Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
disebut membran plasma yang memisahkan sel dengan lingkungan di luar sel. Fungsinya adalah
untuk melindungi inti sel dan sistem kelangsungan hidup yang bekerja di dalam sitoplasma.
Membran sel juga berfungsi sebagai media komunikasi antara sel dengan lingkungan. Membran
sel bersifat selektif permeabel dan mampu mengatur apa yang masuk dan keluar sel, sehingga
memudahkan pengangkutan bahan-bahan yang diperlukan untuk bertahan hidup. Gerakan zat di
membran sel dapat menjadi pasif dan menjadi aktif ketika terdapat energi. Membran juga
mempertahankan sel yang potensial. Membran sel bekerja seperti filter yang mencegah virus
masuk ke dalam sel.
Komponen penyusun membran sel antara lain adalah fosfolipid, protein, oligosakarida,
glikolipid, dan kolesterol.
Umumnya, membran sel memiliki bagian kepala polar hidrofilik dengan daya ikat
gliserofosforilester yang terdiri dari gliserol, fosfat, dan gugus tambahan seperti kolina, serina,
dll; dengan dua rantai hidrofobik asam lemak yang membentuk ikatan ester. Pada rantai primer,
ditempati oleh asam lemak jenuh dan pada rantai sekunder ditempati oleh asam lemak tak jenuh.
Bagian kepala dapat berinteraksi dengan air maupun larutan fase akuatik, sedangkan bagian
rantai akan berhimpit membentuk matriks fosfolipid yang disebut fase internal. Antara fase
internal dan fase akuatik terjadi tegangan potensial antara 220-280 mV yang disebut tegangan
potensial dipol, atau potensial membran.
Penamaan dan sifat bagian kepala fosfolipid bergantung pada jenis gugus tambahan yang
dimilikinya, antara lain terdapat sebutan fosfokolina (pc), fosfoetanolamina (pe), fosfoserina
(ps), dan fosfoinositol (pi); dan masing-masing nama senyawa fosfolipid terkait yang terbentuk
pada membran sel adalah fosfatidil kolina, fosfatidil etanolamina, fosfatidil serina, dan fosfatidil
inositol. Membran juga dapat terbentuk dari senyawa lipid seperti sfingomielin, sardiolipin, atau
ikatan dengan senyawa kolesterol, dan glikolipida.
Protein integral memiliki domain membentang di luar sel dan di sitoplasma. Protein intregral
juga berfungsi untuk memasukkan zat-zat yang ukurannya lebih besar.
Protein ini terintegrasi pada lapisan lipid dan menembus 2 lapisan lipid / transmembran. Bersifat
amfipatik, mempunyai sekuen helix protein, hidrofobik, menembus lapisan lipida, dan untaian
asam amino hidrofilik. Banyak diantaranya merupakan glikoprotein, gugus gula pada sebelah
luar sel. Di sintesis di RE, gula dimodifikasi di badan golgi.
Kerangka membran atau disebut juga sitoskeleton mempunyai tiga macam jenis yaitu
mikrotubulus, mikrofilamen, dan filamen intermediet.
4. Komposisi Kimia Membran Sel
Membran sel terdiri dari berbagai molekul, terutama lipid (lemak) dan protein yang diikat oleh
ikatan nonkovalen. Molekul tersebut masuk dan keluar melalui beberapa mekanisme.
4.1. Lipid
Lipid pada membran tersusun atas fosfolipid (lemak yang bersenyawa dengan fosfat). Struktur
lapisan ganda lipid menjelaskan fungsinya sebagai penghalang. Lipid adalah lemak, seperti
minyak, yang larut dalam air. Ada dua wilayah penting dari lipid yang menyediakan struktur
lapisan ganda lipid. Setiap molekul lipid berisi daerah hidrofilik, juga disebut kepala daerah
kutub, dan hidrofobik, atau daerah ekor nonpolar.
Fosfolipid merupakan suatu molekul amfipatik yang berarti bahwa molekul ini memiliki daerah
hidrofilik maupun daerah hidrofobik. Daerah hidrofilik tertarik pada kondisi air berair sementara
wilayah hidrofobik ditolak dari kondisi seperti itu. Karena molekul lemak mengandung daerah
baik polar dan nonpolar, mereka disebut molekul amphipathic. Molekul lipid paling banyak
ditemukan di membran sel fosfolipid. Kelompok kepala molekul fosfolipid polar mengandung
gugus fosfat.
4.2. Karbohidrat
Membran plasma juga mengandung karbohidrat terutama gilikoprotein, tetapi denan beberapa
gilikolipid. Untuk sebagian besar, gilikosilasi tidak terjadi pada membran dalam sel, bukan juga
terjadi pada permukaan ekstraseluler membran plasma. Sebagian besar karbohidrat berikatan
kovalen dengan protein dan membentuk gilikoprotein.
Pengenalan sel dilakukan dengan cara memberi kunci pada molekul permukaan. Molekul
tersebut seringkali berupa karbohidrat pada membrane plasma. Karbohidrat membran biasanya
berupa oligosakarida bercabang dengan kurang dari 15 satuan gula. Beberapa oligosakarida
secara kovalen terikat dengan lipid dan membentuk glikolipid. Sebagian besar oligosakarida
terikat secara kovalen dengan protein dan disebut glikoprotein.
4.3. Protein
Membran sel memiliki sebagian besar terdiri dari protein, biasanya sekitar 50% dari volume
membran. Protein penting untuk sel karena mereka bertanggung jawab untuk berbagai kegiatan
biologis.
