Konsep Halal Dan Haram
Konsep Halal Dan Haram
DISUSUN OLEH :
MUHAMMAD TRI PRIHANTONO
18.0601.0037
Assalamu‟alaikum. Wr. Wb.
Kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat-NYA,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Tidak lupa shalawat
serta salam selalu kita curahkan kepada junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW yang telah
membimbing umatnya di jalan yang benar.Kami ucapkan terimakasih kepada pihak-pihak yang
sudah membantu dalam penyusunan makalah ini.
Makalah ini saya susun berdasarkan tugas dari mata kuliah AIK 4 yang berjudul
“KONSEP HALAL DAN HARAM”. Penyusunan makalah ini salah satunya bertujuan memberi
informasi kepada pembaca tentang konsep halal dan haram. Akhir kata, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua khusunya para remaja. Penyusun juga meminta maaf apabila
banyak kesalahan dalam penyusunan makalah ini.
Wassalamu‟alaikum. Wr. Wb.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.......................................................................................................................1
KATA PENGANTAR.....................................................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN................................................................................................................4
A. Latar belakang......................................................................................................................4
B. Rumusan masalah.................................................................................................................4
C. Tujuan...................................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................................5
A. Pengertian.............................................................................................................................5
B. Konsep halal dan haram........................................................................................................6
C. Perundangan terkait standarisasi halal..................................................................................6
BAB III PENUTUP.......................................................................................................................10
A. Kesimpulan.........................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Islam merupakan agama yang baik dan diridhai oleh Allah SWT. Dalam Islam,
terkandung ajaran-ajaran yang di antaranya adalah syariah.
Syariah dapat diartikan sebagai jalan bagi seorang hamba menuju Sang Khaliq. Salah
satu aplikasi syariah dalam Islam adalah mengenai halal dan haram. Halal dan haram ini
dapat meliputi beberapa hal, seperti makanan dan minuman, pakaian, dan sebagainya.
Dalam islam halal dan haram telah ditentukan dengan jelas, banyak sekali ayat al-
qur’an dan al-hadis yang membahas hal tersebut. Seperti firman-Nya dalam al-Quran
yang artinya “Makanlah makanan yang halal lagi baik”, demikianlah perintah Allah
kepada umat Islam seperti tertera dalam alQur’an dalam surat al-Maaidah ayat 88.
Dengan demikian, mengkonsumsi makanan yang halal merupakan suatu kewajiban bagi
umat Islam. Akan tetapi, dalam era global sekarang ini penetapan kehalalan suatu produk
pangan tidaklah semudah pada waktu teknologi beum berkembang. Dengan demikian,
diperlukan adanya suatu jaminan dan kepastian akan kehalalan produk-produk pangan
yang dikonsumsi oleh umat islam yang merupakan aian terbesar penduduk Indonesia
(lebih dari 85%).
B. Rumusan masalah
1. Apa pengertian dari halal dan haram dalam perspektif islam?
2. Bagaimana konsep halal dan haram dalam islam?
3. Bagaimana sertifikasi halal dan undang-undangnya di indonesia?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi dari halal dan haram.
2. Untuk memahami komsep dari halal dan haram.
3. Untuk mengetahui sertifikasi halal dan undang-undang diindonesia beserta praktinya.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
Halal adalah segala sesuatu yang diperbolehkan oleh syari’at untuk di konsumsi,
Terutama dalam hal makanan dan minuman. Dalam firman Allah swt surat al-Baqarah
ayat 168. Dalam ayat di atas telah diterangkan bahwa orang-orang islam di syariatkan
untuk makan makanan yang halal dan baik. Makanan yang halal dan baik disini adalah
makanan yang di perbolehkan oleh syarat baik dari segi zatnya, cara memperolenya dan
cara mengolahnya. Adapun makanan yang baik adalah maknan yang daik bagi
kesehatanya dan tidak membahayakan dirinya.
Sedangkan haram adalah segala sesuatu yang di larang oleh syariat untuk
dikonsumsi, dan apabila tetap dikonsumsi akan mendapatkan dosa kecuali dalam keadaan
terpaksa, serta banyak sekali madhratnya dari pada hikmanya, sebagai contoh
mengkonsumsi darah yang mengalir ini di haramkan karena itu kotor dan dihindari oleh
manusia yang sehat, disampaing itu ada dugaan bahwa darah tersebut dapat menimbulkan
bahaya sebagaimana halnya bangkai.
Menurut bahasa, makanan adalah nomina yang disandangkan pada sesuatu yang
dapat dimakan dan mendukung kesehatan badan.
Sedangkan dalam bahasa Al-Qur’an, makanan disebut dengan tha’am (segala
sesuatu yang dimakan atau dicicipi).
Makanan dikatakan halal paling tidak harus memenuhi tiga kriteria, yaitu halal
zatnya, halal cara memperolenya, dan halal cara pengolahannya:
a. Halal zatnya
Makanan yang halal menurut zatnya adalah makanan yang dari dasarnya halal
untuk di konsumsi. Dan telah di tetapkan kehalalannya dalam kitab suci al-qur’an dan
al-hadist. Centoh makanan yang halal atas zatnya adalah daging sapi, ayam, kambing,
buah-buahan seperti apel, kurma, anggur, Dan lain sebagainya.
b. Halal cara memperolenya
Yaitu makanan yang di peroleh dengan cara yang baik dan sah, Makanan akan
menjadi haram apabila cara memperolehnya dengan jalan yang batil karena itu bisa
merugikan orang lain dan dilarang oleh syariat. Contoh dari cara memperoleh yang
baik adalah dengan cara membeli, bertani, hadiah, dan lain sebagainya.
Adapun dari makanan yang diperoleh dari makanan yang batil adalah dengan
cara mencuri, merampok, menyamun, dan lain sebagainya.
c. Halal cara pengolahanya
Yaitu makanan yang semula halal dan akan menjadi haram apabila cara
pengolahanya tidak sesuai dengan syeriat agama. Banyak sekali makanan yang
asalnya halal tetapi karena pengolahanya yang tidak benar menyebabkan makanan itu
mmenjadi haram. Contohnya anggur, makanan ini halal tetapi karena telah diolah
menjadi minuman keras maka minuman ini menjadi haram.
PENUTUP
A. Kesimpulan
Standar halal berbeda dengan standar mutu. Mutu ditetapkan oleh produsen
atas permintaan konsumen. Sedangkan halal merupakan ketetapan Allah yang tidak
bisa diganggu gugat oleh siapapun.
Penentuan standarisasi halal untuk suatu produk makanan ditentukan oleh
suatu badan yang bernama LPPOM MUI (Lembaga Pengkajian Pangan Obat-obatan
dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia), yaitu lembaga yang bertugas untuk
meneliti, mengkaji, menganalisa dan memutuskan apakah produk-produk baik pangan
dan turunannya, obat-obatan dan kosmetika apakah aman dikonsumsi baik dari sisi
kesehatan dan dari sisi agama Islam yakni halal atau boleh dan baik untuk dikonsumsi
bagi umat Muslim khususnya di wilayah Indonesia, selain itu memberikan
rekomendasi, merumuskan ketentuan dan bimbingan kepada masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA