Anda di halaman 1dari 11

BAB V

ELASTISITAS PERMINTAAN, ELASTISITAS PENDAPATAN, DAN ELASTISITAS PRODUKSI

Tujuan Kegiatan Pembelajaran


Mahasiswa dapat menjelaskan konsep elastisitas permintaan, elastisitas
pendapatan, dan elastisitas produksi.

Uraian Materi
A. Elastisitas Permintaan
Skedul perminataan (demand schedule) adalah daftar yang menghubungkan antara
kuantitas barang yang diminta konsumen dengan harga, dengan asumsi faktor-faktor lain
ceteris paribus. Skedul permintaan yang digambarkan secara grafis disebut kurva
permintaan (demand curve).
Perhatikan gambar berikut.

Gambar 5.1 Kurva Permintaan

Pada tingkat harga Po, kuantitas barang yang diminta sebesar Qo. Kuantitas barang
yang diminta akan mengalami kenaikan (Qo → Q2) jika harga barang turun (Po → P2),
dan sebaliknya. Sifat kurva permintaan yang demikian dinamakan hukum permintaan
yang turun miring (the law of downward-sloping demand). Hukum ini dapat dijelaskan
dari 2 (dua) aspek, yaitu:
a. turunnya harga akan berakibat masuknya pembeli-pembeli baru
b. turunnya harga dapat mendorong masing-masing konsumen untuk memperbesar
konsumsinya.
(Samuelson, 1970)

30
Kuantitas barang yang diminta merupakan fungsi dari harga. Secara matematis
dapat ditulis QD = f(p). Dengan demikian, elastisitas permintaan (suatu barang terhadap
harga) dapat didefiniskan sebagai ratio perubahan relatif jumlah barang yang diminta
dan perubahan relatif harga barang yang bersangkutan (Legowo, 1984).
Elastisitas permintaan dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu elastisitas harga
permintaan dan elastisitas silang permintaan.
a. Elastisitas Harga Permintaan
Adalah elastisitas yang mengukur kepekaan perubahan kuantitas permintaan suatu
barang berkaitan dengan perubahan harga barang yang bersangkutan (Wantara,
1995). Berdasarkan persamaan (4.5), elastisitas harga permintaan dapat dirumuskan
sebagai:
dQ D
 = dP … (5.1)
QD
P
Untuk memperjelas uraian yang telah dikemukakan, berikut ini disajikan berbagai
contoh soal secara variatif.
Contoh 1
Suatu fungsi permintaan memiliki persamaan: QD = 100 – 2P. Tentukan besar
elastisitas harga untuk P=20 serta berikan interpretasi ekonominya.
Jawab
Diketahui: QD = 100 – 2P
dQ D
*) Persamaan fungsi marginal: = −2
dP
QD 100 100
**) Persamaan fungsi rata-rata: QD = = −2= − 2 = 3 , untuk p=20
P p 20
2 2
Dari *) dan **) diperoleh  = − sehingga  = .
3 3
Interpretasi ekonominya adalah kuantitas barang yang diminta akan mengalami
kenaikan sebesar 66,67 % jika harga barang yang bersangkutan turun 100 %.
Contoh 2
Diketahui: QD = p2-14p+48. Berapakah besar elastisitas harga untuk p = 4 serta
berikan interpretasi ekonominya.

31
Jawab
dQ D dQ D
*) = 2p − 14 . Untuk p = 4 maka = -6
dP dP
48
**) QD = p − 14 + . Untuk p = 4 maka Q D = 2
p

Dari *) dan **) diperoleh  = -3. Jadi,  = 3.

Interpretasi ekonominya adalah kuantitas barang yang diminta akan mengalami


kenaikan sebesar 300 % jika harga barang yang bersangkutan turun 100 %.
Contoh 3
k
Diketahui: Q D = ; k , n  B+
pn
a. Apakah besar elastisitas harga (permintaan) tergantung harga barang (yang
bersangkutan) ? Selidikilah.
b. Jika n = 1, apa artinya ?
Jawab
dQD
*) = −nkp− n −1
dP
**) QD = kp− n −1

Dari *) dan **) diperoleh  = − n atau  = n

Besar elastisitas harga adalah suatu konstanta n. Jadi, tidak tergantung pada harga
barang (yang bersangkutan). Jika n=1 maka kuantitas barang yang diminta akan
mengalami kenaikan sebesar penurunan harga barang yang bersangkutan atau
bersifat unity elastis.

b. Elastisitas Silang Permintaan


Adalah elastisitas yang mengukur kepekaan perubahan permintaan suatu barang
berkenaan dengan perubahan harga barang yang lain (Wantara, 1995).
Hubungan antara 2 jenis barang dapat dibedakan menjadi 2, yaitu substitusi dan
komplementer. Barang A disebut barang substitusi barang B jika setiap kenaikan
harga barang A akan berakibat pada kenaikan permintaan kuantitas barang B, dan
sebaliknya. Sebagai contoh, setiap kenaikan harga beras akan berakibat pada
penurunan kuantitas beras yang diminta konsumen. Masyarakat (konsumen) akan
mengkonsumsi jagung ata sagu sebagai pengganti beras. Akibatnya, kuantitas sagu

32
atau jagung yang diminta akan mengalami kenaikan. Sagu dan jagung merupakan
barang substitusi bagi beras.
Hubungan antara pena dan tinta, kamera dan film, atau botol dan tutup botol
berbeda dengan beras dan jagung. Hubungan barang-barang tersebut dinamakan
komplementer. Artinya, setiap kenaikan harga kamera akan berakibat pada
penurunan kuantitas film yang diminta, dan sebaliknya.
Kuantitas barang A yang diminta dipengaruhi oleh harga barang A dan B. Secara
matematis dapat ditulis:
QDA = f (pA , pB ) ... (5.2)
Dari persamaan (4.3), elastisitas silang permintaan dapat dirumuskan sebagai:
Q DA p B Q DB p A
AB = . dan BA = . …….. (5.3)
p B Q DA p A Q DB
dengan kriteria:
▪ jika AB  0 atau BA 0 maka hubungan antara barang A dan B adalah
substitusi
▪ jika AB  0 atau BA  0 maka hubungan antara barang A dan B adalah
komplementer

Contoh 4
Suatu fungsi permintaan dua macam barang yang berkaitan dirumuskan sebagai
berikut.
c c
Q DA = 2
dan Q DB = ;c  0
p .p B
A p A .p B
Tentukan elastisitas harga permintaan barang A, B, dan elastisitas silang AB.
Jawab
1) Elastisitas Harga Permintaan Barang A
QDA − 2c
*) = 3
p A p A . pB

− 2c pA
Jadi,  A = . = -2
p 3A . pB c
2
p A . pB
artinya, kuantitas barang A yang diminta akan mengalami kenaikan sebesar 200 %
jika terjadi penurunan harga barang A sebesar 100 %.

33
2) Elastisitas Harga Permintaan Barang B
Q DB −c
*) =
p B p A .p 2B
−c p
Jadi, B = 2
. B = -1
pApB c
pApB
artinya, kuantitas barang B yang diminta akan mengalami kenaikan sebesar
penurunan harga yang terjadi pada barang yang bersangkutan.
3) Elastisitas Silang Permintaan
QDA −c
*) = 2 2
pB p A pB
−c p
Jadi, AB = 2 2
. B = -1
pApB c
p 2A p B
Q DB −c
*) = 2
p A pApB
−c p
Jadi,  BA = 2
. A = -1
p A pB c
p A pB
artinya, kuantitas barang A yang diminta konsumen akan mengalami kenaikan
sebesar kenaikan harga barang B. Elastisitas silang permintaan ( AB, BA 0 )
menunjukan barang A dan B saling mengganti (substitusi).
Contoh 5

Diketahui: QDA = c1e


−p A p B
dan QDB = c1e− p A p B , c1, c2  0
Selidiki hubungan antara barang A dan B.
Jawab
QDA
*) = −c1. p A .e − p A . pB
sehingga
pB
QDA PB
 AB = . = − PA PB
PB QDA

AB 0 sebab pA , pB 0

34
QDB
*) = −c1. pB .e − p A pB
sehingga
p A
QDB PA
 BA = . = − PA PB
PA QDB

BA  0 sebab pA , pB 0

artinya, hubungan barang A dan B adalah substitusi sebab AB 0 sedangkan BA
 0.

