Anda di halaman 1dari 6

TUGAS ETIKA KEPERAWATAN

PENYELESAIAN MASALAH KASUS DILEMA ETIK


MELALUI PENDEKATAN MODEL MEGAN

DISUSUN
KELOMPOK 11

RIKA AYU MAYARIANTI 751440119022

RISTY LUTVIANI KATILI 751440119023

KELAS : 1A KEPERAWATAN

POLTEKKES KEMENKES GORONTALO


T. A 2019/2020
KASUS DILEMA ETIK

Suatu hari ada seorang bapak-bapak dibawa oleh keluarganya ke salah satu Rumah Sakit
di kota Surakarta dengan gejala demam dan diare kurang lebih selama 6 hari. Selain itu bapak-
bapak tersebut (Tn. A) menderita sariawan sudah 3 bulan tidak sembuh-sembuh, dan berat
badannya turun secara berangsur-angsur. Semula Tn. A badannya gemuk tapi 3 bulan terakhir ini
badannya kurus dan telah turun 10 Kg dari berat badan semula. Tn. A ini merupakan seorang
sopir truk yang sering pergi keluar kota karena tuntutan kerjaan bahkan jarang pulang, kadang-
kadang 2 minggu sekali bahkan sebulan sekali.
Tn. A masuk UGD kemudian dari dokter untuk diopname di ruang penyakit dalam karena
kondisi Tn. A yang sudah sangat lemas. Keesokan harinya dokter yang menangani Tn. A
melakukan visit kepada Tn. A, dan memberikan advice kepada perawatnya untuk dilakukan
pemeriksaan laboratorium dengan mengambil sampel darahnya. Tn. A yang ingin tahu sekali
tentang penyakitnya meminta perawat tersebut untuk segera memberi tahu penyakitnya setelah
didapatkan hasil pemeriksaan. Sore harinya pukul 16.00 WIB hasil pemeriksaan telah diterima
oleh perawat tersebut dan telah dibaca oleh dokternya. Hasilnya mengatakan bahwa Tn. A positif
terjangkit penyakit HIV/AIDS. Kemudian perawat tersebut memanggil keluarga Tn. A untuk
menghadap dokter yang menangani Tn. A. Bersama dokter dan seijin dokter tersebut, perawat
menjelaskan tentang kondisi pasien dan penyakitnya. Keluarga terlihat kaget dan bingung.
Keluarga meminta kepada dokter terutama perawat untuk tidak memberitahukan penyakitnya ini
kepada Tn. A. Keluarga takut Tn. A akan frustasi, tidak mau menerima kondisinya dan
dikucilkan dari masyarakat.
Perawat tersebut mengalami dilema etik dimana satu sisi dia harus memenuhi permintaan
keluarga namun di sisi lain perawat tersebut harus memberitahukan kondisi yang dialami oleh
Tn. A karena itu merupakan hak pasien untuk mendapatkan informasi.
PEMBAHASAN KASUS
Silahkan saudara membahas kasus tersebut dengan pendekatan model Megan, dengan
kerangka penyelesaian sebagai berikut :
1. Mengkaji situasi
Permasalahan atau situasi dari kasus tersebut adalah:
 Tn. A menggunakan haknya sebagai pasien untuk mengetahui penyakit yang dideritanya
sekarang dengan cara meminta perawat tersebut memberikan informasi tentang hasil
pemeriksaan kepadanya.
 Rasa kasih sayang keluarga terhadap Tn. A membuat mereka berniat menyembunyikan
informasi tentang hasil pemeriksaan dan meminta perawat untuk tidak menginformasikannya
kepada Tn. A dengan pertimbangan keluarga takut jika Tn. A akan frustasi tidak bisa
menerima kondisinya sekarang
 Perawat merasa bingung dan dilema dihadapkan pada dua pilihan dimana dia harus
memenuhi permintaan keluarga, tapi disisi lain dia juga harus memenuhi haknya pasien
untuk memperoleh informasi tentang hasil pemeriksaan atau kondisinya.
2. Mendiagnosa Masalah Etik Moral
Berdasarkan situasi dapat menimbulkan permasalahan etik moral jika perawat tersebut tidak
memberikan informasi kepada Tn. A terkait dengan penyakitnya karena itu merupakan hak pasien
