Oleh:
Kelompok 5
KELAS 2017 A
TAHUN 2020
1
KATA PENGANTAR
Penulis
2
DAFTAR ISI
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Komunikasi Verbal ……………………………….. 8
B. Jenis Komunikasi Verbal ……………………………………... 10
C. Bentuk Komunikasi Verbal …………………………………… 10
D. Unsur-Unsur Komunikasi Verbal …………………………….. 13
E. Prinsip Komunikasi Verbal ………………………………….. 14
F. Pengertian Komunikasi Non Verbal …………………………. 15
G. Komponen Komunikasi Non Verbal …………………………. 15
H. Perbedaan Komunikasi Verbal dan Non Verbal …………….. 16
BAB III PENUTUP …………………………………………………. 17
A. Kesimpulan …………………………………………………… 17
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………….. 18
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Dalam memahami apa arti dari komunikasi lisan maupun tertulis, kata
komunikasi itu sendiri tentunya sudah sangat tidak asing atau akrab bagi siapa
pun. Komunikasi memang sangat sering sekali digunakan dalam suatu interaksi
bagi manusia dalam kehidupan sehari-hari. Walaupun sudah sering atau sudah
biasa dilakukan mungkin masih ada sebagai dari kita yang belum begitu paham
dalam pengertian komunikasi beserta bentuknya.
Secara etimologi komunikasi berasa dari bahasa latin yaitu “cum” atau
kata depan yang berarti “dengan” atau bersama dengan dan kata “umus” atau
sebuah kata bilangan yang berarti “satu”. Dua kata tersebut membentuk kata
benda yakni “Communio”, Communio ini dalam bahasa Inggris disebut sebagai
Comnion yang memiliki arti yaitu kebersamaan, persatuan, persekutuan
gabungan, pergaulan atau hubungan.
Oleh karena itu, untuk ber-comunio diperlukan usaha dan kerja maka kata
itu dibentuk menjadi kata kerja Communicare sehingga artinya menjadi
“membagi sesuatu dengan seseorang tukar menukar, bercakap-cakap, berteman,
bertukar pikiran, memberitahukan sesuatu kepada seseorang, berhubungan
berpartisipasi atau memberitahukan.
Menurut Agus (2003), Komunikasi diartikan sebagai pemberitahuan,
pembicaraan, percakapan, pertukaran pikiran atau hubungan. Komunikasi ini juga
dapat dibedakan lagi ke dalam beberapa bentuk, pembagian komunikasi dari segi
penyampaiannya ada komunikasi lisan maupun tertulis, dari beberapa sumber kini
menambahkan komunikasi eletronik. (J1)
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, entah
lisan maupun tulisan atau bentuk komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik
dalam bentuk percakapan maupun tulisan (speak language). Komunikasi ini
paling banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka
mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka,
4
menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar
perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkar. Dalam komunikasi
verbal itu bahasa memegang peranan penting. Komunikasi Verbal mengandung
makna denotative. Media yang sering dipakai yaitu bahasa. Karena, bahasa
mampu menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain.
Pengertian komunikasi lisan ialah bentuk komunikasi dengan mengucap-
kan kata-kata secara lisan dan langsung kepada lawan bicaranya. Biasanya
komunikasi lisan dapat dilakukan pada kondisi para personal atau individu yang
berkomunikasi berhadapan langsung.
Contohnya, saat berkomunikasi dengan tatap muka langsung, selain itu
komunikasi lisan ini juga dapat dilakukan melalui alat yang berupa computer yang
telah dilengkapi dengan fasilitas konferensi jarak jauh (computer teleconference )
dapat juga tatap muka yang melalui televise sirkuit tertutup (closed cirkit televise/
cctv ).
Komunikasi tertulis ialah komunikasi yang dilakukan yang melalui sebuah
tulisan yang dilakukan dalam kegiatan surat menyurat yang melalui pos, telegram,
telexaf, fax, e-mail dan sebagainya. Dalam dunia bisnis komunikasi tertulis ini
terbilang sering dilakukan. Contoh bentuk komunikasi tertulis misalnya ketika
melakukan surat-menyurat bisnis, seperti :
a. Membuat dan mengirim surat teguran kepada nasabah yang menunggak pem-
bayarannya.
b. Membuat dan mengirim surat aduan (claim) kepada pihak lain.
c. Membuat dan mengirim surat penolakan kerja.
d. Membuat dan mengirim surat penawaran harga barang kepada pihak lain.
e. Membuat dan mengirim surat konfirmasi barang kepada pelanggan.
f. Membuat dan mengirim surat pemesanan barang (order) kepada pihak lain.
g. Membuat dan mengirim surat permintaan barang kepada pihak lain.
h. Membuat dan mengirim surat kontak kerja kepada pihak lain.
i. Memberi informasi kepada pelanggan yang meminta informasi produk-produk
baru.
Komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang pesannya dikemas dalam
bentuk tanpa kata-kata. Dalam hidup nyata komunikasi nonverbal jauh lebih
5
banyak dipakai daripada komuniasi verbal. Dalam berkomunikasi hampir secara
otomatis komunikasi nonverbal ikut terpakai. Karena itu, komunakasi nonverbal
bersifat tetap dan selalu ada. Komunikasi nonverbal lebih bersifat jujur
mengungkapkan hal yang mau diungkapkan karena spontan.
Non verbal juga bisa diartikan sebagai tindakan-tindakan manusia yang
secara sengaja dikirimkan dan diinterpretasikan seperti tujuannya dan memiliki
potensi akan adanya umpan balik (feed back) dari penerimanya. Dalam arti lain,
setiap bentuk komunikasi tanpa menggunakan lambang-lambang verbal seperti
kata-kata, baik dalam bentuk percakapan maupun tulisan. Komunikasi non verbal
dapat berupa lambang-lambang seperti gesture, warna, mimik wajah dll.
Pada bagian pembahasan, akan dijelaskan dan dideskripsikan apa,
mengapa dan bagaimana komunikasi verbal dan non verbal ini diterapkan dalam
kehidupan sehari-hari.
B. TUJUAN
Untuk mengetahui apa yang dimaksud komunikasi verbal dan komunikasi non
verbal serta apa saja komponen-komponen yang ada di dalamnya ?
6
BAB II
PEMBAHASAN
7
A. Pengertian Komunikasi Verbal
(Desiana: 2017) Komunikasi verbal adalah komunikasi yang
menggunakan kata-kata baik lisan maupun tulisan. Komunikasi ini paling
banyak dipakai dalam hubungan antar manusia. Melalui kata-kata, mereka
mengungkapkan perasaan, emosi, pemikiran, gagasan, atau maksud mereka,
menyampaikan fakta, data, dan informasi serta menjelaskannya, saling
bertukar perasaan dan pemikiran, saling berdebat, dan bertengkat.
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan symbol-simbol
atau kata-kata, baik yang dikatakan secara oral, lisan maupun tertulis. Komunikasi
dapat teridentifikasikan sebagai suatu proses dimana seorang pembicara
berinteraksi secara lisan dengan pendengar untuk mempengaruhi tingkah laku
penerima.
Deddy Mulyani (dalam Syifa :2018) menyatakan bahwa Bahasa Verbal
menggunakan kata-kata yang mempresentasikan berbagai aspek individual
kita. Beberapa komponen-komponen komunikasi verbal adalah suara, kata-
kata, berbicara, dan bahasa. (Tubbs & Moss : 1996) Komunikasi Verbal
adalah semua jenis komunikasi lisan maupun tulisan yang menggunakan
satu kata atau lebih. (Liliweri :1994)
Dari beberapa pendapat ahli diatas dapat disimpulkan bahwa
komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan symbol-symbol
atau kata secara oral maupun tertulis antara pembicara dan pendengar
untuk mempengaruhi tingkah laku penerima melalui satu kata atau lebih.
(Ronald B.Adler dan George Rodman dalam Sasa Djuarsa 1994:256).
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan bahasa lisan (oral
communication) dan bahasa tulisan (written communication) Dalam penyampaian
pesan, biasanya komunikator lebih banyak menggunakan pesan verbal yakni
bahasa. Karena itu seorang komunikator membutuhkan pengetahuan tentang
bentuk bentuk pesan verbal, yang terdiri dari;
a. Struktur pesan: ditunjukkan oleh pola penyimpulan (tersirat atau tersurat),
pola urutan argumentasi (mana yang lebih dahulu, argumentasi yang
disenangi atau yang tidak disenangi), pola obyektivitas (satu sisi atau dua
sisi).
8
b. Gaya pesan: menunjukkan variasi linguistik dalam penyampaian pesan
(perulangan, mudah dimengerti, perbendaharaan kata).
c. Daya tarik pesan: mengacu pada motif-motif psikologis yang dikandung
pesan (rasional-emosional, daya tarik ketakutan, daya tarik ganjaran).
Ada beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:
1. Bahasa
Pada dasarnya bahasa adalah suatu system lambang yang memungkinkan
orang berbagi makna. Dalam komunikasi verbal, lambang bahasa yang
diperguna- kan adalah bahasa Bahasa lisan, tertulis pada kertas, ataupun
elektronik. Bahasa suatu bangsa atau suku berasal dari interaksi dan hubungan
antara warganya satu sama lain.
