Anda di halaman 1dari 23

MAKALAH BIOMEDIK II

VITAMIN LARUT AIR

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 8 (KELAS D)

NUR HILMI DWIADIRAH DN K011191227

ST. RISKY MUTHMAINNAH ANSAR K011191228

FITRAH CHAIRUNNISA FIRMAN K011191229

AULIYA NURAZIZAH K011191233

ANDI FATIMAH MUSTOVIA NURHIDAYAH K011191236

ANDI ALFIRA REZKYA BASMA K011191238

PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT
UNIVERSITAS HASANUDIN
2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT karena dengan izin, rahmat dan
kuasa-Nya kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul Vitamin Larut Air ini tanpa ada
halangan yang berarti.

Tidak lupa pula kami mengucapkan teima kasih kepada semua pihak yang telah
membantu dalam proses pembuatan makalah ini. Kami sangat berharap makalah ini dapat
bermanfaat dalam rangka menambah wawasan serta pngetahuan kita.

Kami selaku penulis juga menyadari sepenuhnya bahwa dalam penulisan makalah ini
terdapat kekurangan untuk itu kami memohon maaf. Semoga makalah sederhana ini dapat
bermanfaat bagi pembaca.

Makassar, 20 April 2020

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

 KATA PENGANTAR ................................................................................................ i


 DAFTAR ISI ............................................................................................................... ii
 BAB I ........................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
 LATAR BELAKANG ................................................................................ 1
 RUMUSAN MASALAH ........................................................................... 2
 TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS ........................................... 2
 MANFAAT ................................................................................................ 3
 BAB II .......................................................................................................................... 4
PEMBAHASAN ......................................................................................................... 4
 DEFINISI VITAMIN DAN VITAMIN LARUT AIR ............................ 4
 KLASIFIKASI VITAMIN LARUT AIR ................................................... 4
 SUMBER VITAMIN LARUT AIR ........................................................... 5
 ANGKA KECUKUPAN GIZI VITAMIN LARUT AIR........................... 8
 FUNGSI VITAMIN LARUT AIR ............................................................. 9
 DAMPAK KELEBIHAN VITAMIN LARUT AIR .................................. 11
 DAMPAK KEKURANGAN VITAMIN LARUT AIR ............................. 11
 BAB III ........................................................................................................................ 16
PENUTUP ................................................................................................................... 16
 KESIMPULAN .......................................................................................... 16
 SARAN....................................................................................................... 16
 DAFTAR PUSTAKA
 LAMPIRAN

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Sebelum abad ke dua puluh, karbohidrat, lemak, protein, dan beberapa zat
mineral telah dianggap sebagai zat-zat makanan yang dibutuhkan untuk fungsi tubuh
normal. Akan tetapi berabad-abad sebelumnya, berbagai pengamatan menduga
bahwa senyawa-senyawa organik lainnya adalah esensial untuk menjaga kesehatan.
Saat ini telah diketahui selama 300 tahun, bahwa dengan makan buah-buahan dan
sayur-sayuran segar ternyata berguna untuk pencegahan atau
pengobatan scorbut (sariawan). Juga telah diakui, bahwa rakhitis dapat
disembuhkan dengan minum minyak ikan. Pengamatan-pengamatan tersebut
menimbulkan dugaan, bahwa ada senyawa-senyawa zat makanan lain diperlukan
untuk menjaga kesehatan di samping karbohidrat, lemak atau protein.
Pada tahun 1912, Funk, seorang sarjana biokimia bangsa Polandia yang bekerja
di London untuk pertama kali memperkenalkan istilah vitamin (amine yang vital)
yang kemudian terkenal dengan nama vitamin (dari bahasa Latin, vital yang berarti
hidup), untuk menandakan kelompok dari senyawa-senyawa organik tersebut.
Sebagai salah satu unsur gizi, keberadaan vitamin sangat penting bagi tubuh,
terutama sebagai pengatur sekaligus pemicu dalam proses metabolisme tubuh.
Namun kebutuhan tubuh terhadap vitamin hanya dalam jumlah yang kecil, terutama
untuk mengawali reaksi kimia dalam sel-sel dan jaringan tubuh vitamin merupakan
nutrien organik yang dibutuhkan dalam jumlah kecil untuk berbagai fungsi
biokimiawi dan yang umumnya tidak disintesis oleh tubuh sehingga harus dipasok
dari makanan.Vitamin yang pertama kali ditemukan adalah vitamin A dan B , dan
ternyata masing-masing larut dalam lemak dan larut dalam air. Kemudian
ditemukan lagi vitamin-vitamin yang lain yang juga bersifat larut dalam lemak atau
larut dalam air. Sifat larut dalam lemak atau larut dalam air dipakai sebagai dasar
klasifikasi vitamin.Vitamin yang larut dalam air,seluruhnya diberi simbol anggota
kompleks (kecuali vitamin C ) dan vitamin larut dalam lemak yang baru ditemukan

