1
Nama Mahasiswa : Dedi Supriadi
NIM : 530027441
Jurusan : MM – Sumber Daya Manusia
UPBJJ : Jakarta
Tugas Mata Kuliah : Manajemen Kinerja (EKMA5320)
Subyek : Diskusi 5
Nama Dosen : Dr. Rismawati, S.E., M.M.
Pada materi inisiasi 5 ada jurnal yang berjudul “Culture control, capability and performance:
evidence from creative industries in Indonesia” Silakan dibaca jurnal tersebut diatas kemudian
silakan didiskusikan. Menurut anda dengan keadaan fenomena bisnis sekarang dengan
keadaan ekonomi yang cenderung menurun apakah kapabilitas masih dianggap sebagai
strategi untuk meningkatkan kinerja. Silakan didiskusikan!
Pembahasan
A. Ringkasan Jurnal Culture Control, Capability And Performance: Evidence From
Creative Industries in Indonesia
Kompetisi global mempunyai karakteristik yang khas yaitu adanya pengaruh dari
ketidakpastian lingkungan bisnis terhadap kinerja dan kapabilitas organisasi. Agar tetap
dapat bertahan di tengah-tengah ketidakpastian tersebut, organisasi membutuhkan
kapabilitas yang tinggi. Terdapat dua kapabilitas yang dianggap sebagai kapabilitas inti
organisasi untuk bertahan, yaitu kreativitas dan inovasi.
Kreativitas merupakan penemuan suatu ide baru, sementara inovasi merupakan
pengembangan ide baru yang sukses. Kreativitas menjadi tahapan awal dari inovasi.
Inovasi produk telah diakui sebagai bagian dari pengembangan dan kehidupan
organisasi. Banyak penelitian yang menunjukan adanya hubungan antara inovasi dengan
management control system (MCS). MCS adalah sebuah proses yang digunakan oleh
manajer organisasi untuk memastikan bahwa organisasi memiliki sumber daya yang akan
digunakan secara efektif dan efisien dalam rangka mencapai tujuan organisasi.
Terdapat perbedaan penerapan MCS dalam organisasi yang rendah inovasi (konservatif)
dengan organisasi yang memiliki inovasi tinggi. Perusahaan konservatif selalu berfokus
pada efisiensi, sementara itu perusahaan dengan inovasi tinggi berfokus pada upaya
berkelanjutan untuk mencari peluang yang dapat menghasilkan kreativitas organisasi.
Kreativitas organisasi merupakan kemampuan yang sulit untuk ditiru secara sempurna.
Salah satu bentuk MCS yang dapat digunakan untuk mendorong inovasi dan kreativitas
adalah cultural control.
Cultural control merupakan bagian dari MCS yang menjadi elemen paling penting dalam
mengendalikan perilaku dan sikap organisasi. Cultural control didefinisikan sebagai
seperangkat nilai baik tertulis maupun tidak tertulis yang menjadi aturan untuk
membentuk budaya organisasi dan perilaku karyawan.
Organisasi yang sukses akan mempunyai sebuah budaya yang menawarkan dukungan
bagi karyawan yang terampil dan memberikan solusi yang kreatif untuk menyelesaikan
masalah di masa mendatang. Organisasi yang kreatif akan membutuhkan budaya
dengan pemikiran terbuka untuk menghasilkan ide-ide baru. Untuk membangun
organisasi yang kreatif, setiap manajer membutuhkan budaya yang menyenangkan,
hubungan yang kredibel dan sistem yang tepat agar setiap orang di dalam organisasi
mampu mengeluarkan potensi terbaiknya.
Sebuah kontrol akan mendorong dialog dan argumen muncul dalam organisasi untuk
menciptakan lingkungan tertentu yang akan menumbuhsuburkan inovasi, adaptasi, dan
produksi ide baru. Kreativitas dan inovasi sebagai bagian dari proses manajemen
membutuhkan sebuah sistem kontrol dan budaya yang tepat untuk mencapai efisiensi
perusahaan secara berkelanjutan. Oleh karena dapat diduga bahwa cultural control
mempunyai pengaruh yang positif terhadap kapabilitas perusahaan, dalam hal ini adalah
inovasi dan kreativitas perusahaan.
Kreativitas organisasi merupakan kemampuan untuk menghasilkan ide-ide, prosedur,
dan layanan yang berharga oleh individu yang telah bekerja bersama dalam lingkungan
sosial yang kompleks. Inovasi adalah pengembangan ide-ide baru yang sukses, sehingga
dapat dikatakan bahwa kreativitas adalah tahap awal untuk mencapai inovasi. Jika
kreativitas hanya menggambarkan ide-ide imajinatif, maka inovasi menggambarkan
sebuah aplikasi ide-ide yang sukses. Inovasi adalah sebuah proses untuk
mengembangkan dan membawa ide-ide kreatif ke dalam pembuatan produk yang dapat
digunakan dan dipasarkan.
Kreativitas dan inovasi memainkan peran penting dalam keunggulan kompetitif melalui
kontribusinya untuk menciptakan nilai tambah dan nilai pakai bagi para pelanggannya.
Kreativitas, inovasi, dan teknologi merupakan sarana yang paling penting bagi
perusahaan untuk menciptakan nilai baru bagi pelanggan dan meraih keunggulan
kompetitif, sehingga kreativitas dan inovasi harus dilakukan secara berkelanjutan.
Resource-based view (RBV) membuat sebuah konsep yang menyatakan bahwa sebuah
perusahaan merupakan sebuah kumpulan dari berbagai sumber daya yang kemudian
akan didistribusikan ke seluruh perusahaan.
Kepemilikan sumber daya dan kapabilitas yang unik akan mengarah pada penciptaan
keunggulan kompetitif yang berkelanjutan, memberikan kontribusi positif terhadap kinerja
perusahaan. Inovasi dan kreativitas merupakan contoh dari sumber daya dan kapabilitas
yang unik yang mempengaruhi kinerja perusahaan. Kreativitas dan inovasi itu sendiri
merupakan kapabilitas yang tidak mudah untuk ditiru oleh perusahaan kompetitor.
Kreativitas dan inovasi merupakan pemicu utama dari transformasi organisasi dan
pembaruan strategi dengan memanfaatkan sumber daya yang tersedia sebagai strategi
yang menciptakan nilai. Karena mempunyai peran penting dalam mendukung capaian
kinerja bisnis dan penciptaan kesejahteraan, inovasi dapat menjadi bagian utama dari
strategi perusahaan.
Penelitian tersebut melibatkan objek penelitian yaitu para pemilik industri kreatif dengan
data sampel yang diambil sebanyak 270 orang. Semua data yang terkumpul diolah dan
dianalisis menggunakan metode statistik yaitu Structural Equation Modelling (SEM)
dengan bantuan AMOS 16. Hasil penelitian menunjukan bahwa cultural control sebagai
bagian dari MCS berpengaruh secara positif terhadap kapabilitas organisasi berupa
kreativitas dan inovasi. Kreativitas itu sendiri disimpulkan berpengaruh positif terhadap
pembentukan inovasi di dalam perusahaan. Selanjutnya dalam penelitian tersebut,
kapabilitas organisasi juga dinyatakan berpengaruh positif terhadap kinerja perusahaan
yang diteliti yaitu UKM.
C. Kesimpulan
Kapabilitas menjadi salah satu variabel penting bagi perusahaan untuk memenangkan
persaingan sekaligus mencapai kinerja terbaik ditengah-tengah keadaan perekonomian
yang cenderung mengalami kontraksi. Oleh karena itu, perusahaan perlu
mengidentifikasi kapabilitas apa saja yang bersifat khas dan menjadi keunggulan
kompetitif perusahaan.
Bagi perusahaan yang bergerak pada industri kreatif, kapabilitas berupa kreativitas dan
inovasi menjadi sebuah keunggulan kompetitif yang perlu dioptimalkan melalui
perancangan sistem budaya yang mendukung terciptanya kreativitas dan inovasi.
Sementara itu, bagi perusahaan konservatif, kreativitas dan inovasi bukanlah suatu hal
yang utama, bagi mereka kapabilitas yang dapat meningkatkan efisiensi penggunaan
sumber daya menjadi kapabilitas yang lebih utama dibanding kreativitas dan inovasi
seperti misalnya bagaimana meningkatkan kapasitas produksi barang/jasa dengan
memanfaatkan sumber daya yang ada sehingga mampu menghasilkan barang/jasa
dengan nilai tambah diatas ongkos produksi.
Baik perusahaan kreatif maupun perusahaan konservatif, peningkatan kapabilitas
tetaplah menjadi salah satu strategi yang mutlak dilakukan untuk tetap bertahan tidak
hanya dalam kondisi kontraksi ekonomi, tetapi juga dalam kondisi ketidakpastian
lingkungan bisnis akibat persaingan yang semakin kompetitif.
D. Referensi
Ismail, Tubagus. 2016. Culture Control, capability, and performance: evidence from
creative industries in Indonesia. Asian Review of Accounting Vol. 24, No. 7, pp. 171-184.
Emerald Group Publishing Limited