Anda di halaman 1dari 4

Stevens Johnson Syndrome (SJS)

Stevens Johnson Syndrome adalah bentuk penyakit mukokutan dengan tanda dan gejala
sistemik yang parah berupa lesi target dengan bentuk yang tidak teratur, disertai macula,
vesikel, bula, dan purpura yang tersebar luas terutama pada rangka tubuh
Beberapa faktor yang dapat menyebabkan timbulnya sindrom ini antara lain :
1. Infeksi : Virus, Bakteri, Jamur dan Parasit
2. Obat
3. Penyakit penyakit Kolagen Vaskuler
4. Pasca vaksinasi
5. Penyakit-penyakit keganasan
6. Kehamilan dan Menstruasi.
7. Neoplasma.
8. Radioterapi
Klasifikasi
1. Sindrom Steven Johnson. Dermis terpisah dibanding luas permukaan kulit yaitu
sebanyak kurang dari 10%
2. Sindron Steven Johnson dan TEN. Dermis terpisah dibanding luas permukaan kulit
yaitu sebanyak kurang dari 10% sampa 30%
3. TEN. Dermis terpisah dibanding luas permukaan kulit yaitu sebanyak lebih dari 30%
ANEMIA HEMOLITIK AUTO IMUN DAN RESPON PENGOBATAN
KORTIKOSTEROID (HIPERSENSITIVITAS TIPE 2)

Anemia hemolitik auto imun (AHAI) merupakan salah satu penyakit imunologi yang
menyebabkan hemolisis.
Klasifikasi dan Mekanisme Penghancuran Sel Eritrosit
1. Warm- Type Autoimmune Hemolytic Anemia
Terjadi akibat antibodi bereaksi maksimal dengan antigen target pada suhu 37°C.
2. Cold Agglutinin Desease (CAD)
Cold Agglutinin (CA) adalah antibodi IgM yang terikat pada suhu 3-4°C pada
sirkulasi memungkinkan CA untuk mengikat eritrosit dan menyebabkan aglutinasi.
3. Paroxymal Cold Hemoglobinuria (PCH)
Merupakan antibodi cold reacting dari sub tipe IgG
SHOCK ANAFILAKSIS AKIBAT ANESTESI LOKAL MENGGUNAKAN
LIDOCAINE

Lidokain adalah obat anestesi lokal (gol. Amida), diberikan secara lokal maupun
parenteral. Dalam kadar yang cukup dapat menghambat hantaran impuls pada saraf yang
dikenai. Anestesi lokal gol. Ester menimbulkan ES : dermatitis alergi, asma maupun reaksi
anafilaktik yang fatal. Reaksi tersebut terjadi karena hidrolisis gol. Ester menjadi PABA
(Para Amino Benzoic Acid) menjadi reaksi hipersensitivitas
Imunopatologis reaksi anafilaksis
Terdapat perbedaan antara respon imun normal dan reaksi hipersensitivitas tipe 1. Pada
respon imun normal tidak ada sekresi IgE, sedangkan pada reaksi hipersensitivitas tipe I
terjadi sekresi IgE yang dihasilkan oleh sel plasma
Alergi obat
Respon abnormal seseorang terhadap obat atau metabolitnya melalui reaksi imunologi
yang dikenal sbagai reaksi hipersensitivitas yang terjadi selama atau setelah pemakaian obat
tertentu
Manifestasi alergi
Manifestasi yang mungkin timbul adalah hipotensi, takikardia, bintik-bintik kemerahan dan
membengkak,angioedema, dyspnea, bronchopasme dengan wheezing atau rhinorrhea
Allergic Concact Cheiltis Due To Lipstick

Alergi kontak dermatitis yang mengenai bibir. Alergi kontak adalah tipe delayed
hypersensitivity yang dimana timbul setelah kontak dengan alergen. Alergen dapat dengan
mudah menembus kulit/mukosa yang intact
Penyebab : Penggunaan lipstik pada wanita, penggunaan pasta gigi pada laki-laki
Reaksi tipe IV diatur oleh chemokin dan sitokin karena stimulasi Th1 oleh APC
dipresentasikan pada molekul MHC kelas II

Anda mungkin juga menyukai