Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM FISIOLOGI TUMBUHAN

RESPIRASI TANAMAN

Salsabila Hendro Putri

173112620150047

I. Tujuan latihan
Praktikum dilakukan dengan tujuan untuk menghitung dan membuktikan bahwa
proses respirasi akan dikeluarkan CO 2

II. Dasar teori


Respirasi merupakan suatu proses reaksi katabolisme yang memecah molekul-
molekul gula menjadi molekul anorganik berupa karbondioksida (CO 2) dan air ( H 2 O ),
(Salisbury,1995). Respirasi merupakan proses penghirupan oksigen melalui organ
pernafasan untuk memecah senyawa organik CO 2, H 2 O , dan energi. Respirasi pada
hakikatnya merupakan reaksi redoks dimana dioksidasi menjadi CO 2 sedangkan O2diserap
sebagai oksidator dan mengalami perubahan menjadi H 2 O .
Respirasi merupakan proses pelepasan energi yang tersimpan dan sumber energi
melalui proses kimia menggunakan oksigen. Proses respirasi mengeluarkan energi kimia
ATP sebagai penggerak respirasi. Respirasi terdiri dari rangkaian banyak reaksi dari
komponen- komponen yang masing- masing dikatalisasi oleh enzim yang berbeda- beda.
Reaksi respirasi dilambangkan dengan rumus berikut :
C 6 H 12 O6 + O2  6CO 2 + H 2 O + energy
Ditinjau dari kebutuhannya akan oksigen, rspirasi dapat dibedakan menjadi respirasi
aerob yaitu respirasi yang menggunakan oksigen bebas untuk mendapatkan energi dan
respirasi anaerob atau biasa disebut dengan proses fermentasi yaitu respirasi yang tidak
menggunakan oksigen namun bahan bukunya adalah seperti karbohidrat, asam lemak,
asam amino sehingga hasil respirasi berupa karbondioksida, air dan energi dalam bentuk
ATP.
Proses respirasi diawali dengan proses pertukaran gas oksigen dan karbon dioksida
melalui alat pernapasan. Alat pernapasan tumbuhan letaknya tersebar. Tumbuhan dapat
melakukan pertukaran gas melalui stomata, lenti sel, dan rambut akar. Pada tumbuhan
tertentu, pernapasan melalui alat khusus, misalnya akar napas pada tumbuhan bakau
maupun beringin.
Respirasi dibedakan menjadi dua jenis yaitu respirasi aerob dan respirasi anaerob,
sebagai berikut:
1. Respirasi Aerob
Respirasi aerob merupakan proses respirasi yang membutuhkan oksigen dari udara
dalam prosesnya. Tahapan proses respirasi aerob ini meliputi :
 Penyerapan oksigen
 Pemecahan senyawa organik seperti glukosa menjadi CO 2 dan H 2 O
 Pembebasan energi sebagai pengatur suhu dan proses kehidupan
 Pembebasan CO 2 dan H 2 O
2. Respirasi Anaerob
Respirasi anaerob merupakan proses respirasi yang berlangung tanpa membutuhkan
oksigen. Respirasi ini disebut juga proses fermentasi. Hasil respirasi anaerob pada
tanaman tingkat tinggi yaitu asan sitrat, asam malat, asam oksalat, asam lartarat, dan asam
susu. Kadar O2 dalam respirasi ini sangat minimum.
Laju respirasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

1. Ketersediaan substrat. Tersedianya substrat pada tanaman merupakan hal yang


penting dalam melakukan respirasi. Tumbuhan dengan kandungan substrat yang
rendah akan melakukan respirasi dengan laju yang rendah pula. Demikian
sebliknya bila substrat yang tersedia cukup banyak maka laju respirasi akan
meningkat.
2. Ketersediaan Oksigen. Ketersediaan oksigen akan mempengaruhi laju respirasi,
namun besarnya pengaruh tersebut berbeda bagi masing-masing spesies dan
bahkan berbeda antara organ pada tumbuhan yang sama. Fluktuasi normal
kandungan oksigen di udara tidak banyak mempengaruhi laju respirasi, karena
jumlah oksigen yang dibutuhkan tumbuhan untuk berrespirasi jauh lebih rendah
dari oksigen yang tersedia di udara.
3. Suhu. Pengaruh faktor suhu bagi laju respirasi tumbuhan sangat terkait dengan
faktor Q10, dimana umumnya laju reaksi respirasi akan meningkat untuk setiap
kenaikan suhu sebesar 10ºC, namun hal ini tergantung pada masing-masing
spesies.
4. Tipe dan umur tumbuhan. Masing-masing spesies tumbuhan memiliki perbedaan
metabolsme, dengan demikian kebutuhan tumbuhan untuk berespirasi akan
berbeda pada masing-masing spesies. Tumbuhan muda menunjukkan laju
respirasi yang lebih tinggi dibanding tumbuhan yang tua. Demikian pula pada
organ tumbuhan yang sedang dalam masa pertumbuhan.

Respirasi banyak memberikan manfaat bagi tumbuhan. Manfaat tersebut terlihat


dalam proses respirasi dimana terjadi proses pemecahan senyawa organik, dari proses
pemecahan tersebut maka dihasilkanlah senyawa-senyawa antara yang penting sebagai
”Building Block”.
Building Block merupakan senyawa-senyawa yang penting sebagai pembentuk tubuh.
Senyawa-senyawa tersebut meliputi asam amino untuk protein; nukleotida untuk asam
nukleat; dan prazat karbon untuk pigmen profirin (seperti klorofil dan sitokrom), lemak,
sterol, karotenoid, pigmen flavonoid seperti antosianin, dan senyawa aromatik tertentu
lainnya, seperti lignin. Telah diketahui bahwa hasil akhir dari respirasi adalah CO 2 dan
H 2 O , hal ini terjadi bila substrat secara sempurna dioksidasi, namun bila berbagai
senyawa di atas terbentuk, substrat awal respirasi tidak keseluruhannya diubah menjadi
CO 2 dan H 2 O .
Hanya beberapa substrat respirasi yang dioksidasi seluruhnya menjadi CO 2 dan H 2 O ,
sedangkan sisanya digunakan dalam proses anabolik, terutama di dalam sel yang sedang
tumbuh. Sedangkan energi yang ditangkap dari proses oksidasi sempurna beberapa
senyawa dalam proses respirasi dapat digunakan untuk mensintesis molekul lain yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan.

III. Metode praktikum


A. Alat dan Bahan
1. Kecambah kacang hijau
2. Larutan NaOH 0,2N
3. Larutan BaCl2
4. Larutan HCl 0,1N
5. Indikator PP
6. Erlenmeyer 250ml dan 500ml
7. buret
8. kain saring & tali

B. Cara kerja
1. Disiapkan Erlenmeyer 500 ml A dan B, masing-masing diisi 50 ml 0,2N NaOH dan segera
di sumbat
2. Timbanglah 5g toge, bungkus dengan kain saring, ikat dan gantung pada Erlenmeyer A
3. Setelah 48 jam, keluarkan toge lalu segera tutup botolnya
4. Di ambil 10ml larutan dari Erlenmeyer A dan B, masing-masing dimasukkan ke dalam
erlenmeyer 250 ml. tambah BaCl25ml ke dalam masing-masing erlenmeyer. selanjutnya
ditetesi larutan PP sebanyak 3 tetes. Kemudian titrasi kedua larutan A dan B dengan HCl
0,1 N sampai warna larutan menghilang.

IV. Pembahasan dan hasil


Diketahui bahwa respirasi merupakan suatu proses reaksi katabolisme yang memecah
molekul-molekul gula menjadi molekul anorganik berupa karbondioksida (CO 2) dan air (
H 2 O ), praktikum respirasi tanaman ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui apakah
respirasi tanaman dapat menghasilkan CO 2 .
Dua buah Erlenmeyer (A dan B) diisi dengan 50 ml 0,2N NaOH dan segera di
sumbat. Timbanglah 5g toge, bungkus dengan kain saring, ikat dan gantung pada
Erlenmeyer A. karena berhubungan dengan waktu dan tempat penggunaan laboratorium,
percobaan ini hanya dibiarkan selama 24 jam, setelah 24 jam dibiarkan dalam Erlenmeyer
maka toge dikeluarkan lalu segera ditutup botolnya. Setelah itu di ambil 10ml larutan dari
Erlenmeyer A dan B, masing-masing dimasukkan ke dalam erlenmeyer 250 ml. tambah
BaCl25ml ke dalam masing-masing erlenmeyer. selanjutnya ditetesi larutan PP sebanyak 3
tetes. Kemudian titrasi kedua larutan A dan B dengan HCl 0,1 N sampai warna larutan
menghilang.
Gambar 1.0 dan 2.0; toge di timbang sebanyak 5 g lalu dimasukkan kedalam
erlenmeyer yang berisi NaOH

Tabel Hasil Titrasi Kecambah (A) dan Kontrol (B)


Kelompok mL HCl A (kecambah) mL HCl B (kontrol)
1 1,55 1,95
2 1 1,5
3 1,4 1,75
4 1,5 2,05
5 1,35 2
6 1,3 2,05
7 1,3 2
Dari hasil tabel, maka dapat dihitung nilai CO2 pada respirasi kecambah hijau:
(Kelompok 2)
|CO2| = |1| ‒ |1,5| x 5
= |-0,5| x 5
= 0,5 x 5
= 2,5

Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa setelah larutan NaOH dititrasi dengan
HCl menghasilkan warna larutan yang bening. Hasil titrasi larutan HCl pada tabung A
yang diberi kecambah adalah sebesar 1 ml sedangkan untuk tabung B yang tidak diberi
kecambah adalah sebesar 1,5 ml. proses respirasi akan menghasilkan CO2 dan jumlah CO2
yang dikeluarkan adalah sebesar 1,75 selama 24 jam respirasi.
V. Kesimpulan
Dari percobaan yang telah dilakukan, dapat disimpulkan bahwa kecambah kacang
hijau yang telah dibiarkan pada larutan NaOH semalaman mengeluarkan proses respirasi
yang berupa CO 2. proses respirasi akan menghasilkan CO2 dan jumlah CO2 yang
dikeluarkan adalah sebesar 1,75 selama 24 jam respirasi.

Daftar pustaka

Campbell NA, Reece JB dan Mitchell LG. 1999. Biologi. Jakarta. Erlangga.
Goldsworthy, P.R dan N.M. Fisher. 1992. Fisiologi Tanaman Budidaya Tropik.
Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.
Kaufman PB, Labavitch J, Prouty AA dan Ghosheh NS. 1975. Laboratory
Experiment in Plant Physiology. New York. Macmillan Publishing Co. Inc.
Salisbury, F.B dan C.W. Ross., 1992. Fisiologi Tumbuhan.
Srigandono, B. 1991. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gadjah Mada University Press.
Yogyakarta.
Susilo, W. 1991. Fisiologi Tanaman Budidaya. Universitas Indonesia, Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai