DOSEN PENGAMPU
ISMAIL, M. Pd
OLEH:
NIA DANIATI
11811223500
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI............................................................................................................ii
BAB I.......................................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................2
C. Tujuan ........................................................................................................2
BAB II......................................................................................................................3
BAB III....................................................................................................................8
A. Kesimpulan...................................................................................................8
B. Saran ........................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................9
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pedesaan merupakan wilayah yang mempunyai egiatan utama pertanian,
termasuk pengelolaan sumber data alam dengan susunan fungsi kawasan sebagai
tepat permukiman pedesaan, pelayanan jasa, pemerintahan, pelayanan sosial dan
kegiatan ekonomi. Desa atau kota merupakan suatu hasil perwujudan Geografis
yang ditimbulkan oleh unsur-unsur fisografis, sosial, ekonomi, poliik dan kultural
yang terdapat pada suatu daerah serta memiliki hubungan dan pengaruh timbal
balik dengan daerah lain. Sedangan pengertia desa menurut sehar-hari atau secara
umum sering diistilahkan dengan kampung, yaitu suatu daerah yang letaknya jauh
dari jangkauan kota, yang dihuni sekelompok masyarakat dimana sebagian besar
mata pencaharianya sebagai petani sedangakan secara atministratif desa adalah
yang terdiri dari satu atau lebih atau dusun digabungkan hingga menjadi suatu
daerah yang berdiri sendiri atau berhak mengatur rumah tangga senditi (otonomi).
Sedangkan kota adalah suatu tempat yang penghuninya dapat memenuhi sebagian
besar kebutuhan ekonominya dipasar lokal.
Geografi desa masih mengalami perkembangan-perkembanganyang relatif
cepat waktunya. Suatu daerah dikatakan sebagai desa, karena memiliki beberapa
ciri khas yang dapat dibedakan dengan daerah lain disekitarnya. Ada beberapa
yang mempengaruhi permasalahan di daerah pedesaan, seperti permasalahan
pedesaan akibat tata letak desa, permasalahan pedesaan akibat sumber daya alam
dan permasalahan pedesaan berdasrkan sumber daya manusia. Permasalahan-
permasalahan terebut ada cara untuk mengatasinya.
1
B. Rumusan Masalah
1. Apa saja faktor yang mempengaruhi permasalahan daerah pedesaan akibat
tata letak?
2. Apa saja yang membuat permasalahan daerah pedesaan berdasarkan potensi
sumber daya alam?
3. Apa saja yang membuat permasalahan daerah pedesaan berdasarkan potensi
sumber daya manusia?
C. Tujuan
1. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada pada daerah pedesaan
berdasarkan tata letak.
2. Mengetahui permasalahan-permasalahan yang ada pada daerah pedesaan
berdasarkan potensi sumber daya alam.
3. Mengetahui permaalahan-permasalahan yang ada pada daerah pedesaan
berdasarkan potensi sumber daya manusia.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
yang strategis juga sangat berpengaruh dalam pembangunan desa itu sendiri.
Adapun solusi dalam mengatasi permasalahan pembangunan desa di antaranya
adalah:
1. Peningkatan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dengan
memperbaiki saran apendidikan mngadakan penyuluhan pendidikan terhadap
masyarakat agar tercipta generasi penerus yang memiliki pengetahuan
sehingga dapat meningkatkan kualitas sumber daya manusia dan
meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
2. Ketersediaan parasarana dan sarana transportasi yang memadai akan
mendukung arus orang dan barang yang keluar dan masuk kedaerah
pedesaan. untuk mendorong peningkatan dinamika masyarakat daerah
pedesaan akan terus transportasi orang dan barang keluar masuk butuh sarana
dan prasarana transportasi yang memadai. Dari letak alaminya desa-desa di
Indonesia secara garis besar dapat dikategorikan sebagai desa pantai, desa
dataran rendah, desa pegunungan dan desa pedalaman atau terpencl
merupakan salah satu kategori desa yang masih banyak terdapat di Indonesia.
