56 551 1 PB PDF
56 551 1 PB PDF
SUSUNAN REDAKSI
DAFTAR ISI
JURNAL ILMU KEPERAWATAN
PENGARUH TERAPI MUSIK MOZART TERHADAP PERUBAHAN POTENSI
KREATIVITAS ANAK AUTIS USIA 5-6 TAHUN DI KLINIK TERAPI WICARA
FASTABIKUL KHOIROT BEDALI LAWANG
Penanggung Jawab
Ari Damayanti Wahyuningrum..........................................................1-5
Ns. Setyoadi, M.Kep., Sp.Kep.Kom
PENINGKATAN KENYAMANAN LANSIA DENGAN NYERI RHEUMATOID
Editor Kepala ARTHRITIS MELALUI MODEL Comfort Food For The Soul
Ns. Bintari Ratih K, M.Kep Dhina Widayati, Farida Hayati........................................................6-15
www.jik.ub.ac.id
1
Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 5, No. 1 Mei 2017
2
PENINGKATAN KENYAMANAN LANSIA DENGAN NYERI RHEUMATOID
ARTHRITIS MELALUI MODEL Comfort Food For The Soul
ABSTRAK
Salah satu permasalahan lansia dalam sistem muskuloskeletal adalah Rheumatoid Arthritis (RA). Pada
orang tua dengan RA memiliki keluhan utama nyeri yang juga dapat menjadi stressor terhadap stres.
Salah satu bentuk intervensi dalam model kenyamanan makanan bagi jiwa dapat dilakukan dengan
terapi musik religius. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh Model Comfort
Food For The Soulterhadaptingkat stres dan kenyamanan. Penelitian ini menggunakan Quasy
eksperimen dengan Pre-post test control group design. Jumlah sampel 32 responden diperoleh
dengan purposive sampling dibagi menjadi kelompok eksperimen dan kontrol. Data variabel
dependen dikumpulkan melalui DASS kuesioner (tingkat stres) dan GCQ (kenyamanan). Hasil data
tingkat stres yang dianalisis dengan Wilcoxon Sign Rank Test pada masing-masing kelompok
menunjukkan p = 0,001 (intervensi) dan p = 0,262 (kontrol), dan data kenyamanan p = 0,002
(intervensi) dan p = 0.180 (kontrol). Hasil uji Mann Whitney menunjukkan p = 0,000 (tingkat stres)
dan p = 0,008 (kenyamanan), p < 0,05 yang berarti ada pengaruh yang signifikan dari Model Comfort
Food For The Soul terhadap tingkat stres dan kenyamanan. Terapi musik religius dapat mengurangi
tingkat stres lansia karena musik lembut akan mendorong rasa relaksasi. Musik masuk ke dalam saraf
pendengaran dan melalui mekanisme HPA Axis akan meningkatkan produksi â Endhorphin. Saran
bagi perawat di PSLU untuk menerapkan model comfort food for the soul melalui terapi musik
sebagai terapi alternatif untuk mengurangi stres dan meningkatkan kenyamanan.
Kata Kunci: stres, kenyamanan, lansia, nyeri
ABSTRACT
One of the elderly’s problems in musculoskeletal system was Rheumatoid Arthritis (RA). In the elderly
with RA had a main complaint of pain which can also be a stressor to stress. One form of intervention
in the model of comfort food for the soul can be done by religious music therapy. The purpose of
this study was to determine the effect of comfort food for the soul model on the stress level and
comfort.This study used Quasy experiment with pre-posttest control group design. Total samples were
32 respondents gotten by purposive sampling were divided into experiment and control groups.
Dependent variable data were collected by DASS questionnaire (stress level) and GCQ (comfort).Results
of stress level data were analized by Wilcoxon Sign Rank Test in each group showed p = 0.001
(experiment) and p = 0.262 (control), and the comfort data p = 0.002 (experiment) and p = 0.180
(control). Mann Whitney Test showed p = 0.000 (stress level) and p = 0.008 (comfort), p < 0.05 which
means there were significant effect of comfort food for the soul model on stress level and comfort.
