Anda di halaman 1dari 13

I.

Latar Belakang

WHO telah menetapkan COVID-19 (Coronavirus Disease 2019) sebagai kedaruratan kesehatan
masyarakat yang menjadi perhatian internasional (Public Health Emergency of International Concern)
yang berisiko terjadinya penularan antara negara. COVID-19 adalah penyakit yang menyerang saluran
pernafasan, disebabkan virus yang menular melaui droplet yang hingga saat ini belum ditemukan obat
dan vaksinnya. Kasus COVID-19 di Indonesia telah diidentifikasi sejak tanggal 2 Maret 2020.
Kasus COVID-19 pertanggal 11 Maret 2020,Global 113.702 Kasus Konfirmasi dengan 4.012 kematian
(CHF 3,5%) di 62 Negara, Indonesia Jumlah kasus Positif 34 orang dengan kematian 1 orang.

Dalam rangka pencegahan perkembangan dan penyebaran COVID-19, Saat ini Kantor Staf Presiden
(KSP) telah mengeluarkan protokol penanggulangan COVID-19 untuk Perusahaan, Area Publik,
Transportasi Publik, Restoran, Masjid, Sekolah, Pasar, dan Penyelenggaran Kegiatan Melibatkan
Massa. Untuk tatanan sekolah, Kementerian Pendidikan telah mengeluarkan protokol melalui Surat
Edaran Nomor: 3 tahun 2020 tentang pencegahan Corona Virus Disease (COVID-19) pada satuan
pendidikan. Surat ini menekankan pentingnya upaya pencegahan COVID-19 di lingkungan institusi
pendidikan.

Sekolah selain berfungsi sebagai tempat pembelajaran juga untuk pembentukan karakter siswa termasuk
pembudayaan hidup bersih dan sehat. Pada umumnya masalah kesehatan berkaitan dengan perilaku
hidup bersih dan sehat sering dialami pada anak usia Sekolah Dasar.
Hal ini sejalan dengan upaya promotif preventif yang diinstruksikan oleh Presiden melalui Inpres nomor 1
tahun 2017 tentang Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS). Salah satu penerapan GERMAS
adalah pada tatanan sekolah. Dalam upaya penanggulangan COVID-19, gerakan masyarakat ditatanan
sekolah ini diarahkan pada serangkaian aksi antara lain:makan makanan bergizi seimbang, rajin olah
raga, jaga kebersihan lingkungan, tidak merokok, minum air putih 8 gelas per hari, makan makanan yang
dimasak sempurna dan jangan makan daging yang berpotensi menularkan, Cuci Tangan Pakai Sabun
(CTPS) dengan air mengalir, gunakan masker saat batuk atau lengan bagian dalam, bila demam dan
sesak nafas segera ke fasilitas kesehatan.

Sehubungan dengan hal tersebut maka Kementerian Kesehatan bekerjasama dengan Kementerian
Pendidikan, dunia usaha dan organisasi profesi akan melaksanakan gerakan sekolah bersih dalam
Peningkatan Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS)
Guru dan tenaga pengajar merupakan ujung tombak penggerak di dunia pendidikan. Perlunya
peningkatan kapasitas agar guru dapat memberikan pemahaman yang baik kepada peserta didik
tentang bagaimana dapat mengidentifikasi secara awam gejala dan cara pencegahan Novel Coronavirus
(nCOV).
II. Tujuan
 Meningkatkan pengetahuan guru dan tenaga pengajar dalam menyampaikan edukasi virus
corona kepada masyarakat.
 Mengetahui langkah-langkah edukasi virus corona kepada peserta didik.

III. Sasaran
Guru dan Tenaga pengajar

IV. Metode :
Edukasi dan sosialisasi
Simulasi
V. Alat dan Bahan
 Media KIE : Leaflet tentang etika batuk, cuci tangan pakai sabun, leaflet menggunakan masker.
 Bahan : Masker, sabun/sabun cair/

