbol
atau kata secara oral maupun tertulis antara pembicara dan pendengar
untuk mempengaruhi tingkah laku penerima melalui satu kata atau lebih.
(Ronald B.Adler dan George Rodman dalam Sasa Djuarsa 1994:256).
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa lisan (oral
communication) dan bahasa tulisan (written communication) Dalam penyampaian
pesan, biasanya komunikator lebih banyak menggunakan pesan verbal yakni
bahasa. Karena itu seorang komunikator membutuhkan pengetahuan tentang
bentuk bentuk pesan verbal, yang terdiri dari;
a. Struktur pesan: ditunjukkan oleh pola penyimpulan (tersirat atau tersurat),
pola urutan argumentasi (mana yang lebih dahulu, argumentasi yang
disenangi atau yang tidak disenangi), pola obyektivitas (satu sisi atau dua
sisi).

8
b. Gaya pesan: menunjukkan variasi linguistik dalam penyampaian pesan
(perulangan, mudah dimengerti, perbendaharaan kata).
c. Daya tarik pesan: mengacu pada motif-motif psikologis yang dikandung
pesan (rasional-emosional, daya tarik ketakutan, daya tarik ganjaran).
Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:
1. Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan
orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang
diperguna- kan adalah bahasa Bahasa lisan, tertulis pada kertas, ataupun
elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan
antara warganya satu sama lain.
2. Keterbatasan Bahasa
Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek, kata kata
adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek tertentu: orang, benda,
peristiwa, sifat, perasaan, dan sebagainya. Tidak semua kata tersedia untuk
merujuk pada objek. Suatu kata hanya mewakili realitas, tetapi buka realitas
itu sendiri. Dengan demikian, kata-kata pada dasarnya bersifat parsial, tidak
melukiskan sesuatu secara eksak. Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung
bersifat dikotomis, misalnya baik-buruk, kaya-miskin, pintar-bodoh, dsb.
Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual, kata-kata bersifat ambigu,
karena kata-kata merepresentasikan persepsi dan interpretasi orang-orang yang
berbeda, yang menganut latar belakang sosial budaya yang berbeda pula. Kata
berat, yang mempunyai makna yang nuansanya beraneka ragam. Misalnya:
tubuh orang itu berat; kepala saya berat; ujian itu berat; dosen itu memberikan
sanksi yang berat kepada mahasiswanya yang nyontek.
Kata-kata mengandung bias budaya, bahasa terikat konteks budaya. Oleh
karena di dunia ini terdapat berbagai kelompok manusia dengan budaya dan
sub- budaya yang berbeda, tidak mengherankan bila terdapat kata-kata yang
(kebe-tulan) sama atau hampir sama tetapi dimaknai secara berbeda, atau kata-
kata yang berbeda namun dimaknai secara sama. Konsekuensinya, dua orang
yang berasal dari budaya yang berbeda boleh jadi mengalami kesalahpahaman
ketiaka mereka menggunakan kata yang sama. Misalnya kata awak untuk

9
orang Minang adalah saya atau kita, sedangkan dalam bahasa Melayu (di
Palembang dan Malaysia) berarti kamu.
3. Kata
Kata merupakan unit lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambing
yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang,
kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau
keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada
hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung
hanyalah kata dan pikiran orang.

B. Jenis Komunikasi Verbal


a. Berbicara dan menulis
Bericara adalah komunikasi verbal-vokal. Sedangkan menulis adalah
komunikasi verbal-nonvocal. Contoh komunikasi verbal-vocal adalah
presentasi dalam rapat dan contoh komunikasi verbal-nonvocal adalah
surat-menyurat bisnis.
b. Mendengarkan dan membaca
Mendengar dan mendengarkan itu kata yang mempunyai makna
berbeda, mendengar berarti semata-mata memungut getaran bunyi
sedangkan mendengar-kan adalah mengambil makna dari apa yang
didenga rmendengarkan melibatkan 4 unsur, yaitu mendengar,
memperhatikan, memahami, dan mengingat. Membaca adalah suatu cara
untuk mendapatkan informasi dari sesuatu yang ditulis.

