Anda di halaman 1dari 4

TUGAS MIKOLOGI

“MIKOSIS SUBKUTAN”

DISUSUN OLEH
NAMA : RESTU RISKA GEMVITA
NIM : 183145453123
KELAS : 18D

PROGRAM STUDI DIII TEKNOLOGI LABORATORIUM MEDIS


FAKULTAS FARMASI, TEKNOLOGI RUMAH SAKIT DAN
INFORMATIKA
UNIVERSITAS MEGAREZKY
MAKASSAR
2020
1. Jelaskan apa yang dimaksud mikosis subkutan !
Mikosis subkutan termasuk dalam golongan penyakit jamur profunda dalam karena
mengenai jaringan dibawah kulit. Penyakit ini dapatterjadi karena jamur masuk melalui luka
pada kulit misalnya dengan tusukan duri/ranting atau kayu lapuk atau merupakan penyebaran
dari penyakit jamur pada permukaan kulit atau alat dalam lainnya. Penyebab mikosis
subkutan adalah jamur patogen atau jamur saprofit yang berubah sifat menjadi patogen
karena adanya faktor predisposisi.

2. Penyebab jamur dari penyakit kromoblastomikosis, sporotrikosis, misetoma, beserta gejala


klinis yang ditimbulkan !
a. Kromoblastomikosis disebabkan oleh jamur berpigmen yang membentuk sel badan
sklerotik atau muriform bodies yang merupakan ciri khas penyakit ini. Gejala klinis
berupa plak verukosa yang memberikan gambar bunga kol disertai pembengkakan.
Organisme penyebab adalah Phialophora verrucosa, Fonsecaea pedrosoi, Fonsacea
compacta, Wangiella dermatitidis, dan Cladophialophora carrionii.
b. Sporotrikosis disebabkan oleh jamur Sporothrix schenckii yang dapat hidup ditanah,
hewan, tumbuh tumbuhan dan sayuran yang telah membusuk. Sporotrikosis dapat
menyebar melalui aliran limfatik lokal atau aliran darah. Gejala klinis berupa nodul yang
berkembang menjadi ulkus kecil hingga terdapat sepanjang aliran limfatik. Tanda khas
penyakit ini adalah badan asteroid dan spora yang berbentuk seperti cerutu (cigar
shaped).
c. Misetoma disebabkan oleh spesies jamur eumisetoma atau bakteri aktinomisetoma.
Gejala klinis berupa pembengkakan, nodul tidak nyeri, pembentukan sinus dengan fistula
yang menyekresikan grain. Lokasi lesi terutama pada tempat yang terjadi trauma yaitu
kaki dan tungkai bawah. Organisme penyebab eumisetoma adalah Madurella
mycetomatis, M. grisea, Pseudallescheria boydii, dan beberapa spesies jamur lainnya.
Aktinomisetoma disebabkan oleh beberapa spesies Actinomycetes termasuk
Actinomadura madurae, Streptomyces somaliensis, dan Nocardia brasiliensis.

3. Sebutkan karakteristik pertumbuhan jamur :


a. Sprothrix schenckii
 Berbentuk dimorfik yaitu bentuk miselial dan bentuk ragi, bentuk miselial didapatkan
pada biakan dengan temperatur 25 C sedangkan bentuk ragi ditemukan pada
temperatur 37 C
 Bentuk miselial ditandai dengan adanya hifa ramping
 Bersepta dan bercabang
 Mengandubg konidiofor
 Tumbuh pada bagian tanaman yang telah mebusuk seperti tumpukan tumbuhan, daun
dan batang tanaman yang telah membusuk
b. Phialophora verrucosa
 Menghasilkan phialides
 Berbentuk vas dengan kerah coklat
 Memiliki lebar 3—4 μm dan panjang 4-7 μm
 Hifa tidak menghasilkan konidia
 Tumbuh pada kayu, tanah, dan kulit kayu pinus yang membusuk
c. Fonsecaea pedrosoi
 Bersifat saprotroph
 Hidup di tanah, sayur sayuran busuk, dan serpihan kayu
d. Pseudalleescheria bodyii
 Bersifat saprotrofik
 Hifa tumbuh hingga 2-5 m lebar
 Konidia bersel tunggal
 Tumbuh di tanah, air dan kotoran yang tercemar dan stagnan
DAFTAR PUSTAKA

Adiguna MS. Epidemiologi dermatomikosis di Indonesia. Dalam : Budimulja U,


Kuswadji, Bramono K, Menaldi SL, Dwihastuti P, Widati S, editor.
Dermatomikosis superfisialis: Pedoman untuk Dokter dan Mahasiswa
Kedokteran. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001. h.1
Bramono K. Penatalaksanaan mikosis subkutan dan pengalaman penggunaan
itrakonazol. Konas X PERDOSKI 2002. Medan: Bagian/SMF Ilmu
Penyakit Kulit dan Kelamin FK USU/RSUP H. Adam Malik dan RS. Dr.
Pringadi; 2002.
Pang KR, Wu JJ, Huang DB, Tyring SK. Subcutaneous fungal infections.
Dermatol Ther 2004;17:523-31.
Bonifaz A, Gonzalez DV, Ortiz AMP. Subcutaneous mycoses:
chromoblastomycosis, sporotrichosis and mycetoma. JDDG 2010;8:619-
28.
Hay RJ, Ashbee HR. Mycologi. In: Burn T, Breathnach S, Cox N, Griffiths C,
editors. Rook's th text book of dermatology. 8 ed. London:
WileyBlackwell; 2010.p.1657-748.
Prasetyo DA, Suyoso S. Penelitian Retrospektif: Mikosis Subkutis di Instalasi
Rawat Inap Kesehatan Kulit dan Kelamin RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Tahun 2000–2009. BIKKK 2011; 23(1):17-24

Anda mungkin juga menyukai