1
diberi simbol menurut abjad (vitamin A,D,E,K ).Vitamin yang larut dalam air tidak
pernah dalam keadaan toksisitas di didalam tubuh karena kelebihan vitamin ini akan
dikeluarkan melalui urin. Berdaasarkan dari informasi tersebut, kami selaku penulis
makalah ini memutuskan untuk mengkaji lebih lanjut mengenai vitamin larut air.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Definisi Vitamin dan vitamin larut air
2. Klasifikasi vitamin larut air
3. Sumber vitamin larut air
4. Angka kecukupan gizi vitamin larut air
5. Fungsi vitamin larut air
6. Dampak kelebihan vitamin larut air
7. Dampak kekurangan vitamin larut air

1.3 TUJUAN UMUM DAN TUJUAN KHUSUS


 Tujuan umum :
1. Untuk mengetahui pengertian/ definisi dari vitamin?
2. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan vitamin yang dapat larut dalam air?
3. Untuk mengetahui pembagian dari vitamin yang dapat larut dalam air?
4. Untuk mengetahui sumber vitamin larut air
5. Untuk mengetahui angka kecukupan gizi vitamin larut air
6. Untuk mengetahiu fungsi vitamin larut air
7. Untuk mengetahui dampak akibat kekurangan atau kelebihan vitamin larut air
 Tujuan khusus :
1. Untuk memberikan dan menambah wawasan juga pengetahuan kepada orang
lain juga diri kami sendiri selaku penulis makalah ini.
2. Juga sebagai pemenuhan tugas kelompok mata kuliah Biomedik II yang telah
diberikan.

2
1.4 MANFAAT
Diharapkan dapat dijadikan pertimbangan untuk mengkonsumsi vitaminlarut
air secukupnya untuk kesehatan tubuh.

3
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 DEFINISI VITAMIN DAN VITAMIN LARUT AIR

Vitamin adalah zat-zat organik kompleks yang dibutuhkan dalam jumlah


sangat kecil dan pada umumnya tidak dapat dibentuk oleh tubuh. Oleh karena
itu, harus didatangkan dari makanan. Vitamin termasuk kelompok zat pengatur
pertumbuhan dan pemeliharaan kehidupan. Vitamin dibagi menjadi dua
kelompok yaitu vitamin larut dalam lemak (vitamin A,D,E, dan K) dan vitamin
larut dalam air (vitamin B dan C).
Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat disimpan dalam
jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan
Sebaian besar vitamin larut air merupakan komponen sistem enzim yang banyak
terlibat dalam membantu metabolisme energi. Vitamin larut air biasanya tidak
disimpan dalam tubuh dan dikeluarkan melalui urine dalam jumlah kecil. Oleh
sebab itu vitamin larut air perlu dikonsumsi setiap hari untuk mencegah
kekurangan yang dapat mengganggu fungsi tubuh normal.
Vitamin larut air dikelompokkan menjadi vitamin C dan vitamin B-
kompleks. Vitamin B-kompleks terdiri dari sepuluh faktor yang saling berkaitan
fungsinya didalam tubuh dan terdapat didalam bahan makanan yang hampir
sama. Fungsinya terkait dalam proses metabolisme sel hidup, baik pada tumbuh-
tumbuhan maupun hewan sebagai koenzim dan kofaktor.

