Anda di halaman 1dari 4

Nama : intan astuti

Nim : 105731100817
Kelqs : Ak 17 A
Mata kuliah : akuntansi keperilakuan
Pertemuan : 6

ASPEK PERILAKU DALAM SISTEM INFORMASI AKUNTANSI

Sistem informasi akuntansi merupakan hal penting yang dimiliki sebuah perusahaan
karena tujuan dari sistem informasi akuntansi adalah menyediakan informasi bagi para
pengguna informasi akuntansi yakni pemilik perusahaan, investor dan pengguna
lainnya. Sistem informasi berkembang dari waktu ke waktu sehingga menyebabkan
perubahan efektivitas dan efisiensi. Sistem informasi akuntansi yang efektif dan efisien
diharapkan dapat memberikan informasi yang handal dan dapat menyediakan informasi
yang berkualitas bagi pihak-pihak yang membutuhkan, harus bebas dari kesalahan-
kesalahan, tidak bias, dan harus jelas maksud dan tujuannya. Untuk dapat menghasilkan
informasi dengan karakteristik tersebut, data yang diproses dalam sistem informasi
akuntansi harus data yang benar dan akurat agar menghasilkan informasi yang dapat
dipercaya.
Sebuah sistem tidak lepas dari sumber daya manusia yang berperan untuk menjalankan
sistem tersebut walaupun secara teknis telah dinilai baik dan didukung oleh
komputerisasi dan kecanggihan teknologi, kesalahan dalam menempatkan sumber daya
manusia dapat menyebabkan kegagalan output yang diharapkan. Oleh karena itu, perlu
adanya pertimbangan mengenai aspek perilaku terhadap mendesain, menganalisa,
mengimplementasi dan menjalankan sebuah sistem. Akuntansi keperilakuan (behavioral
accounting)adalah suatu studi tentang perilaku akuntan atau non-akuntan yang
dipengaruhi oleh fungsi-fungsi akuntansi dan pelaporan (Suartana, 2010:1). Dengan
demikian akuntansi keperilakuan merupakan ilmu yang mengkaji hubungan antara
manusia dan sistem akuntansi serta keperilakuan organisasi.
A. Pengertian Akuntansi
Akuntansi adalah seni pencatatan, pengklasifikasian, dan pengikhtisaran transaksi
dan peristiwa keuangan dengan cara tertentu dan dalam ukuran moneter, termasuk
penafsiran atas hasil – hasilnya.
Menurut Karl Marx (2001) dalam buku SIA bahawa Akuntansi merupakan bentuk
kesadaran yang palsu dan merupakan alat untuk memastikan, bukan memberikan
informasi yang benar tentang hubungan sosial yang membentuk lembaga produksi.

1
Akuntansi merupakan suatu aktifitas jasa yang adalah untuk menyediakan informasi
kuantitatif, terutama yang mempunyai sifat dalam pengambilan keputusan ekonomis
dalam memberikan keputusan pilihan-pilihan yang logis diantara berbagai tindakan
alternatif.
B. Akuntansi Keperilakuan
Akuntansi perilaku (behavioral accounting) merupakan bagian dari disiplin ilmu
akuntansi yang
mengkaji hubungan antara perilaku manusia dan sistem akuntansi, serta dimensi
keperilakuan dari organisasi
dimana manusia dan sistem akuntansi itu berada dan diakui keberadaanya.
Dengan demikian definisi akuntansi
keperilakuan adalah suatu studi tentang perilaku akuntan atau non-akuntan yang
dipengaruhi oleh fungsi-fungsi
akuntansi dan pelaporan (Suartana, 2010:1).Sistem Informasi Akuntansi

C. Pengertian Sistem
Menurut Sujarweni (2015 : 1) sistem adalah kumpulan elemen yang saling
berkaitan dan bekerja sama dalam kumpulan melakukan kegiatan untuk
mencapai suatu tujuan. PengertianPengertian sistem dilihat dari masukan dan
keluarannya. Sistem adalah suatu rangkaian yang berfungsi menerima input
(masukan), mengolah input, dan menghasilkan output (keluaran). Sistem yang
baik akan mampu bertahan dalam lingkungannya. Pengertian sistem dilihat dari
prosedur/kegiatan yang dibuat untuk melaksanakan program perusahaan.

D. Sistem Akuntansi
Menurut Sujarweni (2015 : 3) akuntansi adalah proses dari transaksi yang
dibutuhkan dengan faktur, lalu dari transaksi dibuat jurnal, buku besar, neraca
lajur, kemudian akan menghasilkan informasi dalam bentuk laporan keuangan
yang digunakan pihak-pihak tertentu.

Sikap
Sikap atau attitude oleh Kreitner dan kiniki di kutip oleh Wibowo (2014:90)
didefinisikan sebagai suatu kecenderungan yang dipelajari untuk merespon
dengan cara menyenangkan atau tidak menyenangkan secara konsisten berkenan
dengan objek tertentu.

Emosi
Lubis (2010:103) mengatakan bahwa setiap orang memiliki karakteristik
kepribadian, tetapi karakteristik kepribadian itu sering kita campur adukkan
dengan sikap emosi kita.

Motivasi

2
Menurut Newston yang dikutip oleh Wibowo (2010:110), motivasi kerja adalah
hasil dari kumpulan kekuatan internal dan eksternal yang menyebabkan pekerja
memilih jalan bertindak yang sesuai dan menggunakan perilaku tertentu.

Persepsi
Persepsi merupakan proses menerima informasi dan membuat pengertian
tentang dunia di sekitar kita menurut McShane dan Von glinow dikutip oleh
Wibowo (2014:59), hal tersebut memerlukan pertimbangan informasi mana
perlu diperhatikan bagaiman mengkategorikan informasi dan bagaimana
menginterpretasikan dalam kerangka kerja pengetahuan kita yang telah ada.
(Wibowo 2016:60).
Perusahaan menggunakan informasi akuntansi sendiri atau bersama dengan informasi
lain sebagai dasar untuk mengevaluasi unit-unit organisasi dan kinerja bawahan
disebabkan akuntansi merupakan data yang “keras” atau objektif dan bukan “lunak”
atau subjektif. Manusia mungkin memberikan reaksi yang tidak menguntungkan atas
informasi yang dipasok oleh sistem akuntansi karena berbagai alasan. Beberapa alasan
tersebut, antara lain (1) hubungan antara struktur organisasi dan struktur pelaporan
keuangan, (2) tingkat partisipasi dalam penetapan standar, dan (3) tingkat pemahaman
sistem akuntansi.
a. Hubungan Struktur Organisasi dan Struktur Pelaporan
Jika struktur organisasi dan struktur pelaporan sesuatu maka adanya harmoni antara
tanggung jawab manajemen dan kendali atas pendapatan, beban, laba, dan investasi.
Tanggapan juga dapat terjadi jika informasi yang diberikan oleh sistem akuntansi tidak
cukup mencerminkan kompleksitas kondisi organisasi dan lingkungan yang
memengaruhi kinerja. Semua kondisi-kondisi disfungsional dapat di mininimalkan
melalui sistem akuntansi pertanggungjawaban.
b. Tingkat-tingkat Partisipasi Dalam Penetapan Standar
Manusia jarang menolak untuk dijadikan objek evaluasi kinerja. Namun, manusia
mungkin memberikan reaksi bermusuhan karena dipicu oleh kriteria yang digunakan
dalam evaluasi kinerja atau penetapan tujuan dan melaporkan format yang dianggap
rapuh. Untuk meminimalkan keluhan ini dan mendorong penerimaan tujuan anggaran
dan standar biaya sebagai realistis dan adil, manajer unit organisasi harus berpartisipasi
dalam menetapkan langkah yang digunakan dalam evaluasi kinerjanya.
c. TingkatTingkat Pemahaman Sistem Akuntansi
Tingkat pemahaman yang baik terhadap sistem akuntansi diperlukan karena sebagian
besar data kinerja disediakan oleh sistem akuntansi. Oleh karena itu, setiap tahap
aktivitas organisasi, manusia dikendalikan oleh manajer yang harus memiliki
pemahaman yang baik tentang metode yang digunakan dalam anggaran, penetapan
biaya standar, dan proses penentuan tujuan kinerja. Manusia mungkin merasa terancam

3
oleh sistem akuntansi yang tidak dipahaminya, yang menurutnya tidak masuk akal, dan
tidak dapat dipercaya sehingga mungkin mendorong perilaku yang destruktif.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/36404620/2939-ID-analisis-aspek-keperilakuan-terhadap
penerapan-sistem-akuntansi-persediaan-pada_1_.pdf
https://bukuensiklopedia47.blogspot.com/2019/04/download-gratis-pdf-akuntansi.html?
m=1
https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/gc/article/download/18532/18060

Anda mungkin juga menyukai