Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
Kelompok2 :
FAKULTAS KEPERAWATAN
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas izin,
rahmat dan karunia-Nya kepada saya sehingga dapat menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah dengan judul “Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga (PIS-PK)” ini
disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas semester enam untuk mata kuliah Program
Kesehatan komunitas . Melalui makalah ini, saya berharap agar saya dan pembaca mampu
mengenal lebih jauh mengenai Peran Perawat dalam pendidikan dan Promosi Kesehatan .
Saya mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu saya
dalam proses penyusunan makalah ini yang tidak bisa saya sebut satu persatu.
Saya berharap agar makalah yang telah saya susun ini dapat memberikan inspirasi
bagi pembaca dan juga bisa memberikan penambahan wawasan serta juga bisa bermanfaat.
Saya juga minta maaf jika ada salah kata karena saya masih dalam proses belajar.
Penyusun
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................2
DAFTAR ISI.............................................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN.....................................................................................................................................4
A. Latar Belakang...........................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah.....................................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan........................................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................................6
TINJAUAN TEORI....................................................................................................................................6
A. Konsep Keluarga........................................................................................................................6
a) Peran Puskesmas...........................................................................................................................9
BAB III..................................................................................................................................................12
PEMBAHASAN.....................................................................................................................................12
BAB V...................................................................................................................................................17
PENUTUP.............................................................................................................................................17
A. KESIMPULAN............................................................................................................................17
B. SARAN......................................................................................................................................17
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................18
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari Agenda ke-5
Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini
didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program
Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat
selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian
direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor
HK.02.02/Menkes/52/2015.
Sasaran dari Program Indonesia Sehat adalah meningkatnya derajat kesehatan
dan status gizi masyarakat melalui upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
yang didukung dengan perlindungan finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
Sasaran ini sesuai dengan sasaran pokok RPJMN 2015-2019, yaitu:
1) Meningkatnya status kesehatan dan gizi ibu dan anak.
2) Meningkatnya pengendalian penyakit
3) Meningkatnya akses dan mutu pelayanan kesehatan dasar dan rujukan
terutama di daerah terpencil, tertinggal dan perbatasan.
4) Meningkatnya cakupan pelayanan kesehatan universal melalui Kartu
Indonesia Sehat dan kualitas pengelolaan SJSN kesehatan
5) Terpenuhinya kebutuhan tenaga kesehatan, obat dan vaksin, serta
6) Meningkatnya responsivitas sistem kesehatan.
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama,
yaitu:
1. Penerapan paradigma sehat
2. Penguatan pelayanan kesehatan
3. Pelaksanaan jaminan kesehatan nasional (JKN).
Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi pengarusutamaan
kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan preventif, serta
pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan dengan strategi
peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimalisasi sistem rujukan, dan peningkatan
mutu menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis risiko
kesehatan. Sedangkan pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran
dan manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan
kepada tercapainya keluarga-keluarga sehat.
B. Rumusan Masalah
Pada makalah ini penulis akan membahas:
1. Konsep Keluarga
2. Pelaksanaan Pendekatan Keluarga Sehat
3. Peran Pemangku Kepentingan
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui defenisi Konsep Keluarga
2. Untuk mengetahui Pelaksanaan Pendekatan Keluarga
3. Untuk mengetahui Peran Pemangku Kepentingan
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Konsep Keluarga
a) Fungsi afektif (The Affective Function) adalah fungsi keluarga yang utama untuk
mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan
dengan orang lain. Fungsi ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan
psikososial anggota keluarga.
b) Fungsi sosialisasi yaitu proses perkembangan dan perubahan yang dilalui individu
yang menghasilkan interaksi sosial dan belajar berperan dalam lingkungan sosialnya.
Sosialisasi dimulai sejak lahir. Fungsi ini berguna untuk membina sosialisasi pada
anak, membentuk norma-norma tingkah laku sesuai dengan tingkat perkembangan
anak dan dan meneruskan nilai-nilai budaya keluarga.
Yang dimaksud satu keluarga adalah satu kesatuan keluarga inti (ayah, ibu,
dan anak) sebagaimana dinyatakan dalam Kartu Keluarga. Jika dalam satu rumah
tangga terdapat kakek dan atau nenek atau individu lain, maka rumah tangga tersebut
dianggap terdiri lebih dari satu keluarga. Untuk menyatakan bahwa suatu keluarga
sehat atau tidak digunakan sejumlah penanda atau indikator. Dalam rangka
pelaksanaaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12 indikator utama
untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator utama
tersebut adalah sebagai berikut.
Dalam pelaksanaan pendekatan keluarga ini tiga hal berikut harus diadakan atau
dikembangkan, yaitu:
1. Profil Kesehatan Keluarga (selanjutnya disebut Prokesga), berupa family folder, yang
merupakan sarana untuk merekam (menyimpan) data keluarga dan data individu
anggota keluarga. Data keluarga meliputi komponen rumah sehat (akses/ ketersediaan
air bersih dan akses/penggunaan jamban sehat). Data individu anggota keluarga
mencantumkan karakteristik individu (umur, jenis kelamin, pendidikan, dan lain-lain)
serta kondisi individu yang bersangkutan: mengidap penyakit (hipertensi,
tuberkulosis, dan gangguan jiwa) serta perilakunya (merokok, ikut KB, memantau
pertumbuhan dan perkembangan balita, pemberian ASI eksklusif, dan lain-lain).
2. Paket Informasi Keluarga (selanjutnya disebut Pinkesga), berupa flyer, leaflet, buku
saku, atau bentuk lainnya, yang diberikan kepada keluarga sesuai masalah kesehatan
yang dihadapinya. Misalnya: Flyer tentang Kehamilan dan Persalinan untuk keluarga
yang ibunya sedang hamil, Flyer tentang Pertumbuhan Balita untuk keluarga yang
mempunyai balita, Flyer tentang Hipertensi untuk mereka yang menderita hipertensi,
dan lain-lain.