Membran sel yang terhubung dengan lingkungan ekstraseluler, adalah lapisan yang penting
untuk menghubungkan antar sel. Dengan demikian, berbagai macam protein seperti antigen,
terdapat pada permukaan membran. Fungsi protein dalam membran sel adalah untuk memanggil
sitoskeleton, mengatur aktivitas enzim, dan pengangkutan zat di dalam membran.
Kebanyakan protein masuk ke dalam membran dalam beberapa cara. N-terminus asam amino
mengarahkan protein menuju endoplasma, yang menyisipkan protein ke lipid bilayer. Setelah
disisipkan, protein kemudian diangkut ke vesikula.
1. Difusi adalah gerakan molekul dari suatu daerah dengan konsentrasi yang tinggi ke
daerah lain dengan konsentrasi lebih rendah yang disebabkan oleh energi kinetik
molekul-molekul tersebut. Kecepatan difusi melalui membran sel tergantung pada
perbedaan konsentrasi, ukuran molekul, muatan, daya larut partikel-partikel dalam lipid
dan suhu.
2. Osmosis adalah difusi dari tiap pelarut melalui suatu selaput yang permeabel secara
diferensial. Pelarut universal adalah air. Jadi, dapat dikatakan bahwa osmosis adalah
difusi air melalui selaput yang permeabel secara diferensial dari pelarut berkonsentrasi
tinggi (banyak air) ke pelarut yang berkonsentrasi rendah (sedikit air). Proses osmosis
akan berhenti jika konsentrasi di dalam dan di luar sel telah seimbang.
Molekul gula dan asam amino diangkut secara aktif ke dalam sel menggunakan energi. Energi
ini di peroleh dari gradien konsentrasi Na+ yang terjadi pada pengangkutan natrium-kalium.
Dengan bantuan suatu protein transpor khusus, molekul glukosa dan ion natrium masuk ke dalam
sel bersama-sama.
Membran adalah pembatas selektif yang mampu membiarkan sesuatu melewatinya sekaligus menahan
sesuatu yang lain. Sesuatu itu seperti molekul, ion, atau partikel. Banyak sekali jenis-jenis membran yang
ada disekitar kita mulai dari membran pada tubuh sampai yang dalam bentuk sintetis. Terdapat dua
jenis membran, yaitu membran sintetis dan membran biologis. Berikut adalah beberapa macam jenis
membran. Langsung saja kita simak yang pertama:
1. Membran Sel
Selengkapnya: Membran Sel (Artikel Lengkap)
Membran sel adalah membran biologis yang memisahkan organel dan sitoplasma di dalam sel dengan
bagian luar sel (ekstraseluler). Membran sel adalah membran yang selektif permeabel dengan ion dan
molekul organel. Fungsi membran sel adalah untuk melindungi bagian dalam sel dan mengatur zat yang
hendak keluar masuk sel. Membran sel tersusun atas dua lapis fosfolipid dan protein.
2. Membran Inti
Membran inti atau membran nukleus adalah dua lapis membran yang mengelilingi inti sel yang berisi
materi genetik dan nukleolus pada sel eukariotik. Diantara kedua lapisan tersebut terdapat ruang
perinuklear dengan lebar sekitar 20 sampai 40 nm. Pada membran inti terdapat banyak lubang kecil
yang disebut pori-pori inti sel yang berfungsi sebagai tempat keluar masuknya materi genetik.
3. Membran Mukosa
Membran mukosa adalah membran biologis yang terdapat pada rongga tubuh dan mengelilingi
beberapa jenis organ tubuh. Membran mukosa terdiri dari satu atau beberapa lapis jaringan epitel di
atas lapisan jaringan ikat longgar. Membran mukosa terdapat pada mata, telinga, hidung, mulut, anus,
dll. Beberapa jenis membran mukosa ada yang mampu mengeluarkan mukus, yakni cairan lendir
pelindung.
4. Membran Serosa
Membran serosa adalah membran halus yang terdiri dari dua lapis jaringan epitel yang dapat
mengsekresikan cairan serosa. Membran serosa terdapat pada usus, lambung, paru-paru (tepatnya
pleura), jantung, dll.
Membran reverse osmosis (RO) atau membran osmosis terbalik adalah membran sintetis yang
digunakan untuk mendesalinasi air dan mengolah air kotor. Fungsi membran RO adalah untuk
mengubah air asin menjadi air tawar atau mengubah air kotor menjadi air bersih. Prinsip kerjanya
adalah dengan menggunakan membran semipermeabel dan menggunakan tekanan yang melebihi
tekanan osmotik.
Membran selulosa asetat adalah membran yang berbahan baku selulosa asetat. Selulosa asetat adalah
golongan ester selulosa yang dimodifikasi untuk keperluan tertentu. Membran selulosa asetat adalah
salah satu membran sintetis yang paling banyak dikembangkan dan mulai dapat diaplikasikan dalam
bidang farmakologi, kedokteran, perlakuan limbah, dan kromatografi.
Referensi:
1. Pengolahan Air dengan Reverse Osmosis (RO) atau Osmosis Terbalik (http://pengolahanair-
bersih.blogspot.co.id/2014/09/pengolahan-air-dengan-reverse-osmosis.html)
2. Membrane (https://en.wikipedia.org/wiki/Membrane)
3. Pemanfaatan Limbah Kertas sebagai Bahan Baku Selulosa Asetat dalam Pembuatan Membran
(http://taqimvino13.blogspot.co.id/2011/06/pemanfaatan-limbah-kertas-sebagai-bahan.html)
SUMBER
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2016/02/6-macam-macam-jenis-membran.html
http://hedisasrawan.blogspot.co.id/2013/10/membran-sel-artikel-lengkap.html