Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KULIAH

STUDIO PERENCANAAN KOTA

Nama : Aldiyansyah

Nim : 2019310523

Kelas : PWK 191

JURUSAN PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BULUKUMBA


Tugas 4 : Jelaskan struktur ruang Kabupaten/Kota sesuai dengan hirarki pusat
pelayanannya.

STRUKTUR RUANG KABUPATEN NIAS

A. Rencana Tata Ruang Wilayah Propinsi Sumatera Utara

Kebijaksanaan pembangunan Propinsi Sumatera Utara yang dituangkan dalam Rencana


Tata Ruang Wilayah (RTRW) Propinsi Sumatera Utara yang diperkirakan akan
mempengaruhi perkembangan Kabupaten Nias antara lain dapat diuraikan sebagai
berikut. Arahan Struktur Tata Ruang Hirarki fungsional wilayah Propinsi Sumatera
Utara yang lebih bersifat horizontal diwujudkan dalam 3 (tiga) hirarki pusat pelayanan
yaitu :

a. Pusat Pelayanan Primer : yaitu pusat yang melayani wilayah Propinsi


Sumatera Utara, wilayah Sumatera bagian Utara, dan wilayah
nasional/internasional yang lebih luas. Pusat pelayanan ini terletak di
kawasan perkotaan Mebidang (Medan-Binjei-Deli Serdang) dan Kota Sibolga.
Kawasan ini diarahkan sebagai pusat aktifitas sekunder dan tersier bagi
Propinsi Sumatera Utara. Pengembangan Kota Sibolga sebagi pusat pelayanan
primer diprioritaskan bagi pengembangan wilayah Pantai Barat Sumatera
Utara.

b. Pusat Pelayanan Sekunder : yaitu pusat yang melayani satu atau lebih daerah
Kabupaten/Kota. Pusat pelayanan sekunder ini terdiri atas pusat pelayanan
sekunder A dan pusat pelayanan sekunder B. Pusat pelayanan sekunder A
dikembangkan dengan identitas yang lebih tinggi untuk memacu
pertumbuhan perekonomian di wilayah sekitarnya. Pusat pelayanan sekunder
A diarahkan di Kota Pematang Siantar, Tanjung Balai, dan Tebing Tinggi. Pusat
Pelayanan sekunder B diarahkan di Stabat, Pematang Raya, Kisaran,
Kabanjahe, Sidikalang, Pandan, Balige, Tarutung, Rantau Prapat,
Padangsidempuan, Panyabungan dan Gunungsitoli.

c. Pusat Pelayanan Tersier : yaitu kota-kota mandiri selain pusat primer dan
sekunder yang dikembangkan untuk melayani satu atau lebih kecamatan.
Pusat pelayanan tersier terutama dikembangkan untuk menciptakan satuan
ruang wilayah yang lebih efesien.

KOTA HIRARKI FUNGSI UTAMA

Gunungsitoli Pusat Pelayanan  Pusat Pemerintahan Kabupaten.


Sekunder B
 Pendidikan umum dan kejuruan.

 Pengolahan hasil perikanan

 Pariwisata

Lahewa Pusat Pelayanan  Perikanan


Tersier
 Pengolahan hasil perkebunan dan
tanaman pangan

 Pendidikan kejuruan

Teluk Dalam Pusat Pelayanan  Perikanan


Tersier
 Pengolahan hasil pertanian tanaman
pangan

 Pendidikan kejuruan

B. Hirarki Pusat Pelayanan

Hirarki dan tata jenjang pusat pelayanan Kabupaten Nias tahun 2005 mempunyai 4
(empat) tingkat hirarki perwilayahan yaitu :

1. Orde/Jenjang I : Gunungsitoli : Merupakan kecamatan sebagai pusat


pertumbuhan utama, dimana pemusatan penduduk relatif besar dan mempunyai
daerah pengaruh yang paling besar dibandingkan kecamatan lainnya.
Pengembangan kecamatan ini akan memberi pengaruh regional (eksternal) dan
lokal (internal).

2. Orde/Jenjang II : Teluk Dalam dan Lahewa Merupakan kecamatan sebagai pusat


pertumbuhan ke dua dalam wilayah Kabupaten Nias yang fungsi utamanya
sebagai pusat pertumbuhan bagi kecamatan-kecamatan yang jauh dari pusat
pertamanya dan perkembangannya masih mempengaruhi hubungan inter-
regional (sub-eksternal).

