Anda di halaman 1dari 7

A.

Definisi Gerakan Masyarakat Hidup Sehat


Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah sebuah gerakan yang
bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan kebiasaan
dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Aksi GERMAS ini juga diikuti dengan
memasyarakatkan perilaku hidup bersih sehat dan dukungan untuk program
infrastruktur dengan basis masyarakat. Dengan melakukan program CERDIK, yaitu :
1. Cek kesehatan
2. Enyahkan asap rokok
3. Rajin berolahraga dan aktivitas fisik
4. Diet seimbang
5. Istirahat cukup
6. Kelola stress
Gaya hidup sehat akan memberi banyak manfaat, mulai dari peningkatan
kualitas kesehatan hingga peningkatan produktivitas seseorang. Hal penting lain
yang boleh dilakukan dari gaya hidup sehat adalah lingkungan yang bersih dan sehat
serta berkurangnya resiko terkena penyakit mematikan yang dapat membuang lebih
banyak uang untuk biaya berobat ketika sakit.
Program ini memiliki beberapa fokus seperti membangun akses untuk
memenuhi kebutuhan air minum, instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan
pemukiman yang layak huni. Ketiganya merupakan infrastruktur dasar yang menjadi
pondasi dari gerakan masyarakat hidup sehat.

B. Tujuan Dicanangkan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan


kemampuan masyarakat untuk berperilaku sehat dalam upaya meningkatkan
kualitas hidup, dan memiliki tujuan khusus untuk meningkatkan partisipasi dan
peran serta masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas masyarakat
dan mengurangi beban biaya kesehatan.
Gerakan ini juga merupakan gerakan bersama yang memiliki beberapa tujuan
mulai dari menurunkan beban penyakit menular dan penyakit tidak menular, baik
kesakitan, kematian maupun kecacatan, menghindarkan terjadinya penurunan
produktivitas, menurunkan beban pembiayaan pelayanan kesehatan karena
meningkatnya penyakit dan pengeluaran kesehatan. Perbaikan lingkungan dan
perubahan perilaku ke arah yang lebih sehat perlu dilakukan secara sistematis dan
terencana oleh semua komponen bangsa, untuk itu Gerakan Masyarakat Hidup
Sehat (GERMAS) menjadi sebuah pilihan dalam mewujudkan derajat kesehatan
masyarakat yang lebih baik.
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) merupakan gerakan nasional
yang diprakarsai oleh Presiden RI dalam mengoptimalkan upaya promotif dan
preventif, tanpa mengesampingkan upaya kuratif-rehabilitatif sebagai payung
besar tercapainya hidup sehat, dan penurunan prevalensi penyakit. GERMAS
mulai dicanangkan pada 15 November 2016 di Desa Tamanan, Kecamatan
Banguntapan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) . Gerakan
ini menunjukkan bahwa pemerintah Indonesia memiliki perhatian yang besar pada
upaya promotif dan preventif serta masih berusaha mengatasi persoalan gaya
hidup atau perilaku kurang sehat. Pada tahap awal di tahun 2016–2017, GERMAS
berfokus pada 3 kegiatan, yaitu dengan melakukan aktivitas fisik 30 menit per
hari, mengonsumsi buah dan sayur, serta memeriksakan kesehatan secara rutin
(Kemenkes, 2016).

