Anda di halaman 1dari 8

Kasus GADAR

UGD .

1. Anandika Mustika D
Klien masuk IGD dengan keluhan nyeri dada, menjalar ke lengan kiri dan punggung
kiri serta rahang, riwayat merokok 4 bungkus sehari, jarang olahraga, terlihat pucat
dan cemas, sesak napas , terpasang ventilasi Nasal kanule : 5 L/mnt, infus : asering
500cc/ hr, TTV : 100/60mmhg, RR : 37 X/mnt, HR : 60x/mnt, cek lab (+) hasil (-),
Ro Thorax : pneumonia, ECG terdapat ST elevasi di lead II , III dan AVF. , jantung:
bunyi jantung I dan II, mur-mur (-), Gallop (-), Paru: vesikuler, ronchi +/+ basah
kasar, wheezing -/-, abdomen; lemas, datar, hepar/limpa dbn, bising usus 10 X/menit,
leher; JVP 5 + 3. Status neurologis; pupil isokor, diameter pupil 3/3, reflek terhadap
cahaya langsung 3/3, cahaya tidak langsung 3/3. Tanda rangsang meningeal; kaku
kuduk (-), Nerves kranial; paresis nerves V dekstra, VII dekstra, IX – X, dan XII
dekstra. Motorik; kekuatan otot ekstremitas atas 5555/5555, ekstremitas bawah
5555/5555, sensibilitas; hemihipestesi (-), reflek fisiologis ++/++, reflek babinski +/+.

2. Annisa Azahra
Korban diantar petugas kepolisian dengan riwayat KLL, laki2 usia 30th, terdapat jejas
di dada kanan, pernapasan tachipnoe, RR 45x/mnt, pada perkusi didapati dullnes atau
pekak,HR 125x/mnt, acral dingin nadi kuat dan lemah, laserasi di frontal, tidak
sadarkan diri, deformitas di femoralis dextra. Perdarahan di OUE, kreapitasi di pelvis.
jantung: bunyi jantung I dan II, mur-mur (-), Gallop (-), Paru: vesikuler, ronchi +/+
basah kasar, wheezing -/-, abdomen; lemas, datar, hepar/limpa dbn, bising usus 10
X/menit, leher; JVP 5 + 3. Status neurologis; pupil isokor, diameter pupil 3/3, reflek
terhadap cahaya langsung 3/3, cahaya tidak langsung 3/3. Tanda rangsang meningeal;
kaku kuduk (-),Nerves kranial; paresis nerves V dekstra, VII dekstra, IX – X, dan XII
dekstra. Motorik; kekuatan otot ekstremitas atas 1111/5555, ekstremitas bawah
1111/5555, sensibilitas; hemihipestesi (-), reflek fisiologis ++/++, reflek babinski +/+.
Fungsi syaraf otonom; inkontinensia alvi (+), terpasang kateter. Pemeriksaan
penunjang; hasil pemeriksaan CT-Scan; hematoma di sub dural. Foto thorak; CTR

3. Cyintya Rahma O
Disaat jaga dihub warga ada KLL, korban tergeletak di dipinggir jalan dengan luka di
temporalis sinistra, keluar darah dari mulut dan telinga, terdapat luka di dada, sucking
chest wound (+) acral dingin, nadi cepat dan lemah. RR 35x/mnt,nadi 130x/mnt, TD
100/40mmhg, distensi abdomen,, jantung: bunyi jantung I dan II, mur-mur (-), Gallop
(-), Paru: vesikuler, ronchi +/+ basah kasar, wheezing -/-, abdomen; lemas, datar,
hepar/limpa dbn, bising usus 10 X/menit, leher; JVP 5 + 3. Status neurologis; pupil
isokor, diameter pupil 3/3, reflek terhadap cahaya langsung 3/3, cahaya tidak
langsung 3/3. Tanda rangsang meningeal; kaku kuduk (-). Nerves kranial; paresis
nerves V dekstra, VII dekstra, IX – X, dan XII dekstra. Motorik; kekuatan otot
ekstremitas atas 2222/5555, ekstremitas bawah 2222/5555, sensibilitas; hemihipestesi
(-), reflek fisiologis ++/++, reflek babinski +/+. Fungsi syaraf otonom; inkontinensia
alvi (+), terpasang kateter. Pemeriksaan penunjang; hasil pemeriksaan CT-Scan; dbn.
Foto thorak; CTR

