Anda di halaman 1dari 11

Nursing News Hubungan antara pelaksanaan prosedur pencegahan

Volume 3, Nomor 1, 2018 infeksi pada pasien post operasi dengan proses
penyembuhan luka di Rumah Sakit Islam UNISMA
Malang

HUBUNGAN HIPERTENSI DENGAN TINGKAT KECEMASAN


PADA LANSIA DI POSYANDU LANSIA DESA BANJAREJO
KECAMATAN NGANTANG MALANG

Octavianus Klaudius Laka1), Dyah Widodo2), Wahidyanti Rahayu H.3)

1) Mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan


Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
2)
Dosen Program Studi Keperawatan Poltekkes Kemenkes Malang
3)
Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang
Email : oktaclaudius@gmail.com

ABSTRAK

Ketetapan di Indonesia, seseorang dikatakan menderita hipertensi jika tekanan darahnya


sama dengan atau lebih dari 140/90 mmHg. Sementara menurut para ahli, angka kematian
akibat penyakit jantung pada lansia dengan hipertensi adalah tiga kali lebih sering
dibandingkan lansia tanpa hipertensi pada usia yang sama. Hal seperti ini yang pada
akhirnya menyebabkan lansia mengalami gangguan psikis seperti kecemasan.Tujuan
dalam penelitian ini untuk mengetahui hubungan hipertensi dengan tingkat kecemasan
pada lansia di posyandu lansia Desa Banjarejo Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.
Metode penelitian ini adalah cross sectional. Populasi lansia 180 orang dengan metode
pengambilan sampel menggunakan teknik purposive sampling dengan besar sampel 36
orang.Instrumen dalam penelitian ini ialah sphygmomanometer untuk mengukur tekanan
darah dan kuesioner untuk mengukur tingkat kecemasan. Hasil penelitian ini menunjukan
Hipertensi yang diderita lansia di posyandu lansia Desa Banjarejo sebagian besar (44,4%)
responden mengalami hipertensi stadium II sebanyak 16 orang dan lansia yang mengalami
kecemasan di posyandu lansia Desa Banajarejo sebagian besar (50%) mengalami
kecemasan sedang sebanyak 18 orang. Hasil uji statistik menunjukan bahwa didapat nilai
signifikansi = 0,001 < α 0,05. Disarankan kepada lansia Agar lebih tanggap atas hipertensi
yang diderita dengan menghindari cemas sebagai mana pembahasan di atas bahwa terdapat
hubungan antara hipertensi dan tingkat kecemasan.

Kata Kunci: Lansia, Hipertensi, Kecemasan

22
Nursing News Hubungan antara pelaksanaan prosedur pencegahan
Volume 3, Nomor 1, 2018 infeksi pada pasien post operasi dengan proses
penyembuhan luka di Rumah Sakit Islam UNISMA
Malang

THE HIPERTENSION CORELATION WITH AN ANXIETY RATE IN ELDERLY AT


BANJAREJO ELDERLY HEATH CENTER NGANTANG MALANG

ABSTRACT

Statutes in Indonesia, a person is said to suffer from hypertension when blood pressure
equal to or greater than 140/90 mmHg. Meanwhile, according to experts, the death rate
from heart disease in the elderly with hypertension are three times more often than the
elderly without hypertension at the same age. Things like this that ultimately led to the
elderly experiencing mental disorders such as anxiety. The purpose in this study to
determine the relationship of hypertension with the level of anxiety in the elderly in the
village health posts elderly Banjarejo Ngantang Malang. This research method is cross
sectional .The elderly population of 180 people with the methods of sampling using
purposive sampling with a sample size of 36 people.Instruments in this research is a
sphygmomanometer to measure blood pressure and questionnaires to measure anxiety
levels. These results indicate that suffered hypertension in the elderly elderly village health
posts Banjarejo majority (44.4%) of respondents have hypertension stage II of 16 people
and the elderly who experience anxiety in Posyandu Village Banajarejo majority (50%)
had moderate anxiety as many as 18 people. Statistical test results showed that gained
significant value = 0.001 < α 0.050. Elderly are advised to be more responsive on
hypertension suffered by avoiding anxiety as to which the above discussion that there is a
relationship between hypertension and anxiety level.

Keywords : Elderly, Hypertension, Anxiety

PENDAHULUAN satu masalah kesehatan jiwa yang paling


sering muncul, ditambah bila lanjut usia
Semakin meningkatnya jumlah tersebut mempunyai riwayat penyakit
lanjut usia di Indonesia akan salah satunya hipertensi. Menurut Efendi
menimbulkan permasalahan yang cukup (2009) menua bukan suatu penyakit,
komplek baik dari masalah fisik maupun namun merupakan tahap lanjut dari suatu
psikososial yang paling banyak terjadi proses kehidupan yang ditandai dengan
pada lansia seperti, kesepian, perasaan penurunan kemampuan tubuh untuk
sedih, depresi dan kecemasan. beradaptasi dengan stres lingkungan.
Kecemasan atau ansietas termasuk salah Menua adalah keadaan yang ditandai oleh

23
Nursing News Hubungan antara pelaksanaan prosedur pencegahan
Volume 3, Nomor 1, 2018 infeksi pada pasien post operasi dengan proses
penyembuhan luka di Rumah Sakit Islam UNISMA
Malang

kegagalan seseorang untuk dari 140/90 mmHg. Hipertensi sering


mempertahankan keseimbangan terhadap ditemukan pada lansia dan biasanya
kondisi stres fisiologis.Kegagalan ini tekanan sistoliknya yang meningkat.
berkaitan dengan penurunan daya Sementara menurut para ahli, angka
kemampuan untuk hidup serta kematian akibat penyakit jantung pada
peningkatan kepekaan secara individual. lansia dengan hipertensi adalah tiga kali
Sedangkan badan kesehatan dunia lebih sering dibandingkan lansia tanpa
(WHO) menetapkan 65 tahun sebagai hipertensi pada usia yang sama.
usia yang menunjukkan proses penuaan Kondisi tubuh lansia yang
yang berlangsung secara nyata dan mengalami hipertensi dapat kembali
seseorang telah disebut lanjut usia. membaik dan stabil, akan tetapi faktor-
Menurut perkembangan saat ini faktor psikologis lansia sangat
hipertensi menjadi masalah global karena berpengaruh terhadap proses penanganan
prevalensi yang terus meningkat sejalan masalah hipertensi. Keterbatasan fisik
dengan perubahan gaya hidup seperti yang dialami oleh lansia, terkadang
merokok, obesitas (pola makan), mereka mengalami kecemasan karena
inaktivitas fisik. Di Indonesia, prevalensi berbagai penyakit yang diderita tidak
hipertensi mengalami peningkatan yaitu kunjung sembuh bahkan semakin
dari 7,6% pada tahun 2007 menjadi 9,5% memburuk, sehingga harapan untuk
pada tahun 2013 (Kemenkes RI, sembuh menjadi sedikit.Hal seperti ini
2013).Menurut batasan hipertensi yang yang pada akhirnya menyebabkan lansia
dipakai sekarang ini, diperkirakan 23% mengalami gangguan psikis seperti
wanita dan 14% pria berusia lebih dari 65 kecemasan.
tahun menderita hipertensi. Menurut data Kecemasan (ansietas/anxiety)
dinas kesehatan Jawa Timur tahun 2012 adalah gangguan alam perasaan
berdasarkan data dari RSU Pemerintah, (affective) yang ditandai dengan perasaan
penderitahipertensi berjumlah 226.668 ketakutan atau kekhawatiran yang
orang yang melakukan rawat jalan, mendalam dan berkelanjutan, tidak
sedangkan penderita yang rawat inap mengalami gangguan dalam menilai
berjumlah 20.088 orang. realitas (Reality Testing Ability/RTA,
Hipertensi atau tekanan darah masih baik), kepribadian masih tetap utuh
tinggi adalah suatu keadaan seseorang (tidak mangalami keretakan
mengalami peningkatan tekanan darah di kepribadian/splitting of personality),
atas normal pada pemeriksaan tekanan perilaku dapat terganggu tetapi masih
darah. Ketetapan di Indonesia, seseorang dalam batas-batas normal (Hawari,
dikatakan menderita hipertensi jika 2013). Kecemasan adalah hal umum pada
tekanan darahnya sama dengan atau lebih lansia, 10-20% dari populasi lansia

24
Nursing News Hubungan antara pelaksanaan prosedur pencegahan
Volume 3, Nomor 1, 2018 infeksi pada pasien post operasi dengan proses
penyembuhan luka di Rumah Sakit Islam UNISMA
Malang

didapati mengalami kecemasan kecemasan pada lansia di Posyandu


(Bethesda, 2009). Dalam journal of Lansia Desa Banjarejo Kecamatan
American society dinyatakan bahwa 3-14 Ngantang Kabupaten Malang.
dari setiap 100 orang lansia memiliki Tujuan penelitian untuk
gangguan kecemasan. mengetahui hubungan hipertensi dengan
Menurut hasil penelitian Hardiyanis tingkat kecemasan pada lansia di
(2014), dengan judul hubungan hipertensi posyandu lansia Desa Banjarejo
dengan tingkat kecemasan di poli Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang.
penyakit dalam dan poli jantung RSUD
dr. Zainoel Banda Aceh didapatkan hasil
penelitaian p-value = 0,000< α (0,05) METODE PENELITIAN
yang berarti H0 ditolak, H1 diterima,
artinya ada hubungan antara hipertensi Penelitian ini merupakan survey
dengan kecemasan. analitik yaitu survey atau penelitian yang
Berdasarkan studi pendahuluan mencoba menggali bagaimana dan
yang dilakukan oleh peneliti pada tanggal mengapa fenomena kesehatan itu
9 April tahun 2016 di desa Banjarejo terjadi.Kemudian melakukan analisa
diketahui jumlah lansia yakni; Posyandu dinamika korelasi antara venomena atau
Laju I 60 orang, posyandu Laju II 30 antara faktor resiko dengan faktor efek
orang, Posyandu Babeh 30 orang, (Notoatmodjo, 2012). Pendekatan yang
Posyandu Selobrojo 30 orang dan digunakan dalam penelitian ini adalah
posyandu Turus 30 orang. Total seluruh survey analitik cross sectional yaitu suatu
populasi lansia di lima tempat posyandu penelitian untuk mempelajari dinamika
lansia di Desa Banjarejo sebanyak 180 korelasi antara faktor-faktor risiko
orang, dan yang mengalami hipertensi dengan efek, dengan cara pendekatan,
sebanyak 70 orang. observasi atau pengumpulan data
Fenomena hipertensi ini sangat sekaligus pada suatu saat (point time
menarik karenabanyak lansia yang approach). Artinya, tiap subjek penelitian
mengalaminya, hal itu dapat kita lihat hanya diobservasi sekali saja dan
pada komunitas posyandu lansia, disitu pengukuran dilakukan terhadap status
banyak lansia yang mengalami hipertensi karakter atau variable subjek pada saat
karena beberapa factor.Oleh karena itu pemeriksaan. Hal ini tidak berarti bahwa
faktor-faktor psikologis seperti semua subjek penelitian diamati pada
kecemasan yang dialami oleh para lansia waktu yang sama (Notoatmodjo, 2012).
dapat menjadi bahan kajian untuk Sampel dalam penelitian ini sebagian
penelitian dengan mengambil judul: penduduk lanjut usia yang mengikuti
Hubungan hipertensi dengan tingkat kegiatan posyandu lansia di Desa

25
Nursing News Hubungan antara pelaksanaan prosedur pencegahan
Volume 3, Nomor 1, 2018 infeksi pada pasien post operasi dengan proses
penyembuhan luka di Rumah Sakit Islam UNISMA
Malang

