Jiptummpp GDL Ervinwahid 47157 3 Babii1111
Jiptummpp GDL Ervinwahid 47157 3 Babii1111
TINJAUAN PUSTAKA
Teot, 2012). Ketika luka timbul ada beberapa efek yang akan
muncul yaitu:
9
sitotoksik berupa reaksi merusak sel, fagositosis, dan
(Arisanty, 2013).
4. Kontaminasi bakteri
(Boyle, 2009).
5. Kematian sel
luka sayat. Luka sayat merupakan salah satu jenis luka terbuka atau
kerusakan kulit (Mair, 2013). Luka sayat memiliki resiko infeksi yang
tersebut.
primary intention).
sembuh dengan alat bantu jahitan, stapler, taoe eksternal, atau lem
1. Luka akut adalah luka yang terjadi kurang dari 5 hari dengan
utama yaitu (1) Fase inflamasi: (2) Fase proliferative: (3) Fase
sebagai berikut:
1. Fase Inflamasi
luka terjadi hari ke-0 sampai hari ke-3 atau hari ke-5. Terdapat
dua kegiatan utama pada fase ini, yaitu respon vaskuler dan
2. Fase Proliferasi
Fase proliferasi terjadi pada hari ke-5 sampai hari ke-7 setelah 3 hari
tepi luka yang mengalami proses migrasi membentuk lapisan tipis yang
menutupi luka. Sel pada lapisan ini sangat rentan dan mudah rusak.
Sel mengalami kontraksi sehingga tepi luka menyatu dan ukuran luka
3. Fase Remodeling
Fase remodeling terjadi pada hari ke-8 hingga satu sampai dua tahun.
Pada
17
Selemovic, 2015).
1. Infeksi
nyeri dan demam (suhu tubuh lebih dari 38 0C), bau yang tidak
2. Perdarahan
jahitan, sulit membeku pada garis jahitan, infeksi atau erosi dari
4. Sinus
iritasi pada kulit yang sehat. Hal ini dapat menyebabkan infeksi,
tahap, yaitu:
sekitar luka, tanda tanda infeksi, dan kaji nyeri yang dirasakan pasien.
kulit pada area sekitar luka, dan tanda-tanda infeksi tidak terjadi,
seperti: eritema, cairan purulen, dan bau yang tidak sedap (Treas &
Wilkinson, 2013).
2014).
2. Tindakan antiseptik
area luka sekitar 24-48 jam setelah dilakukannya insisi (John &
Andrew, 2012).
3. Pembersihan luka
berikut:
4. Penjahitan luka
5. Penutupan luka
6. Pembalutan
7. Pemberian antibiotik
(Daeschlein, 2013).
Pemberian antibiotik secara topikal atau jelly petroleum
8. Pengangkatan jahitan
kuat karena luka insisi dapat terbuka kembali (Jain, Stoker &
Tanwar, 2013).
Wilkins, 2009).
Magnoliop
hyta
Class :
Magnoliop
sida
Ordo :
Malpighial
es
Family :
Euphorbia
ceae
Genus :
Euphorbia
Species : Hirta
1995).
28
1. Alkaloid
2. Flavonoid
3. Tannins
yang tidak larut dalam air. Pada tumbuhan letak tannin terpisah
kecepatan
dari epitelisasi.
Zat aktif tannins juga berperan sebagai antioksidan dan anti mikroba,
Prasetya 2014).
33
ciri galur ini yaitu bertubuh panjang dengan kepala lebih sempit.
Telinga tikus ini tebal dan pendek dengan rambut halus. Mata tikus
yang panjang. Bobot badan tikus jantan pada umur dua belas minggu
tikus jantan berkisar 267-500 gram dan betina 225325 gram (Sirois,
phylum, sub phylum, class, ordo, sub ordo, family, sub family,
Kingdom : Animalia
Phylum : Chordata
Sub Phylum : Vertebrata
: Mamalia
Class : Rodentia
Ordo
Sub Ordo : Myomorpha
Family : Muridae
Sub : Murinae
Family
34
Genus : Rattus
Spesies : Rattusnorvegicus
Telinga tikus ini tebal dan pendek dengan rambut halus. Mata
dipegang
dan juga tidal volume. Hal itu dapat dilihat pada data biologi
Mata tikus putih baru membuka sekitar 10-12 hari. Tikus putih
1,25 ml.