Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

KEPERAWATAN ANAK
BRONKOMALASIA
Dosen Pembimbing : Ns. Shinta Wahyusari. S.Kep,. M. Kep. Sp. Kep Mat

Disusun OlehKelompok 4:
1. Cici Lihayati :(14201.10.18003)
2. Liatul Wardah :(14201.10.18020)
3. UmiIslamiyah :(14201.10.18040)
4. Ummi latifah :(14201.10.18041)

PROGAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


STIKES HAFSHAWATY PESANTREN ZAINUL HASAN
PROBOLINGGO
2020-2021

1
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karuniaNya
sehingga Makalahini dapat diselesaikan tepat waktu. Semoga shalawat serta salam
di limpahkan kepada Nabi kita Muhammad SAW, atas segenap keluarga, para
sahabat dan mereka yang senantiasa kepadanya.

Harapan penulis dengan diselesaikanya makalah ini, semoga memberi


manfaat baik untuk diri sendiri agar dapat mengetahui lebih dalam mengenai
makalahasuhankeperawatananakpadapenyakitbronkomalasiaataupun untuk
pembaca yang bisa menjadikan makalah ini sebagai referensi.
Penulisan makalah ini dapat terlaksana dengan baik dan lancar antara lain
tidak lepas dari dukungan dan masukan dari berbagai pihak. Untuk itu penulis
mengucapkan terimakasih kepada:
1. KH. Muhammad Hasan Mutawakkil Alallah, SH, MM. selaku Pembina
Yayasan Hafshawaty Zainul Hasan Genggong.
2. Dr. Nur Hamim, S.Kep., M.Kes. selaku Direktur Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Hafshawaty Zainul Hasan Genggong.
3. Ns. Shinta Wahyusari. S.Kep,. M. Kep. Sp. Kep Mat selaku kepala prodi S1
keperawatan .
4. Ns. Shinta Wahyusari. S.Kep,. M. Kep.Sp. KepMat selaku dosen
Keperawatan anak
5. Orang tua selaku pemberi dukungan moral dan material.
6. Rekan-rekan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Zainul Hasan Genggong
Tingkat 2.
Seiring doa semoga semua kebaikan yang telah diberikan kepada saya
mendapatkan balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT. Amiin.
Dalam penulisan makalah ini, saya telah berusaha semaksimal mungkin
untuk menyajikan yang terbaik, namun saya menyadari bahwa makalah ini masih
jauh dari kesempurnaan dikarenakan keterbatasan ruang dan waktu. Oleh sebab
itu, saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca untuk kesempurnaan makalah in
Genggong,31 maret 2020

2
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan
tulang rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah
trakea, atau tenggorokan). tulang rawan melemah biasanya menyempit
lebih mudah selama ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau mencegah
dahak dan sekresi mnejadi terperangkap.Biasanya banyak menyerang pada
anak usia kurang dari 6 tahun.
Bronchomalacia paling sering terjadi pada saat lahir (kongenital)
dan mungkin berhubungan dengan kondisi lain. Saat ini, tidak diketahui
mengapa tulang rawan tidak terbentuk dengan baik.
Bronkomalasiadapatdideskripsikansebagaidefekkelahiranpadabron
kus di
traktusrespiratorius.Malasiakongenitalpadasaluranudara/napasbesarmerupa
kansalahsatudaribeberapapenyebabokstruksisalurannapasireversibelpadaan
ak,dengangejalabervariasidapatberupawhezzingrekurendaninfeksinsaluran
nafasbawahrekurensampaidispneuberatdaninsufisiensirespirasi.
Prevalensibronkomalasia di
duniasangatluasdanbervariasisecarageografis. Di Indonesia,
prevalensibronkomalasiabelumdiketahuisecarapasti.
Denganangkakematian yang
cukuptinggi,makasangatperludilakukanpencegahan yang lebih optimal.
Tindakanasuhankeperawatan yang
tepatpadaanakdengankelainankongenitalbronkomalasiapentingdilakukannd
anharusdiperhatikanolehperawatuntukmemberikanpelayanan yang optimal
sehinggaakanmembantumengurangidampak yang diakibatkan.
Denganinikelompokmenyusunmakalahiniuntukmengetahuitentang
penyakitbronkomalasiapadabayiatauanak-
anakdanuntukmengetahuiasuhankeperawatanuntukpenyakitbronkomalasia.