Banjarejo Kecamatan Ngantang HASIL DAN PEMBAHASAN


Kabupaten Malang yang dipilih
berdasarkan teknik Purposive Sampling. Tabel 1. Berdasarkan Karakteristik
Metode analisa data menggunakan uji Hipertensi lansia
kolerasi Spearman Rank dengan Stadium Hipertensi f (%)
Stadium I 12 33,3
menggunakan bantuan software SPSS.
Stadium II 16 44,4
Stadium III 8 22,2
Kriteria inklusi adalah kriteria Total 36 100
atau ciri-ciri yang harus dipenuhi oleh
setiap anggota populasi yang dapat Berdasarkan tabel 1 dapat dilihat
diambil sebagai sampel (Notoatmodjo, bahwa sebagian besar (44,4%) responden
2012). Kriteria Inklusi dalam penelitian mengalami hipertensi stadium II
ini adalah lansia yang bertempat tinggal sebanyak 16 orang.
di desa banjarejo, lansia yang telah
terdaftar sebagai peserta posyandu lansia Tabel 2 Berdasarkan Karakter Tingkat
Kecemasan
desa banjarejo, lansia yang hipertensi,
Tingkat Kecemasan f (%)
lansia yang aktif dalam mengikuti
Ringan 13 36,1
kegiatan posyandu lansia di desa Sedang 18 50
banjarejo, lansia yang bersedia menjadi Berat 5 13,9
responden, lansia yang dalam keadaan Total 36 100
sehat (baik penglihatan dan
pendengarannya), lansia yang bisa Berdasarkan Tabel 2 tingkat
membaca, lansia yang bersedia kecemasan dapat dilihat bahwa sebagian
diwawancara besar (50%) responden mengalami
Cara menentukan besar sampel kecemasan ringan sebanyak 18 orang.
menurut (Arikunto, 2003) apabila Berdasarkan Tabel 3 dapat
populasi diatas dari 100 orang, maka diketahui dari lansia yang ada di
sampel dapat diambil sebanyak 15- Posyandu Lansia Desa Banjarejo
25%.Pada penelitian ini, populasi Kecamatan Ngantang, hasil uji statistik
berjumlah 180 orang maka besar sampel yang digunakan adalah Spearman Rank,
yang diambil, jika menggunakan 20% dengan tingkat signifikasi (α) sebesar
dari 180 jumlahnya 36 orang. Lokasi 0,05 dan tingkat kesalahan 5%.Dari hasil
penelitian dilaksanakan di posyandu perhitungan didapat significant= 0,001 <
lansia Desa Banjarejo Kecamatan α (0,05), angka koofesien korelasi atau
Ngantang Kabupaten Malang. Waktu rho= .528 artinya besar korelasi antara
penelitian dilaksanakan pada 1 Agustus variabel hipertensi dengan kecemasan
– 30 Agustus 2016. pada lanjut usia ialah sebesar 0,528

26
Nursing News Hubungan antara pelaksanaan prosedur pencegahan
Volume 3, Nomor 1, 2018 infeksi pada pasien post operasi dengan proses
penyembuhan luka di Rumah Sakit Islam UNISMA
Malang

artinya terdapathubungan antara akan meningkat seiring dengan


hipertensi dengan tingkat kecemasan bertambahnya umur seseorang. Individu
pada lansia di posyandu lansia Desa yang berumur diatas 60 tahun, 50-60%
Banjarejo Kecamatan Ngantang mempunyai tekanan darah lebih besar
Kabupaten Malang. atau sama dengan 140/90 mmHg. Hal itu
Tabel 3. Hipertensi dengan tingkat merupakan pengaruh degenerasi yang
kecemasan lansia terjadi pada orang yang bertambah
Tingkat usianya (Susilo, 2011).
Kecemasan Kecemasan Kecemasan Kecemasan
Total
Ringan Sedang Berat Hipertensi ini dipengaruhi oleh
Hipertensi
Hipertensi beberapa faktor, salah satunya adalah
Stadium I 7 4 1 12
(140-169 (19,4%) (11,1%) (2,8%) (33,3%) keturunan, lebih lanjut di ungkapkan
mmHg)
Hipertensi Dalimartha (2008), bahwa tekanan darah
Stadium II 6 9 1 16
(160-179 (16,7%) (25,0%) (2,8%) (44,4%) juga bisa dipengaruhi oleh keturunan.
mmHg)
Hipertensi 0 5 3 8 Sekitar 70-80% penderita hipertensi
Stadium III (0%) (13,9%) (8,3%) (22,2%)
13 18 5 36 esensial ditemukan riwayat hipertensi.
Total
(36,1%) (50,0%) (13,9%) (100%)
Hipertensi juga banyak dijumpai pada
penderita yang kembar monozigot
Hipertensi Pada Lansia
apabila salah satunya menderita
Berdasarkan Tabel 1 menunjukan
hipertensi.Dugaan ini menyokong bahwa
bahwa diketahui sebagian besar (41,7%)
faktor genetik mempunyai peran dalam
responden mengalami hipertensi stadium
terjadinya hipertensi, sedang untuk
II sebanyak 15 orang.Sedangkan (36,1%)
pencegahan atau faktor resikoyangdapat
responden mengalami hipertensi stadium
diubah dari hipertensi sangat diperlukan
I sebanyak 13 orang dan sebagian kecil
salah satunya mengurangi asupan garam
(22,8%) responden mengalami hipertensi
karena terdapat bukti bahwa mereka yang
stadium III sebanyak 8 orang.
memiliki kecenderungan menderita
Hipertensi merupakan salah satu
hipertensi secara keturunan memiliki
penyakit paling mematikan di dunia.
kemampuan yang lebih rendah untuk
Hipertensi tidak dapat secara langsung
mengeluarkan garam dari tubuhnya.
membunuh penderitanya, melainkan
Hipertensi kebanyakan diderita
hipertensi memicu terjadinya penyakit
oleh lansia akibat menurunnya
lain yang tergolong kelas berat dan
kemampuan tubuh, yaitu pembuluh darah
mematikan serta memberi gejala yang
serta berbagai faktor penyabab termasuk
berlanjut untuk suatu target organ, seperti
kecemasan.tabel 1 menunjukkan bahwa
stroke untuk otak, penyakit jantung
sebagian besar (41,7%) responden
koroner untuk pembuluh darah jantung
mengalami hipertensi stadium II
dan untuk otot jantung. Tekanan darah
sebanyak 15 orang. Hasil penelitian ini