Dikatakan desa terpencil karena secara geografis letaknya jauh dipedalaman
yang relatif sangat sulit dijangkau oleh jaringan komunikasi maupun
transportasi. Selain itu berdasarkan letaknya di daerah pedesaan banyak jalan
yang rusak bahkan masih tanah, sehingga akses masuk pedesaan manjadi
susah.
4
sumber daya alam secara teoritis akan menunjang pertumbuhan ekonomi yang
pesat.
Otonomi daerah cendreng jamak menyediakan karpet merah bagi
kelompok usaha untuk mengelola sumber daya alam daerah. Tidak lah
mengherankan bahwa pada era otonomisaat ini daerah lengket dengan paradigma
market driven development dan desa masih terpinggirkan. Mimpi menjadi dearah
kaya dengan cara menyerahkan kedaulatan pengelolaan sumber daya alam kepada
pasar trnyata benar-benar melenakan banyak kepal daerah. Alih-alih, desa
seringkali justru menjadi arena untuk melakukan aksi pengerukan kekayaan
negara. Didaerah yang kaya sumber daya mineral pun masih banyak desa yang
miskin dan tertinggal. Kondisi lingkungan sekitar (geografis), sering
mrmpengaruhi atau menentukan bentuk (tata letak) desa. Beberapa pendapat
menunjukkan bahwa beberapa faktor yang mempengaruhi pola permukiman
antara lain kemiringan lahan, ketinggian tempat, kedalaman air sumur, curah
hujan, kepadatan penduduk, ekanan penduduk terhadap lahan pertanian dan
persentase luas lahan sawah dari seluruh luas lahan pertanian, penyakapan tanah
prasarana transportasi dan komunikasi, lokasi mineral dan industri, sistem
pembagian waris, keamanan dan politik agama atau ideologi. Di Indonesia
mempunyai tingkat kesuburan tanah yang berbeda disetiap wilayah.
Otonomi daera juga terlalu fokus pada membangun kawasan perkotaan yang
menjanjikan revenue bagi pemerintah sehingga desa hanya diberi sisa-sisanya.
Menyitir apa yang ditulis oleh Sach dan Warner (1995)1. Masih banyak masalah
yang dihadapi masyarakat desa, salah satunya adalah kemiskinan. Menurut
Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa Pasal 18 kewenangan desa
meliputi kewenangan di bidang penyelenggaraan pemerintahan desa, pelaksanaan
pembangunan desa, pembinaan kemasyarakatan desa, dan pemberdayaan
masyarakat desa berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal usul, dan adat istiadat
desa. Pasal 19 Undang-Undang No. 6 Tahun 2014 tentang Desa kewenangan desa
meliputi:
https://www.researchgate.net/publication/5193373_Natural_Resource_Abundance_and_
1
Economic_Growth
5
Dalam konteks sumber daya alam, paling tidak ada 2 (dua) kewenangan yang
dimiliki desa, yakni pengelolaan berdasarkan hak asal usul dan kewenangan
lokalberskaladesa.Ayat 1 mengenai kewenangan berdasarkan hak asal–usul salah
satu yang terpenting adalah pengaturan hak-hak tradisional masyarakat, termasuk
di dalamnya adalah tanah (pasal103 ayat 2 UU No. 6/2014). Dalam Peraturan
Menteri Desa No. 1 /2015 tentang Pedoman Kewenangan Berdasarkan Hak asal
Usul Desa berskala desa salah satu kewenangan desa adalah pengelolaan tanah
adat atau ulayat, termasuk didalamnya hutan adat.