3
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas rumusan masalah yang muncul sebagai
berikut :
1. Apa yang dimaksud denganBronkomalasia?
2. Apa yang dimaksud dengan etiologiBronkomalasia?
3. Apa yang dimaksud patofisiologiBronkomalasia?
4. Apa yang dimaksud manifestasi klinisBronkomalasia?
5. Apa yang dimaksud komplikasi Bronkomalasia?
6. Apa saja Pemeriksaan penunjangBronkomalasia?
7. Apa yang dimaksud memahami penatalaksanaanBronkomalasia?
8. BagaimanaasuhankeperawatananakpadaBronomalasia?

C. Tujuan
Tujuan disusun makalah ini adalah sebagai berikut :
1. TujuanUmum
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas Keperawatan
anakpadapenyakitBronkomalasia
2. TujuanKhusus
a. Untuk mengetahui dan memahami definisi Bronkomalasia
b. Untuk mengetahui dan memahami etiologi Bronkomalasia
c. Untuk mengetahui dan memahami patofisiologi Bronkomalasia
d. Untuk mengetahuidanmemahamimanifestasiklinisBronkomalasia
e. Untuk mengetahui dan memahami komplikasi Bronkomalasia
f. Untuk mengetahui dan memahami Pemeriksaan penunjang
Bronkomalasia
g. Untuk mengetahui danmemahamipenatalaksanaanBronkomalasia
h. Untukmengetahuidanmemahamiasuhankeperawatananakpenyakit
bronkomalasia
D. Manfaat
Manfaat disusun makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk Mahasiswa
a. Menambah pengetahuan
asuhankeperawatananakpadapenyakitbronkomalasia

4
b. Mengembangkan kreatifitas dan bakat penulis.
c. Menilai sejauh mana penulis memahami teori yang sudah di
dapat tentang
asuhankeperawatananakpadapenyakitbronkomalasia
2. Untuk Institusi Stikes Zainul Hasan Genggong
a. Makalah ini dapat menjadi audit internal kualitas pengajar.
b. Sebagai tambahan informasi dan bahan kepustakaan dalam
pemberian materi tentang
asuhankeperawatananakpadapenyakitbronkomalasia
3. Untuk pembaca
Pembaca dapat mengetahui, memahami dan menguasai
tentang asuhankeperawatananakpadapenyakitbronkomalasi

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

5
A. Anatomifisiologi
Organ sistem pernapasan atas

1. Hidung
Hidung adalah gerbang utama keluar masuknya udara setiap kali
Anda bernapas. Dinding dalam hidung ditumbuhi rambut-rambut halus
yang berfungsi menyaring kotoran dari udara yang Anda hirup.Selain
dari hidung, udara juga bisa masuk dan keluar dari mulut. Misalnya
ketika ngos-ngosan atau saat hidung sedang mampet tersumbat karena
pilek dan flu.
2. Sinus
Sinus adalah rongga udara di tulang tengkorak. Ada yang terletak
di masing-masing kedua sisi hidung dekat tulang pipi, di belakang
tulang hidung, di antara mata, dan di tengah dahi.Sinus berfungsi
membantu mengatur suhu dan kelembaban udara yang Anda hirup dari
hidung.
3. Adenoid
Adenoid adalah jaringan kelenjar getah bening yang ada di
tenggorokan. Di dalam adenoid terdapat simpul sel dan pembuluh
darah penghubung yang membawa cairan ke seluruh tubuh.Adenoid
membantu Anda melawan infeksi dengan menyaring benda asing
seperti kuman, dan memproduksi sel limfosit untuk membunuhnya.
4. Tonsil
Tonsil adalah nama lain dari amandel. Amandel itu sendiri adalah
kelenjar getah bening yang berada di dinding faring