27
Nursing News Hubungan antara pelaksanaan prosedur pencegahan
Volume 3, Nomor 1, 2018 infeksi pada pasien post operasi dengan proses
penyembuhan luka di Rumah Sakit Islam UNISMA
Malang

sejalan dengan penelitian yang dilakukan (50%) mengalami tingkat kecemasan


oleh Ridwan (2014), dengan judul sedang sebanyak 18 orang. Sedangkan
hubungan antara hipertensi dengan (36,1%) responden mengalami tingkat
kecemasan pada lanjut usia. Diketahui kecemasan ringan 13 orang dan sebagian
sebagian besar (60,5%) responden kecil (13,9%) responden mengalami
mengalami hipertensi stadium I sebanyak tingkat kecemasan berat sebanyak 5
23 orang dari 38 responden, dan sebagian orang. Sejalan dengan penelitian yang
besar (73,7%) responden masuk kategori dilakukan oleh Ridwan (2014), dengan
kecemasan ringan sebanyak 28 orang dari judul hubungan antara hipertensi dengan
38 responden, dengan kesimpulan akhir kecemasan pada lanjut usia. Diketahui
terdapat hubungan atara hipertensi dan sebagian besar (60,5%) responden
kecemasan. mengalami hipertensi stadium I sebanyak
Penelitian membuktikan bahwa 23 orang dari 38 responden, dan sebagian
orang yang berolahraga memiliki faktor besar (73,7%) responden masuk kategori
risiko lebih rendah untuk menderita kecemasan ringan sebanyak 28 orang dari
penyakit jantung, tekanan darah tinggi, 38 responden, dengan kesimpulan akhir
dan kolesterol tinggi.Kegiatan olahraga terdapat hubungan atara hipertensi dan
yang dilakukan paling sedikit 10 menit kecemasan.
tanpa henti dan merupakan pergerakan Berdasarkan hasil penelitian tetang
tubuh yang menyebabkan pengeluaran tingkat kecemasan responden tetunya
tenaga cukup besar, dengan kata lain dipengruhi oleh berbagai faktor, salah
bergerak yang menyebabkan nafas sedikit satunya adalah jenis kelamin.Perempuan
lebih cepat dari biasanya (Nurmalina, lebih mudah merasa cemas, ini
2011). Pergerakan tubuh yang dikarenakan perempuan memiliki
dimaksudkan di atas dapat dilakukan hubungan sosial yang lebih luas dan lebih
untuk menghindari berbagai macam erat dengan lingkungan.
penyakit seperti penyekit jantung, stroke, Kurangnya dukungan keluarga
osteoporosis, kanker, diabetes melitus dapat mengancam keharmonisan
dan termasuk tekanan darah tinggi atau kehidupan lansia dan bahkan sering
hipertensi. menimbulkan masalah yang serius dalam
kehidupannya.Dukungan keluarga ini
Tingkat Kecemasan Pada Lansia tentu sangat diperlukan lansia agar dapat
Berdasarkan Tabel 2 penelitian hidup dengan tenang dan lebih
yang dilakukan pada 36 responden di termotivasi dan lansia lebih mudah untuk
Posyandu Lansia Desa Banjarejo menerima dirinya sebagai seorang lansia,
Kecamatan Ngantang Kabupaten Malang dapat menemukan makna kehidupan,
menunjukan sebagian besar responden kepuasan dalam hidup berkeluarga sesuai

