Anda di halaman 1dari 19

i

BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Manusia adalah makhluk yang memiliki naluri untuk hidup


bersama dengan manusia-manusia lain. Ia juga memiliki hasrat
untuk menjadi satu dengan lingkungan alamnya. Manusia
memiliki dua hasrat atau kepentinhan pokok bagi kehidupan,
yaitu keinginan untuk menjadi satu dengan manusia lain di
sekelilingnya dan keinginan untuk menjadi satu dengan
lingkungan alamnya. Berikut pandangan para ahli tentang
pengertian kelompok sosial:
1. Paul B. Horton mengutarakan berari setiap
kumpulan manusia secara fisik (contoh sekelompok
orang yang sedang menunggu bus)
2. Roland L. Warrenmengutarakan kelompok sosial
meliputi sejumlah manusia yang berinteraksi dan
memiliki pola interaksi yang dapat dipahami oleh para
anggotanya secara keseluruhan
3. Mayor Polak mengutarakan kelompok sosial
merupakan sejumlah orang yang saling berhubungan
dalam sebuah struktur
4. Wila Huky menguatarakan kelompok sosial merupaka
suatu unit yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
saling berinteraksi atau saling berkomunikasi
5. Robert K. Merton mengutarakan kelompok sosial
sebagai sekumpulan orang yang saling berinteraksi
sesuai dengan pola yang telah mapan

1
6. Mac Iver dan Charles H. Page mengutarakan
kelompok sosial merupakan himpunan atau satu-
kesatuan manusia yang hidup bersama. Hubungan ini
saling mempengaruhi dn dengan kesadaran untuk
saling menolong.
Dari paparan di atas dapat disimpulkan bahwa kelompok
sosial adalah kumpulan individu yang memiliki hubungan dan
saling berinteraksi sehingga mengakibatkan tumbunya rasa
kebersamaan dan rasa memiliki (Maryati.K dan Juju S, 2001).
Masyarakat merupakan kesatuan atau kelompok yang
mempunyai hubungan serta beberapa kesamaan seperti sikap,
tradisi, perasaan, dan budaya yang membentuk suatu
keteraturan. Adapun macam-macam masyarakat yaitu:
1. Masyarakat Modern
Masyarakat modern merupakan masyarakat yang
sudah tidak terikat pada adat istiadat. Adat istiadat
yang mengahambat kemajuan segera ditinggalkan
untuk mengadopsi nilai-nilai baru yang secara rasional
diyakini membawa kemajuan, sehingga mudah
menerima ide-ide baru
2. Masyarakat Tradisional
Masyarakat tradisional merupakan masyarakat
yang masih terikat dengan kebiasaan atau adat-
istiadat yang telah turun-menurun. Keterikatan
tersebut menjadikan masyarakat muda curiga
terhadap hal baru yang menuntut sikap rasional,
sehingga sikap masyarakat tradisional kurang kritis.
Masyarakat tradisional merupakan masyarakat yang
statis tidak ada perubahan dan dinamika yang timbul
dalam kehidupan.

2
B. CIRI KELOMPOK SOSIAL
Berikut ciri-ciri kelompok sosial:

1. Terdapat dorongan atau motif yang sama


antarindividu satu dengan yang lain
2. Terdapat akibat yang ditimbulkan dari interaksi yang
berlainan terhadap individu satu dengan yang lain
berdasarkan rasa dan kecakapan yang berbeda-beda
anatar individu yang terlibat didalamnya
3. Adanya penegasan dan pembentukan struktur atau
organisasi kelompok yang jelas dan terdiri dari
peranan-peranan dan kedudukan masing-masing
4. Adanya peneguhan norma pedoman tingkah laku
anggota kelompok yang mengatur interaksi dalam
kegiatan anggota kelompok untuk mencapai tujuan
yang ada
5. Berlangsungnya suatu kepentingan yang sama
6. Adanya pergerakan yang dinamik (http://file.upi.edu)

C. FAKTOR PEMBENTUK KELOMPOK SOSIAL


1. Kedekatan
Kedekatanfisikmeningkatkanpeluanginteraksidanbentukk
egiatanbersama yang
memungkinkanterbentuknyakelompoksosial.Kedekatanmen
umbuhkaninteraksi yang memainkaninteraksi yang
memainkanperananpentingterhadapterbentuknyakelompokp
ertemanan (Darmawaty,YuliadanAchmadDjamil. 2011).
a. Kedekatangeografistempattinggal

3
Semakindekatjarakgeografisantara 2 orang,
semakinmungkinmerekasalingmelihat, berbicara,
danbersosialisasi.Singkatnya, kedekatanfisik.
b. Kedekatangeografisdaerahasal
Ketikaseseorangmerantaukesuatutempatdanbertem
udengan orang yang sama-
samamerantaudanberasaldaridaerah yang sama, maka
orang tersebutmerasaadaikatanbatin,
meskipunsemulabelumsalingmengenalketikamasih di
daerahasal.
2. Kesamaan
Pembentukankelompoksoaialtidakhanyatergantungpadak
eadaanfisik, tetapi juga kesaanpadaanggota-
anggotanya.Sudahmenjadikebiasaan,
oramnglebihsukaberhubungandengan orang yang
memilikikesamaandengandirinya.Kesamaan yang
dimaksudadalahkesamaanminat, kepercayaan, nilai, usia,
tingkatintelegensi, ataukarakter-karakterpersonillainnya.
a. Kesamaankepentingan
Denganadanyadasarutamaadalahkesamaankepentin
ganmakakelompoksosialiniakanbekerjasama demi
mencapaikepentingan yang samatersebut.
b. Kesamaanketurunan
Sebuahkelompoksosial yang
terbentukatasdasarpersamaanketurunanbiasanyaberori
entasiadalahuntukmenyambungtalipersaudaraan.
c. Kesamaannasib
Dengankesamaannasibmakaakanterbentukkelompks
osial yang

4
mewadahinyauntukmeningkatkantarafmaupunkinerjam
asing-masinganggotanya(Wally, Marna. 2016)

D. PROSES PEMBENTUKAN KELOMPOK SOSIAL


Menurut Abdul
Syanterbentuknyasuatukelompoksosialkarenaadanyanaluriman
usia yang selalu
inginhidupbersama.Pembentukankelompokdiawalidenganadany
apersepsi, perasaanataumotivasidantujuan yang
samadalammemenuhikebutuhan.
1. Persepsi
Pembagiankelompokdidasarkanpadakemampuantin
gkatintelegensi yang lihatdaripencapaianakademis.
Misalnyaterdapatsatuataulebihmemilikinkemampuanintel
ektual, ataumemilikikemampuanbahasa.
2. Motivasi
Pembagiankekuatan yang
berimbangakanmemotivasianggotakelompokuntukberko
mpetisisecarasehatdalammencapaitujuankelompok
3. Tujuan
Terbentuknyakelompokkarenamemilikitujuanbersa
ma

4. Organisasi
Pengirganisasianiniuntukmempermudahkoordinasid
an proses kegiatankelompok
5. Indepedensi
Kebebasananggotauntukmenyamapaikan ide,
pendapat, ekspresiselamakegiatandalamberkelompok

5
6. Interaksi
Merupakan proses transfer ilmudan media
dalamberkomunikasi (AsriwatidanIrawati. 2019).

E. KLASIFIKASI KELOMPOK SOSIAL


1. Klasifikasi menurut cara terbentuknya
a. Kelompok semu, terbentuk secara spontan, contonya
Crowd (kerumunan), publik, dan massa.
Ciri-ciri kelompok semu:
1) Tidak direncanakan
2) Tidak terorganisir
3) Tidak ada interaksi secara terus-menerus
4) Tidak ada kesadaran kelompok
5) Kehadirannya tidak konstan
b. Kelompok nyata, mempunyai beberapa ciri khusus
sekalipun mempunyai berbagai macam bentuk. Kelompok
nyata mempunyai ciri yang sama, yaitu kehadirannya
selalu konstan.

Ciri – ciri kelompok nyata :


1) Kelompok Statistical Group (dijadikan sasaran
penelitian oleh ahli-ahli statistik untuk kepentingan
penelitian)
2) Societal Group /kelompok kemasyarakatan (yang
memiliki kesadaran akan sesama jenis, seperti: jenis
kelamin, warna kulit, kesatuan tempat tinggal, tetapi
belum ada kontak dan komunikasi di antara anggota
dan tidak terlihat dalam organisasi)
3) Kelompok sosial/social groups (masyarakat dalam arti
khusus yang terbentuk karena adanya unsur – unsur

6
yang sama, seperti: tempat tinggal, pekerjaan,
kedudukan, atau kegemaran yang sama. Kelompok
sosial emmiliki anggota-anggota yang berinteraksi
dan berkomunikasi secara terus-menerus. Contoh:
ketetanggaan, teman sepermainan, teman
seperjuangan, kenalan, dan sebagainya)
4) Kelompok asosiasi/associational group (kelompok
yang terorganisir dan memiliki struktur formal)
2. Klasifikasi menurut erat longgarnya ikatan antaranggota.
a. Gemerinschaft/paguyuban
Merupakan kelompok sosial yang anggota-anggotanya
memiliki ikatan batin yang murni, bersifat alamiah dan
kekal. Ferdinand Thonies membagi menjadi 3 bagian:
1) Gemerinschaf by blood (paguyuban karena adanya
ikatan darah). Contohnya: trah, kerabat, klien.
2) Gemerinschaft by place (paguyuban karena tempat
tinggal berdekatan). Contohnya: RT, RW,
Pendukuhan, Pedesaan
3) Gemerinschaft by mind (paguyuban karena jiwa dan
pikiran yang sama). Contohnya: kelompok pengajian,
kelompok mahzab (sekte)
b. Gesselschaft/patembangan
Merupakan ikatan lahir yang bersifat kokoh untuk waktu
yang pendek, strukturnya bersifat mekanis, dan sebagai
suatu bentuk dalam pikiran belaka.
Contoh: ikatan antarpedagang, organisasi dalam sebuah
pabrik.
(Achmad, Y. 2019).

F. TIPE-TIPE KELOMPOK SOSIAL


Adapunbeberapatipekelompoksosial, sebagaiberikut:

7
1. Kelompoksosialdipandangdarisudutindividu
Individubiasanyamenjadianggotakelompoksosialata
sdasarkeluarga, usia, agama, RAS. Tetapi,
dibidangpekerjaan, rekresi,
keanggoatanyabersifatsukareladengandemikian,
terdapatgelajatdanartitertentubagiindividutadisehubunga
ndengankeanggotaankelompoksosialtertentu.Sehinggaba
giindividuterdapatdorongansebagaikelompoksosial.
2. In-group dan out-group
In-group bersifat relative dantergantungpadasituasi-
situasisosialtertentu.Sikap-sikap in group
padaumumnyadidasarkanpadafaktorsimpatidanselalume
mpunyaiperasaandekatdengananggota-
anggotakelompoknya.Out-group
diartikanolehindividusebagaikelompoklawan in
groupnya.diaseringdikaitkandenganistilah “kami ataukita”
dan “mereka”.Seperti “kami mahasiswafakultashukum”,
sedangkan “merekamahasiswafakultasekonomi”.
3. Kelompok Primer dansekunder
Menurut Cooley (1962) kelompok primer
adalahkelompok yang ditandaidenganciri-
cirikenalmengenalanggotanyasertakerjasamaerat yang
bersifatpribadi.Misalnyapeleburanindividu-
individukedalamkelompok-
kelompoksehinggatujuanindividumenjaditujuankelompok.
Kelompoksekunder merupakan pola hubungan kelompok
besar yang memiliki tujuan berbeda-beda antar
anggotanya
4. Paguyuban (gemainschaft) danpatembayan (gesellschaft)