6
(tenggorokan).Amandel sebenarnya bukan bagian penting dari sistem
imun maupun pernapasan manusia. Jika amandel terinfeksi dan
meradang, dokter dapat membuang atau menghilangkannya lewat
operasi.
5. Faring
Faring (tenggorokan) adalah tabung di belakang mulut dan rongga
hidung yang menghubungkan keduanya ke kerongkongan sampai turun
bercabang ke lambung dan paru-paru.Faring adalah bagian dari sistem
pencernaan dan pernapasan manusia. Sebagai bagian dari sistem
pernapasan, faring menjadi saluran aliran udara dari hidung dan mulut
untuk diteruskan ke trakea (batang tenggorokan).
6. Epiglotis
Epiglotis adalah lipatan tulang rawan berbentuk daun yang terletak
di belakang lidah, di atas laring (kotak suara).Selama bernapas,
epiglotis akan terbuka untuk memungkinkan udara masuk ke laring
menuju paru-paru. Namun epiglotis akan menutup selama kita makan
untuk mencegah makanan dan minuman secara tidak sengaja terhirup.
Organ sistem pernapasan bawah

1. Laring (kotak suara)


Laring adalah rumah
bagi pita suara Anda.
Letaknya tepat di bawah
persimpangan saluran
faring membelah menjadi trakea dan kerongkongan.Laring memiliki
dua pita suara yang membuka saat kita bernapas dan menutup untuk
memproduksi suara. Saat kita bernapas, udara akan mengalir melewati
dua pita suara yang berhimpitan sehingga menghasilkan getaran.
Getaran inilah yang menghasilkan suara.
2. Trakea (batang tenggorokan)

7
Trakea adalah bagian terpadu dari jalur napas dan memiliki fungsi
vital untuk mengalirkan udara ke dan dari paru-paru untuk
pernapasan.Trakea atau batang tenggorokan adalah tabung berongga
lebar yang menghubungkan laring (kotak suara) ke bronkus paru-paru.
Panjangnya sekitar 10 cm dan diameternya kurang dari 2,5 cm.Trakea
memanjang dari laring hingga ke bawah tulang dada (sternum), dan
kemudian membelah menjadi dua tabung kecil yang disebut bronkus.
Setiap sisi paru-paru memiliki satu bronkus.
3. Tulang rusuk
Tulang rusuk adalah tulang yang menopang rongga dada dan
melindungi organ dalam dada, seperti jantung dan paru-paru, dari
benturan atau goncangan.Tulang rusuk akan mengembang dan
mengempis mengikuti gerak paru saat mengambil dan mengeluarkan
napas.
4. Paru-paru
Paru-paru adalah sepasang organ kenyal seperti sepon yang terletak
di dalam tulang rusuk. Masing-masing paru berada di kedua sisi
dada.Peran utama paru-paru adalah menampung udara beroksigen yang
kita hirup dari hidung dan mengalirkan oksigen tersebut ke aliran darah
untuk disebarkan ke seluruh tubuh.
5. Pleura
Paru-paru dilapisi oleh jaringan tipis disebut pleura yang juga
melapisi bagian dalam rongga dada. Lapisan pleura bertindak sebagai
pelumas yang memungkinkan paru-paru untuk mengembang dan
mengempis dengan lancar setiap kali bernapas.Lapisan pleura juga
memisahkan paru-paru dari dinding dada Anda.