VI. Langkah-langkah
I. Edukasi dan Sosialisasi
 Beri Salam. Gunakan bahasa keseharian dalam memberi salam ( Assalamulaikum, Selamat
Pagi, Siang, Sore)
 Berkenalan dengan sasaran anda.
 intervensi,
 Tanyakan kepada sasaran apa yang mereka ketahui dan rasakan mengenai virus korona
yang terjadi? Dengarkan apa yang mereka ceritakan. Informasikan masyarakat tidak
perlu panik dalam menghadapi COVID-19 karena dapat dicegah melalui germas dan
perilaku hidup bersih dan sehat. Sikap yang tepat menghadapi virus corona adalah tetap
waspada.
 Tanyakan apakah mereka mengetahui gejala apa yang mungkin timbul akibat virus
corona? Jika tidak tahu sampaikan bahwa gejala COVID-19 secara umum seperti
demam, batuk pilek, gangguan pernapasan, sakit tenggorokan, letih dan lesu. Jika
mengalami gejala seperti ini dan setelah bepergian ke wilayah atau berasal dari negara
virus berasal segerakan periksa ke puskesmas.
 Tanyakan apakah sasaran tahu COVID-19 dapat dicegah? Jika tidak sampaikan bahwa
COVID-19 dapat dicegah dengan meningkatkan daya tahan tubuh melalui Germas dan
PHBS seperti makan dengan gizi seimbang, rajian olahraga, jaga kebersihan lingkungan,
tidak merokok, minum air yang banyak, makan makanan yang dimasak sempurna, cuci
tangan pakai sabun, bila demam dan sesak nafas segera ke faslitas kesehatan, gunakan
masker bila batuk atau tutup mulut dengan lengan atas bagian dalam, jangan lupa
berdoa.
 Cuci tangan pakai sabun
 Tanyakan kepada sasaran bagaimana cara cuci tangan pakai sabun yang
benar? Jika sudah mengetahui hal tersebut lanjutkan dengan langkah
selanjutnya. Jika belum informasikan lebih lanjut mengenai cuci tangan pakai
sabun.
 Tunjukkan leaflet cuci tangan pakai sabun.
 Informasikan manfaat cuci tangan pakai sabun yaitu dapat membersihkan
tangan dari kotoran yang mengandung kuman penyakit; dapat mencegah
penyakit diare, ISPA hinggal lebih dari 50% dan penyakit lainnya.
 6 langkah cuci tangan (lakukan selama 60 detik)
 Basahi tangan, gosok sabun pada kedua telapak tangan
 Usap dan gosok kedua punggung tangan secara berganitan
 Gosok sela-sela jari tangan hingga bersih
 Bersihkan ujung jari secara bergantian dengan posisi saling mengunci
 Gosok dan putar kedua ibu jari secara bergantian
 Letakkan ujung jari ke telapak tangan kemduai gosok perlahan. Bilas
dengan air bersih dan keringkan.
 Ingatkan apa saja yang sasaran telah pelajari selama proses edukasi
berlangsung. Sambil mereview secara singkat langkah-langkah yang perlu
diektahui oleh masyarakat.
 Ucapkan terimakasih kepada sasaran dan doakan agar mereka selalu sehat.
 Edukasi penggunaan masker
 Contohkan cara penggunaan masker yang sederhana ke masyarakat.
 Tunjukkan leaflet cara memakai masker yang benar
 Tutup mulut, hidung dan dagu anda. Pastikan bagian masker yang
berwarna berada disebelah kanan.
 Tekan bagian atas masker supaya mengikuti bentuk hidung anda dan
Tarik kebelakang ke bawah dagu.
 Cara melepas Masker
 Lepas masker yang sudah digunakan dengan hanya memegang tali dan
langsung buang ke tempat sampah.
 Cuci tangan pakai sabun setelah membuang masker ke tempat sampah.
 Hal yang perlu diperhatikan
 Biar bersih ganti masker anda secara rutin apabila kotor dan basah
 Ingat gunakan masker bila batuk atau tutup mulut dengan lengan atas
bagian dalam (Etika Batuk)
 Jika sudah selesai simulasi penggunaan masker, tanyakan apabila sasaran
sudah mengerti, jika sudah lanjutkan ke intervensi selanjutnya. Jika belum,
berilah penjelasan kembali sehingga masyarakat paham cara penggunaan
masker.
 Etika Batuk
 Tanyakan kepada sasaran bagaimana cara etika batuk yang benar? Jika sudah
mengetahui hal tersebut lanjutkan dengan intervensi selanjutnya. Jika belum
informasikan lebih lanjut mengenai etika batuk.
 Tunjukkan leaflet cara etika batuk yang benar
 Berilah contoh etika batuk yang benar
 Gunakan masker
 Tutup mulut dan hidung dengan lengan atas bagian dalam
 Tutup mulut dan hidung dengan tisu, setelah digunakan buang tisu ke
tempat sampah.
 Cuci tangan pakai sabun dengan air mengalir.

 Jika sudah selesai simulasi etika batuk, tanyakan apabila sasaran sudah
mengerti, jika sudah lanjutkan ke intervensi selanjutnya. Jika belum, berilah
penjelasan kembali sehingga masyarakat paham cara etika batuk yang benar.

VII. Penutup
Panduan ini merupakan standar edukasi bagi guru dan tenaga pengajar yang ingin menyampaikan
informasi kepada peserta didik mengenai virus corona. Kegiatan ini perlu dilakukan secara rutin dan
tersistem dalam kegiatan sekolah. Masukan dan saran sangat terbuka untuk penyempurnaan panduan
ini.

VIII Lampiran
Media Komunikasi informasi dan Edukasi pencegahan virus korona.
Leaflet Pesan Bagi Petugas Kesehatan
Leaflet Bagi Massyarakat
Leaflet Jaga Diri dan Keluarga Anda dari Virus Corona Dengan GERMAS
Leaflet cara menggunakan masker dengan benar
Leaflet Etika Batuk

Leaflet Cuci Tangan

Anda mungkin juga menyukai