2.2 KLASIFIKASI VITAMIN LARUT AIR


Secara klasik, berdasarkan kelarutannya, vitamin digolongkan dalam dua
kelompok, yaitu (1) vitamin yang larut dalam lemak dan (2) vitamin yang larut
dalam air, karena yang pertama dapat diekstraksi dari bahan makanan dengan
pelarut lemak dan yang terakhir dengan air. Beberapa vitamin larut lemak adalah
vitamin A, D, E, dan K, yang hanya mengandung unsur- unsur karbon, hidrogen

4
dan oksigen. Vitamin yang larut dalam air terdiri atas asam askorbat (C) dan B-
komplek (B1 sampai B12), yang selain mengandung unsur-unsur karbon,
hidrogen, oksigen, juga mengandung nitrogen, sulfur atau kobalt.
Vitamin yang larut dalam air memiliki sifat-sifat umum, antara lain : (1)
tidak hanya tersusun atas unsur-unsur karbon, hidrogen dan oksigen; (2) tidak
memiliki provitamin; (3) terdapat di semua jaringan; (4) sebagai prekusor
enzim-enzim; (5) diserap dengan proses difusi biasa; (6) tidak disimpan secara
khusus dalam tubuh; (7) diekskresi melalui urin; (8) relatif lebih stabil, namun
pada temperatur berlebihan menimbulkan kelabilan.

Macam-macam vitamin larut air, antara lain :

1. Vitamin C
2. Vitamin B1 (Tiamin)
3. Vitamin B2 (Riboflavin)
4. Niasin (Asam Nikotinat/vitamin B3)
5. Biotin (Vitamin B8)
6. Asam Pantotenat (Vitamin B5)
7. Vitamin B6 (Piridoksin, Piridoksal, dan Piridoksamin)
8. Folat (Asam Folat, Folasin, Pteoril Monoglutamat/vitamin B9)
9. Vitamin B12

2.3 SUMBER VITAMIN LARUT AIR


1. Vitamin C
Sumber vitamin C sebagian besar berasal dari sayuran dan buah-
buahan, terutama buah-buahan segar. Karena itu vitamin C sering disebut
fresh food vitamin. Buah yang masih mentah lebih banyak kandungan
vitamin C-nya; semakin tua buah semakin berkurang kandungan vitamin C-
nya. Buah jeruk, baik yang dibekukan maupun yang dikalengkan merupakan
sumber vitamin C yang tinggi. Demikian juga halnya nanas dan jambu.

5
Beberapa buah tergolong buah yang tidak asam seperti pisang , apel rendah
kandungan vitamin C-nya, apalagi bila produk tersebut dikalengkan. Bayam,
brokoli, dan cabe hijau juga merupakan sumber yang baik, bahkan juga
setelah dimasak. Selain daripada itu beberapa yang juga mengandung
vitamin C adalah tomat, strawberry, kol, mentega, susu, ikan dan lain
sebagainya.

2. Tiamin (Vitamin B1)


Sumber tiamin yang baik sebetulnya biji-bijiaan, seperti beras PK
(pecah kulit) atau bekatulnya,daging, ungas, ikan, dan telur juga merupakan
sumber vitamin B1, daging babi baik yang segar atau di asap sangat tinggi
kandungan taminnya. Meskipun sayuran dan buah-buahan kandungan
tiaminnya rendah, tetapi kebiasan memakan lalap dalam jumlah yang besar
banyak membantu menyediakan tiamin bagi tubuh.

3. Riboflavin (Vitamin B2)


Sumber riboflavin terutama dari hasil ternak. Hati, ginjal, dan jantung
mengandung riboflavin dalam jumlah yang tinggi. Sayuran hijau dan biji-
bijian hanya sedikit saja kandungan riboflavinnya. begitupun buah-buahan
dan umbi-umbian juga sangat rendah kandungannya.
4. Niacin (Vitamin B3)
Sumber utama niacin adalah daging, unggas (ayam, itik, dll) dan ikan
merupakan sumber utama niasin, sama halnya roti dan sereal (biji-bijian)
yng telah diperkaya. Jamur, asparagus, dan sayuran hijau merupakan sumber
yang paling baik.

