011823143175
Tugas 4
1. Jelaskan patofisiologi kenapa venous return tertahan pada (gunakan bahasa kalian sendiri)
a. Miokardiopati
b. Decomp kordis
c. Kardiogenik shock
d. Tension pneumothorax
e. Infak miokard
2. Cari perbedaan antara Basic Life Support (pada orang awam) dan Advance Life Support
(untuk praktisi).
3. Bagaimana cara penanganan pada shock hemorrhagic pada update terbaru
4. Alat alat intaosseus
Jawaban
1. a. Miokarditis
Infeksi virus seperti cocksakie virus, difteri , campak, influenza , poliomielitis, dan
berbagai macam bakteri, rikettsia, jamur, dan parasit, reaksi alergi dan reaksi toksik yang
menginfasi langsung/ mengeluarkan toksik dan mengenai miokardium pada jantung yang
kemudian terganggunya kinerja miokard yang mengakibatkan penurunan kontraksi jantung
b. Decomp kordis
ada 3 mekanisme gagal jantung yang dapat dilihat yang pertama yaitu meningkatnya
aktivitas adrenergik simpatis, kedua meningkatnya beban awal akibat aktivasi sistem renin-
angiotensin-aldosteron, ketiga hipertrofi ventrikel. Pada ketiga respon kompensatorik
berfungsi untuk mempertahankan curah jantung.
Berdasar hukum Fank-Starling, semakin teregang serabut otot jantung pada saat
pengisian diastolik, maka semakin kuat kontraksinya dan akibatnya isi sekuncup bertambah
besar. Oleh karena itu pada gagal jantung, terjadi penambahan volum aliran balik vena
sebagai kompensasi sehingga dapat meningkatkan curah jantung.
c. Kardiogenik Syok
Adanya kerusakan pada jantung menyebabkan miokardium yang divaskularisasi tidak
dapat berkontraksi. Jika daerah iskemik cukup luas, fungsi pompa ventrikel kiri menurun,
menyebabkan hipotensi sistemik. Iskemia akan menurunkan compliance miokardium dan
mengganggu pengisian jantung sehingga meningkatkan tekanan pengisian ventrikel kiri. Hal
ini menyebabkan gangguan pada fungsi diastolik miokardium yang pada akhirnya dapat
menimbulkan edema paru dan hipoksemia
d. Tension Pneumothorax
Tension pneumotoraks terjadi ketika adanya gangguan yang melibatkan pleura
visceral, parietal, atau cabang trakeobronkial. Gangguan terjadi ketika terbentuk katup 1 arah,
yang memungkinkan udara masuk ke rongga pleura tapi tidak memungkinkan bagi keluarnya
udara. Volume udara ini meningkat setiap kali inspirasi karena efek katup 1 arah. Akibatnya,
tekanan meningkat pada hemitoraks yang terkena. Saat tekanan naik, paru ipsilateral kolaps
dan menyebabkan hipoksia. Peningkatan tekanan lebih lanjut menyebabkan mediastinum
terdorong ke arah kontralateral dan menekan jantung serta pembuluh darah besar.
Udara yang terperangkap akan meningkatkan tekanan positif di rongga pleura
sehingga menekan mediastinum dan mendorong jantung serta paru ke arah kontralateral. Hal
ini menyebabkan turunnya curah jantung dan timbulnya hipoksia. Curah jantung turun karena
venous return ke jantung berkurang, sedangkan hipoksia terjadi akibat gangguan pertukaran
udara pada paru yang kolaps dan paru yang tertekan di sisi kontralateral. Hipoksia dan
turunnya curah jantung akan mengganggu kestabilan hemodinamik yang akan berakibat fatal
jika tidak ditangani secara tepat.
e. Infark Miokard
Terbanyak terjadi karena adanya aterosklerosis, thrombosis, kontriksi arteri coroner
yang menyebabkan aliran darah ke jantung menurun yang berakibat oksigen dan nutrisi ke
jaringan miokard berkurang dan berakibat ke iskemik jaringan miokard
2. Perbedaan pada basic life support dan advance life support yaitu pada penggunaan
alat seperti pada advance life support memungkinkan dilakukan pemasangan Infus, intubasi,
EKG dan pemberian obat yang memerlukan tenaga medis terlatih sedangkan pada basic life
support tidak perlu memerulkan alat sehingga dapat dilakukan oleh orang awam