ELEKTROFORESIS
JURUSAN KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS JEMBER
2020
Judul :
Elektroforesis
Tujuan:
Untuk mempelajari proses elektroforesis.
Pembahasan:
a. Proses Elektroforesis (Loading dan Running) menggunakan DNA pada Gel Agarose
Elektroforesis DNA merupakan suatu teknik yang digunakan untuk memisahkan sampel
DNA dengan berdasarkan ukuran (berat molekul) dan sifat fisik dari molekulnya.
Perlakuannya yaitu dengan menggunakan alat mini sub cell yang memiliki kawat elektroda
serta dialiri listrik dan bergerak dari elektroda yang bermuatan negatif ke elektroda bermuatan
positif. Elektroda negatif ini berwarna hitam sedangkan elektroda positif berwarna merah.
DNA yang digunakan dalam elektroforesis bermuatan negatif, sehingga selama proses
elektroforesis fragmen DNA akan bermigrasi dari elektroda negatif ke elektroda positif.
Langkah yang dilakukan yaitu memasukkan gel agarose ke dalam gel chamber, sumur gel nya
harus berada didekat elektroda negatif. Tanda panah kuning dilihat agar peletakannya tidak
terbalik, karena apabila terbalik akan mempengaruhi laju reaksi yang akan terjadi. Proses ini
menggunakan gel agarose karena gel agarose dapat digunakan untuk memisahkan fragmen
DNA yang lebih besar (lebih dari 200 bp). Jarak anatara dua fragmen DNA yang berbeda
ukuran tersebut dapat ditentukan berdasarkan konsentrasi matriks agarose. Langkah
selanjutnya yaitu menuangkan larutan buffer TBE ke dalam chamber sampai gel agarose nya
terendam sekitar 2 mm. Tujuan dari penambahan larutan buffer ini adalah untuk membantu
memonitor waktu proses elektroforesis yang telah berlangsung dan membantu sampel turun ke
dalam well. Sampel DNA yang bertindak sebagai fasa gerak disiapkan dan diberi kode pada
setiap tubenya (5 tube). Tip yang digunakan harus sesuai mikropipet tersebut. Mikropipet ini
berfungsi untuk mengambil sampel DNA. Sampel DNA tersebut di ambil dengan
menggunakan mikropipet secara perlahan dan hati-hati, agar DNA dan loading buffer tidak
meluber ke bagian well yang lain. Pengambilannya dilakukan dengan cara tip disentuhkan ke
bagian dasar tube sampel. Sampel dicampurkan dengan loading dye, sebelum dimasukkan ke
dalam sumur. Sumur yang pertama diisi dengan marker, sumur kedua dan berikutnya diisi
dengan sampel DNA. Pengisian ini dilakukan secara perlahan, diusahakan tip tegak lurus dan
segera menarik mikropipet setelah semua sampel dimasukkan. Tremor harus dihindari agar
sampel tidak meluber keluar sumur. Marker DNA yang dimasukkan ke dalam sumur pertama
merupakan segmen DNA yang spesifik dan telah diketahui ukurannya. Marker tersebut
digunakan sebagai acuan untuk mengetahui ukuran sampel DNA hasil ampifikasi. Marker
DNA yang terdapat di dalam ruang elektroforesis berfungsi sebagai penanda posisi pasangan
basa dari molekul DNA yang bermigrasi. Alat mini sub cell kemudian ditutup dan
disesuaikan jenis elektrodanya (negatif dan positif).
Elektroda tersebut dicolokkan pada power supply sesuai dengan warnanya, lalu tekan
tombol on. Voltase diatur pada 100 volt dan waktu runningnya selama 60 menit,lalu klik run.
Kecepatan dari migrasi DNA dipengaruhi oleh tegangan listrik dan arus listrik yang diberikan
oleh power supply ke tangki elektroforesis. Kecepatan gerak dari fragmen DNA ditentukan
oleh besar kecilnya fragmen DNA tersebut, sehingga semakin besar fragmen DNA nya maka
kecepatan geraknya akan semakin besar dan sebaliknya. Proses dari running ini dimulai
dengan muculnya gelembung pada elektroda yang dialiri arus listrik. Gelembung yang terdapat
pada elektroda positif (merah) hasilnya lebih sedikit dibandingkan dengan gelembung pada
elektroda negatif (hitam). Gelembung ini lebih banyak pada elektroda negatif karena pada
sampel DNA terdapat muatan negatif yang nantinya akan bermigrasi ke elektroda positif.
Fragmen DNA yang bermigrasi dari elektroda negatif ke elektroda positif dapat dilihat setelah
beberapa menit proses berjalan.
Kesimpulan yang dapat diambil dari percobaan elektroforesis ini yaitu molekul DNA
bermuatan negatif, apabila dialiri dengan listrik maka akan bergerak menuju elektroda yang
bermuatan negatif melalui matriks membran agarose. Faktor yang mempengaruhi laju
migrasi pada elektroforesis gel adalah ukuran molekul DNA, konsentrasi, bentuk molekul,
densitas, muatan, pori-pori gel, voltase, dan laritan buffer yang digunakan dalam proses
elektroforesis.