4. Ermawati
Pasien masuk dengan riwayat kll usia 17 th, tidak menggunakan helm, kecepatan
diatas 100km/jam, keluar darah dari mulut, vulnus di temporalis dextra, tidak
sadarkan diri, E2M2V1,terlihat sesak napas, deviasi trachea, JVP (+),RR 40x/mnt, TD
80/pp, nadi 130x/mnt, perdarahan terbuka di femoralis sinistra. CRT < 2 dtk, pucat,
acral dingin pulse lemah, , jantung: bunyi jantung I dan II, mur-mur (-), Gallop (-),
Paru: vesikuler, ronchi +/+ basah kasar, wheezing -/-, abdomen; lemas, datar,
hepar/limpa dbn, bising usus 10 X/menit. Status neurologis; pupil isokor, diameter
pupil 3/3, reflek terhadap cahaya langsung 3/3, cahaya tidak langsung 3/3. Tanda
rangsang meningeal; kaku kuduk (-). Nerves kranial; paresis nerves V dekstra, VII
dekstra, IX – X, dan XII dekstra. Motorik; kekuatan otot ekstremitas atas 1111/5555,
ekstremitas bawah 1111/5555, sensibilitas; hemihipestesi (-), reflek fisiologis ++/++,
reflek babinski +/+. Fungsi syaraf otonom; inkontinensia alvi (+), terpasang kateter.
Pemeriksaan penunjang; hasil pemeriksaan CT-Scan; perdarahan di subarachnoid.
Foto thorak; CTR

5. Desi Wulandari
Seorang karyawan sedang membersihkan gedung jatuh dari gedung lantai 12, tidak
sadar, vulnus di temporalis dextra, keluar darah dari hidung dan mulut, sebelum
sampai di lantai dasar dada korban terbentur benda keras di atas, terdapat pernapasan
paradoksal dan kreapitasi pada dada saat di palpasi. Acral dingin pulse lemah,
deformitas di humerus sinistra, RR 58x/mnt, , jantung: bunyi jantung I dan II, mur-
mur (-), Gallop (-), Paru: unvesikuler, ronchi +/+ basah kasar, wheezing -/-, abdomen;
lemas, datar, hepar/limpa dbn, bising usus 10 X/menit, leher; JVP 5 + 3. Status
neurologis; pupil isokor, diameter pupil 3/3, reflek terhadap cahaya langsung 3/3,
cahaya tidak langsung 3/3. Tanda rangsang meningeal; kaku kuduk (-), tanda kerning
> 1350 / > 1350 . Nerves kranial; paresis nerves V dekstra, VII dekstra, IX – X, dan
XII dekstra. Motorik; kekuatan otot ekstremitas atas 3333/3333, ekstremitas bawah
3333/3333, sensibilitas; hemihipestesi (-), reflek fisiologis ++/++, reflek babinski +/+.
Fungsi syaraf otonom; inkontinensia alvi (+), terpasang kateter. Pemeriksaan
penunjang; hasil pemeriksaan CT-Scan; perdarahan di epidural. Foto thorak; CTR
6. Defi Permatasari
Korban laki-laki usia sekitar 55 th tertabrak oleh kendaraan roda empat, keluar darah
dari mulut terdapat perdarahan terbuka didaerah extremitas bawah , dan deformitas,
kesadaran E1M1V1. TTV : RR 45 x/m , HR 140x/m, tekanan darah : 80 / 60 mmhg,
acral dingin pulsasi lemah dan cepat. , jantung: bunyi jantung I dan II, mur-mur (-),
Gallop (-), Paru: vesikuler, ronchi +/+ basah kasar, wheezing -/-, abdomen; lemas,
datar, hepar/limpa dbn, bising usus 10 X/menit, leher; JVP 5 + 3. Status neurologis;
pupil isokor, diameter pupil 3/3, reflek terhadap cahaya langsung 3/3, cahaya tidak
langsung 3/3. Tanda rangsang meningeal; kaku kuduk (-),Nerves kranial; paresis
nerves V dekstra, VII dekstra, IX – X, dan XII dekstra. Motorik; kekuatan otot
ekstremitas atas 2222/2222, ekstremitas bawah 2222/2222, sensibilitas; hemihipestesi
(-), reflek fisiologis ++/++, reflek babinski +/+. Fungsi syaraf otonom; inkontinensia
alvi (+), terpasang kateter. Pemeriksaan penunjang; hasil pemeriksaan CT-Scan;
perdarahan di subarachnoid. Foto thorak; CTR