5. Asam Pantotenat (Vitamin B5)


Asam pantotenat umumnya ada dalam sebagian besar makanan.
Daging, ikan, unggas (ayam, itik dll), semua biji-bijian dan sayuran
merupakan sumber utama dan juga buah-buahan seperti alpukat.

6
6. Piridoksin (Vitamin B6)
Daging, ikan dan unggas (itik, ayam dll) merukan sumber utama
vitamin B6 Sumber yang lain adalah kentang, tomat, alpukat, melon,
beberapa sayuran hijau (bayam, sawi dll) dan buah berwarna ungu.

7. Biotin (Vitamin B8)


Jika dibandingkan dengan vitamin B lainnya, hanya sedikit yang
diketahui tentang fungsi biotin. Yang jelas, vitamin B8 yang larut dalam air
ini memainkan peranan penting dalam metabolisme karbohidrat, lemak dan
protein. Biotin ditemukan dalam sejumlah besar makanan. Umumnya
defisiensi tidak terjadi pada seseorang yang mengkonsumsi berbagai
makanan.

8. Asam Folat (Vitamin B9)


Sumber terbaik untuk folat adalah sayur-sayuran, khususnya sayuran
berdaun hijau (bayam, brokoli, kubis, kol dll). Hati juga mengandung banyak
folat. Daging, susu dan produk-produk susu mengandung sedikit folat. Buah-
buahan seperti pisang, alpukat, pepaya, jeruk dan sebagainya. Kacang-
kacangan juga mengandung asam float.

9. Kobalamin (Vitamin B12)


Vitamin B12 temukan dalam daging hewan dan produk-produk
hewani. Orang yang hanya makan sayuran dapat melindungi diri sendiri
melawan defisiensi (kekurangan) dengan menambah konsumsi susu, keju
dan telur. Hal ini berarti sekitar satu cangkir susu atau satu butir telur untuk
satu harinya. Untuk seorang vegetarian yang tidak memakan semua semua
produk dari hewan dapat memperoleh sumber vitamin B12 dari susu kedelai
atau ragi yang sudah ditumbuhkan dalam liungkungan yang kaya akan
vitamin B12.

7
2.4 ANGKA KECUKUPAN VITAMIN LARUT AIR

Kelompok C B1 B2 B3 B5 B6 B8 B9 B12
Umur (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg) (mg)
Bayi/Anak
0-6 bulan 40 0,3 0,3 2 1,7 0,1 5 65 0,4
7-11 bulan 50 0,4 0,4 4 1,8 0,3 6 80 0,5
1-3 tahun 40 0,6 0,7 6 2,0 0,5 8 160 0,9
4-6 tahun 45 0,8 1,0 9 2,0 0,6 12 200 1,2
7-9 tahun 45 0,9 1,1 10 3,0 1,0 12 300 1,2
Pria
10-12 tahun 50 1,1 1,3 12 4,0 1,3 20 400 1,8
13-15 tahun 75 1,2 1,5 14 5,0 1,3 25 400 2,4
16-18 tahun 90 1,3 1,6 15 5,0 1,3 30 400 2,4
19-29 tahun 90 1,4 1,6 15 5,0 1,3 30 400 2,4
30-49 tahun 90 1,3 1,6 14 5,0 1,3 30 400 2,4
60-64 tahun 90 1,2 1,4 13 5,0 1,3 30 400 2,4
< 65 tahun 90 1,0 1,1 10 5,0 1,3 30 400 2,4
Perempuan
10-12 tahun 50 1,0 1,2 11 4,0 1,2 20 400 1,8
13-15 tahun 65 1,1 1,3 12 5,0 1,2 25 400 2,4
16-18 tahun 75 1,1 1,3 12 5,0 1,2 30 400 2,4
19-29 tahun 75 1,1 1,4 12 5,0 1,3 30 400 2,4
30-49 tahun 75 1,1 1,3 12 5,0 1,3 30 400 2,4
60-64 tahun 75 1,0 1,1 10 5,0 1,5 30 400 2,4
< 65 tahun 75 0,8 0,9 9 5,0 1,5 30 400 2,4
Ibu Hamil +10 +0,3 +0,3 +4 +1,0 +0,4 +0 +200 +0,2
Menyusui +25 +0,3 +0,4 +3 +2,0 +0,5 +5 +100 +0,4