Religious music therapy could be reduce stress levels of elderly due to soft music will encourage a
sense of relaxation. Music into the auditory nervous to the HPA Axis that improved production of
â Endhorphin. Advise for nurse in Elderly hostel to apply model of comfort food for the soul by
religious music therapy as an alternative therapy to reduce stress and increase comfort.
Keywords: stress, comfort, elderly, pain
Jurnal Ilmu Keperawatan, Vol: 5, No. 1, Mei 2017; Korespondensi: Dhina Widayati. STIKES Karya
Husada Kediri. Jl. Soekarno Hatta No. 7 Pare Kediri, budinawida@gmail.com. 085646504647.
tahun 2020 jumlah orang lanjut usia tersebut akan memberikan dampak penting
diproyeksikan sebesar 11,34% (Badan Pusat terhadap fungsi tubuh sehari-hari atau
www.jik.ub.ac.id
7
Perawatan untuk kenyamanan memerlu- METODE
kan tiga tipe intervensi comfort yaitu: teknis
Penelitian ini menggunakan desain quasi
pengukuran kenyamanan, coaching
experiment dengan pendekatan pre post
(mengajarkan) dan comfort food (untuk jiwa,
test control group design yang dilakukan
meliputi intervensi kenyamanan psikologis),
pada bulan Maret-April 2015. Besar sampel
(Kolcaba, 2011). Penelitian yang dilakukan
berjumlah 32 lansia, diperoleh melalui
oleh Dewi(2009) menjelaskan bahwa
tehnik purposive sampling, dengan kriteria
relaksasi nafas dalam dapat meningkatkan
inklusi: 1) lansia dengan RA, 2) lansia dengan
persepsi nyeri seorang lansia dengan RA.
skor MMSE : 24-30 dan 3) lansia kooperatif
Salah satu bentuk intervensi dalam model
dan tidak mengalami gangguan
comfort for the soul dapat dilakukan melalui
pendengaran. Kriteria eksklusi dalam
terapi musik religi. Penelitian mengenai
penelitian ini adalah: 1) lansia yang
terapi musik religi telah di lakukan untuk
mengalami komplikasi dan membutuhkan
meningkatkan kebutuhan tidur pada lansia
perawatan penuh, 2) lansia dengan nyeri
(Chun, 2014), namun belum ada penelitan
RA yang mengalami ketergantungan dengan
yang menganalisis pengaruh musik religi
konsumsi analgesik
sebagai model comfort food for the soul
terhadap penurunan stres pada lansia yang Variabel independen pada penelitian ini
mengalami nyeri kronik. adalah Model comfort food for the soul
Terapi musik dapat menurunkan stres yang diberikan melalui terapi musik religi
dikarenakan musik secara alami masuk ke dan variabel dependen : tingkat stres
dalam otak dengan perantara gelombang dan kenyamanan. Pengumpulan data
otak yang dihantarkan masuk ke dalam otak menggunakan kuesioner : DASS (tingkat
dan diproses (Turana, 2008). Setelah otak stres) dan GCQ (kenyamanan)
merekam semua gelombang dari musik Pre-tes dilakukan pada kelompok kontrol
tersebut otak akan secara langsung terlebih dahulu dengan melakukan
memerintah tubuh untuk rileks dan santai pengukuran tingkat stres dan kenyamanan.
(Djohan, 2005). Musik yang lembut akan Dua minggu kemudian dilakukan post-test
mendorong rasa relaksasi dan ketenangan, pada kelompok kontrol. Pada minggu ketiga
memberikan keadaan positif, mengurangi responden perlakuan diberikan intervensi
negativitas dan depresi yang keduanya model comfort food for the soul selama 30
memberi kontribusi terhadap stress. Pada menit 2x/minggu (selasa dan kamis) selama
sistem HPA Axis, kondisi rileks akan 4 minggu dengan terlebih dahulu melakukan
mempengaruhi produksi Beta Endhorphin pre-test. Latihan dilakukan pada pukul 09.00-
yanag dapat berperan sebagai analgesic 10.00 secara kelompok di Ruang pertemuan.
alami (Siswantoyo, 2010). Tujuan penelitian Post-tes kelompok perlakuan dilakukan 1
ini adalah menganalisis pengaruh Model hari setelah perlakuan yang terakhir dengan
comfort food for the soul dalam menurunkan
mengukur tingkat stres dan kenyamanan.
stres dan meningkatkan kenyamanan pada
Data yang diperoleh akan dianalisis
lansia dengan RA.
menggunakan Wilcoxon Signed Ranks
ekstremitas bawah.
