BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
1
6. Mac Iver dan Charles H. Page mengutarakan
kelompok sosial merupakan himpunan atau satu-
kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan ini
saling mempengaruhi dn dengan kesadaran untuk
saling menolong.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa kelompok
sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan dan
saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbunya rasa
kebersamaan dan rasa memiliki (Maryati.K dan Juju S, 2001).
Masyarakat merupakan kesatuan atau kelompok yang
mempunyai hubungan serta beberapa kesamaan seperti sikap,
tradisi, perasaan, dan budaya yang membentuk suatu
keteraturan. Adapun macam-macam masyarakat yaitu:
1. Masyarakat Modern
Masyarakat modern merupakan masyarakat yang
sudah tidak terikat pada adat istiadat. Adat istiadat
yang mengahambat kemajuan segera ditinggalkan
untuk mengadopsi nilai-nilai baru yang secara rasional
diyakini membawa kemajuan, sehingga mudah
menerima ide-ide baru
2. Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional merupakan masyarakat
yang masih terikat dengan kebiasaan atau adat-
istiadat yang telah turun-menurun. Keterikatan
tersebut menjadikan masyarakat muda curiga
terhadap hal baru yang menuntut sikap rasional,
sehingga sikap masyarakat tradisional kurang kritis.
Masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang
statis tidak ada perubahan dan dinamika yang timbul
dalam kehidupan.
2
B. CIRI KELOMPOK SOSIAL
Berikut ciri-ciri kelompok sosial:
3
Semakindekatjarakgeografisantara 2 orang,
semakinmungkinmerekasalingmelihat, berbicara,
danbersosialisasi.Singkatnya, kedekatanfisik.
b. Kedekatangeografisdaerahasal
Ketikaseseorangmerantaukesuatutempatdanbertem
udengan orang yang sama-
samamerantaudanberasaldaridaerah yang sama, maka
orang tersebutmerasaadaikatanbatin,
meskipunsemulabelumsalingmengenalketikamasih di
daerahasal.
2. Kesamaan
Pembentukankelompoksoaialtidakhanyatergantungpadak
eadaanfisik, tetapi juga kesaanpadaanggota-
anggotanya.Sudahmenjadikebiasaan,
oramnglebihsukaberhubungandengan orang yang
memilikikesamaandengandirinya.Kesamaan yang
dimaksudadalahkesamaanminat, kepercayaan, nilai, usia,
tingkatintelegensi, ataukarakter-karakterpersonillainnya.
a. Kesamaankepentingan
Denganadanyadasarutamaadalahkesamaankepentin
ganmakakelompoksosialiniakanbekerjasama demi
mencapaikepentingan yang samatersebut.
b. Kesamaanketurunan
Sebuahkelompoksosial yang
terbentukatasdasarpersamaanketurunanbiasanyaberori
entasiadalahuntukmenyambungtalipersaudaraan.
c. Kesamaannasib
Dengankesamaannasibmakaakanterbentukkelompks
osial yang
4
mewadahinyauntukmeningkatkantarafmaupunkinerjam
asing-masinganggotanya(Wally, Marna. 2016)
4. Organisasi
Pengirganisasianiniuntukmempermudahkoordinasid
an proses kegiatankelompok
5. Indepedensi
Kebebasananggotauntukmenyamapaikan ide,
pendapat, ekspresiselamakegiatandalamberkelompok
5
6. Interaksi
Merupakan proses transfer ilmudan media
dalamberkomunikasi (AsriwatidanIrawati. 2019).
6
yang sama, seperti: tempat tinggal, pekerjaan,
kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok
sosial emmiliki anggota-anggota yang berinteraksi
dan berkomunikasi secara terus-menerus. Contoh:
ketetanggaan, teman sepermainan, teman
seperjuangan, kenalan, dan sebagainya)
4) Kelompok asosiasi/associational group (kelompok
yang terorganisir dan memiliki struktur formal)
2. Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antaranggota.
a. Gemerinschaft/paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya
memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan
kekal. Ferdinand Thonies membagi menjadi 3 bagian:
1) Gemerinschaf by blood (paguyuban karena adanya
ikatan darah). Contohnya: trah, kerabat, klien.
2) Gemerinschaft by place (paguyuban karena tempat
tinggal berdekatan). Contohnya: RT, RW,
Pendukuhan, Pedesaan
3) Gemerinschaft by mind (paguyuban karena jiwa dan
pikiran yang sama). Contohnya: kelompok pengajian,
kelompok mahzab (sekte)
b. Gesselschaft/patembangan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu
yang pendek, strukturnya bersifat mekanis, dan sebagai
suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh: ikatan antarpedagang, organisasi dalam sebuah
pabrik.