6. Bronkiolus
Bronkiolus adalah cabang dari bronkus yang berfungsi untuk
menyalurkan udara dari bronkus ke alveoli. Selain itu bronkiolus juga

8
berfungsi untuk mengontrol jumlah udara yang masuk dan keluar saat
proses bernapas berlangsung.
7. Alveoli
Alveoli adalah kantung-kantung kecil dalam paru yang terletak di
ujung bronkiolus. Alveoli berfungsi sebagai tempat pertukaran
oksigen dan karbon dioksida.Pada alveoli juga ada kapiler pembuluh
darah. Nantinya, darah akan melewati kapiler dan dibawa oleh
pembuluh darah vena dan arteri.Alveoli kemudian menyerap oksigen
dari udara yang dibawa oleh bronkiolus dan mengalirkannya ke dalam
darah. Setelah itu, karbon dioksida dari sel-sel tubuh mengalir
bersama darah ke alveoli untuk dihembuskan keluar.
8. Tabung bronkial
Pada tabung bronkial paru-paru, ada sillia berupa rambut-rambut
kecil yang bergerak seperti gelombang. Gerakan gelombang sillia
akan membawa mucus (dahak atau cairan) ke atas hingga ke luar
tenggorokan. Silia juga ada di dalam lubang hidung.Fungsi lendir atau
dahak di tabung bronkial adalah untuk menahan debu, kuman, atau
benda asing lain agar tidak sampai masuk ke paru-paru. Batuk juga
bisa menjadi cara sistem pernapasan manusia mencegah benda asing
masuk ke paru-paru.
9. Diafragma
Diafragma adalah dinding otot yang kuat yang memisahkan rongga
dada dari rongga perut. Dengan bergerak ke bawah, ia menciptakan
rongga kosong untuk menarik udara dan memperluas paru-paru.

B. Pengertian
Malacia napas kongenital adalah salah satu dari beberapa penyebab
obstruksi saluran udara irreversibel pada anak-anak, tetapi kejadian pada
populasi umum tidak diketahui. Malacia nafas berat atau malacia

9
berhubungan dengan sindrom tertentu biasanya diakui dan didiagnosis
awal masa bayi, tetapi informasi tentang fitur klinis anak dengan malacia
primer, sering didiagnosis hanya kemudian di masa kecil, langka.
Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan
tulang rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah
trakea, atau tenggorokan). Tulang rawan melemah biasanya menyempit
lebih mudah selama ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau mencegah
dahak dan sekresi menjadi terperangkap. Biasanya banyak menyerang
pada anak usia kurang dari 6 tahun.(Children’s National Health
System,2016)
C. Etiologi
Bronchomalacia paling sering terjadi pada saat lahir (kongenital)
dan mungkin berhubungan dengan kondisi lain. Saat ini, tidak diketahui
mengapa tulang rawan tidak terbentuk dengan baik.
D. Patofisiologi
Ketika kita hirup masuk dan keluar, udara masuk ke dalam hidung dan
mulut, melalui kotak suara (laring) ke dalam tenggorokan (trakea), yang
terbagi menjadi dua cabang (bronkus kanan dan bronkus kiri) yang
masing-masing paru-paru. Trakea dan bronkus terbuat dari cincin tidak
lengkap dari tulang rawan dan jika tulang rawan ini lemah tidak dapat
mendukung jalan napas.
Pada bayi cincin tulang rawan trakea terbuka sehingga udara bisa
didapatkan dari tenggorokan ke paru-paru. Ketika cincin ini kecil,
berbentuk aneh, tidak kaku cukup, atau tidak membentuk sama sekali
maka trakea dapat menutup ke dalam dirinya sendiri. Hal ini lebih
mungkin terjadi saat mengembuskan napas dan menangis. Hal ini dapat
menyebabkan mengi, batuk, sesak napas, dan/atau napas cepat. Biasanya
tulang rawan berkembang dengan sendirinya dari waktu ke waktu
sehingga tracheomalacia tidak lagi masalah. Sementara lebih umum pada
bayi, tracheomalacia tidak terjadi pada orang dewasa. Ketika masalah yang
sama terjadi di saluran napas kecil disebut bronkus itu disebut