Tabel 2. Tabulasi silang tingkat stres pre
Hasil analisis uji homogenitas pada data
dan post test pada kelompok kontrol.
umum menggunakan Independent sample t
Kelompok Kontrol
test (usia dan skor MMSE), Chi square (jenis
Kategori (Pre) (Post)
kelamin) dan kruskall wallis (riwayat ∑ % ∑ %
pendidikan, agama, riwayat pekerjaan, R 0 0 5 31,25
S 13 81,25 10 62,5
status pernikahan, lama nyeri, lama tinggal
B 3 18,75 1 6,25
di Panti, lokasi nyeri) menunjukkan hampir SB 0 0 0 0
seluruh data umum homogen kecuali pada Total 16 100 16 100
data jenis kelamin. Wilcoxon Sign Rank Test ρ-value = 0,262
(>α = 0,05)
Ket: R (Ringan), S (Sedang), B (Berat), SB (Sangat
HASIL Berat)
www.jik.ub.ac.id
9
(81,25%) mempunyai tingkat stres dalam perbedaan tingkat kenyamanpre dan post
kategori sedang pada pre test dan 10 pemberian intervensi model comfort food
orang (62,50%) pada post test. Analisa data for the soul pada kelompok perlakuan
pre-post menggunakan uji WilcoxonSign Tabel. 4 Tabulasi silang pre test dan
Rank Test dengan nilai p=0,262 (p>0,05) post test tingkat kenyamanan
menunjukkan tidak terdapat perbedaan responden kelompok intervensi
tingkat stres pada kelompok kontrol.
Kelompok Intervensi
Tabel 3. Tabulasi silang tingkat stres post Kategori (Pre) (Post)
test pada kelompok kontrol dan perlakuan % %
R 2 12,5 1 6
Kelompok Kelompok
S 12 75 7 44
Kontrol Perlakuan
Kategori T 2 12,5 8 50
(Post) (Post) 1
∑ % ∑ % Total 16 100 100
6
R 0 0 11 68,75 Wilcoxon Sign Rank Test ρ-value = 0,002
S 10 62,5 5 31,25 (< α = 0,05)
B 6 37,5 0 100
Ket : R (Ringan), S (Sedang), T (Tinggi)
SB 0 0 0 0
Total 16 100% 16 100% Tabel. 5 Tabulasi silang pre test dan
Mann Whitney ρ 0,000 < α = 0,05 post test tingkat kenyamanan
responden kelompok kontrol.
Ket: R (Ringan), S (Sedang), B (Berat), SB (Sangat
Berat) Kelompok Kontrol
Kategori (Pre) (Post)
Perbedaan antara dua kelompok % %
dianalisis menggunakan uji Mann Whitney R 4 25 5 31,25
U Test dengan nilai p=0,000 (P<0,05) S 11 68,75 10 62,50
T 1 6,25 1 6,25
menujukkan bahwa terdapat pengaruh
Total 16 100 16 100
model comfort food for the soul dalam
Wilcoxon Sign Rank Test ρ-value = 0,180
menurunkan tingkat strespada lansia dengan (>α = 0,05)
Rheumatoid Arthritis
Tingkat kenyamanan pre test dan post
Kenyamanan test pada kelompok kontrol menunjukkan
Hasil pengukuran tingkat kenyamanan hasil pengukuran yang tidak jauh beda.
seperti yang nampak pada tabel. 4 Sebagian besar responden mempunyai
menunjukkan bahwa pada pre testkelompok tingkat kenyamanan dalam kategori
perlakuan terdapat 2orang (12,50 %) dengan sedang, 11 orang (68,75%) pada pre test
tingkat kenyamanan dalam kategori dan 10 orang (62,50%) pada post test.