C. Bentuk Komunikasi Verbal


1. Komunikasi Lisan (oral communication)
Komunikasi yang dilakukan dengan pengucapan kata-kata lewat
mulut yang dikeluarkan oleh komunikator. Komunikasi lisan dapat juga
diartikan sebagai proses di mana seseorang pembicara berinteraksi
secara lisan dengan orang lain untuk tujuan-tujuan tertentu. Berikut
jenis-jenis komunikasi verbal:

10
a. Berbicara
Suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebuthan pendengar atau
penyimak, yang dilakukan minimal oleh dua orang atau lebih.
Contoh : Anak kecil berbicara (mama, papa) ketika seorang ayah atau ibu
menelpon anaknya
b. Berdiskusi
Sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih berkelompok.
Biasanya komunikasi antara kelompok tersebut berupa salah satu ilmu
atau pengatahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman
yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut
topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang
pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
Contoh : berdiskusi tentang perkembangan anak usia dini disekolah
c. Kuliah
Kuliah adalah sebuah proses satu arah dalam transfer ilmu pengetahuan
nasehat, dari yang memberi kuliah, guru atau dosen atau orang tua, kepada
murid/anak. Kuliah bisa jadi adalah pintu masuk pertama dari sebuah
pembelajaran. Kuliah ada 2 macam yaitu, kuliah secara formal dan kuliah
secara non formal.
Contoh : guru menerangkan (formal), dinasehati ibu,ibu memberi masukan
dan kritik (non formal)
d. Presentasi
Menyampaikan ide dan pengetahuan baru untuk disampaikan kepada
orang lain.
Contoh : anak diharapkan melakukan eksperimen baru, lalu hasilnya
dipresentasikan kedepan.
e. Dialog
Kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara
perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan
masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam

11
institusi legislative seperti parlemen, terutama di negara-negara yang
menggunakan system opsisi. Dalam hal ini, debat dilakukan mengiktui
aturan- aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui
voting atau keputusan juri.
Contoh : debat antara kandidat legislative, dan debat antar calon
presiden/wakil presiden
f. Percapakan – percakapan
Komunikasi dua arah yang dilakukan oleh minimal dua orang, yang
didalamnya terdapat topik pembicaraanm bisa tuntas bisa tidak.
Contoh : anak-anak membicarakan mengenai makan siang mereka
g. Berbincang-bincang
Berbincang merupakan ngobrol atau percakapan yang sifatnya lebih santai
dan hanya digunakan untuk mengisi waktu luang.
Contoh : pada hari libur, sore hari sautu keluarga berkumpul Bersama-
sama, keluarga menunggu waktu makan malam sambal berbincang-
bincang tentang isi drama yang ada di TV.
2. Komunikasi tulisan (written communication).
(Muhammad :2014) Penyampaian kata-kata pesan yang disampaikan
melalui tulisan. Komunikasi tulisan juga memiliki peran dan fungsi yang tidak
kalah pentingnya disbanding dengan komunikasi lisan. Malah, komunikasi
tulisan memiliki posisi dan gengsi tersendiri. Jika komunikasi lisan bisa saja
terdistorsi oleh berbagai factor eksternal dan sangat dipengaruhi oleh pelaku
komunikasi itu sendiri, maka komunikasi tulisan lebih bersifat tertata,
terstruktur dan ada aturan atau kaidah yang perlu dipatuhi bersama. Contoh,
seorang guru merancang bahan ajar yang akan dipelajari siswa maka bahan
ajar tersebut harus menggunakan bahasa tulisan yang baik dan benar. Baik
dalam artian sesuai dengan keadaan dan tujuan serta benar maksudnya sesuai
dengan kaidah bahasa yang digunakan. Seperti, jika menggunakan bahasa
Indonesia maka dalam bahasa tulisan harus mengikuti kaidah Ejaan Yand
Disempurnakan (EYD), dan kalimat-kalimat baku serta formal. Untuk itu,
seseorang yang ingin melakukan komunikasi verbal dalam bentuk komunikasi
tulisan, maka yang berssangkutan harus mengikut beberapa kaidah, seperti