28
Nursing News Hubungan antara pelaksanaan prosedur pencegahan
Volume 3, Nomor 1, 2018 infeksi pada pasien post operasi dengan proses
penyembuhan luka di Rumah Sakit Islam UNISMA
Malang

dengan tugas perkembangan lansia itu Spearman Rank, didapatsignificant =


sendiri, hal ini didukung oleh komponen 0,001< α (0,05) yang berarti H0 ditolak,
penting yang lain dari masa tua yang H1 diterima, artinya ada hubungan antara
sukses dan kesehatan mental adalah “Hubungan hipertensi dengan tingkat
adanya system pendukung yang kecemasan pada lansia di posyandu lansia
efektif(Stanley, 2006). Sumber Desa Banajarejo Kecamatan Ngantang
pendukung pertama ialah keluarga seperti Kabupaten Malang”.
pasangan, anak- anak, saudara kandung, Pada lansia psikis dan kemampuan
dan cucu. Dukungan dari keluarga fisik mulai terganggu seiring dengan
merupakan unsur terpenting dalam penurunan kemampuan sistem imun dan
membantu lansia menyelesaikan masalah, pemenuhan kebutuhan fisiologissehingga
apabila ada dukungan, rasa percaya diri bisa saja mengalami gangguan kesehatan,
akan bertambah dan motivasi untuk salah satunya hipertensi. Selanjutnya
menghadapi masalah yang akan terjadi perubahan ini juga mengakibatkan
akan meningkat (Stuart, 2006). penurunan sistem pencernaan, sistem
syaraf, sistem pernapasan, sistem
Hubungan Hipertensi Dengan Tingkat indokrin, sistem kardiovaskular, hingga
Kecemasan Pada Lansia penurunan kemampuan musculoskeletal
Berdasarkan tabel 3 hasil (Fatmah, 2010).Hipertensi yang dialami
penelitian, terdapat hubungan antara oleh setiap individu tentunya memiliki
hipertensi dengan tingkat kecemasan banyak faktor.misalnyaumur, jenis
pada Lansia Di Posyandu Lansia Desa kelamin, keturunan (genetik), dan etnis
Banjarejo Kecamatan Ngantang adalahfaktor resiko hipertensi yang tidak
KabupatenMalang.Hasil penelitian dapat diubah. Sedangkanmerokok,
tersebut membuktikan bahwa hipertensi kegemukan, stres, latihan fisik, faktor
memiliki hubungan dengan tingkat asupan garam (natrium), faktor tingkat
kecemasan, meskipun masih banyak konsumsi karbohidrat dan lemak pada
faktor penting lainnya yang hipertensi, konsumsi alkohol dan tingkat
mempengaruhi tingkat kecemasan. konsumsi serat adalah faktor risiko
Terlihat bahwa sebagian besar (41,7%) hipertensi yang dapat dimodifikasi.
responden dengan hipertensi stadium II Munculnya hipertensi tidak hanya
sebanyak 15 orang, sedangkan sebagian disebabkan oleh tingginya tekanan darah,
besar responden (50%) mengalami akan tetapi karena adanya faktor resiko
tingkat kecemasan sedang sebanyak 18 lain seperti keturuna/genetic, komplikasi
orang. penyakit, dan kelainan pada organ target
Data yang telah didapat di analisis yaitu jantung, otak, ginjal, dan pembuluh
dengan mengunakan uji korelasi darah. Hipertensi sering muncul dengan