2. Keterbatasan Bahasa
Keterbatasan jumlah kata yang tersedia untuk mewakili objek, kata kata
adalah kategori-kategori untuk merujuk pada objek tertentu: orang, benda,
peristiwa, sifat, perasaan, dan sebagainya. Tidak semua kata tersedia untuk
merujuk pada objek. Suatu kata hanya mewakili realitas, tetapi buka realitas
itu sendiri. Dengan demikian, kata-kata pada dasarnya bersifat parsial, tidak
melukiskan sesuatu secara eksak. Kata-kata sifat dalam bahasa cenderung
bersifat dikotomis, misalnya baik-buruk, kaya-miskin, pintar-bodoh, dsb.
Kata-kata bersifat ambigu dan kontekstual, kata-kata bersifat ambigu,
karena kata-kata merepresentasikan persepsi dan interpretasi orang-orang yang
berbeda, yang menganut latar belakang sosial budaya yang berbeda pula. Kata
berat, yang mempunyai makna yang nuansanya beraneka ragam. Misalnya:
tubuh orang itu berat; kepala saya berat; ujian itu berat; dosen itu memberikan
sanksi yang berat kepada mahasiswanya yang nyontek.
Kata-kata mengandung bias budaya, bahasa terikat konteks budaya. Oleh
karena di dunia ini terdapat berbagai kelompok manusia dengan budaya dan
sub- budaya yang berbeda, tidak mengherankan bila terdapat kata-kata yang
(kebe-tulan) sama atau hampir sama tetapi dimaknai secara berbeda, atau kata-
kata yang berbeda namun dimaknai secara sama. Konsekuensinya, dua orang
yang berasal dari budaya yang berbeda boleh jadi mengalami kesalahpahaman
ketiaka mereka menggunakan kata yang sama. Misalnya kata awak untuk
9
orang Minang adalah saya atau kita, sedangkan dalam bahasa Melayu (di
Palembang dan Malaysia) berarti kamu.
3. Kata
Kata merupakan unit lambang terkecil dalam bahasa. Kata adalah lambing
yang melambangkan atau mewakili sesuatu hal, entah orang, barang,
kejadian, atau keadaan. Jadi, kata itu bukan orang, barang, kejadian, atau
keadaan sendiri. Makna kata tidak ada pada pikiran orang. Tidak ada
hubungan langsung antara kata dan hal. Yang berhubungan langsung
hanyalah kata dan pikiran orang.
10
a. Berbicara
Suatu alat untuk mengkomunikasikan gagasan-gagasan yang disusun serta
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan-kebuthan pendengar atau
penyimak, yang dilakukan minimal oleh dua orang atau lebih.
Contoh : Anak kecil berbicara (mama, papa) ketika seorang ayah atau ibu
menelpon anaknya
b. Berdiskusi
Sebuah interaksi komunikasi antara dua orang atau lebih berkelompok.
Biasanya komunikasi antara kelompok tersebut berupa salah satu ilmu
atau pengatahuan dasar yang akhirnya akan memberikan rasa pemahaman
yang baik dan benar. Diskusi bisa berupa apa saja yang awalnya disebut
topik. Dari topik inilah diskusi berkembang dan diperbincangkan yang
pada akhirnya akan menghasilkan suatu pemahaman dari topik tersebut.
Contoh : berdiskusi tentang perkembangan anak usia dini disekolah
c. Kuliah
Kuliah adalah sebuah proses satu arah dalam transfer ilmu pengetahuan
nasehat, dari yang memberi kuliah, guru atau dosen atau orang tua, kepada
murid/anak. Kuliah bisa jadi adalah pintu masuk pertama dari sebuah
pembelajaran. Kuliah ada 2 macam yaitu, kuliah secara formal dan kuliah
secara non formal.
Contoh : guru menerangkan (formal), dinasehati ibu,ibu memberi masukan
dan kritik (non formal)
d. Presentasi
Menyampaikan ide dan pengetahuan baru untuk disampaikan kepada
orang lain.
Contoh : anak diharapkan melakukan eksperimen baru, lalu hasilnya
dipresentasikan kedepan.
e. Dialog
Kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara
perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan
masalah dan perbedaan. Secara formal, debat banyak dilakukan dalam
11
institusi legislative seperti parlemen, terutama di negara-negara yang
menggunakan system opsisi. Dalam hal ini, debat dilakukan mengiktui
aturan- aturan yang jelas dan hasil dari debat dapat dihasilkan melalui
voting atau keputusan juri.
