1. Latar Belakang
4. Sasaran
Rehab rumah tinggal layak huni di diperuntukkan bagi Rumah
tangga/keluarga miskin di kelurahan PNPM MP yang memiliki hak atas tanah
dan memiliki rumah yang kurang layak bila dilihat dari aspek kesehatan dan
keamanan penghuninya.
5. Ruang Lingkup
o Lingkup kegiatan RTLH adalah kelurahan PNPM MP Reguler, Paket
maupun PLPBK.
o Untuk penerapan konstruksi struktur tahan gempa khususnya pada
wilayah nasional yang dinyatakan rawan gempa.
6. Biaya
Biaya rehab rumah berasal dari BLM adalah sebagai stimulan bagi masyarakat
untuk merehab/membangun konstruksi apa yang sudah mereka rencanakan
dan sepakati bersama dalam pembangunan RTLH yang sehat dan mempunyai
struktur tahan gempa, serta biaya swadaya warga dengan berlandaskan
semangat Bergotong Royong menolong warga yang paling miskin yang
memiliki rumah yang tidak layak huni.
Besaran biaya dari BLM untuk membangun struktur dan konstruksi rumah
baru maksimal adalah Rp. 15 Juta. (Mengacu program Rekompak Padang).
7. Kriteria RTLH
Kriteria perbaikan/rehab rumah tinggal tidak layak huni berdasarkan :
kebutuhan yang sesuai dengan kondisi kerusakan rumah. Berdasarkan
Perpres No 73/2011 dan PermenPU 45/2007
Prioritasnya sesuai dengan kondidi sosial ekonomi warga miskin.
Jika membangun baru disesuaikan dengan model program yang telah ada
misalnya REKOMPAK Padang, apabila rehab maka biaya disesuaikan
dengan kategori kerusakan rumah.
Kerusakan Ringan
Kerusakan Sedang
Kerusakan Berat
a. Kerusakan Ringan
b. Kerusakan Sedang
o Kerusakan pada sebagian komponen non struktural, dan atau
komponen struktural seperti struktur atap, lantai, dll
o Biaya perawatan/perbaikan maksimum 45% dari harga
pembangunan gedung baru
c. Kerusakan Berat
3 Nangro Aceh
Darussalam
Sumbar
Jambi Setengah tembok
Bengkulu
Pasangan = Tegakan, Tembok (Bata merah)
Sumsel
Tanah basah, Kayu panggung
Bangka
Belitung Tanah liat Kayu tidak panggung
Lampung
Sulsel
Sultra
6 Riau
Kalbar
Kalteng Setengah tembok
Kalsel Pasangan < Tegakan,
Tembok (Bata merah)
Kaltim Tanah basah,
Kayu panggung
Sulteng Tanah liat
Kayu tidak panggung
Sulut
Gorontalo
7 Setengah tembok
Papua Pasangan < Tegakan, Tembok (Conblock)
Tanah kering, Kayu panggung
Pasir Kayu tidak panggung
*)
Pemilihan alternatif jenis rumah disesuaikan dengan perkembangan terakhir
potensi bahan bangunan lokal yang tersedia
Pemilihan alternatif bentuk rumah panggung atau non panggung disesuaikan
dengan budaya/arsitektur lokal.
Standar
Unit Unit
per Jiwa (m2) Rumah Lahan (L) Rumah Lahan (L)
(Ambang batas)
7,2
21,6 60,0 72 - 90 200 28,8 60,0 72 - 90 200
(Indonesia)
9,0
27,0 60,0 72 - 90 200 36,0 60,0 72 - 90 200
--- --- --- ---
(Internasional)
12,0
36,0 60,0 48,0 60,0
D. Kebutuhan Kesehatan dan Kenyamanan
Rumah sebagai tempat tinggal yang memenuhi syarat kesehatan dan
kenyamanan dipengaruhi oleh 3 (tiga) aspek, yaitu pencahayaan,
penghawaan, serta suhu udara dan kelembaban dalam ruangan.
a) Pencahayaan
Matahari sebagai potensi terbesar yang dapat digunakan sebagai pencahayaan
alami pada siang hari. Pencahayaan yang dimaksud adalah penggunaan
terang langit, dengan ketentuan sebagai berikut:
cuaca dalam keadaan cerah dan tidak berawan,
ruangan kegiatan mendapatkan cukup banyak cahaya,
ruang kegiatan mendapatkan distribusi cahaya secara merata.