8
Paguyubanmerupakanbentukkehidupanbersamadim
anaanggotanyadiikatolehhubunganbatin yang
murnidanbersifatalamiahsertakekal.Dasarhubungituadala
h rasa cintadan rasa kesatuanbatin yang
ememangtelahdikodratkan.Kehidupantersebutdinamakn
juga bersifatnyatadanorganis
(phonies.1960).sebagaimanadapatdiutamakandengan
organ tubuhmanusiaatauhewan.
Mbentukpaguyubanakandapatdijumpaididalamkeluarga,
kelompokkerabat, rukuntetangga, dansebagainya.
Patembayanmerupakanikatanlahir yang
bersifatpokokuntukjangkawaktu yang pendek,
sebagaisuatubentukdalampikiranbelaka (imaginary)
sertastrukturnyabersifatmekanissebagaimanadapatdiump
amakandengansebuahmesin.
5. Formal group dan informal
Formal group adalahperkumpulanpada acara
formal, memilikitujuan yang jelas,
mengaturhubungandiantaraanggotanya, memilikiaturan
yang tegas.Misalnyaorganisasi PPNI.Sedangkan informal
adalahkelompok yang
tidakemmeilikistrukturdanorganisasi yang jelas.
6. Membership group dan reference group
Membership group
merupakankelompokdimanasetiap orang
secarafisikmenjadianggotakelompoktersebut.Batas-batas
yang
dipakaiuntukmenentukankeanggotaanseseorangpadasuat
ukelompoksecarafisiktidakdapatdilakukansecaramutlak.K
arenaperubahankeadaan.Situasi yang

9
tidaktetapakanberpengaruhpadaderajatinteraksididalamk
elompoktadisehinggaadakalanyaseoranganggotatidakbegi
tuseringkumpuldengankelompoktersebut,
walaupunsecararesmidiabelumkeluardarikelompok yang
bersangkutan (Mertent:449). Reference group
merupakankelompoksosial yang
menjadiacuanbagiseseorang (bukananggotakelompok)
untukmembentukpribadadanperilakunnya.Misalnyaseseor
ang yang
inginsekalimenjadimahasiswatetapigagalmemenuhipersya
ratanuntukmasukke PTN,
bertingkahlakusebagaimahasiswawalaupundiabukanmaha
siswa.
7. Kelompokokupasionaldanvolunter
Kelompokokupasionaladalahkelompok yang
terdiriatas orang-orang yang
melakukanpekerjaansejenis.Kelompok volunteer
mencakup orang-orang yang
mempunyaikepentingansamanamuntidakmendapatkanpe
rhatianmasyarakatdandayajangkausemakinluas
(PonirindanLukitaningsih. 2019. Sosiologi. Yayasan Kita
Menulis : Medan).
8. Kelompokkeanggotaan (membership group)
dankelompokacuan (reverence group)
Kelompokkenggotaanadalahkelompok yang
menunjukkanseseorangsecararesmidansecarafisikmenjadi
anggota. Orang
laindenganmudahdanpastimenemukandarikelompok
mana orang
tersebutberasalatausebagaikelompokmelaluitandapengen

10
al yang dimilikinya. Kelompokacuanadalahkelompoksosial
yang menjadiacuanbagiseseorang (bukananggota)
untukmembentukpribadidanperilakunya (Bagja, Waluya.
2007).

G. DINAMIKA KELOMPOK SOSIAL


Keragaman suku bangsa, ras, agama, budaya dan adat
istiadat merupakan kekayaan yang dimiliki bangsa indonesia.
Bagian kekayaan ini menunjukkan adanya kemajemukan dalam
masyarakat indonesia yang hidup dalam berbagai pulau dengan
ciri khas masing – masing. Dengan kergaman tersebut
terbentuklah kelompok – kelompok sosial pada masyarakat
indonesia yang terus mengalami perkembangan dan
perubahan.
Perkembangan kelompok sosial memiliki pengaruh
konsekuensi dan keragaman kelompok sosial yang terdapat
dalam masyarakat antara lain menyebabkan interseksi,
konsolidasi, dan mutual-akulturasi. Selain itu dapat berkembang
sikap-sikap primordialisme, etnosentrisne dan politkaliran.
Sikap pimordialisme berfungsi sebagai proses pelestarian
kebudayaan suatu kelompok tetapi sikap ini dapat membuat
individu atau kelompok memiliki etnosentrisme, yaitu sikap
yang cenderung bersifat subjektif dalam memandang budaya
lain.
Pola hubungan yang dapat diterapkan dalam masyarakat
multikultural sebagai alternatif pemecahan masalah yang
dihadapi oleh kelompok- kelompok sosial adalah asimilasi, self-
segnegation, integrasi dan pluralisme.
Konflik antar kelompok mungkin terjadi karena
persaingan mata pencaharian hidup yang sama atau terjadi