untuk mendapatkan informasi tentang kondisi pasien termasuk penyakitnya.
3. Membuat Tujuan dan Rencana Pemecahan
Alternatif rencana yang bisa dilakukan oleh perawat dan tim medis lainnya untuk mengatasi masalah
etik moral pada kasus ini antara lain :
 Perawat akan melakukan kegiatan seperti biasa tanpa memberikan informasi hasil
pemeriksaan/penyakit Tn. A kepada Tn. A saat itu juga, tetapi memilih waktu yang tepat
ketika kondisi pasien dan situasinya mendukung.Tujuannya agar Tn. A tidak panik yang
berlebihan ketika mendapatkan informasi seperti itu karena sebelumnya telah dilakukan
pendekatan-pendekatan oleh perawat dan diperlukan juga suatu bentuk motivasi yang kuat
dari keluarga. Keluarga harus tetap menemani Tn. A. Dengan demikian Tn. A akan merasa
nyaman dengan support yang ada sehingga perawat dan tim medis akan menginformasikan
kondisi yang sebenarnya.
Alternatif ini tetap memiliki kelemahan yaitu perawat tidak segera memberikan informasi
yang dibutuhkan Tn. A dan tidak jujur saat itu walaupun pada akhirnya perawat tersebut
akan menginformasikan yang sebenarnya jika situasinya sudah tepat. Ketidakjujuran
merupakan suatu bentuk pelanggaran kode etik keperawatan.
 Perawat akan melakukan tanggung jawabnya sebagai perawat dalam memenuhi hak-hak
pasien terutama hak Tn. A untuk mengetahui penyakitnya, sehingga ketika hasil pemeriksaan
sudah ada dan sudah didiskusikan dengan tim medis maka perawat akan langsung
menginformasikan kondisi Tn. A tersebut atas seijin dokter.Tujuan supaya Tn. A merasa
dihargai dan dihormati haknya sebagai pasien serta perawat tetap tidak melanggar etika
keperawatan. Hal ini juga dapat berdampak pada psikologisnya dan proses penyembuhannya.
Misalnya ketika Tn. A secara lambat laun mengetahui penyakitnya sendiri atau tahu dari
anggota keluarga yang membocorkan informasi, maka Tn. A akan beranggapan bahwa tim
medis terutama perawat dan keluarganya sendiri berbohong kepadanya. Dia bisa
beranggapan merasa tidak dihargai lagi atau berpikiran bahwa perawat dan keluarganya
merahasiakannya karena ODHA (Orang Dengan HIV/AIDS) merupakan “aib” yang dapat
mempermalukan keluarga dan Rumah Sakit. Kondisi seperti inilah yang mengguncangkan
psikis Tn. A nantinya yang akhirnya bisa memperburuk keadaan Tn. A. Sehingga pemberian
informasi secara langsung dan jujur kepada Tn. A perlu dilakukan untuk menghindari hal
tersebut.
Kendala-kendala yang mungkin timbul :Keluarga tetap tidak setuju untuk memberikan
informasi tersebut kepada Tn. A. Perawat tersebut harus mendekati keluarga Tn. A dan
menjelaskan tentang dampak-dampaknya jika tidak menginformasikan hal tersebut. Jika
keluarga tersebut tetap tidak mengijinkan, maka perawat dan tim medis lain bisa menegaskan
bahwa mereka tidak akan bertanggung jawab atas dampak yang terjadi nantinya. Selain itu
sesuai dengan Kepmenkes 1239/2001 yang mengatakan bahwa perawat berhak menolak
pihak lain yang memberikan permintaan yang bertentangan dengan kode etik dan profesi
keperawatan.dan keluarga telah mengijinkan tetapi Tn. A denial dengan informasi yang
diberikan perawat. Perawat harus tetap melakukan pendekatan-pendekatan secara psikis
untuk memotivasi Tn. A. Perawat juga meminta keluarga untuk tetap memberikan support
sistemnya dan tidak menunjukkan perilaku mengucilkan Tn. A tersebut. Hal ini perlu proses
adaptasi sehingga lama kelamaan Tn. A diharapkan dapat menerima kondisinya dan
mempunyai semangat untuk sembuh.