10
bronchomalacia. Saluran udara dari paru-paru yang sempit atau runtuh saat
menghembuskan napas karena pelunakan dinding saluran napas.
E. Manifestasi klinis
1. Batuk dengan suara brassy atau barking
2. Sesak nafas
3. Ditemukan suara wheezing(mengi)
4. Infeksi pada saluran nafas bawah berulang
5. Kelelahan
6. Apnea
F. Komplikasi
1. Pneumonia
Pneumonia adalah peradangan pada paru-paru dan bronkhiolus yang
disebabkan oleh bakteri, jamur, virus, atau aspirasi karena makanan
atau benda asing ,pneumnia adalah infeksi pada prenkim paru, biasanya
berhubungan dengan pengisian cairan di dalam alveoli hal ini terjadi
akibat adanya infeksi agen/infeksius atau adanya kondisi yang
mengganggu tekanan atau saluran trakheabronkhialis.
2. Bronkitis
Bronkhitis adalah infeksi bronkus.bronkitis dapat dikatakan penyakit
tersendiri,tetapi biasanya merupakan penyakit lanjutan dari infeksi
saluran pernapasan atas lain seperti sinobronkitis,
laringotrakeobronkitis, bronkitis pada asma dan sebaginya.
3. Polychondritis
Polychondritis adalah gangguan kronis langka yang ditandai
peradangan tulang rawan yang biasanya terjadi pada telinga dan
hidung.Penyakit ini dapat mempengaruhi tulang rawan dari setiap jenis
dan jaringan sendi,telinga hidung dan trakea.
Penyebab polychondritis diyakini gangguan autoimun. Sistem
kekebalan tubuh mulai menyerang jaringan dan tulang rawan
menyebabkan kerusakan dan peradangan ,antibodi yang dihasilkan
autoimun akan menghancurkan glycosaminoglycans yang merupakan
bagian terpenting dalam jaringan ikat ditulang rawan.

11
4. Asma
Asma adalah penyakit yang dikarenakn oleh peningkatan respon dari
trachea dan bronkus terhadap berbagi macam stimuli yang ditandai
dengan penyempitan bronkus atau bronkhiolus atau sekresi yang
berlebih-lebihan dari kelenjar-kelenjar di muchosa bronkhus.
G. Pemeriksaan Penunjang
1. Bronkoskopibertujuanuntukmelakukanvisualisasitrakeadanbronkusmela
luibronkoskop, yang
berfungsidalamprosedurdiagnostikdanterapipenyakitparu.
2. CT Scan dadaadalahtindakanpemindaian yang non-
invasif,tidakmenyebabkan rasa sakit,danbertujuanmendapatkangambar
yang akuratdari dada seseorang.
Pemndaianinimenggunakantekhnologisinar-x yang
telahditingkatkandanmempumenghasilkangambar dada yang
lebihrincidibandingkanpemindaiansinar-x biasa.
3. MRI dadaadalahpengambilangambar detail organ dariberbagaisudut
yang menggunakanmedan magnet dangelombang radio
denganlebihjelas.
4. ABG (arterial blood gas) adalahtesdarah yang
diambilmelaluipembulhdaraharteriuntukmengukurkadaroksigen,
karbondioksida, dantingkatasambasa (pH) di dalamdarah
H. Penatalaksanaan
1. Time
Invasif minimal, bersamaan dengan pemberian tekanan udara positif
yang kontinyu.
2. Tekanan udara positif kontinyu(Continuous positive airway pressure )
Metode menggunakan respiratory ventilation/CPAP ( Continuous
positive airway pressure  ). Continuous positive airway
pressurebekerjadenganmemberialiranudarabertekanan.
Aliranudartersebut dim asukkankehidungataumulutmelaluiselang.Hal
iniaknamebuatsaluranpernapasantetapterbuka. 