8
2.5 FUNGSI VITAMIN LARUT AIR
1. Vitamin C
 sebagai senyawa pembentuk kolagen yang merupakan protein penting
penyusun jaringan kulit, sendi, tulang, dan jaringan penyokong lainnya.
 menjaga bentuk dan struktur dari berbagai jaringan di dalam tubuh,
seperti otot.
 berperan dalam penutupan luka saat terjadi pendarahan dan memberikan
perlindungan lebih dari infeksi mikroorganisme patogen.
 berperan menjaga kebugaran tubuh dan membantu mencegah berbagai
jenis penyakit.
2. Vitamin B1
 menjaga kesehatan kulit
 membantu mengkonversi karbohidrat menjadi energi yang diperlukan
tubuh untuk rutinitas sehari-hari.
 membantu proses metabolisme protein dan lemak
3. Vitamin B2
 penting dalam metabolisme di tubuh manusia
 berperan sebagai salah satu kompenen koenzimflavin mononukleotida
(flavin mononucleotide, FMN) dan flavin adenine dinukleotida (adenine
dinucleotide, FAD). Kedua enzim ini berperan penting dalam regenerasi
energi bagi tubuh melalui proses respirasi.
 berperan dalam pembentukan molekul steroid, sel darah merah, dan
glikogen, serta menyokong pertumbuhan berbagai organ tubuh, seperti
kulit, rambut, dan kuku.
4. Vitamin B3
 sebagai komponen koenzim Nikotinamida Adenin Dinukleotida (NAD)
dan Nikotinamida Adenin Dinukleotida Fosfat (NADP).
 berperan dalam metabolisme karbohidrat untuk menghasilkan energi,
metabolisme lemak, dan protein.

9
 peranan besar dalam menjaga kadar gula darah, tekanan darah tinggi,
penyembuhan migrain, dan vertigo.
5. Vitamin B5
 sebagai koenzim A yang diperlukan dalam berbagai reaksi metabolisme
sel.
 Sebagai bagian dari asetil Ko-A, asam pantotenat terlibat dalam
berbagai reaksi yang berkaitan dengan metabolisme karbohidrat dan
lipida, termasuk sintesis dan pemecahan asam lemak.
6. Vitamin B6
 berperan sebagai salah satu senyawa koenzim A yang digunakan tubuh
untuk menghasilkan energi melalui jalur sintesis asam lemak, seperti
spingolipid dan fosfolipid.
 berperan dalam metabolisme nutrisi dan memproduksi antibodi sebagai
mekanisme pertahanan tubuh terhadap antigen atau senyawa asing yang
berbahaya bagi tubuh.
7. Vitamin B8
 berfungsi untuk menjaga sistem kekebalan tubuh, produksi sel darah
merah, menjaga kulit serta rambut tetap sehat dan menjaga berfungsinya
sistem saraf.
8. Vitamin B9
 berfungsi untuk menurunkan resiko jantung, pembentuk sel-sel darah
merah dan pencegah kecacatan otak janin
9. Vitamin B12
 berperan dalam metabolisme energi di dalam tubuh.
 berperan dalam pemeliharaan kesehatan sel saraf, pembentukkan
molekul DNA dan RNA, pembentukkan platelet darah.

