Anda di halaman 1dari 5

Zakaria Rasyid

011823143175
Tugas 6

1. Apa perbedaan suara napas pada kondisi hematotoraks dan pneumotoraks? Sesuaikan
dengan patofisiologinya !
2. Apa yg dilakukan setelah needle thoracostomy? Bikin wsd sederhana
3. Kenapa thoracic drain dipasang di ICS 56?
4. Kenapa WSD ujung pipa terendam 2 cm di bawah air?

Jawaban

1. A. Hematothoraks
Hematothoraks atau hemothoraks adalah akumulasi darah pada rongga intrapleura.
Perdarahan dapat berasal dari pembuluh darah sistemik maupun pembuluh darah paru.
Hematothoraks tanpa di ikuti oleh suatu pneumothoraks akan membuat gambaran pada
suara napas terdengar vesikuler menjauh. Namuan pada hematothorax yang diikuti dengan
pneumothorax, dengan adanya udara yang ada di dalam cavum pleura akan membuat tidak
terdengarnya suara napas pada seluruh lapang paru yang mengalami cedera.

B. Pneumothoraks
Pneumotoraks adalah terdapatnya udara dalam rongga pleura. Masuknya udara ke
rongga pleura dapat berasal dari kerusakan parenkim paru akiat suatu penyakit
(pneumotoraks simtomatik), atau melalu suatu fistel pada pleura visceralis yang tidak
diketahui sebabnya. Pada pneumotoraks akan didapatkan suara napas yang menurun
sampai menghilang sama sekali tergantung pada jumlah udara didalamnya.

2. Yang dilakukan setelah melakukan needle thoracostomy adalah langsung dilakukan


pemasangan chest tube pada pasien

Single Bottle WSD


Ujung akhir pipa drainase dari dada pasien dihubungkan ke dalam satu botol yang
memungkinkan udara dan cairan mengalir dari rongga pleura tetapi tidak mengijinkan
udara maupun cairan kembali ke dalam rongga dada. Secara fungsional, drainase
tergantung pada gaya gravitasi dan mekanisme pernafasan, oleh karena itu botol harus
diletakkan lebih rendah. Ketika jumlah cairan di dalam botol meningkat, udara dan cairan
akan menjadi lebih sulit keluar dari rongga dada, dengan demikian memerlukan suction
untuk mengeluarkannya.
Sistem satu botol digunakan pada kasus pneumothoraks sederhana sehingga hanya
membutuhkan gaya gravitasi saja untuk mengeluarkan isi pleura. Water seal dan
penampung drainage digabung pada satu botol dengan menggunakan katup udara. Katup
udara digunakan untuk mencegah penambahan tekanan dalam botol yang dapat
menghambat pengeluaran cairan atau udara dari rongga pleura. Karena hanya
menggunakan satu botol yang perlu diingat adalah penambahan isi cairan botol dapat
mengurangi daya hisap botol sehingga cairan atau udara pada rongga intrapleura tidak
dapat dikeluarkan.

Alat ayang dibituhkan dalam pemasangaan WSD


a. Handscoon steril
b. Doek steril
c. Spuit 5 cc
d. spuit 3cc
e. Piasu bedah
f. Klem arterilurus
g. Needle holder
h. Benang
i. Selang WSD
j. Lidocain
k. Zalf steril
Teknik pemasangan :
1. Posisikan pasien duduk/setengah duduk
2. Tentukan lokasi pemasangan. ICS 5/6 mid axillar line
3. Perkirakan tebal dari dinding thorax
4. Tandai secara steril pada selang WSD
5. Lakukan antisepsi pada daerah yang akan dipasang WSD
6. Tutup dengan doek steril
7. Lakukan anestesi lokal secara infiltrat dan block
8. Insisi kulit dan terusakan gingga menembus pleura
9. Gunakan klem arteri untuk melebarkan lubang secara tumpul
10. Selang wsd yang di klem dengan klem arteri dimasukkan
11. Fiksasi selang dengan di jahit
12. Darah luka di bersihkan dan diberi zals steril agar kedap udara
13. Selang WSD dipasang ke botol yang sudah diberi NS
14. Letakkan botol 50cm dibawah pasien

3. Karena ICS ke-5 di garis mid-axillary umumnya digunakan untuk sebagian besar
tindakan. Daerah ini umumnya dikenal sebagai ‘Safe Triangle’, dibatasi oleh batas anterior
latissimus dorsi, batas lateral pectoralis mayor.
‘Safe Triangle’ sudah menjadi lokasi yang lebih dipilih untuk pemasangan thoracic
drain, karena meminimalkan risiko cedera pada organ dalam, struktur pembuluh darah
seperti arteri mammae interna, otot dan jaringan payudara, dan juga pada lokasi ini lapisan
otot dinilai lebih tipis dan terhindar dari neurovascular bundle.
4. Karena jika peletakan pipa terlalu dalam, tekanan dalam pipa tidak akan cukup kuat
untuk mengeluarkan udara dari dalam pleura agar bisa keluar melewati air, jika
peletakannya terlalu dangkal atau di bawah 2 cm akan membuat udara dari luar dapat
terhisap masuk ke dalam pipa melewati air yang menimbulkan udara berlebih dalam
pleura tidak bisa dibuang keluar
References
Khojotia, R., 2017. ‘Safe Triangle’ as the Preferred Site for Drainage of a
Spontaneous Pneumothorax: Is it the Right Option?. EC PULMONOLOGY
AND RESPIRATORY MEDICINE, 4(1), pp.2-3.
MSD Manual Professional Edition. 2020. How To Do Needle Thoracostomy -
Pulmonary Disorders - MSD Manual Professional Edition. [online] Available
at: <https://www.msdmanuals.com/professional/pulmonary-disorders/how-to-
do-pulmonary-procedures/how-to-do-needle-thoracostomy> [Accessed 7 April
2020].
MSD Manual Professional Edition. 2020. How To Do Surgical Tube
Thoracostomy - Pulmonary Disorders - MSD Manual Professional Edition.
[online] Available at: <https://www.msdmanuals.com/professional/pulmonary-
disorders/how-to-do-pulmonary-procedures/how-to-do-surgical-tube-
thoracostomy> [Accessed 7 April 2020].
Physiopedia. 2020. Chest Drains. [online] Available at: <https://www.physio-
pedia.com/Chest_Drains> [Accessed 7 April 2020].

Anda mungkin juga menyukai