11
pemaksaan unsur-unsur budaya tertentu. Disamping itu
mungkin ada pemaksaan agama, dominasi politik atau adanya
konflik tradisional yang terpendam. Contohnya adalah
hubungan antara kelompok mayoritas dan minoritas. Reaksi
golongan minoritas kelompok mungkin dalam bentuk sikap
tidak terima, agresif, menggindari atau asimilasi. Masalah
dinamika kelompok, juga menyangkut gerak atu perilaku
kolektif. Gejala tersebut merupakan suatu cara berfikir suatu
dampak individu yang serta merta dan tidak berstruktur
(Waluya, B. 2007).

H. CONTOH KELOMPOK SOSIAL MASYARAKAT


a. Paguyuban Kelompok Tani

Paguyuban adalah suatu bentuk kehidupan


bersama, dimana anggota-anggotanya diikat oleh
hubungan batin yang murni dan bersifat alamiah, serta
kekal. Dasar hubungan tersebut adalah rasa cinta dan
rasa kesatuan batin yang memang telah dikodratkan.
Bentuk paguyuban terutama akan dijumpai di dalam
keluarga, kelompok kekerabatan, RT, dan sebagainya
(Asriwati dan Irawati. 2019)

Kelompok tani adalah kumpulan beberapa kelompok


tani yang bergabung dan bekerjasama untuk
meningkatkan skala ekonomi dan efesiensi usaha. Hal
tersebut sesuai denagn pernyataan Permentan No.273
Tahun 2007 tentang Pedoman Pembinaan Kelembagaan
Petani.

Kelompok tani diartikan sebagai kumpulan orang-


orang tani atau petani yang terdiri atas petani dewasa
( pria/wanita) maupun petani-taruna yang terkait secara

12
informal dalam suatu wilayah kelompok atas dasar
keserasian dan kebutuhan bersama serta berada di
lingkungan pimpinan seorang kontak tani. Menurut
Mosher dalam Mardikanto (1993), salah satu syarat
pelancar pembangunan petani adalah adanya kerjasama
kelompok tani.

Kelompok tani merupakan kumpulan petani yang


tumbuh berdasarkan kesamaan kepentinga, kesamaan
kondisi lingkungan (sosial, ekonomi, sumber daya) dan
keakraban untuk bekerja sama dalam meningkatkan,
mengembangkan produktivitas usaha tani, memanfaatkan
sumber daya pertanian, mendistribusikan hasil
produksinya dan meningkatkan kesejahteraan
anggotanya.

a. Ciri-ciri paguyuban:
1. Intimate, yaitu hubungan yang bersifat
menyeluruh dan mesra
2. Private, yaitu hubungan yang bersifat pribadi
3. Exclusive, yaitu hubungan tersebut hanyalah
untu “kita” saja dan tidak untuk orang lain di
luar “kita”
(Asriwati dan Irawati. 2019)
b. Faktor pembentuk kelompok tani berdasarkan
1) Kedekatan geografis tempat tinggal, misalnya
dibentuk berdasarkan lingkungan RT, Desa,
Kecamatan, dan Kabupaten.
2) Kesamaan kepentingan, kelompok tani
dibentuk berdasarkan kepentingan yang sama
yaitu mengembangkan usaha pertanian di
wilayah mereka.