4. Melaksanakan Rencana
Alternatif-alternatif rencana tersebut harus dipertimbangkan dan didiskusikan dengan tim medis
yang terlibat supaya tidak melanggar kode etik keperawatan. Sehingga bisa diputuskan mana
alternatif yang akan diambil. Dalam mengambil keputusan pada pasien dengan dilema etik harus
berdasar pada prinsip-prinsip moral yang meliputi :
 Autonomy / Otonomi
Pada prinsip ini perawat harus menghargai apa yang menjadi keputusan pasien dan
keluarganya tapi ketika pasien menuntut haknya dan keluarganya tidak setuju maka perawat
harus mengutamakan hak Tn. A tersebut untuk mendapatkan informasi tentang kondisinya.
 Justice / Keadilan
Adil berarti Tn. A mendapatkan haknya sebagaimana pasien yang lain juga mendapatkan
hak tersebut yaitu memperoleh informasi tentang penyakitnya secara jelas sesuai dengan
konteksnya/kondisinya.
 Veracity / Kejujuran
Perawat harus bertindak jujur jangan menutup-nutupi atau membohongi Tn. A tentang
penyakitnya. Karena hal ini merupakan kewajiban dan tanggung jawab perawat untuk
memberikan informasi yang dibutuhkan Tn. A secara benar dan jujur sehingga Tn. A akan
merasa dihargai dan dipenuhi haknya.
 Fedelity / Menepati Janji
Perawat harus menepati janji yang sudah disepakati dengan Tn. A sebelum dilakukan
pemeriksaan yang mengatakan bahwa perawat bersdia akan menginformasikan hasil
pemeriksaan kepada Tn. A jika hasil pemeriksaannya sudah selesai. Janji tersebut harus
tetap dipenuhi walaupun hasilnya pemeriksaan tidak seperti yang diharapkan karena ini
mempengaruhi tingkat kepercayaan Tn. A terhadap perawat tersebut nantinya.
 Confidentiality / Kerahasiaan
Perawat akan berpegang teguh dalam prinsip moral etik keperawatan yaitu menghargai apa
yang menjadi keputusan pasien dengan menjamin kerahasiaan segala sesuatu yang telah
dipercayakan pasien kepadanya kecuali seijin pasien.
Berdasarkan pertimbangan prinsip-prinsip moral tersebut kami memutuskan yang bisa diambil
dari dua alternatif diatas lebih mendukung untuk alternatif ke-2 yaitu secara langsung
memberikan informasi tentang kondisi pasien setelah hasil pemeriksaan selesai dan didiskusikan
dengan semua yang terlibat. Mengingat alternatif ini akan membuat pasien lebih dihargai dan
dipenuhi haknya sebagai pasien walaupun kedua alternatif tersebut memiliki kelemahan masing-
masing. Hasil keputusan tersebut kemudian dilaksanakan sesuai rencana dengan pendekatan-
pendekatan dan caring serta komunikasi terapeutik.

5. Mengevaluasi Hasil
Alternatif yang dilaksanakan kemudian dimonitoring dan dievaluasi sejauh mana Tn. A beradaptasi
tentang informasi yang sudah diberikan. Jika Tn. A masih menolak maka pendekatan-pendekatan
tetap terus dilakukan dan support sistem tetap terus diberikan yang pada intinya membuat pasien
merasa ditemani, dihargai dan disayangi tanpa ada rasa dikucilkan.

Anda mungkin juga menyukai