7. Evie Widia N
Pasien baru usia 55 tahun, laki-laki di temukan tidak sadar terlihat keluar darah dari
mulut, dan hidung, lebam di kedua mata, jejas di dada kanan terdapat pernapasan
paradoksal, menurut informasi pasien jatuh dari ketinggian dengan kondisi duduk.
saat pengkajian kondisi pasien adalah; tingkat kesadaran somnolen, GCS E2M5V afasia,
tekanan darah: 140/90 mmHg, Nadi: 70 x/menit, frekuensi pernapasan: 32 X/menit,
suhu: 393 C, jantung: bunyi jantung I dan II, mur-mur (-), Gallop (-), Paru: vesikuler,
ronchi +/+ basah kasar, wheezing -/-, abdomen; lemas, datar, hepar/limpa dbn, bising
usus 10 X/menit, leher; JVP 5 + 3. Status neurologis; pupil isokor, diameter pupil 3/3,
reflek terhadap cahaya langsung 3/3, cahaya tidak langsung 3/3. Tanda rangsang
meningeal; kaku kuduk (-), tanda laseg >700 />700 , tanda kerning > 1350 / > 1350 .
Nerves kranial; paresis nerves V dekstra, VII dekstra, IX – X, dan XII dekstra.
Motorik; kekuatan otot ekstremitas atas 1111/5555, ekstremitas bawah 1111/5555,
sensibilitas; hemihipestesi (-), reflek fisiologis ++/++, reflek babinski +/+. Fungsi
syaraf otonom; inkontinensia alvi (+), terpasang kateter. Pemeriksaan penunjang;
hasil pemeriksaan CT-Scan; perdarahan di subarachnoid. Foto thorak; CTR

8. Mudrika
Korban kecelakaan lalu lintas antara mobil dengan motor, korban tidak menggunakan
helm dengan kecepatan lebih dari 100km/jam pada pemeriksaan fisik ditemukan ,
pupil an isokor, decortikasi, terdapat pernapasan cynes stoke, pada pemeriksaan
thoraks didapatkan luka terdengar udara masuk melalui dada.Saat ini terpasang masker
dengan O2: 10 lpm, infus NS, cek GDA stik: 129 mg/dl, cek darah lengkap (hematologi)
dengan hasil leukosit: 12,9x 103; hemoglobin: 7,4; Hct: 22; trombosit: 274 x 103, cek kimia
klinik dengan hasil BUN: 137,24; kreatinin: 16,60; Na: 132,8 mmol/ L; K: 8,00; Cl: 104
mmol/L, Pasang kateter foley, observasi dispneu, , jantung: bunyi jantung I dan II, mur-
mur (-), Gallop (-), Paru: vesikuler, ronchi +/+ basah kasar, wheezing -/-, abdomen;
lemas, datar, hepar/limpa dbn, bising usus 10 X/menit, leher; JVP 5 + 3. Status
neurologis; pupil isokor, diameter pupil 3/3, reflek terhadap cahaya langsung 3/3,
cahaya tidak langsung 3/3. Tanda rangsang meningeal; kaku kuduk (-), tanda laseg
>700 />700 , tanda kerning > 1350 / > 1350 . Nerves kranial; paresis nerves V
dekstra, VII dekstra, IX – X, dan XII dekstra. Motorik; kekuatan otot ekstremitas atas
1111/5555, ekstremitas bawah 1111/5555, sensibilitas; hemihipestesi (-), reflek
fisiologis ++/++, reflek babinski +/+. Fungsi syaraf otonom; inkontinensia alvi (+),
terpasang kateter.