(Achmad, Y. 2019).
7
1. Kelompoksosialdipandangdarisudutindividu
Individubiasanyamenjadianggotakelompoksosialata
sdasarkeluarga, usia, agama, RAS. Tetapi,
dibidangpekerjaan, rekresi,
keanggoatanyabersifatsukareladengandemikian,
terdapatgelajatdanartitertentubagiindividutadisehubunga
ndengankeanggotaankelompoksosialtertentu.Sehinggaba
giindividuterdapatdorongansebagaikelompoksosial.
2. In-group dan out-group
In-group bersifat relative dantergantungpadasituasi-
situasisosialtertentu.Sikap-sikap in group
padaumumnyadidasarkanpadafaktorsimpatidanselalume
mpunyaiperasaandekatdengananggota-
anggotakelompoknya.Out-group
diartikanolehindividusebagaikelompoklawan in
groupnya.diaseringdikaitkandenganistilah “kami ataukita”
dan “mereka”.Seperti “kami mahasiswafakultashukum”,
sedangkan “merekamahasiswafakultasekonomi”.
3. Kelompok Primer dansekunder
Menurut Cooley (1962) kelompok primer
adalahkelompok yang ditandaidenganciri-
cirikenalmengenalanggotanyasertakerjasamaerat yang
bersifatpribadi.Misalnyapeleburanindividu-
individukedalamkelompok-
kelompoksehinggatujuanindividumenjaditujuankelompok.
Kelompoksekunder merupakan pola hubungan kelompok
besar yang memiliki tujuan berbeda-beda antar
anggotanya
4. Paguyuban (gemainschaft) danpatembayan (gesellschaft)
8
Paguyubanmerupakanbentukkehidupanbersamadim
anaanggotanyadiikatolehhubunganbatin yang
murnidanbersifatalamiahsertakekal.Dasarhubungituadala
h rasa cintadan rasa kesatuanbatin yang
ememangtelahdikodratkan.Kehidupantersebutdinamakn
juga bersifatnyatadanorganis
(phonies.1960).sebagaimanadapatdiutamakandengan
organ tubuhmanusiaatauhewan.
Mbentukpaguyubanakandapatdijumpaididalamkeluarga,
kelompokkerabat, rukuntetangga, dansebagainya.
Patembayanmerupakanikatanlahir yang
bersifatpokokuntukjangkawaktu yang pendek,
sebagaisuatubentukdalampikiranbelaka (imaginary)
sertastrukturnyabersifatmekanissebagaimanadapatdiump
amakandengansebuahmesin.
5. Formal group dan informal
Formal group adalahperkumpulanpada acara
formal, memilikitujuan yang jelas,
mengaturhubungandiantaraanggotanya, memilikiaturan
yang tegas.Misalnyaorganisasi PPNI.Sedangkan informal
adalahkelompok yang
tidakemmeilikistrukturdanorganisasi yang jelas.
6. Membership group dan reference group
Membership group
merupakankelompokdimanasetiap orang
secarafisikmenjadianggotakelompoktersebut.Batas-batas
yang
dipakaiuntukmenentukankeanggotaanseseorangpadasuat
ukelompoksecarafisiktidakdapatdilakukansecaramutlak.K
arenaperubahankeadaan.Situasi yang
9
tidaktetapakanberpengaruhpadaderajatinteraksididalamk
elompoktadisehinggaadakalanyaseoranganggotatidakbegi
tuseringkumpuldengankelompoktersebut,
walaupunsecararesmidiabelumkeluardarikelompok yang
bersangkutan (Mertent:449). Reference group
merupakankelompoksosial yang
menjadiacuanbagiseseorang (bukananggotakelompok)
untukmembentukpribadadanperilakunnya.Misalnyaseseor
ang yang
inginsekalimenjadimahasiswatetapigagalmemenuhipersya
ratanuntukmasukke PTN,
bertingkahlakusebagaimahasiswawalaupundiabukanmaha
siswa.
7. Kelompokokupasionaldanvolunter
Kelompokokupasionaladalahkelompok yang
terdiriatas orang-orang yang
melakukanpekerjaansejenis.Kelompok volunteer
mencakup orang-orang yang
mempunyaikepentingansamanamuntidakmendapatkanpe
rhatianmasyarakatdandayajangkausemakinluas
(PonirindanLukitaningsih. 2019. Sosiologi. Yayasan Kita
Menulis : Medan).
8. Kelompokkeanggotaan (membership group)
dankelompokacuan (reverence group)
Kelompokkenggotaanadalahkelompok yang
menunjukkanseseorangsecararesmidansecarafisikmenjadi
anggota. Orang
laindenganmudahdanpastimenemukandarikelompok
mana orang
tersebutberasalatausebagaikelompokmelaluitandapengen
10
al yang dimilikinya. Kelompokacuanadalahkelompoksosial
yang menjadiacuanbagiseseorang (bukananggota)
untukmembentukpribadidanperilakunya (Bagja, Waluya.