13
c. Proses pembentukan kelompok tani didasarkan atas
tujuan yang sama yaitu ingin mengembangkan
usaha disektor pertanian, dan meningkatkan taraf
hidup petani.
d. Klasifikasi
Kelompok tani masuk dalam kelompok nyata karena
terbentuk adanya unsur-unsur yang sama
(pekerjaan petani ). Kelompok ini sering berinteraksi
dan berkomunikasi.
b. Acting Lawless Crowds
Acting Lawless Crowdsadalah kerumunan yang
memiliki tujuan tertentu dengan menggunakan kekuatan
fisik yang berlawanan dengan norma-norma sosial,
seperti suporter bola yang sedang melakukan kerusuhan
a. Ciri-ciri:
1. Orang-orang dalam suatu kerumunan sosial
tidak saling mengenal, semua relatif asing.
2. Suatu kerumunan sosial tidak terorganisasir.
3. Tingkah laku orang dalam kerumunan sosial
hampir tidak terpengaruh oleh kerumunan
tersebut.
4. Kebanyakan kerumunan sosial hanya terwujud
pada tempat tertentu dan sementara waktu.
5. Kehadirannya tidak konstan
b. Faktor pembentuk Acting Lawless
Crowdsberdasarkan, kesamaan kepentingan dalam
penyaluran hobi atau kesenanagan yang sama,
misalnya suporter sepak bola yang anarkis.
c. Proses pembentukan didasarkan pada tujuan yang
sama, misalnya jika klub lawan sepak bola menang

14
dan klub mereka kalah, maka mereka akan
membuat ricuh setelah selesai pertandingan.
Karena tidak terima atas kekalahan klub mereka.
d. Klasifikasi
Acting Lawless Crowdstermasuk dalam kelompok
semu karena, terbentuk secara spontan.

15
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kelompok sosial masyarakat merupakan sekumpulan


individu yang mempunyai tujuan bersama dan membentuk
suatu kelompok atau bisa disebut masyarakat. Kelompok sosial
masyarakat terbentuk karena adanya persamaa nasib, tujuan,
dan kedekatan. Contoh kelompok sosial masyarakat
diantaranya peguyuban tani dan Acting Lawless Crowds(salah
satu bentuk dari kerumunan sosial).

B. SARAN
Penyusunmenyadari atas ketidaksempurnaan makalah ini.
Oleh karena itu, kami meminta tanggapan dan saran dari para
pembaca sekalian.

16
DAFTAR PUSTAKA

Achmad, Y. 2019. Sosiologi Politik. Deepublish : Yogjakarta

AsriwatidanIrawati. 2019.Buku
AjarAntropologiKesehatanDalamKeperawatan.Deepublish:
Yogjakarta

Bagja, Waluya. 2007. SosiologiMenyelamiFenomenaSosial di


Masyarakat. SetiaPurnaInvess : Bandung.

Darmawaty, YuliadanAchmadDjamil. 2011. BukuSakuSosiologi SMA.


KawanPustaka : Jakarta.

Damsar. 2010. Pengantar Sosiologi Politik. Prenamedia Group :


Jakarta

Maryati.K dan Juju S, 2001. Sosiologi untuk SMAdan Ma kelas XI.


PT.Airlangga: Surabaya

Setiadi, E.M dan Usman K. 2013. Pengantar Sosiologi Politik.


Prenamedia Group : Jakarta

17
Waluya, B. 2007. Sosiologi menyelami fenomena sosial di
masyarakat. PT. Setia Purna Inves: Bandung

/MATERI%20SMT%202/ANTROPOLOGI%20KES/Kel.
%20Masyarakat.pdfdiakes pada hari Jumat 14 Februari 2020
pukul 10.00 WIB

http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR._PSIKOLOGI/195009011981032-
RAHAYU_GININTASASI/KELOMPOK_SOSIAL.pdfdiakes pada hari Jumat 14
Februari 2020 pukul 10.30 WIB

https://www.academia.edu/27832906/Makalah_Kelompok_Sosial_Masyarakat diakes
pada hari Jumat 14 Februari 2020 pukul 11.30 WIB

18

Anda mungkin juga menyukai