kasus ICU

1. Ima maftuhah
Klien berjenis kelamin perempuan , BB : 45 kg, usia 44 thn , masuk icu dengan
luka bakar derajat 2 , terdapat luka bakar di lengan kanan, kaki kanan dan wajah
tampak meringis kesakitan, klien terkena minyak panas saat sedang memasak,
terpasang IV line RL 2000cc/ hari , TTV , TD : 120mmhg , RR : 35x/mnt, HR :
120x/mnt, ventilasi : nasal kanule 3 l/mnt.
Terpasang cateter , sejak masuk ugd, urine berwarna keruh , agak pekat seperti
teh, sekitar 100cc dlm 6 jam. Hasil lab : HB 12gr/dl, HT : 33 , Leukosit : 23000,
trombosit : 230 , , jantung: bunyi jantung I dan II, mur-mur (-), Gallop (-), Paru:
vesikuler, ronchi +/+ basah kasar, wheezing -/-, abdomen; lemas, datar,
hepar/limpa dbn, bising usus 10 X/menit, leher; JVP 5 + 3. Status neurologis;
pupil isokor, diameter pupil 3/3, reflek terhadap cahaya langsung 3/3, cahaya tidak
langsung 3/3. Tanda rangsang meningeal; kaku kuduk (-). Nerves kranial; paresis
nerves V dekstra, VII dekstra, IX – X, dan XII dekstra. Motorik; kekuatan otot
ekstremitas atas 5555/5555, ekstremitas bawah 5555/5555, sensibilitas;
hemihipestesi (-), reflek fisiologis ++/++, reflek babinski +/+. Fungsi syaraf
otonom; inkontinensia alvi (+), terpasang kateter.

2. Ingga anggela
Klien dewasa laki-laki usia 35th, BB 75kg, masuk ICU dengan kesadaran
menurun, E1M1V ett, Riwayat kecelakaan lalu lintas , hasil CT Scan : perdarahan
di epidural , menurut kelg, klien sdh tidak sadarkan sejak di UGD , saat ini klien
terpasang infus, asering 1500cc/hari, NGT for diet, DC terpasang urine jernih dlm
6 jam keluar 300cc ventilator dengan modus PC : APC 20 cc/mnt, RR : 14, peep :
5, Fi O2 : 60%, TTV , BP : 110/60mmhg, HR : 139x/mnt, RR : 14x/mnt, Suhu :
39C, keluarga pasien mengatakan cemas dengan kondisi orang tuanya . , jantung:
bunyi jantung I dan II, mur-mur (-), Gallop (-), Paru: vesikuler, ronchi +/+ basah
kasar, wheezing -/-, abdomen; lemas, datar, hepar/limpa dbn, bising usus 10
X/menit, leher; JVP 5 + 3. Status neurologis; pupil isokor, diameter pupil 3/3,
reflek terhadap cahaya langsung 3/3, cahaya tidak langsung 3/3. Tanda rangsang
meningeal; kaku kuduk,. Nerves kranial; paresis nerves V dekstra, VII dekstra, IX
– X, dan XII dekstra. Motorik; kekuatan otot ekstremitas atas 2222/5555,
ekstremitas bawah 2222/5555, sensibilitas; hemihipestesi (-), reflek fisiologis ++/
++, reflek babinski +/+. Fungsi syaraf otonom; inkontinensia alvi (+), terpasang
kateter.
3. Izzah nurrohmah
Klien berjenis kelamin laki-laki , BB : 95 kg, usia 44 thn , masuk icu dengan luka
tusuk di daerah dada , terdapat luka terbuka didada kanan, kaki kanan dan wajah
tampak meringis kesakitan, klien korban Begal , terpasang IV line RL 2000cc/
hari , TTV , TD : 120mmhg , RR : 35x/mnt, HR : 120x/mnt, ventilasi : nasal
simple mask 10 l/mnt. WSD terpasang undulasi (+) .
Terpasang cateter , sejak masuk ugd, urine berwarna keruh , agak pekat seperti
teh, sekitar 100cc dlm 6 jam. Hasil lab : HB 8 gr/dl, HT : 33 , Leukosit : 23000,
trombosit : 230 ,