Forum komunikasi yang digunakan untuk kontak dengan keluarga dapat berupa
forum-forum berikut.
Sedangkan keterlibatan tenaga dari masyarakat sebagai mitra dapat diupayakan dengan
menggunakan tenaga-tenaga berikut.
Beberapa negara di dunia menerapkan konsep pelayanan kesehatan dasar atau dikenal
dengan istilah primary health care. Implementasi dari primary health care ini umumnya
berbeda-beda di tiap negara. Di beberapa negara maju,primary health carediterapkan
dengan memisahkan pelayanan perorangan/individu dengan pelayanan kesehatan
masyarakat.
Masyarakat menganggap bahwa tidak perlu datang ke puskesmas jika tidak sakit.
Disisi lain, petugas puskesmas menganggap bahwa kalau tidak ada yang datang ke
puskesmas, maka masyarakat sudah sehat. Sehingga ada anggapan bahwa puskesmas
identik dengan tempat berkumpulnya orang-orang sakit. Anggapan seperti ini harus dapat
diubah dengan program pendekatan keluarga.
Keluarga adalah suatu lembaga yang merupakan unit terkecil dari masyarakat. Karena
merupakan unit dari masyarakat, keluarga memiliki peran yang cukup signifikan dalam
menentukan derajat kesehatan masyarakat. Tinggi rendahnya derajat kesehatan keluarga
akan sangat menentukan tinggi rendahnya derajat kesehatan masyarakat.
Salah satu bentuk dari pendekatan keluarga yang dapat dilakukan oleh puskesmas
adalah melalui kegiatan kunjungan rumah secara rutin dan terjadwal. Dengan kunjungan
rumah, puskesmas dapat memperoleh data profil kesehatan keluarga (prokesga) yang
berguna untuk mengenali secara lebih menyeluruh (holistic) masalah-masalah kesehatan
di keluarga. Selain itu, kegiatan promotif dan preventif terhadap keluarga juga dapat
terlaksana dengan kunjungan rumah.
Kombinasi dari profil kesehatan keluarga dan upaya promotif-preventif tentu akan
lebih efektif dalam mengatasi masalah-masalah kesehatan di keluarga. Program
pendekatan keluarga yang dilaksanakan puskesmas juga secara langsung akan
menguatkan manajemen puskesmas secara internal, yang mencakup sumber daya
manusia, pendanaan, sarana prasarana, program kesehatan, sistem informasi dan jejaring
dengan pihak terkait di lingkup wilayah kerjanya seperti puskesmas pembantu (pustu),
puskesmas keliling (pusling), pos pelayanan terpadu (posyandu), bidan desa dan lain-lain.
Salah satu bentuk dukungan dari Dinkes adalah melalui alokasi anggaran berupa dana
operasional puskesmas. Walaupun puskesmas sudah memiliki dana kapitasi dari BPJS
Kesehatan yang dapat digunakan untuk pelaksanaan program ini, dukungan alokasi
anggaran dari Dinkes tentu juga diharapkan tetap didapatkan. Terlebih kegiatan
kunjungan rumah yang memerlukan pengorbanan ekstra dari petugas puskesmas.
Kunjungan rumah yang dilakukan harus mempertimbangkan jumlah petugas puskesmas,
jumlah keluarga di wilayah kerja puskesmas, kondisi geografis dan juga pendanaan.
Profil kesehatan keluarga (prokesga) yang dibawa pada saat kunjungan rumah
mengacu pada indikator keluarga sehat yang telah ditetapkan Kementerian Kesehatan RI.
Hal ini untuk menyeragamkan pendataan agar efektif dan tepat sasaran. Data prokesga
didapat dari kunjungan rumah merupakan data yang sangat berharga bagi puskesmas.
Analisis yang akurat terhadap prokesga akan berguna untuk mengidentifikasi dan
menetapkan intervensi kesehatan apa saja yang dibutuhkan terhadap suatu keluarga.
Setiap keluarga tentu akan menghasilkan intervensi kesehatan yang berbeda dengan
keluarga lain. Perbedaan ini akan dapat dibaca sebagai hasil yang akurat dengan adanya
keseragaman indikator. Sehingga hasil akhir yang diharapkan adalah tercapainya area
prioritas/sasaran dari program ini.
BAB V
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Terobosan baru dalam pembangunan kesehatan berupa pendekatan keluarga ini
memerlukan dukungan dari berbagai pihak. Sampai kapan Indonesia harus terus menerus
berkutat dengan persoalan-persoalan kesehatan yang mendasar seperti tingginya angka
kematian ibu/angka kematian bayi (AKI-AKB), gizi buruk, penyebaran penyakit menular
dan tidak menular? Maka pertanyaan tersebut mungkin mampu dijawab dengan
keberhasilan "Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga".
B. SARAN
Semoga makalah ini dapat dimanfatkan oleh mahasiswa dan mahasiswi keperawatan
dalam melaksanakan promosi kesehatan dan bisa menambah wawasan bagi pembaca dan
terutama kepada saya penulis, dan saya berharap makalah ini bisa mendapatkan kritik
yang bersifat membangun demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://www.depkes.go.id/resources/download/lain/Buku%20Monitoring%20dan
%20Evaluasi%20PIS-PK.pdf
2. http://dinkes.dharmasrayakab.go.id/artikel/9/pprogram-indonesia-sehat-pendekatan-
keluarga-pis-pk-dalam-pembangunan-kesehatan-di-indonesia.html
3. https://www.scribd.com/document/365248303/SPM-PIS-PK-GERMAS-pdf