C. Penerapan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat Dalam Kehidupan Sehari-hari

GERMAS berusaha mendorong masyarakat Indonesia untuk dapat


memulainya dari diri sendiri dan keluarga. Gerakan ini ke depannya
membutuhkan inovasi-inovasi dalam kegiatan promotif dan preventif salah
satunya dengan memotivasi masyarakat untuk membudayakan gaya hidup sehat
dan aktif sebagai upaya mencegah peningkatan obesitas melalui media pendidikan
kesehatan.
Obesitas telah menjadi masalah kesehatan global karena terjadi hampir di
seluruh dunia. Jumlah anak-anak dan remaja yang mengalami obesitas di dunia
terus meningkat. Pada tahun 2014, World Health Organization (WHO)
melaporkan bahwa terdapat lebih dari 1,9 miliar orang dewasa dan remaja di
dunia mengalami kelebihan berat badan dan 600 juta orang di antaranya
mengalami obesitas (WHO, 2015). Dahulu obesitas hanya ditemukan di negara-
negara maju dengan pendapatan per kapita tinggi, namun kini obesitas juga
ditemukan di negara berkembang dengan pendapatan per kapita rendah hingga
sedang, termasuk Indonesia. Di Indonesia prevalensi gemuk pada usia 5–12 tahun
masih tinggi yaitu 18,8%, terdiri dari 10,8% gemuk dan 8,8% obesitas, sedangkan
pada remaja usia 16–18 tahun terdapat sebanyak 7,3% yang terdiri dari 5,7%
gemuk dan 1,6% obesitas. DIY merupakan salah satu dari 15 provinsi dengan
prevalensi sangat gemuk di atas prevalensi nasional pada kelompok remaja 16–18
tahun yaitu sebesar 9,8% yang terdiri dari 7,2% remaja yang mengalami
overweight dan 2,6% obesitas (Riskesdas, 2013). Pencegahan peningkatan
obesitas pada kelompok remaja di DIY perlu dilakukan sejak dini, terutama di
Kota Yogyakarta yang memiliki jumlah obesitas tertinggi dibandingkan dengan
kabupaten lainnya yaitu sebesar 14,2% pada usia 5–12 tahun (Dinkes DIY, 2015).
Menurut WHO (2014), obesitas adalah suatu akumulasi lemak yang abnormal
atau berlebihan yang dapat mengganggu kesehatan. Obesitas menjadi salah satu
masalah yang dapat mengancam kesehatan remaja karena remaja dapat
mengalami peningkatan berat badan yang berlangsung sangat cepat pada masa
pubertas (Rzehak & Heinrich, 2006). Masa remaja merupakan salah satu periode
tumbuh kembang yang penting dan menentukan pada periode perkembangan
berikutnya, apabila pada masa remaja ini telah mengalami obesitas maka terdapat
kemungkinan juga akan mengalami obesitas pada masa dewasa (Yu, 2012). Pada
masa ini pula terjadi perubahan sikap dan perilaku dalam memilih makanan dan
minuman, yang dapat dipengaruhi oleh teman sebaya dan lingkungan. Perilaku
makan bagi sebagian besar remaja menjadi bagian gaya hidup, sehingga
seringkali terjadi perilaku makan yang tidak seimbang, seperti konsumsi makanan
cepat saji (fast food), soft drink, melewatkan sarapan pagi, dan konsumsi serat
yang tidak mencukupi (Rathnayake et al., 2014). Perilaku makan yang tidak
seimbang inilah yang dapat menyebabkan terjadinya masalah gizi lebih. Obesitas
yang timbul pada masa remaja apabila berlanjut pada masa dewasa akan sulit
untuk diatasi. Selain dapat menimbulkan masalah kesehatan, obesitas pada remaja
juga dapat membawa masalah sosial dan emosi bagi remaja. Penelitian yang
dilakukan Syahrir pada tahun 2013 menunjukkan bahwa terdapat 24 orang di
SMA Athirah Makassar (33,8%) memiliki persepsi negatif terhadap body image
atau mengalami ketidakpuasan terhadap bentuk tubuhnya.
Masyarakat yang tinggal di daerah perkotaan cenderung memiliki tingkat
obesitas yang lebih tinggi dibandingkan pedesaan. Perkembangan teknologi dan
urbanisasi menyebabkan masyarakat mengalami perubahan gaya hidup yang
memengaruhi pola makan dan aktivitas fisik. Sebagai contoh kini masyarakat
lebih cenderung memilih perkerjaan yang tidak banyak mengeluarkan energi,
penggunaan alat transportasi yang praktis, serta ketergantungan pada makanan
olahan dan instan yang tidak lepas dari pengaruh paparan iklan televisi. Faktor
lingkungan atau gaya hidup merupakan salah satu faktor yang berperan dalam
terjadinya obesitas yang masih dapat diubah, sehingga perlu dilakukan
pencegahan dengan merubah atau menghindari gaya hidup yang memicu
terjadinya obesitas. Pencegahan peningkatan obesitas sangat diperlukan untuk
menghindari terjadinya beberapa masalah kesehatan pada remaja seperti
penurunan fungsi kognitif, gangguan psikologi, perubahan masa pubertas, dan
faktor risiko penyakit kardiovaskular, sindrom metabolik, resistensi insulin,
diabetes melitus, hipertensi, penyakit jantung koroner, stroke, bahkan kematian
(Yu, 2012).
Setidaknya terdapat 7 langkah penting dalam rangka menjalankan Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat. Ketujuh langkah tersebut merupakan bagian penting
dari pembiasaan pola hidup sehat dalam masyarakat guna mencegah berbagai
masalah kesehatan yang beresiko dialami oleh masyarakat Indonesia. Berikut ini
7 langkah GERMAS yang dapat menjadi panduan menjalani pola hidup yang
lebih sehat.
1. Melakukan Aktivitas Fisik
Perilaku kehidupan modern seringkali membuat banyak orang minim
melakukan aktivitas fisik; baik itu aktivitas fisik karena bekerja maupun berolah
raga. Kemudahan – kemudahan dalam kehidupan sehari – hari karena bantuan
teknologi dan minimnya waktu karena banyaknya kesibukan telah menjadikan
banyak orang menjalani gaya hidup yang kurang sehat. Bagian germas aktivitas
fisik merupakan salah satu gerakan yang diutamakan untuk meningkatkan
kualitas kesehatan seseorang.
2. Budaya Konsumsi Buah dan Sayur
Keinginan untuk makan makanan praktis dan enak seringkali menjadikan
berkurangnya konsumsi sayur dan buah yang sebenarnya jauh lebih sehat dan
bermanfaat bagi kesehatan. Beberapa jenis makanan dan minuman seperti junk
food dan minuman bersoda sebaiknya dikurangi atau dihentikan konsumsinya.
Menambah jumlah konsumsi buah dan sayur merupakan contoh GERMAS yang
dapat dilakukan.
Masalah selanjutnya adalah bagaimana cara mengatasi agar anak mau makan
buah dan sayur, untuk hal ini dapat mengaplikasikan jurus tips anak mau makan
buah dan sayur sebagai berikut yaitu salah satunya dengan
mengkreasikan makanan dari buah dan sayur dengan mengubahnya menjadi
tampilan yang menarik, contohnya dari karakter kartun yang disukai anak
menggunakan buah tomat dan sayur ketimun sehingga tadinya anak susah makan
sayur dan buah dapat mengkonsumsi sayur dan buah tersebut.
Adapun salah satu kampanye GERMAS adalah kampanye makan buah dan
sayur yang memberikan informasi betapa besarnya manfaat  dan kenapa harus
makan buah dan sayur setiap hari. Karena anda harus memahami pentingnya
kenapa harus makan buah dan sayur setiap hari, berikut adalah dampak akibat
kurang makan buah dan sayur untuk kesehatan tubuh, contohnya seperti
permasalahan BAB, peningkatan risiko penyakit tidak menular , tekanan darah
tinggi , gampang stress atau depresi, dll.
Dengan memahami pentingnya perilaku makan buah dan sayur, diharapkan
masyarakat dapat dengan lebih aktif untuk meningkatkan kampanye makan buah
dan sayur untuk tingkatkan kesehatan masyarakat di seluruh Indonesia
3. Tidak Merokok
Merokok merupakan kebiasaan yang banyak memberi dampak buruk bagi
kesehatan. Berhenti merokok menjadi bagian penting dari gerakan hidup sehat
dan akan berdampak tidak pada diri perokok; tetapi juga bagi orang – orang di
sekitarnya. Meminta bantuan ahli melalui hipnosis atau metode bantuan berhenti
merokok yang lain dapat menjadi alternatif untuk menghentikan kebiasaan buruk
tersebut.
1. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
Minuman beralkohol memiliki efek buruk yang serupa dengan merokok; baik
itu efek buruk bagi kesehatan hingga efek sosial pada orang – orang di sekitarnya.
2. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala
Salah satu bagian dari arti germas sebagai gerakan masyarakat hidup sehat
adalah dengan lebih baik dalam mengelola kesehatan. Salah satunya adalah
dengan melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin dan tidak hanya datang ke
rumah sakit atau puskesmas ketika sakit saja. Langkah ini dapat memudahkan
mendeteksi penyakit atau masalah kesehatan lebih dini.
3. Menjaga Kebersihan Lingkungan
Bagian penting dari germas hidup sehat juga berkaitan dengan meningkatkan
kualitas lingkungan, salah satunya dengan lebih serius menjaga kebersihan
lingkungan. Menjaga kebersihan lingkungan dalam skala kecil seperti tingkat
rumah tangga dapat dilakukan dengan pengelolaan sampah. Langkah lain yang
dapat dilakukan adalah menjaga kebersihan guna mengurangi resiko kesehatan
seperti mencegah perkembangan vektor penyakit yang ada di lingkungan sekitar.
4. Menggunakan Jamban
Aspek sanitasi menjadi bagian penting dari gerakan masyarakat hidup sehat;
salah satunya dengan menggunakan jamban sebagai sarana pembuangan kotoran.
Aktivitas buang kotoran di luar jamban dapat meningkatkan resiko penularan
berbagai jenis penyakit sekaligus menurunkan kualitas lingkungan.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) adalah sebuah gerakan yang
bertujuan untuk memasyarakatkan budaya hidup sehat serta meninggalkan
kebiasaan dan perilaku masyarakat yang kurang sehat. Program ini memiliki
beberapa fokus seperti membangun akses untuk memenuhi kebutuhan air minum,
instalasi kesehatan masyarakat serta pembangunan pemukiman yang layak huni.
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, kemauan dan
kemampuan masyarakat untuk berperilaku sehat dalam upaya meningkatkan
kualitas hidup, dan memiliki tujuan khusus untuk meningkatkan partisipasi dan
peran serta masyarakat untuk hidup sehat, meningkatkan produktivitas masyarakat
dan mengurangi beban biaya kesehatan.Setidaknya terdapat 7 langkah penting
dalam rangka menjalankan Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, yaitu :
1. Melakukan Aktivitas Fisik
2. Budaya Konsumsi Buah dan Sayur
3. Tidak Merokok
4. Tidak Mengkonsumsi Minuman Beralkohol
5. Melakukan Pemeriksaan Kesehatan Secara Berkala
6. Menjaga Kebersihan Lingkungan
7. Menggunakan Jamban

B. Saran
Pada saat pembuatan makalah, Saya menyadari bahwa banyak sekali kesalahan
dan jauh dari kesempurnaan.  Dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggungjawabkan dari banyaknya sumber, Saya akan memperbaiki makalah
tersebut . Oleh sebab itu Saya harapkan kritik serta sarannya mengenai
pembahasan makalah dalam kesimpulan di atas.

Anda mungkin juga menyukai