4. Melinda dwi pratiwi


Klien Post Op Craniatomi 1 hari yang lalu dengan Riwayat stroke haemorragik,
kesadaran E2M2V ett, terpasang ventilato dengan modus : SIMV, Ps 12, RR 14,
Peep : 5 , FiO2 : 45%, TTV : TD : 129/80mmhg, RR 20x/mnt, HR : 110x/mnt,
suhu : 40c. Terpasang CVC : asering 1500cc/hari, aminofuid 500cc/hr, cateter
urine jernih 600cc dlm 6 jam, NGT : residu (+) warna hitam.
cek darah lengkap (hematologi) dengan hasil leukosit: 12,9x 103; hemoglobin:
7,4; Hct: 22; trombosit: 274 x 103, cek kimia klinik dengan hasil BUN: 137,24;
kreatinin: 16,60; Na: 132,8 mmol/ L; K: 8,00; Cl: 104 mmol/L,

5. Nindiani Nurfitri E
Pasien datang ke UGD diantar oleh petugas polisi, tidak sadar, terdapat hematome
pada kepala dan krepitasi pada paha bagian kanan, sepertiga media dextra, wajah
hematome keluar darah dari hidung, saat ini pasien dirawat di ICU rencana
operasi tgg K/u stabil, stridor (+), klien terpasang CVC line : Asering : 1500cc/
hari, DC : urine jernih 300cc dlm 4 jam, NGT utk diet, GCS : E2M2V2, ventilasi
nasal kanule : 5l/mnt,
TTV : TD : 100/60mmhg, HR 120x/mnt, RR : 50 x/mnt., jantung: bunyi jantung I
dan II, mur-mur (-), Gallop (-), Paru: vesikuler, ronchi +/+ basah kasar, wheezing
-/-, abdomen; lemas, datar, hepar/limpa dbn, bising usus 10 X/menit, leher; JVP 5
+ 3. Status neurologis; pupil isokor, diameter pupil 3/3, reflek terhadap cahaya
langsung 3/3, cahaya tidak langsung 3/3. Tanda rangsang meningeal; kaku kuduk
(-), tanda kerning > 1350 / > 1350 . Nerves kranial; paresis nerves V dekstra, VII
dekstra, IX – X, dan XII dekstra. Motorik; kekuatan otot ekstremitas atas
1111/5555, ekstremitas bawah 1111/5555, sensibilitas; hemihipestesi (-), reflek
fisiologis ++/++, reflek babinski +/+. Fungsi syaraf otonom; inkontinensia alvi
(+), terpasang kateter.
6. Nita Prantika
Keluarga klien mengatakan klien sempat tidak sadarkan diri dirumah, lalu
keluarga klien membawa klien ke RS dengan menggunakan mobil, klien tiba di
RS pukul 17.22 WIB langsung dibawa ke IGD. Saat pengkajian di IGD
didapatkan hasil TTV sebagai berikut: TD: 170/100 mmHg, N: 75x/menit, RR:
19x/menit, S: 36,70C, keluarga klien mengatakan klien sempat tidak sadarkan diri
dirumah, kaki tidak bisa digerakan, lemas, mual, muntah, infus ditangan kanan
klien dengan cairan RL 20 Tpm, dan memasangkan O 2 Masker, DC dan
mendapatkan terapi obat omeprazol, ondansentron, citicolin, mecobalamin dan
ceftriaxone. Pukul 17.30 WIB klien sempat kejang 2x lama kejang 30 detik
kemudian apneu didapatkan TTV TD: 60/40 mmHg, N: 120x/menit, RR:
28x/Menit, S: 34,70C, klien dipindahkan dilakukan tindakan RJP dan Bagging
selama 3 siklus didaptkan RR: 18x/Menit, N: 70x/Menit, TD: 109/70 mmHg,
klien kembali sadar. Karena kondisi ini klien tidak dapat melakukan aktifitasnya
secara mandiri, klien memerlukan bantuan dari oranglain. Sedangkan hal yang
meringankan klien adalah saat klien tirah baring dan tidak beraktifitas.

Kasus HCU
1. Ranwanti
Klien adalah seorang ibu dan nenek bernama “Ny.S” usia 68 tahun, dengan
Chronic Kidney Disease (CKD) dengan Asidosis metabolik.Berdasarkan
ananmesa yang didapatkan dari anak klien, klien mengatakan sesak dan
dadanya nyeri tembus sampai belakang.dilakukan pemeriksaan dan didapatkan
data bahwa GCS 4-5-6, kesadaran compos mentis. Pemeriksaan tanda – tanda
vital saat di IGD didapatkan bahwa tekanan darah: 155/80mmHg, nadi:
89x/menit, RR: 46x/menit, suhu: 36C dan SpO2: 95%. Pada pemeriksaaan
fisik, didapatkan bunyi jantung S1S2 tunggal, suara napas vesikuler, pada
pemeriksaan abdomen didapatkan bising usus (+) 25x/menit, tidak ada nyeri
tekan, akral hangat, tidak ada edema. terpasang monitor dan masker dengan
O2: 10 lpm, infus NS, cek GDA stik: 129 mg/dl, cek darah lengkap
(hematologi) dengan hasil leukosit: 12,9x 103; hemoglobin: 10,4; Hct: 22;
trombosit: 274 x 103, cek kimia klinik dengan hasil BUN: 137,24; kreatinin:
16,60; Na: 132,8 mmol/ L; K: 8,00; Cl: 104 mmol/L. Rekam EKG dengan
hasil Sinus Rhytm, HR: 100 bpm, Pasang kateter foley, observasi dispneu,
Dari hasil laboratorium dan EKG didapatkan diagnosa medis CKD dengan
dipindah ke HCU.dengan kondisi sesak dengan nafas spontan RR: 30x/mnt,
terpasang masker dengan O2: 10 lpm, terpasang infus D5 + drip Insulin 10 I.U
10 tpm pada tangan kanan dan infus NS 100 cc + drip Nabic 50
mEq/50cc/1jam pada tangan kiri sampai dengan jam 11.00 WIB pagi,
kesadaran kompos mentis dengan GCS 4-5-6, terpasang kateter foley, oedema
(-), fraktur (-).cek GDA dan BGA ulang, besok pagi cek SE dan injeksi lasix 1
amp sampai pengkajian dilakukan.
2. Rizky wulandari
Riwayat kesehatan pasien, pada tanggal 5 September 2007 saat mencuci piring
pasien menggalami pusing hebat dan tiba-tiba pasien terjatuh, bicara pelo,
badan sebelah kanan mengalami kesemutan dan baal, berangsur-angsur
ekstremitas dekstra mengalami parese dan penurunan kesadaran. Lima jam
kemudian pasien di bawa ke RS, dan di sarankan untuk dirawat di HCU. Data
yang ditemukan saat pengkajian kondisi pasien adalah; tingkat kesadaran
somnolen, GCS E2M5V afasia, tekanan darah: 140/90 mmHg, Nadi: 70
x/menit, frekuensi pernapasan: 32 X/menit, suhu: 393 C, jantung: bunyi
jantung I dan II, mur-mur (-), Gallop (-), Paru: vesikuler, ronchi +/+ basah
kasar, wheezing -/-, abdomen; lemas, datar, hepar/limpa dbn, bising usus 10
X/menit, leher; JVP 5 + 3. Status neurologis; pupil isokor, diameter pupil 3/3,
reflek terhadap cahaya langsung 3/3, cahaya tidak langsung 3/3. Tanda
rangsang meningeal; kaku kuduk (-), tanda laseg >700 />700 , tanda kerning >
1350 / > 1350 . Nerves kranial; paresis nerves V dekstra, VII dekstra, IX – X,
dan XII dekstra. Motorik; kekuatan otot ekstremitas atas 1111/5555,
ekstremitas bawah 1111/5555, sensibilitas; hemihipestesi (-), reflek fisiologis
++/++, reflek babinski +/+. Fungsi syaraf otonom; inkontinensia alvi (+),
terpasang kateter. Pemeriksaan penunjang; hasil pemeriksaan CT-Scan;
perdarahan di pons sekitar 1,2 cc (hasil penghitungan gambaran CT-Scan,
lakunar infark basal ganglia kiri. Foto thorak; CTR (+)