12
3. Trakheotomi
Prosedur pembedahan pada leher untuk membuka/membuat saluran
udara langsung melalui sebuah insisi di trakhe (the
windpipe)untukmemasukkantabung yang dapatmembantupasien yang
kesulitanbernapasdanmengalamipenurunankadaroksigen yang
signifikan.

13
BAB III

ASUHAN KEPERAWATAN

A. Pengkajian
1. Aktivitas/istirahat
Gejala :
 Keletihan, kelelahan, malaise.
 Ketidakmampuan melakukan aktivitas sehari – hari.
 Ketidakmampuan untuk tidur.
 Dispnea pada saat istirahat.
Tanda: Keletihan, Gelisah, insomnia.
2. Kelemahan umum/kehilangan massa otot.
Gejala : Pembengkakan pada ekstremitas bawah.
Tanda :
 Peningkatan tekanan darah, peningkatan frekuensi jantung/takikardia
berat.
 Distensi vena leher.
 Edema dependent
 Bunyi jantung redup.
 Warna kulit/membran mukosa normal/cyanosis.
 Pucat, dapat menunjukkan anemi.
3. Integritas Ego
Gejala :
 Peningkatan faktor resiko.
 Perubahan pola hidup.
Tanda : Ansietas, ketakutan, peka rangsang.
4. Makanan/cairan
Gejala :
 Mual/muntah.
 Nafsu makan buruk/anoreksia.
 Ketidakmampuan untuk makan.
 Penurunan berat badan, peningkatan berat badan.

14
Tanda :
 Turgor kulit buruk.
 Edema dependen.
 Berkeringat.
 Penurunan berat badan.
 Palpitasi abdomen.
5. Hygiene
Gejala : Penurunan kemampuan/peningkatan kebutuhan
Tanda : Kebersihan buruk, bau badan.
6. Pernafasan
Gejala :
 Batuk brassy.
 Episode batuk terus menerus.
Tanda :
 Pernafasan biasa cepat.
 Penggunaan otot bantu pernafasan.
 Bunyi nafas ronchi/wheezing.
 Perkusi hyperresonan pada area paru.
 Warna pucat dengan cyanosis bibir dan dasar kuku, abu – abu
keseluruhan.
7. Keamanan
Gejala :
 Riwayat reaksi alergi terhadap zat/faktor lingkungan.
 Adanya/berulangnya infeksi.
8. Interaksi sosial
Gejala :
 Hubungan ketergantungan.
 Kegagalan dukungan/terhadap pasangan/orang dekat.
Penyakit lama/ketidakmampuan membaik.
Tanda : Ketidakmampuan untuk mempertahankan suara karena distress
pernafasan

15
16
B. Diagnosa Keperawatan
1. Pola nafas tidak efektif berhubungan dengan deformitas tulang rawan.
2. Intoleran aktifitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara
suplai dan kebutuhan oksigen.
3. Defisitnutrisiberhubungandenganketidakmampuanmenelanmakanan
4. Resikoaspirasiberhubungandenganketidakmatangankoordinasimenghisa
b,menelan,danbernapas.
C. Intervensi
1. Pola nafas tidak efektif
 Intervensi utama
a. Menejemen jalan napas
 Observasi
 Monitor pola nafas (frekuensi kedalaman dan usaha napas)
 Monitor bunyi napas tambahan (mis.gurgling, mengi, wheezing,
ronki kering)
 Monitor sputum (jumlah, warna, aroma)
 Terapeutik
 Pertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tiit dan chin-lift
(jaw trust jika curiga trauma servikal)
 Posisikan semi fowler atau fowler
 Berikan minum hangat
 Lakukan fisioterapi dada, jika perlu
 Lakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
 Lakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan endotrakeal
 Keluarkan sumbatan benda padat dengab forsep McGill
 Berikan oksigen jika perlu
 Edukasi
 Anjurkan asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontra indikasi
 Ajarkan teknik batuk efektif
 Kolaborasi
 Kolaborasi pemberian bronkodilator,ekspektoran, mokolitik, jika
perlu