F. Elastisitas Pendapatan
Kondisi ceteris paribus merupakan asumsi yang harus dipenuhi bagi keberlakukan
hukum permintaan. Perhatikan gambar berikut.

Gambar 5.2 Kurva Permintaan

Pendapatan merupakan salah satu unsur ceteris paribus. Jika pendapatan


konsumen berubah maka akan terjadi pergeseran kurva permintaan. Pada umumnya,
kuantitas barang yang diminta akan mengalami kenaikan bila pendapatan yang
diterima naik sehingga kurva permintaan akan bergeser ke kanan (D → D’). Hal ini
akan berlaku sebaliknya, yaitu terjadi pergeseran kurva permintaan ke kiri (D → D”),
khsususnya untuk barang inferior, seperti jagung kualitas rendah.
Bila dikaitkan dengan hubungan antara 2 jenis barang, misal A dan B maka
kuantitas barang A yang diminta, selain dipengaruhi oleh harga barang A dan B, juga
oleh pendapatan konsumen (I). Secara matematis dapat dirumuskan sebagai:
QDA = f (pA , , I) …. (5.4)

35
Dari persamaan (4.4) maka elastisitas pendapatan ( AI ) dapat ditulis:

Q DA I
AI = . .... (5.5), dengan kriteria:
I Q DA

Jika AI  0 maka barang A adalah barang superior. Jika AI = 0 maka barang A

adalah barang netral. Jika AI  0 maka barang A adalah barang inferior.
Contoh 6
Fungsi permintaan terhadap barang A adalah: QDA = −2pA + 5pB + 0,5I
Tentukan elastisitas pendapatan jika harga perunit barang A dan B masing-masing Rp
100 dan Rp 200 sedangkan pendapatan konsumen sebesar Rp 500.000.
Jawab
Q DA
*) = 0,5 , Untuk pA = 100, pB = 200, dan I = 500.000 maka
I
QDA = 250.800
500.000
*)  AI = 0,5. = 0,9968
250.800
artinya, jika pendapatan konsumen mengalami kenaikan sebesar 100 % maka
kuantitas barang A yang diminta akan naik sebesar 99,68 %. AI  0 berarti barang A
merupakan barang superior.

G. Elastisitas Produksi
Adalah elastisitas yang mengukur kepekaan perubahan produksi suatu barang
berkaitan dengan perubahan input yang digunakan untuk memproduksi barang
tersebut (Wantara, 1995). Input produksi meliputi (1) tenaga kerja (TK), (2) tanah
(T), (3) modal (M), dan entrepreunership (E). Hubungan berbagai input untuk
menghasilkan output (Q) membentuk suatu fungsi produksi, dan dapat dirumuskan
sebagai:
Q = f(TK, T, M, E) ... (5.6)

Dalam jangka panjang, keempat input produksi dapat mempengaruhi output


(produk) secara interaktif, tetapi dalam jangka pendek analisis lebih difokuskan pada
interaksi input tenaga kerja dan modal dengan mengasumsikan input modal sudah
given (dilambangkan dengan M ). Akibatnya, formula (5.6) berubah menjadi:

36
Q = f(TK, M) … (5.7)

Hubungan antara output total (total product = TP), produk rata-rata (average
product=AP), dan produk marginal (marginal product=MP) disajikan pada gambar
berikut.