Contoh : debat antara kandidat legislative, dan debat antar calon
presiden/wakil presiden
f. Percapakan – percakapan
Komunikasi dua arah yang dilakukan oleh minimal dua orang, yang
didalamnya terdapat topik pembicaraanm bisa tuntas bisa tidak.
Contoh : anak-anak membicarakan mengenai makan siang mereka
g. Berbincang-bincang
Berbincang merupakan ngobrol atau percakapan yang sifatnya lebih santai
dan hanya digunakan untuk mengisi waktu luang.
Contoh : pada hari libur, sore hari sautu keluarga berkumpul Bersama-
sama, keluarga menunggu waktu makan malam sambal berbincang-
bincang tentang isi drama yang ada di TV.
2. Komunikasi tulisan (written communication).
(Muhammad :2014) Penyampaian kata-kata pesan yang disampaikan
melalui tulisan. Komunikasi tulisan juga memiliki peran dan fungsi yang tidak
kalah pentingnya disbanding dengan komunikasi lisan. Malah, komunikasi
tulisan memiliki posisi dan gengsi tersendiri. Jika komunikasi lisan bisa saja
terdistorsi oleh berbagai factor eksternal dan sangat dipengaruhi oleh pelaku
komunikasi itu sendiri, maka komunikasi tulisan lebih bersifat tertata,
terstruktur dan ada aturan atau kaidah yang perlu dipatuhi bersama. Contoh,
seorang guru merancang bahan ajar yang akan dipelajari siswa maka bahan
ajar tersebut harus menggunakan bahasa tulisan yang baik dan benar. Baik
dalam artian sesuai dengan keadaan dan tujuan serta benar maksudnya sesuai
dengan kaidah bahasa yang digunakan. Seperti, jika menggunakan bahasa
Indonesia maka dalam bahasa tulisan harus mengikuti kaidah Ejaan Yand
Disempurnakan (EYD), dan kalimat-kalimat baku serta formal. Untuk itu,
seseorang yang ingin melakukan komunikasi verbal dalam bentuk komunikasi
tulisan, maka yang berssangkutan harus mengikut beberapa kaidah, seperti
12
kebenaran tata tulis, tata letak, kebenaran isi, petunjuk penggunaan, kejelasan,
dan kesopanan dalam hal berbahasa.
13
orang. Tidak ada hubungan langsung antara kata dan hal. Yang ada hanyalah
hubungan langsung antara dengan pikiran orang untuk dimaknai sebagaimana
maksud dan tujuan itu diadakan.
14
dari sebuah rapat. Ketika pembicara mengatakan “terimakasih atas
perhatian anda” dan melipat kertas catatan, itu menekankan akhir dari
pidato.
Sedangkan Joseph A. Devito menjelaskan bahwa terdapat enam prinsip
komunikasi verbal diantaranya :
1. Keterbatasan bahasa
2. Kerumitan makna
3. Nama sebagai symbol
4. Bahasa gaul
5. Bahasa wanita & pria
6. Komunikasi konteks tinggi dan rendah
15
c. Berkenaan dengan keseluruhan anggota badan. Mahrabain menyebutkan
tiga makna dari postur :
1. Immediacy : ungkapan kesukaan atau ketidaksukaan terhadap individu
yang lain.
2. Power : Mengungkapkan status yang tinggi dari komunikator.
3. Responsiveness : Mengungkapkan reaksi emosional individu pada
lingkungannya secara positif dan negatif.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Komunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata, baik
lisan maupun tulisan. Beberapa unsur penting dalam komunikasi verbal, yaitu:
bahasa dan kata. Sedangkan komunikasi nonverbal adalah komunikasi yang
pesannya dikemas dalam bentuk nonverbal, tanpa kata-kata, lebih kepada
ekspresi.
Komunikasi non verbal adalah komunikasi tanpa kata-kata yang terjadi
antar individu melalui ekspresi wajah, sentuhan waktu, gerak isyarat, bau,
perilaku mata dan lain-lain.
17
DAFTAR PUSTAKA
18
Tahfidz Al-Qur’an. Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi. UIN Raden
Intan : Lampung
Virghiniaty, Ghina Aghnia. 2012. Kaomoji Pesan Verbal Dalam Komunikasi
Media-Komputer. Fakultas Pengetahuan Budaya. Universitas Indonesia :
Depok.
Sanati, Istijabatis. 2016. Pola Komunikasi Verbal dan Non-Verbal Antara
Mahasiswa Asing Dengan Mahasiswa Lokal. Fakultas Ilmu Sosial dan
Politik. Universitas Sebelas Maret : Surakata.
Mulyani, Dian, 2017. Pengantar Ilmu Komunikasi Verbal dan Non Verbal. Jakarta
19