NIM : 1800025031
Dosen Pengampu :
Judul : Maryam
A. Latar Belakang
Ada juga yang mengatakan bahwa pengertian novel adalah suatu karangan
berbentuk prosa yang di dalamnya terdapat unsur intrinsik dan unsur ekstrinsik. Tidak
seperti cerpen (cerita pendek), isi cerita sebuah novel jauh lebih panjang dan kompleks,
serta terdapat pesan tersembunyi yang ingin disampaikan kepada pembacanya. Secara
etimologis, kata “novel” diserap dari bahasa Italy, yaitu “novella” yang artinya sebuah
cerita. Sedangkan orang yang menulis cerita novel disebut sebagai novelis.
Terlahir sebagai seorang Ahmadiyah yang selama ini dipandang sesat oleh masyarakat
tidaklah mudah. Hidup yang penuh dengan banyak kejadian tidak menyenangkan dan
segala bentuk penghinaan. Maryam, menjalani hari-harinya dengan berat. Meskipun
akhirnya ia harus berusaha tegar menghadapinya dan menerima dirinya sebagai seorang
Ahmadi meskipun akhirnya ia bimbang.
Beban kehidupan itu dimulai dari penghinaan masyarakat terhadap Fatimah, adik
Maryam yang menerima perlakuan buruk dari pihak sekolahnya karena dianggap
sebagai penganut aliran sesat. Maryam yang telah lulus sekolah menengah, akhirnya
memutuskan kuliah jauh dari Lombok, yaitu di Surabaya. Ia lalu jatuh cinta dengan
Alam Syah saat berada di Jakarta.
Hubungan Maryam dengan Alam tidak direstui oleh kedua orang tuanya. Maryam
nekad tetap menikah dengan Alam dan meninggalkan keluarganya, tetapi pernikahan itu
tak berlangsung lama. Sikap Ibu Alam yang sinis kepada Maryam dan sikap Alam yang
tidak tegas akhirnya membuyarkan semua cinta Maryam.
Pernikahan tanpa anak itu akhirnya kandas dan Maryam memilih kembali ke Lombok,
walaupun berat ia memberanikan dirinya. Keluarganya menerima kembali kedatangan
Maryam dengan tangan terbuka. Mereka menganggap Maryam telah kembali pada
kodratnya sebagai seorang Ahmadi. Tak lama kemudian, Maryam dijodohkan lagi
dengan Umar dan mereka menikah.
Perlahan-lahan, Maryam dan Umar saling mencintai dan menyayangi. Rumah tangga
mereka harmonis. Hingga suatu hari ada penyerangan terhadap orang-orang Ahmadi
yang menyebabkan mereka harus mengungsi ke Gedung Transito selama beberapa
tahun. Maryam yang muak dengan perlakuan demikian, akhirnya memberontak tetapi
sayang, perjuangannya tidak mendapat tanggapan apapun dari pemerintah.
B. Pembahasan
Interprestasi : Menggunakan tema yang cukup sensitif pada novel Maryam ini, membuat
saya kagum akan keberanian penulis dalam menuliskan cerita. Setelah membaca buku
ini pun saya merasa ada bagian yang pastinya menimbulkan pro dan kontra. Namun
setelah saya pikir kembali, saya mengerti bahwa penulis ingin menyampaikan bahwa
(diluar dari konteks agama) suara kaum minoritas selalu kalah oleh kaum mayoritas.
Dari sisi romansa yang dikemas (sehingga buku ini tidak menjadi bosan) memang
sukses untuk membuat saya tidak bosan. Dari segi gaya penulisan pun menarik dan
mengalir.