oleh sel tunggal zigotik menuju proses kedewasaan. cleavage ini menciptakan embrio multiseluler atau
blastula dari zigot. Pembelahan atau cleavage juga disebut segmentasi dan proses pembelahannya
diaktivasi oleh enzim MPF, dengan pembelahan tersebut zigot yang mulanya uniseluler berubah menjadi
multiseluler.
Ciri-ciri pembelahan
zygot ditransformasi melalui serangkaian pembelahan mitosis dari keadaan uniselluler ke multiselluler
transformasi dari bagian subtansi sitoplasma menjadi subtansi inti Perubahan- perubahan kualitatif
komposisi telur terbatas
bagian-bagian utama sitoplasma telur tidak digantikan dan tetap pada posisi yang sama seperti telur pada
awal pembelahan.
Rasio sitoplasma inti pada awal pembelahan sangat rendah, dan pada akhirnya hampir sama dengan rasio
sel somatik.
Pembelahan zygot berbeda dengan pembelahan mitosis biasa yang berlangsung pada stadium lanjut
perkembangan dan pada organisme dewasa. Pada stadium lanjut perkembangan, sebelum sel membelah
mereka mengalami perubahan ukuran kira-kira sama dengan ukuran sel sebelum membelah. Jadi pada
stadium lanjut perkembangan atau pada organisme dewasa ukuran sel rata-rata dipelihara pada setiap
jaringan. Selama pembelahan zygot, urutan pembelahan blastomer tidak dipisahkan oleh pertumbuhan,
dalam hal ini ukuran blastomer-blastomer tidak meningkat hingga pembelahan berikutnya dimulai.
akibatnya setiap pembelahan menghasilkan blastomer-blastomer dengan ukuran setengah dari blastomer
asal. Jadi pembelahan zygot dimulai dari suatu sel yang ukurannya amat besar, dan berakhir dengan
sejumlah sel dengan ukuran yang kecil. Dengan demikian berbeda dengan sel-sel yang telah
berdifferensiasi pada organisme dewasa, sebab differensiasi selluler biasanya diiringi dengan
peningkatan ukuran sel.
jumlah dan distribusi yolk, yolk akan mempengaruhi polaritas pada zigot yang mengakibatkan
pembelahan menjadi tidak sempurna. sel telur yang mengandung kuning telur yang banyak dan
persebarannya tidak merata akan menyebabkan terhalangnya pembelahan sel. contohnya pada sel telur
burung yang memiliki kuning telur yang berlimpah, maka pembelahan selnya hanya terjadi pada satu
kutub yaitu animal pole, akibatnya blastomere yang dihasilkan ukurannya tidak seragam dan akan
berdampak pada letak blastocoels dari spesies hewan tersebut.
Adanya sitoplasma (ribosom dan sentriol), yang sangat berpengaruh terhadap pembelahan sel. Pada
beberapa zigot hewan-hewan multiseluler sitoplasma juga terdapat pada satu kutub zigot (animal pole),
sehingga pembelahan sel pada kutub ini berjalan lebih cepat jika dibandingkan dengan kutub yang lain
(vegetal pole).
selama proses pembelahan, bidang yang ditempuh oleh arah pembelahan ketika zigot mengalami
pembelahan berbeda-beda. ada empat macam bidang pembelahan, yaitu :
meridian, adalah bidang pembelahan yang melewati poros kutub, yang mengakibatkan dihasilkannya dua
blastomer dengan ukuran yang sama.
vertikal, adalah bidang pembelahan yang cenderung lewat tegak sejak dari animal pole sampai
vegatal pole.
ekuator, adalah bidang pembelahan yang tegak lurus dengan animal pole-vegatal pole. Bidang
pembelahan ini membelah embrio menjadi empat anakan dan empat blastomer vegetal.
lotitudinal, adalah bidang pembelahan yang mirip dengan bidang ekuator, tetapi terjadi sejajar.
Sifat pembelahan
Daerah deutoplasma yang padat (lapisan yolk) sukar dilewati pembelahan. Karena itu pembelahan hanya
berlangsung di daerah germinal disc pada telur megalecithal.
Holoblastik, merupakan pembelahan mengenai seluruh daerah zigot. terdapat pada telur homolecithal dan
mediolecithal. Dibedakan menjadi 2, yaitu:
a. holoblastik teratur (equal) merupakan pembelahan yang berlangsung secara teratur baik dalam
bidang pembelahan maupun tahap-tahap pembelahan. terdapat pada asterias (bintang laut),
Amphioxus, dan Anura (katak). Pembelahan melewati bidang meridian saling tegak lurus ,
terbentuklah 4 sel yang sama besar, kemudian melewati bidang latitudinal, diatas bidang ekuator.
Terbentuklah 8 sel, 4 sel sebelah atas lebih kecil yang disebut micromere, dan 4 sel sebelah
bawah disebut macromore. Pembelahan keempat lewat bidang- bidang meridian yang secara
serantak membagi dua ke delapan sel. Terbentuklah 16 sel yang terdiri dari 8 micromore dan 8
macromore. Setelah itu pembelahan melewati bidang latitudianal, atas dan bawah dibidang
ekuator secara serantak.
b. Holoblastik yang tidak teratur (unequal) merupakan pembelahan yang tidak sama masa
pembelahanya terjadi pada berbagai zigot. Terdapat pada mamalia. Pembelahan melalui bidang
latitudinal sedikit diatas ekuator. Membagi zigot menjadi 2 sel yang satu sebelah kutub animal
lebih kecil. Kemudian pembelahan yang selanjutnya melewati bidang meridian, tetapi hanya
berlangsung pada micromere kutub vegetal. Terjadilah tingkat 3 sel kemudian menyusul
micromere, lewat bidang meridian juga. Terbentuklah tingakat 4 sel. Terjadi pembelahan pada
salah satu macromere sehingga tertbentuk tingkat 5 sel dan 6 sel. Salah satu micromere
membelah terbentuk tingkat 7 sel dan satu lagi membentuk tingkat 8 sel. Pembelahan selanjutnya
tidak serentak, dan akhirnya terbentuk blastomere yang terdiri dari 60-70 sel yang berupa
gumpalan masif, disebut morula.
Meroblastik merupakan pembelahan yang hanya pada zigot disebagian kecil kutub animal, yakni bagi
seluru germinal disc dan mengenai sedikit yolk. Pembelahan diawali melalui bidang meridian sehingga
terbentuklah tumpukan sel di daerah germinal disc yang dari sekitar 8 sel ditengah dan 12 sel dipinggir sel
tengah masih berhubungan dengan yolk dibawah, sedang sel yang di pinggir sebagian besar sudah lepas
dari yolk kecuali daerah tepi sekali. Pada saat ini telur mencapai uterus, dan sudah dilapisi oleh albumen
dan shell.
Yaitu pembelahan yang tak seluruhnya mencapai ujung kutub vegetal, tedapat pada telur megalesital.
Pola-pola segmentasi
Berdasarkan simetri dann tipe pembelahannya, pembelahan pada zygot dapat dikelompokkanmenjadi :