3. Rosita aprilia
Klien dengan DX Hipertensi Dalam pasien mengatakan kepala terasa pusing,
tengkuk terasa berat dan mata sulit untuk di buka. Dimana didapatkan hasil
pengukuran tekanan darah lebih dari normal yaitu 170/110 mmHg. Hal yang
menyebabkan pasien mengalami peningkatan tekanan darah yaitu gaya hidup
pasien yang monoton, pasien mengatakan kalau dirumah pasien jarang
beraktifitas, hanya dirumah saja, kurang berolah raga, pola makan yang tidak
baik dimana pasien tidak suka mengkonsumsi sayur dan buah, pasien lebih
suka mengkonsumsi makanan yang berlemak dan kolesterol. Selain itu
pengkajian yang belum penulis kaji yaitu menimbang berat badan karena
keadaan pasien yang lemah dan ketidakmamapuan pasien untuk naik turun
tempat tidur untuk menimbang berat badan. Pada pengkajian seksual penulis
lupa menanyakan karena memang penulis menyadari kurangnya kelengkapan
dalam membuat/menyiapkan pertanyaan untuk pasien. Data yang menunjang
bahwa pasien mengalami hipertensi yaitu didapatkan hasil pemeriksaan tanda
– tanda vital TD; 170/110 mmHg. N; 92 x/menit, pernapasan; 24 x/menit, S:
36,8˚ c dan keluhan pasien yang menunjukkan tanda dan gejala penyakit
hipertensi yaitu pusing, rasa berat di tengkuk, peningkatan tekanan darah dari
batas normal, mual dan muntah.

4. Rosmawati
Tn y dirawat diruang HCU , Masuk ke UGD riwayat jatuh dari motor , saat
dilakukan pengkajian didapatkan kesadaran CM, E4M6V5 , terpasang Iv line
dex 5% 1500cc/hari, klien mengeluh nyeri dibagian abdomen , jejas (+),
distensi (+) disemua region abdomen. BU (-) , skala nyeri 5, ventilasi Nasal
canule 5L/mnt, TTV : TD 80/60mmhg, HR : 130x/mnt, RR : 30x/mnt, klien
terlihat pucat, CRT > 3detik, acral dingin pulse lemah, dilakukan pemeriksaan
Lab : Hb : 8 gr/dl, Ht : 33, tromb : 115, leukosit 25000.

5. Sharas septia R
tn. D 55 thn, mengalami kecelakaan mobil tanpa menggunakan sabuk
pengaman, dadanya membentur setir , mengeluh sesak napas, nyeri saat
bernapas , tampak laserasi dan lebam dan hitam pada dada kanan, pergerakan
dada kanan tertinggal dari dada kiri sehingga terlihat tidak simetris pada
auskultasi dada kanan lenih redup dari dada kiri, tampak fraktur dari dada kiri,
iga 6-8 dengan hematopneumothorax, kanan, TTV : TD : 120/90mmhg, Nadi :
88x/mnt, RR : 34 , suhu : 37c , terpasang wsd , undulasi (-), seluruh aktifitas
klien dibantu oleh petugas dan keluarga. Terpasang infus RL 1500cc/hari,
cateter (-),

6. Silfia ramadani
Korban laki-laki usia sekitar 55 th tertabrak oleh kendaraan roda empat, keluar
darah dari mulut terdapat perdarahan terbuka didaerah extremitas bawah , dan
deformitas, kesadaran E3M5V3. TTV : RR 30 x/m , HR 120x/m, tekanan
darah : 120 / 80 mmhg, acral hangat pulsasi kuat, jantung: bunyi jantung I dan
II, mur-mur (-), Gallop (-), Paru: vesikuler, ronchi +/+ basah kasar, wheezing
-/-, abdomen; lemas, datar, hepar/limpa dbn, bising usus 10 X/menit, Status
neurologis; pupil isokor, diameter pupil 2/2, reflek terhadap cahaya langsung
2/2, cahaya tidak langsung 3/3. Tanda rangsang meningeal; kaku kuduk
(-),Nerves kranial; paresis nerves V dekstra, VII dekstra, IX – X, dan XII
dekstra. Motorik; kekuatan otot ekstremitas atas 4444/4444, ekstremitas
bawah 4444/4444, sensibilitas; hemihipestesi (-), reflek fisiologis ++/++,
reflek babinski +/+. Fungsi syaraf otonom; inkontinensia alvi (+), terpasang
kateter. Pemeriksaan penunjang; hasil pemeriksaan Foto thorak; CTR,
Normal.

Anda mungkin juga menyukai