12
kebenaran tata tulis, tata letak, kebenaran isi, petunjuk penggunaan, kejelasan,
dan kesopanan dalam hal berbahasa.

D. Unsur-unsur Komunikasi Verbal


Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal yaitu :
a. Bahasa
Pada dasarnya Bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan
orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang
dipergunakan adalah bahasa verbal entah lisan, tertulis pada kertas, ataupun
elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan
antara warganya satu sama lain.
(Suranto : 2010) Selain itu, bahasa menjadi sarana untuk berkomunikasi,
dan telah disebut bahwa agar bahasa dapat dipahami pemakainya, maka
pemberi dan penerima pesan dalam penggunaan bahasa harus ada kesepakatan
bersama dalam menggunakan simbol-simbol dan dalam menginterpretasikan
maknanya. (Brent D Ruben & Lea P Stewart : 2014) Setiap bahasa memiliki
pola yang dapat diidentifikasi dan menetapkan aturan relatif terhadap:
1) Fonologi : Cara suara digabungkan untuk membuat kata-kata
2) Sintaksis : Cara kata-kata digabungkan menjadi kalimat
3) Semantik : Arti kata-kata atas dasar hubungan mereka satu dengan yang
lain dan dengan unsur-unsur lingkungan.
4) Pragmatik : Cara di mana bahasa digunakan dalam praktik.
Bahasa memiliki banyak fungsi, namun sekurang-kurangnya ada tiga
fungsi yang erat hubungannya dalam menciptakan komunikasi yang efektif.
Ketiga fungsi itu adalah :
1) Untuk mempelajari tentang dunia sekeliling kita
2) Untuk membina hubugan yang baik diantara sesame manusia
3) Untuk menciptakan ikatan-ikatan dalam kehidupan manusia
b. Kata
Kata merupakan unit lambang terkecil dalam Bahasa. Kata adalah
lambang yang memberikan makna atau mewakili sesuatu hal. Kata itu bukan
orang,barang, kejadian, atau keadaan sendiri. Kata tidak ada pada pikiran

13
orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang ada hanyalah
hubungan langsung antara dengan pikiran orang untuk dimaknai sebagaimana
maksud dan tujuan itu diadakan.

E. Prinsip Komunikasi Verbal


Menurut Nurudin, terdapat tiga prinsip komunikasi verbal, diantaranya adalah
sebagai berikut :
1. Interpretasi menciptakan makna
Pada dasarnya simbol bersifat abstrak, ambigu, dan susah dipahami, perlu
adanya kesepakatan dalam memaknainya. Membangun makna dalam
proses interaksi dengan orang lain harus dilakukan guna untuk memahami
makna simbol tersebut.
2. Komunikasi adalah aturan yang dipandu
Komunikasi verbal terbentuk oleh aturan yang tidak terucap ataupun
tertulis, tetapi dapat dipahami. Aturan tersebut merupakan pemahaman
bersama terhadap makna komunikasi dan bagaimana cara berkomunikasi
yang cocok untuk digunakan dalam situasi yang berbeda. Dalam
berinteraksi dengan keluarga dan orang lain, secara tidak sadar kita
menyerap aturan yang memandu cara untuk berkomunikasi. Ada dua
aturan untuk memandu komunikasi. Yang pertama aturan regulatif seperti
kapan, bagaimana, di mana, dan dengan siapa kita harus berbicara
mengenai hal-hal tertentu. seperti untuk bergantian berbicara dalam
konteks formal, biasanya tidak boleh memotong ketika orang lain sedang
berbicara. Yang kedua adalah aturan pokok yang menjelaskan arti dari
komunikasi terhadap lawan bicara. Seperti memberikan perhatian, dinilai
sebagai menunjukkan hormat dan rasa simpati. memeluk menunjukkan
kasih sayang, bertepuk tangan ketika pembicara diperkenalkan dan ketia
mereka selesai melakukan presentasi yang menunjukkan apresiasi.
3. Penekanan memengaruhi makna
Menekankan komunikasi untuk menciptakan makna, penekanan
(punctuation) adalah penandaan akan awal dan akhir dari interaksi
tertentu. Seperti ketika direktur memasuki ruangan, itu menekankan awal