Gambar 5.3

Gambar 5.4

Berdasarkan Gb 5.3 dan 5.4 di atas dapat dikemukakan:


(1) pada kurva TP, garis OB memiliki slope terbesar (Gb 7) sehingga kurva AP akan
mencapai titik maksimum (Gb 8). Titik B merupakan titik optimum kurva TP,
(2) pada saat kurva TP mencapai maksimum (Gb 7), produk marjinal sama dengan
nol (Gb 8),
(3) bila dikaitkan dengan elastisitas produksi maka:

37
(a) untuk 0TK TK 1 , 1 sebab MP berada di atas AP,

(b) untuk TK = TK 1 ,  = 1 sebab MP = AP (MP memotong AP),

(c) untuk TK1 TK TK 2 , 0 <  < 1, sebab MP berada di bawah AP,

(d) untuk TK = TK 2 ,  = 0 sebab MP = 0, dan

(e) untuk TK TK 2 ,   0 sebab MP < 0.

Dari persamaan (4.5), elastisitas produksi (  ) dapat ditulis:


p

dTP TK
p = . … (5.8)
dTK TP
Persamaan (5.8) dapat dinyatakan sebagai:
dTP
p = dTK … (5.9)
TP
TK

Contoh 7
Fungsi produksi jangka pendek dinyatakan dalam persamaan
2
TP=- TK 3 + 4TK 2 .
3
Tentukan elastisitas produksi jika produsen menggunakan input TK=10.
Jawab
▪ Cara 1:
2 − 800
*) TP =- TK 3 + 4TK 2 . Untuk TK=10 → TP=
3 3
dTP dTP
**) = −2 TK 2 + 8TK . Untuk TK=10 → = −120
dTK dTK
Dari *) dan **) maka p = 4,5

▪ Cara 2:
dTP
*) MPTK = = −120 , untuk TK=10
dTK
TP 2 −80
**) APTK = = − TK 2 + 4TK . Untuk TK=10 → APTK =
TK 3 3

38
MPTK
Dari *) dan **) maka P = = 4,5.
APTK

▪ Dari cara 1 dan 2 diperoleh hasil yang sama, yaitu P = 4,5 . Artinya, bila input
TK ditambah dengan 100 % maka output yang dihasilkan akan bertambah 450 %.

H. Rangkuman
1. Elastisitas Harga Permintaan adalah elastisitas yang mengukur kepekaan
perubahan kuantitas permintaan suatu barang berkaitan dengan perubahan harga
barang yang bersangkutan.
2. Elastisitas Silang Permintaan adalah elastisitas yang mengukur kepekaan
perubahan permintaan suatu barang berkenaan dengan perubahan harga barang
yang lain.
3. Elastisitas Produksi dapat didefiniskan sebagai elastisitas yang mengukur
kepekaan perubahan produksi suatu barang berkaitan dengan perubahan input
yang digunakan untuk memproduksi barang tersebut.

Forum Diskusi
Jelaskan dengan pemahaman dan bahasa sederhan yang dimaksud dengan
1. Elastisitas harga permintaan
2. Elastisitas silang permintaan
3. Elastisitas produksi

Jawaban bisa disampaikan melalui Video Pembelajaran di Channel Youtube “Math Edu
Study”

Tugas
1. Tentukan elastisitas parsial permintaan bagi tiap-tiap pasang fungsi permintaan
dua macam barang berikut ini
𝑎
𝑄𝐷𝐴 =
𝑃𝐴 𝑃𝐵2
𝑎
𝑄𝐷𝐵 =
𝑃𝐴 𝑃𝐵
𝑎>0

39
2. Tentukan elastisitas parsial permintaan bagi tiap-tiap pasang fungsi permintaan
dua macam barang berikut ini.
𝑄𝐷𝐴 = 𝑎𝑒 −𝑃𝐴 𝑃𝐵
𝑄𝐷𝐵 = 𝑏𝑒 𝑃𝐴 (−𝑃𝐵 )
𝑎, 𝑏 > 0

Pengumpulan Jawaban dan Deadline bisa disampaikan melalui elena.unnes.ac.id

40

Anda mungkin juga menyukai