tinggi, sedangkan pada post test didapatkan Analisa data pre-post menggunakan uji
hasil 8 orang (50,00%) dengan tingkat Wilcoxon Sign Rank Test dengan nilai
kenyamanan dalam kategori tinggi. Uji p=0,180 (p>0,05) menunjukkan tidak
WilcoxonSign Rank Test dengan nilai p = terdapat perbedaan tingkat kenyamanan pre
0,020 (p<0,05) menujukkan terdapat dan post pada kelompok kontrol.
comfort food for the soul pada kelompok nyeri(tetap menjalani rutinitas sehari-hari
perlakuan dan kelompok kontrol. Hasil dengan normal, bahkan saat nyeri yang
kedua jenis uji statistik menunjukkan bahwa dialami muncul) terdapat dua responden
hipotesis diterima, yang artinya terdapat yang mengalami penurunan. Hal ini
pengaruh model comfort food for the soul berkaitan dengan penurunan jumlah
terhadap kenyamanan pada lansia dengan aktivitas harian.Terlalu banyak kegiatan yang
Rheumatoid Arthritis. dikerjakan oleh dua responden tersebut
sehingga meningkatkan intensitas nyeri yang
dideritanya. LeFort (2008), menyatakan
PEMBAHASAN
bahwa terlalu banyak melakukan aktivitas
Pengaruh Model Comfort Food For The di luar kapasitas tubuh dapat menyebabkan
Soul Terhadap Tingkat Stres intensitas nyeri yang dirasakan penderita
Mayoritas responden pada kelompok meningkat, sehingga ia perlu menyeimbang-
perlakuan mengalami penurunan skala kan antara waktu aktivitas dan istirahat.
www.jik.ub.ac.id
11
Hasil penelitian juga menunjukkan dua exercise ringan. Bila dikaitkan dengan data
orang responden tersebut menurunkan demografi yang mendukung, responden
jumlah aktivitas hariannya dan tersebut berjenis kelamin laki-laki dan baru
meningkatkan waktu istirahatnya. Hal ini menderita nyeri sejak 1 tahun yang lalu.
mengindikasikan bahwa penerimaan Seorang wanita lebih dapat mengekspresi-
terhadap nyeri kronik pada kedua responden kan nyeri yang dirasakan dari pada seorang
tersebut mengalami penurunan. Bila laki-laki, sehingga penerimaan akan nyerinya
dikaitkan dengan data demografi yang lebih baik. Kurun waktu menderita nyeri
mendukung yaitu keduanya berusia usia<75 juga berkorelasi positif dengan tingkat
th. Brunner dan Suddarth (2001), adaptasi terhadap nyeri. Semakin lama
menyatakan bahwa semakin tinggi usia seseorang menderita nyeri, maka tingkat
seseorang, dia akan cenderung mengabaikan adaptasi terhadap nyerinya semakin tinggi
nyeri dan menahan nyeri karena sudah Perbedaan hasil pengukuran pre dan
terbiasa dengan nyeri yangdirasakannnya, post intervensi menunjukkan bahwa model
sehingga lebih menerima nyeri yang comfort food for the soul efektif dalam
dirasakan. Sebaliknya pada kedua responden menurunkan tingkat stress pada lansia
tersebut berada pada usia <75 tahun, dengan RA melalui mekanisme peningkatan
sehingga penerimaan terhadap nyeri kronik penerimaan lansia dengan nyeri kronik.
yang dirasakan menjadi lebih rendah.
Setelah dilakukan intervensi musik religi,
Satu responden mengalami penurunan hampir sebagian besar tingkat stres lansia
pada subskala pain willingness pada menurun dari tingkat sedang menjadi
penerimaan nyeri (keterbukaan atau ringan.Hal tersebut bisa dikarenakan musik
kemauan untuk mengalami sensasi nyeri). religi bisa membuat lansia merasa rileks dan
Hal inimenunjukkan bahwa responden nyaman. Model comfort food for the soul
tersebut cenderung menghindari nyeri kronis yang dilakukan melalui slow deepth breath
yang dideritanya.Upaya untuk menghindari exercise diiringi musik religi yang lembut
nyeri kronis ini ditunjukkan melalui dapat memberikan dua manfaat sekaligus,
jarangnya ia menggerakkan tangan yaitu : aspek relaksasi dengan timbulnya
kanannya pada latihan ringan. Ia hanya ketenangan dan perasaan rileks, aspek
menggerakkan tangan kanannya saat exercise ditandai dengan timbulnya getaran
benar-benar harus melakukannya. Dengan ritmis pada otot yang dapat melancarkan
sikapnya tersebut, responden tersebut peredaran darah ke seluruh tubuh serta
terhindar dari nyeri bahu saat tangan kanan dapat meningkatan sekresi opiad endogen
digerakkan. Meskipun demikian, selama yang dapat menimbulkan perasaan gembira.
