Anda di halaman 1dari 3

TUGAS I

1. Jelaskan perbedaan Administrasi perpajakan dalam arti luas dan arti sempit, serta
jelaskan pula mengenai fungsi pajak dan syarat-syarat pemungutan pajak !
2. Jelaskan pendapat anda, mengapa hukum pajak termasuk ke dalam hukum publik?
3. Apa yang membedakan antara pajak langsung dan pajak tidak langsung? Dan mengapa
dalam praktik pajak dikenal istilah “Tarif Pajak”?

JAWABAN TUGAS I

1. Dalam menjelaskan perbedaan Administrasi perpajakan dalam arti luas dan arti sempit
saya jelaskan sebagai berikut:
a. Administrasi pepajakan dalam arti luas dapat kita lihat dari berbagai aspek yaitu
Fungsi, Sistem, Lembaga, dan Manajemen Publik.
Administrasi pajak sebagai fungsi meliputi fungsi perencanaan, yakni
merencanakan apa yang akan dicapai oleh fiscus, baik untuk jangka pendek,
jangka menengah maupun jangka Panjang, praktiknya perencanaan ini termuat
dalam amanat UUD 1945, GBHN, UU, rencana penerimaan pajak REPELITA,
PROPENAS, dan RAPBN, dan dalam fungsi perencaan ini meliputi alternative-
alternatif pengambilan keputusan terhadap apa yang dicapai, dengan cara apa,
siapa, dan bagimana. Yang kedua fungsi perorganisasian, yakni administrasi
pajak sebagai bagian dari administrasi public yang juga membentuk
pengelompokan tugas, tanggung jawab, wewenang dan para petugas (SDM)
sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah ditetapkan dapat tercapai secara
efisien, dalam wujudnya telah dibentuk struktur organisasi yaitu Direktorat
Jenderal Pajak yang berdasarkan Keputusan Menteri Keuangan No.
443/KMK.01/2001 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kantor Wilayah Direktorat
Jenderal Pajak, Kantor Pelayanan Pajak, Kantor Pelayanan Pajajk Bumi dan
Bangunan, Kantor Pemeriksa dan Penyidik Pajak, dan Kantor Penyuluhan dan
Pengamatan Potensi Pajak sebagaimana telah beberapa kali diubah terahir
dengan KMK No. 473/KMK.01/2004. Yang ketiga Fungsi penggerakan yakni
menggerakkan kegiatan mempengaruhi pegawai untuk menjalankan tugas
sebaik-baiknya sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan dalam
perencanaan, fungsi ini meliputi pemberian motivasi kepada pegawai sedemikian
rupa supaya mereka bekerja dengan semangat yang tinggi untuk mencapa
tujuan organisasi. Kemudian yang terahir Fungsi pengawasan yakni Administrasi
Perpajakan sebagai bagian dari administrassi public yang juga melakukan
pengawasan yaitu suatu proses mengamati dan mengupayakan suapaya apa
yang dilakukan sesuai dengan yang direncanakan sebelumnya
Administrasi Perpajakan sebagai system yaitu seperangkat unsur yang saling
berkaitan yang berfungsi sama-sama untuk mencapai tujuan atau menyelesaikan
suatu tugas tertentu, dalam praktiknya seperangkat unsur dalam Administrasi
pajak adalah UU dan peraturan yang mengaturnya, Pegawai di Direktorat
Jenderal Pajak, Gedung, Mesin dan Masyarakakt Wajib Pajak, bahkan setiap
pajak merupakan system sehingga terkenal dengan system pajak penghasilan,
system pajak pertambahan nilai dan system pajak bumi dan bangunan
Administrasi Pajak sebagai Lembaga dapat dilihat dari organisasi yang telah
dibentuk oleh pemerintah yaitu Direktorat Jenderal Pajak pada Kementerian
Keuangan
Administrasi pajak sebagai manajemen public yakni terdiri dari pimpinan, staf,
peralatan, pengetahuan, dan system yang ada, yang dengan ini manajemen tax
bureau dituntut untuk mengelolah, memanfaatkan, dan menciptakan
pengetahuan di antara sumber daya yang ada untuk mencapai inovasi
b. Administrasi pajak dalam arti sempit adalah penatausahaan dan pelayanan
terhadap kewajiban-kewajiban dan hak-hak wajib pajak, baik pentausahaan dan
pelayanan tersebut dilakukan di kantor fiscus maupun di kantor wajib pajak, jadi
yang termasuk dalam kegiatan penatausahaan adalah pencatatan,
penggolongan dan penyimpanan
c. Fungsi pajak ada tiga yaitu budgetair (anggaran), regulerend (mengatur), dan
sarana partisipasi masyarakat terhadap pembangunan negara.
Fungsi budgetair (anggaran) merupakan fungsi utama dari pengutan pajak yaitu
sebagai alat untuk mengisi kas/anggaran negara
Fungsi regulerend (mengatur), fungsi ini dimaksudkan bahwa pajak itu dapat