17
D. Implementasi
1. Pola nafas tidak efektif
 Intervensi utama
b. Menejemen jalan napas
 Observasi
 Memonitor pola nafas (frekuensi kedalaman dan usaha
napas)
 Memonitor bunyi napas tambahan (mis.gurgling, mengi,
wheezing, ronki kering)
 Memonitor sputum (jumlah, warna, aroma)
 Terapeutik
 Mempertahankan kepatenan jalan napas dengan head-tiit
dan chin-lift (jaw trust jika curiga trauma servikal)
 Memposisikan semi fowler atau fowler
 Memberikan minum hangat
 Melakukan fisioterapi dada, jika perlu
 Melakukan penghisapan lender kurang dari 15 detik
 Melakukan hiperoksigenasi sebelum penghisapan
endotrakeal
 Mengeluarkan sumbatan benda padat dengab forsep McGill
 Memberikan oksigen jika perlu
 Edukasi
 Menganjuran asupan cairan 2000 ml/hari, jika tidak kontra
indikasi
 Mengajarkan teknik batuk efektif
 Kolaborasi
 Mengkolaborasi pemberian bronkodilator,ekspektoran,
mokolitik, jika perlu

18
E. Evaluasi
S: berisi informasi tentang keluhan pasien saat dilakukan evaluasi
O: berisi data hasil pemeriksaan perawat ketika dilakukan evaluasi
A:berisi kesimpulan apakah masalah tertasi atau masalah tertasi sebagian
atau masalah belumteratasi
P:merupakan planning atau perencanaan setelah melihat hasil Analisa data.
Plnning dapat berupa intervensi dilanjutkan,intervensi dihentikan,atau
intervensi dimodifikasi

BAB IV

PENUTUP
A. kesimpulan

19
Bronkomalasia adalah masalah bawaan yang timbul dari dukungan
tulang rawan berkurang dari saluran udara yang lebih kecil (di bawah
trakea, atau tenggorokan). tulang rawan melemah biasanya menyempit
lebih mudah selama ekspirasi dan memperpanjang waktu, atau mencegah
dahak dan sekresi mnejadi terperangkap.Biasanya banyak menyerang pada
anak usia kurang dari 6 tahun.
Bronchomalacia paling sering terjadi pada saat lahir (kongenital) dan
mungkin berhubungan dengan kondisi lain. Saat ini, tidak diketahui
mengapa tulang rawan tidak terbentuk dengan baik.
Manifestasiklinispadabronkomalasiayaitu: batuk dengan suara brassy
atau barking, sesak nafas, ditemukan suara wheezing(mengi), infeksi pada
saluran nafas bawah berulang, kelelahan, danapnea.
B. Saran
Pendidikanterhadappengetahuanperawatsecaraberkelanjutanperludi
tingkatkanbaiksecara formal dan informal khususnya pengetahuan yang
berhubungan dengan asuhan keperawatan anak pada penyakit
Bronkomalasia,harapan institusi Pendidikan mampu mengerjakan
pengenalan terhadap asuhan keperawatan anak pada penyakit
Bronkomalasia. Semoga makalah tentang asuhan keperawatan anak
pada penyakit Bronkomalasia dengan ini dapat bermanfaat.

DAFTAR PUSTAKA
Cahaya, Nurul 2018.Manajemen Keperawatan Broncomalasia,Difteri.

Children National Health System. 2016. Pediatric Bronchomalacia.

20
Kharismawati,Devi. 2017. Bronkomalasia .
PPNI.Standarintervensikeperawatanindonesiadefinisidantindakankeperawa
tanedisi I. Jakarta DPP PPNI

21

Anda mungkin juga menyukai