menjalani intervensi, ia melaporkan adanya Sehingga secara akumulatif kedua aspek
penurunan dalam sikapnyatersebut. tersebut menghasilkan ketenangan,
Responden mulai mencoba menggerak- kebugaran, kesehatan serta daya tahan
kan tangan kanannya perlahan-lahan secara tubuh dalam menghadapi stres sehingga
rutin, salah satunya dengan melakukan dapat menurunkan tingkat stres, dimana
adalah seorang perempuan, 74 tahun, janda, hasil penelitian Rycarczyk, dkk. (2001) dalam
telah menderita nyeri dalam kurun waktu 5 Hanum, L (2012) yang menemukan bahwa
tahun, dan baru 2 bulan tinggal di Panti. intervensi multi-komponen kelompok efektif
Hal ini menunjukkan bahwa seseorang yang dalam mengurangi nyeri yang diderita
yang lama mempunyai kondisi emosi yang mengajarkan berbagai keterampilan kepada
responden untuk membantu menghadapi
lebih stres dari pada seseorang yang baru
www.jik.ub.ac.id
13
rasa nyerinya, sehingga mereka dapat salah satu upaya menurunkan tingkat stress
mengatasi nyeri yang dideritanya tersebut dan meningkatkan kenyamanan lansia dengan
secara lebih menyeluruh. Rheumatoid Arthritis sehingga mutu
pelayanan keperawatan pada lansia dengan
KESIMPULAN nyeri kronik Rheumatoid Arthritismelalui
pendekatan psikoterapi dapat ditingkatkan.
Model comfort fod for the soul yang
Memberikan kegiatan yang berbasis psikologis
diberikan melalui music religi dan slow depth
pada lansia dalam upaya meningkatkan
breath dapat menurunkan tingkat stres pada
kenyamanan lansia (terapi musik, doa
lansia yang menderita RA melalui produksi
bersama, pengajian). Penelitian selanjutnya
Beta Endorphin pada jalur mekanisme HPA
axis. Model comfort fod for the soul tentang tingkat kenyamanan diharapkan agar
yang efektif (aspek relasasi dengan slow menggunakan kuesioner, akan tetapi juga
deep breathdan doa diiringi alunan musik. menggunakan uji laboratorium melalui
pemeriksaan β-endorphin agar didapatkan
Model comfort fod for the soul dapat
hasil pengukuran yang komprehensif.
digunakan oleh perawat gerontik sebagai
Lanjut Usia Menurut Provinsi. Buletin chronic pain: the role of pain acceptance,
Jendela Data Dan Informasi Kesehatan. coping strategies, and pain-related
Kementrian Kesehatan RI. cognitions. Annals of Behavioral
Medicine, 33 (2), 179-188.
Chun, et al. (2014). Music therapy improves
sleep quality in acute and chronic Godsoe, M. R. (2008). Acceptance of Chronic
sleep disorders :A meta-analysis of 10 Pain, Attachment Style, Affectivity and
randomized studies. International Journal Treatment Use. Keene, New Hampshire:
Of Nursing Studies. 51. (1 : 51-62). Antioch University New England.
Dewi, D. (2009). Pengaruh Teknik Relaksasi G.R. Falsarella. (2012). Impact of rheumatic
Nafas Dalam Terhadap Penurunan diseases and chronic joint symptoms on
Persepsi Nyeri pada Lansia Dengan quality of life in the elderly. Journal of
Artritis Reumathoid. Jurnal Keperawatan Archives of Gerontology and Geriatrics,
Soedirman (The Soedirman Journal of 54, 77–82.