3. Orde/Jenjang III : Sirombu dan Pulau-Pulau Batu Pusat kecamatan yang pusat
pertumbuhannya sangat tergantung kepada perkembangan pusat kecamatan
yang hirarkinya lebih tinggi (pusat kecamatan orde pertama dan kecamatan orde
kedua).

4. Orde/Jenjang IV : Tuhemberua, Gido, Lolowa’u Pusat kecamatan yang


pertumbuhannya sangat tergantung kepada perkembangan pusat kecamatan
yang hirarkinya lebih tinggi dari padanya (pusat kecamatan orde pertama, pusat
kecamatan orde kedua dan pusat kecamatan orde ketiga).

5. Pusat-pusat permukiman lainnya yaitu dalam bentuk ibukota kecamatan lainnya


tidak mempunyai orde (Non Orde), dalam arti terbatas pada pusat permukiman
dan fungsi tertentu tetapi pertumbuhannya tergantung pada pusat-pusat
pertumbuhan yang lebih tinggi hirarkinya.

C. Fungsi Pusat Pelayanan

Fungsi setiap pusat pelayanan di Kabupaten Nias diuraikan sebagai berikut :

a. Pusat pelayanan Gunungsitoli, merupakan kota jenjang I (lingkup Kabupaten


Nias), dengan fungsi utama sebagai pusat :

 Pemerintah kabupaten

 Wilayah Pembangunan Parsial III

 Perekonomian, jasa, perdagangan lingkup kabupaten

 Pendidikan, sampai dengan pendidikan tinggi untuk lingkup kabupaten

 Kesehatan, sampai dengan tingkat pelayanan Rumah Sakit Umum (RSU)

 Kota pariwisata, yaitu sebagai gerbang utama Kabupaten Nias baik dari laut
(Pelabuhan Gunungsitoli) maupun udara (Bandara Binaka)

 Industri pengolahan dari daerah hinterlandnya dan supplay bahan baku


untuk regional Sumatera Utara.
b. Pusat pelayanan Lahewa sebagai jenjang orde II, dengan fungsi utama :

 Pemerintahan kecamatan dan wilayah pembantu kabupaten

 Perekonomian, jasa, perdagangan lingkup pelayanan bagian wilayah

 Pendidikan, sampai dengan SLTA untuk lingkup bagian wilayah

 Kesehatan, sampai dengan tingkat pelayanan Rumah Sakit Umum (RSU)

 Kota pariwisata, yaitu sebagai gerbang Kabupaten Nias dari laut (Pelabuhan
Lahewa)

 Industri pengolahan hasil perkebunan kelapa, karet dan coklat sesuai dengan
potensi dari daerah hinterlandnya

c. Pusat pelayanan Sirombu dan Pulau-Pulau Batu sebagai jenjang orde III, dengan
fungsi utama :

 Pemerintahan kecamatan

 Perekonomian, jasa, perdagangan lingkup pelayanan satuan wilayah


(beberapa kecamatan)

 Pendidikan, sampai dengan pendidikan SLTA untuk lingkup satuan wilayah

 Kesehatan, sampai tingkat pelayanan Puskesmas Plus lingkup satuan wilayah

 Kota pariwisata lokal, yaitu sebagai pusat pengembangan kawasan pariwisata


satuan wilayah

 Pengumpul bahan baku industri dari daerah hinterlandnya.

d. Pusat pelayanan jenjang orde IV terdiri dari Kecamatan Tuhemberua, Gido dan
Alasa, dengan fungsi utama :

 Pemerintahan kecamatan

 Untuk masa mendatang dapat dikembangkan sebagai satuan wilayah

 Perekonomian, jasa, perdagangan lingkup pelayanan sub-satuan wilayah


(maksimal 3 kecamatan)

 Pendidikan, sampai dengan pendidikan SLTA untuk lingkup kecamatan


 Kesehatan, sampai tingkat pelayanan Puskesmas lingkup kecamatan.

e. Pusat pelayanan non orde terdiri dari kecamatan lainnya yang tidak trmasuk
jenjang orde, dengan fungsi utama :

 Pemerintahan kecamatan

 Perekonomian, jasa, perdagangan lingkup pelayanan kecamatan

 Pendidikan, sampai dengan pendidikan SLTA untuk lingkup kecamatan

 Kesehatan, sampai tingkat pelayanan Puskesmas atau Puskesmas Pembantu


lingkup kecamatan.

Anda mungkin juga menyukai