29
Nursing News Hubungan antara pelaksanaan prosedur pencegahan
Volume 3, Nomor 1, 2018 infeksi pada pasien post operasi dengan proses
penyembuhan luka di Rumah Sakit Islam UNISMA
Malang

faktor resiko lain yang timbul sebagai realistis yang akan muncul di masa depan
sindrom metabolik, yaitu hipertensi tetapi tidak jelas, dan dapat
dengan gannguan toleransi glukosa atau membahayakan kesejahteraan seseorang
diabetes mellitus (DM), dislipidemia (Alloy, 2005).
(tingginya kolesterol darah) dan obesitas. Menurut Sarkamo (2008), Tekanan
Kondisi kesehatan yang mental atau kecemasan diakibatkan oleh
menganggu dalam kehidupan lansia, kepedulian yang berlebihan akan masalah
secara psikologis biasanya dianggap yang sedang dihadapi (nyata) ataupun
sebagai sebuah ancaman yang dapat yang dibayangkan mungkin terjadi.
membahayakan kehidupan lansia, respon Kecemasan yang paling sering terjadi
yang muncul biasanya berupa rasa disebabkan karena penyakit, salah
cemas yang berlebihan sehingga dapat satunya hipertensi.Hipertensi merupakan
memperburuk kondisi kesehatan. penyakit yang menyebabkan masalah-
Kecemasan adalah kekhawatiran yang masalah baru, seperti stroke, gagal
tidak jelas dan menyebar, yang berkaitan jantung, ginjal dan pastinya semuanya
dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdampak terjadinya kematian.Sehingga
berdaya dengan keadaan emosi yang perlu adanya pencegahan lebih dini agar
tidak memiliki objek (Stuart, hipertensi tidak menyebabkan
2012).Kecemasan pada umumnya permasalahan baru bagi penderita. Hal
bersifat subjektif yang dirtandai dengan inilah yang membuat penderita hipertensi
adanya perasaan tegang, khawatir takut cemas akan keadaan dirinya.
dan disertai adanya perubahan fisiologis,
seperti denyut nadi, perubahan
pernapasan dan tekanan darah. KESIMPULAN
Kecemasan adalah gangguan alam
perasaan yang ditandai dengan perasaan 1) Hipertensi yang diderita lansia di
ketakutan atau kekhawatiran yang posyandu lansia Desa Banjarejo
mendalam dan berkelanjutan, tidak sebagian besar (44,4%) responden
mengalami gangguan dalam menilai mengalami hipertensi stadium II
realitas, kepribadian masih tetap utuh, sebanyak 16 orang dan sebagian
kepribadian dapat terganggu oleh batas- kecil (22,2%) responden mengalami
batas normal (Hawari, 2013).Kecemasan hipertensi stadium III sebanyak 8
adalah perasaan takut dan ketakutan yang orang.
sangat mengenai sesuatu yang akan 2) Tingkat kecemasan pada lansia di
terjadi tentang ancaman-ancaman posyandu lansia Desa Banajarejo
ataupun kesulitan-kesulitan yang sebagian besar (50%) mengalami
sebenarnya samar-samar dan tidak kecemasan sedang sebanyak 18

30
Nursing News Hubungan antara pelaksanaan prosedur pencegahan
Volume 3, Nomor 1, 2018 infeksi pada pasien post operasi dengan proses
penyembuhan luka di Rumah Sakit Islam UNISMA
Malang

orang dan sebagian kecil (13,9%) Wijaya Kusuma. Batam:


responden mengalami kecemasan Interaksara.
berat sebanyak 5 orang. Armilawaty, Amalia H, Amirudin R.
3) Ada hubungan yang signifikan antara 2007. Hipertensi dan Faktor
hipertensi dengan tingkat kecemasan Risikonya dalamKajian
pada lansia di posyandu lansia Desa Epidemiologi. Bagian
Banajrejo dengan nilai significan Epidemiologi FKM UNHAS. .
0,001 < α 0,05 dan nilai koefisien Baliwati, Y.F., Khomsan, A., dan
korelasi 0,528. Dwiriani, C.M. 2004.Pengantar
Pangan dan Gizi. Jakarta:
Penebar Swadaya.
SARAN Bustan, M N.2000. Epidemiologi
Penyakit Tidak Menular. Jakarta:
Peneliti selanjutnya dapat Rineka Cipta.
menggunakan penelitian ini sebagai salah Dalimartha, S dkk. 2008.care your self,
satu acuan untuk melakukan penelitian hipertensi. Jakarta : penebar plus
selanjutnya.Peneltian selanjunya dapat Efendi, Ferry & Makhfudli. 2009.
melakukan pengambilan data di tempat Keperawatan Kesehatan
lain dengan jumlah responden yang lebih Komunitas : Teori dan Praktik
banyak, serta membawa teman pada saat dalam Keperawatan. Jakarta :
pengambilan data guna mencari dan Salemba Medika
mendapatkan hasil yang lebih maksimal. Gunawan L. 2001. Tekanan Darah
Tinggi. Yogyakarta: Kanisius
Hawari, H.D. 2013.Manajemen Stress
DAFTAR PUSTAKA Cemas dan Depresi.Jakarta: FK
UI
Alloy, dkk. 2005. Abnormal Psychology: Harris NG. 2004. Nutrition in Aging.
Current Perspective Ninth USA: Elsevier.
Edition.New York: Mc. Hull dan Alison. 1996. Penyakit Jantung,
Arisman. 2004. Gizi dalam Daur Hipertensi, dan Nutrisi. Jakarta:
Kehidupan: Buku Ajar IlmuGizi. Bumi Aksara.
Jakarta: EGC. Hariwijaya, M. 2007. Pencegahan dan
Arikunto. 2003. Manajemen Penelitian. pengobatan penyakit kronis.
Yogyakarta. Rineka Cipta. Jakarta: Edsa Mahkota.
Atkinson, RL. Dkk. 2001.Pengantar Hardiyanis. 2014. Hubungan Hipertensi
Psikologi Jilid 2: Alih Bahasa: Dengan Tingkat Kecemasan Di
Poli Penyakit Dalam Dan Poli