10
2.6 DAMPAK KELEBIHAN VITAMIN LARUT AIR
1. Vitamin C
Kelebihan Vitamin C dapat menyebabkan masalah pencernaan, diare, mual,
muntah, sakit kepala, batu ginjal, insomnia, sakit kepala dan mulas.
2. Vitamin B1
Kelebihan vitamin B1 dapat mengganggu perut dan menyebabkan alergi.
Selain itu, efek samping terlalu banyak asupan vitamin B1 bisa membuat
bibir menjadi biru dan sesak napas.
3. Vitamin B2
kelebihan vitamin b2 dapat menyebabkan urin menjadi warna kuning-
oranye. Selain itu, berpotensi diare, meningkatkan frekuensi urin. memicu
reaksi alergi seperti gatal-gatal, bengkak pada wajah, bibir dan lidah.
4. Vitamin B3
kelebihan vitamin B3 dapat menimbulkan gatal-gatal, sakit perut, kemerahan
pada kulit diikuti pusing (terutama di wajah, lengan dan dada), sakit sendi,
diare atau meningkatkan detak jantung menjadi lebih cepat.
5. Vitamin B6
Ada beberapa efek samping yang serius jika terlalu berlebihan mengonsumsi
vitamin B6 seperti mati rasa di kaki dan tangan menjadi kaku. Bisa juga
menimbulkan sensasi sentuhan, suhu dan getaran.
6. Vitamin 12
kelebihan vitamin b12 menyebabkan mati rasa di lengan, tangan dan wajah.

2.7 KEKURANGAN VITAMIN YANG LARUT DALAM AIR

a) Vitamin C (Asam Askorbat)


Defisiensi atau kekurangan asam askorbat menyebabkan penyakit skorbut,
penyakit ini berhubungan dengan gangguan sintesis kolagen yang
diperlihatkan dalam bentuk perdarahan subkutan serta perdarahan lainnya ,
kelemahan otot, gusi yang bengkak dan menjadi lunak dan tanggalnya gigi,

11
penyakit skorbut dapat disembuhkan dengan memakan buah dan sayur-
sayuran yang segar.

b) Vitamin B1 (Tiamin)
Pada manusia yang mengalami defisiensi tiamin mengakibatkan reaksi
yang tergantung pada tiamin difosfat akan dicegah atau sangat dibatasi
,sehingga menimbulkan penumpukan substrat untuk reaksi tersebut,misalnya
piruvat ,gula pento dan derivat á- ketoglutarat dari asam amino rantai
bercabang leusin, isoleusin serta valin .Tiamin didapati hampir pada semua
tanaman dan jaringan tubuh hewan yang lazim digunakan sebagai
makanan,tetapi kandungannya biasanya kecil .Biji-bijian yang tidak digiling
sempurna dan daging merupakansumber tiamin yang baik. Penyakit beri-beri
disebabkan oleh diet kaya karbohidrat rendah tiamin,misalnya beras giling
atau makanan yang sangat dimurnikan seperti gula pasir dan tepung terigu
berwarna putih yang digunakan sebagai sumber makanan pokok.
Gejala dini defisiensi tiamin berupa neuropati perifer, keluhan mudah
capai, dan anoreksia yang menimbulkan edema dan degenerasi kardiovaskuler,
neurologis serta muskuler. Encefalopati Wernicke merupakan suatu keadaan
yang berhubungan dengan defisiensi tiamin yang sering ditemukan diantara
para peminum alcohol kronis yang mengkomsumsi hanya sedikit makanan
lainnya. Ikan mentah tertentu mengandung suatu enzim (tiaminase ) yang labil
terhadap panas,enzim ini merusak tiamin tetapi tidak dianggap sebagai
masalah yang penting dalam nutrisi manusia.

c) Vitamin B2 (Riboflavin)
Bila ditinjau dari fungsi metaboliknya yang luas, kita heran melihat
defisiensi riboflavin tidak menimbulkan keadaan yang bisa membawa
kematian. Namun demikian kalau terjadi defisiensi tiamin, berbagai gejala
seperti stomatitis angularis, keilosis,glositis, sebore dan fotofobia.