14
dari sebuah rapat. Ketika pembicara mengatakan “terimakasih atas
perhatian anda” dan melipat kertas catatan, itu menekankan akhir dari
pidato.
Sedangkan Joseph A. Devito menjelaskan bahwa terdapat enam prinsip
komunikasi verbal diantaranya :
1. Keterbatasan bahasa
2. Kerumitan makna
3. Nama sebagai symbol
4. Bahasa gaul
5. Bahasa wanita & pria
6. Komunikasi konteks tinggi dan rendah

F. Pengertian Komunikasi Non Verbal


Komunikasi non verbal adalah komunikasi tanpa kata-kata yang terjadi
antar individu melalui ekspresi wajah, sentuhan waktu, gerak isyarat, bau,
perilaku mata dan lain-lain.

G. Komponen-komponen komunikasi non verbal


Komponen- komponen yan terdapat dalam komunikasi non verbal adalah :
a. Pesan Fasial/Facial Expression Menggunakan muka/wajah untuk
menyampaikan makna tertentu.Gabungan dari mulut, lidah, mata, alis
merupakan ekspresi seseorang. Seorang komunikator harus
memperhatikan ekspresi wajah komunikan. Misal : tatapan muka
mahasiswa yang mendengarkan pesan dosen, apakah tatapan antusias
penuh perhatian dan berminat atau tatapan kosong, acuh dan tidak
memperhatikan
b. Menunjukkan gerakan sebagian anggota badan dan tangan untuk
mengkomunikasikan berbagai makna. Tentu dalam berkomunikasi,
menggunakan gesture janganlah berlebihan. Karena perhatian komunikan
bukan kepada pesan, tetapi lebih kepada gesture tubuh. Gesture tidak
bersifat universal. Tidak semua gesture dimaknai sama. Ada
kesinambungan antara facial ekspression dan gestural.

15
c. Berkenaan dengan keseluruhan anggota badan. Mahrabain menyebutkan
tiga makna dari postur :
1. Immediacy : ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap individu
yang lain.
2. Power : Mengungkapkan status yang tinggi dari komunikator.
3. Responsiveness : Mengungkapkan reaksi emosional individu pada
lingkungannya secara positif dan negatif.

H. Perbedaan Komunikasi Verbal dan Non Verbal


Adapun perbedaan antara komunikasi verbal dan non verbal. Adalah :
1) Struktur >< Nonstruktur Komunikasi verbal sangat terstruktur dan
mempunyai hukum atau aturanaturan tata bahasa. Sedangkan komunikasi
nonverbal tidak ada sama sekali atau hampir tidak ada struktur formal
yang mengarahkan komunikasi.
2) Linguistik >< Nonlinguistik Linguistik mempelajari macam-macam segi
bahasa verbal, karena linguistik adalah ilmu yang mempelajari asal-usul,
struktur, sejarah, variasi regional dan ciri-ciri fonetik dari bahasa.
Sedangkan Komunikasi nonverbal belum atau tidak memiliki sistem
bahasa yang didokumentasikan walaupun ada usaha untuk memberi arti
khusus pada ekspresi-ekspresi wajah tertentu.
3) Dipelajari >< Didapat secara alamiah Jarang sekali individu diajarkan
cara untuk berkomunikasi secara nonverbal, bahkan mungkin tidak ada.
Seseorang cukup hanya mengamati dan mengalaminya selama berinteraksi
dengan lingkungan sosialnya maka secara tidak langsung ia akan
menggunakan komunikasi nonverbal. Bahkan ada yang berpendapat
bahwa komunikasi nonverbal itu.

16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik
lisan maupun tulisan. Beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:
bahasa dan kata. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang
pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata, lebih kepada
ekspresi.
Komunikasi non verbal adalah komunikasi tanpa kata-kata yang terjadi
antar individu melalui ekspresi wajah, sentuhan waktu, gerak isyarat, bau,
perilaku mata dan lain-lain.

17
DAFTAR PUSTAKA

Aisyah, Siti. 2018. Impelemtasi Komunikasi Verbal dan Nonverbal Dalam


Kegiatan Public Speaking Santri di Pondok Pesantren Darul Falah
Amtsilati Putri Bangsri Jepara. Skripsi Thesis. Program Magister
Komunikasi dan Penyiaran. Islam (KPI) Pascasarjana UIN Walisongo :
Semarang.
Apriliyanti, Syifa. 2018. Teknik Komunikasi Orang Tua Terhadap Anak
Penyandang Tunarungu. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas
Sultan Ageng Tirtayasa : Banten.
Cangara, Hafied. 2009. Pengantar Ilmu Komunikasi Edisi Revisi. PT Raja
Grafindo Persada : Jakarta
Ernawati, Iis. 2015. Komunikasi Verbal dan NonVerbal Mahasiswa Difabel Netra
UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta Melalui Facebook. Fakultas Ilmu Sosisal
dan Humaniora. Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga : Yogyakarta.
Kusumawati, Tri Indah. 2016. KOMUNIKASI VERBAL DAN NONVERBAL.
Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN : Sumatera Utara
Natalia, Desiana. Gilar Gandana. 2017. Komunikasi dalam PAUD. Ksatria
Siliwangi: Tasikmalaya
Nofrion. 2018. Komunikasi Pendidikan Penerapan Teori dan Konsep Komunikasi
dalam Pembelajaran. Prenadamedia Group : Jakarta.
Nurudin. 2017. Ilmu Komunikasi Ilmiah dan Populer. Raja Grafindo Persada :
Jakarta
Prabowo, Reno Etri (2019) Komunikasi Verbal Dan Nonverbal Dalam Kegiatan
Mendongeng (Studi Deskriptif Kualitatif Komunikasi Verbal Dan
Nonverbal Di Rumah Dongeng Mentari Depok Sleman Yogyakarta
Periode Oktober-Desember 2018). Skripsi thesis, Universitas Mercu
Buana Yogyakarta.
Wisman, Yossita. 2017. KOMUNIKASI EFEKTIF DALAM DUNIA
PENDIDIKAN. JURNAL NOMOSLECA Volume 3, Nomor 2.
Universitas Palangka Raya : Kalimantan Tengah.
Ulmi, Nisawatun. 2017. Komunikasi Verbal dan Non Verbal dalam Proses

18
Tahfidz Al-Qur’an. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. UIN Raden
Intan : Lampung
Virghiniaty, Ghina Aghnia. 2012. Kaomoji Pesan Verbal Dalam Komunikasi
Media-Komputer. Fakultas Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia :
Depok.
Sanati, Istijabatis. 2016. Pola Komunikasi Verbal dan Non-Verbal Antara
Mahasiswa Asing Dengan Mahasiswa Lokal. Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik. Universitas Sebelas Maret : Surakata.
Mulyani, Dian, 2017. Pengantar Ilmu Komunikasi Verbal dan Non Verbal. Jakarta

19

Anda mungkin juga menyukai