31
Nursing News Hubungan antara pelaksanaan prosedur pencegahan
Volume 3, Nomor 1, 2018 infeksi pada pasien post operasi dengan proses
penyembuhan luka di Rumah Sakit Islam UNISMA
Malang

Jantung Rsud Dr.Zainoel Abidin kecemasan-keluarga-pasien-


Banda Aceh Tahun 2014. Banda stroke-yang- dirawat -di-ruang-
Aceh : Universitas Syiah Kuala mawar. (Diakses pada 06-09-2016
Khasanah, Nur. 2012. Waspadai Penyakit jam 09.00 WIB)
Degenerative Akibat Pola Makan. Sustrani, L, Syamsir A dan Iwan H.2004.
Jogjakarta: Laksana Hipertensi.Jakarta: Gramedia
Kholil Lur Rochman. 2010. Kesehatan Pustaka Utama.
Mental. Purwokerto: Fajar Media Stanley M, Patricia GB.2006. Buku Ajar
Press. Keperawatan Gerontik. Edisi 2.
Kumar, V. Abbas, AK., sdan Fausto, N. Jakarta: EGC
2005. Hypertensive Vascular Sustrani, L, Syamsir A dan Iwan H.2004.
Disease.Dalam: Robin and Hipertensi.Jakarta: Gramedia
Cotran Pathologic Basis of Pustaka Utama.
Disease, 7th edition.Philadelpia: Stuart, G.W. & Laraia, M.T.
elsevier Saunders. 2005.Principles and Practice of
Maramis, W.F. Catatan Ilmu Kedokteran physiciatric Nursing.Missioury:
Jiwa, Edisi 2. Surabaya: Mosby INC.
Airlangga University Press; 2009. Stuart dan Sundeen. 1998. Buku Saku
Nugroho. 2000. Perawatan gerontik. Keperawatan Jiwa Edisi 3. Alih
Jakarta: EGC. bahasa Achir Yani. S. Jakarta:
Notoatmodjo, EGC
Soekidjo.2012.MetodologiPeneliti Setiadi. 2007. Konsep dan Penulisan
anKesehatan. Jakarta: PT Rineka Riset keperawatan. Yogyakarta:
Cipta. Graha Ilmu.
Notoatmodjo, Soekidjo.2011.Kesehatan Vita Health.2004. Hipertensi. Jakarta: PT
Masyarakat Ilmu dan Seni. Gramedia Pustaka.
Jakarta: PT Rineka Cipta. Wirakusumah, E. 2002. Tetap Bugar Usia
Ridwan.2015. Hubungan hipertensi Lanjut. Jakarta: Tribus Agri.
dengan kecemasan pada lanjut
usia di Posyandu Permadi Rt 02
Rw 02 Kelurahan Tlogomas
Kecamatan Lowokwaru Kota
Malang.Malang: Universitas
Tribhuwana Tunggadewi
Sarkamo, 2008.Mencegah Stroke
Berulang dalam:
http://www.scribd.Com /doc
/1444261/ Gambaran-tingkat-

32

Anda mungkin juga menyukai