dipergunakan sebagai alat untuk mengatur dan melaksanakan kebijaksanaan
negara dalam lapangan ekonomi dan social, fungsi tersebut dapat diwujudkan
dalam bentuk paket kebijakan perpajakan, misalnya tidak mengenakan pajak
tertentu di Kawasan berikat, mengenakan pajak pada Rokok yang memiliki
dampak kesehatan, dsb. Tujuan adanya fungsi ini adalah untuk mengatur tingkat
pendapatan pada sector swasta, mengadakan redistribusi pendapatan secara
adil dan merata, mengatur volume pengeluaran swasta, merangsang tabungan
masyarakat, dan mendorong investasi dan produksi.
Fungsi sarana partisipasi masyarakat terhadap pembangunan negara, karena
pajak yang dibayarkan oleh masyarakat akan menjadi kas negara dan akan
dikembalikan ke pada masyarakat secara tidak langsung sehinga pajak ini
merupakan hak warga negara untuk berpastisipasi dalam membangun negara
d. Syarat-syarat pemungutan pajak, berdasarkan suatu keadilan yang artinya
adanya kesamaan dalam besaran kewajiban membayar pajak terdahap orang
yang mempunyai kemampuan ekonomis yang sama, missal si A dan si B
memiliki penghasilan yang sama Rp10.000.000 maka pajak yang dibayar harus
sama dan diartikan juga keadilan tegak lurus maksudnya pengasilan sama
tetapi kondisinya berbeda sehingga besaran pajak yang dibayarkan akan
berbeda, misalkan si A dan si B memiliki penghasilan sama Rp10.000.000, si A
memiliki anak 3 sedangakan si B masih belum memiliki anak maka pajak yang
dibayar si A dan si B berbeda
Syarat Yuridis yaitu adanya ketentuan hukum, yang dengan ini dapat
memberikan jaminan dan kepastian hukum untuk menyatakan keadilan yang
tegas, baik bagi negara (pemungut pajak) maupun untuk masyarakat (pembayar
pajak, wajib pajak), di Indonesia dasar pemungutan pajak diatur dalam UUD
1945 pasal 23A, yang menyatakan bahwa pajak dan puntutan lain yang bersifat
memaksa untuk keperluan negara diatur dengan undang-undang
Syarat ekonomis yakni pemungutan pajak agar tidak menghalangi atau
menghambat atau bahkan menjadi kendala terhadap keseimbangan dalam
kehidupan perekomonian, bahkan sebaliknya justru pajak harus menjadi
pendorong bagi pertumbuhan ekonomi.
Syarat finansial yakni agar jumlah penerimaan pajak sedapat mungkin cukup
untuk belanja pemerintah.
2. Pendapat saya sesuai hukum pajak dimasukkan kedalam hukum public tetapi
sebelumnya saya akan paparkan pengertian dari hukum public sendiri yang akan
dihubungan dengan hukum pajak, hukum public adalah hukum yang mengatur
hubungan antara negara dengan warga negara atau hukum yang mengatur kepentingan
umum sedangkan hukum pajak adalah suatu kumpulan peraturan yang mengatur
hubungan antara pemerintah sebagai pemungut pajak dan rakyat sebagai pembayar
pajak. Dalam dua definisi tersebut jelas terdapat keterkaitan antara hukum public
dengan hukum pajak, yang mana dua hukum tersebut sama-sama mengatur tentang
hubungan negara (pemerintah) dengan warga negara, sehingga hukum pajak masuk
dalam lingkup hukum public.
3. Yang membedakan pajak langsung dengan pajak tidak langsung, Pajak langsung
adalah pajak yang pembayrannya atau pembebananya tidak dapat dilimpahkan kepada
orang lain, misalkan pajak penghasilan, pajak perseroan dan pajak kekayaan
sedangkan pajak tidak langsung adalah jenis-jenis pajak yang pumungutannya tidak
secara langsung kepada Wajib Pajak, dapat dikatakan pembayarannya atau
pembebananya dilimpahkan kepada orang lain, misalkan PPN dan PPnBM, Cukai
Pajak langsung : pajak yang dipungut secara teratur periodic, tidak dilimpahkan ke
orang lain, bila terjadi perselisihan diselesaikan melalui peradilan administrasi tidak
murni
Pajak tidak langsung: dipungut berdasarkan jika terjadi kegiatan, dilimpahkan ke orang
lain. Bila terjadi perselisihan diselesaikan melalui pengadilan administrasi murni
Tarif pajak digunakan sebagai besaran perhitungan pajak yang akan dipungut oleh
pemerintah dari warga negara dengan dasar kemampuan dan manfaat yang diperoleh
wajib pajak, yang dalam hal ini bias progresif, proporsional, dan degresif dan juga
sebagai manifestasi dari prinsip keadilan

Anda mungkin juga menyukai