Ayat 2 tentang kewenangan lokal berskala desa merupakan kewenangan
untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakat desa yang telah dijalankan
oleh desa atau mampu dan efektif dijalankan oleh desa atau yang muncul karena
perkembangan desa dan prakasa masyarakat desa. Salah satu lingkup kewenangan
lokal berskala desa adalah kewenangan yang mempunyai lingkup pengaturan dan
kegiatan hanya di dalam wilayah dan masyarakat desa yang mempunyai dampak
internal desa, termasuk zonasi kawasan desa, didalamnya meliputi hutan desa
yang diatur dalam RPJMDes dan Peraturan Desa (Perdes)
6
manusia adalah unsur utamanya, tidak peduli meskipun banyak peralatan canggih
yang sudah bisa bekerja secara instan, namun peralatan tersebut tidak akan bisa
berfungsi jika tidak dikelola oleh manusia. Adapun menurut Sonny Sumarsono2
(2003) mengartikan bahwa sumber daya manusia mempuyai beberapa pengertian
yaitu sumber daya manusia adalah usaha kerja yang bermanfaat bagi
keberlangsungan produksi. Sedangkan makna yang kedua, sumber daya manusia
merupakan kelompok manusia yang terdiri dari manusia yang memiliki
kemampuan untuk memberikan jasa. sangat banyak dan beragam. Jika dilihat dari
standard usia sumber daya manusia yaitu orang-orang yang memiliki usia
produktif maka sumber daya manusia dapat berupa seorang karyawan, mahasiswa
yang memiliki skill atau kemampuan tertentu, para pencari kerja yang memiliki
keahlian di bidang tertentu, para pemimpin perusahaan, para tenaga ahli dan
teknisi, dan sebagainya.
2
Sumarsono, Sony (2003). Ekonomi Menejemen Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
7
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kondisi lingkungan sekitar (geografis), sering mrmpengaruhi atau
menentukan bentuk (tata letak) desa. Beberapa pendapat menunjukkan bahwa
beberapa faktor yang mempengaruhi pola permukiman antara lain kemiringan
lahan, ketinggian tempat, kedalaman air sumur, curah hujan, kepadatan penduduk,
ekanan penduduk terhadap lahan pertanian dan persentase luas lahan sawah dari
seluruh luas lahan pertanian, penyakapan tanah prasarana transportasi dan
komunikasi, lokasi mineral dan industri, sistem pembagian waris, keamanan dan
politik agama atau ideologi.
Beberapa pendapat menunjukkan bahwa beberapa faktor yang
mempengaruhi pola permukiman antara lain kemiringan lahan, ketinggian tempat,
kedalaman air sumur, curah hujan, kepadatan penduduk, ekanan penduduk
terhadap lahan pertanian dan persentase luas lahan sawah dari seluruh luas lahan
pertanian, penyakapan tanah prasarana transportasi dan komunikasi, lokasi
mineral dan industri, sistem pembagian waris, keamanan dan politik agama atau
ideologi.
B. Saran
Apabila terdapat kesalahan dalm pemilihan kata, itu tidaklah lepas dari
fitrah manusia bahwa kita tidak luput dari rasa lupa dan kesalahan. Disini kami
harapkan bagi para pembaca untuk ikut serta dalam memberikan kritik dan saran
kepada makalah kami. Akan banyak kekurangan pada isi dari makalah kami
sehingga sangat dibutuhkan banyak bimbingan dari dosen dan teman teman
sekalian. Terlepas dari itu, kami berharap agar makalah ini dapat bermanfaat bagi
siapa yang membacanya.
8
DAFTAR PUSTAKA
Sumarsono, Sony (2003). Ekonomi Menejemen Sumber Daya Manusia dan
Ketenagakerjaan. Yogyakarta: Graha Ilmu.
http://dadangdjoko.blogspot.com/2014/05/permasalahan-yang-dihadapi-
dalam.html
https://investor.id/opinion/desa-dan-pengelolaan-sumber-daya-alam
https://www.padamu.net/pengertian-sumber-daya-manusia
https://jagad.id/sumber-daya-manusia-materi-pengertian-fungsi-dan-contoh/
9
Peta konsep
10