2007).
11
pemaksaan unsur-unsur budaya tertentu. Disamping itu
mungkin ada pemaksaan agama, dominasi politik atau adanya
konflik tradisional yang terpendam. Contohnya adalah
hubungan antara kelompok mayoritas dan minoritas. Reaksi
golongan minoritas kelompok mungkin dalam bentuk sikap
tidak terima, agresif, menggindari atau asimilasi. Masalah
dinamika kelompok, juga menyangkut gerak atu perilaku
kolektif. Gejala tersebut merupakan suatu cara berfikir suatu
dampak individu yang serta merta dan tidak berstruktur
(Waluya, B. 2007).
12
informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar
keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di
lingkungan pimpinan seorang kontak tani. Menurut
Mosher dalam Mardikanto (1993), salah satu syarat
pelancar pembangunan petani adalah adanya kerjasama
kelompok tani.
a. Ciri-ciri paguyuban:
1. Intimate, yaitu hubungan yang bersifat
menyeluruh dan mesra
2. Private, yaitu hubungan yang bersifat pribadi
3. Exclusive, yaitu hubungan tersebut hanyalah
untu “kita” saja dan tidak untuk orang lain di
luar “kita”
(Asriwati dan Irawati. 2019)
b. Faktor pembentuk kelompok tani berdasarkan
1) Kedekatan geografis tempat tinggal, misalnya
dibentuk berdasarkan lingkungan RT, Desa,
Kecamatan, dan Kabupaten.
2) Kesamaan kepentingan, kelompok tani
dibentuk berdasarkan kepentingan yang sama
yaitu mengembangkan usaha pertanian di
wilayah mereka.
13
c. Proses pembentukan kelompok tani didasarkan atas
tujuan yang sama yaitu ingin mengembangkan
usaha disektor pertanian, dan meningkatkan taraf
hidup petani.
d. Klasifikasi
Kelompok tani masuk dalam kelompok nyata karena
terbentuk adanya unsur-unsur yang sama
(pekerjaan petani ). Kelompok ini sering berinteraksi
dan berkomunikasi.
b. Acting Lawless Crowds
Acting Lawless Crowdsadalah kerumunan yang
memiliki tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan
fisik yang berlawanan dengan norma-norma sosial,
seperti suporter bola yang sedang melakukan kerusuhan
a. Ciri-ciri:
1. Orang-orang dalam suatu kerumunan sosial
tidak saling mengenal, semua relatif asing.
2. Suatu kerumunan sosial tidak terorganisasir.
3. Tingkah laku orang dalam kerumunan sosial
hampir tidak terpengaruh oleh kerumunan
tersebut.
4. Kebanyakan kerumunan sosial hanya terwujud
pada tempat tertentu dan sementara waktu.
5. Kehadirannya tidak konstan
b. Faktor pembentuk Acting Lawless
Crowdsberdasarkan, kesamaan kepentingan dalam
penyaluran hobi atau kesenanagan yang sama,
misalnya suporter sepak bola yang anarkis.
c. Proses pembentukan didasarkan pada tujuan yang
sama, misalnya jika klub lawan sepak bola menang
14
dan klub mereka kalah, maka mereka akan
membuat ricuh setelah selesai pertandingan.
Karena tidak terima atas kekalahan klub mereka.
d. Klasifikasi
Acting Lawless Crowdstermasuk dalam kelompok
semu karena, terbentuk secara spontan.
15
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. SARAN
Penyusunmenyadari atas ketidaksempurnaan makalah ini.
Oleh karena itu, kami meminta tanggapan dan saran dari para
pembaca sekalian.
16
DAFTAR PUSTAKA
AsriwatidanIrawati. 2019.Buku
AjarAntropologiKesehatanDalamKeperawatan.Deepublish:
Yogjakarta
17
Waluya, B. 2007. Sosiologi menyelami fenomena sosial di
masyarakat. PT. Setia Purna Inves: Bandung
/MATERI%20SMT%202/ANTROPOLOGI%20KES/Kel.
%20Masyarakat.pdfdiakes pada hari Jumat 14 Februari 2020
pukul 10.00 WIB
http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-
RAHAYU_GININTASASI/KELOMPOK_SOSIAL.pdfdiakes pada hari Jumat 14
Februari 2020 pukul 10.30 WIB
https://www.academia.edu/27832906/Makalah_Kelompok_Sosial_Masyarakat diakes
pada hari Jumat 14 Februari 2020 pukul 11.30 WIB
18