Nilai faktor langit tersebut akan sangat ditentukan oleh kedudukan lubang
cahaya dan luas lubang cahaya pada bidang atau dinding ruangan. Semakin
lebar bidang cahaya (L), maka akan semakin besar nilai faktor langitnya.
Tinggi ambang bawah bidang bukaan (jendela) efektif antara 70 – 80 cm dari
permukaan lantai ruangan.
Nilai faktor langit minimum dalam ruangan pada siang hari tanpa bantuan
penerangan buatan, akan sangat dipengaruhi oleh:
tata letak perabotan rumah tangga, seperti lemari, meja tulis atau meja
makan,
bidang pembatas ruangan, seperti partisi, tirai masif.
b. Penghawaan
Udara merupakan kebutuhan pokok manusia untuk bernafas sepanjang
hidupnya. Udara akan sangat berpengaruh dalam menentukan
kenyamanan pada bangunan rumah. Kenyamanan akan memberikan
kesegaran terhadap penghuni dan terciptanya rumah yang sehat, apabila
terjadi pengaliran atau pergantian udara secara kontinyu melalui ruangan-
ruangan, serta lubang-lubang pada bidang pembatas dinding atau partisi
sebagai ventilasi.
Agar diperoleh kesegaran udara dalam ruangan dengan cara penghawaan
alami, maka dapat dilakukan dengan memberikan atau mengadakan
peranginan silang (ventilasi silang) dengan ketentuan sebagai berikut:
Lubang penghawaan minimal 5% (lima persen) dari luas lantai
ruangan.
Udara yang mengalir masuk sama dengan volume udara yang
mengalir keluar ruangan.
Udara yang masuk tidak berasal dari asap dapur atau bau kamar
mandi/WC.
Ditinjau dari sistem struktur, sebuah bangunan rumah dapat dibagi menjadi dua
bagian yaitu: Struktur bangunan bagian Atas: struktur bangunan bagian yang
berada diatas permukaan tanah, terdiri dari atas dua bagian, yaitu bagian atap
dan rangka bangunan( dinding dan kolom) dan Struktur Bagian Bawah: struktur
bangunan yang berada dibawah permukaan tanah khususnya yang dimaksud
disini adalah pondasi, untuk lebih
jelasnya bisa simak pada uraian
berikut:
a. Pemilihan Lokasi Rumah
1. Jangan membangun di
samping bukit terjal;
bebatuan dapat menjatuhi
rumah.
2. Jangan membangun di
pinggir tanah yang landai;
tanahnya tidak stabil.
3. Jangan membangun di
samping dinding penahan;
dindingnya dapat jebol.
4. Jangan membangun di atas
tiang penyangga; tiang-tiang tersebut akan roboh saat terjadi gempa.
5 Dinding Umum
7 Lantai Umum
Kementerian Pekerjaan Umum dan para penggiat mitigasi bencana telah menyusun
persyaratan pokok bangunan sederhana yang ditujukan kepada masyarakat yang
relatif awam dalam bidang konstruksi bangunan. Pertimbangan dan perhitungan
tidak dimunculkan dengan penekanan pada aspek kepraktisan. Diharapkan dapat
menjadi panduan yang mudah dipahami untuk mengurangi resiko kerusakan
rumah. Lingkup persyaratan pokok ini didasarkan salah satu pada Pedoman Teknis
Rumah dan Bangunan Gedung tahan Gempa oleh DPU tahun 2006, telah dianjurkan
sebagai persyaratan pokok untuk rumah yang lebih aman untuk pembangunan
dengan fungsi sebagai rumah tinggal meliputi:
a. Kualitas Bahan
a.1 BAHAN BETON
1) Perbandingan isi campuran beton adalah 1 ember semen : 2 ember pasir
bersih : 3 ember kerikil bersih (ukuran kerikil maksimal 20mm).
2) Poporsi air untuk campuran adalah setengah ember. (kondisional)
Catatan: Pastikan jumlah air tidak terlalu banyak agar beton dalam keadaan
‘pulen’ (pas).