Nursing). 4 (2: 46-53). Grant, L. D., & Haverkamp, B. E. (2005).A
Djohan. (2005). Psikologi Musik. Yogyakarta: cognitive-behavioralapproach tochronic
Buku Baik pain management.Journal of Counseling
Dofi, Bellavia Ariestia (2010), Psikologi Musik and Development, 74(1), 25-31.
Terapi Kesehatan. Jakarta: Golden Guyton & Hall. (2010). Fisiologi Kedokteran.
Terayon Press. Jakarta : EGC
Jurnal Ilmu Keperawatan - Volume 5, No. 1 Mei 2017
14
Halim, S. (2003).Efek Mozart dan Terapi McCracken, L. M., & Eccleston, C. (2005).A
Musik dalam Dunia Kesehatan. prospective study of acceptance ofpain
Available from: http://www.tempoin and patient functioning with chronic
teraktif.com Accessed January 5, 2014 pain. Pain, 118, 164-169.
Hanum, L. (2012). Manajemen Nyeri untuk Morrison, V. & Bennett, P. (2009).An
Meningkatkan Penerimaan Nyeri Kronis Introduction to Health Psychology (2nd
pada Lansia dengan Intervensi Multi- ed.). Bilboa, Spain: Pearson Education
komponen Kelompok Cognitive Behavior Limited.
Therapy (CBT). Tesis Fakultas Psikologi UI Nugroho.(2008). Keperawatan Gerontik, Edisi
Tidak Dipublikasikan. 2.Jakarta: Buku Kedokteran EGC
Hayes, Steven., Jason, B.L., Frank W.B., Papila, D. E., Olds, S. W., & Feldman, R. D.
Akihiko. M., Jason, L. (2006).ACT: Model, (2009). Human Development (11th
Processes and Outcomes. Journal of edition). USA: McGraw-Hill.
Behaviour Research and Therapy, 44, 1-25
Purwoastuti, E. (2009). Waspadai Gangguan
Hidayat, A. Aziz Alimul, 2008, Pengantar Rematik. Kanisius. Yogyakarta
Kebutuhan Dasar Manusia: Aplikasi
Rachmawati, dkk. (2006). Nyeri musculoskeletal
Konsep dan Proses Keperawatan Buku 1,
dan hubungannya dengan kemampuan
Jakarta: Salemba Medika.
fungsional fisik pada lanjut usia :Universa
Kasran, S. (2006).Penatalaksanaan rasa nyeri Medicina. 25 (4: 179-186)
pada lanjut usia :Universa Medicina. 25
Sarafino, E. P. & Smith, T. W. (2011).Health
(1 : 33-40)
Psychology: Biopsychosocial Interaction
Kementrian Kesehatan RI. (2013). Buletin (7th edition). USA: John Wiley & Sons, Inc.
Jendela Data Dan Informasi Kesehatan
Sares, A. (2008). Coping Strategies of Older
Lansia. Jakarta
Adults Living with Chronic Pain. Fullerton:
Kolcaba (2011). Comfort Theory Kolcba. California State University.
http.currentnursing.com. Diakses pada
Siswantoyo (2010).Perubahan Kadar Beta
tanggal 26 September 2013
Endorphin Akibat LAtihan Olahraga
Kwekkeboom, K. L. & Gretarsdottir, E. Pernafasan (Sebuah Kajian Psikoneuro
(2006).Systematic review of relaxation endrokinologi pada Aktivitas Fisik).
interventions for pain. Journal of Nursing Buletin Penelitian Sistem Kesehatan.
Scholarship, 38 (3), 269-277. vol.13, no.2 (hal.157-162)
LeFort, S. M. (Ed.). (2008). Chronic Pain Self- Turana, Y. 2008. Stres, Hipertensi dan Terapi
Management Program Workbook. St. Musik. Available from: http://
John’s. NL: Author. keslamsel.wordpress.com. Accessed
Lumbantoruan.(2012). Hubungan Intensitas November 11, 2014
Nyeri Dengan Stres Pada Pasien Osteoar- Tomey, M & Alligood (2006).Nursing Theorist
thritis di RSUP Adam Malik Medan. Tesis and Their Work. 6th Ed. St.Louis: Mosby
FKp USU. Tidak Di Publikasikan ELsivier, Inc
www.jik.ub.ac.id
15