12
Riboflavin disintesis dalam tanaman dan mikroorganisme, namun tidak dibuat
dalam tubuh mamalia. Ragi, hati dan ginjal merupakan sumber riboflavin yang
baik dan vitamin ini diabsorbsi dalam intestinum lewat rangkaian
reaksifosforilasi –defosforilasi di dalam mukosa . Berbagai hormon (misalnya
hormon tiroid dan ACTH ), obat-obatan (misalnya klorpromazin,suatu
inhihibitor kompetitif ) dan factor-faktor nutrisi mempengaruhi konversi
riboflavin menjadi bentuk-bentuk kofaktornya. Karena sensitivitasnya
terhadap cahaya,defisiensi riboflavin dapat terjadi pada bayi yang baru lahir
dengan hiperbilirubinemia yang mendapat fototerapi.

d) Vitamin B3 (Niasin)
Kekurangan niasin menimbulkan sindroma defisiensi pellagra, gejalanya
mencakup penurunan BB, berbagai kelainan pencernaan, dermatitis, depresi
dan demensia. Niasin ditemukan secara luas dalam sebagian besar makanan
hewani dan nabati. Asam amino essensial triptofan dapat diubah menjadi
niasin (NAD+) dimana setiap 60 mg triptofan dapat dihasilkan 1 mg niasin.
Terjadinya defisiensi niasin apabila kandungan makanan kurang mengandung
niasin dan triptofan. Tetapi makanan dengan kandungan leusin yang tinggi
dapat menimbulkan defisiensi niasin karena kadar leusin yang tinggi dalam
diet dapat menghambat kuinolinat fosforibosi transferase yaitu suatu enzim
kunci dalam proses konversi triptofa menjadi NAD+. Piridoksal fosfat yang
merupakan bentuk aktif dari vitamin B6 juga terlibat sebagai kofaktor dalam
sintesis NAD+ dari triptofan .Sehingga defisiensi vitamin B6 dapat mendorong
timbulnya defisiensi niasin.

e) Vitamin B5 (Asam Pantoneat)


Kekurangan asam pantoneat jarang terjadi karena asam pantoneat terdapat
secara luas dalam makanan, khususnya dalam jumlah yang berlimpah dalam
jaringan hewan,sereal utuh dan kacangkacangan. Namun demikian, burning

13
foot syndrome pernah terjadi diantara para tawanan perang akibat defisiensi
asam pantoneat dan berhubungan dengan menurunnya kemampuan asetilasi.

f) Vitamin B6 (Piridoksin)
Kekurangan vitamin B6 jarang terjadi dan setiap defisiensi yang terjadi
merupakan bagian dari defisiensi menyeluruh vitamin B kompleks. Namun
defisiensi vitamin B6 dapat terjadi selama masa laktasi, pada alkoholik dan
juga selama terapi isoniazid.

g) Vitamin B8 (Biotin)
Gejala defisiensi biotin adalah depresi, halusinasi, nyeri otot dan
dermatitis. Putih telur mengandung suatu protein yang labil terhadap panas
yakni avidin. Protein ini akan bergabung kuat dengan biotin sehingga
mencegah penyerapannya dan menimbulkan defisiensi biotin. Komsumsi telur
mentah dapat menyebabkan defisiensi biotin.Tidak adanya enzim
holokarboksilase sintase yang melekatkan biotin pada residu lisin apoenzim
karboksilat, juga menyebabkan gejala defisiensi biotin, termasuk akumulasi
substrat dari enzim-enzim yang tergantung pada biotin (piruvat
karboksilase,asetyl ko A karboksilase, propionil ko A karboksilase dan ß –
metilkrotonil ko A ). Pada sebagian kasus,anak-anak dengan defisiensi ini juga
menderita penyakit defisiesi kekebalan.

h) Vitamin B9 (Asam Folat)


Defisiensi atau kekurangan asam folat dapat menyebabkan anemia
megaloblastik karena terganggunya sintesis DNA dan pembentukan eritrosit.

i) Vitamin B12 (Kobalamin)


Kekurangan atau defisiensi vitamin B12 menyebabkan anemia
megaloblastik. Karena

14
defisiensi vitamin B12 akan mengganggu reaksi metionin sintase. Anemia
terjadi akibat terganggunya sintesis DNA yang mempengaruhi pembentukan
nukleus pada ertrosit yang baru . Keadaan ini disebabkan oleh gangguan
sintesis purin dan pirimidin yang terjadi akibat defisiensi tetrahidrofolat.
Homosistinuria dan metilmalonat asiduria juga terjadi. Kelainan neurologik
yang berhubungan dengan defisiensi vitamin B12 dapat terjadi sekunder akibat
defisiensi relatif metionin.

15
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Vitamin larut dalam air adalah vitamin yang hanya dapat disimpan dalam
jumlah sedikit dan biasanya akan segera hilang bersama aliran makanan.
Vitamin yang larut dalam air terdiri dari kelompok vitamin B kompleks yaiu
vitamin B1, B2,B3,B5,B6,B8,B9,B12 dan vitamin C yang memiliki fungsi
antara lain meningkatkan daya tahan tubuh, menjaga kesehatan kulit, berperan
dalam metabolisme karbohidrat, lemak, dan protein. Vitamin yang larut dalam
air kelebihannya dalam tubuh dikeluarkan melalui urin, sehingga tidak didapati
keadaan yang toksik dalam tubuh. Dan Kekurangan vitamin yang larut dalam air
akan menimbulkan gejala penyakit

3.2 SARAN
Vitamin yang larut dalam air sangatlah penting bagi tubuh, untuk itu
sebaiknya kita mengonsumsi makanan yang mengandung vitamin tersebut untuk
memenuhi kebutuhan gizi kita sesuai dengan angka kecukupan gizi dari masing-
masing vitamin agar tidak menimbulkan dampak berlebih atau defisiensi vitamin
yang larut dalam air.

16
DAFTAR PUSTAKA
Honestdocs. 2019. 9 vitamin yang larut dalam air, manfaat dan sumbernya.
https://www.honestdocs.id/9-vitamin-yang-larut-dalam-air-manfaat-dan-sumbernya

diakses pada 16 April 2020

Vivahealth. Vitamin sumber dan manfaatnya.


https://vivahealth.co.id/article/detail/5047/vitamin-sumber-dan-manfaatnya

diakses pada 16 April 2020

Giziklinikku. 2017. Angka Kecukupan Gizi (AKG).


http://giziklinikku.blogspot.com/2017/02/angka-kecukupan-gizi-akg-dan-link.html

diakses pada 16 April 2020

Mubarokah. 2008. HUBUNGAN ANTARA TINGKAT PENDIDIKAN DAN


PENGETAHUAN IBU DARI ANAK TAMAN KANAK-KANAK TERHADAP
PEMILIHAN MULTIVITAMIN DI KECAMATAN WONOSARI KABUPATEN KLATEN
http://eprints.ums.ac.id/1469/1/K100040077.pdf
Diakses pada 16 April 2020

Yudha Eka Permana, Edy Santoso, dkk. 2018 .Implementasi Metode Dempster-Shafer
untuk Diagnosa Defisiensi (Kekurangan) Vitamin pada Tubuh manusia
http://j-ptiik.ub.ac.id/index.php/j-ptiik/article/download/1166/414
Diakses pada 16 April 2020

Anggi Tondi Martaon. 2017. Efek Kelebihan Vitamin yang Perlu Anda Ketahui
https://www.medcom.id/rona/kesehatan/VNxJao1k-efek-kelebihan-vitamin-yang-perlu-
anda-ketahui
Diakses pada 16 April 2020

Triana, V. (2006). Macam-macam vitamin dan fungsinya Dalam tubuh manusia. Jurnal
Kesehatan Masyarakat Andalas, 1(1), 40-47.

17
LAMPIRAN

Gambar 1. Viitamin C

Gambar 2. Vitamin B1

Gambar 3. Vitamin B2

1
Gambar 4. Vitamin B3

Gambar 5. Vitamin B6

Gambar 6. Vitamin B9

2
Gambar 7. Vitamin B12

Anda mungkin juga menyukai