Suppositoria
Farmakope Indonesia V
Suppositoria
2
Suppositoria
3
Sediaan Suppositoria
4
Tipe Suppositoria
◉ Suppositoria rectal
◉ Suppositoria vaginal (Pessaries/Ovula)
◉ Suppositoria uretra (Bougies)
• Sediaan suppositoria
umumnya memiliki berat
sekitar 1 – 3 gram
• Bentuk, volume, dan
konsistensi suppositoria
disesuaikan dengan tujuan
terapi dan lokasi
penggunaannya
5
Panjang
150-200 mm
2-3 mL
mukus
pH ±7,4
Kelebihan Kekurangan
• Efek lokal pada mukosa rektal • Penerimaan pasien rendah
• Rute alternatif untuk senyawa • Penggunaannya sulit
yang mengiritasi lambung dibandingkan sediaan oral
• Dapat digunakan untuk pasien • Absorbsi bervariasi dan tidak
yang hilang kesadaran dapat diprediksi
• Dapat menghindari efek lintas
pertama
7
Pembuatan Suppositoria
8
Basis yang Ideal
9
Macam-macam Basis Suppositoria
◉ Basis Lemak
◉ Basis Larut Air
◉ Basis Hidrofilik (Water Dispersible Base)
10
You can also split
Basis your content
Lemak
Lemak Sintetis
Terbuat dari minyak tumbuhan yang dihidrogenasi.
Umumnya bebas dari polimorfisme.
Memiliki rentang titik leleh yang berbeda-beda.
Contoh: Witepsol®
Wecobee®
Suppocire®
13
You can Basis
also split
Larutyour
Air content
Glycerol
Terbuat dari campuran gliserin, gelatin dan air.
Melarut perlahan pada mukus di dalam rectum,
Bersifat higroskopis dan menarik air pada mukosa
rectum menyebabkan iritasi.
Memiliki efek laksatif.
Dapat ditumbuhi mikroba membutuhkan
tambahan pengawet.
Tidak tahan terhadap panas dan lembab.
14
15
You can Basis
also split
Larutyour
Air content
Macrogol/Polyethylene Glycols
Stabil, inert, dapat bercampur dengan air,
Digunakan dengan mencampurkan PEG dengan BM
berbeda untuk mendapatkan konsistensi yang
diinginkan.
Inkompatibel terhadap: bacitracins, benzocaine,
penicillin, phenols, asam salisilat, garam perak dan
quinine, sorbitol, sulfonamide dan tannic acid.
Menyebabkan dehidrasi pada mukosa rectum
basahi sebelum digunakan.
16
17
BasisYou can also
Hidrofilik split your
(Water contentBase)
Dispersible
18
Metode Pembuatan
19
Kompresi
21
Density Factor
Faktor Densitas
Fraksi bahan / basis
𝐵
𝐷𝑒𝑛𝑠𝑖𝑡𝑦 𝐹𝑎𝑐𝑡𝑜𝑟 =
𝐴−𝐶+𝐵
A = bobot basis
B = berat bahan aktif
C = berat 1 suppositoria
dengan bahan aktif
22
Dosage Replacement Factor
23
Metode Pembuatan
26